analisis cuaca terkait kejadian hujan es di kabupaten solok tanggal ...
makalah kabupaten solok
-
Upload
dhony-fernando -
Category
Documents
-
view
222 -
download
0
Transcript of makalah kabupaten solok
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
1/11
BAB I
PENDAHULUAN
Kabupaten Solok adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat,
Indonesia. Kabupaten ini merupakan salah satu sentra produksi beras terbesar di
Sumatera Barat, yang dikenal dengan nama Bareh Solok. Dahulu wilayah Solok
(termasuk kota Solok dan kabupaten Solok Selatan) merupakan wilayah rantau
dari Luhak Tanah Datar, yang kemudian terkenal sebagai Luhak Kubuang Tigo
Baleh. Disamping itu wilayah Solok juga merupakan daerah yang dilewati oleh
nenek moyang Alam Surambi Sungai Pagu yang berasal dari Tanah Datar yang
disebut juga sebagai nenek kurang aso enam puluh (artinya enam puluh orang
leluhur alam surambi Sungai Pagu). Perpindahan ini diperkirakan terjadi pada
abad 13 sampai 14 Masehi.
Kabupaten Solok bukanlah daerah baru karena Solok telah ada jauh
sebelum undang-undang pembentukan wilayah ini dikeluarkan. Pada masa
penjajahan Belanda dulu, tepatnya pada tanggal 9 April 1913, nama Solok telah
digunakan sebagai nama sebuah unit administrasi setingkat kabupaten yaitu
AfdeelingSolok sebagaimana disebut di dalamBesluitGubernur Jenderal Belanda
yang kemudian dimuat di dalamStaatsblad van Nederlandsch-Indie. Sejak
ditetapkannya nama Solok setingkat kabupaten pada tahun 1913 hingga saat ini
Solok tetap digunakan sebagai nama wilayah administratif pemerintahan setingkat
kabupaten/kota.
Pada tahun 1970, ibukota Kabupaten Solok berkembang dan ditetapkan
menjadi sebuah kotamadya dengan nama Kota Solok. Berubah statusnya Ibukota
Kabupaten Solok menjadi sebuah wilayah pemerintahan baru tidak diiringisekaligus dengan pemindahan ibu kota ke lokasi baru. Pada tahun 1979
Kabupaten Solok baru melakukan pemindahan pusat pelayanan pemerintahan dari
Kota Solok ke Koto Baru, Kecamatan Kubung, namun secara yuridis Ibukota
Kabupaten Solok masih tetap Solok.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah, pemerintah kabupaten/kota diberikan kewenangan yang
nyata dan luas serta tanggung jawab penuh untuk mengatur daerahnya masing-
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Berashttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubuang_Tigo_Balehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubuang_Tigo_Balehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alam_Surambi_Sungai_Paguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/9_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/1913http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasihttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gubernur_Jenderal_Belanda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotamadyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibu_kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Baruhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kecamatan_Kubung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kecamatan_Kubung&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Koto_Baruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ibu_kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Solokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotamadyahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kotahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupatenhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Gubernur_Jenderal_Belanda&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Administrasihttp://id.wikipedia.org/wiki/1913http://id.wikipedia.org/wiki/9_Aprilhttp://id.wikipedia.org/wiki/Belandahttp://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Datarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Alam_Surambi_Sungai_Paguhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubuang_Tigo_Balehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kubuang_Tigo_Balehhttp://id.wikipedia.org/wiki/Berashttp://id.wikipedia.org/wiki/Indonesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barathttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten -
7/23/2019 makalah kabupaten solok
2/11
masing. Kabupaten Solok yang saat itu memiliki luas 7.084,2 Km memiliki
kesempatan untuk melakukan penataan terhadap wilayah administrasi
pemerintahannya. Penataan pertama dilakukan pada tahun 1999 dengan
menjadikan wilayah kecamatan yang pada tahun 1980 ditetapkan sebanyak 13
kecamatan induk ditingkatkan menjadi 14 sementara jumlah desa dan kelurahan
masih tetap sama.
