Makalah modifikasi perilaku

11
MODIFIKASI PERILAKU Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Anak Tunagrahita Oleh : Tiya Widiyanti 1335125807 PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Makalah modifikasi perilaku

Page 1: Makalah modifikasi perilaku

MODIFIKASI PERILAKU

Diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Anak Tunagrahita

Oleh :

Tiya Widiyanti

1335125807

PENDIDIKAN LUAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2013

Page 2: Makalah modifikasi perilaku

MODIFIKASI PERILAKU

A. Pengertian Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku secara mendasar bertujuan dalam dua hal. Pertama, mendukung

dan mempromosikan perilaku-perilaku anak yang adaptif. Perilaku adaptif yang dimaksud

adalah perilaku yang diterima oleh lingkungan dan bermanfaat untuk perkembangan diri si

anak itu sendiri. Kedua, modifikasi perilaku bertujuan menekan atau meniadakan

munculnya perilaku anak yang tidak adaptif. Perilaku tidak adaptif adalah perilaku yang

cenderung tidak diterima oleh masyarakat dan akan merugikan bagi perkembangan anak itu

sendiri.

Modifikasi perilaku secara umum dapat diartikan sebagai hampir segala tindakan

yang bertujuan mengubah perilaku. Definisi yang tepat dari modifikasi perilaku adalah usaha

untuk menerapkan prinsip-prinsip proses belajar maupun prinsip-prinsip psikologis hasil

eksperimen lain pada perilaku manusia (Bootzin, 1975). Sebagai ilustrasi dari definisi

tersebut adalah sebagai berikut:

Bu Andi orang seorang demawan yang cukup di kenal di kompleks perumahan

tersebut. Setiap hari Minggu berbondong-bondong didatangi pengemis ke rumahnya. Pada

suatu saat Bu Andi merasakan capai, dan ia berpikir bahwa satu-satunya hari untuk istirahat

hanya hari Minggu tersebut. Ia ingin tinggal tenang di rumahnya, tidak dengan cara

menghentikan kedatangan para pengemis terebut. Ia mempertanyakan: apakah yang terjadi

bila ia menghentikan dermanya? Apakah pengemis tidak akan mengganggunya lagi.

Pada contoh diatas, yang akan diubah oleh Bu Andi adalah perilaku pencari dana

yang datang pada setiap hari minggu. Datang setiap hari Minggu adalah hasil belajar. Karena

itu dengan menerapkan teori belajar, perilaku tersebut mestinya dapat diubah.

Prinsip-prinsip proses belajar telah dimanfaatkan dalam usaha-usaha

mengembangkan teknik-teknik praktis untuk menangani perilaku-perilaku menyimpang dan

masalah-masalah pribadi. Penerapan ini sering disebut dengan terapi perilaku. Perilaku

menyimpng yang sering diubah dengan terapi perilaku tersebut misalnya perilaku agresif,

perilaku kejahatan, phobia, kompulsi, obsesi dan sebagainya. Meskipun modifikasi perilaku

Page 3: Makalah modifikasi perilaku

lebih luas cakupannya dibanding dengan terapi perilaku namun keduanya tidak dapat

dipisahkan.

Modifikasi perilaku berbeda dengan pengubahan perilaku yang didasarkan pada

teknik media-biologis dan psikodinamika. Pengubahan perilaku melalui teknik medik-

biologis lebih didasarkan pada efek medik, bukan merupakan penerapan prinsip-prinsip

perilaku dalam teori belajar. Misalnya pemberian obat, bedah syaraf, dan electro-convulsive

therapy.

Perbedaan khas modifikasi perilaku dengan terapi yang didasarkan psikodinamika

adalah bahwa dalam modifikasi perilaku campur tangan terapis bersifat rasional dan

prediktif, perilaku yang akan diubah dideskripsikan secara jelas, sedangkan dalam

psikodinamika tidak jelas, tampak sebagai proses batin. Selain itu, langkah-langkah dalam

modifikasi perilaku tampak nyata, sedangkan dalam psikodinamika dibiarkan, misalnya

asosiasi bebas dan reflektif.

B. Analisis Fungsi

Langkah awal dalam modifikasi perilaku disebut analisis fungsi. Dalam analisis ini

informasi yang relevan dikumpulkan sesuai dengan permasalahan yang akan ditangani. Ada

tiga hal yang perlu diungkap dalam analisis fungsi yaitu faktor-faktor penyumbang terjadinya

perilaku, yang memelihara perilaku, dan tuntutan lingkungan terhadap klien (Sutarlinah

Soekadji, 1983). Untuk melakukan analisis fungsi dapat digunakan formula ABC. Formula

tersebut adalah :

A (Antecedent) ialah segala hal yang mencetuskan atau menyebabkan perilaku yang

dipermasalahkan. Antecedent ini berkaitan dengan situasi tertentu (bila sendiri, bila

bersama teman, saat tertentu, tempat tertentu, selagi melakukan aktivitas tertentu dan

sebagainya).

