Makalah morfologi batang 3

27
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting, terutama bagi tumbuhan yang tumbuh di darat atau sering disebut dengan tumbuhan darat. Batang menunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya sebagai mana mestinya karena proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya melalui batang. Selain itu, batang juga berperan menunjang tubuh tumbuhan agar tetap dapat berdiri tegak dan tidak mengganggu organ-organ lain untuk melakukan aktivitasnya. Pada tahap berikutnya, batang akan mengalami modifikasi untuk menyesuaikan diri dnegan lingkungan di mana tumbuhan itu tumbuh. Modifikasi tersebut adalah salah satu proses batang untuk beradaptasi. Adaptasi pada batang termasuk kedalam adaptasi morfologi karena melibatkan struktur tubuh batang itu sendiri. Selain untuk penunjang tubuh tumbuhan, batang juga menjadi tempat tumbuhnya daun dan bahkan bunga dan buah. Karena itu fungsi batang pada tumbuhan sangatlah penting dan kita perlu membahasnya lebih jauh lagi untuk mengetahui fungsi-fungsi batang serta jaringan-jaringan penyusunnya. I.2 Tujuan 1. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut : 2. Untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah. 3. Untuk mempelajari struktur jaringan pada batang tumbuhan. Dengan demikian, kita dapat mengetahui fungsi-fungsi dari

Transcript of Makalah morfologi batang 3

Page 1: Makalah morfologi batang 3

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting, terutama bagi

tumbuhan yang tumbuh di darat atau sering disebut dengan tumbuhan darat. Batang

menunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap berdiri tegak dan melakukan aktivitasnya

sebagai mana mestinya karena proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah

satunya melalui batang. Selain itu, batang juga berperan menunjang tubuh tumbuhan agar

tetap dapat berdiri tegak dan tidak mengganggu organ-organ lain untuk melakukan

aktivitasnya.

Pada tahap berikutnya, batang akan mengalami modifikasi untuk menyesuaikan diri dnegan

lingkungan di mana tumbuhan itu tumbuh. Modifikasi tersebut adalah salah satu proses

batang untuk beradaptasi. Adaptasi pada batang termasuk kedalam adaptasi morfologi karena

melibatkan struktur tubuh batang itu sendiri.

Selain untuk penunjang tubuh tumbuhan, batang juga menjadi tempat tumbuhnya daun dan

bahkan bunga dan buah. Karena itu fungsi batang pada tumbuhan sangatlah penting dan kita

perlu membahasnya lebih jauh lagi untuk mengetahui fungsi-fungsi batang serta jaringan-

jaringan penyusunnya.

I.2 Tujuan

1. Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

2. Untuk memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah.

3. Untuk mempelajari struktur jaringan pada batang tumbuhan. Dengan demikian, kita

dapat mengetahui fungsi-fungsi dari setiap jaringan batang yang ada pada tumbuhan

serta dapat melihat perbedaan yang ada di berbagai jenis batang.

4. Untuk mempelajari perbedaan batang pada setiap jenis tumbuhan. Berbagai jenis

tumbuhan memiliki batang yang berbeda pula, disesuaikan dengan fungsi dan

kegunaannya bagi tumbuhan tersebut, serta menyesuaikan dengan tempat berkembang

biak tumbuhan itu.

5. Mengetahui lebih dalam tentang jenis-jenis batang yang ada pada setiap tumbuhan.

6. Menjelaskan fungsi-fungsi batang bagi tumbuhan.

Page 2: Makalah morfologi batang 3

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Definisi Batang

Batang adalah salah satu dari dua sumbu struktural utama dari tumbuhan vaskular. Batang ini

biasanya dibagi menjadi node dan ruas, node memegang tunas yang tumbuh menjadi satu

atau lebih daun, perbungaan (bunga), kerucut konifer, akar , batang lainnya dan lain

sebagainya ( Wiki-pedia.org, 2011).

Batang atau caulis merupakan bagian tumbuhan yang menyokong tubuh tumbuhan. Pada

umumnya bentuk batang adalah bulat/ silinder atau bentuk lain dan selalu aktinomorf

(berbentuk simetri). Batang mempunyai ruas-ruas dan buku-buku yang melintang pada

bagian-bagiannya.

