Makalah Pantai Berpasir

5
Pantai : Pengertian dan Tipe Wilayah pantai adalah: “ Daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat wilayah pantai meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat fisik laut seperti pasang surut, angin laut serta perembesan air asin; sedangkan ke arah laut wilayah pantai mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang terjadi di daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun kegiatan yang disebabkan oleh kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan pencemaran”. Tipe-tipe pantai: Pantai merupakan kawasan yang selalu berubah. Perubahan ini disebabkan oleh proses pengendapan dari padatan-padatan yang berada dalam badan air, proses pengikisan (abrasi), dan transportasi sedimen dari suatu tempat ke tempat yang lain. Perilaku pantai tersebut sangat erat kaitannya dengan parameter lingkungan yang bekerja di wilayah itu, seperti gelombang, arus pantai, pasang surut, maupun angin. Tipe-tipe pantai yang ditemui adalah: 1. Pantai Berbatu . Pantai ini terbentuk dari batu granit dari berbagai ukuran tempat ombak pecah. Umumnya pantai berbatu terdapat bersama-sama atau berseling dengan pantai berdinding batu. Kawasan ini paling padat makroorganismenya, dan mempunyai keragaman fauna meupun

description

mkh

Transcript of Makalah Pantai Berpasir

Page 1: Makalah Pantai Berpasir

Pantai : Pengertian dan Tipe

Wilayah pantai adalah:

“ Daerah pertemuan antara darat dan laut; ke arah darat wilayah pantai meliputi

bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi oleh sifat-sifat

fisik laut seperti pasang surut, angin laut serta perembesan air asin; sedangkan ke arah laut

wilayah pantai mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses alami yang

terjadi di daratan seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun kegiatan yang

disebabkan oleh kegiatan manusia di daratan seperti penggundulan hutan dan

pencemaran”.

Tipe-tipe pantai:

Pantai merupakan kawasan yang selalu berubah.  Perubahan ini disebabkan oleh

proses pengendapan dari padatan-padatan yang berada dalam badan air, proses pengikisan

(abrasi), dan transportasi sedimen dari suatu tempat ke tempat yang lain.  Perilaku pantai

tersebut sangat erat kaitannya dengan parameter lingkungan yang bekerja di wilayah itu,

seperti gelombang, arus pantai, pasang surut, maupun angin.

Tipe-tipe pantai yang ditemui adalah:

1. Pantai Berbatu .  Pantai ini terbentuk dari batu granit dari berbagai ukuran tempat

ombak pecah.  Umumnya pantai berbatu terdapat bersama-sama atau berseling

dengan pantai berdinding batu.  Kawasan ini paling padat makroorganismenya, dan

mempunyai keragaman fauna meupun flora yang paling besar.  Tipe pantai ini banyak

ditemui di selatan jawa, Nusa tenggara dan Maluku.

2. Pantai Berpasir .  Pantai ini dapat ditemui di daerah yang jauh dari pengaruh sungai

besar, atau dipulau kecil yang terpencil.  Makroorganisme yang hidup disini tidak

sepadat dikawasan pantai berbatu, dan karena kondisi lingkungannya organisme yang

ada cenderung menguburkan dirinya ke dalam substrat.  Kawasan ini lebih banyak

dimanfaatkan manusia untuk berbagai aktivitas rekreasi. terdapat di sepanjang garis

pantai yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia dan bentangan pantai

Sulawesi dan Maluku di Laut Banda, dominan dengan kondisi daerah

pantai(foreshore) lebih terjal dan lebih dalam. Banyak terdapat pinggiran pantai

berkarang.

Page 2: Makalah Pantai Berpasir

3. Pantai Berlumpur .  Perbedaan antara tipe pantai ini dengan tipe pantai sebelumnya

teretak pada ukuran butiran sedimen (substrat).  Tipe pantai berlumpur mempunyai

ukuran butiran yang paling halus.  Pantai berlumpur terbentuk disekitar muara-muara

sungai, dan umumnya berasosiasi dengan estuaria.  Tebal endapan lumpurnya dapat

mencapai 1 meter atau lebih.  Pada pantai berlumpur yang amat lembek sedikit fauna

maupun flora yang hidup disana.  Perbedaan yang lain adalah gelombang yang tiba di

pantai, dimana aktivitas gelombangnya sangat kecil, sedangkan untuk pantai yang lain

kebalikannya. terdapat di sepanjang garis pantai yang berbatasan dengan lautan

dangkal padabeting Sunda dan beting Sahul dari serangan gelombang besar

dankarenanya didominasi oleh pasut dan sungai, kondisi pantai (foreshore) sangat

landai dan datar danterdapat delta-delta di beberapa kawasan pantai.

