Makalah Komunikasi Interpersonal

14
 MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL PE NGARUH KE GAGALAN KOMUNI KASI I NTE RP E RSONAL YANG E F E KTI F TE RHADAP KUALI TAS H UBUNGAN Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Komunikasi Interper sonal Dosen Pengampu: Ibnu Haitam, M.Si. Disusun oleh: Nanda Siti Adi Utami 13803244014 PENDIDIKAN AKUNTANSI C FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

description

Makalah Komunikasi Interpersonal, Komunikasi Interpersonal, Makalah, Hubungan, Kualitas Hubungan, Kegagalan Komunikasi Interpersonal, Kerenggangan Hubungan, Komunikasi Interpersonal yang Efektif

Transcript of Makalah Komunikasi Interpersonal

  • MAKALAH KOMUNIKASI INTERPERSONAL

    PENGARUH KEGAGALAN KOMUNIKASI

    INTERPERSONAL YANG EFEKTIF TERHADAP

    KUALITAS HUBUNGAN

    Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Komunikasi Interpersonal

    Dosen Pengampu: Ibnu Haitam, M.Si.

    Disusun oleh:

    Nanda Siti Adi Utami 13803244014

    PENDIDIKAN AKUNTANSI C

    FAKULTAS EKONOMI

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2014

  • 2

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Manusia merupakan makhluk sosial, hal ini diindikasikan dengan kebiasaan

    perilaku yang dilakukan manusia yaitu berkomunikasi. Dalam kehidupan sehari-

    harinya manusia selalu menunjukan bahwa mereka selalu membutuhkan bantuan

    orang lain. Manusia tidak bisa hidup sendiri dan cenderung berinteraksi dengan

    orang-orang disekitarnya. Misalnya saja sebagai seorang masyarakat yang tinggal

    disebuah perumahan pasti akan berinteraksi dengan tetangga sekitarnya.

    Kegiatan komunikasi interpersonal merupakan kegiatan sehari-hari yang

    dilakukan oleh manusia sejak bangun tidur di pagi hari hingga tidur lagi di waktu

    malam. Sebagian besar waktu manusia dipergunakan untuk berkomunikasi dan

    berinteraksi dengan sesamanya. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari terdapat

    adanya perbedaan pendapat bahkan konflik terbuka yang disebabkan oleh

    kesalahpahaman dalam berkomunikasi.

    Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat penting terutama sebagai

    penunjang kebutuhan untuk bersosialisasi. Selain itu komunikasi bertujuan untuk

    membangun dan memelihara hubungan yang harmonis. Dengan adanya komunikasi

    yang berkualitas dan efektif akan semakin mempererat hubungan, baik itu hubungan

    rumah tangga, pertemanan, persahabatan, keluarga maupun hubungan bisnis.

    Dengan membina komunikasi interpersonal yang baik maka hubungan yang

    terjalin akan semakin erat, serta kerjasama yang terbentuk akan semakin kuat. Selain

    itu komunikasi interpersonal juga bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Akan

    tetapi suatu hubungan tidak selamanya berjalan dengan baik, adakalanya suatu

    hubungan menghadapi suatu persoalan. Salah satu yang menyebabkan hal tersebut

    terjadi adalah kegagalan komunikasi yang terjalin diantara mereka yang berhubungan.

    Kegagalan komunikasi tersebut menyebabkan kualitas hubungan berkurang.

    Ketika kadar hubungan seseorang berkurang maka yang akan terjadi adalah

    pemutusan hubugan. Kegagalan komunikasi akan berdampak besar bagi mereka yang

    mengalaminya.

  • 3

    BAB II

    KAJIAN TEORI dan PEMBAHASAN

    A. Kajian Teori

    1. Pengertian Komunikasi Interpersonal

    Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan

    pesan antara pengirim (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung

    (tatap muka) maupun tidak langsung (melalui media tertentu) yang

    memungkinkan timbulnya umpan balik secara langsung.

