makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

31
Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa” Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah KATA PENGANTAR Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunianyalah karya tulis ”Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa” ini dapat terselesaikan. Saya juga mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Ibu Suwartinah selaku guru Bahasa Indonesia yang telah membuka cakrawala baru dalam dinamika penelitian karya tulis. Palangka Raya adalah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah dan memiliki wilayah yang terluas di Indonesia. Potensi yang melimpah hampir ada di setiap sektor – sektor vital. Perkembangan kota Palangka Raya secara signifikan terus menunjukkan eksistensinya sebagai ibukota provinsi. Pertumbuhan perekonomian yang positif juga diimbangi dengan adanya revolusi di sektor properti. Masa depan Palangka Raya yang memberikan sejuta harapan menjadi topik mendasar dalam karya tulis ini. Banyak potensi dan perkembangan di kota Palangka Raya yang konkrit, sehingga dalam upaya peningkatannya dibutuhkan peran serta seluruh masyarakat Palangka Raya. Dalam karya tulis ini, saya berusaha menampilkan wajah Palangka Raya sejak berdiri hingga sekarang. Cakupan sektor perekonomian yang terdapat dalam karya tulis ini pun hanya sebatas informasi yang terdapat di Kota Palangka Raya. Informasi yang lemah dan tidak relevan menjadi pembatas dalam bahasan kultur budaya yang ada di Kota Palangka Raya. Tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran yang kreatif dan inovatif seyogyanya sangat saya harapkan sebagai referensi dalam keikutsertaan membangun kota Palangka Raya dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan. 1

Transcript of makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Page 1: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

KATA PENGANTAR

Pertama-tama saya mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas rahmat dan karunianyalah karya tulis ”Eksistensi Palangka Raya dari

Masa ke Masa” ini dapat terselesaikan. Saya juga mengucapkan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada Ibu Suwartinah selaku guru Bahasa Indonesia yang telah

membuka cakrawala baru dalam dinamika penelitian karya tulis.

Palangka Raya adalah ibukota Provinsi Kalimantan Tengah dan memiliki wilayah

yang terluas di Indonesia. Potensi yang melimpah hampir ada di setiap sektor – sektor

vital. Perkembangan kota Palangka Raya secara signifikan terus menunjukkan

eksistensinya sebagai ibukota provinsi. Pertumbuhan perekonomian yang positif juga

diimbangi dengan adanya revolusi di sektor properti.

Masa depan Palangka Raya yang memberikan sejuta harapan menjadi topik

mendasar dalam karya tulis ini. Banyak potensi dan perkembangan di kota Palangka

Raya yang konkrit, sehingga dalam upaya peningkatannya dibutuhkan peran serta

seluruh masyarakat Palangka Raya.

Dalam karya tulis ini, saya berusaha menampilkan wajah Palangka Raya sejak

berdiri hingga sekarang. Cakupan sektor perekonomian yang terdapat dalam karya tulis

ini pun hanya sebatas informasi yang terdapat di Kota Palangka Raya. Informasi yang

lemah dan tidak relevan menjadi pembatas dalam bahasan kultur budaya yang ada di

Kota Palangka Raya.

Tak ada gading yang tak retak, kritik dan saran yang kreatif dan inovatif

seyogyanya sangat saya harapkan sebagai referensi dalam keikutsertaan membangun

kota Palangka Raya dan memberikan kontribusi yang berarti bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Akhir kata, saya mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya apabila

terdapat kesalahan kata, sebab kesempurnaan hanya milik Tuhan semata dan terima kasih

yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya karya

tulis ini.

Palangka Raya, 25 Maret 2009

HERI SETIAWAN

NIS. 7059

1

Page 2: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan

1.1 Latar Belakang........................................................................... 3

1.2 Rumusan Masalah...................................................................... 4

1.3 Tujuan Penulisan........................................................................ 4

1.4 Manfaat Penulisan...................................................................... 4

1.5 Metode Penelitian...................................................................... 5

BAB II Perkembangan Kota Palangka Raya

2.1 Sejarah Berdirinya Kota Palangka Raya.................................... 6

2.2 Pembangunan Kota Palangka Raya........................................... 11

2.2.1 Tata Kota Palangka Raya.......................................... 11

2.2.2 Infrastruktur Palangka Raya..................................... 12

BAB III Sektor Perekonomian di Kota Palangka Raya

3.1 Perdagangan / Perindustrian...................................................... 13

3.2 Perikanan.................................................................................... 14

3.3 Pertanian.................................................................................... 14

3.4 Perkebunan................................................................................. 14

3.5 Perhutanan.................................................................................. 14

3.6 Peternakan.................................................................................. 15

3.7 Pertambangan............................................................................. 15

3.8 Pariwisata................................................................................... 15

BAB IV Sosial Budaya Kota Palangka Raya

4.1 Kultur Budaya Kota Palangka Raya.......................................... 16

4.2 Degradasi Budaya Akibat Pengaruh Asing................................ 16

BAB V Penutup

5.1 Kesimpulan................................................................................ 17

5.2 Saran – Saran............................................................................. 17

Daftar Pustaka

Lampiran

Profil Penulis

2

Page 3: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Palangka Raya memiliki sejuta potensi disegala sektor. Perkembangan Palangka

