MAKALAH N1
-
Upload
novita-devy -
Category
Documents
-
view
57 -
download
1
description
Transcript of MAKALAH N1
![Page 1: MAKALAH N1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082412/54de9fa24a79594a148b45e4/html5/thumbnails/1.jpg)
HIGIENE PERUSAHAAN DAN KESEHATAN KERJA INDUSTRI TEKSTIL
Industri tekstil ditinjau dari higiene perusahaan dan kesehatan kerja memiliki kekhususan yang tidak
terdaat pada industri lain. Misalnya saja tentang penyakti bissinosis dan demam pabrik (mill fever).
Selain itu timbulnya kelelahan pada pekerja merupakan problema yang harus mendapat perhatian
diperusahaan.
Penyakit Khusus Pekerja Industri Tekstil
Dalam perindustrian tekstil yang menggunakan berbagai bahan baku telah dilaporkan berbagai
macam penyakit. Sebagian besar penyakti tersebut adalah penyakit yang biasa terdapat pada
masyarakat dan sebagian lagi ialah penyakit akibat kerja. Penyakit yang bukan merupakan penyakit
akibat kerja seperti influenza, bronkhitis, dan TBC paru terdapat diantara pekerja yang pekerjaannya
dilakukan diruangan berdebu, penyakit khusus seperti pnemopati (penyakti paru) ditemukan pada
pekerja yang mengolah vlas yang sudah terlalu lama disimpan, tumbuhan ganas pada pekerja pabrik
tekstil adalah kanker kulit dan kanker jari tangan. Bissinosis diderita oleh pekerja pemintalan.
Namun dari kesemua penyakit tersebut, terpenting dalam perindustrian tekstil adalah penyakit
bissinosis yang khas ditandai oleh adanya Monday feelings atau istilah lainnya syndrom hari senin.
Demam pabrik (mill fever) ialah penyakit yang diderita oleh pekerja yang baru saja mulai masuk kerja
dipabrikpemintalan atau baru masuk kembali kerja sesudah berlibur yang cukup lama. Dengan gejala
demam, muntah, pusing, dan lain-lain yang berlangsung 3-5 hari. Lalu untuk selanjutnya pekerja
tidak pernah menderitanya lagi.
Kelelahan
pekerja dalam industri tekstil terkenal melelahkan. Beberapa faktor dalam hal ini dapat dinyatakan
sebagai penyebabnya, yaitu:
1. Pekerjaan dalam industri tekstil banyak bersifat berdiri,
2. Pekerjaannya sendiri cukup menjemukan
3. Suhu lingkungan kerja yang tinggi dan kelembapan udara yang tinggi pula
4. Kadar debu, yang walaupun belum sampai menimbulkan penyakit bissinosis, tetapi
dirasakan sebagai suatu gangguan kepada pekerja melaksanakan pekerjaannya.
Upaya pencegahan kecelakaan kerja ditujukan kepada sebab-sebab terjadinya kecelakaan kerja.
Misalnya disediakan cukup tempat duduk. Atau diadakan upaya untuk menurunkan suhu dan
kelembapan udara dengan alat pendingin udara yang mengambil uap air dari udara. Hal lain yang
![Page 2: MAKALAH N1](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082412/54de9fa24a79594a148b45e4/html5/thumbnails/2.jpg)
perlu adalah diadakan kamar berhias khusus wanita yang biasanya jumlahnya dominan pada industri
tekstil. Keberadaan dan penggunaan kamar berhias demikian meninggikan semangat kerja, kondusif
bagi upaya kesehatan promotif dan memelihara produktifitas kerja.