Makalah Mesin Fotokopi

2
BAB I PERKEMBANGAN PRODUK 1.1 Sejarah Copying Machine Kegiatan kantor membutuhkan lebih dari satu salinan dokumen pada beberapa situasi tertentu. Biasanya dibutuhkan salinan dari dokumen kepada korespondensi keluar sebagai catatan kantor. Terkadang juga diedarkan salinan dokumen yang dibuat untuk beberapa pihak yang berkepentingan. Kegiatan ini mungkin memerlukan ratusan salinan surat edaran dan surat formulir. Selama kuartal terakhir abad ke-19 sejumlah teknologi bersaing diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Penemuan Mesin Fotokopi Chester Flood Carlson merupakan Penemu dari Mesin Fotocopy dilahirkan pada tanggal 8 Februari 1906 di Seattle, Washington, Amerika Serikat. Ayahnya mengidap penyakit TBC membuat dia harus bekerja keras untuk mendapatkan biaya pengobatan. Pada saat berusia 17 tahun Ibunya meninggal dan empat tahun kemudian ayah Carlson menyusul. Carlson tidak patah semangat untuk belajar. Dia bisa menyelesaikan pendidikannya hingga bangku kuliah di California Institute of Technology. Setelah menamatkan kuliahnya, Carlson mengawali pekerjaannya sebagai penyalin dokumen paten di sebuah perusahaan kantor analisis paten di New York. Tugasnya di kantor paten mengharuskan dia untuk membuat salinan surat-surat penting dalam jumlah besar. Carlson merasa pekerjaannya melelahkan dan membosankan. Hal ini menginspirasi Carlson untuk membuat sebuah alat yang bisa mencetak dokumen secara berulang-ulang. Ia pun membaca berbagai referensi mengenai mesin cetak. Pada 1938, ia membuat eksperimen kecil yang memanfaatkan bubuk jelaga (karbon) dan penyinaran cahaya dan memindahkan suatu tulisan dari sebuah medium ke medium yang lain. Ia juga menggunakan konsep yang disebut photoconductivity, sebuah proses perubahan elektron jika terkena cahaya. Dengan proses ini, gambar bisa digandakan dengan proses perubahan elektron tersebut. Konsep ini disebut sebagai elektrografi. Teknik ini kemudian dipatenkan pada 6 Oktober 1942. Selama beberapa tahun, ia mencoba menyempurnakan temuannya ini. Meski sangat berguna, mesin elektrofotografi ini tidak diminati banyak orang, karena mesin tersebut dianggap tidak memiliki masa depan yang menjanjikan. Pada saat itu, salinan dokumen masih dibuat menggunakan kertas karbon atau mesin duplikasi manual, dan orang-orang tidak melihat kebutuhan untuk mesin elektronik. Carlson mencoba menjual penemuannya kepada beberapa perusahaan, namun gagal karena prosesnya masih butuh pengembangan. Carlson harus berjualan konsep bertahun-tahun lamanya agar mesin fotokopi itu bisa dijual di pasaran. Antara 1939 dan 1944, Carlson ditolak oleh lebih dari 20 perusahaan, termasuk IBM dan General Electric, yang tidak melihat adanya peluang pasar yang signifikan pada mesin fotokopi. Pada tahun 1944, Battelle Memorial Institute, sebuah organisasi non-profit di Columbus, Ohio, bersedia memodali Carlson untuk memperbaiki proses barunya. Selama lima tahun berikutnya, lembaga ini melakukan eksperimen untuk meningkatkan proses

description

tugas menajemen teknologi

Transcript of Makalah Mesin Fotokopi

Page 1: Makalah Mesin Fotokopi

BAB I

PERKEMBANGAN PRODUK

1.1 Sejarah Copying Machine

Kegiatan kantor membutuhkan lebih dari satu salinan dokumen pada beberapa

situasi tertentu. Biasanya dibutuhkan salinan dari dokumen kepada korespondensi keluar

sebagai catatan kantor. Terkadang juga diedarkan salinan dokumen yang dibuat untuk

beberapa pihak yang berkepentingan. Kegiatan ini mungkin memerlukan ratusan salinan

surat edaran dan surat formulir. Selama kuartal terakhir abad ke-19 sejumlah teknologi

bersaing diperkenalkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Penemuan Mesin Fotokopi

Chester Flood Carlson merupakan Penemu dari Mesin

Fotocopy dilahirkan pada tanggal 8 Februari 1906 di Seattle,

Washington, Amerika Serikat. Ayahnya mengidap penyakit TBC

membuat dia harus bekerja keras untuk mendapatkan biaya

pengobatan. Pada saat berusia 17 tahun Ibunya meninggal dan

empat tahun kemudian ayah Carlson menyusul. Carlson tidak

patah semangat untuk belajar. Dia bisa menyelesaikan

pendidikannya hingga bangku kuliah di California Institute of

Technology.

