Makalah Materi Sys Ex
-
Upload
ade-muhlis -
Category
Documents
-
view
22 -
download
4
Transcript of Makalah Materi Sys Ex
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia dalam melakukan aktifitas untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
tentu menghasilkan sampah atau limbah. Sampah atau limbah ini merupakan sisa
yang harus dibuang agar tidak mengganggu. Dalam proses pengeluaran limbah
pada mahluk hidup memerlukan sebuah system yang disebut system ekskresi.
System ekskresi yang dimiliki setiap mahluk hidup berbeda-beda sesuai dengan
tingkatan dan konveksitas mahluk hidup.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah pada system ekskresi pada menusia ;
- Apakah alat-alat ekskresi pada manusia ?
- Bagaimanakah proses Ekskresi pada tubuh manusia berlangsung?
- Gangguan-gangguan apa saja yang terjadi akibat kerusakan salah satu
bagian ginjal ?
C. Tujuan
- Sebagai bahan tambahan pengetahuan untuk pembuatan makalah lebih lanjut
- Untuk mengetahui macam-macam alat-alat ekskresi pada menusia
BAB II
PEMBAHASAN
Pada system ekskresi manusia, sisa-sisa metabolisme diserap dari darah,
kemudian diproses dan akhirnya dikeluarkan lewat alat-alat ekskresi. Berikut akan
di jelaskan alat-alat ekskresi manusia, antara lain;
A. Ginjal
Ginjal atau ren disebut juga buah pinggang karena buahnya seperti biji buah
kacang merah. Ginjal terletak dikanan dan kiri tulang pinggang, yaitu dalam
rongga perut pada dinding tubuh dorsal. Ginjal berjumlah 2buah, berwarna merah
keunguan, dan yang kiri terletak agak tinggi dari kanan.
Lapisan ginjal bagian luar disebut kulit ginjal atau korteks, sedangkan lapisan
dalam disebut sumsum ginjal atau medulla. Lapisan paling dalam berupa rongga
ginjal disebut pelvis renalis.
Saluran structural dan fungsional ginjal yang terkecil disebut nefron. Tiap nefron
terdiri atas badan malpighi yang tersusun dari kapsul bowman, glomerulus yang
terdapat dibagian korteks, serta tubulus-tubulus yaitu tubulus kontertus proksimal,
tubulus kontertus distal, tubulus pengumpul dan lengkung henle yang terdapat
dibagian medulla. Lengkung henle ialah bagian saluran ginjal yang melengkung
pada daerah medulla dan berhubungan dengan tubulus proksimal maupun tubulus
didaerah korteks. Pada orang dewasa panjang seluruh tubulus kurang lebih 7,5
sampai 15 km.
Ginjal dilindungi oleh lemak, dan selain itu terdapat arteri ginjal yang menyerupai
darah. Ginjal mengendalikan potensial air pada darah yang melewatinya.
Substansi yang menyebabkan ketidak seimbangan potensial air pada darah akan
dipisahkan dari darah dan diekskresikan dalam bentuk urine. Contoh : sisa
nitrogen hasil pemecahan asam amino dan asam nukleat.
1. Proses pembentukan urin
proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
a.Tahap filtrasi (penyaringan)
Filtrasi terjadi di kapsul bowman diglomerulus. Ketika darah masuk glomerulus
maka tekanan darah menjadi tinggi sehingga mendorong air dan komponen-
komponen yang tidak dapat larut melalui pori-pori endothelium kapiler,
glomerulus, kemudian menuju membran dasar dan melewati lempeng filtrasi
masuk kedalam ruang kapsul bowman. Hasil filtrasi glomerulus dan kapsul
bowman disebut filtrate glomerulus atau urin primer.
b. Tahap reabsorbsi (penyerapan kembali)
Reabsorbsi terjadi di tubulus kontertus proksimal, lengkung henle dan sebagian
tubulus kontertus distal. Reabsorbsi dilakukan oleh sel-sel epithelium diseluruh
tubulus ginjal. Za-zat yang direabsorbsi antara lain ; air, gllukosa, asam amino,
ion-ion Na , K , Ca ,Ci-, HCO3-,dan HbO4 , sedangkan urea
hanya diserap sebagian.