Penataan wilayah administrasi pemerintahan berikutnya terjadi pada tahun
2001 sejalan dengan semangat babaliak banagari di Kabupaten Solok. Pada
penataan wilayah administrasi kali ini terjadi perubahan yang cukup signifikan
dimana wilayah pemerintahan yang mulanya terdiri dari 14 kecamatan, 11 Kantor
Perwakilan Kecamatan, 247 desa dan 6 kelurahan di tata ulang menjadi 19
kecamatan, 86 Nagari, dan 520 jorong. Wilayah administrasi terakhir ini
ditetapkan dengan Perda nomor 4 tahun 2001 tentang pemerintahan Nagari dan
Perda nomor 5 tahun 2001 tentang Pemetaan dan Pembentukan Kecamatan.
Pada akhir tahun 2003, Kabupaten Solok kembali dimekarkan menjadi dua
kabupaten yaitu Kabupaten Solok dan Kabupaten Solok Selatan. Pemekaran ini di
lakukan berdasarkan Undang-undang Nomor 38 tahun 2003 dan menjadikan luas
wilayah Kabupaten Solok berkurang menjadi 3.738 Km. Pemekaran inipun
berdampak terhadap pengurangan jumlah wilayah administrasi Kabupaten Solok
menjadi 14 Kecamatan, 74 Nagari dan 403 Jorong.
Dengan berbagai pertimbangan dan telaahan yang mendalam atas berbagai
momentum lain yang sangat bersejarah bagi Solok secara umum, pemerintah
daerah dan masyarakat menyepakati peristiwa pencantuman nama Solok pada
tanggal 9 April 1913 sebagai sebuah nama unit administrasi setingkat kabupaten
di zaman Belanda sebagai momentum pijakan yang akan diperingati sebagai harijadi Kabupaten Solok. Kesepakatan inipun dikukuhkan dengan Perda Nomor 2
tahun 2009 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten Solok. Pada tanggal 9 April
2010, merupakan kali pertama Kabupaten Solok memperingati hari jadinya yang
ke 97.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Solok_Selatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Solok_Selatan -
7/23/2019 makalah kabupaten solok
3/11
BAB II
PEMBAHASAN
Pendidikan
Dilihat dari ketersediaan sarana pendidikan, sampai akhir tahun 2010 di
Kabupaten Solok terdapat 345 sekolah setingkat SD, 97 sekolah setingkat SLTP
dan 41 sekolah setingkat SLTA baik yang berada dibawah naungan Dinas P dan K
maupun Departemen Agama. Dari sisi jumlah murid, untuk tingkat SD terdapat
51 409 orang, tingkat SLTP sebanyak 13 417 orang dan tingkat SLTA sebanyak 9
059 orang. Jumlah siswa yang lulus U.N mengalami kenaikan dibanding tahun
sebelumnya. Untuk tingkat SD jumlah lulusan U.N sebanyak 6 709 orang, tingkat
SLTP sebanyak 5318 orang dan SLTA sebanyak 2 721 orang.
Kesehatan
Pada tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah dokter umum dan dokter gigi
masing-masing 44 orang dan 20 orang. Secara keseluruhan terjadi kenaikan
jumlah tenaga kesehatan di Kabupaten Solok dari 823 orang tahun 2009 menjadi
829 orang tahun 2010.
Agama
Pada tahun 2010 terjadi kenaikan jumlah jemaah haji sebesar 3.59 persen
dari 134 orang tahun 2009 menjadi 139 orang tahun 2010. Dari jumlah jemaah
haji yang diberangkatkan ke tanah suci ini, sebagian besar wanita (58.99 persen)
dan dengan komposisi tingkat pendidikan yang paling banyak SLTA (26.61
persen). Terjadi peningkatan pula pada jumlah peserta qurban dibanding tahunlalu, sebesar 21.19 persen. Pada tahun 2010, jumlah peserta qurban 11 239 orang
dan 2 041 ekor hewan qurban.