Batang tumbuh ke atas menuju cahaya matahari (fototrop/helio-trop). Selain itu, batang pada

umumnya mengalami pertumbuhan yang tak terbatas.

II.2 Fungsi Batang

Batang mempunyai beberapa fungsi antara lain:

1. Penyangga daun, buah dan biji.

Batang mempunyai kegunaan untuk menyangga daun, buah dan biji serta bagian-

bagian lain pada tumbuhan. Sehingga fungsi batang sebagai penyokong tubuh

tumbuhan sangatlah berperan penting bagi tumbuhan.

2. Mengangkut air dan makanan.

Pengangkutan air dan makanan dari atas ke bawah ataupun sebaliknya melibatkan

batang dan jaringan-jaringannya. Jika tidak ada batang untuk jalur transportasi air dan

makanan, maka tumbuhan itu tidak akan bisa melakukan proses pembuatan makanan.

3. Tempat penimbunan makanan.

Salah satu fungsi lain dari batang yakni sebagai alat penimbunan makanan atau

cadangan makanan bagi tumbuhan. Pada beberapa jenis tumbuhan, batang melakukan

metamorfosis atau modifikasi bagian tubuh untuk melakukan adaptasi terhadap

lingkungan sebgai salah satu contoh batang dapat menjadi tempat cadangan makanan

pada tanaman umbi kentang.

4. Memperluas bidang asimilasi dengan percabangannya

Serta fungsi batang yang terakhir adalah untuk memperluas bidang asimilasi dengan

cabang-cabang yang menempel di batang tersebut.

II.3 Perkembangan Batang

Sumbu embrio biji terdiri atas hipokotil dan radikula. Pada ujung hipokotil terdapat satu atau

lebih kotiledon dan kuncup pucuk, yaitu plumula. Pada ujung radikula ada tudung kar.

Page 3: Makalah morfologi batang 3

Kuncup pucuk biasanya terdiri atas sumbu, epikotil, yang berisi beberapa ruas, yang tidak

memanjang dan beberapa primordial daun. Pada saat perkembangan biji, embrio melebar dan

mulai tumbuh, meristem apical pada pucuk muda menambah lagi primordial daun, dan

memanjanglah ruas diantara primordial yang lebih bawah, yang dalam pada itu menjadi jauh

dari ujung. Kuncup berkembang pada ketiak daun, yang berkembang dan menghasilkan

pucuk yang bercabang.

Pada tumbuhan dewasa, perkembangan primordial daun pada ujung pucuk dan pemanjangan

buku di bawahnya sama seperti pada tumbuhan embrio biji yang berkecambah. Urutan

munculnya dan susunan daun pada batang lebih kurang karakteristik bagi setiap jenis.

II.4 Macam dan Bentuk Batang

Apabila kita memperhatikan macam-macam jenis tumbuhan, maka dapat dibedakan menjadi:

1. Tumbuhan yang tidak berbatang (Plata acaulis)

Yaitu tumbuhan yang tidak berbatang, tetapi sesungguhnya tumbuhan yang tidak berbatang

tidak ada, hanya daunnya tersusun sangat rapat satu sama lain, sehingga tumbuhan itu seolah-

olah tidak berbatang.

Contoh:

Lobak (Raphanus sativus L.)

Sawi (Brassica juncea L.)

Tumbuhan ini tidak akan tampak berbatang pada saat tumbuhan berbunga. Dan daun-daun

yang tersusun berjejal-jejal satu sama lain yang disebut roset (rosula).

2. Tumbuhan yang berbatang

Yaitu tumbuhan yang jelas-jelas kelihatan batangnya seperti kita menjumpai pada umumnya

tumbuhan.

Tumbuhan berbatang dibedakan sebagai berikut:

a. Batang basah (herbaceous), yaitu batang lunak dan berair.

Contoh:

Pacar air (Impatien balsamina L.)

Bayam duri (Amacanthus spinosus L.)

Krokot (Portulaca oleracea L.)

b. Batang berkayu

Yaitu batang yang biasanya keras dan kuat karena sebagian besar jaringannya terdiri atas

kayu, dibedakan      menjadi:

·  Semak-semak (frutices)

Yaitu tumbuhan yang tidak begitu besar, batangbya berkayu, bercabang-cabang di dekat

permukaan tanah atau kadang kala di dalam tanah.

