makalah kanker payudara

17
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Ca mamae sering ditemukan diseluruh dunia dengan insidens relative tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus ca mamae baru yang didiagnosis setiap tahunnya sebanyak 350.000 diantaranya ditemukan di Negara maju, sedangkan 250.000 di Negara yang sedang berkembang (Moningkey, 2000). Ca mamae merupakan jenis kanker yang mayoritas terjadi pada wanita, dengan perbandingan laki-laki dan wanita 1:100. Di Amerika lebih dari 212.000 wanita didiagnosis kanker payudara setiap tahun, dan sekitar 41.000 dari kasus tersebut meninggal setiap tahunnya (Lemon&Burke, 2008). Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterbitkan pada 2007 menyebutkan bahwa sebanyak 7,6 juta jiwa meninggal pada tahun 2005 akibat kanker dan 84 juta lainnya akan meninggal dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Menurut WHO, setiap tahun jumlah penderita ca mamae bertambah sekitar 7 juta. Survey terakhir di dunia menunjukkan setiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap 11 menit ditemukan seorang perempuan meninggal akibat ca mamae. Insiden ca mamae relative cukup tinggi, menempati urutan kedua setelah keganasan mulut Rahim dalam deretan 10 keganasan terbanyak di Indonesia, rata-rata penderita kanker payudara adalah 10 jiwa dari 100.000 perempuan, dan terdapat kesan terjadi peningkatan insiden sebagai refleksi perubahan

description

Kesehatan

Transcript of makalah kanker payudara

Page 1: makalah kanker payudara

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ca mamae sering ditemukan diseluruh dunia dengan insidens relative tinggi, yaitu

20% dari seluruh keganasan. Dari 600.000 kasus ca mamae baru yang didiagnosis setiap

tahunnya sebanyak 350.000 diantaranya ditemukan di Negara maju, sedangkan 250.000

di Negara yang sedang berkembang (Moningkey, 2000). Ca mamae merupakan jenis

kanker yang mayoritas terjadi pada wanita, dengan perbandingan laki-laki dan wanita

1:100. Di Amerika lebih dari 212.000 wanita didiagnosis kanker payudara setiap tahun,

dan sekitar 41.000 dari kasus tersebut meninggal setiap tahunnya (Lemon&Burke, 2008).

Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang diterbitkan pada 2007 menyebutkan

bahwa sebanyak 7,6 juta jiwa meninggal pada tahun 2005 akibat kanker dan 84 juta

lainnya akan meninggal dalam jangka waktu 10 tahun ke depan. Menurut WHO, setiap

tahun jumlah penderita ca mamae bertambah sekitar 7 juta. Survey terakhir di dunia

menunjukkan setiap 3 menit ditemukan penderita kanker payudara dan setiap 11 menit

ditemukan seorang perempuan meninggal akibat ca mamae.

Insiden ca mamae relative cukup tinggi, menempati urutan kedua setelah keganasan

mulut Rahim dalam deretan 10 keganasan terbanyak di Indonesia, rata-rata penderita

kanker payudara adalah 10 jiwa dari 100.000 perempuan, dan terdapat kesan terjadi

peningkatan insiden sebagai refleksi perubahan pola hidup dan makanan masyarakat

Indonesia. Jumlah penderita kanker payudara tertinggi ada di DKI Jakarta berjumlah 1200

lebih, disusul Jawa Tengah dan provinsi-provinsi lain di pulau Jawa. (Depkes RI, 2007)

Umur penderita kanker payudara yang termuda adalah 20-29 tahun, yang tertua 80-

89 tahun, dan terbanyak berumur 40-49 tahun, yaitu 130 kasus (Prawirohardjo, 2008).

Secara epidemiologi, orang melihat tendensi penyakit ini familial, artinya seorang

wanita dengan ibu penderita kanker payudara mempunyai kemungkinan lebih banyak

mendapat kanker payudara daripada wanita-wanita dari ibu yang tidak menderita penyakit

tersebut. Wanita yang infertil juga lebih tinggi kemungkinan mendapat kanker

payudara  daripada wanita yang fertil (Prawirohardjo, 2008).

Berdasarkan data di atas, maka makalah ini akan membahas mengenai kanker

payudara dimulai dari definisi hingga pemeriksaan dini kanker payudara.

Page 2: makalah kanker payudara

2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah sebagai

berikut:

1) Apa definisi kanker payudara?

2) Bagaimana etiologi kanker payudara?

3) Bagaimana tanda dan gejala kanker payudara?

4) Bagaimana pencegahan kanker payudara?

5) Bagaimana pemeriksaan dini kanker payudara?