Perekonomian
Kabupaten Solok sebagai sentra produksi padi di Sumatera Barat perlu
terus melakukan inovasi untuk meningkatkan produktifitas lahan. Hal ini
berkaitan dengan ancaman mutasi lahan sawah yang semakin besar di masa-masa
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
4/11
mendatang. Kalau diamati untuk produksi padi pada tahun 2010, terjadi
peningkatan produksi sebesar 4.86 persen dari 304 124.4 ton tahun 2009 menjadi
319 667.8 ton tahun 2010. Akan tetapi peningkatan ini perlu terus didorong untuk
mengimbangi peningkatan jumlah penduduk dan kebutuhan pangan terutama
beras dari waktu ke waktu.
Untuk tanaman palawija terjadi peningkatan produksi yang signifikan pada
tahun 2010 terutama pada komoditi kedelai yaitu dari 108.3 pada Tahun 2009 naik
menjadi 168.9 pada Tahun 2010. Kenaikan juga terjadi pada komoditi jagung,
kacang tanah dan kacang hijau serta hampir semua komoditi palawija naik pada
Tahun 2010.
Pada tahun 2010 terdapat sebanyak 321 pengusaha yang melakukan
pendaftaran perusahaan baru maupun memperpanjang status perusahaan. Dari
jumlah tersebut, 262 diantaranya tercatat sebagai pendaftaran baru dan 59 lainnya
pendaftaran perpanjangan. Perusahaan yang paling banyak ada pada Kabupaten
Solok yaitu perusahaan perorangan, sebesar 72.58 persen.
Perhubungan
Total panjang jalan di Kabupaten Solok sampai akhir tahun 2010
berjumlah 1.421,63 km, dengan rinci menurut status jalan, jalan nasional 66.21
km, jalan propinsi 118.09 km dan jalan kabupaten 1 237.33 km. Jika dilihat dari
kondisi jalan, terdapat peningkatan jalan berkualitas baik sebesar 12.3 persen dari
tahun lalu. Sedangkan jalan berkualitas sedang, jalan berkualitas rusak dan jalan
dalam kondisi rusak berat mengalami penurunan 5.83 persen, 22.68 persen dan
2.7 persen dari tahun 2009.
Dibanding tahun 2009, jumlah kendaraan bermotor di Kabupaten Solokpada tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 7.2 persen. Jumlah kendaraan
bermotor yang menyumbang kontribusi terbesar yaitu truck, sebesar 49.14 persen.
Telekomunikasi
Sampai akhir tahun 2010 tersedia 7.232 satuan sambungan telepon dan 6
524 pelanggan. Pelanggan yang terbanyak ada pada STO Solok yaitu 4 603,
dengan kontribusi 63.64 persen dari seluruh pelanggan di Kabupaten Solok.
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
5/11
Pariwisata
Kabupaten Solok memiliki pesona alam yang tidak dimiliki daerah lain
seperti pesona danau Diatas dan danau Dibawah, danau Singkarak dan hamparan
hijau kebun teh di kawasan Kecamatan Gunung Talang serta banyak lainnya.
Keunggulan komparatif di bidang pariwisata ini harus mampu dikelola dengan
sebaik-baiknya untuk mendatangkan sebanyak mungkin wisatawan ke Kabupaten
Solok. Pada gilirannya diharapkan dengan peningkatan kunjungan wisatawan
akan mampu menggerakkan perekonomian dan meningkatkan pendapatan
masyarakat.
Kehidupan Sosial
Masyarakat Kabupaten Solok, saat ini sangat membutuhkan mediator yang
mampu bersinergi dengan pemerintah dan berperan sebagai perpanjangan tangan
guna melakukan pendataan dalam rangka penanggulangan permasalahan sosial.
Sehingga kedepanya Pemerintah Daerah Kabupaten Solok memiliki data base
yang valid terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di
Kabupaten Solok.
