Makalah Kalimantan Barat

26
ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sejarah Arsitektur 1 Semester 2 Tahun Akademik 2010/2011 Disusun oleh : Farisa Wirawan 052.10.19 Dosen : S. Handjajanti, Ir, MT JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN UNIVERSITAS TRISAKTI ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT SEJARAH ARSITEKTUR 1

Transcript of Makalah Kalimantan Barat

Page 1: Makalah Kalimantan Barat

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

Makalah ini disusun sebagai tugas Mata Kuliah Sejarah Arsitektur 1

Semester 2 Tahun Akademik 2010/2011

Disusun oleh :

Farisa Wirawan 052.10.19

Dosen :

S. Handjajanti, Ir, MT

JURUSAN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

2011

KATA PENGANTAR

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 2: Makalah Kalimantan Barat

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena dengan rahmat dan karunia-Nya penulis masih diberi kesempatan

untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa penulis ucapkan kepada dosen

pembimbing dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak

kekurangan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran

yang membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan

teman-teman.

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ….

………………………………………............................................................

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 3: Makalah Kalimantan Barat

2

Daftar Isi

………………………………………………………………......................................

........... 3

Daftar

Gambar........................................................................................................... 4

BAB I Pendahuluan

…………………………………………..................................................... 5

BAB II Arsitektur Kalimantan Barat .........

……………………………................................ 8

Daftar Pustaka

………………………………………………………………................................

…….. 20

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 4: Makalah Kalimantan Barat

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampak muka rumah panjang ….

……………………………………….................... 9

Gambar 2 Tampak depan rumah panjang ….

……………………………............................. 11

Gambar 3 Potongan melintang rumah panjang ….

……………………………………........... 11

Gambar 4 Atap rumah panjang ….

………………………………………................................. 12

Gambar 5 Denah rumah panjang ….

……………………………………….............................. 12

Gambar 6 Berbagai tampak rumah panjang ….

……………………………………….............. 13

Gambar 7 Bagian dalam rumah panjang ….

………………………………………................... 15

Gambar 8 Ornamen….

………………………………………..................................................... 15

Gambar 9 Tangga ….

………………………………………........................................................ 16

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 5: Makalah Kalimantan Barat

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Arsitektur merupakan salah satu produk dari kebudayaan. Arsitektur

dari suatu bangsa, suku bangsa, masyarakat, daerah pada suatu masa

seringkali berbeda-beda, baik dalam hal bentuk maupun konsep-konsep yang

melandasinya. Banyak faktor Yang menyebabkan perbedaan ini antara lain

adalah kebudayaan masyarakat atau bangsa itu sendiri.Dari masa ke masa

terlihat bahwa semakin lama manusia semakin memerlukan identitas.

Identitas ini ditujukan bagi dirinya maupun benda-benda yang ada di

sekelilingnya.

Di bidang arsitektur, manusia menciptakan berbagai bentuk, simbol serta

konsep-sonsep bangunan yang beragam yang antara lain adalah untuk memenuhi

kebutuhan akan identitas tadi. Mengenai identitas arsitektur, sebenarnya masih

merupakan Polemik yang tak kunjung habisnya. Mungkin dalam pencarian identitas

tersebut memang tidak akan pernah dicapai kata akhir dikarenakan sifat dari arsitektur

(kebudayaan) itu sendiri yang selalu berubah dan berkembang. Di Indonesia, jati diri

arsitektur masih dalam tahap penelitian dan merupakan hal yang sering

dipermasalahkan.

Demikian pula jati diri arsitektur di daerah-daerah, masih perlu dipertanyakan.

Tidaklah mudah mengemukakan suatu jawaban mengenai bentuk arsitektur yang

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 6: Makalah Kalimantan Barat

berciri khas. Tetapi paling tidak diperlukan upaya-upaya menggali dan mengkaji

konsep-konsep dan proses merancang yang dapat dipergunakan untuk menghasilkan

karya arsitektur yang secara utuh memiliki ciri sebagai karya arsitektur Indonesia atau

pun arsitektur daerah.

Merancang suatu bangunan yang dikehendaki dapat mewakili bentuk atau ciri

daerah, misalnya pada gedung pemerintah, haruslah memandang budaya (adat) dan

arsitektur setempat. Ini dapat dicapai dengan menggali sebanyak mungkin unsur-

unsur yang membentuk ciri daerah tersebut.Pada tulisan ini kami mencoba

mengemukakan bebera pa permasalahan, meneliti serta menggali beberapa konsep

perancangan arsitektur tradisional di daerah Kalimantan Barat (Kalbar).

