Makalah Pelanggaran Kode Etik

7
D I S U S U N OLEH : Nama : 1. Abdi Iyasa ( 1011151) 2. Solo Manuntun Sagala ( 1011712 ) 3. Ferlianus Gulo ( 1011257 ) 4. Muhammad Ridho (1011271) 5. Manaor Sabar Naek Limbong ( 1011411) : TI-M 1 014 : Eti k a Profesi : VI (enam) Kelas Matakuliah Semester SEKOLAH TINGGI MANAJEME N INFOR M ATIK A DA N KOMPUTE R ST M IK BUDIDARMA MEDA N 2013 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................................... i BAB I PENDAH U LUAN ........................................................................................ 1 1.1 1.2 1.3 1.4 Latar Belakang .................................................................................. 1 Maksud dan Tujuan .......................................................................... 1 Rumusan Masalah ............................................................................ 2 Sistematika Penulisan ...................................................................... 2 BAB II PEM B AHASAN ......................................................................................... 3 2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 Pengertian Pelanggara n Kode Etik profesi ................................ ....... 3 Penyebab Pelanggara n Kode Etik Profesi ....................................... 3 Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi ........................ 4 Undang – undang Pelanggaran Kode Etik Profesi............................ 5 Sanksi Yang D i berikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi .... 6 Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya ......... 7 BAB III PENUTUP ................................................................................................ 10 5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 10 5.2 Saran .............................................................................................. 10 Daftar Pustaka BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel a kang Etika prof e si sangat l ah dibutuhkan dalam be r bagai bidang khususnya bidang teknologi i n formas i . Kode et i k sangat dibutuhkan dalam bidang IT kar e na kode et i k tersebut dapat menentukan apa yang bai k dan yang t i dak bai k se r t a apakah suat u kegiatan yang dilakukan o l eh IT i t u dapat dikatakan be r tanggung jawab atau t i d ak. Pada jaman sekarang banyak sekal i or a ng di bidang IT menyalahgunakan prof e s i nya untuk merugi k an orang lain, contohnya adalah penipuan. penipuan dalam bentuk tr a nsaksi j u al bel i barang dan jasa. modus o p erandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai c a ra, ada yang menjual melalui milis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku berada di kota yang be r beda dengan calon mangsanya, mereka memancing kelemahan dari para c a lon „pembeli‟ yang t i d ak sadar mer e ka sudah terjebak. Oleh sebab i t u kode et i k bagi pengguna inte r net sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini. Kode et i k prof e s i me r upakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode et i k ini lebih mempe r jelas , mempertegas dan me r i n ci norma-norma ke bentuk yang lebi h sempurna walaupun sebenarnya norma- norma terebut sudah te r sir a t dalam etika prof e si. Tujuan utama dari kode et i k adalah membe r i pelayanan khusus dalam masyar a kat tanpa mementingkan kepentingan pri b adi atau kelompok. Dengan demikian kode et i k profes i adalah sistem norma atau at u r a n yang ditulis secara jelas dan tegas se r t a te r pe r i n ci tentang apa yang bai k dan t i d ak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan pe r buatan apa yang harus dilakukan dan t i d ak boleh dilakukan o l eh seor a ng profesional. 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penulisan makalah ini adalah : 1. Penulis i n gin mengembangkan ilmu yang didapat selama kuliah di Bina Sarana Informatika 2. Untuk mengetahui sejauh mana penulis mendalami ilmu yang dipe r o l eh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari . Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. 2. Sebagai wawasan pengetahuan pe r kembangan kode etik prof e sional Membe r i k an pengetahuan baru bagi pembaca, khususnya bagi pentingnya kode etik prof e si. Be r bagi informasi baru tentang pentingnya kode etik prof e si. penulis tentang 3. 