Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

15
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan ini, manusia dituntut untuk dapat mempertahankan hidupnya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia yang paling dasar ialah kebutuhan pokok. Salah satunya ialah makanan. Pemenuhan makanan di era sekarang ini sangatlah diperlukan sekali untuk keberlangsungan hidup manusia. Tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa makan dan minum. Makanan-makanan di zaman seperti ini sudah berkembang menjadi berbagai macam variasi nya. Ada makanan yang bergizi, makanan siap saji, makanan instant, dan lain-lain. Namun di zaman yang serba sibuk ini, biasanya masyarakat luas memilih untuk mengonsumsi makanan-makanan yang mudah dihidangkan dan cepat dalam penyajiannya. Sebagian besar orang Barat misalnya, mereka lebih banyak memilih untuk mengonsumsi makanan seperti makanan siap saji dan makanan instant karena dengan begitu, pekerjaan mereka tidak akan terbengkalai namun kebutuhan mereka akan energi pun juga bisa terpenuhi. Tapi tahukah kalian bagaimana kandungan nutrisi dan gizi yang terdapat di dalam makanan-makanan cepat saji tersebut? Bagaimana pula cara pengolahannya? Apakah sudah sesuai dengan standarisasi makanan yang baik dikonsumsi? Di zaman globalisasi ini, arus sebaran makanan siap saji di berbagai belahan dunia sudah sangat cepat menyebar luas sampai ke pelosok negeri manapun. Bahkan industri-industri makanan cepat saji dan makanan instant mendapatkan telah berkembang hingga 250% dalam kurun lima tahun terakhir menurut riset Qraved.com. Keuntungan yang diperoleh industri tersebut pun amat besar. Industri ini mungkin saja bisa mematikan pasar- pasar kecil yang hanya mampu memproduksi bahan makanan yang sedikit dan dalam waktu yang lama. Industri ini menggunakan tenaga mesin dan sedikit pekerja untuk memproduksi produk makanan dalam waktu yang

description

makalah mengenai sistem industri makanan dan kaitannya dengan buku ajar 1

Transcript of Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

Page 1: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan ini, manusia dituntut untuk dapat mempertahankan

hidupnya dengan memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Kebutuhan

hidup manusia yang paling dasar ialah kebutuhan pokok. Salah satunya

ialah makanan. Pemenuhan makanan di era sekarang ini sangatlah

diperlukan sekali untuk keberlangsungan hidup manusia. Tidak ada manusia

yang bisa hidup tanpa makan dan minum.

Makanan-makanan di zaman seperti ini sudah berkembang menjadi

berbagai macam variasi nya. Ada makanan yang bergizi, makanan siap saji,

makanan instant, dan lain-lain. Namun di zaman yang serba sibuk ini,

biasanya masyarakat luas memilih untuk mengonsumsi makanan-makanan

yang mudah dihidangkan dan cepat dalam penyajiannya. Sebagian besar

orang Barat misalnya, mereka lebih banyak memilih untuk mengonsumsi

makanan seperti makanan siap saji dan makanan instant karena dengan

begitu, pekerjaan mereka tidak akan terbengkalai namun kebutuhan mereka

akan energi pun juga bisa terpenuhi. Tapi tahukah kalian bagaimana

kandungan nutrisi dan gizi yang terdapat di dalam makanan-makanan cepat

saji tersebut? Bagaimana pula cara pengolahannya? Apakah sudah sesuai

dengan standarisasi makanan yang baik dikonsumsi?

Di zaman globalisasi ini, arus sebaran makanan siap saji di berbagai

belahan dunia sudah sangat cepat menyebar luas sampai ke pelosok negeri

manapun. Bahkan industri-industri makanan cepat saji dan makanan instant

mendapatkan telah berkembang hingga 250% dalam kurun lima tahun

terakhir menurut riset Qraved.com. Keuntungan yang diperoleh industri

tersebut pun amat besar. Industri ini mungkin saja bisa mematikan pasar-

pasar kecil yang hanya mampu memproduksi bahan makanan yang sedikit

dan dalam waktu yang lama. Industri ini menggunakan tenaga mesin dan

sedikit pekerja untuk memproduksi produk makanan dalam waktu yang

Page 2: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

2

cepat dan jumlah yang banyak. Namun dibalik kelebihan itu semua, terdapat

beberapa hal yang sangat membahayakan dan mengurangi nilai-nilai

kelebihan itu sendiri.

