makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa
Transcript of makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
KATA PENGANTAR
Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena atas rahmat dan karunianyalah karya tulis ”Eksistensi Palangka Raya dari
Masa ke Masa” ini dapat terselesaikan. Saya juga mengucapkan penghargaan yang
setinggi-tingginya kepada Ibu Suwartinah selaku guru Bahasa Indonesia yang telah
membuka cakrawala baru dalam dinamika penelitian karya tulis.
Palangka Raya adalah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah dan memiliki wilayah
yang terluas di Indonesia. Potensi yang melimpah hampir ada di setiap sektor – sektor
vital. Perkembangan kota Palangka Raya secara signifikan terus menunjukkan
eksistensinya sebagai ibukota provinsi. Pertumbuhan perekonomian yang positif juga
diimbangi dengan adanya revolusi di sektor properti.
Masa depan Palangka Raya yang memberikan sejuta harapan menjadi topik
mendasar dalam karya tulis ini. Banyak potensi dan perkembangan di kota Palangka
Raya yang konkrit, sehingga dalam upaya peningkatannya dibutuhkan peran serta
seluruh masyarakat Palangka Raya.
Dalam karya tulis ini, saya berusaha menampilkan wajah Palangka Raya sejak
berdiri hingga sekarang. Cakupan sektor perekonomian yang terdapat dalam karya tulis
ini pun hanya sebatas informasi yang terdapat di Kota Palangka Raya. Informasi yang
lemah dan tidak relevan menjadi pembatas dalam bahasan kultur budaya yang ada di
Kota Palangka Raya.
Tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran yang kreatif dan inovatif
seyogyanya sangat saya harapkan sebagai referensi dalam keikutsertaan membangun
kota Palangka Raya dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu
pengetahuan.
Akhir kata, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila
terdapat kesalahan kata, sebab kesempurnaan hanya milik Tuhan semata dan terima kasih
yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya
tulis ini.
Palangka Raya, 25 Maret 2009
HERI SETIAWAN
NIS. 7059
1
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................... 4
1.5 Metode Penelitian...................................................................... 5
BAB II Perkembangan Kota Palangka Raya
2.1 Sejarah Berdirinya Kota Palangka Raya.................................... 6
2.2 Pembangunan Kota Palangka Raya........................................... 11
2.2.1 Tata Kota Palangka Raya.......................................... 11
2.2.2 Infrastruktur Palangka Raya..................................... 12
BAB III Sektor Perekonomian di Kota Palangka Raya
3.1 Perdagangan / Perindustrian...................................................... 13
3.2 Perikanan.................................................................................... 14
3.3 Pertanian.................................................................................... 14
3.4 Perkebunan................................................................................. 14
3.5 Perhutanan.................................................................................. 14
3.6 Peternakan.................................................................................. 15
3.7 Pertambangan............................................................................. 15
3.8 Pariwisata................................................................................... 15
BAB IV Sosial Budaya Kota Palangka Raya
4.1 Kultur Budaya Kota Palangka Raya.......................................... 16
4.2 Degradasi Budaya Akibat Pengaruh Asing................................ 16
BAB V Penutup
5.1 Kesimpulan................................................................................ 17
5.2 Saran – Saran............................................................................. 17
Daftar Pustaka
Lampiran
Profil Penulis
2
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Palangka Raya memiliki sejuta potensi disegala sektor. Perkembangan Palangka
Raya sejak berdirinya di tahun 1957 menunjukkan angka yang signifikan setiap
tahunnya. Banyak perubahan – perubahan yang terjadi di kota CANTIK ini. Hal ini pun
masih saja menempatkan Palangka Raya sebagai salah satu kota yang lamban
berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan terlambatnya perkembangan Kota
Palangka Raya. Jika kita menilai infrastruktur jalan sebagai media penghubung luar,
tentunya rasio keberhasilan perkembangan kota Palangka Raya sangat Kecil.
Infrastruktur yang lengkap akan memudahkan hubungan Palangka Raya dengan dunia
luar sehingga secara langsung akan berimbas kepada mudahnya investasi asing di
Palangka Raya.
