MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

14
MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK “KOMUNIKASI PUBLIK SEBAGAI DELIBERATIVE PUBLIC POLICY” Dosen Pengampu : Dr. Drs. Muhammad Shobaruddin, MA Disusun Oleh: KELOMPOK 1 Aprilia Angelina Anggraini 195030701111004 Dina Ainur Rizka 195030707111012 Farhana Dinda Mestika 195030707111020 PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2020

Transcript of MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

Page 1: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK

“KOMUNIKASI PUBLIK SEBAGAI DELIBERATIVE PUBLIC POLICY”

Dosen Pengampu : Dr. Drs. Muhammad Shobaruddin, MA

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

Aprilia Angelina Anggraini 195030701111004

Dina Ainur Rizka 195030707111012

Farhana Dinda Mestika 195030707111020

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

2020

Page 2: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-Nya kami dapat

menyelesaikan makalah tentang “Komunikasi Publik sebagai Deliberative Public Policy” ini.

Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi Muhammad

SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus berupa ajaran agama islam yang

sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena dapat menyelesaikan makalah yang menjadi tugas Ujian

Tengah Semester Komunikasi Public. Disamping itu, kami mengucapkan banyak terimakasih kepada

semua pihak yang telah membantu kamu selama pembuatan makalan ini berlangsung sehingga dapat

terealisasikanlah makalah ini dan tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Drs.

Muhammad Shobaruddin, MA selaku dosen pengampu.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya dapat kami

perbaiki. Karena kami sadar, makalah yang kami buat ini masih banyak terdapat kekurangannya.

Malang, 19 Maret 2020

Penulis

Page 3: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 2

1.3 Tujuan Penulisan 2

1.4 Manfaat Penulisan 2

1.5 Tinjauan Pustaka 3

BAB II PEMBAHASAN 4

2.1 Pengertian Komunikasi Publik 4

2.1.1 Bentuk dari Komunikasi Publik 4

2.2 Pengertian Kebijakan Publik Deliberatif 5

2.2.1 Model-Model Implementasi Kebijakan Publik 5

2.3 Komunikasi public dan “common good” 7

2.4 Tujuan Komunikasi Publik 7

2.5 Agen-Agen Komunikasi Publik 8

2.6 Hubungan Praktek dan teori 8

2.7 Kegiatan Komunikasi Publik 9

BAB III PENUTUP..........................................................................................................................10

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………………...10

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………….10

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………...11

Page 4: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah

organisasi atau yang di luar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Namun dalam bagian

ini yang akan dibahas hanyalah tatap muka di antara organisasi dan lingkungan eksternalnya. Brooks

menguraikan tipe komunikasi publik ini sebagai monological karena hanya seorang yang biasanya

terlibat dalam mengirimkan pesan kepada publik. Publik adalah mengenai orang atau masyarakat,

dimiliki masyarakat, serta berhubungan dengan, atau memengaruhi suatu bangsa, negara, atau

komunitas. Publik biasanya dilawankan dengan swasta atau pribadi, seperti pada perusahaan publik,

atau suatu jalan. Publik juga kadang didefinisikan sebagai masyarakat suatu bangsa yang tidak

berafiliasi dengan pemerintahan bangsa tersebut.

Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat

kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat di mana dalam penyusunannya

melalui berbagai tahapan. Tahap-tahap kebijakan publik adalah sebagai berikut: identifikas

permasalahan, menata agenda formulasi kebijakan publik, perumusan proposal kebijakan, legitimasi

kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan.

Mengutip pendapat Antun Mardiyanto (2011), kebijakan publik deliberatif dianggap banyak

ahli administrasi negara sebagai bentuk kebijakan publik yang relevan untuk diterapkan di Indonesia.