3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan yang hendak dicapai, yaitu

mahasiswa dapat mengetahui:

1) Definisi kanker payudara.

2) Etiologi kanker payudara.

3) Tanda dan gejala kanker payudara.

4) Pencegahan kanker payudara.

5) Pemeriksaan dini kanker payudara.

4. Manfaat

Sebagai bahan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan

mengenai kanker payudara.

Page 3: makalah kanker payudara

BAB II

KONSEP DASAR

1. Pengertian

Kanker  adalah suatu kondisi ketika sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme

normalnya sehingga menjadi pertumbuhannya tidak normal. Kanker

payudara (Carcinoma Mammae) ini merupakan salah satu jenis tumor ganas yang telah

tumbuh dalam jaringan payudara. Kanker bisa mulai tumbuh di kelenjar susu, saluran

susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara (Smart, 2010).

Menurut Ramli (1994) Kanker payudara adalah neoplasma ganas, suatu pertumbuhan

jaringan payudara abnormal yang tidak memandang jaringan sekitarnya, tumbuh infiltratif

dan destruktif, serta dapat bermetastase. Tumor ini tumbuh progresif, dan relatif cepat

membesar. Pada stadium awal tidak terdapat keluhan sama sekali, hanya berupa

fibroadenoma atau fibrokistik yang kecil saja, bentuk tidak teratur, batas tidak tegas,

permukaan tidak rata, dan konsistensi padat dan keras (Ramli,1994).

2. Etiologi

Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker payudara; sebaliknya serangkaian

faktor genetik, hormonal, dan, kemungkinan kejadian lingkungan dapat menunjang

terjadinya kanker payudara. Meskipun belum ada penyebab spesifik kanker payudara

yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasikan sekelompok faktor risiko. Hal

yang harus selalu diingat adalah, bahwa hampir 60% wanita yang didiagnosa kanker

payudara tidak mempunyai faktor risiko yang teridentifikasi kecuali hanya lingkungan

hormonal mereka. Dengan demikian, semua wanita dianggap berisiko untuk mengalami

kanker payudara selama masa kehidupan mereka. Faktor-faktor risiko kanker payudara

mencakup : (Brunner & Suddarth, 2002)

a. Genetik. Riwayat pribadi tentang kanker payudara. Risiko mengalami kanker

payudara pada payudara sebelahnya meningkat hampir 1% setiap tahun.

b. Kelamin. Hanya 1% angka kejadian kanker payudara pada laki-laki

c. Menarke dini. Risiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami

menstruasi sebelum usia 12 tahun.

d. Nulipara dan usia maternal lanjut saat kelahiran anak pertama. Wanita yang

mempunyai anak pertama setelah usia 30 tahun mempunyai risiko dua kali lipat untuk

Page 4: makalah kanker payudara

mengalami kanker payudara dibanding dengan wanita yang mempunyai anak pertama

mereka pada usia sebelum 20 tahun.

e. Menopause pada usia lanjut. Menopause setelah usia 50 tahun meningkatkan risiko

untuk mengalami kanker payudara.

f. Pemajanan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun

berisiko hampir dua kali lipat.

g. Trauma. Penggunaan BH yang terbuat dari bahan kawat, akibat terjadi benturan dari

bahan tumpul, penggunaan zat karsinogenik

h. Obesitas. Risiko terendah diantara wanita pascamenopause. Bagaimanapun, wanita

gemuk yang didiagnosa penyakit ini mempunyai angka kematian lebih tinggi, yang

paling sering berhubungan dengan diagnosis yang lambat.

i. Mangonsumsi alkohol. Sedikit peningkatan risiko ditemukan pada wanita yang

mengkonsumsi alkohol bahkan hanya dengan sekali minum dalam sehari. Risikonya

dua kali lipat di antara wanita yang minum alkohol tiga kali sehari. Beberapa temuan

riset menunjukkan bahwa wanita muda yang minum alkohol lebih rentan untuk

mengalami kanker payudara pada tahun-tahun terakhirnya

3. Manifestasi Klinis

Kanker payudara dapat terjadi di bagian mana saja dalam payudara, tetapi mayoritas

terjadi pada kuadran atas. Kanker payudara umum terjadi pada payudara sebelah kiri.

Umumnya, lesi tidak terasa nyeri, terfiksasi dan keras dengan batas tidak teratur. Keluhan

nyeri yang menyebar pada payudara dan nyeri tekan yang terjadi saat menstruasi biasanya

berhubungan dengan penyakit payudara jinak. Namun, nyeri yang jelas pada bagian yang

ditunjuk dapat berhubungan dengan kanker payudara pada kasus yang lebih lanjut

(Brunner & Suddarth, 2002).