Perkembangan kota Palangka Raya di berbagai sektor inilah yang menjadi
sorotan utama. Potensi yang dimiliki kota Palangka Raya amat besar tetapi ironisnya
pendayagunaan potensi tersebut masih belum cukup optimal.
Palangkaraya adalah kota trimuka: memiliki wajah hutan, perkotaan, dan
pedesaan. Luas Kota Palangkaraya sekitar 2.678,51 kilometer persegi. Seluas 2.487,55
kilometer persegi di antaranya berupa kawasan hutan, sisanya terbagi untuk tanah
pertanian, perkampungan, perkebunan, sungai, danau, rawa, serta penggunaan lain.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Palangkaraya hingga akhir
tahun 2005 sebanyak 183.251 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 68,42 jiwa per
kilometer persegi. Secara topografi, Palangkaraya relatif datar dan sebagian besar berupa
dataran rendah berawa dengan ketinggian 15 hingga 35 meter di atas permukaan laut.
Selama musim hujan periode 2005-2006, beberapa kawasan di Palangkaraya memang
sering terendam apabila hujan turun cukup lama. Palangka Raya pernah digagas oleh
Bung Karno sebagai calon ibu kota negara Republik Indonesia. Sejarah yang kemudian
mencatat bahwa Jakarta-lah yang kemudian ditetapkan secara resmi sebagai ibu kota
negara. Palangkaraya tepat berada di titik tengah garis imajiner yang ditarik dari kota
Sabang di Nanggroe Aceh Darussalam (paling barat) ke kota Merauke, Pulau Papua
(paling timur), juga tepat di tengah-tengah garis yang ditarik ke utara dan selatan melalui
Palangkaraya sehingga karena letaknya unik menjadi pertimbangan ibukota negara.
Ada beberapa unsur lain yang dimiliki Palangkaraya sehingga dipandang ideal
sebagai ibukota negara, yaitu: bebas dari pengaruh kolonial, aman dari kerawanan gempa
karena jauh dari daerah patahan, dan tidak dilewati rangkaian jalur gunung api. Berarti,
Palangkaraya adalah kota yang bebas dari bencana alam dengan risiko besar.
3
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Secara arsitektural, Palangkaraya memiliki desain-desain dengan konsep nasionalisme.
Bundaran besar pusat Palangkaraya, misalnya, sebenarnya merupakan simpang delapan
yang melambangkan jumlah rumpun kepulauan RI (Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi,
Maluku, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua).
Palangka Raya adalah satu – satunya ibukota Provinsi yang memiliki wilayah
terluas di Indonesia sekitar 2,6 Juta hektar. Keadaan geografis alam yang masih terjaga
menjadikan Palangka Raya sebagai salah satu sumber plasma nutfah. Keanekaragaman
hayati pun masih terbilang cukup tinggi sejalan dengan perkembangan Kota Palangka
Raya dari masa ke masa. Dengan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan alam,
maka perkembangan Palangka Raya menuju masyarakat terdepan akan semakin mudah
terwujud.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa
permasalahan, antara lain :
1. Perkembangan Kota Palangka Raya masih belum optimal.
2. Pembangunan dibeberapa sektor masih belum merata.
3. Tingkat perekonomian yang masih terbilang rendah.
4. Budaya yang terakulturasi dengan pengaruh asing
5. Kurangnya kesadaran masyarakat Palangka Raya dalam upaya
pembangunan Kota Palangka Raya
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah menganalisa perkembangan
kota Palangka Raya dari masa ke masa sehingga mampu membenahi dan membangun
secara kolektif.
1.4 Manfaat penulisan
4
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Manfaat dari penulisan karya tulis ” Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa
” antara lain :
1. Mengetahui seberapa besar perkembangan Kota Palangka Raya.
2. Mampu menganalisa keberhasilan dan kegagalan dalam pembangunan.
3. Menyediakan data empiris sebagai bukti adanya perkembangan.
4. Menjadi bahan referensi dalam penelitian ilmiah tentang Palangka Raya.
5. Mampu memutuskan kebijakan yang tepat bagi pembangunan Kota
Palangka Raya dimasa mendatang.