Hal tersebut seiring dengan proses desentralisasi yang digunakan pasca reformasi. Di samping itu,

masih menurut Mardiyanto, kemunculan kebijakan publik deliberatif tidak terlepaskan dari

perubahan paradigma government ke governance. Secara sederhana, government adalah sebuah corak

kebijakan yang lokusnya bertumpu kepada pemerintahan. Sedangkan, governance merupakan tata

kelola pemerintahan yang fokusnya bukan bukan lagi terbatas pada lembaga pemerintahan saja, tapi

semua lembaga dan masyarakat umum yang orientasinya dan tujuannya mewujudkan publicness.

Menurut Habermas, ‘ruang publik’ adalah ruang mandiri yang terpisah dari negara dan pasar

dan sangat penting untuk membuat keseimbangan (equilibrium) antara ketiga ruang ini. Dalam

bahasanya sendiri, ‘tujuannya bukan lagi untuk menghapuskan sistem ekonomi kapitalis dan sistem

Page 5: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

2

dominasi birokrasi tapi untuk membuat bendungan demokrasi (democratic dam) untuk menghadapi

gangguan kolonial sistem pada dunia-kehidupan’

Rekonsiliasi Puralisme social dan “Common Good”

Pluralisme adalah sebuah kerangka dimana ada interaksi beberapa kelompok-kelompok yang

menunjukkan rasa saling menghormat dan toleransi satu sama lain. Mereka hidup bersama

(koeksistensi) serta membuahkan hasil tanpa konflik asimilasi. Pluralisme dapat dikatakan salah satu

ciri khas masyarakat modern dan kelompok sosial yang paling penting, dan mungkin merupakan

pengemudi utama kemajuan dalam ilmu pengetahuan, masyarakat dan perkembangan ekonomi.

Dalam sebuah masyarakat otoriter atau oligarkis, ada konsentrasi kekuasaan politik dan

keputusan dibuat oleh hanya sedikit anggota. Sebaliknya, dalam masyarakat pluralistis, kekuasaan

dan penentuan keputusan (dan kemilikan kekuasaan) lebih tersebar. Dipercayai bahwa hal ini

menghasilkan partisipasi yang lebih tersebar luas dan menghasilkan partisipasi yang lebih luas dan

komitmen dari anggota masyarakat, dan oleh karena itu hasil yang lebih baik. Contoh kelompok-

kelompok dan situasi-situasi di mana pluralisme adalah penting ialah: perusahaan, badan-badan

politik dan ekonomi, perhimpunan ilmiah

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu komunikasi Publik?

2. Bagaimana peran komunikasi public dalam kebijakan public deliberative?

3. Bagaimana bentuk keterkaitan hubungan praktek dan teorinya?

1.3 Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mendapatkan nilai pada matakuliah Komunikasi Publik

dan menuntaskan tugas dari kajian materi yang telah diberikan. Selain itu tugas ini bertjuan untuk

menambah pengetahuan dan wawasan mengenai komunikasi public sebagai deliberative

1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat dari penulisan makalah ini :

1. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang konsep dasar komunikais publik sebagai

kebijakan publik deliberatif.

2. Memberi informasi tentang komunikasi publik.

Page 6: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

3

1.5 Tinjauan Pustaka

Pengertian dari Komunikasi Publik adalah salah satu jenis atau bentuk komunikasi dari segi

jumlah atau banyaknya komunikan selain komunikasi intra pribadi (intrapersonal communication),

komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), komunikasi kelompok dan komunikasi

massa.

Komunikasi menurut Cook & Hunsaker (2007), bertujuan untuk meningkatkan koordinasi,

berbagi informasi dan pemuas kebutuhan sosial, dengan demikian komunikasi dapat mendukung

pencapaian tujuan organisasi apabila komunikasi dalam organisasi berjalan secara efektif dan efisien.

Komunikasi publik merupakan hal penting dalam sebuah pemerintahan. Implementasi kebijakan

tentang pengelolaan komunikasi public yang telah dibuat.

Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member informasi kepada

sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil

produksi organisasi.

Komunikasi Publik tak lepas dengan teori dan praktek, sebelum dapat menggunakan praktek dari

komunikasi kita harus tau teori-teori dari komunikasi tersebut agar dapat saling berhubungan dengan

baik. Agen komunikasi pun memiliki peran penting dalam melaksanakan komunikasi publik. Selain

itu, banyak kegiatan yang mendukung komunikasi publik.