Dalam makalah ini, penulis akan membahas mengenai sistem

industri secara global. Penulis juga akan mengaitkan masalah-masalah yang

terdapat di dalam industri itu sendiri dengan materi-materi yang sudah

dipelajari dalam MPKT A.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem industri makanan secara keseluruhannya bekerja?

2. Apa saja kaitan antara materi MPKT A dengan masalah dalam

perindustrian makanan ini?

3. Apa saja solusi yang dapat menyelesaikan masalah dalam perindustrian

tersebut?

1.3 Tujuan dan Manfaat

Sehubungan dengan adanya suatu hal yang melatarbelakangi masalah, maka

ada beberapa hal yang menjadi tujuan dalam penyusunan makalah ini, yakni:

1. Mengetahui mekanisme sistem industri makanan saat ini.

2. Mengetahui keterkaitan masalah dengan materi MPKT A.

3. Mengetahui solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan masalah

dalam perindustrian makanan tersebut.

Page 3: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keutamaan dan Kekuatan Karakter

Dalam makalah ini, penulis memilih 2 teori dari Buku Ajar 1 MPKT

A untuk dijadikan sumber pustaka yang nantinya akan dijadikan panduan

menyelesaikan masalah Sistem Industri Makanan. Dua teori yang dipilih

ialah Kepribadian dan Karakter, serta Etika dan Moralitas.

a) Kebijaksanaan dan Pengetahuan

Kebijaksanaan dan pengetahuan merupakan keutamaan yang

berkaitan dengan fungsi kognitif, yaitu tentang bagaimana mendapatkan

dan menggunakan pengetahuan. Kreativitas memberikan kemampuan

untuk berpikir dengan cara baru dan produktif dalam membuat konsep

dan menyelesaikan pekerjaan. Bersama dengan kekuatan orisinalitas dan

kecerdasan praktis, kreativitas memungkinkan orang yang memilikinya

untuk dapat menemukan solusi atau produk orisinal serta mampu

menemukan cara-cara yang cerdik untuk untuk menyelesaikan masalah-

masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

b) Kesatriaan

Keutamaan kesatriaan (courage) merupakan kekuatan emosional

yang melibatkan kemauan kuat untuk mencapai suatu tujuan meskipun

mendapat halangan atau tentangan, baik eksternal maupun internal.

Dalam keutamaan ini, penulis memilih kekuatan integritas dan

kejujuran. Integritas yang mencakup otentisitas (keaslian), kejujuran dan

penampilan diri yang wajar adalah kekuatan yang membuat orang

mampu menampilkan diri secara tulus. Orang dengan kekuatan ini

mengambil tanggung jawab atas perasaan dan tindakannya. Ia mau

bertanggung jawab untuk semua perbuatannya dan menjalankan tugas-

tugas secara jujur.

Page 4: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

4

c) Keadilan

Keutamaan keadilan (justice) mendasari kehidupan yang sehat

dalam suatu masyarakat. Dalam keutamaan ini, penulis memilih

kekuatan kesetaraan dimana kekuatan ini membuat orang

memperlakukan semua orang sama di hadapan keadilan, bukan

membiarkan keputusan atau perasaan pribadi yang bias tentang orang

lain. Kekuatan ini menghindarkan orang dari prasangka primordial

seperti rasisme dan stereotipe. Orang dengan kekuatan ini

mementingkan kesejahteraan orang lain seperti kesejahteraannya

sendiri.

d) Pengelolaan Diri

Pengelolaan diri (temperance) adalah keutamaan untuk melindungi

diri dari segala akibat buruk yang mungkin terjadi di kemudian hari

karena perbuatan sendiri. Dalam keutamaan ini, penulis memilih

kekuatan pengendalian diri dimana kekuatan memampukan orang untuk

mengetahui apa yang masuk akal dan tidak masuk akal untuk dilakukan

sehingga dapat memilih hal-hal yang masuk akal untuk dilakukannya.

Kekuatan ini membuat orang dapat disiplin, mengendalikan selera dan

emosi mereka. Orang dengan kekuatan ini dapat menentukan tindakan-

tindakan yang tepat bagi dirinya sehingga tidak merugikan diri sendiri

dan orang lain.

2.2 Dasar-dasar Etika

Kata etika spesifik mengacu kepada studi sistematis dan filosofis

tentang bagaimana kita seharusnya bertindak (Borchert, 2006, 279).