Raya sejak berdirinya di tahun 1957 menunjukkan angka yang signifikan setiap

tahunnya. Banyak perubahan – perubahan yang terjadi di kota CANTIK ini. Hal ini pun

masih saja menempatkan Palangka Raya sebagai salah satu kota yang lamban

berkembang. Banyak faktor yang menyebabkan terlambatnya perkembangan Kota

Palangka Raya. Jika kita menilai infrastruktur jalan sebagai media penghubung luar,

tentunya rasio keberhasilan perkembangan kota Palangka Raya sangat Kecil.

Infrastruktur yang lengkap akan memudahkan hubungan Palangka Raya dengan dunia

luar sehingga secara langsung akan berimbas kepada mudahnya investasi asing di

Palangka Raya.

Perkembangan kota Palangka Raya di berbagai sektor inilah yang menjadi

sorotan utama. Potensi yang dimiliki kota Palangka Raya amat besar tetapi ironisnya

pendayagunaan potensi tersebut masih belum cukup optimal.

Palangkaraya adalah kota trimuka: memiliki wajah hutan, perkotaan, dan

pedesaan. Luas Kota Palangkaraya sekitar 2.678,51 kilometer persegi. Seluas 2.487,55

kilometer persegi di antaranya berupa kawasan hutan, sisanya terbagi untuk tanah

pertanian, perkampungan, perkebunan, sungai, danau, rawa, serta penggunaan lain.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk Palangkaraya hingga akhir

tahun 2005 sebanyak 183.251 jiwa, dengan rata-rata kepadatan penduduk 68,42 jiwa per

kilometer persegi. Secara topografi, Palangkaraya relatif datar dan sebagian besar berupa

dataran rendah berawa dengan ketinggian 15 hingga 35 meter di atas permukaan laut.

Selama musim hujan periode 2005-2006, beberapa kawasan di Palangkaraya memang

sering terendam apabila hujan turun cukup lama. Palangka Raya pernah digagas oleh

Bung Karno sebagai calon ibu kota negara Republik Indonesia. Sejarah yang kemudian

mencatat bahwa Jakarta-lah yang kemudian ditetapkan secara resmi sebagai ibu kota

negara. Palangkaraya tepat berada di titik tengah garis imajiner yang ditarik dari kota

Sabang di Nanggroe Aceh Darussalam (paling barat) ke kota Merauke, Pulau Papua

(paling timur), juga tepat di tengah-tengah garis yang ditarik ke utara dan selatan melalui

Palangkaraya sehingga karena letaknya unik menjadi pertimbangan ibukota negara.

Ada beberapa unsur lain yang dimiliki Palangkaraya sehingga dipandang ideal

sebagai ibukota negara, yaitu: bebas dari pengaruh kolonial, aman dari kerawanan gempa

karena jauh dari daerah patahan, dan tidak dilewati rangkaian jalur gunung api. Berarti,

Palangkaraya adalah kota yang bebas dari bencana alam dengan risiko besar.

3

Page 4: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Secara arsitektural, Palangkaraya memiliki desain-desain dengan konsep nasionalisme.

Bundaran besar pusat Palangkaraya, misalnya, sebenarnya merupakan simpang delapan

yang melambangkan jumlah rumpun kepulauan RI (Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi,

Maluku, Kalimantan, Nusa Tenggara, dan Papua).

Palangka Raya adalah satu – satunya ibukota Provinsi yang memiliki wilayah

terluas di Indonesia sekitar 2,6 Juta hektar. Keadaan geografis alam yang masih terjaga

menjadikan Palangka Raya sebagai salah satu sumber plasma nutfah. Keanekaragaman

hayati pun masih terbilang cukup tinggi sejalan dengan perkembangan Kota Palangka

Raya dari masa ke masa. Dengan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan alam,

maka perkembangan Palangka Raya menuju masyarakat terdepan akan semakin mudah

terwujud.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diidentifikasi beberapa

permasalahan, antara lain :

1. Perkembangan Kota Palangka Raya masih belum optimal.

2. Pembangunan dibeberapa sektor masih belum merata.

3. Tingkat perekonomian yang masih terbilang rendah.

4. Budaya yang terakulturasi dengan pengaruh asing

5. Kurangnya kesadaran masyarakat Palangka Raya dalam upaya

pembangunan Kota Palangka Raya

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah menganalisa perkembangan

kota Palangka Raya dari masa ke masa sehingga mampu membenahi dan membangun

secara kolektif.