    2. Proses Komunikasi Interpersonal

    Proses Komunikasi ialah langkah-langkah yang menggambarkan

    terjadinya kegiatan komunikasi. Secara sederhana proses komunikasi

    digambarkan sebagai proses yang menghubungkan pengirim dengan penerima

    pesan. Proses tersebut terdiri dari enam langkah-langkah yaitu :

    a. Keinginan berkomunikasi. Seorang komunikator mempunyai keinginan untuk

    berbagi gagasan dengan orang lain.

    b. Encoding oleh komunikator. Encoding merupakan tindakan memformulasikan

    isi pikiran atau gagasan ke dalam simbol-simbol, kata-kata dan sebagainya

    sehingga komunikator merasa yakin dengan pesan yang disusun dan cara

    penyampaiannya.

    c. Pengiriman pesan. Untuk mengirim pesan kepada orang yang dikehendaki,

    komunikator memilih saluran komunikasi seperti telepon, SMS, email, surat

    ataupun secara tatap muka.

    d. Penerimaan pesan. Pesan yang dikirim oleh komuniaktor telah diterima oleh

    komunikan.

    e. Decoding oleh komunikan. Decoding adalah proses memahami pesan. Apabila

    semua berjalan lancar, komunikan tersebut menterjemahkan pesan yang

    diterima dari komunikator dengan benar, memberi arti yang sama pada

    simbol-simbol sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.

    f. Umpan balik. Setelah menerima pesan dan memahaminya, komunikan

    memberikan respon atau umpan balik. Dengan umpan balik ini seorang

    komunikator dapat mengevaluasi efektivitas komunikasi.

  • 4

    Shirley Taylor (1999:6) mengambarkan langkah-langkah kunci dalam

    berkomunikasi interpersonal sebagai sebuah siklus. Proses komunikasi

    interpersonal dimulai oleh seorang sender (pengirim) mengkonsep pesan yang

    ingin disampaikan kepada seorang recipient (penerima).

    3. Tujuan Komunikasi Interpersonal

    Komunikasi interpersonal merupakan merupakan suatu action oriented,

    ialah salah satu tindakan yang berorientasi pada tindakan tertentu. Beberapa tujuan

    komunikasi interpersonal yaitu :

    a. Mengungkapkan perhatian kepada orang lain

    Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah untuk mengungkapkan

    perhatian kepada orang lain. Dalam hal ini seseorang berkomunikasi dengan

    cara menyapa, tersenyum, melambaikan tangan, membungkukan badan,

    menanyakan kabar kesehatan, dan sebagainya.

    b. Menemukan diri sendiri

    Artinya seseorang melakukan komuniksi interpersonal karena ingin

    mengetahui dan mengenali karakteristik diri pribadi berdasrkan informasi dari

    orang lain. Bila seseorang terlibat komunikasi nterpersonal dengan orang lain,

    maka terjadi proses belajar banyak sekali tentang diri maupun orang lain.

    c. Menemukan dunia luar

    Dengan komunikasi interpersonal diperoleh kesempatan untuk mendapatkan

    berbagai informasi dari orang lain termasuk informasi penting dan aktual.

    d. Memelihara dan membangun hubungan yang harmonis

    Sebagai mahluk sosial, salah satu kebutuhan setiap orang yang paling besar

    adalah membentuk dan memelihara hubungan baik dengan orang lain.

    Semakin banyak teman yang dapat diajak bekerjasama maka semakin

    lancarlah kehidupan sehari - hari.

    e. Mempengaruhi sikap dan tingkah laku

    Pada dasarnya komunikasi adalah sebuah fenomena sebuah pengalaman.

    Setiap pengalaman akan memberi makna pada situasi kehidupan manusia

    termasuk memberi nmakna tertentu pada terhadap kemungkinan terjadinya

    perubahan sikap.

  • 5

    f. Mencari kesenangan atau sekedar menghabiskan waktu

    Ada kalanya seseorang melakukan komunikasi interpersonal sekedar mencari

    kesenangan atau hiburan. Komunikasi interpersonal yang seprti ini mampu

    memberikan keseimbangan yang penting dalam pikiran yang memerlukan

    suasana rileks, ringan dan menghibur dari semua kegiatan serius.

    g. Menghilangkan kerugian akibat salah komunikasi

    Dengan komunikasi interpersonal dapat dilakukan pendekatan secara

    langsung, menjelaskan berbagai pesan yang rawan menimbulkan kesalahan

    interpretasi.

    h. Memberikan bantuan

    Tanpa disadari setiap orang ternyata sering bertindak konseler ataupun konseli

    dalam interaksi interpersonal sehari-hari. Seperti seorang yang curhat kepada

    temanya dan mahasiswa yang berdiksusi kepada seorang dosen.

