makalah kacang hijau

25
I. PENDAHULUAN Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini kurangnya perhatian masyarakat diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya masih sanagat rendah. Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu : lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit relative sedikit, panen relative cepat, pada umur 55-60 hari, cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relative mudah, kegagalan panen total relatif kecil, harga jual tinggi dan stabil dan dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah. 1

Transcript of makalah kacang hijau

Page 1: makalah kacang hijau

I. PENDAHULUAN

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang

cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini kurangnya perhatian

masyarakat diantaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya

masih sanagat rendah.

Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India dan telah

lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau memiliki

beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan

yang lain yaitu : lebih tahan terhadap kekeringan, hama dan penyakit

relative sedikit, panen relative cepat, pada umur 55-60 hari, cara tanam

dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relative

mudah, kegagalan panen total relatif kecil, harga jual tinggi dan stabil dan

dapat dikonsumsi langsung dengan pengolahan yang mudah.

1

Page 2: makalah kacang hijau

II. Botani Tanaman

Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman kacang hijau

diklasifikasikan seperti berikut ini.

Divisio : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Phaseolus

Spesies : Phaseolus radiatus L.

III. Morfologi Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berakar tunggang. Sistem perakarannya

dibagi menjadi dua yaitu mesophytes dan xerophytes. Mesophytes

mempunyai banyak cabang akar pada permukaan tanah dan tipe

pertumbuhannya menyebar, sementara xerophytes memiliki akar cabang

lebih sedikit dan memanjang ke arah bawah.

Batang tanaman kacang hijau berukuran kecil, berbulu, berwarna

hijau kecokelat-cokelatan atau kemerah-merahan; tumbuh tegak

mencapai ketinggian 30 cm - 110 cm dan bercabang menyebar ke semua

arah. Daun tumbuh majemuk, tiga helai anak daun per tangkai. Helai daun

berbentuk oval dengan ujung lancip dan berwarna hijau.

Daun tanaman kacang hijau tumbuh majemuk dan terdiri dari tiga

helai anak daun setiap tangkai. Helai daun berbentuk oval dengan bagian

2

Page 3: makalah kacang hijau

ujung lancip dan berwarna hijau muda hingga hijau tua. Letak daun

berseling. Tangkai daun lebih panjang daripada daunnya sendiri.

Bunga kacang hijau berkelamin sempurna (hermaprodite),

berbentuk kupu-kupu, dan berwarna kuning. Proses penyerbukan terjadi

pada malam hari sehingga pada pagi harinya bunga akan mekar dan pada

sore hari menjadi layu.

Polong kacang hijau berbentuk silindris dengan panjang antara 6-

15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna

hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi

10-15 biji.

Biji kacang hijau berbentuk bulat. Biji kacang hijau lebih kecil

dibandingkan dengan biji kacang tanah atau kacang kedelai, yaitu

bobotnya hanya sekitar 0,5 - 0,8 mg. Kulitnya hijau berbiji putih. Bijinya

sering dibuat kecambah atau taoge.

IV. Syarat Tumbuh

Iklim

Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki

suasana panas selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran

rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Di Jawa,

tanaman ini banyak ditanam di daerah Pasuruan, Probolinggo,

Bondowoso, Mojosari, Jombang, Pekalongan, Banyumas, Jepara,

Cirebon, Subang dan Banten. Selain di Jawa, tanaman ini juga ditanam di

Madura, Sulawesi, NusaTenggara dan Maluku.

3

Page 4: makalah kacang hijau

Berdasarkan indikator di daerah sentrum produsen, keadaan iklim

yang ideal untuk tanaman kacang hijau adalah daerah yang bersuhu 250C

- 270C dengan kelembaban udara 50% - 80%, curah hujan antara 50 mm

- 200 mm/bulan, dan cukup mendapat sinar matahari (tempat terbuka).

Jumlah curah hujan dapat mempengaruhi produksi kacang hijau.

Tanaman ini cocok ditanam pada musim kering (kemarau) yang rata-rata

curah hujannya rendah.