1.4 Manfaat penulisan

4

Page 5: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Manfaat dari penulisan karya tulis ” Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa

” antara lain :

1. Mengetahui seberapa besar perkembangan Kota Palangka Raya.

2. Mampu menganalisa keberhasilan dan kegagalan dalam pembangunan.

3. Menyediakan data empiris sebagai bukti adanya perkembangan.

4. Menjadi bahan referensi dalam penelitian ilmiah tentang Palangka Raya.

5. Mampu memutuskan kebijakan yang tepat bagi pembangunan Kota

Palangka Raya dimasa mendatang.

1.5 Metode Penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, ada 3 metode yang digunakan dalam

pengumpulan data, yaitu :

1. Study Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan buku literatur – literatur

yang berkaitan dengan Palangka Raya.

2. Study Internet, yaitu pengumpulan literatur – literatur melalui media

internet.

3. Interview / wawancara, berupa pengajuan pertanyaan langsung ke

narasumber yang berkompetensi.

4. Angket, berupa pertanyaan yang diajukan ke responden sebagai data

empiris dalam karya tulis ini.

5

Page 6: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

BAB II

PERKEMBANGAN KOTA PALANGKA RAYA

2.1 Sejarah Berdirinya Kota Palangka Raya

Tugu/Monumen sebagai tiang pertama pembangunan Kota Palangka Raya sebagai Ibu Kota Propinsi

Kalimantan Tengah, yang diresmikan oleh Presiden RI Soekarno, tanggal 17 Juli 1957

Sejarah pembentukan Kota Palangka Raya merupakan bagian integral dari

pembentukan Propinsi Kalimantan Tengah berdasarkan Undang-Undang Darurat Nomor

10 Tahun 1957, Lembaran Negara Nomor 53 berikut penjelasannya ( Tambahan

Lembaran  Negara Nomor 1284 ) berlaku mulai tanggal 23 Mei 1957, yang selanjutnya

disebut UU Pembentukan Daerah Swantantra Propinsi Kalimantan Tengah.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 1958, parlemen Republik Indonesia

tanggal 11 Mei 1959 mengesahkan Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959, yang

menetapkan pembagian Propinsi Kalimantan Tengah dalam 5 ( lima ) Kabupaten .

Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 dan Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tanggal 22 Desember 1959 Nomor

Des.52/12/2-206, maka ditetapkanlah pemindahan tempat dan kedudukan Pemerintah

Daerah Kalimantan Tengah dari Banjarmasin ke Palangka Raya terhitung tanggal 20

Desember 1959.

Kantor Kotapraja Administratif Palangka Raya(foto tahun 1961)

6

Page 7: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Tempat Upacara Peresmian Kotapraja Administratif Palangka Raya

Selanjutnya, Kecamatan Kahayan Tengah yang berkedudukan di Pahandut secara

bertahap mengalami perubahan dengan mendapat tambahan tugas dan fungsinya, antara

lain mempersiapkan Kotapraja Palangka Raya. Kecamatan Kahayan Tengah ini dipimpin

oleh Asisten Wedana, yang pada waktu itu dijabat oleh J.M Nahan.

Peningkatan secara bertahap Kecamatan Kahayan Tengah tersebut, lebih nyata lagi

setelah dilantiknya Bapak Tjilik Riwut sebagai Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Kalimantan Tengah pada tanggal 23 Desember 1959 oleh Menteri Dalam Negeri, dan

Kecamatan Kahayan Tengah di Pahandut dipindahkan ke Bukit Rawi. Pada tanggal 11

Mei 1960, dibentuk pula Kecamatan Palangka Khusus Persiapan Kotapraja Palangka

Raya. Selanjutnya sejak tanggal 20 Juni 1962 Kecamatan Palangka Khusus Persiapan

Kotapraja Palangka Raya dipimpin oleh W. COENRAD dengan sebutan Kepala

Pemerintahan Kotapraja Administratif Palangka Raya.

Tugu Perjuangan sekaligus sebagai Taman Kota Palangka Raya

Perubahan, Peningkatan dan pembentukan yang dilaksanakan untuk kelengkapan

Kotapraja Admistratif Palangka Raya dengan membentuk 3 ( tiga ) Kecamatan, yaitu  :

1. Kecamatan Palangka di Pahandut

2. Kecamatan Bukit Batu di Tangkiling

3. Kecamatan Petuk Katimpun di  Marang Ngadurung Langit.

Kemudian pada awal tahun 1964, Kecamatan Palangka di Pahandut di pecah menjadi 2

( dua ) Kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Pahandut di Pahandut,

2. Kecamatan Palangka di palangka

Sehingga Kotapraja Administratif Palangka Raya telah mempunyai empat

Kecamatan dan tujuh belas Kampung, yang berarti ketentuan-ketentuan dan persyaratan-

persyaratan untuk menjadi satu Kotapraja yang otonom sudah dapat dipenuhi serta

7

Page 8: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

dengan disahkannya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1965, Lembaran Negara Nomor

48 Tahun 1965 yang menetapkan Kotapraja Adminstratif Palangka Raya, maka

terbentuklah Kotapraja Palangka Raya yang otonom. Peresmian Kotapraja Palangka

Raya menjadi Kotapraja yang otonom dihadiri oleh Ketua Komisi B DPRGR, Bapak L.S.