1.5 Metode Penulisan
Dalam menyusun karya tulis ini, ada 3 metode yang digunakan dalam
pengumpulan data, yaitu :
1. Study Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan buku literatur – literatur
yang berkaitan dengan Palangka Raya.
2. Study Internet, yaitu pengumpulan literatur – literatur melalui media
internet.
3. Interview / wawancara, berupa pengajuan pertanyaan langsung ke
narasumber yang berkompetensi.
4. Angket, berupa pertanyaan yang diajukan ke responden sebagai data
empiris dalam karya tulis ini.
5
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
BAB II
PERKEMBANGAN KOTA PALANGKA RAYA
2.1 Sejarah Berdirinya Kota Palangka Raya
Tugu/Monumen sebagai tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Propinsi
Kalimantan Tengah, yang diresmikan oleh Presiden RI Soekarno, tanggal 17 Juli 1957
Sejarah pembentukan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari
pembentukan Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor
10 Tahun 1957, Lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya ( Tambahan
Lembaran Negara Nomor 1284 ) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya
disebut UU Pembentukan Daerah Swantantra Propinsi Kalimantan Tengah.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, parlemen Republik Indonesia
tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang
menetapkan pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam 5 ( lima ) Kabupaten .
Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor
Des.52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah
Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20
Desember 1959.
Kantor Kotapraja Administratif Palangka Raya(foto tahun 1961)
6
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Tempat Upacara Peresmian Kotapraja Administratif Palangka Raya
Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara
bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara
lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kecamatan Kahayan Tengah ini dipimpin
oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M Nahan.
Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi
setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan
Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11
Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka
Raya. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan
Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala
Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.
Tugu Perjuangan sekaligus sebagai Taman Kota Palangka Raya
Perubahan, Peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan
Kotapraja Admistratif Palangka Raya dengan membentuk 3 ( tiga ) Kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Palangka di Pahandut
2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling
3. Kecamatan Petuk Katimpun di Marang Ngadurung Langit.
Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut di pecah menjadi 2
( dua ) Kecamatan yaitu :
1. Kecamatan Pahandut di Pahandut,
2. Kecamatan Palangka di palangka
Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai empat
Kecamatan dan tujuh belas Kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-
persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta
7
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor
48 Tahun 1965 yang menetapkan Kotapraja Adminstratif Palangka Raya, maka
terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang otonom. Peresmian Kotapraja Palangka
Raya menjadi Kotapraja yang otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S.
HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Departemen Dalam
Negeri, Deputi Antar Daerah Kalimantan Brigjen TNI M. PANGGABEAN, Deyahdak II
Kalimantan, Utusan-Utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa
Pejabat Tinggi Kalimantan lainnya. Upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00
pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa Lambang Kotapraja
Palangka Raya. Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II
Pangkalan Udara RI Margahayu Bandung yang berjumlah empat belas orang, dibawah
pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun
di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Pada hari itu dengan Surat Keputusan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Kalimantan Tengah, Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku Penguasa Kotapraja Palangka
Raya dan oleh Mendagri diserahkan Lambang Kotapraja Palangka Raya.
Demostrasi penerjunan payung oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara RI Margahayu Bandung
Tanggal 17 Oktober 1947
Pada peresmian Kotapraja Otonom Palangka Rayapada tanggal 17 Juni 1965 itu,
penguasa Kotapraja Palangka Raya Gubernur Kepala Daerah Tk. I Kalimantan Tengah,
menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Mendagri kepada Presiden
RI, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Walikota
Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya, yang selanjutnya diperingati sebagai hari jadi
Kota Palangka Raya.
8
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Penyerahan Pemerintahan Umum Pusatoleh Mendagri Ipik Gadamana kepada
Pemda Tk. I Kalteng, 17 Mei 1964
Kemudian pada tanggal 18 September 1965, Gubernur Kepala Daerah Tk. I
Kalimantan Tengah atas nama Mendagri, telah melantik JANTI SACONK (mantan
Sekretaris Kotapraja Palangka Raya) menjadi Walikota Kepala Daerah Kotapraja yang
pertama. Namun karena sesuatu hal pada tanggal 18 Oktober 1965 diberhentikan
jabatannya sebagai Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya. Oleh Karena itu,
jabatan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya sempat mengalami
kevakuman.