Tanaman kacang hijau termasuk tanaman golongan C3. Artinya,

tanaman ini tidak menghendaki radiasi dan suhu yang terlalu tinggi.

Fotosintesis tanaman kacang hijau akan mencapai maksimum pada

sekitar pukul 10.00. Radiasi yang terlalu terik tidak diinginkan oleh

tanaman kacang hijau. Panjang hari yang diperlukan minimum 10

jam/hari.

Tanah

Hal yang penting diperhatikan dalam pemilihan lokasi kebun

kacang hijau adalah tanahnya subur, gembur, banyak mengandung bahan

organik (humus), aerasi dan drainasenya baik, serta mempunyai kisaran

pH 5,8 - 6,5. Untuk tanah yang ber-pH lebih rendah daripada 5,8 perlu

dilakukan pengapuran (liming).

Tanaman kacang hijau menghendaki tanah yang tidak terlalu berat.

Artinya, tanah tidak terlalu banyak mengandung tanah liat. Tanah dengan

kandungan bahan organik tinggi sangat disukai oleh tanaman kacang

4

Page 5: makalah kacang hijau

hijau. Tanah berpasir pun dapat digunakan untuk pertumbuhan tanaman

kacang hijau, asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik.

Kacang hijau menghendaki tanah dengan kandungan hara (fosfor,

kalium, kalsium, magnesium, dan belerang) yang cukup. Unsur hara ini

penting untuk meningkatkan produksinya.

Perendaman Benih Kacang Hijau

Air merupakan salah satu syarat penting bagi berlangsungnya

proses perkecambahan benih. Dua faktor penting yang mempengaruhi

penyerapan air oleh benih adalah : sifat dari benih terutama kulit

pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada medium sekitarnya.

Banyaknya air yang diperlukan bervariasi tergantung pada jenis benih.

Tingkat pengambilan air juga dipengaruhi oleh temperatur, temperatur

yang tinggi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan air.

Untuk menghasilkan perkecambahan yang optimum sebagian

besar benih membutuhkan media perkecambahan dalam kondisi

kapasitas lapang. Tahap awal perkecambahan tetap dapat berlangsung

menggunakan air yang tersedia dari kondisi kelembaban udara yang

tinggi, meskipun kondisi ini tidak cukup untuk mendukung terjadinya

perkecambahan secara lengkap. Perkecambahan pada umumnya

terhambat apabila terlalu banyak air, hal ini disebabkan karena

keterbatasan oksigen yang tersedia.

5

Page 6: makalah kacang hijau

Air di dalam proses perkecambahan berfungsi untuk mencairkan

zat-zat makanan yang berada dalam keping biji yang disalurkan di dalam

lembaga. Dalam lembaga telah tersedia bahan baku auksin dalam bentuk

amino, yang dalam perkembangan pertumbuhan kecambah berubah

menjadi auksin. Penyebarluasan auksin ke dalam tubuh kecambah akan

berlangsung hingga ke pucuk akar. Untuk kelangsungan penyebaran ini

secara mutlak dibutuhkan cukup air, tanpa air pertumbuhan kecambah

akan gagal total.

Mekanisme proses penyerapan air dapat berlangsung karena

adanya proses, difusi, osmosis, transport aktif, dan imbibisi. Imbibisi

merupakan salah satu proses difusi yang terjadi pada tanaman. Imbibisi

merupakan masuknya air pada ruang interseluler dari konsentrasi rendah

ke konsentrasi tinggi. Pada peristiwa perendaman inilah terjadi proses

imbibisi oleh kulit biji tanaman tersebut. Proses imbibisi juga memiliki

kecepatan penyerapan air yang berbeda-beda untuk setiap jenis biji

tanaman.

Peristiwa imbibisi juga bisa dikatakan sebagai suatu proses

penyusupan atau peresapan air ke dalam ruangan antar dinding sel,

sehingga dinding selnya akan mengembang. Ada dua kondisi yang

diperlukan untuk terjadinya imbibisi adalah adanya gradient, potensial air

antara permukaan adsorban dengan senyawa yang diimbibisi dan adanya

affinier (daya gabung) antara komponen adsorban dengan senyawa yang

diimbibisi. Luas permukaan biji yang kontak dengan air, berhubungan

6

Page 7: makalah kacang hijau

dengan kedalaman penanaman biji, berbanding lurus dengan kecepatan

penyerapan air. Saat biji kacang hijau yang kering direndam dalam air, air

akan masuk ke ruang antar sel penyusun endosperm secara osmosis.