Page 7: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi Publik

Komunikasi publik diartikan sebagai kegiatan memahami, merancang, menerapkan, dan

mengevaluasi kampanye komunikasi yang berhasil dalam sebuah kerangka kerja untuk melayani

kepentingan umum. Program-program dalam komunikasi publik menggunakan komunikasi untuk

menginformasikan atau mempersuasi, membangun hubungan, dan untuk mendorong dialog terbuka

dalam organisasi atau komunitas terhadap solusi jangka panjang. Hal ini dilakukan dengan menyusun

pesan yang sukses melalui penerapan penelitian, teori, pengetahuan teknis, dan prisip desain suara.

Menurut Dennis Dijkzeul dan Markus Moke (2005), komunikasi publik didefinisikan sebagai

kegiatan dan strategi komunikasi yang ditujukan kepada khalayak sasaran. Adapun tujuan

komunikasi publik adalah untuk menyediakan informasi kepada khalayak sasaran dan untuk

meningkatkan kepedualian dan mempengaruhi sikap atau perilaku khalayak sasaran.

Sasa Djuarsa mendefinisikan teori komunikasi sebagai “konseptualisasi atau penjelasan logis

tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusia.” Peristiwa yang dimaksud,

mencakup produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang yang terjadi dalam

kehidupan manusia. Teori komunikasi ini tak luput juga dari mempelajari kebijakan publik.

2.1.1 Bentuk dari Komunikasi public

Komunikasi dari Atas ke Bawah

Secara sedrhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke

bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah(top-down atau down-ward

communications). Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebut, umumnya

terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang

manajer yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk

menyampaikan informasi, mengarahkan, mengkordinasikan, memotivasi,

memimpin, dan mengendalikan berbagai kegian yang ada di level bawah.

Komunikasi dari Bawah ke Atas

Page 8: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

5

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bwah ke atas (bottom-up atau

upward communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah

(karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan yang ingin disampaikan mula-mula

berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang lebih tinggi,

yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke manajer umum.

2.2 Pengertian Kebijakan Publik Deliberatif

Kebijakan publik adalah kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh pemerintah sebagai pembuat

kebijakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu di masyarakat di mana dalam penyusunannya

melalui berbagai tahapan. Tahap-tahap kebijakan publik adalah sebagai berikut: identifikas

permasalahan, menata agenda formulasi kebijakan publik, perumusan proposal kebijakan, legitimasi

kebijakan, implementasi kebijakan, evaluasi kebijakan.

Kebijakan deliberatif adalah kebijakan yang dirumuskan melalui proses pembahasan intensif

antara pemerintah dan warga. Intinya, setiap rumusan kebijkan harus dikomunikasikan dan

melibatkan seluruh unsur dan warga yang akan menanggung konsekuensi dari sebuah kebijakan.

Mengapa publik perlu dilibatkan? Tanpa publik, proses kebijakan akan kering dan sangat berbau

teknokratis.

Kebijakan publik pada awalnya berakar dari bentuk demokrasi deliberatif. Sedangkan konsepsi

demokrasi deliberatif berasal dari “ruang publik” yang dipopulerkan Habermas. Demokrasi

deliberatif mengandaikan bahwa, pada setiap pengambilan keputusan harus melalui musyawarah dan

dialog antar warga negara. Tujuannya, pencapaian mufakat antar warga negara. Disini yang perlu

ditonjolkan dari pengertian demokrasi deliberatif adalah partisipasi public (Mardiyanto, 2011).

Memilik bahwa kebijakan publik deliberatif adalah pengadopsian dari demokrasi deliberatif, maka

pemahaman tipe komunitarian sangat kental di dalam perspektif kebijakan ini.