Setelah itu secara berurutan pejabat Walikota Palangka Raya hingga sekarang adalah
sebagai berikut :
1. AGOES IBRAHIM, ( 19 Oktober 1965 s/d 31 Agustus 1967 )
2. LETKOL INF. W. SANDY , ( 31 Agustus 1967 s/d 6 September 1975 )
3. LETKOL CIN MADNOCH, ( 6 September 1975 s/d 27 Januari 1978 )
4. LETKOL KADIJOTO, ( 27 Januari 1978 s/d 16 September 1983 )
5. Drs. LUKAS TINGKES, ( 16 September 1983 s/d 16 September 1988 )
6. Drs. D.N. SINGARACA, ( 16 September 1988 s/d 16 September 1993 )
7. Drs. NAHSON TAWAY ( 16 September 1993 s/d 22 September 1998 )
8. Kolonel Infanteri SALUNDIK GOHONG
9. Ir. Tuah Pahoe
9
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
10. Riban Satia
Sebutan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya adalah berdasarkan undang-
undang Nomor 5 Tahun 1965 tetapi setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5
Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, maka sebutannya berubah
menjadi Walikomadya Kepala Daerah Tk. II Palangka Raya.
Setelah diberlakukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok
Pemerintahan di Daerah dan Undang-Undang nomor 5 Tahun 1979 Tentang
Pemerintahan Desa, maka Kecamatan di Kota Palangka Raya dirampingkan menjadi 2
( dua ) kecamatan, yaitu :
1. Kecamatan Pahandut terdiri dari 11 ( sebelas ) Kelurahan dan satu Wilayah
Kademangan
2. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 10 ( sepuluh ) Kelurahan dan satu wilayah
kademangan
Namun sejak era reformasi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999
tanggal 7 Mei tentang Pemerintahan Daerah, maka sebutan Kotamadya Daerah Tingkat
II Palangka Raya berubah menjadi Walikota Palangka Raya.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 2001 Otonomi
Daerah berlaku secara efektif.
Kemudian dalam rangka mengisi perangkat otonomi daerah sesuai dengan 11
kewenangan wajib, disusunlah kelembagaan yang secara struktural sederhana dengan
tidak mengurangi fungsi yang ada.
Kebijakasanaan ini dilandasi pertimbangan :
1. Keseragaman jenis kerja
2. Keseimbangan bidang tugas
3. Koordinasi dan sinkronisasi bidang tugas
4. Efektiftas rentang kendali dan efesiensi (penghematan anggaran)
5. Hindari terjadi pertentangan kepentingan
Selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2001 telah dilaksanakan pelantikan Pejabat Eselon
II, III, dan IV untuk mengisi komposisi kelembagaan ( Sekretariat = 2, Assisten = 2,
10
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Badan = 4, Dinas = 12 dan Kantor = 3 ).
Setelah berjalan lebih kurang setahun dilaksanakan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah
Kota Palangka Raya maka terjadilah penghapusan Dinas Pertanahan ( karena wewenang
ditarik ke pusat ) dan perubahan menjadi Sekretariat = 2, Dinas = 13, Badan = 4, Kantor
= 3 dan Assiten = 3.
Pada tanggal 14 Januari 2002 telah dilaksanakan Pengambilan Sumpah Janji Pejabat
Eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, untuk mengisi
Struktur Organisasi Kelembagaan Otonomi Daerah serta penambahan 2 (dua) lembaga
baru di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya yaitu :
1. Dinas Pengelolaan Pasar Kebersihan, Pertamanan dan Parkir Kota Palangka
Raya.
2. Kantor Kesatuan Polisi Pamong Praja.
Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2002 dilaksanakan kembali Pengambilan Sumpah
Janji Pejabat Eselon III dan IV untuk mengisi kekosongan struktur organisasi dari kedua
lembaga yang lain yang telah ada sebelum kedua lembaga tersebut dibentuk.