1.3 RUMUSAN MASALAH Makalah ini me r umuskan tentang : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Pengert i an kode etik profes i Penyebab pelanggaran kode etik prof e s i Upaya pencegahan kode etik prof e s i Undang – undang pencegahan kode etik prof e s i Sanksi yang diberi k an kepada pelanggaran kode etik prof e s i Contoh pelanggar a n kode et i k IT dan c a ra mengatas i nya 1.4 SISTEMATIKA PENULISAN Untuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi makalah ini, penulis membe r i k an uraian singkat mengenai gambaran pada mas i ng – masing bab melalui sistematika penulisan yaitu : Bab I Pendahuluan Dalam bab ini penulis mengurai k an tentang latar belakang, maksud dan tujuan, rumusan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II Pembahasan Pada bab ini penulis membahas tentang pengert i an pelanggaran kode et i k profesi, penyebab pelanggaran kode et i k prof e si, upaya penc e gahan kode et i k prof e si, undang – undang pencegahan kode et i k prof e si, sanksi yang diberi k an kepada pelanggar a n kode et i k prof e si, contoh pelanggaran kode etik dan c a ra mengatas i nya. Bab III Penutup Pada bab ini be r isikan kesimpulan-kesimpulan dan saran dari masalah yang dibahas pada bab-bab sebelumnya se r ta saran-saran yang diaj u kan guna pe r bai k an selanjutnya. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Penger t ianPel a nggaranKode Eti k profes i Kode et i k profes i me r upakan sarana kontro l sos i al bagi masyar a kat atas prof e s i yang be r sangkutan. Maksudnya bahwa etika prof e si dapat membe r i t ahukan s u atu pengetahuan kepada masyarakat agar dapat memahami arti pentingnya s u atu prof e si, sehingga memungkinkan pengontro l an te r hadap para pelaksana di lapangan ke r ja. Adapun fungsi dari kode etik prof e si adalah : 1. Membe r i k an pedoman bagi set i ap anggota profes i tentang prinsip prof e sional i t as yang digari s kan Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyar a kat atas prof e s i yang bersangkutan Mencegah c a mpur tangan pihak diluar organisas i prof e s i tentang hubungan etika dalam ke a nggo t aan prof e si. 2. 3. Jadi pelanggaran kode etik prof e si be r art i pelanggar a n atau penyelewengan terhadap sistem norma, nilai dan at u r a n prof e sional te r tulis yang sec a ra tegas menyatakan apa yang benar dan baik bagi suat u prof e si dalam masyar a kat . 2.2 Penyebab Pel a ng g a ran Kode Eti k Profesi Pelanggaran kode et i k prof e s i me r upakan pelanggar a n yang dilakukan oleh sekelompok prof e si yang t i d ak menc e r minkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagai m ana seharusnya be r buat dan sekal i gus menjamin mutu prof e si itu dimat a masyarakat . Tujuan Kode Etik Prof e si adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Untuk menjunjung tinggi martabat profes i Untuk menjaga dan memel i h ara kesejakteraan para anggota Untuk meningkatkan pengabdian para anggota prof e si Untuk meningkatkan mutu prof e s i Meningkat k an layanan diatas keuntungan pribadi Mempunyai organisasi prof e sional yang kuat dan te r jalin erat Ide a lisme yang terkandung dalam kode et i k profes i t i d ak sejalan dengan f a kta yang te r jadi di sekitar para prof e sional , sehingga harapan te r kadang sangat jauh dari kenyataan. Memungkinkan para prof e sional untuk be r paling kepada kenyataan dan mengakibat k an ide a lisme kode et i k profes i . Kode et i k prof e s i merupakan himpunan norma mor a l yang t i d ak dilengkapi dengan sanksi keras kar e na kebe r lakuannya semata – mat a be r dasarkan kesadaran prof e sional. Penyebab pelanggaran kode etik profesi IT organisasi profesi t i d ak di lengkapi dengan sarana dan mekanisme bagi masyar a kat untuk menyampaikan keluhan te r hadap suat u kode et i k IT. Minimnya pengetahuan masyar a kat tentang substansi kode eti k prof e s i dan j u ga karena buruknya pelayanan sosial i s as i dari pihak prof e s i i t u sendiri. Belum te r bentuknya kultur dan kesadaran dari para pengemban prof e si untuk menjaga martabat luhur masing – masing prof e s i . Alasan mengabai k an kode et i k IT profesi antara lain : 1. Pengaruh sif a t kekel u argaan Misalnya yang melakukan pelanggaran adalah kel u arga atau dekat hubungan kekerabatannya dengan pihak yang berwenang membe r i k an sanksi te r hadap pelanggar a n kode et i k pada s u at u prof e si, maka mereka akan c e nde r ung untuk t i d ak membe r i k an sanksi kepada kerabatnya yang telah melakukan pelanggar a n kode etik tersebut. 