Sedangkan Moralitas mengacu pada nilai baik atau tidak baik yang

disepakati dan diadopsi dalam suatu lingkungan tertentu (Borchert, 2006,

280). Moralitas biasanya didefinisikan melalui otoritas tertentu. Artinya,

moralitas lebih dipahami sebagai suatu keyakinan untuk menjalani hidup

yang baik.

Page 5: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

5

2.2.1 Klasifikasi Etika

a) Etika Normatif

Etika normatif merupakan cabang etika yang penyelidikannya

terkait dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya

seseorang bertindak secara etis.

b) Etika Terapan

Etika terapan merupakan sebuah penerapan teori-teori etika secara

lebih spesifik kepada topik-topik kontroversial baik pada domain privat

atau publik seperti perang, hak-hak binatang, hukuman mati dan lain-lain.

Etika terapan ini bisa dibagi menjadi etika profesi, etika bisnis dan etika

lingkungan.

c) Etika Deskriptif

Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap

'etis' oleh individu atau masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan

sebuah etika yang mempunyai hubungan langsung dengan filsafat tetapi

merupakan sebuah bentuk studi empiris terkait dengan perilaku-perilaku

individual atau kelompok. Tidak heran jika etika deskriptif juga dikenal

sebagai sebuah etika komparatif yang membandingkan antara apa yang

dianggap etis oleh satu individu atau masyarakat dengan individu atau

masyarakat yang lain serta perbandingan antara etika di masa lalu dengan

masa sekarang.

2.2.2 Teori Mengenai Etika

a) John Stuart Mill dan Konsep Etika Utilitarian

Teori moral dalam filsafat dapat dipahami menjadi dua aliran

besar, yang pertama adalah deontologis dan kaum konsekuensialis.

Penulis memilih teori ini karena pendekatan konsekuensialis kaum

utilitarian sangat bertolak belakang dengan konsep imperatif dari

Immanuel Kant. Konsekuensialis justru menegaskan bahwa suatu

tindakan itu dapat dinilai baik bila menyebabkan kebahagiaan bagi

individu serta orang-orang disekitarnya.

Page 6: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

6

b) W. D. Ross; Intuisi dan Kewajiban

Penulis memilih konsep pemikiran dari W. D. Ross dimana

Ross berargumen bahwa seseorang mengetahui secara intuitif

perbuatan apa yang bernilai baik maupun buruk. Ross adalah filosof

moral yang menekankan bahwa tindakan etis haruslah terlepas dari

kepentingan individual sehingga Ross menyimpulkan justru dari

pilihan antara kejujuran dan kematian, kita memiliki pemahaman

bahwa nyawa seseorang jauh lebih mendesak untuk didahulukan

namun dalam situasi yang sangat mendesak Ross menekankan pada

kemampuan intuitif manusia untuk mengambil keputusan.

2.3 Mekanisme Sistem Industri Makanan

Pada dasarnya sebenarnya tidak ada mekanisme yang pasti untuk

mengetahui proses pembuatan makanan di industri besar saat ini. Semua

mekanisme terperinci itu ditutup rapat-rapat oleh pemilik industri tersebut.

Bahkan misalnya di industri olahan daging instan, para peternak dan petani

nya pun diminta untuk tidak membocorkan cara bekerja industri ini.

Pada zaman yang sudah modern ini, tidak diperlukan waktu lama

lagi untuk memproduksi bahan dasar makanan seperti kentang, daging sapi,

daging ayam, bahkan buah-buahan pun tidak perlu lagi menunggu masa

panennya. Semuanya sudah bisa dilakukan secara cepat dalam jumlah yang

banyak karena dibantu dengan bantuan mesin-mesin canggih abad ini.

Secara garis besar, sistem industri makanan saat ini menganut

mekanisme yang sama. Industri-industri besar mengendalikan peternakan

untuk keuntungan mereka sendiri. Hal ini bisa dibandingkan dengan

beberapa tahun silam. Tahun 1970, 5 besar jasa penggunaan daging

peternakan dikendalikan sekitar 25% pasar industri besar, namun pada masa

sekarang, 4 besar jasa tersebut 80% nya dikuasai oleh industri makanan

besar. Hal ini menandakan makin maraknya perkembangan industri

makanan instan dan siap saji ini.

