makalah kemiskinan

6
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Definisi dan Masalah Kemiskinan Banyak sekali definisi dari kemiskinan, karena definisi tersebut d pandang kita terhadapkemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasarseperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Ellis (1984!4!"!4#$ misalnya menunju dimensi kemiskinan menyangkut aspek ek&n&mi, p&litik s&sial"psik&l&gis. 'ecara kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunak memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekel&mp&k &rang. asalah kemiskinan di negara berkembang sangat menarik untuk dibahas terut beberapa tahun belakangan ini. asalah kemiskinan ternyata bukanlah masalah merupakan masalah yang sangat k&mpleks serta pemecahannya tidaklah mudah. 'ebagi besar negara sedang berkembang dihadapkan kepada masalah kemiskinan. asalah kemiskinan muncul karenaada sekel&mp&kmasyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai tingkat kehidupan ya layak. )kibatnya mereka harus mengakui keunggulan kel&mp&k masyarakat lainnya da persaingan mencari nafkah dan pemilihan aset pr&duktif sehingga semakin tertinggal. *alam tahap selanjutnya kemiskinan akan memunculkan masalah ketimpangan distribusi pendapatan. 2.2 Faktor-Faktor Pene!a! Kemiskinan Kemiskinan disebabkan &leh banyak fakt&r. +arang ditemukan kemiskin disebabkan &leh fakt&r tunggal. enurut 'uhart&. (! 91-"18$, secara k&nsep, k bisa diakibatkan &leh empat fakt&r, yaitu 1. Faktor Individual. erkait dengan aspek pat&l&gis, termasuk k&ndisi fisik dan psik&l&gi si miskin. /rang miskin disebabkan &leh perilaku, pilihan atau k dari si miskin itu sendiri dalam menghadapi kehidupannya. !. Faktor Sosial . K&ndisi"k&ndisi lingkungan s&sial yang menjebak sese&rang miskin. isalnya diskriminsasi berdasarkan usia, gender, etnis yang menyeb sese&rang menjadi miskin. ermasuk dalam fakt&r ini adalah k&ndisi ek&n&mi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar gene

description

kemiskinan merupakan problem sosial yang terjadi saat ini.

Transcript of makalah kemiskinan

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Definisi dan Masalah KemiskinanBanyak sekali definisi dari kemiskinan, karena definisi tersebut dilihat dari cara pandang kita terhadap kemiskinan. Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan kesehatan. Ellis (1984:242-245) misalnya menunjukkan bahwa dimensi kemiskinan menyangkut aspek ekonomi, politik sosial-psikologis. Secara ekonomi kemiskinan dapat didefinisikan sebagai kekurangan sumber daya yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan meningkatkan kesejahteraan sekelompok orang.Masalah kemiskinan di negara berkembang sangat menarik untuk dibahas terutama beberapa tahun belakangan ini. Masalah kemiskinan ternyata bukanlah masalah sepele dan merupakan masalah yang sangat kompleks serta pemecahannya tidaklah mudah. Sebagian besar negara sedang berkembang dihadapkan kepada masalah kemiskinan. Masalah kemiskinan muncul karena ada sekelompok masyarakat yang secara struktural tidak mempunyai peluang dan kemampuan yang memadai untuk mencapai tingkat kehidupan yang layak. Akibatnya mereka harus mengakui keunggulan kelompok masyarakat lainnya dalam persaingan mencari nafkah dan pemilihan aset produktif sehingga semakin lama semakin tertinggal. Dalam tahap selanjutnya kemiskinan akan memunculkan masalah baru, yaitu ketimpangan distribusi pendapatan.2.2 Faktor-Faktor Penyebab KemiskinanKemiskinan disebabkan oleh banyak faktor. Jarang ditemukan kemiskinan yang disebabkan oleh faktor tunggal. Menurut Suharto. (2009:17-18), secara konsep, kemiskinan bisa diakibatkan oleh empat faktor, yaitu:1. Faktor Individual. Terkait dengan aspek patologis, termasuk kondisi fisik dan psikologi si miskin. Orang miskin disebabkan oleh perilaku, pilihan atau kemampuan dari si miskin itu sendiri dalam menghadapi kehidupannya.2. Faktor Sosial. Kondisi-kondisi lingkungan sosial yang menjebak seseorang menjadi miskin. Misalnya diskriminsasi berdasarkan usia, gender, etnis yang menyebabkan seseorang menjadi miskin. Termasuk dalam faktor ini adalah kondisi sosial dan ekonomi keluarga si miskin yang biasanya menyebabkan kemiskinan antar generasi.3. Faktor Kultural. Kondisi atau kualitas budaya yang mnyebabkan kemiskinan. Faktor ini secara khusus sering merujuk pada konsep kemiskinan kultural atau budaya kemiskinan yang menghubungkan kemiskinan dengan kebiasaan hidup atau mentalitas. Sikap-sikap negatif seperti malas, fatalisme atau menyerah pada nasib, tidak memiliki jiwa wirausaha, dan kurang menghormati etos kerja. Misalnya sering ditemukan oleh orang-orang miskin.4. Faktor Struktural. Menunjuk pada struktur atau sistem yang tidak adil. Tidak sensitif dan tidak accessible. Sebagai contoh, sistem ekonomi neoliberalisme yang diterapkan di Indonesia telah menyebabkan para petani, nelayan, dan pekerja sektor informal terjerat oleh dan sulit keluar oleh kemiskinan. Sebaliknya, stimulus ekonomi, pajak dan iklim investasi lebih menguntungkan orang kaya dan pemodal asing untuk terus menumpuk kekayaan.Menurut pendapat Karimah Kuraiyyim, penyebab kemiskinan adalah sebagai berikut.1. Merosotnya Standar Pendapatan Per-Kapita Secara Globalyang penting digarisbawahi di sini adalah bawa standar pendapatan per-kapita bergerak seimbang dengan produktivitas yang ada pada suatu sistem. Jikalau produktivitas berangsur meningkat maka pendapatan per-kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produktivitas menyusut maka pendapatan per-kapita akan turun beriringan. Berikut adalah beberapa fktor yang mempengaruhi kemerosotan standar pendapatan per-kapita:a. naiknya standar perkembangan suatu daerahb. politik ekonomi yang tidak sehatc. faktir-faktor luar negeri diantaranya adalah rusaknya syarat-syarat perdagangan, beban hutang, kurangnya bantuan luar negeri dan perang.2. Menurunnya Etos Kerja Dan Produktivitas Masyarakatterlihat jelas faktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan. Oleh karena itu, untuk menaikkan etos kerjadan produktivitas masyarakat yang didukung SDA dan SDM yang bagus, serta jaminan kesehatan dan pendidikan yang bisa dipertanggungjawabkan dengan maksimal.