HANDOKO WIDJOYO, para anggota DPRGR, Pejabat-pejabat Departemen Dalam

Negeri, Deputi Antar Daerah Kalimantan Brigjen TNI M. PANGGABEAN, Deyahdak II

Kalimantan, Utusan-Utusan Pemerintah Daerah Kalimantan Selatan dan beberapa

Pejabat Tinggi Kalimantan lainnya. Upacara peresmian dilangsungkan pada pukul 08.00

pagi, diadakan demonstrasi penerjunan payung dengan membawa Lambang Kotapraja

Palangka Raya. Demonstrasi penerjunan payung ini, dipelopori oleh Wing Pendidikan II

Pangkalan Udara RI Margahayu Bandung yang berjumlah empat belas orang, dibawah

pimpinan Ketua Tim Letnan Udara II M. DAHLAN, mantan paratrop AURI yang terjun

di Kalimantan pada tanggal 17 Oktober 1947. Pada hari itu dengan Surat Keputusan

Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Gubernur Kepala Daerah Tingkat I

Kalimantan Tengah, Bapak Tjilik Riwut ditunjuk selaku Penguasa Kotapraja Palangka

Raya dan oleh Mendagri diserahkan Lambang Kotapraja Palangka Raya.

Demostrasi penerjunan payung oleh Wing Pendidikan II Pangkalan Udara RI Margahayu Bandung

Tanggal 17 Oktober 1947

 Pada peresmian Kotapraja Otonom Palangka Rayapada tanggal 17 Juni 1965 itu,

penguasa Kotapraja Palangka Raya Gubernur Kepala Daerah Tk. I Kalimantan Tengah,

menyerahkan Anak Kunci Emas (seberat 170 gram) melalui Mendagri kepada Presiden

RI, kemudian dilanjutkan dengan pembukaan selubung papan nama Kantor Walikota

Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya, yang selanjutnya diperingati sebagai hari jadi

Kota Palangka Raya.

8

Page 9: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Penyerahan Pemerintahan Umum Pusatoleh Mendagri Ipik Gadamana kepada

Pemda Tk. I Kalteng, 17 Mei 1964 

 Kemudian pada tanggal 18 September 1965, Gubernur Kepala Daerah Tk. I

Kalimantan Tengah atas nama Mendagri, telah melantik JANTI SACONK (mantan

Sekretaris Kotapraja Palangka Raya) menjadi Walikota Kepala Daerah Kotapraja yang

pertama. Namun karena sesuatu hal pada tanggal 18 Oktober 1965 diberhentikan

jabatannya sebagai Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya. Oleh Karena itu,

jabatan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya sempat mengalami

kevakuman.

Setelah itu secara berurutan pejabat Walikota Palangka Raya hingga sekarang adalah

sebagai berikut :

1. AGOES IBRAHIM, ( 19 Oktober 1965 s/d 31 Agustus 1967 )

2. LETKOL INF. W. SANDY , ( 31 Agustus 1967 s/d 6 September 1975 ) 

3. LETKOL CIN MADNOCH, ( 6 September 1975 s/d 27 Januari 1978 )

4. LETKOL KADIJOTO, ( 27 Januari 1978 s/d 16 September 1983 )

5. Drs. LUKAS TINGKES, ( 16 September 1983 s/d 16 September 1988 )

6. Drs. D.N. SINGARACA, ( 16 September 1988 s/d 16 September 1993 )

7. Drs. NAHSON TAWAY ( 16 September 1993 s/d 22 September 1998 )

8. Kolonel Infanteri SALUNDIK GOHONG

9. Ir. Tuah Pahoe

9

Page 10: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

10. Riban Satia

Sebutan Walikota Kepala Daerah Kotapraja Palangka Raya adalah berdasarkan undang-

undang Nomor 5 Tahun 1965 tetapi setelah diberlakukannya Undang-Undang Nomor 5

Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah, maka sebutannya berubah

menjadi Walikomadya Kepala Daerah Tk. II Palangka Raya. 

Setelah diberlakukan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 Tentang Pokok-Pokok

Pemerintahan di Daerah dan Undang-Undang nomor 5 Tahun 1979 Tentang

Pemerintahan Desa, maka Kecamatan di Kota Palangka Raya dirampingkan menjadi 2

( dua ) kecamatan, yaitu  :

1. Kecamatan Pahandut terdiri dari 11 ( sebelas ) Kelurahan dan satu Wilayah

Kademangan

2. Kecamatan Bukit Batu terdiri dari 10 ( sepuluh ) Kelurahan dan satu wilayah

kademangan

Namun sejak era reformasi dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999

tanggal 7 Mei tentang Pemerintahan Daerah, maka sebutan Kotamadya Daerah Tingkat

II Palangka Raya berubah menjadi Walikota Palangka Raya.