Perkembangan terakhir permasalahan kelembagaan otonomi daerah dalam rangka
mendukung tugas pokok Pemerintah Daerah di Bidang Pemerintahan Pembangunan dan
Pembinaan Masyarakat perlu pengkajian dan evaluasi secara terus menerus sehingga
terciptanya suatu organisasi yang efektif dan secara terus menerus sehingga terciptanya
suatu organisasi yang efektif dan efesien yang selaras dengan dinamika sosial
kemasyarakatan dalam era otonomi daerah dan selalu mengacu ketentuan / peraturan
serta per undang-undangan yang berlaku.
2.2 Pembangunan Kota Palangka Raya
Palangka Raya terus membangun, salah satunya adalah agenda Pemerintah kota
Palangka Raya membangun hutan dan taman kota senilai Rp 420.000.000.000,-. Hal ini
turut membuktikan keseriusan dan eksistensi Palangka Raya untuk dikenal dimata
Internasional.
2.2.1 Tata Kota Palangka Raya
11
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
(Tata Kota Palangka Raya jika dilihat dari atas )
2.2.2 Infrastruktur Palangka RayaPerkembangan kota Palangka Raya akan lebih cepat jika saja
infrastrukturnya memadai.
Upaya peningkatan prasarana jalan yang dilakukan pemerintah kota
Palangka Raya antara lain :
1. Jalan poros desa : pada tahun 2005 ditargetkan dapat dibangun jalan poros desa
sepanjang 50 km sementara sampai akhir 2004 diperkirakan telah dibangun jalan
poros desa sepanjang 44 km.
2. Jalan mantap : panjang jalan mantap di wilayah kota Palangka Raya pada tahun
2005 ditargetkan sepanjang 270 km. Sedangkan pada akhir tahun 2004
diperkirakan panjang jalan mantap telah mencapai 245 km.
Untuk perhubungan udara, Palangka Raya telah memiliki Bandara Tjilik
Riwut tipe 737-300 dan F28. Maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan
diantaranya : Garuda, Sriwijaya, Batavia, dan DAS. Untuk perhubungan sungai,
Palangka Raya memiliki dermaga yang berfungsi sebagai alat transportasi pengiriman
barang – barang sembako ke pedalaman.
Di bidang kesehatan, pembangunan infrastruktur kesehatan di Palangka
Raya sangat minim yaitu memiliki :
1 Rumah Sakit Umum
210 Kapasitas Tempat Tidur
8 Puskesmas
12
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
41 Puskesmas Pembantu
( sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah )
Dengan, masih minimnya infrastruktur di Palangka Raya maka
perkembangan kota Palangka Raya menjadi terhambat. Maka, dibutuhkan kebijakan
konkrit dari pemerintah kota dan dukungan dari masyarakat Kota Palangka Raya.
BAB III
SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA PALANGKA RAYA
3.1 Perdagangan / Perindustrian
Barang – barang kerajinan masyarakat kota Palangka Raya memiliki corak dan
ragam khas serta mengandung nilai budaya tradisional yang belum banyak berubah /
masih asli. Keadaa tersebut dapat kita jumpai pada beberapa produk seperti anyaman –
anyaman rotan, kerajinan batu aji dan getah nyatu.
Adanya pengaruh dari luar daerah serta mengantisipasi selera konsumen maka
beberapa produk kerajinan telah mengalami sentuhan namun tidak meninggalkan ciri /
motif khas daerah Kalteng. Potensi pengembangan industri cukup besar terutama industri
pengolahan hasil hutan dan hasil pertanian baik di jalur Daerah Aliran Sungai ( DAS )
Kahayan maupun jalur DAS Rungan / Manuhing, kedua jalur DAS ini potensial untuk
pengembangan industri pengolahan karet baik Crumb Rubber mapun Pabrik Karet Asap (
RSS ). Di kedua jalur DAS terdapat tidak kurang dari 126.132 HA karet rakyat lokal
maupun eks proyek yang setiap tahun 100.073 ton karet. Disamping itu industri kecil
yang termasuk aneka industri yang potensial dikembangkan adalah industri kerajinan
anyaman rotan dan pengolahan rotan.