3. Biaya Kehidupan Yang Tinggimelonjak tingginya biaya kehidupan di suayu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbngan pendapatan atau gaji masyarakat, tentunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. Hal ibi bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga ahli, lemahnya peranan anita di depan publik dan banyaknya pengangguran.4. Pembagian Subsidi In Come Pemerintah Yang Kurang Merata.Hal ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para warga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan warga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.2.3 Jenis-Jenis KemiskinanPara pemikir tentang kemiskinan membagi kemiskinan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut.1. Kemiskinan Struktural, yaitu kemiskinan yang dialami oleh suatu golongan atau individu karena struktur sosial masyarakat tidak memungkinkan suatu golongan atau individu menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia untuk mereka. Indikator untuk menentukan kemiskinan struktural ini antara lain pendapatan per kapita, keadaan gizi, kecukupan pangan, dan perumahan.2. Kemiskinan Absolut, yaitu kemiskinan yang diukur dengan kebutuhan minimum dalam memenuhi hidup dan individu tersebut berada di bawah garis kemiskinan yang telah ditentukan.3. Kemiskinan Relatif, yaitu kemiskinan yang terkait dengan distribusi pendapatan, jadi bila distribusi pendapatan semakin timpang, kemiskinan relatif ini akan semakin besar.