Urutan terjadinya reabsorbsi yaitu, urin primer masuk dari glomerulus ketubulus
proksimal. Kemudian terjadi rebsorbsi glukosa dan 67% ion Na ,selain itu
juga terjadi reabsorbsi air dan ion Ci secara pasif. Bersamaan dengan itu
petrat menuju lengkung henle yang tengah berkurang volumenya dan bersifat
isotonis. Pada lengkung henle terjadi sekresi aktif ion Ci kejaringan
disekitarnya. Reabsorbsi dilanjutkan ditubulus distal. Pada tubulus ini terjadi
reabsorbsi Na dan air dibawah control ADH. Disamping reabsorbsi,
ditubulus ini juga terjadi sekresi H ,NH ,urea, kreatinin dan beberpa
obat-obatan pada urin.
Hasil reabsorbsi ini berupa urin sekunder yang komposisinya mengandung air,
garam, urea, dan pigmen empedu yang berfungsi memberi warna dan bau pada
urin.
c.Augmentasi (pengumpulan)
Urin sekunder dari tubulus distal akan turun menuju tubulus pengumul. Pada
tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na , Ci dan urea
sehingga terbentuklah urin sesungguhnya. Dari tubulus pengumpul, urin dibawa
ke pelfis renalis.dari velvis renalis urin mengalir melalui uretter menuju vesica
urinaria (kandung kemih) yang merupakan tempat penyimpanan sementara urin.
2. Hal-hal yang mempengaruhi produksi urin
Banyak sedikitnya urin seseorang yang dikeluarkan tiap harinya dipengaruhi oleh
hal-hal berikut ;
a. zat-zat diuretic
Jika banyak mengkonsumsi zat-zat diuretic (kopi, teh,alcohol) maka zat terrsebut
akan menghambat reabsorbsi ion H ,sehingga ion ADH berkurang sehingga
reabsorbsi air terhambat dan volume urin meningkat.
b.Suhu
Jika suhu internal dan exsternal naik diatas normal maka kecepatan respirasi
menigkat dan pembuluh kutaenius melebar. Saat volume air turun, hormone ADH
disekresikan sehingga reabsorbsi air menigkat. Disamping it, penigkatan suhu
merangsang pembuluh abdominal mengerut sehingga aliran darah di glomerulus
dan filtrasi menurun. Kedua hal ini mengurangi volume ini
c. Konsentrasi darah
Konsentrasi darah dan larutan dalam darah berpengaruh terhadap produksi urin
jika kitaminum air seharian maka komsentrasi air didarah menjadi rendahhal ini
merangsang hipofisis mengeluarkan ADH. Hormone ini meningkatkan reabsorbsi
air di ginjal sehingga volume urin turun.
d. Emosi
Emosi tertentu seperti merangsang peningkatan dan penurunan volume urin.
3. Gangguan pada ginjal
Ginjal manusia dapat mengalami gangguan dan kelainan karena berbagai hal
antara lain : bakteri, tumor, abnormalitas bentuk ginjal/karena pembentukan batu
ginjal.
Jenis-jenis kelainan akibat kerusakan salah satu bagian ginjal adalah
a. Nefritis
Nefritis merupakan kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman
biasanya karena bakteri streptococcus. Akibat nefritis ini seseorang akan
mengalami uremia dan dedema.
b. Batu ginjal
Terbentuk karena pengendapan garam kalsium didalam rongga ginjal, saluran
ginjal dan kandung kemih. Penyebab pengendapan garam ini akibat terlalu banyak
mengkonsumsi garam mineral dan sedikit mengkonsumsi air.
c. Albuminuria
Adalah ditemukan, albumin pada urin. Adanya albumin pada urin merupakan
indikasi adanya kerusakan pada membrane kapsul endothelium atau karena iritasi
sel-sel ginjal akibat masuknya substansi seperti racun, bakteri, eter, atau logam
berat.
d. Glikosuria
Adalah ditemukan glukosa pada urin. Adanya glukosa pada urin menunjukkan
bahwa terjadi kerusakan pada tabung ginjal
e. Hematuria
Adalah ditemukan sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada
organ urinaria atau karena iritasi akibat gesekan batu ginjal.
f. Ketosis
Adalah ditemukan keton didalam darah. Hal ini dapat terjadi pada orang yang
melakukan diet karbohidrat.
g. Diabetes insipitus
Adalah suatu penyakit penderitanya mengeluarkan urin terlalu banyak. Penyebab
diabetes insipidus adalah kekurangan hormone ADH, hormone ADH(anti
diuretika) ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian balakang.
Komposisi urin berpariasi tergantung jenis makanan serta air yang diminumnya.
Urin normal berwarna jernih transparan sedangkan warna kuning muda urin
berasal dari zat warna empedu. Urin normal pada manusia mengandug air, urea,
asam urat, amoniak, keratin, asam laktat, asam fospat, asam sulfat, klorida, garam-
garam terutama garam dapur, dan zat-zat yang berlebihan didalam darah misalnya
vitamin C dan obat-obatan.