Konsep-konsep tersebut selanjutnya diolah dan digabungkan dengan konsep-

konsep arsitektur moderen. Konsep-konsep ini nantinya akan menjadi landasan

konsepsual perencanaan dan perancangan gedung gedung pemerintah atau bangunan

lainnya di Kalimantan Barat.

Sejarah perkembangan arsitektur modern di Kalimantan Barat, khususnya

Pontianak berawal dari zaman pejajahan Belanda di nusantara. Arsitektur modern

sendiri berkembang pada saat revolusi industri dalam kurun waktu 1863-1960an.

Pengaruh arsitektur modern di Kota Pontianak terlihat pada bangunan Kolonial

Belanda di sekitar daerah KOREM atau Alun-alun Kapuas. Gaya dalam arsitektur

modern yang tampak jelas di Pontianak adalah Armsterdam School.

B. Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Arsitektur 1 tahun ajaran 2010/2011.

2. Untuk dijadikan bahan dalam kegiatan diskusi.

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan karya tulis

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 7: Makalah Kalimantan Barat

ini adalah metode studi pustaka dan studi lapangan. Studi pustaka dilakukan

untuk mendapatkan data dan informasi yang bersifat teoritis yang kemudian

data tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman. Sumber – sumber yang

dijadikan sebagai studi pustaka diperoleh dari berbagai sumber bacaan. Baik

itu buku maupun situs – situs yang di internet.

D. Sistematika

Sistematika penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut :

1. BAB I merupakan bagian pendahuluan yang menguraikan latar

belakang, tujuan, metode pengumpulan data, landasan

teori dan sistematika penulisan makalah.

2. BAB II merupakan bagian pembahasan yang menguraikan

masalah yang dibahas berdasarka data dan informasi yang

diperoleh dari berbagai sumber.

4. BAB III merupakan bagian kesimpulan dan saran

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 8: Makalah Kalimantan Barat

BAB II

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

A. Karakteristik Rumah Tradisional Kalimantan Barat

Bentuk-bentuk bangunan di Kalbar pada umumnya dapat dibedakan

menjadi tiga bagian, yaitu: kepala, badan dan kaki. Atap dapat dianalogikan

sebagai kepala, dinding atau badan bangunan sebagai badan, dan pondasi

konstruksi panggung merupakan kaki. Perkembangan arsitektur di Kalimantan

Barat sangat lambat.

Bentuk-bentuk arsitektur di sana umumnya banyak dipengaruhi

bentuk-bentuk dari luar dan merupakan campuran dari berbagai arsitektur

bangunan Melayu, Cina dan Arab. Karakteristik hidup berdampingan secara

akrab dan karakteristik lingkungan alam di sekitarnya terungkap pada pola

perkampungan yang mengelompok padat memanjang sejajar atau tegak lurus

arus sungai dan ada pula yang menyebar sepanjang jalan serta penggunaan

bahan bangunan yang hampir keseluruhannya terbuat dari bahan kayu.

B. Ragam Rumah Tradisional Kalimantan Barat

Di Kalimantan barat, terdapat dua jenis rumah, yaitu rumah panjang

yang asli rumah tradisional Kalimantan Barat, juga rumah Melayu yaitu

arsitektur rumah yahg terpengaruh oleh budaya melayu. Untuk lebih jelasnya,

kami akan menjabarkan satu per satu

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 9: Makalah Kalimantan Barat

a. RUMAH PANJANG

Rumah Panjang sering disebut juga sebagai rumah betang.

Rumah panjang adalah salah satu warisan dari suku dayak yang

banyak terdapat di pulau Kalimantan. di Desa Natai Panjang,

Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang, Propinsi

Kalimantan Barat. Tidak seperti Rumah Betang (rumah yang

melebar), Rumah Panjang Natai Panjang dibuat memanjang

kebelakang. Selain itu berbeda dengan Rumah Betang yang

bisa dihuni sampai 100 kepala keluarga, Rumah Natai Panjang

ini hanya digunakan oleh satu keluarga. Interior nya luas karena

tidak banyak elemen interior di dalamnya.