Contoh: Sidaguri (Sida rhombifolia L.)

Page 4: Makalah morfologi batang 3

·   Pohon-pohon (arbores)

Yaitu tumbuhan tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah.

Contoh:

Kenanga (Canangium odoratum Baill.)

Kantil (Michelia alba L.)

Mangga (Mangifera indica L.)

· Batang rumput (calmus)

Yaitu batang tidak keras, mempunyai ruas yang nyata dan seringkali berongga.

Contoh:

Padi (Oryza sativa L.)

Emprit-empritan (Eragrostis amabilis O.K)

Rumput belulang (Eleusine indica Gaertn.)

·   Batang mendong (calamus)

Yaitu seperti batang rumput, tetapi mempunyai ruas-ruas yang lebih panjang.

Contoh:

Mendong (Fimbristylis globusa Kunth.)

Wlingi (Scirpus grossus L.)

Udelan (Kyllinga monocephala Rottb.)

Teki (Cyperus rotundus L.

A.    Bentuk Batang

Berdasarkan bentuknya, batang dibedakan menjadi:

1. Batang bulat (teres)

Contoh:

Kelapa (Cocos nucifera L.)

Pinang (Areca catechu L.)

Bambu kuning (Bambusa vulgaris L.)

Aren (Arenga pinata Merr.)

Gebang (Corypha elata Roxb.)

2. Batang bersegi (angularis)

Dibedakan menjadi:

a. Segi tiga (triangularis)

Contoh:     Teki (Cyperus rotundus L.)

b. Segi empat (quadrangularis)

Contoh:

Iler (Coleus scutellarioides Benth,)

Markisa (Passiflora quaransgularis L. )

Page 5: Makalah morfologi batang 3

3. Batang pipih

Batang pipih ini biasanya lalu melebar berwarna hijau menyerupai daun dan mengambil alih

fungsi daun.

Contoh:

a. Filokladia ( Phyllocladium)

Yaitu batang amat pipih mempunyai pertumbuhan terbatas.

Contoh:     Jakang (Muahlenbeckia platyclada Meissn.)

b. Kladodia (Cladodium)

Yaitu jika masih tumbuh terus dan mengadakan percabangan.

Contoh:     Kaktus (Opuntia vulgaris Mill.)

Menurut kegunaannya batang dapat digolongkan menjadi :

 

1. Bagian pangkal umumnya tak bermata kayu, digunakan untuk kayu pertukangan yang

baik.

2. Bagian tengah digunakan untuk indutri kayu ubah bentuk ( kertas, triplek dll)

3. Bagian percabangan dikhususkan untuk industri kayu.

4. Bagian cabang dan ranting dimanfaatkan untuk kayu bakar.

B.     Arah Tumbuh Batang

Berdasarkan arah tumbuhnya, batang dibedakan menjadi:

1. Tegak lurus (erectus)

Jika arahnya lurus ke atas.

Contoh:

Pepaya (Carica papaya L.)

Kelapa (Cocos nucifera L.)

Page 6: Makalah morfologi batang 3

2. Menggantung (pendulus, dependens)

Yaitu terdapat pada tumbuhan yang hidup di lereng-lereng gunung atau di tepi jurang atau

tumbuhan yang hidup di atas pohon sebagai epifit.

Contoh:

Tanaman hias dari mexico (Zebrina pendula Schnitzl.)

Anggrek merpati ( Dendrobium crumenatum Swartz.)

3. Berbaring (humifusus)

Yaitu jika batang terletak pada permukaan tanah dengan ujung yang sedikit membengkok ke

atas.

Contoh:     Semangka (Ciitrullus vulgaris Schrad.)

4. Menjalar atau merayap (repens)

Yaitu jika batang berbaring, tetapi dari buku-bukunya keluar akar.

Contoh:     Ubi jalar (Ipomea batatas Poir.)

5. Serong ke atas atau condong (ascendens)

Yaitu pangkal batang seperti hendak berbaring, tetapi bagian lainnya lalu membelok ke atas.

Contoh:     Kacang tanah (Arachis hypogaea L.)

