Makalah Kelompok 2 - Manusia Dan Kebudayaan

download Makalah Kelompok 2 - Manusia Dan Kebudayaan

of 20

description

Manusia Dan Kebudayaan

Transcript of Makalah Kelompok 2 - Manusia Dan Kebudayaan

MAKALAH ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

KELOMPOK 2

Anggota Kelompok:Atika Wulandari 12226389Ryan Rusyda 12226493Devi Dasa Ramadhani 12226957Eko Daniska 12426395Rifki Azril 12427069Lili Nursinta 12427072

STIE DHARMA ANDALASJURUSAN MANAJEMEN2013

16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Makalah ini berisikan tentang informasimengenai MANUSIA DAN KEBUDAYAANatau yang lebih khususnya membahas tentang mengenai hubungan antara manusia dan kebudayaannya di lihat dari berbagai aspek kebudayaan. Makalah ini sendiri merupakan tugas kuliah Ilmu Budaya Dasar yang dikerjakan secara berkelompok. Diharapkan Makalah yang singkat ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang MANUSIA DAN KEBUDAYAAN.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah.ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Padang, Maret 2013

Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar iDaftar Isi ii

BAB I PENDAHULUANI. Latar Belakang 1II. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN: MANUSIA DAN KEBUDAYAANI. Unsur-unsur Kebudayaan 3II. Wujud Kebudayaan 6III. Orientasi Nilai Budaya 7IV. Perubahan Kebudayaan 9V. Kaitan Manusia dengan Kebudayaan 13VI. Studi Kasus 14

BAB III KESIMPULAN

BAB IPENDAHULUAN

I. Latar Belakang

Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah mata kuliah yang membicarakan tentang kebudayaan, tentang nilai-nilai moral serta tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari. Diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi pemersatu bagi para akademisi dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki satu bekal yang sama diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancar berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi ini selanjutnya akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang yang ditangani oleh para cendikiawan dari berbagai lapangan keahlian.Sesuai dengan namanya Ilmu Budaya Dasar, kuliah ini memberikan dasar-dasar yang cukup kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya dan juga penemuan dirinya sendiri. Pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. Ini tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah pembentukan ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung pada orang lain.Selanjutnya kenyataan hari ini sangat ironis sekali kita lihat. Perubahan teknologi yang begitu cepat mengakibatkan pesatnya perubahan dan perkembangan budaya di berbagai pelosok negara. Tentu saja ini merupakan hal yang sangat bagus di dalam khazanah budaya itu sendiri, akan tetapi banyak sekali hal-hal negatif yang apabila tidak kita bentengi dari dini akan mengakibatkan kemerosotan budaya bahkan kemerosotan moral.Untuk itu kami mencoba untuk kembali mengkaji tentang MANUSIA DAN KEBUDAYAAN yang merupakan suatu aspek di dalam Ilmu Budaya Dasar, untuk menjadi suatu informasi bagi kita semua mengenai perubahan kebudayaan agar kita bisa memahami betapa pentingnya menjaga budaya dan bagaimana perubahan kebudayaan itu terjadi.

II. Tujuan

Mahasiswa diharapkan memperlihatkan minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa. Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri. Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dibenarkannya.Selanjutnya diharapkan dapat menghasilkan sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas:1. Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya2. Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.3. Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.Dengan seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan menjadi sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat manusia pada umumnya.

BAB IIPEMBAHASANManusia dan Kebudayaan

Kebudayaan berasal dari kata budhaya yang artinya budi/akal. Ada beberapa definisi kebudayaan sebagai berikut:1. E. B TylorKebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,adat istiadat dan kemampuan lain serta kebiasaan.2. Selo Salmarjan dan Sulaiman SalmardiSemua rasa hasil cipta karya masyarakat. Seperti seni, bangunan-bangunan dan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.3. St. Takdir AlisyahbanaKebudayaan adalah manifestasi dari cara berfikir4. KoentjaraningratKebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya. Dengan cara belajar dan keseluruhan dari moral budi pekertinya.