Sebagai tindak lanjut pelaksanaan, maka terhitung mulai tanggal 1 Januari 2001 Otonomi

Daerah berlaku secara efektif.

Kemudian dalam rangka mengisi perangkat otonomi daerah sesuai dengan 11

kewenangan wajib, disusunlah kelembagaan yang secara struktural sederhana dengan

tidak mengurangi fungsi yang ada.

Kebijakasanaan ini dilandasi pertimbangan :

1. Keseragaman jenis kerja

2. Keseimbangan bidang tugas

3. Koordinasi dan sinkronisasi bidang tugas

4. Efektiftas rentang kendali dan efesiensi (penghematan anggaran)

5. Hindari terjadi pertentangan kepentingan

Selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2001 telah dilaksanakan pelantikan Pejabat Eselon

II, III, dan IV untuk mengisi komposisi kelembagaan ( Sekretariat = 2, Assisten = 2,

10

Page 11: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Badan = 4, Dinas = 12 dan Kantor = 3 ).

Setelah berjalan lebih kurang setahun dilaksanakan evaluasi terhadap kinerja Pemerintah

Kota Palangka Raya maka terjadilah penghapusan Dinas Pertanahan ( karena wewenang

ditarik ke pusat ) dan perubahan menjadi Sekretariat = 2, Dinas = 13, Badan = 4, Kantor

= 3 dan Assiten = 3.

Pada tanggal 14 Januari 2002 telah dilaksanakan Pengambilan Sumpah Janji Pejabat

Eselon II, III dan IV di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya,  untuk mengisi

Struktur Organisasi Kelembagaan Otonomi Daerah serta penambahan 2 (dua) lembaga

baru di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya yaitu :

1. Dinas Pengelolaan Pasar Kebersihan, Pertamanan dan Parkir Kota Palangka

Raya.

2. Kantor Kesatuan Polisi Pamong Praja.

Selanjutnya pada tanggal 20 Maret 2002 dilaksanakan kembali Pengambilan Sumpah

Janji Pejabat Eselon III dan IV untuk mengisi kekosongan struktur organisasi dari kedua

lembaga yang lain yang telah ada sebelum kedua lembaga tersebut dibentuk.

Perkembangan terakhir permasalahan kelembagaan otonomi daerah dalam rangka

mendukung tugas pokok Pemerintah Daerah di Bidang Pemerintahan Pembangunan dan

Pembinaan Masyarakat perlu pengkajian dan evaluasi secara terus menerus sehingga

terciptanya suatu organisasi yang efektif dan secara terus menerus sehingga terciptanya

suatu organisasi yang efektif dan efesien yang selaras dengan dinamika sosial

kemasyarakatan dalam era otonomi daerah dan selalu mengacu ketentuan / peraturan

serta per undang-undangan yang berlaku.

2.2 Pembangunan Kota Palangka Raya

Palangka Raya terus membangun, salah satunya adalah agenda Pemerintah kota

Palangka Raya membangun hutan dan taman kota senilai Rp 420.000.000.000,-. Hal ini

turut membuktikan keseriusan dan eksistensi Palangka Raya untuk dikenal dimata

Internasional.

2.2.1 Tata Kota Palangka Raya

11

Page 12: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

(Tata Kota Palangka Raya jika dilihat dari atas )

2.2.2 Infrastruktur Palangka RayaPerkembangan kota Palangka Raya akan lebih cepat jika saja

infrastrukturnya memadai.

Upaya peningkatan prasarana jalan yang dilakukan pemerintah kota

Palangka Raya antara lain :

1. Jalan poros desa : pada tahun 2005 ditargetkan dapat dibangun jalan poros desa

sepanjang 50 km sementara sampai akhir 2004 diperkirakan telah dibangun jalan

poros desa sepanjang 44 km.

2. Jalan mantap : panjang jalan mantap di wilayah kota Palangka Raya pada tahun

2005 ditargetkan sepanjang 270 km. Sedangkan pada akhir tahun 2004

diperkirakan panjang jalan mantap telah mencapai 245 km.

Untuk perhubungan udara, Palangka Raya telah memiliki Bandara Tjilik

Riwut tipe 737-300 dan F28. Maskapai penerbangan yang melayani jasa penerbangan

diantaranya : Garuda, Sriwijaya, Batavia, dan DAS. Untuk perhubungan sungai,

Palangka Raya memiliki dermaga yang berfungsi sebagai alat transportasi pengiriman

barang – barang sembako ke pedalaman.