6. Mengangguk (nutans)

Yaitu batang tumbuh tegak lurus ke atas, tetapi lalu membengkok kembali ke bawah.

Contoh:     Bunga matahari (Heliantis annuus L.)

7. Memanjat (scendens)

Yaitu jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjangnya.

Contoh:

·Akar pelekat, pada sirih (Piper betle L.)

·Akar pembelit, pada panili (Vanila planifolia Andr.)

·Cabang pembelit, pada anggur (Vitis vinifera L.)

·Daun pembelit, pada kembang sungsang (Gloriosa superba L.)

·Tangkai pembelit, pada kari (Pisum sativum L.)

·Duri, pada mawar (Rosa) dan Bougenvil (Bougainvellea spectabilis Willk.)

8. Membelit (volubilis)

Yaitu jika batang naik k eats dengan menggunakan penunjang seperti memanjang akan tetapi

tidak menggunakan alat-alat khusus melainkan batangnya sendiri dengan meilit

penunjangnya.

Menurut arah penunjangnya dibedakan menjadi:

a. Membelit ke kiri

Contoh:  Kembang telang (Clitoria ternatea L.)

b. Membelit ke kanan

Contoh:  Gadung (Dioscorea hispida Dennst.)

Page 7: Makalah morfologi batang 3

C.    Percabangan Batang

Batang suatu tumbuhan ada yang bercabang ada pula yang tidak bercabang. Tumbuhan yang

tidak bercabang contohnya adalah pada umumnya yang termasuk berbiji tunggal.

Contoh dari tumbuhan ini antara lain:

- Kelapa (Cocos nucifera L.)

- Rontal (Borassus flabellifer L.)

- Jagung (Zea mays L.)

Pada tumbuhan yang bercabang, cara percabangannya dibedakan menjadi:

1. Monopodial

Yaitu cara percabangan tumbuhan dimana batang pokok selalu tampak jelas karena

ukurannya lebih besar, dan lebih panjang demikian pula pertumbuhannya lebih cepat dari

pada cabang-cabangnya.

Contoh:

Pinus (Pinus merkusii Jungh.)

Cemara (Cacuarina equisetifoia L.)

Mundu (Garcinia dulcis Kurz.)

Kepel (Stelechcarpus burahol (Bl.) Hook.f.& Th.)

Kayu hitam atau eboni (Diospyros celebica Bakh.)

2. Simpodial

Yaitu percabangan tumbuhan antara batang pokok dengan percabangannya sulit dibedakan

atau ditntukan karena dalam perkembangan selanjutnya menghentikan pertumbuhannya atau

kalah besar atau kalah cepat pertumbuhannya dibanding dengan pertumbuhan

percabangannya.

Contoh:

Sawo manila (Achras sapota L.)

Sidaguri (Sida rhombifolia L.)

3. Menggarpu atau dikotom

Yaitu percabangan tumbuhan yang setiap bercabang menjadi dua cabang yang sama besar.

Contoh:     Paku andan (Gleichenia liniaris Clarke.)

Berdasarkan percabangannya, batang dibedakan menjadi:

1. Geragih

Yaitu cabang-cabang kecil yang tumbuh merayap dan dari buku-bukunya ke atas dan ke

bawah tumbuh akar.

Contoh:

Daun kaki kuda (Centella asiatica Urb.)

Arbe (Fragraria vesca L.)

Merayap di atas tanah

Teki (Cyperus rotundus L.)

Page 8: Makalah morfologi batang 3

Kentang (Solanum tuberosum L.)

Merayap di bawah tanah

2. Tunas air atau wiwilan (virga singularis)

Yaitu cabang yang biasanya tumbuh cepat dan beruas panjang dan seringkali dari kuncup

tidur atau kuncup-kuncup liar.

Contoh:

Kopi (Coffea Arabica L.)

Coklat (Theobroma cacao L.)

3. Sirung panjang

Yaitu cabang-cabang yang biasanya merupakan pendukung daun-daun, dan mempunyai ruas-

ruas yang cukup panjang. Pada cabang-cabang yang demikian ini tidak menghasilkan bunga,

oleh karena itu sering disebut cabang yang mandul atau steril.