    4. Factor Pengaruh Kadar Hubungan Interpersonal

    Hubungan interpersonal antara satu orang dengan yang lainnya tidak

    selamanya baik.Kadang mengalami pasang naik dan kadang mengalami pasang

    surut. Perbedaan itu mulanya bersifat tersembunyi , artinya seseorang sebenarnya

    tidak sepaham dengan orang lain namun masih disimpan dalam perasaannya

    sendiri. Apabila ketidak sepahaman ini lama-lama disimpan maka lama-lama akan

    bersifat manifest (nyata) . Beberapa faktor yang mempengaruhi kadar hubungan

    interpersonal adalah sebagai berikut:

    a. Toleransi

    Dalam mengambil keputusan selalu saja ada perbedaan pendapat antara pidak

    satu dengan yang lain, untuk tu diperlukan sikap toleransi antara satu dengan

    yang lain agar kadar hubungan interpersonal semakin baik.

    b. Kesempatan yang seimbang

    Memperoleh keadilan dari interaksi akan menentukan kadar hubungan

    interpersonal. Ketika seseorang merasa memperoleh kesempatan yang

    seimbang maka akan mendorong orang tersebut mempertahankan

    kebersamaan. Begitu pula sebaliknya apabila salah satu pihak merasa tertekan

    dan lama kelamaan akan melalukan pembatasan hal ini dapat mengancam

    kadar hubangan interpersonal.

  • 6

    c. Sikap menghargai orang lain

    Sikap ini menghendaki adanya pemahaman bahwa setiap orang itu memiliki

    martabat. Sikap yang baik untuk mendukung kadar hubungan interpersonal

    adalah sikap menghargai martabat orang lain. Oleh karena itu orang tidak boleh

    meremehkan orang lain.

    d. Sikap mendukung bukan sikap bertahan

    Mendukung berarti memberikan persetujuan terhadap orang lain. Sedangkan

    skap bertahan, berawal dari adanya perbedaan pendapat.Apabila dua orang

    saling bertahan, apalagi salah satu pihak terang-terangan menyerang pertahanan

    pihak lain, maka ada kemungkinan karakteristik hubungan menjadi renggang.

    e. Sikap terbuka

    Merupakan sikap untuk membuka diri, mengatakan tentang keadaan dirinya

    secara terbuka dan apa adanya agar mebghilangkan kesalahpahaman dan

    kecurangan. Keadaan sepertin inilah yang menciptakan hubungan interpersonal

    yang baik.

    f. Pemilikan bersama atas informasi

    Kepemilikan bersma atas informasi dapat dilihat dari aspek keluasan dan

    kedalaman. Keluasan menunjukkan variasi topik yang dibicarakan sedangan

    kedalaman menunjukkan keintiman apa yang dikomunikasikan bahkan

    menyangkut persoalan pribadi.

    g. Kepercayaan

    Kepercayaan adalah perasaan bahwa tidak ada bahaya dari orang lain dalam

    suatu hubungan. Kepercayaan berkaitan dengan prediksi , artinya kita dapat

    meramalkan bahwa seseorang tidak akan menghianati dan dapat bekerjasama

    dengan baik, maka kepercayaan kita pada orang tersebut lebih besar.

    h. Keakraban

    Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang, kedekatan,

    dan kehangatan. Hubungan interpersonal akan terpelihara dengan baik apabila

    kedua belah pihak saling sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan.

    i. Kesejajaran

    Kesejajaran merupakan posisi dimana kedua belah pihak posisinya sama. Tidak

    ada salah satu pihak yang lebih mendominasi terhadap pihak yang lain.

    Kesejajaran adalah perekat terpeliharanya hubungan interpersonal yang

    harmonis karena dalam kesejajaran itu akan dijunjung tinggi keadilan.