2.2.1 Model-model Implementasi Kebijakan Publik

Implementasi Sistem Rasional (Top-Down)

Menurut Parsons (2006), model implementasi inilah yang paling pertama

muncul. Pendekatan top down memiliki pandangan tentang hubungan kebijakan

implementasi seperti yang tercakup dalam Emile karya Rousseau : “Segala sesuatu

Page 9: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

6

adalah baik jika diserahkan ke tangan Sang Pencipta. Segala sesuatu adalah buruk di

tangan manusia”.

Masih menurut Parsons (2006), model rasional ini berisi gagasan bahwa

implementasi adalah menjadikan orang melakukan apa-apa yang diperintahkan dan

mengontrol urutan tahapan dalam sebuah sistem.

Mazmanian dan Sabatier (1983) dalam Ratmono (2008), berpendapat bahwa

implementasi top down adalah proses pelaksanaan keputusan kebijakan mendasar.

Beberapa ahli yang mengembangkan model implementasi kebijakan dengan

perspektif top down adalah sebagai berikut :

1. Van Meter dan Van Horn

2. George Edward III

3. Mazmanian dan Sabatier

4. Model Grindle

Implementasi Kebijakan Bottom Up

Model implementasi dengan pendekatan bottom up muncul sebagai kritik

terhadap model pendekatan rasional (top down). Parsons (2006), mengemukakan

bahwa yang benar-benar penting dalam implementasi adalah hubungan antara

pembuat kebijakan dengan pelaksana kebijakan. Model bottom up adalah model

yang memandang proses sebagai sebuah negosiasi dan pembentukan consensus.

Masih menurut Parsons (2006), model pendekatan bottom up menekankan pada fakta

bahwa implementasi di lapangan memberikan keleluasaan dalam penerapan

kebijakan.

Ahli kebijakan yang lebih memfokuskan model implementasi kebijakan

dalam persfektif bottom up adalah Adam Smith. Menurut Smith (1973) dalam Islamy

(2001), implementasi kebijakan dipandang sebagai suatu proses atau alur. Model

Smith ini memamndang proses implementasi kebijakan dari proses kebijakan dari

persfekti perubahan social dan politik, dimana kebijakan yang dibuat oleh

pemerintah bertujuan untuk mengadakan perbaikan atau perubahan dalam

masyarakat sebagai kelompok sasaran.

Menurut Smith dalam Islamy (2001), implementasi kebijakan dipengaruhi

oleh empat variable, yaitu :

Page 10: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

7

1. Idealized policy : yaitu pola interaksi yang digagas oleh perumus kebijakan

dengan tujuan untuk mendorong, mempengaruhi dan merangsang target group

untuk melaksanakannya

2. Target groups : yaitu bagian dari policy stake holders yang diharapkan dapat

mengadopsi pola-pola interaksi sebagaimana yang diharapkan oleh perumus

kebijakan. Karena kelompok ini menjadi sasaran dari implementasi kebijakan,

maka diharapkan dapat menyesuaikan pola-pola perilakukan dengan kebijakan

yang telah dirumuskan

3. Implementing organization : yaitu badan-badan pelaksana yang bertanggung

jawab dalam implementasi kebijakan.

4. Environmental factors : unsur-unsur di dalam lingkungan yang mempengaruhi

implementasi kebijakan seperti aspek budaya, sosial, ekonomi dan politik.

2.3 Komunikasi Publik dan “Comman Good”

Komunikasi merupakan kontak yang terjadi sesama manusia, berisi tentang informasi,

gagasan, perilaku, pengertian, dan pengalaman. Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses

interaksi sosial yang digunakan orang untuk menyusun nilai yang merupakan citra mereka mengenai

dunia dan untuk bertukar citra itu dengan simbol-simbol. Penting sekali kemudian menerapkan

komunikasi yang baik dalam kehidupan politik.