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 10: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 1 – Tampak muka rumah panjang

(i) Karakteristik Rumah Panjang antara lain :

Mempunyai 40-60 pintu untuk 40-60 keluarga

Tiang rumah dibuat 3-5 meter diatas permukaan tanah

Tangga rumah dibuat dari sebatang kayu bulat yang ditakik sebagai

injakan atau jenjangnya

Terbagi menjadi dua bagian memanjang, yakni satu sisi merupakan

ruang tertutup berpetak-petak, yang kedua terbuka sepanjang redang

disebut tanjuk atau jungkat

Memakai ornamen dan ukiran

Rumah itu dibangun dengan konstruksi antara lain dari kayu belian

yang kokoh. Tiang-tiang utamanya berukuran 20 X 40 cm. Tiap bilik

atau lawang (pintu) membutuhkan kurang lebih 24 tiang utama seperti

itu, yang ditunjang dengan puluhan tiang lainnya

(ii) Material – material yang digunakan :

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 11: Makalah Kalimantan Barat

Atapnya

menggunakan

daun sagu,

nipah & seng

Badan

bangunan

terbuat dari

kayu empedu

dan sebagian

menggunakan

kayu tekam.

Pondasi

sebagai kaki

bangunan dan lantai menggunakan kayu ulin dengan sistem cerucut.

Tiang-tiang kolom menggunakan kayu ulin/besi/belian

Untuk lantai menggunakan kayu ampadu

Untuk lantai tempat cuci menggunakan kayu ulin

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 12: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 2– Tampak depan rumah

panjang

Gambar 3– Potongan melintang rumah panjang

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 13: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 4– Atap rumah panjang

Gambar 5– Denah rumah panjang

Gambar 6.1

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 14: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 6.2

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 15: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 6.3

Gambar 6.4

Gambar 6.1-6.4 – Tampak rumah panjang

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 16: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 7 –

Bagian dalam rumah panjang

Gambar 8 – Berbagai ornamen dalam bangunan rumah panjang

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 17: Makalah Kalimantan Barat

Gambar 9 – Tangga Rumah Panjang

b. RUMAH MELAYU

Wajah atau bentuk bangunan pada suatu daerah mencerminkan bagaimana

daerah tersebut sebenarnya. Sama halnya dengan Kalimantan Barat khususnya Kota

Pontianak, juga dapat dinilai dari segi wujud bangunannya. Pada daerah KOREM atau

Taman Alun Kapuas bangunan yang berada pada sekitar itu memiliki wujud bangunan

kolonial sebab daerah tersebut merupakan tempat ( wilayah ) untuk bangsa kolonial

Belanda diizinkan mendirikan bangunan pada saat pertama kali mereka datang ke kota

Pontianak pada masa penjajahan. Namun hal ini tampak berbeda saat kita memasuki

daerah sekitar Kelurahan Mariana, karena bentuk bangunan disana merupakan bentuk

bangunan tradisional Melayu.

Pada masyarakat suku Melayu Kalbar dikenal beberapa jenis bangunan antara

lain : rumah tinggal dengan berbagai type yaitu rumah kantor kawat, rumah potong

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 18: Makalah Kalimantan Barat

godang dan rumah pondok Limas, kemudian rumah ibadah ( masjid ), rumah tempat

musyawarah dan rumah tempat menyimpan.

Pola Perkampungan dan Gubahan Massa

Pola perkampungan suku Melayu ada yang mengelompok padat, memanjang

sejajar sisi sungai dan ada pula yang menyebar sepanjang jalan. Kampung suku

Melayu ini biasanya tidak dibatasi oleh suatu tanda khusus seperti tembok, pagar,

tiarlg atau lainnya. Pola perkampungan di Kalbar sangat erat hubungannya dengan

mata pencaharian penduduk. Umumnya penduduk di daerah ini mempunyai mata

pencaharian yang bermacam-macam seperti bertani, menangkap ikan, menoreh getah,

dan lain-lain.

Oleh sebab itu pola perkampungan bagi nelayan berbeda dengan pola

perkampungan petani. Untuk nelayan yang pekerjaaannya menangkap ikan di laut,

mereka umumnya bertempat tinggal secara berkelompok di suatu daerah pantai

ataupun muara sungai. Sedangkan bagi petani(petani padi, petani kelapa, petani getah)

biasanya mendirikan rumah tinggalnya dekat dengan tempat mereka bekerja. Mereka

mendirikan rumah di salah satu bagian kebun atau ladangnya.Maka dari itu pola

perkampungannya bagi para petani ini secara bertebaran dan meluas, sedangkan bagi

nelayan secara berkelompok.