Berikut ini adalah salah satu contoh mekanisme pengolahan di suatu

pabrik makanan besar dan amat ternama di Amerika. Pabrik ini

Page 7: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

7

menggunakan daging ayam untuk mengolahnya menjadi daging tanpa

tulang yang siap disajikan. Proses berikut ini akan dikupas mulai dari

pemeliharaan ayam tersebut hingga menjadi daging olahan seperti yang

dijualkan di pasar swalayan.

Pertama-tama, pabrik tersebut menumbuhkan ayam di peternakan

dengan cara yang berbeda. Mereka tahu bahwa manusia saat ini lebih suka

daging ayam putih yang gemuk, sehingga mereka mendesain ulang bentuk

ayam peternakan tersebut dengan menggunakan metode rekayasa genetik.

Gbr 1. Perbedaan Ternak Ayam Tahun 1950 dengan Tahun 2008

Ayam-ayam masa kini ditumbuhkan hanya setengah waktu dari

waktu yang seharusnya. Dengan badan yang sebesar tidak seperti biasanya,

dan dengan umur yang masih dini, para ayam ini tidak kuat mengangkat

bebannya sendiri.

Setelah dibesarkan di peternakan, ayam-ayam tersebut dibawa ke

pabrik dan akan diolah dengan mesin. Mesin-mesin yang digunakan ini

dirancang sendiri oleh mekanik pabrik tersebut.

Page 8: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

8

Gbr 2. Mesin Pengolah Daging Ayam

Industri ini tidak mau tahu, mereka tidak peduli, mereka mengolah

ayam dengan umur yang belum semestinya. Yang mereka pedulikan

hanyalah keuntungan.

Gbr 3. Ayam yang diolah di pabrik.

Sebelum sampai pada proses penyelesaian, para pekerja pabrik

tersebut menggunakan ammonia untuk membunuh bakteri e-coli pada

daging ayam tersebut. Kemudian daging-daging ayam itu dipilih-pilih lagi

mana daging yang bermutu bagus untuk dipasarkan menjadi daging instan

seperti yang ada di pasar swalayan dan mana mutu daging yang tidak

memenuhi standarisasi mereka. Daging-daging yang tidak memenuhi

standarisasi mereka tidak dibuang begitu saja. Daging-daging tersebu

dibawa kembali ke mesin pengolahan dan diproduksi kembali menjadi

daging humberger.

Page 9: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

9

Gbr 4. Contoh daging yang digunakan kembali untuk produksi daging humberger.

Dan berikut ini adalah daging yang sudah diolah untuk dijadikan

daging hunberger di setiap restoran-restoran besar di dunia. Daging yang

menggunakan ammonia untuk membunuh bakteri yang ada.

Gbr 5. Daging olahan untuk bahan dasar Humberger

Melihat proses itu semua, penulis merasa ada banyak sekali hal-hal

yang tidak semestinya dilakukan. Berikut ini akan dijabarkan mengenai

keterkaitan antara materi makalah ini dengan materi MPKT A Buku Ajar 1

yang sebelumnya pernah dibahas di kelas.

Pada saat muncul pertama kali mengenai industri makanan seperti

ini, hal ini menjadi penilaian yang cukup bagus untuk perkembangan

waralaba di dunia. Orang-orang di dunia menjadi sangat kreatif dengan

menciptakan jenis-jenis makanan seperti makanan siap saji dan makanan

instan yang mudah dikonsumsi umum. Memang dibutuhkan sekali

makanan seperti ini karena pada masa kini, orang-orang sangat sibuk

dengan pekerjaannya di dunia sehingga melupakan kebutuhan energinya

untuk diri sendiri. Dengan menggunakan pengetahuan yang didapatkan,

orang-orang menciptakan sendiri jenis makanan tersebut dan bisa dibilang

Page 10: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

10

semuanya mengandung nilai orisinalitas yang tinggi. Seperti yang telah

diajarkan pada materi kepribadian dan karakter, karakter dengan

keutamaan pengetahuan akan didukung dengan kekuatan kreativitas dan

orisinalitas. Orang-orang yang memiliki karakter ini akan mampu

menyelesaikan masalahnya sendiri dengan pengetahuan yang dimilikinya.

Namun setelah berkembang luas industri makanan ini, para

konsumen pun tidak tahu bagaimana sebenarnya kenyataan yang ada.