4. Sirung pendek

Yaitu cabang-cabang kecil dengan ruas-ruas pendek yang selain mendukung biasanya

mendukung bunga dan buah. Cabang yang dapat menghasilkan alat perkembangbiakan

(bunga dan buah) disebut pula cabany yang subur atau disebut cabang yang fertile.

D.    Batang Berdasrkan Penampang Melintang

Jika dilihat berdasarkan penampang melintangnya, batang dibedakan menjadi:

1.      Teres (Bulat)

2.      Angularis (Bersegi)

-          Triangularis (segi tiga)

-          Qudrangularis

-          Quinguargularis

Gambar: Penampang melintang batang

II. 5 Struktur Jaringan Batang Pada Tumbuhan

Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan terdiri atas tiga bagian, yaitu

epidermis, korteks, dan stele. Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke dalam)

beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam  uraian berikut.

1) Epidermis Batang Tumbuhan

– Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat, tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat

kutikula yang berfungsi untuk melindungi batang dari kehilangan air yang terlalu besar. Pada

tumbuhan kayu yang telah tua terdapat kambium gabus yang menggantikan fungsi jaringan

primer.

– Aktivitas kambium gabus adalah melakukan pertukaran gas melalui celah yang disebut

lentisel. Derivat epidermis antara lain sel silika dan sel gabus, misalnya pada batang tanaman

tebu.

Page 9: Makalah morfologi batang 3

2) Korteks Batang Tumbuhan

– Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang tidak teratur dan berdinding tipis, banyak

ruang antarsel.

– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang berfungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh.

– Sel-sel korteks sebelah dalam yang mengandung amilum disebut floeterma (sarung

tepung ).

3) Stele (silinder pusat) batang Tumbuhan

 – Lapisan terluar disebut perisikel.

– Di dalamnya terdapat sel parenkim dan berkas pengangkut.

Gambar 2 Gambar : Jaringan pembuluh pada tanaman (a) monokotil dan (b) dikotil.

C. Struktur Jaringan luar Batang Tumbuhan

Perbedaan struktur luar pada tumbuhan tingkat tinggi dapat dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu batang tumbuhan herba dan batang tumbuhan berkayu. Tumbuhan herba dan

tumbuhan berkayu memiliki daun-daun di sepanjang batangnya.

1) Batang tumbuhan herba

Batang tumbuhan herba biasanya, berwarna hijau, jaringan kayu sedikit atau tidak ada,

ukuran batang kecil, dan umumnya relatif pendek. Bagian luar batang terdiri dari epidermis

yang tipis dan tidak mengandung gabus. Pada epidermis terdapat stomata sehingga jaringan

di dalamnya dapat mengambil oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Contoh: pacar air,

jagung, bayam, kacang, dan bunga matahari.

2) Batang tumbuhan kayu

Batang tumbuhan berkayu umumnya keras dan umurnya relatif panjang. Permukaan batang

keras dan di bagian tertentu terdapat lentisel. Lentisel berhubungan dengan bagian dalam

batang dan berfungsi sebagai tempat pertukaran gas di batang. Pada tumbuhan berkayu yang

masih muda terdapat klorofil, sehingga dapat melakukan fotosintesis. Akan tetapi, jika sudah

terbentuk lapisan gabus kemampuan fotosintesis menjadi hilang. Lapisan gabus terbentuk

oleh kambium gabus. Adanya aktivitas kambium menyebabkan rusaknya jaringan yang

terdapat pada korteks dan epidermis. Dengan rusaknya jaringan tersebut akan menyebabkan

kemampuan fotosintesis menjadi hilang.

·         Tumbuhan dikotil

Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam (Sowasono. 1987) :

a. Epidermis

Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi

epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami

Page 10: Makalah morfologi batang 3

pertumbuhan sekunder, lapisan epider-mis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk

dari kambium gabus.

b. Korteks

Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan

lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan

parenkim.

c. Endodermis

Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan

lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endo-dermis tumbuhan Anguiospermae

mengandung zat tepung, tetapi tidak ter-dapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.

d. Stele/ Silinder Pusat

Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau

perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan

floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.

Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya

jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi

kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan

pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang

(Kamajaya.1996).

Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal

sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia

cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga

pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan

aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran

Tahun (Fahn. 1995).

Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Dikotil : Seperti halnya akar, batang juga tersusun atas

berbagai jaringan, yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan pembuluh. Jaringan

dasar tersusun oleh korteks, sedangkan jaringan pembuluh terdapat berkas vaskuler yaitu

xilem dan floem. Cermati bagian-bagian batang tumbuhan dikotil secara lebih detail pada

Gambar 1 dan gambar 2. Karena itu, batang memiliki beragam fungsi bagi tumbuhan.

Namun, berbagai lapisan ini juga mempunyai beragam ciri khas.

Jaringan epidermis pada batang memiliki ciri yang sama seperti jaringan epidermis pada akar.

Misalnya, sel yang tipis dan tersusun rapat serta berkutikula pada akar dan batang. Selain itu,

batang memiliki kemampuan tumbuh, baik secara sekunder maupun primer. Pertumbuhan

Page 11: Makalah morfologi batang 3

sekunder batang terjadi pada jaringan epidermis. Sedangkan pertumbuhan primer terjadi pada

tunas terminal (ujung batang) tepatnya pada meristem apikal. Fungsi jaringan epidermis pada

batang juga sama dengan jaringan epidermis pada akar yaitu melindungi jaringan yang ada di

dalamnya. Epidermis batang ini juga dapat pecah. Pecahnya epidermis batang mengakibatkan

jaringan kambium gabus (folagen) terisi dengan gabus. Bagian ini disebut lenti sel. Fungsi

lenti sel adalah sebagai tempat pertukaran gas dan penguapan (transpirasi).

Lapisan penyusun batang selanjutnya adalah jaringan dasar. Di dalam jaringan ini terdapat

korteks. Korteks pada batang meliputi dua macam jaringan, yakni jaringan korteks luar dan

korteks dalam. Sel kolenkim dan sel parenkim adalah penyusun korteks luar. Korteks dalam

hanya disusun dari sel-sel parenkim saja. Korteks dalam (endodermis) dimiliki oleh semua

tumbuhan. Namun sebaliknya, tidak semua tumbuhan memiliki korteks luar. Ada satu ciri

khas yang dimiliki tumbuhan biji terbuka terkait lapisan korteks. Pada korteksnya terdapat

seludang pati (sarung tepung) yaitu lapisan yang berisi pati.

Setelah korteks, tubuh tumbuhan tersusun oleh jaringan pembuluh. Di dalam jaringan

pembuluh terdapat stele atau silinder pusat. Pada tumbuhan dikotil, stele terletak di sebelah

dalam korteks atau sebelah dalam endodermis. Sementara, lapisan terluarnya disebut perisikel

atau perikambium. Di sebelah dalam korteks terdapat empulur dan berkas pengangkut. Pada

berkas pengangkutan ini terdapat xilem dan floem. Sementara, di tengah stele terdapat

empulur. Empulur juga ada di antara xilem dan floem. Bentuknya seperti jari-jari, disebut jari

empulur. Selain itu, di antara xilem dan floem juga terdapat kambium. Oleh karena itu,

berkas pengangkutannya disebut berkas kolateral terbuka. Kambium memiliki dua bagian,

yakni kambium vaskuler dan kambium intravaskuler. Bagian kambium yang berada di antara

xilem dan floem berasal dari prokambium disebut kambium vaskuler. Sedangkan kambium di

luar xilem dan floem yang berasal dari sel-sel parenkim disebut kambium intravaskuler.

Adapun ringkasan letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun batang Dikotil dapat di lihat

dalam Tabel 1. berikut.

·         Tumbuhan monokotil

Struktur Jaringan Batang Tumbuhan Monokotil: Seperti halnya tumbuhan dikotil, struktur

batang tumbuhan monokotil tersusun atas jaringan epidermis, jaringan dasar, dan jaringan

pengangkut atau berkas pembuluh. Agar mengetahui bagian bagian batang tumbuhan

monokotil, simak Gambar 1. Bedanya, tumbuhan dikotil memiliki bentuk meristem apikal

yang kecil. Meristem inilah yang akan membentuk tunas ketiak daun, bakal daun, dan

epidermis.