Penambahan volume dalam peristiwa imbibisi adalah lebih kecil

dari pada penjumlahan volume zat mula-mula, dengan zat yang

diimbibisikan apabila dalam keadaan bebas. Perbedaan ini diduga karena

zat atau molekul yang diimbibisikan harus menempati ruang diantara

molekul-molekul zat yang mengimbibisi sehingga volume zat yang

diimbibisikan tertakan lebih kecil dari pada bila dalam keadaan bebas.

Banyaknya air yang dihisap selama proses imbibisi umumnya kecil,

cepat dan tidak boleh lebih dari 2-3 kali berat kering dari biji. Kemudian

pertumbuhan biji tampak terhadap pertumbuhan akar dan sistem yang

cepat, lebih luas dan banyak menampung sumber air yang diterima.

Imbibisi berlangsung jika potensial osmotik larutan disekitar benih

lebih rendah daripada tekanan osmotik di dalam sel benih. Peningkatan

konsentrasi zat-zat terlarut diluar benih dapat memperlambat kecepatan

imbibisi benih. Benih dapat mengalami kekeringan fisiologis, bahkan jika

konsentrasi larutan luar sel benih lebih tinggi, maka dapat terjadi

pergerakan air dalam benih mengalami plasmolisis.

`Sebagian benih menunjukkan pola penyerapan yang tidak normal.

Pada legume, penyerapan awal terkadang berlangsung melalui stropiole.

Aliran kedalam benih ini sering lambat, tetapi karena benih menyerap air,

kulit pecah dan penyerapan berlangsung melalui seluruh kulit biji. Benih

7

Page 8: makalah kacang hijau

yang sangat kering terkadang kecepatan penyerapannya lebih lambat

daripada benih yang lembab karena gerakan air dalam jaringan kering

mengalami hambatan fisik. Pengambilan air selama tiga fase

perkecambahan meliputi : tingkat I imbibisi; tingkat II proses yang berjalan

lambat; dan tingkat III perpanjangan dan pembelahan sel. Proses

metabolic benih membutuhkan oksigen maka kelebihan kelembaban dan

kadar oksigen yang rendah disekitar benih dapat menghambat proses

perkecambahan atau benih dapat membusuk.

V. Fase Pertumbuhan Kacang Hijau

a. Fase muncul lapang (emergence)

Benih kacang hijau yang ditanam pada kondisi yang sesuai untuk

perkecambahan akan segera berkecambah dan akan muncul ke atas

permukaan tanah (muncul lapang) setelah 5 sampai 7 hari. Seminggu

setelah itu, akan segera terbentuk sepasang daun trifoliate yang

membuka sempurna dan dapat melakukan fotosintesis.

Proses perkecambahan benih merupakan suatu rangkaian

kompleks dari perubahan morfologi, fisiologi dan biokimia.

Perkecambahan adalah permulaan munculnya pertumbuhan aktif yang

menghasilkan pecahnya kulit biji dan munculnya semai. Perkecambahan

meliputi: imbibisi dan absorpsi air, hidrasi jaringan, absorpsi oksigen,

pengaktifan enzim dan pencernaan, transpor molekul yang terhidrolisis ke

sumbu embrio, peningkatan respirasi dan asimilasi, inisiasi pembelahan

dan pembesaran sel, dan munculnya embrio.

8

Page 9: makalah kacang hijau

Pola pertumbuhan kecambah kacang hijau yaitu tipe epigeal

dimana hipokotil memanjang dan menarik kotiledon ke atas permukaan

tanah. Proses perkecambahan kacang hijau dimulai dengan mengimbibisi

air melalui kulit benih dan mikropil. Akar primer menembus kulit benih,

memanjang dengan cepat membentuk kecambah didalam tanah. Pada

saat yang sama hipokotil memanjang. Hipokotil terletak antara akar primer

dan kulit benih masih di dalam tanah. Untuk mencapai permukaan

dibentuk sebuah lengkungan dan membantu hipokotil menembus tanah.