2. Pengaruh jabatan Misalnya yang melakukan pelanggar a n kode et i k prof e s i i t u adalah pimpinan atau or a ng yang meiliki kekuasaan yang t i nggi pada prof e s i te r sebut, maka bisa jadi or a ng lai n yang posisi dan kedudukannya berada dibawah or a ng te r sebut akan untuk enggan melaporkan kepada pihak yang be r wenang yang membe r i k an sanksi, karena kekawatir a n akan be r pengaruh te r hadap jabatan dan posisinya pada prof e s i te r sebut. 1. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indones i a, sehingga menyebabkan pelaku pelanggaran kode etik prof e si tidak merasa khawat i r melakukan pelanggaran. Tidak be r jalannya kontrol dan pengawasan dari masyar a kat Organisas i prof e s i t i d ak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyar a kat untuk menyampai k an kel u han Rendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik prof e si, karena buruknya pelayanan sosial i s asi dari pihak profesi sendiri 2. 3. 4. 2.3 Upaya Penceg a han Pelang g a ran Kode Eti k Profes i

description

Pelanggaran Kode Etik Di Era Informatika, Contoh Kasus pelanggaran kode etik profesi

Transcript of Makalah Pelanggaran Kode Etik

Page 1: Makalah Pelanggaran Kode Etik

DISUSUNOLEH :Nama :1. Abdi Iyasa ( 1011151)2. Solo Manuntun Sagala ( 1011712 )3. Ferlianus Gulo ( 1011257 )4. Muhammad Ridho (1011271)5. Manaor Sabar Naek Limbong ( 1011411): TI-M 1 014: Eti k a Profesi: VI (enam)KelasMatakuliahSemesterSEKOLAH TINGGI MANAJEME N INFOR M ATIK A DA N KOMPUTE RST M IK BUDIDARMA MEDA N2013DAFTAR ISIHalamanDAFTAR ISI .......................................................................................................... iBAB I PENDAH U LUAN ........................................................................................ 11.11.21.31.4Latar Belakang .................................................................................. 1Maksud dan Tujuan .......................................................................... 1Rumusan Masalah ............................................................................ 2Sistematika Penulisan ...................................................................... 2BAB II PEM B AHASAN ......................................................................................... 32.12.22.32.42.52.6Pengertian Pelanggara n Kode Etik profesi ................................ ....... 3Penyebab Pelanggara n Kode Etik Profesi ....................................... 3Upaya Pencegahan Pelanggaran Kode Etik Profesi ........................ 4Undang – undang Pelanggaran Kode Etik Profesi............................ 5Sanksi Yang D i berikan Terhadap Pelanggaran Kode Etik Profesi .... 6Contoh Pelanggaran Etika Profesi IT dan Cara Mengatasinya ......... 7BAB III PENUTUP ................................................................................................ 105.1 Kesimpulan ..................................................................................... 105.2 Saran .............................................................................................. 10Daftar PustakaBAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Bel a kangEtika prof e si sangat l ah dibutuhkan dalam be r bagai bidang khususnya bidangteknologi i n formas i . Kode et i k sangat dibutuhkan dalam bidang IT kar e na kode et i k tersebutdapat menentukan apa yang bai k dan yang t i dak bai k se r t a apakah suat u kegiatan yangdilakukan o l eh IT i t u dapat dikatakan be r tanggung jawab atau t i d ak. Pada jaman sekarangbanyak sekal i or a ng di bidang IT menyalahgunakan prof e s i nya untuk merugi k an orang lain,contohnya adalah penipuan. penipuan dalam bentuk tr a nsaksi j u al bel i barang dan jasa.modus o p erandi penipu online ini pun dilakukan dengan berbagai c a ra, ada yang menjualmelalui