Sedangkan menurut Smart (2010) untuk mendeteksi gejala dan tanda-tanda kanker

payudara, dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

Terdapat sebuah benjolan yang biasanya diarasakan berbeda dari jaringan yang ada

pada payudara dan sekitarnya. Benjolan ini tidak menimbulkan rasa nyeri dan

biasanya juga memiliki bentuk pinggiran yang tidak teratur.

Pada penderita kanker payudara yang masih pada tahap awal, benjolan yang ada bisa

digerakan dan juga dapat didorong dengan jari tangan. Namun, pada stadium lanjut,

biasanya melekat pada dinding dada atau pada kulit sekitarnya. Untuk stadium lanjut

ini, benjolan yang ada bisa membengkak dan juga terdapat borok pada kulit.

Page 5: makalah kanker payudara

Gejala lain yang mungkin dapat ditemukan adalah adanya benjolan atau massa di

ketiak penderita, perubahan bentuk dan ukuran penderita, serta keluarnya cairan yang

abnormal dari puting susu (berdarah, atau berwarna kuning, hijau atau mungkin

bernanah).

Perubahan pada tekstur dan warna pada kulit di sekitar payudara.

Payudara tampak berwarna kemerahan.

Kulit disekitar payudara bersisik.

Puting susu tertarik kedalam dan terasa gatal.

Nyeri pada payudara atau pembengkakkan pada salah satu payudara.

Pada stadium lanjut, bisa timbul nyeri pada tulang, penderita mengalami penurunan

berat badan, dan pembengkakkan lengan, ulsurasi kulit.

4. Komplikasi

Menurut Carpenito (1999) dalam R. Sjamsuhidayat (2004). Komplikasi kanker payudara:

1. Gangguan neuromuscular

2. Metastasis otak, paru, hati, vertebra, iga

3. Fibrosis payudara

4. Kematian

5. Pengobatan

Menurut Smart (2010) penanganan dan pengobatan kanker payudara tergantung pada

tipe dan stadium dari kanker tersebut. Umumnya, seseorang akan diketahui jika dirinya

telah terkena kanker payudara setelah menginjak stadium lanjut dan sudah cukup parah.

Ada beberapa cara untuk mengatasi dan mengobati diri dari kanker payudara, antara lain :

1) Pemeriksaan Mamograf

Pemeriksaan mamograf adalah suatu pemeriksaan payudara dengan menggunakan alat

rongten dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan

hanya memerlukan waktu sekitar 5-10 menit saja. Saat yang dianjurkan untuk

melakukan tes mamograf ini adalah saat sesudah anda mengalami menstruasi, yaitu

sekitar seminggu setelah anda mengalami menstruasi. Wanita yang wajib melakukan

tes mamograf adalah :

a. Wanita yang telah berumur lebih dari 50 tahun.

b. Wanita yang ibu atau saudara perempuanya pernah menderita kanker payudara.

Page 6: makalah kanker payudara

c. Wanita yang pernah menjalani pengangkatan pada salah satu payudaranya. Wanita

yang dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat dari dokter.

d. Wanita yang belum pernah mengalami anak. Ternyata, pada golongan ini sering

dijuimpai serangan kanker payudara.

2) Operasi (Lumpectomy)

Cara lain yang dapat dilakukan untuk mengobati atau menangani kanker payudara ini

adalah dengan melakukan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi)

dari benjolan tersebut. Jaringan tersebut kemudian akan diperiksa melalui mikroskop

di laboratorium patologi anatomi. Bila sudah diketahui dan dipastikan bahwa benjolan

tersebut adalah kanker payudara, payudara anda harus diangkat seluruhnya untuk

menghindari penyebaran kebagian tubuh yang lain. Istilah lain dari ini

adalah Lumpectomy atau pengangkatan benjolan. Biasanya, pengangkatan ini disertai

dengan sedikit (sangat minimal) jaringan yang sehat. Dengan cara ini, diharapkan

jaringan yang tersisa dan masih sehat akan dapat membentuk kembali payudara secara

alami.

3) Masektomi Radikal

Masektomi radikal adalah operasi pengangkatan seluruh payudara, jaringan payudara

di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta benjolan yang berada pada sekitar

ketiak. Pengangkatan ini dilakukan pada sebagian atau seluruh payudara, termasuk

otot dada dibawah payudara untuk mencegah penyebaran kanker payudara ini agar

tidak menjalar ke organ yang lainnya.