  • 7

    j. Kontrol

    Kontrol atau pengawasan ditujukan agar hubungan interpersonal terjaga dengan

    baik bersepakat tentang bentuk bentuk kontrol.misalnya ketidak etisan

    membaca sms pribadi pada ponsel orang lain.

    k. Respon

    Respon merupakan ketetapan pemberian tanggapan. Hukum alam mengatakan

    bahwa akalu ada aksi maka akan ada reaksi. Berarti menyepakati kalau ada

    pertanyaan pada akan ada jawaban.

    l. Suasana emosional

    Suasana emosional merupakankeserasian suasana emosional ketika komunikasi

    sedang berlangsung, ditunjukkan dengan ekspresi yang relevan. Misalnya sama

    apabila seseorang mengucapkan selamat kepada temannya yang lolos sbmptn,

    makan orang tersebut akan mambalasnya dengan komunikasi nonverbal yaitu

    dengan senyuman.

    Dari 12 faktor tersebut, masing-masing dapat memberikan pengaruh

    terhadap kadar hubungan interpersonal yang positif, artinya semakin baik

    kualitas faktor-faktor tersebut maka akan semakin baik pula kadar hubungan

    interpersonal.

    5. Menilai Kadar Hubungan Interpersonal

    Sebagai makhluk sosial, setiap orang merasa perlu behubungan dengan

    orang lain. Dalam hidupnya seseorang berhubungan dengan banyak orang. Di

    antara orang-orang itu tentu saja berbeda kadar hubungan interpersonalnya, ada

    orang yang sekedar kenal, adan orang yang menjadi kenalan kita, dan ada orang

    yang menjadi teman kita. Dengan teman kita memiliki ikatan emosional.

    Kemudian orang-orang yang memperoleh ikatan emosional lebih besar kita sebut

    sebagai sahabat.

    Berikut kriteria untuk menilai kadar hubungan interpersonal:

    a. Mengenal profil diri. Artinya kadar hubungan inerpersonal dapat diukur

    dari seberapa jauh kita mengenal profil diri orang lain.

    b. Memperoleh informasi tentang orang lain (bahkan yang bersifat negatif).

    Orang yang memiliki kadar hubungan yang akrab akan mudah berbagi

    informasi.

  • 8

    c. Aturan-aturan dalam hubungan interpersonal lebih banyak dikembangkan

    oleh kedua pihak, atau seberapa jauh masing-masing pihak berperan

    berperan bersama dalam mengembangkan aturan sebagai aturan bersama.

    d. Mengutamakan kepentingan bersama.

    e. Keakraban, dikatakan akrab apabila keduanya saling mengenal cukup

    mendalam.

    f. Kebersamaan. Maksudnya kedua belah pihak saling melengkapi dan

    kerjasama.

    g. Kesalingbergantungan, ditandai oleh adanya pengakuan perasaan tidak

    hadirnya seorang teman menyebabkan suasana kurang nyaman.

    h. Mendatangkan kebahagiaan, bahwa kehadiaran seseorang di samping kita

    memiliki arti yang sangat penting dan menyebabkan kita merasa senang.

    i. Kuantitas dan kualitas. Kuantitas menunjukkan frekuensi, semakin tinggi

    frekuensi komunikasi, semakin baik kadar hubungannya. Dalam beberapa

    kasus, kualitas komunikasi dianggap lebih penting daripada kuantitas,

    kualitas menunjukkan makna dan tujuan komunikasi.

    B. Pembahasan Pengaruh Kegagalan Komunikasi Interpersonal Terhadap

    Kualitas Hubungan

    Seperti yang telah penulis paparkan sebelumnya bahwa manusia adalah

    makhluk sosial yang saling berketergantungan satu sama lain. Manusia tidak dapat

    hidup sendiri dan cenderung memerlukan bantuan orang lain. Hal ini dapat dilihat dari

    kehidupan sehari-hari manusia yang menunjukan bahwa semua kegiatan manusia

    berhubungan dengan orang lain. Manusia bersosialisasi dengan sesamanya dengan

    cara berkomunikasi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Manusia

    melakukan komunikasi dengan tujuan untuk mencari informasi, mengungkapkan

    perhatian kepada orang lain, menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar,

    memelihara dan membangun hubungan yang harmonis, mencari kesenangan atau

    sekedar menghabiskan waktu.

    Manusia berkomunikasi satu sama lain secara intrapersonal maupun secara

    interpersonal. Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri,

    sedangkan komunikasi interpersonal adalah komunikasi dengan orang lain secara

    lebih intim. Komunikasi interpersonal melalui proses yang cukup panjang sebelum

    informasi dapat tersampaikan.