Dilihat dri banyaknya macam zat yang terkandung dalam urin tersebut, maka
ginjal merupakan alat pengeluaran utama. Funfsi ginjal antara lain ;
a. Membuang sisa metabolisme dari tubuh
b. Mengatur keseimbangan air dan garam didalam darah
c. Membuang zat-zat yang berbahaya bagi tubuh, seperti obat-obatan, bakteri dan
zat warna.
d. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam
atau basa serta membuang kelebihan bahan makanan tertentu seperti gula dan
vitamin.
B. Paru-paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dalam proses
pernapasan. Pada prinsipnya CO diangkut dengan 2 cara yaitu melalui
plasma darah ( 15%) dan dingkut dalam bentuk ion HCO3- ( 30 %)
melalui proses berantaiyang disebut pertukaran klorida.
Mekanisme pertukaran klorida sebagai berikut, darah pada alveolus paru-paru
mengikat O dan mengangkutnya kedalam sel-sel jaringan. Dalam jaringan
darah mengikat CO untuk dikeluarkan bersama H2O yang dikeluarkan
dalam bentuk uap air.
Reaksi kimianya dapat ditulis sbb :
CO + H O H CO HCO +
H
Ion H yang bersifatracun diikat oleh hemoglobin, sedang HCO keluar
dari sel darah merah masuk kedalam plasma darah. Sementara itu pula, kedudukan
HCO digantikan oleh ion Cl (clorida) dari plasma darah.
C. Hati
Sebagai alat ekskresi hati (hepar) mengeluarkan empedu 1/2 liter setiap hari.
Empedu berupa cairan kehijauan, rasanya pahit, pH sekitar 7-7,6. mengandung
kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, serta pigmen (zat warna
empedu) yang disebut bilirubin dan biliverdin.
Empedu yang dihasilkan oleh hati disimpan dalam kantong empedu (vasica velen)
dan dikeluarkan keusus halus untuk membantu system pencernaan, misalnya:
a. Mencernakan lemak
b. Mengaktifkan lipase
c. Mengubah zat yang tak larut air menjadi zat yang dapat larut dalam air
d. Membantu daya absorbsi lemak pada dinding usus.
Kurang lebih satu juta sel darah merah yang telah tua dan rusak dirombak dalam
hati oleh sel-sel khusus yang disebut histiosit. Hemoglobin sel darah merah
dipecah menjadi zat besi, globin dan hemin zat besi diambil dan disimpan dalam
hati untuk dikembalikan ke sum-sum tulang. Globumin digunakan lagi untuk
metabolisme protein/ untuk membentuk Hb baru, sedangkan hemin diubah
menjadi zat warna empedu yang berwarna hijau biru.
Jika pembuluh empedu tersumbat, misalnya oleh kolesterol yang mengendap dan
membentuk batu empedu, maka warna veses akan menjadi coklat atau abu-abu
sedangkan darah akan berwarna kekunig-kuningan karena empedu masuk
keperedaran darah (disebut penyakit kuning).
Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim
orginase yang berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam
amino ornitin + urea. Ornitin yang terbentuk berfungsi mengikat NH dan CO
yang bersifat racun.
Dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin. Sitralin juga
berperan mengikat NH menjadi arginin yang hanya dapat dipecah didalam
hati, sedangkan urea dari hati diangkut keginjal untuk dikeluarkan bersama urin.
D. Kulit
Sebagai alat ekskresi, kulit atau integument mengeluarkan peluh(keringat). Luas
kulit pada manusia dewasa 20.000 cm , tebal 0.01 cm hingga 0.5
cm.
Banyaknya keringat yang dihasilkan / dikeluarkan seseorang dipengaruhi antara
lain oleh aktifitas tubuh, suhu lingkugan, makanan ,keadaan kesehatan dan
keadaan emosi.
Keringat manusia terdiri dari air, garam-garam terutama garam dapur (NaCl) atau
sisa metabolisme sel, urea serta asam.
Kulit (integument) terdiri dari
a. Epidermis (kulit air)
Bagian luar epidermis disebut stratum korneum (lapisan tanduk) dan bagian dalam
disebut lapisan malpighi.
Stratum korneum merupakan jaringan yang mati dan tersusun dari berlapis-lapis
jaringan sel pipih, fungsinya melindungi sel-sel dan mencegah masuknya bibit
penyakit.
Lapisan malpighi terdiri dari sel-sel yang aktif membelah dan menghasilkan
pigmen melanin selain itu juga terdapat stratum lusidum serta stratum gronulosum
yang berfungsi mengganti sel-sel dilapisan stratum korneum.