milis, melalui forum, melalui mini iklan, text-ad. dengan mengaku berada di kotayang be r beda dengan calon mangsanya, mereka memancing kelemahan dari para c a lon„pembeli‟ yang t i d ak sadar mer e ka sudah terjebak. Oleh sebab i t u kode et i k bagi penggunainte r net sangat dibutuhkan pada jaman sekarang ini.Kode et i k prof e s i me r upakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telahdibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode et i k ini lebih mempe r jelas , mempertegas dan me r i n ci norma-norma ke bentuk yang lebi h sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah te r sir a t dalam etika prof e si.Tujuan utama dari kode et i k adalah membe r i pelayanan khusus dalam masyar a kattanpa mementingkan kepentingan pri b adi atau kelompok. Dengan demikian kode et i k profes iadalah sistem norma atau at u r a n yang ditulis secara jelas dan tegas se r t a te r pe r i n ci tentangapa yang bai k dan t i d ak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan pe r buatan apa yangharus dilakukan dan t i d ak boleh dilakukan o l eh seor a ng profesional.1.2 Maksud dan TujuanMaksud dari penulisan makalah ini adalah :1. Penulis i n gin mengembangkan ilmu yang didapat selama kuliah di Bina SaranaInformatika2. Untuk mengetahui sejauh mana penulis mendalami ilmu yang dipe r o l eh dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari .Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :1.2.Sebagai wawasan pengetahuan pe r kembangan kode etik prof e sionalMembe r i k an pengetahuan baru bagi pembaca, khususnya bagi pentingnya kode etik prof e si.Be r bagi informasi baru tentang pentingnya kode etik prof e si.penulis tentang3.1.3 RUMUSAN MASALAHMakalah ini me r umuskan tentang :1.2.3.4.5.6.Pengert i an kode etik profes iPenyebab pelanggaran kode etik prof e s iUpaya pencegahan kode etik prof e s iUndang – undang pencegahan kode etik prof e s iSanksi yang diberi k an kepada pelanggaran kode etik prof e s iContoh pelanggar a n kode et i k IT dan c a ra mengatas i nya1.4 SISTEMATIKA PENULISANUntuk memudahkan pembaca dalam mempelajari dan mengetahui isi makalah ini,penulis membe r i k an uraian singkat mengenai gambaran pada mas i ng – masing bab melalui sistematika penulisan yaitu :Bab I PendahuluanDalam bab ini penulis mengurai k an tentang latar belakang, maksud dan tujuan, rumusanmasalah, dan sistematika penulisan.Bab II PembahasanPada bab ini penulis membahas tentang pengert i an pelanggaran kode et i k profesi, penyebabpelanggaran kode et i k prof e si, upaya penc e gahan kode et i k prof e si, undang – undang pencegahan kode et i k prof e si, sanksi yang diberi k an kepada pelanggar a n kode et i kprof e si, contoh pelanggaran kode etik dan c a ra mengatas i nya.Bab III PenutupPada bab ini be r isikan kesimpulan-kesimpulan dan saran dari masalah yang dibahas padabab-bab sebelumnya se r ta saran-saran yang diaj u kan guna pe r bai k an selanjutnya.BAB IIPEMBAHASAN2.1 Penger t ianPel a nggaranKode Eti k profes iKode et i k profes i me r upakan sarana kontro l sos i al bagi masyar a kat atas prof e s i yangbe r sangkutan. Maksudnya bahwa etika prof e si dapat membe r i t ahukan s u atu pengetahuan kepada masyarakat agar dapat memahami arti pentingnya s u atu prof e si, sehinggamemungkinkan pengontro l an te r hadap para pelaksana di lapangan ke r ja.Adapun fungsi dari kode etik prof e si adalah :1. Membe r i k an pedoman bagi set i ap anggota profes i tentang prinsip prof e sional i t as yangdigari s kanSebagai sarana kontrol sosial bagi masyar a kat atas prof e s i yang bersangkutanMencegah c a mpur tangan pihak diluar organisas i prof e s i tentang hubungan etika dalam ke a nggo t aan prof e si.2.3.Jadi pelanggaran kode etik prof e si be r art i pelanggar a n atau penyelewengan terhadapsistem norma, nilai dan at u r a n prof e sional te r tulis yang sec a ra tegas menyatakan apa yang benar dan baik bagi suat u prof e si dalam masyar a kat .2.2 Penyebab Pel a ng g a ran Kode Eti k ProfesiPelanggaran kode et i k prof e s i me r upakan pelanggar a n yang dilakukan oleh sekelompokprof e si yang t i d ak menc e r minkan atau memberi petunjuk kepada anggotanya bagai m ana seharusnya be r buat