B (Behavior) ialah segala hal mengenai perilaku yang dipermasalahkan. Behavior ini

dilihat dari sisi frekuensinya,intensitasnya dan lamanya.

C (Consequence) ialah akibat-akibat yang diperoleh setelah perilaku itu terjadi.

Konsekuensi inilah yang biasanya “memelihara” perilaku yang menjadi masalah.

Page 4: Makalah modifikasi perilaku

Misalnya: mendapat pujian atau perhatian, perasaan lebih tenang, bebas dari tugas dan

sebagainya.

Sebagai contoh, seorang anak bernama Livya disuruh gurunya untuk menari didepan

kelas, “Livya, sekarang silahkan menari didepan kelas!” kemudian Livya maju kedepan kelas

dan menari dengan gerakan sederhana dan tidak luwes sehingga gerakannya terlihat kaku

seperti robot dan akhirnya ia mendapat celaan dari temannya dan Livya malu.

Dari kasus diatas, sebagai antecedent (A) adalah perintah dari guru untuk menari di

depan kelas. Menari dengan gerakan sederhana dan tidak luwes adalah perilaku yang

tampak (B). Konsekuensinya (C) adalah rasa malu.

Dalam analisis fungsi perolehan informasi diarahkan dalam tiga hal tersebut.

Informasi tersebut mungkin berkenaan dengan antecedentnya, mungkin berkenaan dengan

perilakunya itu sendiri atau mungkin berkitan dengan konsekuensinya. Ketiganya

mempunyai peran utama dalam memunculkan masalah dan kelak menentukan teknik

pengubahan perilaku yang akan digunakan dalam mengatasi masalahnya. Kadang-kadang

dari analisis fungsi ditemukan bahwa masalah yang sebenarnya tidak sebesar seperti yang

dilaporkan. Misalnya seorang ibu yang terlalu perhatian terhadap anaknya, melaporkan

bahwa anaknya terlihat murung akhir-akhir ini. Ternyata kemurungan itu masih dalam taraf

normal, karena antecedentnya ialah kehilangan kucing kesayangannya.

Informasi yang relevan juga memungkinkan pengungkapan problema-problema lain

yang mungkin harus mendapat prioritas penyelesaian lebih dahulu daripada problema yang

dikeluhkan. Ketepatan dalam membuat urutan penyelesaian problema akan mempermudah

penyelesaian problema lainnya.

Setelah informasi yang relevan diperoleh, barulah diambil kesimpulan berkaitan

dengan :

1. Siapa yang perlu dikenai perlakuan, dan siapakah yang perlu diikutsertakan dalam

pemberian perlakuan.

2. Perilaku mana yang merupakan sasaran perubahan lebih dahulu.

3. Teknik apa yang akan digunakan.

Modifikasi perilaku memerlukan penanganan dengan perencanaan dan monitoring.

Makin kritis perilaku bagi kelangsungan kehidupan pribadi maupun kehidupan

bermasyarakat individu, serta makin sulit berubah perilaku tersebut, maka diperlukan

Page 5: Makalah modifikasi perilaku

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi makin ketat. Dalam hal ini diperlukan

informasi yang akurat dalam analisis fungsi.

C. Macam-Macam Perubahan

Modifikasi perilaku menerapkan prinsip-prinsip belajar untuk mengadakan perubahan.

Perubahan-perubahan tersebut adalah (1) peningkatan, (2) pemeliharaan, (3) pengurangan

atau penghilangan, dan (4) perkembangan atau perluasan (Sutarlinah Soekadji, 1983).

1. Peningkatan Perilaku

Peningkatan perilaku dapat dilihat dari sisi frekuensi, intensitas, dan lamanya perilaku

dijalankan oleh seseorang. Peningkatan perilaku dapat dilakukan dengan menerapkan

prosedur pengukuhan (reinforcement). Prosedur pengukuhan dapat berupa hadiah

(reward) baik berupa material (benda) maupun non material (pujian, sanjungan) atau

kegiatan lain yang lebih menyenangkan bagi seseorang. Prosedur penguatan diberikan

setelah perilaku yang diharapkan muncul atau terjadi. Prosedur penguatan ini paling

banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan sering diterapkan dalam modifikasi

perilaku.

2. Pemeliharaan Perilaku

Pemeliharaan perilaku selalu berkaitan dengan perilaku yang diharapkan telah

terbentuk. Pemeliharaan perilaku bertujuan agar perilaku yang sudah terbentuk tidak

hilang atau berkurang frekuensi, intensitas dan lamanya. Pemeliharaan perilaku

dilakukan dengan mengatur jadwal dan kualitas pemberian penguatan (reinforcement).

Ketepatan waktu dalam memberikan penguatan akan mampu memelihara perilaku.