Perbedaan jumlah pigmen menyebabkan perbedaan warna kulit orang albino.
Orang albino tidak mempunyai melanin.
b. Demis (kulit jengat) atau korium
Dalam demis terdapat pembuluh darah, akar rambut, ujung saraf, kelenjar keringat
(glandula sudorifera) serta kelenjar minyak (glandula sebasea) yang terletak
dekat akar rambut dan berfungsi meminyaki rambut.
Kelenjar keringat berupa pipa terpilin yang memanjang dari epidermis masuk ke
bagian dermis. Dari kapiler darah kelenjar keringat menyerap cairan jaringan yang
terdiri dari air dan 1 % larutan garam beserta urea. Cairan jaringan tersebut
dikeluarkan sebagai keringat melalui saluran keringat kepermukaan kulit.
Pengaturan kerja kelenjar keringat dibawah pengaruh pusat pengaturan suhu
badan dari system saraf pusat (hipotalamus) dan enzim brandikinin. Fungsi
hiotalamus adalah memonitor dan mengendalikan suhu darah.
Keluarnya keringat yang berlebihan akibat rangsanan saraf dapat terlihat dengan
menjadi merahnya warna kulit akibat pengembangan pembuluh darah di lapisan
dermis.
Selain sebagai alat ekskresi, kulit juga berfungsi sebagai pengatur suhu tubuh,
tempat penyimpanan cadangan makanan, pelindug untuk mengurangi hilangnya
air dalam tubuh, melindungi tubuh dari gesekan, penyinaran, panas, zat-zat kimia,
dan kuman-kuman juga sebagai alat indera peraba.
BAB III
P E N U T U P
A. Kesimpulan
System ekskresi pada manusia berupa ginjal, kulit, paru-paru, dan hati. Masing-
masing organ tersebut, bisa mengeluarkan sisa metabolisme dari dalam tubuh.
v Ginjal
Ginjal merupakan alat ekskresi utama berjumlah sepasang dan terletak di kanan an
kiri dekat tulang pinggang. Dalam ginjal terjadi proses-proses pembentukan urine,
yang meliputi ;
- Tahap filtrasi ( penyaringan)
- Tahap reabsorbsi ( penyerapan kembali)
- Tahap augmentasi (proses pengumpulan)
v Kulit
Kulit merupakan lapisan terluar dari tubuh kita dan termasuk salah satu alat
ekskresi. Kulit memiliki struktur yang terdiri atas lapisan epidermis dan lapisan
dermis. Pada lapisan dermis terdapat akar rambut, kelenjar keringat, kelenjar
minyak, pembuluh darah dan serabut saraf. Dimana kulit mengeluarkan sisa
metabolisme berupa air, urea dan garam.
v Paru-paru
Paru-paru merupakan organ pernapasan dan juga organ ekskresi. Paru-paru
mengeluarkan sisa metabolisme berupa gas, CO dan H O.
v Hati
Hati atau hepar merupakan organ terbesar dalam tubuh dan merupakan salah satu
alat ekskresi penting. Hati juga menghasilkan enzim orginase untuk menguraikan
asam amino orgenin menjadi asam amino ornitin dan urea. Hati mengeluarkan
sisa metabolisme dalam tubuh berupa zat warna empedu.
B. Saran
- penulis berharap kritikan dari pembaca yang bersifat membangun
- penulis juga berharap untuk makalah selanjutnya bisa lebih baik dari
sebelumnya
DAFTAR PUSTAKA
Kadaryanto, et,al. (2006). Biologi 2. Jakarta: Yudhistira.
Karmana, O., dan Anwar, A.(1987). Pegangan Pelajaran : Biologi untuk SMA
IIA2. Bandung: Ganeca Exact.
Lestari, S., et. al. (2007). IPA : Biologi Eksplorasi Kelas VIII. Klaten: Intan
Pariwara.
Purwanto, B. dan Nugroho, A. (2007). Belajar Ilmu Alam dan Sekitarnya 2. Solo:
Tiga Serangkai.
Saktiyono. (2004). Sains : Biologi SMP 3. Jakarta: Esis-Penerbit Erlangga, hlm.
16-17.
Tim IPA SMP/MTs. (2007). Ilmu Pengetahuan Alam 2. Jakarta: Galaxy Puspa
Mega. Hlm 10
Tim BIOLOGI SMU.(1997).Pegangan Belajar: Biologi 2. Jakarta: Galaxy Puspa
Mega. Hlm. 357.