13
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
( Hotel Aquarius, Jalan Imam Bonjol )
3.2 Perikanan
Potensi perikanan perairan umum di kota Palangka Raya seluas 5.137.500 HA.
Perairan sungai 1,09 km persegim perairan danau 13,63 km persegi, dan perairan rawa
400,03 km persegi. Luas perairan yang sudah tergarap 87.000 HA. Sedangkan sisanya
yang masih ada sebagai peluang investasi adalah 5.050.500 HA.
Perikanan yang ada di kota Palangka Raya merupakan penangkapan di perairan
umum, dalam pengembangannya banyak dilakukan pembudidayaan ikan keramba dan
kolam serta pengolahan sederhana ( pengeringan dan penggaraman ikan ). Budidaya
yang dikembangkan di wilayah kota Palangka Raya seperti ikan Patin, ikan Tauman,
ikan Mas dan ikan Nila.
Balai Benih Ikan di Kota Palangka Raya untuk meningkatkan usaha budidaya
ikan terutama di bidang pembenihan ikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas benih
ikan yang dihasilkan serta memenuhi kebutuhan benih ikan dan introduksi bagi budidaya
ikan di wilayak Kota Palangka Raya. Lokasi BBI di kelurahan Banturung.
3.3 Pertanian
Potensi lahan sektor pertanian di kota Palangka Raya adalah 12,65 km persegi
( 126.500 HA ). Luas lahan yang tergarap 3.837,5 HA yang terdiri dari padi ( 178 HA ),
palawija ( 866,5 HA ), dan sayuran ( 2.783 HA ), sedangkan sisanya masih ada yang
belum tergarap sebagai peluang investasi adalah 122.672,5 HA .
3.4 Perkebunan
Potensi lahan sub sektor perkebunan di Kota Palangka Raya meliputi tanaman
tahunan dan tanaman semusim. Luas lahan perkebunan 6,09 km persegi ( 60.900 HA ).
Luas lahan yang tergarap (1.790 HA ) sedangkan sisanya yang masih ada untuk peluang
investasi adalah 59.110 HA.
Di Kota Palangka Raya juga kaya akan berbagai jenis tanaman obat yang oleh
masyarakat secara turun temurun sering dijadikan obat tradisional seperti : penawar
14
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
gantung ( obat malaria, sakit kuning, dll ), kumis kucing ( obat batu ginjal, dll ), Pask
bumi, Saluang Blum, Kajalukap, Mauhau Bahandang ( kembung perut untuk anak
kecel ), kayu Tungkun, kayu Raja, Taya dan lain sebagainya.
3.5 Perhutanan
Potensi sektor kehutanan masih cukup terbuka di Kota Palangka Raya
( 15.020.000 HA ) yang meliputi semak belukar ( 13.160 HA ), hutan belukar ( 32.490
HA ), dan hutan lebat ( 52.380 HA ). Luas yang tergarap ( 240.000 HA ) sedangkan luas
hutan yang masih tersedia sebagai peluang investasi ( 14.780.000 HA ). Sicual forestry
atau perhutanan sosial merupakan upaya pemerintah didalam mengatasi rendahnya peran
serta masarakat dalam pengelolaan hutan memlalui pendekatan social forestry dengan
tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan. Hal ini
merupakan program nasional ang dinyatakan dalam pencanangkan sicial forestry oleh
Presiden Republik Indonesia tanggal 2 Juli 2003 di Kelurahan Petuk Bukit. Areal Kerja
Social Forestry ( AKSF ) Petuk Bukit seluas 3.450 HA. Lokasi dimaksud secara
administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Petuk Bukit dan Kelurahan Pagar
Kecamatan Rakumpit.
3.6 Peternakan
Pengelolaan di bidang ini yang cocok di wilayah Kota Palangka Raya adalah
produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau,
domba, ayam ( ayam petelur maupun ayam daging ).