Hal itu dikatakan Bupati Solok Drs. H. Syamsu Rahim diwakili oleh
Kepala Dinas Sosnakertrans Ir. Taufik Ramadan, MM, ketika membuka secara
resmi acara sosialisasi pelayanan masalah sosial bagi petugas pelayanan sosial dan
pemuka masyarakat di Guest House Rumah Dinas Bupati Solok, Arosuka
Untuk itu, diharapkan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Karang Taruna
dan Tenaga Kesejahteraan sosial Kecamatan (TKSK) untuk mampu memfasilitasi
dan menanganani permasalahan sosial di nagarinya masing-masing, kata Taufik
Ramadhan.Dikatakannya, dengan meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan
sosial ditengah masyarakat Pemkab Solok menghimbau supaya semua elemen
yang terkabung kedalam pekerja sosial untuk selalu bergandengan tangan untuk
mencapai kemaslahatan masyarakat Kabupaten Solok, khususnya.
Menurut Taufik Ramadhan, pertemuan ini hendaknya dapat melahirkan
beberapa keputusan kedalam bentuk program kerja yang dapat diterapkan
ditengah-tengah masyarakat. Selain itu Pemkab Solok juga menghimbau pada
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
6/11
pada PSM, TKSK dan pemuka masyarakat untuk bekerja keras, terutama
menanggulangi keluarga fakir miskin, penyandang cacat, wanita yang menjadi
korban tindakan kekerasan.
Sementara itu, Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS)
Ny. Erlinda Syamsu Rahim mengatakan, permasalahan sosial yang berkembang
pada saat ini, seperti narkoba dan HIV AIDS, anak terlantar, pelecehan seksual,
dan keluarga hidup dalam rumah tidak layak huni, lebih banyak disebabkan oleh
kurangnya pengetahuan dan informasi yang didapati masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebutlah menurut Hj. Erlinda, LKKS terpanggil
untuk mengadakan kegiatan sosialisasi penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi ini masyarakat yang terhimpun kedalam
kegiatan sosial, bisa menambah pengetahuan dan keterampilan dalam menangani
masalah ditengah-tengah masyarakat.
Didampingi Taufik Ramadhan, Hj. Erlinda Syamsu Rahim, pada
kesempatan tersebut, menyerahkan bantuan kepada beberapa orang masyarakat
yang menyandang permasalahan sosial di Kabupaten Solok, sebagai salah satu
bentuk kepedulian LKKS terhadap mereka.
Mudah-mudahan dengan bantuan yang diberikan ini, setidaknya dapat
sedikit meringankan beban para penyandang masalah sosial di Kabupaten Solok.
Terutama sekali bagi penderita penyakit menahun, dapat digunakan untuk bantuan
biaya berobat di rumah sakit ucap Hj. Erlinda Syamsu Rahim.
Kehidupan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Solok sepanjang tahun 2011 mencapai 6,07%,
terjadi peningkatan 0,11% dibandingkan tahun 2010. Meskipun mengalamipeningkatan, namun jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera
Barat atau dengan pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuahan ekonomi Kota
Solok masih sedikit lebih rendah.
Hal itu diungkapkan Walikota Solok, Irzal Ilyas Dt Lawik Basa MM saat
menyampaikan nota penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ)
Walikota Solok Tahun 2011 kepada DPRD Kota Solok di gedung dewan.
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
7/11
"Jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat yang
mencapai 6,22%. Jelas pertumbuhan ekonomi Kota Solok lebih rendah 0,15%.
Apalagi jika dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai
6,5%, pertumbuhan ekonomi Kota Solok juga kalah 0,43%," ujar Irzal Ilyas.
Namun demikian kata Irzal, pertumbuhan ekonomi Kota Solok yang
mencapai 6,07% ini menunjukkan sektor rill perekonomian masyarakat Kota
Solok terus tumbuh maju dan dinamis.
Ditambahkan Irzal, angka inflansi Kota Solok tahun 2011 juga mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2010. Namun sekali lagi, jika
dibandingkan dengan angka inflansi nasional, angka inflansi Kota Solok juga
masih lebih besar1,58%. Angka inflansi Kota Solok tahun 2011 adalah 5,37%
sementara angka inflansi nasional hanya 3,79%.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Solok atas dasar harga
yang berlaku tahun 2011 mencapai angka Rp 1,21 triliyun meningkat jika
dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai Rp 1,09 triliyun. Angka PDRB ini
didominasi oleh sektor jasa-jasa sebesar 23,67%, pengangkutan dan komunikasi
sebesar 21,67%,kontruksi 15,10% dan perdagangan, hotel, restoran sebasar
10,79%.