dan sekal i gus menjamin mutu prof e si itu dimat a masyarakat .Tujuan Kode Etik Prof e si adalah :1.2.3.4.5.6.Untuk menjunjung tinggi martabat profes iUntuk menjaga dan memel i h ara kesejakteraan para anggota Untuk meningkatkan pengabdian para anggota prof e si Untuk meningkatkan mutu prof e s iMeningkat k an layanan diatas keuntungan pribadiMempunyai organisasi prof e sional yang kuat dan te r jalin eratIde a lisme yang terkandung dalam kode et i k profes i t i d ak sejalan dengan f a kta yangte r jadi di sekitar para prof e sional , sehingga harapan te r kadang sangat jauh dari kenyataan.Memungkinkan para prof e sional untuk be r paling kepada kenyataan dan mengakibat k anide a lisme kode et i k profes i . Kode et i k prof e s i merupakan himpunan norma mor a l yang t i d akdilengkapi dengan sanksi keras kar e na kebe r lakuannya semata – mat a be r dasarkan kesadaranprof e sional.Penyebab pelanggaran kode etik profesi IT organisasi profesi t i d ak di lengkapidengan sarana dan mekanisme bagi masyar a kat untuk menyampaikan keluhan te r hadap suat ukode et i k IT. Minimnya pengetahuan masyar a kat tentang substansi kode eti k prof e s i dan j u gakarena buruknya pelayanan sosial i s as i dari pihak prof e s i i t u sendiri. Belum te r bentuknyakultur dan kesadaran dari para pengemban prof e si untuk menjaga martabat luhur masing –masing prof e s i .Alasan mengabai k an kode et i k IT profesi antara lain :1. Pengaruh sif a t kekel u argaanMisalnya yang melakukan pelanggaran adalah kel u arga atau dekat hubungankekerabatannya dengan pihak yang berwenang membe r i k an sanksi te r hadap pelanggar a n kode et i k pada s u at u prof e si, maka mereka akan c e nde r ung untuk t i d ak membe r i k an sanksikepada kerabatnya yang telah melakukan pelanggar a n kode etik tersebut.2. Pengaruh jabatanMisalnya yang melakukan pelanggar a n kode et i k prof e s i i t u adalah pimpinan atau or a ngyang meiliki kekuasaan yang t i nggi pada prof e s i te r sebut, maka bisa jadi or a ng lai n yangposisi dan kedudukannya berada dibawah or a ng te r sebut akan untuk enggan melaporkankepada pihak yang be r wenang yang membe r i k an sanksi, karena kekawatir a n akanbe r pengaruh te r hadap jabatan dan posisinya pada prof e s i te r sebut.1. Pengaruh masih lemahnya penegakan hukum di Indones i a, sehingga menyebabkan pelakupelanggaran kode etik prof e si tidak merasa khawat i r melakukan pelanggaran. Tidak be r jalannya kontrol dan pengawasan dari masyar a katOrganisas i prof e s i t i d ak dilengkapi denga sarana dan mekanisme bagi masyar a kat untuk menyampai k an kel u hanRendahnya pengetahuan masyarakat mengenai substansi kode etik prof e si, karena buruknya pelayanan sosial i s asi dari pihak profesi sendiri2.3.4.2.3 Upaya Penceg a han Pelang g a ran Kode Eti k Profes iKasus – kasus pelanggaran kode etik akan ditindak lanjuti dan dini l ai o l eh dewankehormatan atau komisi yang te r bentuk khusus untuk itu, karena tujuannya adalah menc e gakte r jadinya peri l aku yang t i d ak et i s . Se r ingkal i kode et i s juga be r isikan tentang ketentuan –ketentuan profesional , sepe r t i kewaj i b an melapo r jika ketahuan teman sejawat melanggarkode et i k . Ketentuan i t u me r upakan akibat logi s dari sel f r e gulation yang terwujud dalamkode et i k .Ada beberapa alasan mengapa kode et i k pe r l u untuk dibuat . Beberapa alasan tersebutadalah (Adams., dkk, dalam Ludigdo, 2007) :a) Kode et i k merupakan s u at u cara untuk mempe r baiki iklim organisasional s ehinggaindividu-individu dapat be r pe r i l aku se c ara et i s .Kontro l et i s dipe r lukan karena sistem legal dan pasar t i d ak cukup mampu mengarahkanpe r i l aku organisas i untuk mempe r timbangkan dampak mor a l dalam setiap keputusanbisnisnya.Pe r usahan meme r l u kan kode et i k untuk menentukan s t atus bisnis sebagai sebuah profesi,dimana kode et i k me r upakan salah sat u penandanya.Kode et i k dapat juga dipandang sebagai upaya menginstitusional i s asikan mor a l dan nilai-nilai pendiri pe r usahaan, sehingga kode et i k te r sebut menjadi bagian dari budayape r usahaan dan membantu sosial i s as i individu baru dalam memasuki budaya te r sebut.b)c)d)Sepe r t i kode et i k