4) Kemoterapi

Kemoterapi adalah suatu terapi yang diberikan dengan obat-obatan tertentu yang

sangat kuat efeknya (antikanker).terapi ini bisa diberikan melalui mulut atau berupa

suntikan pada pembuluh darah. Pengobatan ini harus diberikan secara berulang-ulang

dengan siklus yang berlangsung antara tiga sampai enam bulan. Sistem ini diharapkan

mencapai target pada pengobatan kanker yang kemungkinan telah menyebar ke tubuh

lainnya. Dampak kemoterapi ini pasien akan mengalami mual dan muntah serta akan

mengalami kerontokan pada rambut karena pengaruh obat-obatan yang diberikan

pada saat kemoterapi.

5) Terapi Hormon

Page 7: makalah kanker payudara

Terapi hormon, juga bisa disebut dengan “theraphy anti-estrogen” adalah suatu

sistem yang fungsinya memblok kemampuan hormon estrogen dalam menstimulus

perkembangan kanker payudara. Metode ini juga berfungsi untuk menghambat laju

perkembangan sel kanker pada payudara.

6) Terapi Radiasi (penyinaran atau radiasi)

Terapi radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan

menggunakan sinar X dan sinar gamma. Pengobatan ini biasanya diberikan kepada

pasien bersamaan dengan lumpectomy dan masektomi. Fungsi terapi ini adalah untuk

menghancurkan sel-sel kanker agar tidak merambat ke bagian tubuh yang tidak

terinfeksi. Proses penyinaran atau radioterapi memiliki efek yang tidak baik untuk

tubuh, seperti nafsu makan yang berkurang, badan menjadi lemah, warna sekitar

payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari

radiasi.

7) Pengobatan Herciptin

Pengobatan ini adalah terapi biologis yang dikenal efektif melawan HR2-positif pada

wanita yang mengalami kanker payudara stadium II, III, dan IV dengan

penyebarannya.

8) Masektomi total

Masektomi total adalah operasi dengan mengangkat seluruh payudara saja dan bukan

kelenjar ketiak.

6. Cara pencegahan kanker payudara

Beberapa cara pencegahan kanker payudara:

Berolahraga

Berjalan kaki 30 menit, lima kali seminggu dapat menurunkan risiko kanker payudara

hingga 18 persen menurut studi (yang melibatkan 74 ribu wanita berumur 50 sampai

79 tahun)

Menjaga berat badan

Semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita berumur 18 tahun, semakin besar

risiko mengidap kanker payudara di masa menopause. Mereka yang bertambah berat

badan sampai 30 kilogram meningkatkan risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat

badan tampaknya meningkatkan estrogen, yang mendukung pembentukan kanker.

American Cancer Society pernah melakukan studi yang melibatkan 62 ribu wanita.

Para peneliti menemukan bahwa semakin banyak kenaikan berat badan sejak wanita

Page 8: makalah kanker payudara

berumur 18 tahun, semakin besar risiko mengidap kanker payudara di masa

menopause. Mereka yang bertambah berat badan sampai 30 kilogram meningkatkan

risikonya dua kali lipat. Kelebihan berat badan tampaknya meningkatkan estrogen,

yang mendukung pembentukan kanker.

Banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan

Pigmen karotenoid yang terdapat pada buah dan sayuran dipercaya melindungi kanker

payudara. Para peneliti Universitas New York membandingkan sampel darah 270

wanita penderita kanker payudara dengan sampel darah 270 wanita sehat. Wanita

yang memiliki karotenoid terendah memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena

kanker payudara dibandingkan yang berkarotenoid tertinggi. Usahakan selalu

menyertakan sayur dan buah-buahan dalam menu harian Anda, terutama wortel,

tomat, semangka dan bayam.

Banyak mengkonsumsi kedelai

Kedelai mengandung fitoestrogen yang mencegah kanker payudara dengan

membatasi efek karsinogenik dari estrogen. Meminum segelas susu kedelai atau tiga

potong tahu/tempe setiap hari dapat melindungi Anda dari kanker payudara.

Tidak merokok

Semakin muda wanita merokok, semakin besar peluangnya terkena kanker payudara

sebelum menopause. California Environmental Protection Agency melaporkan bahwa

merokok pasif, terutama di kalangan wanita muda, adalah salah satu penyebab kanker

payudara. Bagi para suami atau ayah, berhentilah merokok agar istri atau anak

perempuan Anda tidak terkena kanker payudara.

7. Pemeriksaan SADARI

Menurut Brunner & Suddarth (2002) pencegahan kanker payudara dapat dilakukan

dengan sadari :

1. Langkah I

Berdirilah didepan cermin.

Periksa payudara terhadap segala sesuatu yang tidak lazim.