I. Unsur-Unsur Kebudayaan1. Sistem BahasaBahasa merupakan sarana bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan sosialnya untuk berinteraksi atau berhubungan dengan sesamanya. Menurut Keesing, kemampuan manusia dalam membangun tradisi budaya, menciptakan pemahaman tentang fenomena sosial yang diungkapkan secara simbolik, dan mewariskannya kepada generasi penerusnya sangat bergantung pada bahasa. Dengan demikian, bahasa menduduki porsi yang penting dalam analisa kebudayaan manusia. Bahasa bisa berbentuk lisan berupa bahasa, percakapan, dialog dan juga bisa berbentuk tulisan seperti surat, artikel, makalah dan lain sebagainya. 2. Sistem PengetahuanSistem pengetahuan dalam budaya secara menyeluruh berkaitan dengan sistem peralatan hidup dan teknologi karena sistem pengetahuan bersifat abstrak dan berwujud di dalam ide manusia. Sistem pengetahuan sangat luas batasannya karena mencakup pengetahuan manusia tentang berbagai unsur yang digunakan dalam kehidupannya. Pengetahuan berkaitan dengan kodrat rasa ingin tahu yang ada pada manusia. Rasa ingin tahu manusia mendorong tumbuhnya pengetahuan. Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui melalui indra yang dimiliki oleh manusia. Pengetahuan dapat diperoleh melalui pengamatan, logika berpikir, serta intuisi. Perkembangan pengetahuan yang telah logis, sistematis, dan metodik melahirkan ilmu pengetahuan.Sistem pengetahuan meliputi: Pengetahuan tentang flora dan fauna; Pengetahuan tentang waktu, ruang dan bilangan; Pengetahuan tentang tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.3. Sistem Kemasyarakatan dan Organisasi SosialSistem yang muncul karena kesadaran manusia bahwa meskipun diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna namun tetap memiliki kelemahan dan kelebihan masing masing antar individu sehingga timbul rasa utuk berorganisasi dan bersatu.Ada banyak sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial di Indonesia. Ada sistem kemasyarakatan berdasarkan suku seperti di Minangkabau dengan sistem matrilinealnya. Ada kemasyarakatan berdasarkan kesamaan profesi seperti sistem irigasi di daerah Bali dengan Subaknya.Secara singkat sistem kemasyarakatan dan organisasi sosial meliputi: Kekerabatan Asosiasi dan perkumpulan Sistem kenegaraan Sistem kesatuan hidup Perkumpulan4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain. Penciptaan mesin-mesin dan alat transportasi merupakan sistem peralatan hidup dan teknologi yang diciptakan oleh manusia untuk memudahkan kebutuhan hidupnya.5. Sistem Ekonomi/Mata Pencaharian HidupSistem mata pencaharian mengkaji bagaimana cara mata pencaharian suatu kelompok masyarakat atau sistem perekonomian mereka untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Pada masa pra-aksara, mata pencaharian manusia pun mengalami perubahan dari jenis mata pencaharian yang sederhana ke jenis mata pencaharian yang kompleks. Pada saat sistem bercocok tanam mulai berhasil diterapkan dan kontak sosial antarindividu semakin sering maka lahirlah sistem pertukaran barang pertama yang dilakukan oleh manusia yang disebut dengan sistem barter. Sistem barter adalah menukarkan sebagian hasil produksi dengan hasil produksi yang dihasilkan oleh orang lain. Dikenalnya mata uang dalam sistem ekonomi, mengubah prinsip pertukaran barter yang didasarkan atas uang sebagai nilai tukarnya sehingga terbentuklah sistem pasar.Pada saat ini hanya sedikit sistem mata pencaharian atau ekonomi suatu masyarakat yang berbasiskan pada sektor pertanian. Artinya, pengelolaan sumber daya alam secara langsung untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dalam sektor pertanian hanya bisa ditemukan di daerah pedesaan yang relatif belum terpengaruh oleh arus modernisasi. Pada saat ini pekerjaan sebagai karyawan kantor menjadi sumber penghasilan utama dalam mencari nafkah. Setelah berkembangnya sistem industri mengubah pola hidup manusia untuk tidak mengandalkan mata pencaharian hidupnya dari subsistensi hasil produksi pertaniannya. Di dalam masyarakat industri, seseorang mengandalkan pendidikan dan keterampilannya dalam mencari pekerjaan.6. Sistem ReligiPengertian sistem kepercayaan lebih luas dari agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Sistem kepercayaan berkaitan dengan kekuatan di luar diri manusia. Kepercayaan terhadap dewa-dewa, animisme, dinamisme, dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah bukti unsur religi dalam kebudayaan. Dalam setiap kebudayaan akan ditemukan unsur ini walaupun dalam bentuk yang berbeda.Secara singkat sistem religi meliputi: Sistem kepercayaan Sistem nilai dan pandangan hidup Komunikasi keagamaan Upacara keagamaan7. Kesenian Kesenian berkaitan erat dengan rasa keindahan (estetika) yang dimiliki oleh setiap manusia dan masyarakat. Rasa keindahan inilah yang melahirkan berbagai bentuk seni yang berbeda-beda antara kebudayaan yang satu dan kebudayaan yang lain, dan secara singkat meliputi: Seni patung/pahat Relief Seni lukis/gambar Seni rias Seni vokal Seni musikII. Wujud KebudayaanJ.J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga gejala kebudayaan : yaitu : (1) ideas, (2) activities, dan (3) artifact, dan ini diperjelas oleh Koenjtaraningrat yang mengistilahkannya dengan tiga wujud kebudayaan :1. Wujud kebudayaan sebagai suatu yang kompleks dari ide-ide, gagasan-gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya.2. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat3. Wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.