2.4 Tujuan Komunikasi Publik

Tujuan umum dari komunikasi publik terutama sekali adalah untuk member informasi kepada

sejumlah besar orang mengenai organisasi misalnya mengenai aktivitas-aktivitas organisasi dan hasil

produksi organisasi. Selain itu komunikasi publik juga bertujuan untuk menjalin hubungan antara

organisasi dengan masyarakat diluar organisasi. Komunikasi publik juga dapat digunakan untuk

member hiburan. Tujuan-tujuan tersebut berhubungan satu sama lain dan sulit untuk dipisahkan. Di

samping adanya tujuan umum juga terdapat tujuan khusus yang perlu ditetapkan. Tujuan-tujuan

khusus ini dinyatakan dalam bentuk pernyataan dalam kalimat yang lengkap.

2.5 Agen – Agen Komunikasi Publik

Page 11: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

8

Komunikasi publik adalah pertukaran pesan dengan sejumlah orang yang berada dalam sebuah

organisasi atau yang diluar organisasi, secara tatap muka atau melalui media. Agen komunikasi publik

bisa anggota dari organisasi ataupun masyarakat, yang terpenting adalah adanya pertukaran pesan

dengan orang lain

Contoh dari agen komunikasi publik ini adalah :

1. Keluarga dan Orang tua

2. Lingkungan di luar rumah, peer groups.

3. Media Massa

2.6 Hubungan Praktek dan Teori

Komunikasi menjadi salah suatu bagian terpenting bagi kehidupan manusia. Dimana kita ketahui

bersama, manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, kita senantiasa

membutuhkan orang lain. Hal terpenting dalam menjalin hubungan dengan orang lain adalah

komunikasi. Hubungan yang dijalin akan berjalan baik, apabila komunikasi diantara satu dengan

yang lain berjalan dengan efektif, oleh karena itu, mengingat pentingnya komunikasi, seiring

berkembangnya kehidupan manusia muncul yang namanya teori komunikasi.

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalili yang saling berhubungan yang

menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar

variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. Labovitz dan Hegedorn mendefinisikan

teori sebagai ide pemikiran “pemikian teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan”

bagaimana dan mengapa variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan. Singkatnya,

teori hanya berupa sesuatu stastis (tidak bergerak) dan bersifat semu.

Teori Komunikasi merupakan suatu pemikiran mengenai sistem penyampaian pesan yang

didalamnya terdiri atas komponen-komponen berupa unsur komunikasi. Komponen – komponen

tersebut saling terikat demi tersampainya pesan dari komunikator kepada komunikan.

Praktek adalah melaksanakan sesuatu secara nyata seperti apa yang disebutkan dalam teori,

singkatnya, peaktek adalah perbuatan melakukan teori. Teori adalah hasil dari praktek. Teori akan

diuji terus-menerus, karena pengalaman atau praktek kita di lapangan secara langsung.

Page 12: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

9

Salah satu contoh praktik dari komunikasi publik adalah presentasi. Presentasi harus dipandang

lebih dari sekedar sarana komunikasi yang fungsional atau pengambil keputusan saja. Walaupun

presentasi sifatnya informal, namun harus tetap memperhitungkan pendengar dan tujuan dari

presentasi. Selain presentasi masih banyak sekali praktik dari komunikasi, sudah dijelaskan

sebelumnya pratik adalah melaksanakan apa yang disebutkan dalam teori. Ambil contoh presentasi,

sebelum kita melakukan presentasi pasti menyiapkan materi apa yang dibutuhkan, agar bisa dipahami

oleh pendengar. Praktik tersebut akan berhasil jika kita menyiapkan teori atau materi dengan baik,

karena itu teori dan praktik komunikasi publik saling berhubungan .

2.7 Kegiatan Komunikasi Publik

1. Seminar

Pada umumnya merupakan sebuah bentuk pengajaran akademis baik dari sebuah universitas

maupun diberikan oleh suatu organisasi komersial atau profesional.

2. Persentasi

Adalah suatu kegiatan kegiatan pengajuan suatu topik,pendapat,atau informasi kepada orang

lain.

3. Kampanye

Adalah sebuah tindakan doktrin bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan,usaha

kampanye bisa dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk

melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan didalam suatu kelompok,

kampanye bisa juga dilakukan guna mempengaruhi,menghambat,membelokan pencapaian.