Di bidang kesehatan, pembangunan infrastruktur kesehatan di Palangka

Raya sangat minim yaitu memiliki :

1 Rumah Sakit Umum

210 Kapasitas Tempat Tidur

8 Puskesmas

12

Page 13: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

41 Puskesmas Pembantu

( sumber : BPS Provinsi Kalimantan Tengah )

Dengan, masih minimnya infrastruktur di Palangka Raya maka

perkembangan kota Palangka Raya menjadi terhambat. Maka, dibutuhkan kebijakan

konkrit dari pemerintah kota dan dukungan dari masyarakat Kota Palangka Raya.

BAB III

SEKTOR PEREKONOMIAN DI KOTA PALANGKA RAYA

3.1 Perdagangan / Perindustrian

Barang – barang kerajinan masyarakat kota Palangka Raya memiliki corak dan

ragam khas serta mengandung nilai budaya tradisional yang belum banyak berubah /

masih asli. Keadaa tersebut dapat kita jumpai pada beberapa produk seperti anyaman –

anyaman rotan, kerajinan batu aji dan getah nyatu.

Adanya pengaruh dari luar daerah serta mengantisipasi selera konsumen maka

beberapa produk kerajinan telah mengalami sentuhan namun tidak meninggalkan ciri /

motif khas daerah Kalteng. Potensi pengembangan industri cukup besar terutama industri

pengolahan hasil hutan dan hasil pertanian baik di jalur Daerah Aliran Sungai ( DAS )

Kahayan maupun jalur DAS Rungan / Manuhing, kedua jalur DAS ini potensial untuk

pengembangan industri pengolahan karet baik Crumb Rubber mapun Pabrik Karet Asap (

RSS ). Di kedua jalur DAS terdapat tidak kurang dari 126.132 HA karet rakyat lokal

maupun eks proyek yang setiap tahun 100.073 ton karet. Disamping itu industri kecil

yang termasuk aneka industri yang potensial dikembangkan adalah industri kerajinan

anyaman rotan dan pengolahan rotan.

13

Page 14: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

( Hotel Aquarius, Jalan Imam Bonjol )

3.2 Perikanan

Potensi perikanan perairan umum di kota Palangka Raya seluas 5.137.500 HA.

Perairan sungai 1,09 km persegim perairan danau 13,63 km persegi, dan perairan rawa

400,03 km persegi. Luas perairan yang sudah tergarap 87.000 HA. Sedangkan sisanya

yang masih ada sebagai peluang investasi adalah 5.050.500 HA.

Perikanan yang ada di kota Palangka Raya merupakan penangkapan di perairan

umum, dalam pengembangannya banyak dilakukan pembudidayaan ikan keramba dan

kolam serta pengolahan sederhana ( pengeringan dan penggaraman ikan ). Budidaya

yang dikembangkan di wilayah kota Palangka Raya seperti ikan Patin, ikan Tauman,

ikan Mas dan ikan Nila.

Balai Benih Ikan di Kota Palangka Raya untuk meningkatkan usaha budidaya

ikan terutama di bidang pembenihan ikan, meningkatkan kualitas dan kuantitas benih

ikan yang dihasilkan serta memenuhi kebutuhan benih ikan dan introduksi bagi budidaya

ikan di wilayak Kota Palangka Raya. Lokasi BBI di kelurahan Banturung.

3.3 Pertanian

Potensi lahan sektor pertanian di kota Palangka Raya adalah 12,65 km persegi

( 126.500 HA ). Luas lahan yang tergarap 3.837,5 HA yang terdiri dari padi ( 178 HA ),

palawija ( 866,5 HA ), dan sayuran ( 2.783 HA ), sedangkan sisanya masih ada yang

belum tergarap sebagai peluang investasi adalah 122.672,5 HA .

3.4 Perkebunan

Potensi lahan sub sektor perkebunan di Kota Palangka Raya meliputi tanaman

tahunan dan tanaman semusim. Luas lahan perkebunan 6,09 km persegi ( 60.900 HA ).

Luas lahan yang tergarap (1.790 HA ) sedangkan sisanya yang masih ada untuk peluang

investasi adalah 59.110 HA.

Di Kota Palangka Raya juga kaya akan berbagai jenis tanaman obat yang oleh

masyarakat secara turun temurun sering dijadikan obat tradisional seperti : penawar

14

Page 15: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

gantung ( obat malaria, sakit kuning, dll ), kumis kucing ( obat batu ginjal, dll ), Pask

bumi, Saluang Blum, Kajalukap, Mauhau Bahandang ( kembung perut untuk anak

kecel ), kayu Tungkun, kayu Raja, Taya dan lain sebagainya.