  • 9

    Komunikasi interpersonal sendiri sering kita lakukan dengan sahabat,

    pimpinan, orang tua, dan lain sebagainya. Komunikasi interpersonal yang baik adalah

    komunikasi yang efektif. Untuk mencapai komunikasi interpersonal yang baik

    tersebut perlu diperhatikan beberapa hal, diantaranya antara kedua orang yang

    berkomunikasi harus saling mengerti satu sama lain terhadap makna pesan. Apabila

    terjadi miss communication maka komunikasi tidak akan efektif dan bisa saja terjadi

    perselisihan diantara mereka yang melakukan komunikasi.

    Tidak selamanya komunikasi interpersonal yang terjadi berlangsung secara

    efektif, sehingga hal tersebut bisa saja mempengaruhi kadar hubungan diantara

    mereka yang saling berkomunikasi secara interpersonal. Apabila kegagalan

    komunikasi interpersonal terus berlangsung tanpa adanya langkah perbaikan maka

    bisa saja terjadi pemutusan hubungan. Pemutusan adalah tahap paling rendah dalam

    kadar suatu hubungan. Hal ini disebabkan kedua belah pihak sudah menyatakan putus

    hubungan, sudah tidak ada sedikitpun ikatan. Semakin lama dan semakin penting

    hubungan interpersonal tersebut, pemutusan hubungan terasa semakin menyakitkan.

    Kasus yang sering terjadi karena gagalnya komunikasi interpersonal adalah

    perceraian suami istri. Tidak selamanya komunikasi interpersonal yang terjadi

    diantara suami istri berjalan secara baik, terkadang mereka tidak bisa menyelesaikan

    masalah yang terjadi karena tidak adanya kemauan untuk mengalah satu sama lain,

    dari ketidakinginan suami istri tersebut untuk mengalah satu sama lain sikap saling

    tertutup pasangan suami istri yang membuat kadar hubungan tersebut menuju arah

    pemutusan, sehingga komunikasi yang efektif tidak bisa terjalin diantara suami istri

    tersebut. Selain Komunikasi interpersonal yang efektif perlu memperhatikan suasana

    emosional masing-masing, sehingga tidak ada informasi yang terlewatkan hanya

    karena sedang marah atau sedih.

    Berdasarkan berita yang dilansir penulis dari www.liputan6.com, ada sepasang

    suami istri di India yang hampir saja bercerai hanya karena masalah sepele yaitu

    karena masalah toilet. Sang istri merasa malu karena selama ini dirumahnya tidak

    tersedia toilet sehingga ketika akan malakukan kegiatan yang seharusnya dilakukan di

    toilet terpaksa harus dilakukan di halaman terbuka. Namun pada akhirnya mereka

    tidak jadi bercerai karena sang suami telah berjanji untuk membuatkannya toilet. Hal

    tersebut bisa saja tidak terjadi apabila ada komunikasi interpersonal yang efektif

    antara pasangan suami istri tersebut. Tidak seharusnya suatu hubungan dengan mudah

  • 10

    berakhir hanya karena masalah sepele yang seharusnya dapat diselesaikan melalui

    komunikasi interpersonal yang baik diantara pasangan suami istri tersebut.

    Tidak hanya karena masalah toilet yang dapat menjadi sebuah awal

    menurunnya kadar hungungan seseorang. Penurunan kadar hubungan juga dapat

    terjadi karena media sosial yang seharusnya dimanfaatkan sebagai media komunikasi

    untuk mendekatkan yang mereka yang jauh. Akan tetapi terkadang media sosial

    semacam facebook bisa menurunkan kadar hubungan seseorang dan membuat

    hubungan yang dekat menjadi jauh. Berdasarkan berita yang penulis kutip dari

    www.liputan6.com, sebuah penelitian membuktikan bahwa, seseorang yang kerap

    menggunakan media sosial, sekitar 32 persen di antaranya lebih cenderung berpikir

    untuk meninggalkan pasangannya. Para peneliti dari Boston University menemukan

    korelasi antara penggunaan media sosial, masalah perkawinan, dan perceraian.

    Peneliti menyimpulkan bahwa Facebook merupakan salah satu penyebab

    meningkatnya perceraian suami-istri. Penelitian yang dipimpin oleh James E. Katz di

    College of Communication ini membandingkan tingkat perceraian suami-istri di 43

    negara antara tahun 2008 dan 2010.