4. Sosialisasi

Adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari suatu

generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

5. Rapat

Adalah pertemuan atau perkumpulannya minimal 2 orang atau lebih untuk memutuskan suatu

tujuan.

6. Pengajian

Merupakan pendidikan nonformal yang khusus dalam bidang agama

Page 13: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

10

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kebijakan publik melihat proses pembentukan kebijakan sebagai suatu proses siklus di mana

terdapat berbagai tahapan yang pasti dan berulang kembali. Tahapan-tahapan pembentukan kebijakan

publik yang terdapat dalam proses siklus tersebut adalah problem identification, agenda setting,

policy formulation, policy legitimation, policy implementation, dan policy evaluation. Satu demi satu

tahapan dalam proses pembentukan kebijakan publik menunjukkan bahwa suatu tahapan proses

kebijakan publik terkait dengan tahapan yang sebelumnya dan mempengaruhi tahapan yang

selanjutnya.

Adanya siklus kebijakan memberikan keuntungan, antara lain untuk membantu

mempermudah kompleksitas perumusan kebijakan publik, memberikan kesempatan yang bagus

untuk melakukan kajian-kajian kebijakan publik yang relevan secara sistimatis dan analitis sesuai

dengan batasan area, dan sebagai tolak ukur untuk menilai efektifitas dan efesiensi sebuah kebijakan

dilihat berdasarkan masing-masing tahapan itu.

Komunikasi publik dapat diartikan sebagai kegiatan memahami, merancang, menerapkan,

dan mengevaluasi kampanye komunikasi yang berhasil dalam sebuah kerangka kerja untuk melayani

kepentingan umum. Program-program dalam komunikasi publik menggunakan komunikasi untuk

menginformasikan atau mempersuasi, membangun hubungan, dan untuk mendorong dialog terbuka

dalam organisasi atau komunitas terhadap solusi jangka panjang. Hal ini dilakukan dengan menyusun

pesan yang sukses melalui penerapan penelitian, teori, pengetahuan teknis, dan prisip desain suara.

3.2 SARAN

Peran pemimpin sangat vital dalam kebijakan publik sehingga dapat dikatakan

bahwa tanpa pemimpin dengan kepemim-pinan yang baik, kebijakan publik akan sia-sia.

Kepemimpinan efektif dewasa ini dituntut untuk menerapkan good governance dalam organisasi

mereka. Implementasi good gover-nance dalam analisis kebijakan publik diberinama deliberative

policy analysis. Model deliberatif ini juga dikenal sebagai model kebijakan Argumentatif,

yang merupakan model perumusan kebijakan dengan melibatkan argumentasi-argumentasi dari

parapihak, atau dengan mempelajari argumentasi-argumentasi tertulis dari berbagai pihak,

sebagai dasar perumusan.

Page 14: MAKALAH KOMUNIKASI PUBLIK - Aktifitas

11

DAFTAR PUSTAKA

Mardiyanto, Antun. 2011. “Kebijakan Publik Deliberatif: Relevansi dan Tantangan

Implementasinya”. Dalam Jurnal Unair Volume 24, Nomor 3, hal 261-271.

Nugroho, Riant. 2012. Public Policy : Dinamika Kebijakan, Analisis Kebijakan dan

Manajemen Kebijakan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Eji, 2011. Analisis kebijakan Deliberatif <

http://admneg08029.blogspot.com/2011/02/analisis-kebijakan-deliberatif.html >Analisis Medis.

Teori dan Praktek < http://analismedis.weebly.com/teori-dan-praktek.html >

Redaksi, 2018. Pengertian Kebijakan Publik Deliberatif dan Relasinya dengan Good

Governance < https://berpijar.co/blog/2018/08/28/pengertian-kebijakan-publik-deliberatif-dan-

relasinya-dengan-good-governance/ >

Hidayat, Fariz.2015. Urgensi Pemahaman Konsep Teori dan Praktek. <

https://www.kompasiana.com/farizhidayat/552973166ea8343a338b4594/urgensi-pemahaman-

konsep-teori-dan-praktek >