Mengenai wujud kebudayaan ini, Elly M.Setiadi dkk dalam Buku Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (2007:29-30) memberikan penjelasannya sebagai berikut :1. Wujud IdeWujud tersebut menunjukann wujud ide dari kebudayaan, sifatnya abstrak, tak dapat diraba, dipegang ataupun difoto, dan tempatnya ada di alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan yang bersangkutan itu hidup.Budaya ideal mempunyai fungsi mengatur, mengendalikan, dan memberi arah kepada tindakan, kelakuan dan perbuatan manusia dalam masyarakat sebagai sopan santun. Kebudayaan ideal ini bisa juga disebut adat istiadat.2. Wujud perilakuWujud tersebut dinamakan sistem sosial, karena menyangkut tindakan dan kelakuan berpola dari manusia itu sendiri. Wujud ini bisa diobservasi, difoto dan didokumentasikan karena dalam sistem ssosial ini terdapat aktivitas-aktivitas manusia yang berinteraksi dan berhubungan serta bergaul satu dengan lainnya dalam masyarakat. Bersifat konkret dalam wujud perilaku dan bahasa.3. Wujud ArtefakWujud ini disebut juga kebudayaan fisik, dimana seluruhnya merupakan hasil fisik. Sifatnya paling konkret dan bisa diraba, dilihat dan didokumentasikan. Contohnya : candi, bangunan, baju, kain komputer dll.III. Orientasi Nilai BudayaMenurut C. Kluckhon dalam karyanya Variations in Value Orientation sistem nilai budaya secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia,yaitu : Hakekat Hidup1. Hidup itu buruk2. Hidup itu baik3. Hidup bisa buruk dan baik, tetapi manusia tetap harus bisa berikthtiar agar hidup bisa menjadi baik.4. Hidup adalah pasrah kepada nasib yang telah ditentukan. Hakekat Karya1. Karya itu untuk menafkahi hidup2. Karya itu untuk kehormatan.

Persepsi Manusia Tentang Waktu 1. Berorientasi hanya kepada masa kini. Apa yang dilakukannya hanya untuk hari ini dan esok. Tetapi orientasi ini bagus karena seseorang yang berorientasi kepada masa kini pasti akan bekerja semaksimal mungkin untuk hari-harinya.2. Orientasi masa lalu. Masa lalu memang bagus untuk diorientasikan untuk menjadi sebuah evolusi diri mengenai apa yang sepatutnya dilakukan dan yang tidak dilakukan.3. Orientasi masa depan. Manusia yang futuristik pasti lebih maju dibandingkan dengan lainnya, pikirannya terbentang jauh kedepan dan mempunyai pemikiran nyang lebih matang mengenai langkah-langkah yang harus di lakukann nya. Pandangan Terhadap Alam1. Manusia tunduk kepada alam yang dashyat.2. Manusia berusaha menjaga keselarasan dengan alam.3. Manusia berusaha menguasai alam. Hubungan Manusia Dengan Manusia1. Orientasi kolateral (horizontal), rasa ketergantungan kepada sesamanya, barjiwa gotong royong.2. Orientasi vertikal, rasa ketergantungan kepada tokoh-tokoh yang mempunyai otoriter untuk memerintah dan memimpin.3. Individualisme, menilai tinggi usaha atas kekuatan sendiri.Kerangka Kluckhohn mengenai lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya manusia dapat dilihat pada Tabel 1.Tabel 1. Skema Kluckhohn: Lima Masalah Dasar Yang Menentukan Orientasi