Kulit benih bias muncul ke permukaan tanah bersama kotiledon, tapi

seringkali kulit benih tertinggal dalam tanah dan kotiledon keluar karena

pemanjangan hipokotil lebih lanjut. Plumula dan daun primer terlindung

diantara kotiledon, setelah kotiledon muncul dari tanah hipokotil menguat

epikotil memanjang, kotiledon membuka dan daun primer mengembang.

Di atas tanah kotiledon menjadi hijau dan dapat melakukan fotosintesis,

setelah daun pertama mengembang, kotiledon akan lepas.

Faktor internal yang mempengaruhi proses perkecambahan adalah :

1. Tingkat kemasakan benih.

Benih yang di panen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai,

tidak mempunyai viabilitas tinggi. Diduga pada tingkatan tersebut benih

belum memiliki cadangan makanan yang cukup dan juga pembentukan

embrio yang belum sempurna.

9

Page 10: makalah kacang hijau

2. Ukuran benih

Di dalam jaringan penyimpanannya, benih memiliki karbohidrat,

protein, lemak dan mineral. Dimana bahan-bahan ini diperlukan

sebagai bahan baku dan energi bagi embrio pada saat

perkecambahan. Diduga bahwa benih yang berukuran besar dan berat

mengandung cadangan makanan lebih banyak dibandingkan dengan

benih yang kecil, mungkin pula embrionya lebih besar.

3. Dormansi

Dormansi atau disebut juga masa istirahat biji, dimana biji tidak akan

berkecambah meskipun dalam keadaan yang menguntungkan untuk

perkecambahan (biji belum masak sempurna)

b. Fase pertumbuhan vegetatif

Setelah muncul lapang, tanaman kacang hijau akan mengalami

pertumbuhan vegetatif sampai awal muncul atau terbentuknya bunga.

Periode ini umumnya terjadi pada periode 2 – 6 minggu setelah tanam.

Pertumbuhan vegetatif ini juga masih terjadi setelah tanaman mulai

berbunga tetapi dengan kecepatan yang berkurang.

c. Fase pembungaan

Fase ini diawali dengan pembentukan bunga. Setelah bunga

terbentuk terjadi penyerbukan sendiri yang dilanjutkan dengan proses

pembuahan. Pembuahaan yang berhasil akan dilanjutkan dengan

pembentukan polong. Pembungaan akan terus terjadi walaupun sebagian

bunga telah berkembang menjadi polong.

10

Page 11: makalah kacang hijau

d. Fase pembentukan polong dan pengisian biji

Polong yang terbentuk setelah terjadi pembuahan mengalami

pertumbuhan sampai pada ukuran tertentu. Selama pertumbuhan

tersebut, di dalamnya terjadi pembentukan dan pengisian biji. Pemasakan

biji dianggap selesai apabila polong telah mencapai ukuran maksimum.

Selanjutnya biji di dalam polong akan mengalami proses pematangan

yang ditandai oleh perubahan warna polong yang pada umumnya dari

hijau menjadi hitam, sekaligus sebagai tanda polong siap dipanen.

VI. Budidaya Kacang Hijau

Penyiapan Lahan

1. Lokasi pembenihan harus sesuai dan disetujui oleh BPSB untuk

memenuhi persyaratan-persyaratan sertifikasi benih.

2. Dibuat saluran drainase dengan lebar dan kedalaman 20-30 cm, jarak

antar saluran 3,0-3,5 m (keliling dan melintang/membujur

petakan/lahan).

3. Lahan sawah bekas tanaman padi yang baru dipanen tidak perlu

diolah, jeraminya cukup dipotong rata dengan tanah.

4. Lahan kering dan sawah yang sudah agak lama tidak ditanami perlu

dilakukan pengolahan tanah secara sempurna.