Pada tumbuhan monokotil juga terdapat meristem perifer. Meristem perifer merupakan

bagian meristem yang berkembang menjadi batang berisi xilem dan floem. Lapisan epidermis

Page 12: Makalah morfologi batang 3

batang tumbuhan dikotil memiliki dinding sel yang lebih tebal dibandingkan tumbuhan

dikotil. Pada lapisan epidermisnya terdapat stomata dan buku-buku. Di bawah epidermis

terdapat korteks. Korteks tersusun dari sel-sel sklerenkim. Korteks tumbuhan monokotil,

korteks merupakan kulit batang. Kulit batang berfungsi mengeraskan bagian luar batang.

Setelah korteks, lapisan berikutnya ialah stele. Tumbuhan monokotil memiliki batas korteks

dan stele yang tidak jelas. Di dalam stelenya terdapat berkas pengangkutan. Berkas

pengangkutan tersebut tersebar pada empulur dan letaknya berdekatan dengan kulit batang.

Sarung sklerenkim mengelilingi seluruh berkas pengangkut. Tipe berkas pengangkutannya

dinamakan kolateral tertutup, sebab di antara xilem dan floem-nya tidak ditemui kambium.

Akibatnya, tumbuhan monokotil tidak bisa tumbuh secara sekunder. Alias tubuhnya tidak

membesar dan hanya memanjang. Adapun ringkasan letak dan fungsi tiap-tiap jaringan

penyusun batang Monokotil dapat teman teman lihat dalam Tabel 2. berikut

II.5 Modifikasi Batang

Bentuk-bentuk batang termodifikasi,antara lain:

·Rimpang(rhizoma)

1. Merupakan batang yang tumbuh horizontal di bawah tanah dengan buku dan ruas-ruas

yang pendek dengan daun-daun yang berbentuk sisik-sisik

2. Dapat digunakan sebagai perbanyakan vegetatif dan penyimpan cadangan makanan

3. Contoh:pada Zingiberaceae,Poaceae,Cannaceae

4. ·Umbi batang(tuber)

5. Merupakan batang yang berada di bawah permukaan tanah yang juga menebal,namun

tidak berdaun sisik

6. Permukaan seringkali tampak licin

7. Buku-buku batang dan ruas-ruasnya tidak jelas

8. Seringkali dinamakan umbi telanjang(tuber nudus)

9. Contoh:kentang(Solanum tuberosum)

10. ·Umbi lapis(bulbus)

11. Merupakan modifikasi dari batang beserta daun

12. Bagian yang merupakan modifikasi dari batang adalah subangatau cakram dengan

titik tumbuh di ujungnya

13. Pada subang terdapat daun dengan pelepah yang membentuk lapisan berdaging

14. Berdasarkan sifat-sifat fisiknya,umbi lapis dibedakan menjadi dua macam,yaitu:

1.   Umbi berlapis,yaitu bila daunnya menyerupai bagian yang lebar,dan yang lebih luar

menyelubungi bagian yang lebih dalam,misalnya umbi bawang merah(Allium cepa L)

Page 13: Makalah morfologi batang 3

2.   Umbi bersisik,yaitu bila modifikasi daunnya tidak merupakan bagian yang lebar yang

dapat menyelubungi seluruh umbi,melainkan tersusun seperti genting,misalnya pada (Lilium

candidum L)

·Subang(comus)

1. Merupakan batang yang pendek yang tebal dan membengkak yang berada di dalam

tanah

2. Ruas dan buku masih dapat terlihat

3. Daun berupa sisik yang kering menutupi subang

4. Sebagian besar jaringan dalam subang parenkim merupakan penutup yang melindungi

subang terhadap luka dan kekeringan

5. Di ujung distal subang terdapat tunas terminal yang akan membentuk daun-daun dan

bunga

6. Pada buku-buku terdapat tunas ketiak

7. Pada bagian bawah subang di bentuk sistem akar serabut

8. Beberapa di antara akar dalam sistem tersebut merupakan akar kontraktil

9. Contoh:Gladiolus dandavensis

·Stolon

1. Merupakan cabang yang ramping lagi panjang,tumbuh ke samping di atas

tanah,kemudian pada ujung stolon di bentuk tumbuhan baru

2. Berfungsi juga untuk reproduksi secara vegetatif

Contoh:pada teki (Cyperus rotundus)