3.5 Perhutanan

Potensi sektor kehutanan masih cukup terbuka di Kota Palangka Raya

( 15.020.000 HA ) yang meliputi semak belukar ( 13.160 HA ), hutan belukar ( 32.490

HA ), dan hutan lebat ( 52.380 HA ). Luas yang tergarap ( 240.000 HA ) sedangkan luas

hutan yang masih tersedia sebagai peluang investasi ( 14.780.000 HA ). Sicual forestry

atau perhutanan sosial merupakan upaya pemerintah didalam mengatasi rendahnya peran

serta masarakat dalam pengelolaan hutan memlalui pendekatan social forestry dengan

tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di dalam dan sekitar hutan, dan

mendorong partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya hutan. Hal ini

merupakan program nasional ang dinyatakan dalam pencanangkan sicial forestry oleh

Presiden Republik Indonesia tanggal 2 Juli 2003 di Kelurahan Petuk Bukit. Areal Kerja

Social Forestry ( AKSF ) Petuk Bukit seluas 3.450 HA. Lokasi dimaksud secara

administratif termasuk dalam wilayah Kelurahan Petuk Bukit dan Kelurahan Pagar

Kecamatan Rakumpit.

3.6 Peternakan

Pengelolaan di bidang ini yang cocok di wilayah Kota Palangka Raya adalah

produksi ternak besar, ternak kecil, unggas maupun hasil ternak seperti sapi, kerbau,

domba, ayam ( ayam petelur maupun ayam daging ).

3.7 Pertambangan

Eksploitasi mineral golongan C terutama memenuhi permintaan pasar, terutama

kebutuhan material bangunan untuk pelaksanaan pembangunan Kota Palangka Raya dan

daerah sekitarnya yang selama ini disuplai oleh perusahaan tambang daerah yang pada

saat sekarang berjumla sebanyak 20 KP-SIUPD dengan total luas 103,23 HA.

Wilayah Kecamatan Rakumpit secara keseluruhan hampir memiliki sumber daya

bahan tambang golongan C yang sama, yaitu formasi Darior yang secara umum dibentuk

oleh batu pasir kuarsa, namun demikian didalam formasi Darior di daerah ini terdapat

sisipan Lempung / Kaolin juga terdapat formasi Warukin yang mengandung sisipan batu

bara. Selain itu juga terdapat endapan emas lantakan ( Emas plasar ) yang telah

ditambang secara tradisional oleh penduduk. Patu pasir kuarsa merupakan cadangan

bahan galian golongan C terbesar di wilayah Kecamatan Rakumpit.

3.8 Pariwisata

15

Page 16: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Beberapa obyek wisata yang ada di Palangka Raya antara lain :

Danau Tahai

Taman Arboretum

Bukit Tangkiling

Batu Banama

Taman Alam Bukit Tangkiling

Taman Wisata Pantai Sabaru

Obyek Wisata Hutan Ulin

Museum Balanga.

BAB IV

SOSIAL BUDAYA KOTA PALANGKA RAYA

4.1 Kultur Budaya Kota Palangka Raya

Kultur budaya di Kota Palangka Raya adalah kebudayaan masyarakat dayak

yang terkenal dengan seni ukir dan tarinya. Banyak sekali jenis tari – tarian yang

ditampilkan pada saat acara – acara adat di Kota Palangka Raya.

Walaupun Kota Palangka Raya telah berbaur dengan berbagai suku dan adat

istiadat ( Jawa, Batak, Bugis, Ambon, Batak, dll ) tetapi eksistensi kultur budayanya

masih berjalan walaupun tidak sangat kental.

4.2 Degradasi Budaya akibat Pengaruh Asing

Budaya asing yang masuk ke Kota Palangka Raya mengalami filtrasi. Tidak

semua budaya asing diterima, tetapi hanya budaya yang membangun saja yang

terakulturasi.

Budaya di Kota Palangka Raya belum terdegradasi, degradasi disini ialah

penurunan nilai – nilai budaya akibat pengaruh kebudayaan asing. Dan realitas

menunjukkan bahwa kebudayaan Kota Palangka Raya belum terdegradasi, hal ini

dikarenakan masih terpeliharanya adat istiadat masyarakat Kota Palangka Raya.

16

Page 17: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

( suasana sore di sungai Kahayan )

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan karya tulis ” Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke

Masa” maka dapat disimpulkan beberapa hal, antara lain :

1. Palangka Raya telah mengalami perkembangan secara signifikan sejak

berdirinya di tahun 1957.

2. Infrastruktur Kota Palangka Raya sangat minim sehingga masih belum

mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari investasi asing.

3. Kultur budaya di Kota Palangka Raya belum terdegradasi, hanya saja

sudah mulai terakulturasi dengan budaya asing.

4. Palangka Raya telah mengalami perkembangan pasang surut dari masa

ke masa.

5. Potensi Kota Palangka Raya sangat tinggi yang meliputi berbagai sektor

perekonomian diantaranya :

a. Perdagangan / Perindustrianb. Perikananc. Pertaniand. Perkebunane. Perhutananf. Peternakang. Pertambanganh. Pariwisata

5.2 Saran – Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka ada beberapa saran yang menjadi solusi

dalam permasalahan Eksistensi Kota Palangka Raya antara lain :

1. Pemerintah Kota harus segera membenahi infrastruktur sebagai ujung

tombang keberhasilan perkembangan Kota Palangka Raya.