i t u ber a sal dari dirinya sendiri , demikian juga dihar a pkan kesediaanprof e s i untuk menjalankan kontro l te r hadap pelanggar. Namun demikian, dalam pr a kteksehari – hari kontro l ini t i d ak be r jalan dengan mulus karena ras a solidari t as te r tanam kuatdalam anggota – anggota prof e si, tetapi dengan peri l aku semacam i t u solidari t as antar kolegaditempat k an diatas kode et i k prof e s i dan dengan demikian maka kode eti k prof e s i i t u t i d aktercapai , karena tujuan yang sebenarnya adalah menempat k an etika profes i di ataspe r timbangan – pertimbangan lai n . Mas i ng – masing pelaksanaan prof e s i harus memahamibetul tujuan kode et i k prof e s i baru kemudian dapat melaksanakannya.Kode et i k prof e s i me r upakan bagian dari etika prof e si. Kode et i k profes i me r upakanlanjutan dari norma – norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalametika prof e s i . Kode et i k ini lebih mempe r jelas , mempe r tegas dan me r inci norma – normate r sebut sudah te r s i rat dalam etika prof e s i . Dengan demikian kode et i k prof e s i adalah sistemnorma atau atur a n yang ditulis secara jelas dan tegas se r t a te r peri n ci tentang apa yang bai kdan yang t i d ak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan apa yang dilakukan

Page 2: Makalah Pelanggaran Kode Etik

oleh seor a ng prof e si.2.4 Undang – undang Pel a ng g a ran Kode Eti k ProfesiSet i ap undang – undang menc a ntumkan dengan tegas sanksi yang diancamkan kepadapelanggarnya.Pelanggaan kode et i k prof e s i dapat dikenai sanksi ses u ai ketentuan undang –undang dan hukum yang be r laku. Hukum untuk menjerat pelanggaran kode et i k ada 2 yai t uhukum pri m er dan hukum sekunde r . Hukum pri m er be r upa hukum positif yai t u perat u ranpe r undang – undangan yang be r kai t an dengan pelayanan publik. Sedangkan hukum sekundermeliputi buku l i t eratur dalam bidang hukum administr a s i maupun bidang lai n nya yangbe r kai t an dengan pokok masalah. Apa yang dilakukan masyar a kat akan be r pengaruh besarte r hadap potret penegakan hukum.Ketika ada seseor a ng yang melanggar hukum, sama art i nya dengan memaksa apar a tuntuk mengimplementasi k an law i n books menjadi law i n action. Low in Book adalahhukum yang seharusnya be r jalan ses u ai keingi n an, sedangkan law i n ac t ion adalah hukumyang senyatanya be r jalan dalam masyar a kat. Antara keduanya se r ing berbeda, art i nya hukumdalam buku se r ing be r beda dengan hukum dalam tindakan masyarakat. Dalam implementas iini akan banyak r a gam pri l aku masyar a kat di antaranya ada yang mencoba mempengaruhiaparat agar t i d ak bekerj a ses u ai dengan kode et i k prof e s i nya, kalau sudah begitu, makaprospek law ete r cement menjadi berat.Menurut Soejono So k anto (1988) menyebutkan 5 unsur penegakan hukum yaitu :1.2.3.4.5.Undang –undangMental i t as aparat penegakan hukumPe r i l aku masyar a katSaranaKulturMenurut H. George Fr e de r ickson & David K.Hart sebagai aparat negara, para pejabatwaj i b mentaat i pro s edur, tat a ke r j a dan perat u ran – perat u r a n yang telah ditetapkan o l ehorganisas i peme r intah. Dengan kat a lai n para pejabat harus memiliki kewas p adaanprof e sional dan kewaspadaan spiri t u al me r ujuk pada penerapan nilai – nilai kearif a n,kejujur a n, keuletan, sikap sede r hana dan hemat , tanggung jawab se r t a akhlak dan peri l akuyang bai k .Menurut Pasal 7 2 Undang-Undang Hak Cipta, bagi mereka yang dengan sengaja atautanpa hak melanggar Hak Cipta or a ng lai n dapat dikenakan pidana penjara pal i ng singkat 1(satu) bulan dan/atau denda pal i ng sedikit Rp 1.0 0 0 .0 0 0 ,00 ( s at u juta rupiah), atau pidanapenjara pal i ng lama 7 ( t ujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 5.0 0 0 .0 0 0 .000,0 0 (limamilyar rupiah). Selai n itu, beberapa sanksi lai n nya adalah: Menyiarkan, memame r kan, mengedarkan atau menjual ciptaan atau barang hasilpelanggaran Hak Cipta dipidana dengan dengan pi d ana penjara maksimal 5 (lima) tahun dan/atau denda maksimal Rp. 500.000.000,00 (lima r a tus juta rupiah) Mempe r banyak penggunaan untuk kepentingan ko m e r s i al suatu progr a m komputerdipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyakRp. 