4. Pantai Berkarang .  Pantai jenis ini terbentuk dari rumah/cangkang yang dibangun

oleh hewan laut yang disebut Acropora, Fungia dan Porites (dalam Filum

Coelenterata).  Ataupun oleh tumbuhan laut yang disebut dengan Halimeda dan

Lithohamnion. Koloni terumbu karang ini merupakan ekosistim yang khas di daerah

tropis.  Untuk selanjutnya akan dibahan dalam bagian berikut tentang Ekosistim

Terumbu Karang atau Coral Reef. 

Pantai berpasir tebentuk dari bebatuan dan karang yang hancur karena hantaman air

laut lalu terseret oleh gelombang menuju tepi laut dan membentuk Pantai Berpasir, selain

itu, pasir juga dibawa oleh aliran sungai yang mengalir ke tepi laut.

Sekilas tidak banyak makhluk yang hidup di pantai berpasir. Akan tetapi, ketika kita

mengamatinya dengan lebih cermat, maka akan terlihat beberapa tanda kehidupan. Di

permukaan, akan terlihat lubang lubang kecil, liang, dan gundukan  yang merupakan

tempat persembunyian cacing cacing, seperti yang kami temui ada cacing rambut, cacing

rag, cacing kipas, serta cacing tanah juga terdapat disana. Selain itu, terdapat kerang

kerangan, siput pasir, dan kepiting (uguy). Umang umang juga terlihat di daerah pantai

yang agak kering. Mereka bersembunyi di bawah permukaan pasir agar terlindung dari

panas matahari, pemangsa, dan air pasang. Disana juga ditemukan  burung camar.

Tumbuhan yang hidup ditepi pantai tidaklah beragam, kita dapat melihat pohon kelapa

Di pantai berpasir terdapat strandline. Strandline adalah serpihan puing puing yang

membentuk garis panjang yang tertinggal saat pantai surut.

Page 3: Makalah Pantai Berpasir

Ekosistem pantai pasir, merupakan zona litoral yang terkena deburan ombak terus-

menerus dan terpaan cahaya matahari selama 12 jam. Vegetasinya membentuk formasi

prescaprae dan formasi baringtonia, sebagai suatu unit vegetasi yang terbentuk karena

habitatnya dan diberi nama sesuai dengan nama vegetasi yang mendominasi. Pada formasi

prescaprae didominasi oleh vegetasi Ipomoea pescaprae, tumbuhan lain yang hidup disini

ialah Vigna, Spinifex littorius (rumput angin), Crinum asiaticum (bakung) dan Euphorbia

atoto.

Formasi baringtonia didominasi oleh vegetasi Borringtonia. Tumbuhan lain yang ada

antara lain adalah Callophyllum, Hernandia, Hibiscus tiliaceus, Terminalia dan Erythrina.

Hewan pada ekosistem pantai pasir kebanyakan hidup di dalam pasir, misalnya kepiting

kecil.

Ekosistem Pantai Pasir Dangkal. Komunitas ekosistem pantai pasir dangkal terletak di

sepanjang pantai pada saat air pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang

tidak terpengaruh sungai besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/ curam.

Komunitas di dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan

atau rerumputan. Jenis ekosistem pantai pasir dangkal ada tiga, yaitu sebagai berikut.

1) Ekosistem Terumbu Karang

Ekosistem ini dapat kita jumpai di perairan jernih. Terumbu karang terbentuk sebagai

hasil dari kegiatan berbagai hewan laut seperti kerang, siput, cacing, Coelenterata dan alga

kapur (Halimeda). Syarat hidup binatang kerang, yaitu airnya jernih, arus gelombang

kecil, dan lautnya dangkal. Ekosistem ini dapat kita temukan di pantai sebelah barat

Sumatra, pantai selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta pantai utara Sulawesi dan

Maluku.

2) Ekosistem Pantai Batu

Jenis ekosistem ini terbentuk dari bongkahan-bongkahan batu granit yang besar atau

berupa batuan padas yang terbentuk dari proses konglomerasi (berkumpul dan

menyatunya) antara batu-batu kecil atau kerikil dengan tanah liat dan kapur. Ekosistem

tersebut biasanya didominasi vegetasi jenis Sargassum atau Eucheuma. Di mana

ekosistem pantai batu itu dapat kita jumpai? Ekosistem ini dapat kita jumpai di wilayah

pesisir berbukit yang berdinding batu mulai dari sepanjang pantai barat Sumatra, pantai

selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara, sampai pantai selatan Maluku.