Konsumen hanya melihat dari penampilan produknya saja dan dengan

gampangnya menghabiskan uang mereka dengan mengonsumsi hal yang

tidak pernah mereka ketahui. Para dalang dari industri besar ini juga terus

menutup-nutupi bagaimana kenyataan yang sebenarnya ada agar industri

makanan mereka tetap berjalan dan berkembang lebih jauh lagi. Bahkan

para peternak dan orang-orang mekanik yang juga turut andil dalam

industri ini juga sangat baik menutupi segala hal yang ada didalam lingkup

tersebut. Bisa dibilang hal ini sangat tidak sesuai dengan perkembangan

karakter baik yang semestinya dimiki orang-orang. Orang-orang yang

tidak jujur mengenai apapun yang sebenarnya terjadi dalam industri

tersebut, pastinya tidak memiliki kekuatan karakter kejujuran dalam

dirinya. Mereka tidak menanamkan keutamaan kesatriaan untuk dirinya

sendiri. Mengapa bisa dikatakan seperti itu? Karena seseorang yang

memiliki kekuatan kejujuran di dalam keutamaan kesatriannya akan

bertanggung jawab akan semua hal yang telah dilakukannya dan berkata

jujur mengenai tanggungjawabnya tersebut. Dan hal ini jelas-jelas tidak

dimiliki oleh orang-orang yang berkecimpung dalam pabrik tersebut.

Jika dipandang dari sudut pegawainya, industri-industri besar

seperti contoh diatas biasanya mempekerjakan sedikit pegawai karena

mereka telah menggantikan SDM tersebut dengan mesin-mesin yang

bekerja lebih cepat. Namun perlakuan yang diberikan kepada para

pegawainya sangat lah tidak adil. Industri-industri besar hanya

memberikan upah kerja yang sangat minim untuk para pegawainya.

Contoh saja salah satu industri makanan siap saji ternama di dunia yang

Page 11: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

11

hanya menggaji para pegawainya sebesar US$7,69 yang nilainya setara

dengan Rp 88.927,00. Apakah ini bisa dikatakan adil antara usaha kerja

keras pegawai yang berdiri mengolah makanan tersebut tiap harinya

dengan gaji yang diterimanya? Hal ini sangat bertentangan dengan

keutamaan keadilan yang mengandung kekuatan karakter persamaan

kesetaraan. Para petinggi industri ini tidak mementingkan kesejahteraan

pegawainya. Yang mereka pikirkan hanyalah kesejahteraan untuk dirinya

sendiri.

Para petinggi industri ini juga tidak mengendalikan dirinya.

Mereka menggunakan cara cerdik namun licik untuk mengembangkan

usahanya. Mereka tidak peduli apa yang akan terjadi kepada para

konsumennya apabila mereka mengonsumsi makanan industri tersebut

yang sudah tercemar dengan zat-zat berbahaya contohnya ammonia.

Ammonia sendiri adalah zat kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh,

ammonia dapat menjadi racun dalam tubuh. Ammonia dapat menyebabkan

paru-paru kronis, pembengkakan paru-paru, asma, gloukoma, kebutaan,

dan lain-lain. Namun industri-industri besar pun tidak memerdulikan hal

itu. Yang terpenting adalah mereka mengambil keuntungan sendiri dan

tidak memikirkan kerugian yang didapatkan oleh parah konsumennya. Hal

ini sangat bertabrakan dengan kekuatan karakter yaitu pengendalian diri.

Melihat hal itu, penulis juga merasa bahwa industri-industri besar

ini tidak memperhatikan nilai etika dalam berproduksi. Mereka tidak

melakukan apa yang etis untuk dilakukan seperti melakukan usahanya

dengan memperhatikan Peraturan Dagang yang ada, Peraturan untuk

memperlakukan pekerja, dan lain-lain. Hal tersebut sangat tidak sesuai

dengan etika normatif dan etika deskriptif. Industri ini juga tidak sesuai

dengan etika terapan terhadap lingkungan karena mereka tidak

memperlakukan binatang disekitarnya dengan sangat tidak etis seperti

mengolah ayam ternak yang belum lama menetas dari telurnya, serta

melakukan desain ulang ayam agar terlihat memiliki daging yang berlebih

dan sangat menggiurkan.