Meskipun cara mengkonsepsikan lima masalah pokok dalam kehidupan manusia yang universal itu sebagaimana yang tersebut diatas berbeda beda untuk tiap masyarakat dan kebudayaan, namun dalam tiap lingkungan masyarakat dan kebudayaan tersebut lima hal tersebut di atas selalu ada.Sementara itu Koentjaraningrat telah menerapkan kerangka Kluckhohn di atas untuk menganalisis masalah nilai budaya bangsa Indonesia, dan menunjukkan titik titik kelemahan dari kebudayaan Indonesia yang menghambat pembangunan nasional. Kelemahan utama antara lain mentalitas meremehkan mutu, mentalitas suka menerabas, sifat tidak percaya kepada diri sendiri, sifat tidak berdisiplin murni, mentalitas suka mengabaikan tanggungjawab.IV. Perubahan KebudayaanKebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiriDalam kehidupan sehari hari,karena perubahan gaya hidup manusia,perubahan zaman dan lain lain maka budaya pun ikut beradaptasi dengan lingkungan kehidupan yang ada. Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.Perubahan sosial budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Menurut saya, kebosanan manusia lah yang sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.Perubahan budaya juga dapat timbul akibat timbulnya perubahan lingkungan masyarakat, penemuan baru, dan kontak dengan kebudayaan lain. Sebagai contoh, berakhirnya zaman es berujung pada ditemukannya sistem pertanian, dan kemudian memancing inovasi-inovasi baru lainnya dalam kebudayaan.Selain itu,Penetrasi terhadap kebudayaan juga menjadi faktor yang mempengaruhi perubahan kebudayaan. Yang dimaksud dengan penetrasi kebudayaan adalah masuknya pengaruh suatu kebudayaan ke kebudayaan lainnya. Penetrasi kebudayaan dapat terjadi dengan dua cara,yaitu penetrasi damai dan penetrasi kekerasanPenetrasi damai (penetration pasifique) adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan jalan damai. Misalnya, masuknya pengaruh kebudayaan Hindu dan Islam ke IndonesiaPenerimaan kedua macam kebudayaan tersebut tidak mengakibatkan konflik, tetapi memperkaya khasanah budaya masyarakat setempat. Pengaruh kedua kebudayaan ini pun tidak mengakibatkan hilangnya unsur-unsur asli budaya masyarakat.Penyebaran kebudayaan secara damai akan menghasilkan Akulturasi, Asimilasi, atau Sintesis.Akulturasi adalah bersatunya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli. Contohnya, bentuk bangunan Candi Borobudur yang merupakan perpaduan antara kebudayaan asli Indonesia dan kebudayaan India. Asimilasi adalah bercampurnya dua kebudayaan sehingga membentuk kebudayaan baru. Sedangkan Sintesis adalah bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.Penetrasi kekerasan (penetration violante) adalah Masuknya sebuah kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak. Contohnya, masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada zaman penjajahan disertai dengan kekerasan sehingga menimbulkan goncangan-goncangan yang merusak keseimbangan dalam masyarakat. Wujud budaya dunia barat antara lain adalah budaya dari Belanda yang menjajah selama 350 tahun lamanya. Budaya warisan Belanda masih melekat di Indonesia antara lain pada sistem pemerintahan Indonesia dan korupsi.