3.7 Pertambangan
Eksploitasi mineral golongan C terutama memenuhi permintaan pasar, terutama
kebutuhan material bangunan untuk pelaksanaan pembangunan Kota Palangka Raya dan
daerah sekitarnya yang selama ini disuplai oleh perusahaan tambang daerah yang pada
saat sekarang berjumla sebanyak 20 KP-SIUPD dengan total luas 103,23 HA.
Wilayah Kecamatan Rakumpit secara keseluruhan hampir memiliki sumber daya
bahan tambang golongan C yang sama, yaitu formasi Darior yang secara umum dibentuk
oleh batu pasir kuarsa, namun demikian didalam formasi Darior di daerah ini terdapat
sisipan Lempung / Kaolin juga terdapat formasi Warukin yang mengandung sisipan batu
bara. Selain itu juga terdapat endapan emas lantakan ( Emas plasar ) yang telah
ditambang secara tradisional oleh penduduk. Patu pasir kuarsa merupakan cadangan
bahan galian golongan C terbesar di wilayah Kecamatan Rakumpit.
3.8 Pariwisata
15
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Beberapa obyek wisata yang ada di Palangka Raya antara lain :
Danau Tahai
Taman Arboretum
Bukit Tangkiling
Batu Banama
Taman Alam Bukit Tangkiling
Taman Wisata Pantai Sabaru
Obyek Wisata Hutan Ulin
Museum Balanga.
BAB IV
SOSIAL BUDAYA KOTA PALANGKA RAYA
4.1 Kultur Budaya Kota Palangka Raya
Kultur budaya di Kota Palangka Raya adalah kebudayaan masyarakat dayak
yang terkenal dengan seni ukir dan tarinya. Banyak sekali jenis tari – tarian yang
ditampilkan pada saat acara – acara adat di Kota Palangka Raya.
Walaupun Kota Palangka Raya telah berbaur dengan berbagai suku dan adat
istiadat ( Jawa, Batak, Bugis, Ambon, Batak, dll ) tetapi eksistensi kultur budayanya
masih berjalan walaupun tidak sangat kental.
4.2 Degradasi Budaya akibat Pengaruh Asing
Budaya asing yang masuk ke Kota Palangka Raya mengalami filtrasi. Tidak
semua budaya asing diterima, tetapi hanya budaya yang membangun saja yang
terakulturasi.
Budaya di Kota Palangka Raya belum terdegradasi, degradasi disini ialah
penurunan nilai – nilai budaya akibat pengaruh kebudayaan asing. Dan realitas
menunjukkan bahwa kebudayaan Kota Palangka Raya belum terdegradasi, hal ini
dikarenakan masih terpeliharanya adat istiadat masyarakat Kota Palangka Raya.
16
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
( suasana sore di sungai Kahayan )
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan karya tulis ” Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke
Masa” maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain :
1. Palangka Raya telah mengalami perkembangan secara signifikan sejak
berdirinya di tahun 1957.
2. Infrastruktur Kota Palangka Raya sangat minim sehingga masih belum
mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari investasi asing.
3. Kultur budaya di Kota Palangka Raya belum terdegradasi, hanya saja
sudah mulai terakulturasi dengan budaya asing.
4. Palangka Raya telah mengalami perkembangan pasang surut dari masa
ke masa.
5. Potensi Kota Palangka Raya sangat tinggi yang meliputi berbagai sektor
perekonomian diantaranya :
a. Perdagangan / Perindustrianb. Perikananc. Pertaniand. Perkebunane. Perhutananf. Peternakang. Pertambanganh. Pariwisata
5.2 Saran – Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang menjadi solusi
dalam permasalahan Eksistensi Kota Palangka Raya antara lain :
1. Pemerintah Kota harus segera membenahi infrastruktur sebagai ujung
tombang keberhasilan perkembangan Kota Palangka Raya.
17
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
2. Pemerintah harus mengubah arah kebijakan yang lebih mengutamakan
kesejahteraan masyarakat.
3. Lestarikan alam yang masih ada sejalan dengan perkembangan Kota
Palangka Raya.
4. Lestarikan kultur budaya yang ada sehingga tidak terdegradasi oleh
pengaruh asing.