Page 12: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

12

Sebenarnya tidak sepenuhnya tindakan industri-industri seperti ini

dianggap salah. Dilihat dari sisi kesenangan konsumennya akan

kenikmatan dan kemudahan dalam mengonsumsi makanan tersebut, para

pakar industri ini telah menganut teori etika utilitarian. Teori tersebut

berbunyi: “Tindakan itu dapat dinilai baik bila menyebabkan kebahagiaan

bagi individu serta orang-orang disekitarnya”. Para konsumen sangat

bahagian dengan hadirnya makanan siap saji ini. Namun lagi-lagi terdapat

teori yang bertolak belakang dengan sikap industri besar ini. Teori W. D.

Ross mengenai pilihan antara kejujuran dan kematian, kita memiliki

pemahaman bahwa nyawa seseorang jauh lebih mendesak untuk

didahulukan namun dalam situasi yang sangat mendesak Ross

menekankan pada kemampuan intuitif manusia untuk mengambil

keputusan. Dan disinilah para pakar pendiri tersebut tidak menggunakan

kemampuan intuitif mereka sehingga nyawa konsumennya bukanlah

menjadi hal yang harus diprioritaskan.

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis menganggap bahwa

terdapat penyelewengan-penyelewengan yang tidak sesuai dengan teori

mata ajar MPKT A. Namun juga ada beberapa hal yang bisa memberikan

nilai positif untuk sistem industri makanan ini. Penulis hanya berharap

agar publik dapat menyaring informasi ini dengan bijaksana.

2.4 Solusi Dari Permasalahan

Solusi yang dapat kita ambil sebenarnya tidaklah banyak. Budaya

konsumerisme makanan siap saji ini sudah cukup membludak dimana-

mana. Industri-industri besar juga telah mewabah dimana-mana. Tidak

mungkin dengan begitu saja kita menutup industri tersebut karena industri

tersebut juga merupakan ladang devisa negara lain.

Page 13: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

13

Grafik 1. Pertumbuhan Makanan dan Minuman Olahan di Indonesia

Kemungkinan solusi yang dapat kita ambil ialah dengan kita bisa

menghimbau masyarakat luas tentang makanan-makanan yang lebih sehat

dan bergizi untuk dikonsumsi. Selain itu, kita juga dapat mengurangi sikap

konsumerisme kita terhadap makanan cepat saji dan makanan instan ini.

Sebagai mahasiswa, sepatutnya kita juga lebih kritis dalam melakukan

suatu tindakan apapun. Maka dari itu, dimulai dari mahasiswa lah biasanya

sebuah gerakan baik akan berjalan dan merambah ke seluruh golongan.

Kita bisa mengganti makanan-makanan siap saji tersebut dengan makan

lain misalnya seperti salad segar, ikan-ikanan yang berprotein, sayuran-

sayuran segar, dan lain-lain. Semuanya akan bisa tergerakan apabila ada

niat dan semangat yang menopangnya untuk melakukan sebuah perubahan

menuju yang lebih baik.

Page 14: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

14

BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan

1. Terdapat beberapa kekuatan karakter yang berhubungan dengan

adanya sistem industri makanan ini seperti orisinalitas, kreativitas,

kejujuran, kesetaraan, dan pengendalian diri.

2. Terdapat penyimpangan etika dalam kasus ini yaitu etika normatif,

terapan dan deskriptif, serta terdapat hubungan antara teori etika

utilitarian dan sikap intuitif dalam kasus ini.

3. Solusi dari kasus ini yaitu dengan menghimbaukan kepada masyarakat

luas tentang mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan bergizi serta

mengurangi konsumerisme kita terhadap makanan siap saji dan

makanan instan.

.

Page 15: Makalah MPKT A Keterkaitan Buku Ajar 1

15

DAFTAR PUSTAKA

Takwin Bagus, Hadinata Fristian, Putri Saraswati. 2013. Buku Ajar 1 Kekuatan

dan Keutamaan Karakter, Filsafat, Logika dan Etika. Depok: Universitas

Indonesia

Universitas Sumatra Utara. 2013. Makanan Cepat Saji

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31100/5/Chapter%20II.pdf

(diakses pada 25 April 2014)

Universitas Diponegoro. Laporan Tesis Elektrolisa Ammonia.

http://eprints.undip.ac.id/36547/2/isi_laporan_tesis_elektrolisa_amonia.pdf

(diakses pada 25 April 2014)

http://www.youtube.com/watch?v=6K-nvDl15jE (diakses pada 25 April 2014)

http://m.news.viva.co.id/news/read/412296-lima-perusahaan-as-dengan-upah-

karyawan-terburuk (diakses pada 25 April 2014)