11

Page 12: makalah kacang hijau

Tanam

1. Perlakuan benih dengan Marshal 25 ST dengan takaran 10-15 g/kg

benih, untuk mencegah serangan lalat bibit dan semut.

2. Benih ditanam secara tugal 2-3 biji/lubang dengan kedalaman 3-5 cm,

kemudian ditutup dengan abu jerami atau tanah.

3. Jarak tanam 40-50 x 10 cm populasi 400.000-500.000 tanaman/ha.

Pemupukan

1. Pemupukan pertama (0-1 minggu setelah tanam) 25 kg Urea, 60 kg

SP-36, 50 kg KCI per hektar. Ketiga pupuk dicampur dan diberikan

secara larikan di samping baris tanaman atau dengan tugal.

2. Pemupukan kedua umur 2-3 minggu setelah tanam dengan 25 kg

Urea yang diberikan secara larikan di sebelah tanaman.

Penyiangan

1. Penyiangan dilakukan 2 (dua) kali selama pertumbuhan tanaman

yaitu : pada umur 10-15 HST dan pads umur 25-30 HST.

2. Penyiangan dilakukan dengan cara dikored atau menggunakan

pancong/cangkul.

Pengairan

1. Kacang hijau termasuk tanaman yang toleran terhadap kekurangan

air yang penting tanah cukup kelembabannya.

12

Page 13: makalah kacang hijau

2. Bila tanahnya kering, sebaiknya segera diairi terutama pada

periode kritis yakni pada saat tanam, saat berbunga dan saat

pengisian biji.

Pengendalian Hama

1. Beberapa jenis hama tanaman kacang hijau antara lain : Lalat

Kacang (Ophiomya phaseoli), Ulat Jengkal Hijou (Phusia chalcites),

Ulat Grayak (Prodanio litura), Penggerek Polong (Maruca

testulalis), Kutu Aphis (Aphis craccivora), Kepik Hijau (Nezara

viridula), dan Kutu Thrips (Benusia tabaci).

2. Untuk pengendalian ulat daun maupun penggerek polong dapat

digunakan insektisida : Marshal, Fastac, Decis, Matador dan

Atabron.

3. Untuk mengendalikan kutu dan kepik yang menyerang daun

maupun polong dapat digunakan insektisida diantaranya : Decis,

Basso, Kiltop, Ambush, Larvin.

Penyakit

Penyakit yang umumnya sering muncul pada tanaman kacang hijau

antara lain:

1. Penyakit yang disebabkan oleh jamur/cendowan seperti bercak-

bercak daun (Cercospora c.), karat daun (Uromycus sp), Kudis

(Elismoe iwatae),embung tepung (Erysipha p.) dan Rhizoctonia s.

Adapun cara pengendaliannya adalah sebagai berikut:

Menanam varietas tahan seperti Walet, Nuri, Gelatik dan Kenari.

13

Page 14: makalah kacang hijau

Membuat saluran drainase/bedengan.

Menghindari tanah dan sisa tanaman yang terinfeksi jamur atau

cendawan.

Aplikasi fungisida scat tanam (mencampur pada benih) dan pada

pertanaman dengan Benlate, Dithene M 45, Bayleton, Bavistin,

Topsin M, Cobox atau Cuprovit.

2. Penyakit : Virus Belong (Blackgram mottle) dan Mosaik Kuning (Bean

yellow).

Adapun cara pengendalian sebagai berikut :

Penanaman varietas tahan dan bebas virus.

Mencabut dan membakar tanaman terserang.

Menggunakan insektisida untuk memberantas serangga vektor di

lapangan.

Melakukan pergiliran tanaman.

Seleksi Tanaman

1. Seleksi vegetatif umur 7-15 hst.

Cara : a) membuang tanaman yang berbeda warna hipokotilnya (hijau,

hijau keunguan, ungu dan ungu tua). b) membuang tanaman yang

berbeda bentuk daunnya (bulat runcing, oval runcing dan lain-lain). c)

membuang tanaman yang berbeda bulu daunnya (tidak berbulu, bulunya

sangat jarang dan bulunya lebat).