    Penurunan kadar hubungan tersebut karena salah satu pasangan terlalu sibuk

    dengan kegiatannya di dunia maya khususnya facebook. Ketika seseorang sudah

    fokus terhadap sesuatu seperti facebook, maka orang tersebut hanya akan terfokus

    pada apa yang sedang ia kerjakan. Oleh sebab itu, yang akan terjadi adalah

    komunikasi satu arah yang bersumber dari salah satu pihak saja, tidak ada umpan

    balik dari lawan bicaranya. Tidak adanya keakraban diantara pasangan suami istri

    menjadikan kadar hubungan pasangan tersebut menjadi lemah dan pada akhirnya

    hanya akan terjadi keretakan hubungan dan menimbulkan pemutusan hubungan

    berupa peceraian.

    Selain terjadi diantara suami istri penurunan kadar hubungan juga bisa terjadi

    diantara pimpinan dan karyawan. Terkadang karyawan merasa enggan untuk

    berkomunikasi dengan atasan. Mereka lebih senang untuk berbicara keluhan mereka

    dengan sesama karyawan. Sehingga apa yang mereka rasakan tidak dapat

    tersampaikan kepada atasan. Apabila atasan tidak mengerti akan hal ini maka bisa

    terjadi kesenjangan hubungan antara pimpinan dan pegawainya.

    Komunikasi interpersonal juga berlangsung dengan sahabat. Sahabat adalah

    seseorang yang paling dipercaya. Sahabat adalah orang yang selalu ada untuk

    membantu dikala susah, menghibur di kala sedih dan ikut senang melihat sahabatnya

  • 11

    yang lain bahagia. Tanpa disadari komunikasi interpersonal yang terjalin secara lebih

    intim. Dalam komunikasi interpersonal antar sahabat ada aspek toleransi, keakraban,

    saling mendukung satu sama lain, serta mementingkan kepentingan bersama.

    Disinilah komunikasi interpersonal sangat diperlukan, dengan adanya komunikasi

    interpersonal yang efektif dan berkualitas maka hubungan persahabatan akan semakin

    erat. Perlu dijaga kuantitas serta kualitas komunikasi yang berlangsung. Apabila

    terjadi kegagalan komunikasi maka kualitas hubungan yang terjalin akan berkurang.

    Secara tidak langsung komunikasi interpersonal akan mempengaruhi kualitas

    hubungan seseorang. Harus ada keseimbangan antara kuantitas dan kualitas dalam

    berkomunikasi. Seringnya seseorang berkomunikasi belum tentu akan membuat

    kualitas hubungan yang terjalin lebih baik. Akan tetapi kuantitas berkomunikasi harus

    diimbangi dengan kualitasnya. Kualitas hubungan yang baik dipicu oleh kualitas

    komunikasi yang baik.

    Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang dilakukan secara dua arah,

    yaitu dimana komunikator dan komunikan bisa saling bertukar peran. Dengan

    komunikasi dua arah akan menekan adanya kesalahpahaman diantara mereka yang

    berkomunikasi. Selain komunikasi dua arah komunikasi yang baik adalah komunikasi

    yang efektif, yaitu komunikasi dimana kedua belah pihak yang melakukan

    komunikasi dapat langsung memahami apa informasi yang mereka dengar dalam satu

    kali penyampaian. Dalam komunikasi yang efektif harus ada sikap keterbukaan,

    empati, sikap mendukung, sikap positif, serta kesetaraan.

    Terjadinya kegagalan dalam berkomunikasi akan membawa dampak yang

    cukup serius, apabila tidak segera ditangani maka tidak menutup kemungkinan terjadi

    pemutusan hubungan yang hanya akan membawa rasa tidak nyaman diantara kedua

    belah pihak. Bisa saja yang terjadi selanjutnya adalah perubahan perasaan, timbulnya

    rasa sakit hati bahkan rasa benci terhadap apa yang telah terjadi. Tidak hanya dalam

    perubahan perasaan akan tetapi juga perubahan sikap. Seseorang yang dahulu

    bersikap baik ketika terjadi suatu perselisihan bahkan pemutusan hubungan maka

    orang tersebut bisa berubah menjadi orang yang paling membenci kita.