Orientasi dan Entrance

Umumnya masyarakat di Kalbar tidak begitu mempersoalkan arahnya

pendirian sebuah bangunan. Selain dari menggunakan arah berdasarkan mata angin.

Masyarakat biasanya lebih suka menggunakan nama-nama arah seperti hilir, hulu, ke

muara, ke pantai, ke darat, ke seberang dan lain-lainnya. Selain itu umumnya

seseorang mendirikan rumah tempat tinggal berderet-deret menghadap jalan ataupun

berderet-deret menghadap arah memanjangnya tepi sungai. Jalan-jalan di daerah ini

biasanya dibuat sejajar atau tegak lurus sungai. Sedangkan arah sungai atau pun jalan

itu sendiri tidak menentu.

Walaupun tidak ada suatu ketentuan mengenai arah bangunan ini. masyarakat

setempat mempunyai suatu harapan. bahwa rumah tempat tinggal sebaiknya

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 19: Makalah Kalimantan Barat

menghadap arah matahari terbit. Bila arah ini tidak mungkin. diusahakan arah rumah

tersebut memungkinkan adanya sinar matahari masuk ke dalam ruangan. seperti

ruangan tamu kamar tidur dan lain-lain.

Pola-pola sirkulasi pada arsitektur tradisional relatif masih sederhana. Hal ini

disebabkan antara lain oleh jenis kegiatan yang masih sediki£. Pola-pola sirkulasi

umumnya berbentuk linear dan terbuka. Pola sirkulasi pada keraton umunya

berbentuk lurus, tegak lurus jalan, dan tegak lurus sungai, bersifat formal. Jalan tanah,

jalan kayu sebagai tempat bersirkulasi berbentuk datar. Pada bagian pinggir sungai

atau daerah yang sering terkena banjir jalan-jalan menggunakan konstruksi panggung.

Jembatan kayu terdapat pada jalur sirkulasi yang melalui parit-parit. Pada

Keraton Kerjaan Mempawah, akses menuju bangunan berpola lurus dan dikiri kanan

jalan didirikan tiang-tiang pendek berukir berfungsi untuk mempertegas jalur

pencapaian. Sirkulasi umumnya berupa jalantanah yang diperkeras, jalan rumput, dan

jalan kayu.

Sumbu

Suatu komposisi arsitektur tradisional dapat memanfaatkan simetri untuk

mengorganisasi bentuk bentuk dan ruang ruangnya dalam dua cara, yaitu seluruh

organisasi bangunan dapat dibuat simetri atau suatu kondisi simetris dapat terjadi

hanya pada bagian tertentu dari bangunan dan mengorganisir suatu pola tak teratur

dari bentuk bentuk dan ruang ruang ruang terhadapnya.

Walaupun masih sederhana, tisak semua bangunan arsitektur tradisional di

Kalbar berbentuk simetris tetapi ada juga yang berbentuk asimetris. Pada umumnya

bentuk bangunan ini dikategorikan memiliki simetri bilateral, yaitu suatu susunan

yang seimbang dari unsur- unsur yang sama terhadap suatu sumbu yang sama. Pola -

pola simetri radial seringkali ditemukan pada ornamen -ornamen ( hiasan ) yang

berpola geometrik.

Hierarki

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1

Page 20: Makalah Kalimantan Barat

Hirarkhi mengacu kepada pengertian perbedaan-perbedaan dan derajat kepen

tingan dari bentuk-bentuk dan ruang-ruang dan peran-peran fungsional, formal dan

simbolis yang dimainkan di dalam organisasinya .Hirarkhi pada arsitektur tradisional

Kalbar dapat ditemui pada penggunaan ukuran yang luar biasa, bentuk bentuk unik

dan lokasi strategis.

Proporsi dan Skala

Sistem proporsi pada bangunan arsitektur tradisional Kalbar umumnya dapat

dikelompokkan pada penggunaan proporsi anthromorpis, yaitu yang didasarkan pada

dimensi-dimensi proporsi-proporsi tubuh manusia. Sistem proporsi yang ada di sana

umumnya banyak ditentukan oleh dimensi-dimensi kayu komponen

struktur/konstruksi. Pada bangunan kraton biasanya menggunakan skala monumental.

Sedangkan bangunan rumah-rumah adat menggunakan skala manusia.

DAFTAR PUSTAKA

1. www.wikipedia.org

ARSITEKTUR KALIMANTAN BARAT

SEJARAH ARSITEKTUR 1