Setelah menamatkan kuliahnya, Carlson mengawali pekerjaannya sebagai penyalin

dokumen paten di sebuah perusahaan kantor analisis paten di New York. Tugasnya di

kantor paten mengharuskan dia untuk membuat salinan surat-surat penting dalam jumlah

besar. Carlson merasa pekerjaannya melelahkan dan membosankan. Hal ini menginspirasi

Carlson untuk membuat sebuah alat yang bisa mencetak dokumen secara berulang-ulang.

Ia pun membaca berbagai referensi mengenai mesin cetak.

Pada 1938, ia membuat eksperimen kecil yang memanfaatkan bubuk jelaga

(karbon) dan penyinaran cahaya dan memindahkan suatu tulisan dari sebuah medium ke

medium yang lain. Ia juga menggunakan konsep yang disebut photoconductivity, sebuah

proses perubahan elektron jika terkena cahaya. Dengan proses ini, gambar bisa digandakan

dengan proses perubahan elektron tersebut. Konsep ini disebut sebagai elektrografi. Teknik

ini kemudian dipatenkan pada 6 Oktober 1942.

Selama beberapa tahun, ia mencoba menyempurnakan temuannya ini. Meski sangat

berguna, mesin elektrofotografi ini tidak diminati banyak orang, karena mesin tersebut

dianggap tidak memiliki masa depan yang menjanjikan. Pada saat itu, salinan dokumen

masih dibuat menggunakan kertas karbon atau mesin duplikasi manual, dan orang-orang

tidak melihat kebutuhan untuk mesin elektronik. Carlson mencoba menjual penemuannya

kepada beberapa perusahaan, namun gagal karena prosesnya masih butuh pengembangan.

Carlson harus berjualan konsep bertahun-tahun lamanya agar mesin fotokopi itu bisa dijual

di pasaran. Antara 1939 dan 1944, Carlson ditolak oleh lebih dari 20 perusahaan, termasuk

IBM dan General Electric, yang tidak melihat adanya peluang pasar yang signifikan pada

mesin fotokopi.

Pada tahun 1944, Battelle Memorial Institute, sebuah organisasi non-profit di

Columbus, Ohio, bersedia memodali Carlson untuk memperbaiki proses barunya. Selama

lima tahun berikutnya, lembaga ini melakukan eksperimen untuk meningkatkan proses

Page 2: Makalah Mesin Fotokopi

elektrofotografi. Pada tahun 1947, Haloid Corporation, New York (produsen dan penjual

kertas foto) mendekati Battelle untuk mendapatkan lisensi untuk mengembangkan dan

memasarkan mesin fotokopi berbasis pada teknologi ini.

Haloid merasa bahwa kata "elektrofotografi" terlalu rumit dan tidak mudah diingat.

Setelah berkonsultasi dengan seorang profesor bahasa klasik di Ohio State University,

Haloid dan Carlson mengubah nama proses menjadi "xerografi," yang berasal dari kata

Yunani “xeros: (kering) dan graphos (menulis). Karena, dalam prosesnya tidak melibatkan

cairan kimia, tak seperti teknologi yang ada sebelumnya. Haloid menyebut mesin fotokopi

barunya "Mesin Xerox" dan pada tahun 1948, kata "Xerox" menjadi merek dagang. Haloid

akhirnya merubah nama menjadi Xerox Corporation.

1.2 Perkembangan Copying Machine

DAFTAR PUSTAKA

https://en.wikipedia.org/wiki/Photocopier

http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_fotokopi

http://www.officemuseum.com/copy_machines.htm

http://en.wikipedia.org/wiki/Duplicating_machines

http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_duplicating_processes

http://kolom-biografi.blogspot.com/2013/01/biografi-chester-carlson-penemu-mesin.html