2. Seleksi generatif yaitu scat berbunga dan setelah keluar polong.

14

Page 15: makalah kacang hijau

Membuang tanaman yang berbeda tipe pertumbuhannya (tegak,

semi tegak dan menyebar).

Membuang tanaman yang berbeda warna polong, pada saat

perubahan warna polongnya (kuning jerami, coklat kemerahan,

coklat kehitaman, hitam dan lain-lain).

Panen

1. Umur panen bervariasi dari 55-70 hari.

2. Panen dilakukan jika polong telah kering dan mudah pecah.

3. Panen dapat dilakukan satu kali atau duo atau tiga kali, tergantung

varietas.

Pengeringan dan Pengolahan

1. Hasil panen langsung dijemur di atas lantai beralaskan terpal atau

karung dengan ketebalan 2-3 cm, pembalikan dilakukan setiap ± 3

jam.

2. Polong yang sudah kering dipukul-pukul sampai kulit polong pecah

(dilantai atau dalam karung) dan pemisahan biji dari kulit polong

dilakukan dengan nyiru, tampi atau blower.

3. Biji yang sudah bersih dijemur lagi hingga mencapai kadar air 8 -

9%.

Sortasi dan Penyimpanan

1. Biji yang sudah mencapai kadar air 8-9% ditampi atau diayak untuk

memisahkan benih bogus dan benih jelek.

2. Biji yang sudah disortir dimasukkan dalam kantong kantong plastic

15

Page 16: makalah kacang hijau

berukuran 5-10 kg, ditutup dengan sistem rapat udara (diikat kuat-

kuat).

3. Bila tidak tersedia kantong plastik dapat juga digunakan blek/kaleng

minyak dan ditutup dengan parafin/lilin.

4. Sebelum disimpan dalam blek, benih dicampur dengan abu dapur

atau insektisida.

VII. Manfaat Kacang Hijau

Kacang yang kering dapat dimasak atau digiling. Mereka dimakan

dipisah atau utuh (dhal). Biji atau tepungnya dapat digunakan dalam

berbagai hidangan seperti sup, bubur, penganan, roti, mie dan bahkan

eskrim. Tepung kacang hijau secara ekstensif digunakan untuk tepung mi,

protein kacang hijau digunakan untuk membentengi tepung biji-bijian.

Keduanya pecahan dapat dipisahkan dengan penggolongan fraksi udara.

[yang] paling populer Sayuran segar yang paling terkenal dalam masakan

oriental adalah kecambahnya. Residu panen merupakan makanan hewan

yang penting. kacang hijau kadang-kadang ditanam untuk jerami, pupuk

hijau atau penutup tanaman. Prospek permintaan untuk kacang polong

sebagai makanan akan terus bertambah. Jangka waktu hidup yang

singkat dari kacang hijau sangat cocok untuk meningkatkan intensitas

pemanenan di tanah pertanian. Pengembangan baru di dalam teknologi

makanan untuk memungkinkan membuat perluasan pemanfaatan kacang

hijau. Tauge mulai dikenal sebagai sayuran musim dingin di banyak

16

Page 17: makalah kacang hijau

daerah hangat. Riset produksi perlu dipusatkan pada hasil dapat

dipercaya dan mutu benih baik (tahan terhadap kerusakan karena iklim).

Pengolahan riset harus dipusatkan pada diversifikasi dan mutu dari

produk kacang hijau.

Ditinjau dari ilmu gizi, jumlah panas yang dihasilkan kecambah

kacang hijau sangat rendah. Setiap 100 gram kecambah kacang hijau

hanya mengandung 8 kalori panas, tetapi kandungan seratnya dapat

meningkatkan kontraksi usus, sehingga punya efek dapat memperlancar

buang air, ciri yang khas ini menyebabkan kecambah kacang hijau punya

peran penting untuk mengatasi masalah kegemukan.

Lebih jauh lagi, kecambah kacang hijau juga merupakan sayuran

bergizi stabil. Menurut hasil analisa, kecambah mengandung protein,

lemak, karbohidrat, berbagai macam vitamin, serat, karotena, asam nitrat,

fosfor, zat besi dan mineral.

17

Page 18: makalah kacang hijau

18