Faktor-faktor yang menyebabkan perubahan kebudayaan :Faktor-faktor penyebab ini di bedakan menjadi dua faktor, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.1. Faktor InternFaktor yang bersumber dalam masyarakat itu sendiri yang menyebabkan terjadinya perubahan sosial, yaitu perubahan penduduk, penemuan-penemuan baru, konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan. Perubahan PendudukPerubahan penduduk berarti bertambah atau berkurangnya penduduk dalam suatu masyarakat. Hal itu bisa disebabkan oleh adanya kelahiran dan kematian, namun juga bisa karena adanya perpindahan penduduk, baik transmigrasi maupun urbanisasi. Transmigrasi dan urbanisasi dapat mengakibatkan bertambahnya jumlah penduduk daerah yang dituju, serta berkurangnya jumlah penduduk daerah yang ditinggalkan. Akibatnya terjadi perubahan dalam struktur masyarakat, seperti munculnya berbagai profesi dan kelas sosial. Penemuan-Penemuan BaruSeiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan manusia akan barang dan jasa semakin bertambah kompleks. Oleh karena itu berbagai penemuan baru diciptakan oleh manusia untuk membantu atau memudahkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Penemuan baru yang menyebabkan perubahan pada masyarakat meliputi prosesdiscovery, invention, dan inovasi.1)Discovery,yaitu suatu penemuan unsur kebudayaan baru oleh individu atau kelompok dalam suatu masyarakat. Unsur baru itu dapat berupa alat-alat baru ataupun ideide baru.2)Invention,yaitu bentuk pengembangan dari suatudiscovery, sehingga penemuan baru itu mendapatkan bentuk yang dapat diterapkan atau difungsikan.Discoverybaru menjadiinventionapabila masyarakat sudah mengakui, menerima, serta menerapkan penemuan baru ini dalam kehidupan nyata di masyarakat.3) Inovasiatau proses pembaruan, yaitu proses panjang yang meliputi suatu penemuan unsur baru serta jalannya unsur baru dari diterima, dipelajari, dan akhirnya dipakai oleh sebagian besar warga masyarakat. Konflik dalam MasyarakatSuatu konflik yang kemudian disadari dapat memecahkan ikatan sosial biasanya akan diikuti dengan proses akomodasi yang justru akan menguatkan ikatan sosial tersebut. Apabila demikian, maka biasanya terbentuk keadaan yang berbeda dengan keadaan sebelum terjadi konflik. Contohnya konflik antarteman di sekolah. Konflik dapat merubah kepribadian orang-orang yang terlibat di dalamnya, misalnya jadi murung, pendiam, tidak mau bergaul, dan lain-lain. Namun apabila orang-orang yang terlibat konflik sadar akan hal itu, maka mereka akan berusaha untuk memperbaiki keadaan itu agar lebih baik dari sebelumnya. Pemberontakan (Revolusi) dalam Tubuh MasyarakatRevolusi di Indonesia pada 17 Agustus 1945 mengubah struktur pemerintahan kolonial menjadi pemerintahan nasional. Hal itu diikuti dengan berbagai perubahan mulai dari lembaga keluarga, sistem sosial, sistem politik, sistem ekonomi, dan sebagainya.