17

Page 18: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

2. Pemerintah harus mengubah arah kebijakan yang lebih mengutamakan

kesejahteraan masyarakat.

3. Lestarikan alam yang masih ada sejalan dengan perkembangan Kota

Palangka Raya.

4. Lestarikan kultur budaya yang ada sehingga tidak terdegradasi oleh

pengaruh asing.

5. Tingkatkan apresiasi seluruh masyarakat Kota Palangka Raya guna

bekerja sama dalam pembangunan, melalui perkembangan di pelbagai

bidang menuju Palangka Raya terdepan.

DAFTAR PUSTAKA

50 TAHUN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH ( 1957 – 2007 )

Lembaga Penelitian UNPAR Bekerjasama Dengan Pemerintah Provinsi Kalteng. 2006.

Sejarah KALIMANTAN TENGAN. Palangka Raya : Program Pengelolaan

Kekayaan Budaya Provinsi Kalimantan Tengah

Tim Edukatif. 2008. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI. Jakarta : Erlangga

Drs. Lawan. 2005. RPUL ( Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap ). Jakarta : Yustadi

Yasin, Sulchan. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : C.V ADIS

Surabaya

www.wikipedia.com

www.e-dukasi.net

http://gogreengalaxy.wordpress.com

http://wattpad.com

http://kalteng.go.id

sumber-sumber lain yang relevan dan dapat dipercaya

18

Page 19: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

LAMPIRAN

Berdasarkan angket penelitian yang disebarkan ke 30 responden pelajar yang

berbeda di SMA Negeri 2 Palangka Raya, maka diperoleh data – data yang berbeda

mengenai Perkembangan Palangka Raya dari Masa ke Masa. Berikut dicantumkan data

siswa yang mengetahui sejarah berdirinya Kota Palangka Raya, Kultur Budaya yang

terdegradasi menurut siswa, Kelayakan Palangka Raya menjadi Ibukota Negara, Mutu

Pendidikan di Kota Palangka Raya dan Kemampuan Palangka Raya menjadi Kota

Metropolitan.

SISWA YANG MENGETAHUI

SEJARAH BERDIRINYA KOTA PALANGKA RAYA

Sangat

Mengetahui

Mengetahui

Cukup

Mengetahui

Tidak

Mengetahui

KULTUR BUDAYA YANG TERDEGRADASI

MENURUT SISWA

19

Page 20: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

0

5

10

15

20

25

Sangat Terdegradasi Cukup Tidak

KELAYAKAN PALANGKA RAYA

MENJADI IBUKOTA NEGARA

0

2

4

6

8

10

12

14

Layak Tidak Layak Tidak Tahu Lain - lain

MUTU PENDIDIKAN DI KOTA PALANGKA RAYA

MENURUT SISWA

20

Page 21: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

Amat BaikBaikCukup BaikCukupKur ang

KEMAMPUAN PALANGKA RAYA

MENJADI KOTA METROPILITAN

1Mampu,waktu

panjang

Mampu,waktupendek

TidakMampu Ragu -

ragu

0

5

10

15 Mampu, waktupanjang

Mampu, waktupendek

Tidak Mampu

Ragu - ragu

21

Page 22: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

PROFIL PENULIS

Nama : Heri Setiawan

TTL : P. Raya,

16 Juni 1992

Alamat : Jln. Menteng XI

No.24

Agama : Islam

Hobby :Berorganisasi, baca

novel, dll

Motto :Religius, jujur dan

rajin dalam pribadi

Pengalaman

Penulisan

Karya tulis :Juara Harapan 3

Lomba Karya Tulis

22

Page 23: makalah Palangka Raya Dari Masa Ke Masa

Karya Tulis “Eksistensi Palangka Raya dari Masa ke Masa”Heri Setiawan, SMAN 2 Palangka Raya, Kalimantan Tengah

tingkat Kota Palangka

Raya, Mengikuti

Lomba Karya Tulis

UKM Nasional.

Prestasi : Juara 3 OSN fisika SMP Tingkat Kota

Palangka Raya

Juara 1 Lomba Cerdas Cermat Agama Islam

Tkt. Kota P. Raya

Juara 2 Lomba Baca Cerpen tingkat SMAN 2

P. Raya

Juara 3 Lomba Pidato Anti Narkoba Tingkat

Provinsi Kalteng

Juara 1 OSN Astronomi SMA Tingkat Kota P.

Raya

Juara 2 OSN Astronomi SMA Tingkat Provinsi

Kalteng

Karya tulis ini seyogyanya dapat menjadi referensi dan

kontribusi yang berharga bagi pengetahuan seputar

eksistensi Kota Palangka Raya sehingga mampu mengubah

arah kebijakan yang relevan dengan persoalan

terhambatnya perkembangan kota Palangka Raya.

Salam Green Peace !!! ( Palangka Raya, 08. 11 WIB, 26 Maret

2009 )

23