500.000.000,00 (lima r a tus juta rupiah)Untuk melaksanakn kode et i k diperlukan moral i t as yang tinggi bagi penyandang prof e s ite r sebut. Adanya kode et i k akan melindungi pe r buatan yang t i d ak prof e sional , ketaatantenaga prof e sional te r hadap kode et i k me r upakan ketaatan nal u riah yang telah be r sat u denganpikir a n, jiwa dan pe r i l aku tenaga prof e sional. Dengan demikian menjadi pe r timbangan bagiwarga, t i d ak ada jalan lai n ke c ual i taat , jika te r jadi pelanggaran berart i warga yangbe r sangkutan be r sedia dikenai sanksi yang cukup memberat k an atau merepotkan baginya.2.5 Sanksi Yang Dibe r ikan Te r hadap Pel a ng g a ran Kode Eti k Profes iSanksi pelanggaran kode et i k yaitu :Be r ikut adalah kemungkinan sanksi yang akan dijatuhkan kepada pelaku pelanggarankode etik :a) Mendapat peringatanPada tahap ini, si pelaku akan mendapat k an peri n gatan halus, misal jika seseor a ngmenyebutkan suat u instansi te r kait (namun belum parah tingkatannya) bisa saj a i a akan mene r ima emai l yang berisi pe r i n gatan, jika t i d ak diklarifi k asi kemungkinan untuk be r lanjut ke t i n gkat selanjutnya, sepe r ti pe r ingatan keras ataupun lai n nyab) Pemblokir a nMengupdate status yang be r isi SARA, mengupload dat a yang mengandung unsurpornografi baik be r upa image maupun .gif, seor a ng progr a mmer yang mendistribusikan mal w are. Hal te r sebut adalah contoh pelanggaran dalam kasus yang sangat be r beda-beda, kemungkinan untuk kasus te r sebut adalah pemblokir a n akun di mana si pelaku melakukan aksinya. Misal, sebuah akun pri b adi sosial yang dengan sengaja membentuk grup yangmele c e hkan agama, dan ada pihak lai n yang me r as a te r singgung karenanya, adakemungkinan akun te r sebut akan dideact i va t ed oleh se r ver. Atau dalam web/blog yang te r dapat konten porno yang mengakibat k an pemblokir a n web/blog te r sebutc) Hukum Pi d ana/Pe r dat a“Set i ap penyelenggara negar a , Or a ng, Badan Usaha, atau masyar a kat yang dirugi k ankarena penggunaan Nama Domain secara tanpa hak oleh Or a ng lain, be r hak mengajukangugatan pembatalan Nama Domain dimaksud” (P a sal 23 ayat 3).“Set i ap Or a ng dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apapun yang be r akibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan SistemElektronik menjadi tidak beke r j a sebagai m ana mest i nya” (Pasal 33).“Gugatan pe r dat a dilakukan ses u ai dengan ketentuan Perat u ran Pe r undang-undangan” (Pasal39)Adalah sebagian dari UUD RI No.11 tahun 2008 tentang i n formasi dan tr a nsaksielektronik (UU ITE) yang te r diri dari 54 pasal. Sudah sangat jelas adanya hukum yang mengatur tentang i n formasi dan tr a nsaksi yang terjadi di dunia maya, sama halnya jika kita mengendarai motor lalu melakukan pelanggaran misal dengan tidak memiliki SIM jelas akan mendapat sanksinya, begitu pun pelanggaran yang te r jadi dalam dunia maya yang telah dijelas k an dimulai dari ketentuan umum, pe r buatan yang dilar a ng, penyelesaian sengketa, hingga ke penyidikan dan ketentuan pidananya telah diatur dalam UU ITE ini.2.6 Conto h Pel a nggaran Etika Profesi IT dan Cara Meng a tasinyaMakin merebaknya penggunaan inte r net. Jaringan l u as komputer tanpa disadari parapemiliknya di sewakan kepada s p ammer ( p enyebar emai l kome r s i al), froudster ( p enciptasitus tipuan ) , dan penyabot digi t al. Te r minal – te r minal jaringan telah te r i n feksi viruskompute r , yang mengubah komputer menjadi zombi. Faktor lai n yang menjadi pemicu adalahmakin banyaknya para intelektual yang t i d ak ber et i k a.Hukum untuk mengatur aktifi t as di inte r net te r utama yang berhubungan dengan kejahatanmaya antara lai n masih menjadi pe r debatan. Ada dua pandangan menganai hal te r sebut antara lain:1. Karakteristik aktifi t as di inte r net yang be r s i fat lintas batas sehingga t i d ak lagi tundukpada batasan-batasan te r it o rial2. Sistem hukum tr a disiomal (The Existing Law) yang justru bertumpu pada batasan –batasan te r i t o rial dianggap t i d ak cukup memadai untuk menjawab pe r s o alan –pe r s o alan hukum yang muncul akibat aktifi t as inte r net.Akibat yang sangat nyata