Filokladodia dan kladodia

3. Batang yang mengambil alih fungsi daunnya,karena daunnya mengalami reduksi yang

lanjut atau berubah menjadi duri

Contoh kladodia :Muehlenbeckia platyclada

Contoh filokladodia:Opuntia vulgaris

·Sulur batang atau sulur cabang

1. Tumbuh dari ketiak daun

2. Biasanya disangga sisa-sisa daun atau bunga

Contoh:tanaman air mata pengantin (Antigonom leptopus)

Kait

3. Merupakan bentuk antara duri dan sulur,keras seperti duri,tetapi berpilin-pilin seperti

sulur pendek

Contohnya: pada tanaman gambir

·Duri batang atau duri cabang

Ø Berasal dari modifikasi cabang

Page 14: Makalah morfologi batang 3

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang didapat dari materi-materi yang telah dipaparkan di atas

adalah sebagai berikut:

1. Batang adalah organ yang sangat penting bagi tumbuhan karena fungsinya sebagai

penyokong tubuh tumbuhan, sebagai tempat cadangan makanan, sebagai alat

transpormtasi air dan makanan bagi tumbuhan dan untuk memperluas bidang

asimilasi dengan percabangannya.

2. Modifikasi pada batang terjadi sebagai salah satu adaptasi tumbuhan terhadap

lingkungannya. Contoh adaptasi batang tumbhan yakni umbi batang, umbi lapis,

rhizoma atau rimpang, combus dan lain sebagainya.

Page 15: Makalah morfologi batang 3

DAFTAR PUSTAKA

Khanafi, Eka Fitri (2011). Morfologi Tumbuhan ( Batang & Modifikasinya ).

http://kreasiquh.blogspot.com/2011/11/morfologi-tumbuhan-batang-

modifikasinya.html, 15 Desember 2012.

Wikipedia (2011). Batang Tumbuhan (Terjemahan).

http://en.wikipedia.org/wi-ki/Plant_stem, 15 Desember 2012.

Struktur Tanaman: Batang. http://www.cmg.colostate.edu/gardennotes/133.html, 15

Desember 2012

Morfologi Tumbuhan: Batang. http://harsidi-side.blogspot.com/2011/11/morfologi-

tumbuhan-batang.html, 5 Desember 2012

Henny, Dwika (2010). Keanekaragaman Batang.

http://dwikahenny24.wordpress.com/2010/02/07/keanekaragaman-batang/, 8

Desember 2012

Page 16: Makalah morfologi batang 3

MAKALAH

MORFOLOGI BATANG

DISUSUN OLEH :NAMA : WA ODE HUSNI

NIM : 91304041

JURUSAN : AGROTEKNOLOGI

SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN WUNA

( STIP WUNA )

2014

KATA PENGANTAR

Page 17: Makalah morfologi batang 3

Segala puji dan syukur yang tiada hentinya bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong

hamba-Nya menyelesaikan makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan,

rahmat dan karunia-Nya, kami tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi Tugas Botani Umum.

Dalam penyusunan makalah ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin sesuai

kemampuan. Namun sebagai manusia biasa, yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan

baik dari segi teknik penulisan maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian telah berusaha

sebisa mungkin menyelesaikan makalah ini meskipun tersusun sangat sederhana.

Oleh sebab itu kami mohon untuk saran dan kritiknya yang membangun. Atas kesediaan

waktunya untuk membaca makalah ini, kami ucapkan terima kasih.

Ingatlah pepatah “Tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina”, artinya teruslah berlatih dan

belajar. Jangan mudah menyerah.

Raha, Mei 2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………….....…........ i

Page 18: Makalah morfologi batang 3

DAFTAR ISI ………………………………………………………………...... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ……………………………………….. ………....................... 1

B. Rumusan masalah.............................................................................................. 1

C. Tujuan................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

II.1 Definisi Batang............................................................................................... 2

II.2 Fungsi Batang.............................................................................................. 5

II.3 Perkembangan Batang..................................................................................... 8

II.4 Macam dan Bentuk Batang............................................................................. 10

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan ……………………………………………………….................... 14

2. Saran................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 15