    Kadar hubungan yang baik dapat dinilai dari kemampuan mengenal profil diri,

    artinya kadar hubungan interpersonal dapat diukur dari seberapa jauh kita mengenal

    profil diri orang lain. Selanjutnya adalah memperoleh informasi tentang orang lain

    bahkan yang bersifat negatif sekalipun, karena ketika seseorang telah merasa akrab

    dengan yang lainnya maka mereka akan mudah untuk berbagi informasi satu sama

  • 12

    lain tentang diri mereka. Kemudian aturan-aturan dalam hubungan interpersonal lebih

    banyak dikembangkan oleh kedua belah pihak, hal ini dinilai dari seberapa jauh

    masing-masing pihak berperan bersama-sama dalam mengembangkan aturan.

    Yang selanjutnya adalah mementingkan kepentingan bersama. Kadar

    hubungan interpersonal yang baik ditandai oleh keakraban para anggotanya.

    Disamping itu kebersamaan adalah hal yang penting dimana kedua belah pihak saling

    memahami, melengkapi dan bekerjasama. Anggota yang berkomunikasi mengalami

    saling ketergantungan satu sama lain. Kadar hubungan yang baik akan mendatangkan

    kebahagiaan. Hal-hal semacam ini diraih melalui kuantitas serta kualitas

    berkomunikasi yang baik diantara para anggotanya.

    Setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk hubungan mereka. Setiap

    hubungan, baik itu hubungan professionalitas maupun hubungan yang bersifat lebih

    intim membutuhkan komunikasi yang baik. Dengan adanya komunikasi yang baik

    dan efektif maka akan semakin meningkatkan kualitas suatu hubungan dan akan

    mengurangi resiko penurunan kadar hubungan berupa pemutusan hubungan.

    Kesuksesan komunikasi interpersonal akan meningkatkan kualitas hubungan. Kunci

    utama hubungan yang berkualitas adalah komunikasi yang baik diantara mereka yang

    berhubungan, dan komunikasi yang baik adalah komunikasi yang efektif.

  • 13

    BAB III

    KESIMPULAN dan SARAN

    A. Kesimpulan

    Dari apa yang telah penulis paparkan sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan

    yaitu:

    1. Komunikasi interpersonal adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan

    antara pengirim (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung (tatap

    muka) maupun tidak langsung (melalui media tertentu) yang memungkinkan

    timbulnya umpan balik secara langsung.

    2. Komunikasi Interpersonal yang baik adalah komunikasi interpersonal yang efektif

    3. Komunikasi interpersonal harus menyeimbangkan antara kuantitas dan kualitas

    komunikasi

    4. Kegagalan komunikasi interpersonal akan menurunkan kulitas hubungan ditandai

    dengan adanya penurunan kadar hubungan yang berujung pada pemutusan

    hubungan

    5. Penurunan kadar hubungan secara tidak langsung dipengaruhi oleh komunikasi

    interpersonal yang berlangsung

    6. Pemutusan hubungan hanya akan berujung pada perubahan perasaan dan sikap,

    walaupun tidak menutup kemungkinan tidak akan berubah

    B. Saran

    Dari kesimpulan diatas penulis memberikan saran:

    1. Untuk meningkatkan kadar hubungan maka mereka yang berhubungan harus

    memperhatikan keseimbangan antara kuantitas dan kualitas komunikasi

    2. Suatu hubungan yang baik dan berkualitas harus mengedepankan komunikasi

    yang efektif diantara anggota yang berkomunikasi

    3. Harus adanya saling keterbukaan dan pemahaman antara satu sama lain

    4. Kakraban adalah hal penting yang tidak boleh ditinggalkan

  • 14

    Daftar Pustaka

    Aw, S. (2011). Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

    Febrida, M. (2013, Desember 27). Istri Mau Rujuk Sama Suami Asalkan Dibuatkan Toilet.

    Retrieved Juli 20, 2014, from liputan6.com:

    http://health.liputan6.com/read/785549/istri-mau-rujuk-sama-suami-asalkan-

    dibuatkan-toilet

    Ningrum, D. W. (2014, Juli 04). Pengguna Media Sosial Banyak yang Selingkuh. Retrieved

    Juli 20, 2014, from liputan6.com: http://tekno.liputan6.com/read/2072428/pengguna-

    media-sosial-banyak-yang-selingkuh