adanya cyber c r ime te r hadap kehidupan sosial budaya diIndonesia adalah ditolaknya set i ap tr a nsaksi di inte r net dengan menggunakan kart u kredit yang dikel u arkan oleh perbankan Indones i a. Masyarakat dunia telah percaya lagi dikarenakanbanyak kasus cr e dit card PRAUD yang dilakukan o l eh Net t er asal Indonesia.Cyber Crime : pe r buatan melawan hukum yang di l akukan dengan menggunakan inte r netyang be r basis pada kec a nggi h an terhadap teknologi komputer dan telekomunikasi.Adapun kode et i k yang di h arapkan bagi para pengguna internet adalah :1. Menghindari dan t i d ak mempublikasi i n formasi yang se c ara langs u ng be r kai t andengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.Menghindari dan t i d ak mempublikas i i n formas i yang memiliki tendensi menyinggung se c a ra langs u ng dan negatif masalah suku, agama dan r a s (SARA), te r masuk di dalamnya usaha penghinaan, pelecehan, pendiskr e ditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas pe r seor a ngan, kel o mpok / lembaga / institusi lain. Menghindari dan t i d ak mempublikasikan i n formasi yang berisi instruksi untuk2.3.melakukan perbuatan melawan hukum (illegal ) positif diinte r nasional umumnya.Indonesia dan ketentuan4.5.Tidak menampilkan segal a bentuk eksploitasi te r hadap anak-anak dibawah umur.Tidak mempergunakan, mempublikasikan dan atau saling bertukar mate r i daninformas i yang memiliki kor e lasi te r hadap kegiatan pir a t i n g, hacking dan cracking.6. Bi l a mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara ataubentuk mate r i dan i n formasi lai n nya yang bukan hasil karya sendiri harus menc a ntumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan be r sedia untukmelakukan penc a butan bila ada yang mengajukan keberatan se r ta be r tanggungjawab atas segal a konsekuensi yang mungkin timbul karenanya.Tidak be r usaha atau melakukan serangan teknis terhadap produk, sumber daya(r e sourc e ) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.Menghormat i etika dan segal a macam perat u r a n yang be r laku di masyarakat inte r net7.8.umumnya dan be r tanggung jawab sepenuhnya te r hadapsitusnya.segala muatan / isi9. Untuk kasus pelanggaran yang dilakukan o l eh pengelola, anggota dapat melakukanteguran sec a ra langs u ng.Undang- undang yang digunakan untuk menjerat pada pelaku kejahatan komputer belummengatur sec a ra s p es i fi k ses u ai dengan t i d ak kejahatan yang mereka lakukan. KUHP masih dijadikan dasar hukum untuk menjaring kejahatan kompute r , ketika produk ini dini l ai belumcukup memadai untuk menjaring beber a pa jenis kejahatan komputerBAB IIIPENUTUP1. KesimpulanDari pembahasan sebelumnya maka dapat di simpulkan bahwa kode etik prof e s ime r upakan pedoman mut u mor a l prof e s i s i dalam masyar a kat yang di atur ses u ai denganprof e s i masing-masing. Hanya kode et i k yang berisikan nilai-nilai dan cita-ci t a di te r ima o l ehprof e s i i t u sendiri se r t a menjadi tumpuan harapan untuk di laksanakan dengan tekun dankonsekuen. Kode et i k tidak akan ef e ktif kalau di dro p begi t u saja dari atas yai t u instansipeme r intah karena t i d ak akan di j i w ai o l eh ci t a-ci t a dan nilai hidup dalam kalangan prof e s iitu sendiri.2. SaranAgar dapat memahami dan mempe r o l eh pengetahuan baru maka usaha yang dapat dilakukan adalah :1. Mempe r banyak pemahaman te r hadap kode etik prof e s i2. Mengaplikasikan keahl i an sebagai tambahan ilmu dalam pr a ktek pendidi k an yang di jalani.3. Pembahasan makalah ini menjadikan individu yang tahu akan pentingnya kode etik prof e si.DAFTAR PUSTAKA http://mahrus.wordpr e s s . com/2008/02/04/penyebab-pelanggar a n-kode-et i k -prof e si-i t[11 /6/13] http://aldoe r ianda.wordpres s . com/2009/05/10/pentingnya-ko d e-etik-prof e si/ [11 /6/13] www.mikroskil.ac.id/-erwin/et i k a%2 0 p rof e si/03.ppt [11 /6/13] http://mahrus.wordpr e s s . com/2008/02/04/penebab- [11 /6/13] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/05/sanksi-te r hadap-pelanggaran-ko d e-etik/[11 /6/13]

Page 3: Makalah Pelanggaran Kode Etik
Page 4: Makalah Pelanggaran Kode Etik
Page 5: Makalah Pelanggaran Kode Etik
Page 6: Makalah Pelanggaran Kode Etik