Perhatikan adanya rabas dari puting susu, keriput, dimpling, atau kulit

mengelupas.

Dua tahap berikut ini dilakukan untuk memeriksa segala perubahan dalam kontur

payudara anda. Ketika anda melakukannya, anda harus mampu untuk merasakan

otot-otot anda yang menegang.

Page 9: makalah kanker payudara

2. Langkah II

Perhatikan dengan baik di depan cermin ketika anda melipat tangan anda di

belakang kepala anda menekan dan tangan anda kearah depan.

Perhatikan setiap perubahan kontur dari payudara anda.

3. Langkah III

Selanjutnya tekan tangan anda dengan kuat pada pinggang anda dan agak

membungkuk kearah cermin sambil menarik bahu anda dan siku anda kearah

depan.

Perhatikan setiap perubahan kontur payudara anda.

Beberapa wanita melakukan bagian pemeriksaan berikut ketika sedang mandi

dengan shower. Jari-jari anda akan meluncur dengan mudah diatas kulit yang

bersabun, sehingga anda dapat berkonsentrasi dan merasakan terhadap setiap

perubahan di dalam payudara.

4. Langkah IV

Angkat lengan kiri anda.

Gunakan 3 atau 4 jari tangan kanan anda untuk meraba payudara kiri anda dengan

kuat, hati-hati dan menyeluruh.

Mulailah pada tepi terluar, tekan bagian datar dari jari tangan anda dalam

lingkaran kecil,  bergerak melingkar dengan lambat sekitar payudara.

Secara bertahap lakukan ke arah puting susu.

Pastikan untuk melakukannya pada seluruh payudara.

Beri perhatihan khusus pada area diantara payudara dan dibawah lengan, termasuk

bagian bawah lengan itu sendiri.

Rasakan adanya benjolan atau masa yang tidak lazim dibawah kulit.

5. Langkah V

Dengan perlahan remas puting susu dan perhatikan terhadap adanya rabas.

Jika anda mengeluarkan rabas dari puting susu selama sebulan yang terjadi ketika

anda sedang atau tidak melakukan SADARI  temuilah dokter anda.

Ulangi pemeriksaan pada payudara kanan anda.

6. Langkah VI

Langkah 4 dan 5 harus diulangi dengan posisi berbaring.

Page 10: makalah kanker payudara

Berbaringlah mendatar telentang dengan tangan kiri anda dibawah kepala anda

dan sebuah batal atau handuk yang dilipat dibawah bahu kiri anda (posisi ini akan

mendatarkan payudara anda dan memudahkan anda untuk memeriksanya).

Gunakan gerakan sirkuler yang sama seperti yang diuraikan diatas.

Ulangi pada payudara kanan anda.

Page 11: makalah kanker payudara

BAB III

PENUTUP

A.   Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan mengenai kanker payudara, maka dapat ditarik

kesimpulan sebagai berikut:

1.    Kanker payudara adalah tumor ganas yang berasal dari kelenjar payudara. Termasuk

saluran kelenjar air susu dan jaringan penunjangnya

2.    Etiologi kanker payudara tidak diketahui tetapi ada faktor predisposisi yang

menyertainya yaitu keturunan, usia yang makin bertambah, tidak memiliki anak,

kehamilan pertama pada usia di atas 30 tahun, periode menstruasi yang lebih lama dan

faktor hormonal.

4.    Tanda dan gejala kanker payudara adalah terdapatnya benjolan dan kulit berubah

warna, nyeri hilang timbul.

6.    Pencegahan kanker payudara terdiri dari pencegahan primer, sekunder, dan tersier.

7.    Penanganan kanker payudara diantaranya adalah mastektomi, radiasi, dan kemoterapi

B.   Saran

Berdasarkan pembahasan dalam makalah ini, maka kami sarankan bahwa sebaiknya

para wanita Indonesia melakukan pencegahan dengan cara pendeteksian dini agar

mengurangi risiko terkena kanker payudara.

Page 12: makalah kanker payudara

DAFTAR PUSTAKA

Brunner&Suddarth. 2002. Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC.

Depkes RI. 2007. Petunjuk teknis pencegahan – Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara.

Jakarta: Direktorat pengendalian penyakit tidak menular Direktorat Jenderal PP & PL, Depkes RI.

Prawirohardjo Sarwono. 2008. Ilmu Kandungan. Edisi 2. PT Bina Pustaka Sarwono

Prawirohardjo. Jakarta.

Sjamsuhidajat, R., & Wim, D, J. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta : EGC

Smart, A. 2010. Kanker Organ Reproduksi. Yogyakarta : A. Plus Books.