3. Pengurangan atau Penghilangan Perilaku

Pengurangan atau penghilangan perilaku dilakukan dengan prosedur penghapusan

(extinction) dan pemberian berbagai bentuk hukuman (punishment). Pengurangan

dengan prosedur penghapusan dilakukan dengan cara tidak menghadirkan penguatan

(reinforcer) dalam waktu yang lama atau kualitas reinforcer yang sangat rendah. Dalam

taraf tertentu pengurangan dapat dilakukan dengan menghilangkan sama sekali

penguatan atau memberi penguatan dengan sesuatu yang tidak disukai.

Hukuman sebagai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan perilaku dapat berupa

fisik maupun non-fisik. Hukuman fisik selalu berkaitan langsung dengan konsekuensi

Page 6: Makalah modifikasi perilaku

fisik yang diterima individu sebagai akibat dari perilaku yang tidak diharapkan muncul.

Hukuman non-fisik berkaitan dengan efek psikologis yang diterima bila perilaku yang

tidak diharapkan muncul. Pemilihan hukuman fisik atau non-fisik sangat bergantung

pada konteksnya.

4. Perkembangan atau Perluasan Perilaku

Perkembangan perilaku bertujuan untuk membentuk perilaku yang lebih spesifik yang

merupakan sasaran pembentukan perilaku. Ada dua cara untuk perkembangan perilaku

yaitu prosedur pembentukan (shaping) dan perangkaian (chaining). Perluasan perilaku

bertujuan agar variasi perilaku yang berhasil dikukuhkan bertambah luas penggunaan

dan macamnya. Prosedur yang digunakan dalam perluasan perilaku dilakukan dengan

generalisasi.

Dalam praktik keseharian, untuk memperoleh hasil yang optimal dan efektif

penggunaan berbagai prosedur tersebut tidaklah tunggal, tetapi digunakan secara

kombinasi. Penerapan secara kombinasi didasarkan pada analisis fungsi dan lingkungan

yang ada.

D. Keunggulan dan Kelemahan Modifikasi Perilaku

Modifikasi perilaku sebagai pengubah perilaku dan terapi mempunyai keunggulan

disamping juga kelemahan. Dibandingkan dengan perlakuan berdasarkan pendekatan

psikologi yang lain, psikologi dinamika misalnya. Beberapa keunggulan yang dapat

ditonjolkan adalah :

1) Langkah-langkah dalam modifikasi perilaku dapat direncanakan terlebih dahulu.

Rencana tersebut dapat dimintakan persetujuan individu yang akan diubah perilakunya,

sehingga ia lebih kooperatif.

2) Perincian pelaksanaan dapat diubah selama perlakuan/terapi berlangsung. Perubahan

disesuaikan dengan kebutuhan.

3) Bila dari hasil monitoring ternyata suatu teknik gagal atau kurang berhasil untuk

menimbulkan perubahan, dapat segera dideteksi dan diusahakan teknik penggantinya.

4) Teknik-teknik yang dipakai dalam modifikasi perilaku dapat diterangkan dan diatur

secara rasional. Hasil perlakuan dapat diramalkan dan dievaluasi secara objektif.

Page 7: Makalah modifikasi perilaku

5) Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan perubahan lebih singkat daripada

menggantungkan perubahan yang terjadi secara insight yang diperoleh subjek.

Walaupun memiliki beberapa keunggulan namun modifikasi perilaku juga memiliki

kelemahan-kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut antara lain :

1) Percobaan-percobaan awal dilakukan dalam modifikasi perilaku menggunakan media

binatang, sementara perilaku binatang tidak sekompleks perilaku manusia sehingga bila

diterapkan pada manusia memerlukan penanganan secara teliti.

2) Tidak semua perilaku manusia dapat diamati secara langsung, sehingga modifikasi

perilaku mengalami kesulitan untuk mengubah perilaku-perilaku yang pengamatannya

tidak langsung. Bahkan banyak perilaku yang melalui media penghayatan terhadap

perilaku itu sendiri.

3) Perilaku manusia itu kompleks, sehingga untuk melakukan analisis perilaku yang tepat

memerlukan latihan dan kecermatan dari terapis.

4) Tidak semua teknik dalam modifikasi perilaku dapat diterapkan pada setiap perilaku

yang akan diubah, sehingga masing-masing teknik memiliki kelemahan.

Page 8: Makalah modifikasi perilaku

Daftar Pustaka

Purwanto, Edi. 2012. Modifikasi Perilaku: Alternatif Penanganan Anak Berkebutuhan

Khusus. Jakarta: Pustaka Pelajar.

http://palupi-pendidikan-luar-biasa.blogspot.com/2011/05/modifikasi-perilaku-untuk-anak-

luar.html diakses pada tanggal 2 November 2013.

http://danangsetyobudibaskoro.files.wordpress.com/2013/04/konsep-konsep-modifikasi-

perilaku.pdf diakses pada tanggal 2 November 2013.