2.4 Kondisi Kemiskinan di Indonesia Pada Saat IniKondisi kemiskinan di Indonesia sangat mengkhawatirkan, tetapi tingkat kemiskinan mengalami penurunan. Seperti yang dilansir oleh beritasatu.com Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai 28,28 juta orang. Sekitar 11,25%. Kepala BPS Suryamin mengatakan, jumlah penduduk miskin berkurang sebesar 0,32 juta orang jika dibandingkan dengan penduduk miskin september 2013 sebesar 28,60 juta orang. Menurutnya Indeks Kedalaman Kemiskinan turun 1,88% pada September 2013 menjadi 1,75% pada Maret 2014, dan Indeks Keparahan Kemiskinan dari 0,48 menjadi 0,44. Untuk mengukur kemiskinan BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar dengan pendekatan ini kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan.Dilihat dari penurunan kemiskinan di Indonesia, beratri terjadi peningkatan kesejahteraan, namun hanya sedikit yang mengalaminya. Sehingga dalam menanggulangi kemiskinan perlu adanya peningkatan kembali. Dibawah ini merupakan berita kemiskinan yang dialami oleh keluarga Sarman.Merdeka.com - Miris keadaan keluarga Sarman (60) yang tinggal di sebuah rumah bekas kandang kerbau di Kampung Karag, Desa Gunungsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Banten. Berdasarkan pantauan merdeka.com, Sarman tinggal bersama istri bernama Marsi, dua putranya dan satu orang cucu di sebuah rumah berukuran 5x8 meter yang dulunya merupakan kandang kerbau milik sepupunya.Rumah yang terbuat dari bilik bambu ini, hanya beratapkan rumbia dan beralaskan tanah. Rumah ini telah ditinggali Sarman bersama keluarga selama 20 tahun terakhir.Sarman bersama keluarganya tinggal dalam rumah tanpa ventilasi yang mempunyai dua kamar yang disekat dengan bilik dan dapur bersatu dengan ruang tamu.Rumah tersebut juga tanpa dilengkapi dengan kamar mandi dan aliran listrik. Bahkan lebih mirisnya lagi mereka tidur tanpa kasur hanya beralaskan amben."ini tadinya kandang kerbau punya kakak sepupu, di sekat-sekat terus saya tempati bersama keluarga," ujar Sarman.Sarman hidup bersama keluarga dengan pas-pasan, jangankan untuk membangun rumah untuk biaya hidup sehari-haripun sulit. "gimana mau bangun rumah, tanah aja tak punya," ujar sarman.Sarman merupakan salah satu keluarga miskin yang beada di Indonesia. Cerita Sarman merupakan salah satu dari sekian juta orang miskin yang berada di Indonesia. Miris memang ketika kita mengetahui atau mendengar berita tentang kemiskinan. Seakan-akan tak pernah habis untuk dibahas. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang dalam tahap membangun negeri ini. Harapan rakyat sangat besar agar pemerintah dapat segera mungkin membuat rakyat sejahtera dan mendapatkan kehidupan yang layak di negeri sendiri, jangan sampai seorang warga negara Indonesia merasa seperti anak tiri yang tidak dipedulikan oleh ibu sendiri yaitu Indonesia.2.5 Upaya Penanggulangan KemiskinanKemiskinan dapat diatasi dengan beberapa cara sebagai berikut:1. Peningkatan Fasilitas Jalan dan Listrik PedesaanBerbagai pengalaman di negara china, vietnam, dan Indonesia sendiri menunjukkan bahwa pembangunan jalan di pedesaan merupakan cara yang efektif dalam mengurangi kemiskinan. Pembangunan jalan ini dapat dilakukan di tingkat kabupaten dengan dana diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).2. Perbaikan Tingkat Kesehatan Melalui Fasilitas Sanitasi yang Lebih BaikPemerintah menyediakan anggaran untuk perbaikan sanitasi yang sangat kecil. Akibatnya penduduk miskin cenderung menggunakan air dari sungai yang tercemar. Tempat tinggal mereka juga sering berada didekat pembuangan limbah. Hal ini membuat penduduk miskin cenderung menjadi lebih mudah sakit dan tidak produktif.3. Penghapusan Larangan Impor BerasLarangan impor beras bukanlah kebijakan yang tepat dalam membantu petani, tetapi merupakan kebijakan yang merugikan rakyat miskin. Sebuah studi menunjukkan bahwa lebih dari 1,5 juta orang masuk kategori miskin akibat kebijakan larangan impor beras. Bahkan bantuan beras yang berasal dari program pangan dunia tidak diperbolehkan masuk ke Indonesia karena tidak memiliki izin impor.4. Pembatasan Pajak dan Retribusi Daerah yang Merugikan Usaha Lokal dan Orang Miskin.Salah satu sumber penghasilan terpenting bagi penduduk miskin di pedesaan adalah wirausaha dan usaha pendukung pertanian. Untuk itu perlu dibangun iklim usaha yang lebih kondusif. Sayangnya, pemerintah daerah berlomba-lomba meningkatkan pendapatan dengan mengenakan pajak dan retribusi daerah yang lebih tinggi. Hal ini berakibat menghambat pertumbuhan usaha dan menurunkan harga jual yang diperoleh penduduk miskin atas barang yang mereka produksi.

5. Membangun Lembaga Perekonomian MikroSekitar 50% rumah tangga tidak memiliki akse terhadap lembaga pembiayaan. Solusinya bukan memberikan pinjaman bersubsidi, tetapi memberdayakan lembaga pembiayaan mikro dengan cara mendorong pemberian kredit tersebut. Lembaga pembiayaan mikro ini beroperasi secara komersial dan dapat diandalkan untuk melayani masyarakat miskin secara luas.