5. Tingkatkan apresiasi seluruh masyarakat Kota Palangka Raya guna
bekerja sama dalam pembangunan, melalui perkembangan di pelbagai
bidang menuju Palangka Raya terdepan.
DAFTAR PUSTAKA
50 TAHUN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ( 1957 – 2007 )
Lembaga Penelitian UNPAR Bekerjasama Dengan Pemerintah Provinsi Kalteng. 2006.
Sejarah KALIMANTAN TENGAN. Palangka Raya : Program Pengelolaan
Kekayaan Budaya Provinsi Kalimantan Tengah
Tim Edukatif. 2008. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Drs. Lawan. 2005. RPUL ( Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap ). Jakarta : Yustadi
Yasin, Sulchan. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : C.V ADIS
Surabaya
www.wikipedia.com
www.e-dukasi.net
http://gogreengalaxy.wordpress.com
http://wattpad.com
http://kalteng.go.id
sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipercaya
18
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
LAMPIRAN
Berdasarkan angket penelitian yang disebarkan ke 30 responden pelajar yang
berbeda di SMA Negeri 2 Palangka Raya, maka diperoleh data – data yang berbeda
mengenai Perkembangan Palangka Raya dari Masa ke Masa. Berikut dicantumkan data
siswa yang mengetahui sejarah berdirinya Kota Palangka Raya, Kultur Budaya yang
terdegradasi menurut siswa, Kelayakan Palangka Raya menjadi Ibukota Negara, Mutu
Pendidikan di Kota Palangka Raya dan Kemampuan Palangka Raya menjadi Kota
Metropolitan.
SISWA YANG MENGETAHUI
SEJARAH BERDIRINYA KOTA PALANGKA RAYA
Sangat
Mengetahui
Mengetahui
Cukup
Mengetahui
Tidak
Mengetahui
KULTUR BUDAYA YANG TERDEGRADASI
MENURUT SISWA
19
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
0
5
10
15
20
25
Sangat Terdegradasi Cukup Tidak
KELAYAKAN PALANGKA RAYA
MENJADI IBUKOTA NEGARA
0
2
4
6
8
10
12
14
Layak Tidak Layak Tidak Tahu Lain - lain
MUTU PENDIDIKAN DI KOTA PALANGKA RAYA
MENURUT SISWA
20
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
Amat BaikBaikCukup BaikCukupKur ang
KEMAMPUAN PALANGKA RAYA
MENJADI KOTA METROPILITAN
1Mampu,waktu
panjang
Mampu,waktupendek
TidakMampu Ragu -
ragu
0
5
10
15 Mampu, waktupanjang
Mampu, waktupendek
Tidak Mampu
Ragu - ragu
21
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
PROFIL PENULIS
Nama : Heri Setiawan
TTL : P. Raya,
16 Juni 1992
Alamat : Jln. Menteng XI
No.24
Agama : Islam
Hobby :Berorganisasi, baca
novel, dll
Motto :Religius, jujur dan
rajin dalam pribadi
Pengalaman
Penulisan
Karya tulis :Juara Harapan 3
Lomba Karya Tulis
22
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah
tingkat Kota Palangka
Raya, Mengikuti
Lomba Karya Tulis
UKM Nasional.
Prestasi : Juara 3 OSN fisika SMP Tingkat Kota
Palangka Raya
Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Islam
Tkt. Kota P. Raya
Juara 2 Lomba Baca Cerpen tingkat SMAN 2
P. Raya
Juara 3 Lomba Pidato Anti Narkoba Tingkat
Provinsi Kalteng
Juara 1 OSN Astronomi SMA Tingkat Kota P.
Raya
Juara 2 OSN Astronomi SMA Tingkat Provinsi
Kalteng
Karya tulis ini seyogyanya dapat menjadi referensi dan
kontribusi yang berharga bagi pengetahuan seputar
eksistensi Kota Palangka Raya sehingga mampu mengubah
arah kebijakan yang relevan dengan persoalan
terhambatnya perkembangan kota Palangka Raya.
Salam Green Peace !!! ( Palangka Raya, 08. 11 WIB, 26 Maret
2009 )
23