2. Faktor EksternDengan melakukan interaksi sosial, banyak pengaruh-pengaruh dari luar masyarakat kita yang mendorong terjadinya perubahan sosial. Faktor-faktor ekstern yang menyebabkan perubahan sosial adalah sebagai berikut. Faktor Alam yang Ada di Sekitar Masyarakat BerubahBagi manusia, alam mempunyai makna yang sangat penting bagi kehidupannya. Misalnya alam mempunyai nilai estetika yang mendorong manusia untuk cinta pada alam, alam sebagai sumber penyediaan bahan-bahan makanan dan pakaian, serta alam menjadi sumber kesehatan, keindahan, dan hiburan atau rekreasi.Mengingat pentingnya alam bagi kehidupan manusia, maka sudah seharusnyalah kita menjalin keserasian hubungan dengan alam yang ada di sekitar kita agar tetap terjaga kelestariannya. Namun apa yang terjadi? Tidak jarang tindakan manusia justru mengakibatkan munculnya kerusakan alam. Misalnya tindakan manusia menebang hutan secara liar. Tindakan tersebut dapat menimbulkan banjir dan tanah longsor pada musim penghujan karena terjadinya pengikisan tanah oleh air hujan (erosi). Akibatnya banyak masyarakat yang kehilangan tempat tinggal, keluarga, dan sarana umum lainnya. PeperanganPeperangan yang terjadi antara negara yang satu dengan negara yang lain dapat menyebabkan terjadinya perubahan yang sangat mendasar, baik seluruh wujud budaya (sistem budaya, sistem sosial, dan unsur-unsur budaya fisik) maupun seluruh unsur budaya (sistem pengetahuan, teknologi, ekonomi, bahasa, kesenian, sistem religi, dan kemasyarakatan). Perubahan-perubahan itu umumnya terjadi pada negara yang kalah perang karena biasanya negara yang menang cenderung untuk memaksakan nilai-nilai, budaya, cara-cara, dan lembaga kemasyarakatannya kepada negara tersebut. Pengaruh Kebudayaan Masyarakat LainTerjadinya pengaruh kebudayaan masyarakat lain adalah sebagai berikut.Apabila terjadi hubungan primer, maka akan terjadi pengaruh timbal balik. Di samping dipengaruhi, suatu masyarakat akan memengaruhi masyarakat lain.Apabila kontak kebudayaan terjadi melalui sarana komunikasi massa seperti radio, televisi, majalah atau surat kabar. Dalam hal ini pengaruh kebudayaan hanya terjadi sepihak, yaitu pengaruh dari masyarakat yang menguasai sarana komunikasi massa tersebut.Apabila dua masyarakat yang mengalami kontak kebudayaan mempunyai taraf kebudayaan yang sama, terkadang yang terjadi justrucultural animosity, yaitu keadaan di mana dua masyarakat yang meskipun berkebudayaan berbeda dan saling hidup berdampingan itu saling menolak pengaruh kebudayaan satu terhadap yang lain. Biasanya terjadi antara dua masyarakat yang pada masa lalunya mempunyai konflik fisik ataupun nonfisik.Apabila dua kebudayaan bertemu salah satunya mempunyai taraf yang lebih tinggi, maka yang terjadi adalah proses imitasi (peniruan) unsur-unsur kebudayaan masyarakat yang telah maju oleh kebudayaan yang masih rendah.V. Kaitan Manusia dengan Kebudayaan

Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah: manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.Manusia dan kebudayaan pada hakikatya memiliki hubungan yang sangat erat, dan hampir dari seluruh kegiatan manusia itu merupakan kebudayaan. Manusia mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan diantaranya :1. Penganut kebudayaan2. Pembawa kebudayaan3. Manipulator kebudayaan4. Pencipta kebudayaanDalam sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, dan setelah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya.Dari sisi lain hubungan manusia dengan kebudayaan dapat dipandang setara antara hubungan manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai alektis, saling terkait satu sama lain. Proses ini ada tiga tahap yaitu:1. Eksternalisasi: Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.2. Objektivasi: Proses dimana masyarakat menjadi realitas objektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan memmpengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.3. Internalisasi: Proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

VI. Studi KasusSiapapun yang merasa sebagai bangsa Indonesia, akan kaget mendengar bahwa tari Pendet diklaim menjadi milik Malaysia. Menurut Prof. Dr. I Wayan Dibia MA, guru besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, tari Pendet digagas dua seniman kelahiran Desa Sumertha, kota Denpasar, yakni I Wayan Rindi dan Ni Ketut Reneng. Tak lama setelah diciptakan sekitar tahun 1950 oleh dua seniman Bali ini maka tari Pendet atau tari selamat datang, langsung memasyarakat sehubungan kerap dipakai menyambut kehadiran tamu-tamu penting di Pulau Dewata.Pada awalnya, tari Pendet hanya menampilkan empat orang penari, dan disuguhkan kepada turis asing yang tiba di Bali atau yang sedang menginap di sejumlah hotel. Karena cukup mengesankan, maka tari ini kemudian juga digunakan untuk menyambut para pejabat negeri dan tamu-tamu penting negara. Setelah cukup berkembang, di tahun 1961, I Wayan Beratha mengolah kembali tari Pendet menjadi polanya seperti sekarang, termasuk menambahkan jumlah penari dari empat orang menjadi lima orang. Bahkan di tahun 1962, I Wayan Beratha dan kawan-kawan menyuguhkan tari Pendet massal dengan jumlah penari tidak kurang dari 800 orang. Tarian massal ini ditampilkan pada upacara pembukaan Asian Games di Jakarta (Sumber : antaranews).Seiring berjalannya waktu terkadang orang sering lupa akan kebudayaan bangsanya sendiri. Salah satu contohnya adalah bangsa kita sendiri, Indonesia. Indonesia merupakan negeri yang kaya akan sumber kebudayaannya dari kebudayaan tarian, lagu daerah, pakaian adat dsb. Setiap daerah kita dapat menemui kebudayaan tersendiri seperti contoh yang sering kita temui adalah bahasa daerah. Karena terlalu banyaknya budaya bangsa dan kurangnya pengenalaan budaya bangsa sejak dini, kini orang orang sudah banyak yang lupa tentang budaya bangsa Indonesia.Seperti sebuah kasus yang sangat heboh dan membuat seluruh penduduk Indonesia geram adalah kasus pengakuan Malaysia terhadap Batik, Tari Reog, dan Tari Pendet. Kita terkadang menghiraukan budaya tersebut karena budaya tersebut bukan sesuatu yang aneh bagi kita, tetapi ketika budaya tersebut diakui oleh suatu bangsa yang bahkan kebudayaan tersebut tidak lahir disana, kita menjadi geram dan marah. Tahu, tempe dan terasi yang merupakan makanan khas asli bangsa kita malah telah dipatenkan oleh negara lain.Seiring dengan perkembangan zaman, tingkat kepedulian masyarakat akan budaya dan kepribadian bangsanya sendiri mulai hilang. Orang sudah jarang yang melakukan kerja bakti, ronda ,dsb. Mereka berpikir bahwa itu adalah hal yang kuno dan hanya orang yang tinggal di perkampungan sajalah yang melakukannya. Wanita sudah tidak malu lagi jika berpakaian tidak sopan, rendahnya toleransi antar beragama, seorang anak berkata hal yang kurang sopan terhadap orang tuanya. Bahkan Pancasila yang lahir dari dasar budaya bangsa Indonesia kini mulai banyak yang tidak mengetahuinya. Mengapa hal tersebut terjadi ? Beberapa penyebab diantaranya adalah faktor globalisasi dan penyampaian informasi melalui internet.Dengan adanya globalisasi dan internet, seharusanya kita memilih antara kebudayaan yang baik dan yang buruk tanpa hilangnya kebudayaan atau kepribadian bangsa kita. Dan kita harus terus mendukung dan berupaya melestarikan kebudayaan negara.

BAB IIIKESIMPULAN

KEBUDAYAANPemilikPertumbuhanPotensi BudayaUnsur-unsur budaya yang universalWujud BudayaManusiaDiperoleh melalui proses belajarDidukung dan diteruskan oleh perkembangan manusia sebagai anggota masyarakatCipta, rasa dan karsaSistem religiSistem kemasyarakatanSistem pengetahuanBahasaKesenianSistem ekonomiSistem peralatan hidupGagasan/ idePerilaku/aktivitasBenda hasil budaya

Dari beberapa uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :1. Pada hakikatnya manusia adalah ciptaan Allah yang berbudaya (berakal dan berbudi);Manusia dan kebudayaanmerupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan ini. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna merupakan makhluk yang memiliki budaya. Manusia dapat menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Kebudayaan merupakan warisan yang ampuh dalam sejarah kehidupan manusia yang dapat berkembang dan dikembangkan melalui sikap-sikap budaya yang mampu mendukungnya dengan baik.

2. Wujud budaya dapat bersifat konkret yaitu sebagai ide, gagasan, pemikiran dan peraturan bagi manusia dan secara abstrak sebagai tindakan dan aktivitas manusia;3. Kebudayaan merupakan hasil cipta, karsa dan karya manusia di dalam kehidupannya sebagai masyarakat dan diperoleh melalui perkembangannya sebagai masyarakat tersebut.4. Berbudaya, selain didasarkan pada etika juga mengandung estetika di dalamnya. Etika disini menyangkut analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, serta tanggung jawab. Sedangkan estetika menyangkut pembahasan keindahan, yaitu bagaimana sesuatu bisa terbentuk dan bagaimana seseorang bisa merasakannya

.