Sedangkan sektor pertanian,perkebunan,peternakan, kehutanan dan
perikanan justru terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011
sektor ini hanya memberikan kontribusi sebesar 8,61% turun 0,22% dari tahun
2010.
Kondisi ini kedepan hendaknya menjadi perhatian kita semua sehingga
pertumbuhan sektor ini tidak mengalami penurunan terus. Karena hal ini akan
berakibat serius pada ketahanan pangan dan lapangan pekerjaan bagi 12,03%penduduk Kota Solok yang bekerja disektor pertanian ini," ucap Irzal Ilyas.
Satu hal yang menggembirakan, kata Irzal, tingkat kesejahteraan
masyarakat Kota Solok terus mengalami peningkatan. Ini ditandai dengan
peningkatan pendapatan perkapita yaitu terjadi peningkatan Rp 1,56 juta
dibandingkan tahun 2010. Pendapatan perkapita Kota Solok tahun 2011 adalah Rp
20,01 juta/tahun. Angka ini diperoleh dari jumblah PDRB sebesar Rp 1,21
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
8/11
triliyun dibagi dengan jumblah penduduk Kota Solok tahun 2011 sebanyak 60,721
jiwa.
Kehidupan Agama
Kantor kementerian agama kabupaten Solok merupakan bagian dari
kementerian agama RI yang berada di wilayah Sumantera Barat tepatnya di
kabupaten Solok. Dengan tugas melaksanakan sebagian tugas umum pemerintah
di bidang pembangunan agama. (KMA 373/2002) Untuk menyamakan persepsi,
kementerian agama kab. Solok mempunyai visi Terwujudnya Masyarakat
Kabupaten Solok Yang Taat Beragama, Rukun, Mandiri dan Sejahtera Lahir
Batin.
Dari visi tersebut dijebarkan dengan misi antara lain : Meningkatkan
kualitas hidup beragama,; Meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama ;
Meningkatkan kualitas raudatul athfal, madrasah, pendidikan agama dan
pendidikan keagamaan ; Meningkatkan kualitas penyelenggaraan ibadah haji ;
serta Mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang bersih dan berwibawa. Pada
awalnya urusan keagamaan di kabupaten Solok disebut dengan Kantor Urusan
Agama Tingkat Dua (KUADU) dalam bidang urusan agama dan Inspeksi
Pendidikan Agama (IPADU), seterusnya diganti dengan Dinas Urusan Agama
(DINURA) dan Dinas Pendidikan Agama.
(DISPENDA) dan Dinas Penerangan Agama (DISPENA). Penyebutan
DINURA, DISPENDA dan DISPENA selanjutnya disatukan dengan sebutan
Kantor Perwakilan Departemen Agama.
Kantor Perwakilan Departemen Agama selanjutnya diganti dengan Kantor
Departemen Agama dan mulai bulan Januari 2010 menjadi Kantor KementerianAgama.
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Solok yang sebelumya berpindah-
pindah dengan meyewa bangunan masyarakat, baru pada tanggal 27 Januari 1982
diresmikan oleh Kakanwil Drs. H. Hasnawi Karim.Yang beralamat di Jl Raya
Koto Baru Solok no 73.
Menurut data yang diperoleh bahwa yang pernah menjadi kepala pada
Kantor Kemenag Kab. Solok antara lain : Alimin Saleh, Sungguh St Mudo,
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
9/11
Abdul Kiram BA,H. Mahadis Suleman, Hanafi Salim, Ibrahim Uyub BA, Drs. H.
Yunis Yahsyar Koto, Drs. H. Syahrul Thaib, Drs Suherman, Drs. H. Japeri Jarrab,
MM, Drs. H. Syahrul Wirda, MM, dan saat ini Drs. H. Kardinal N, MM. Luasnya
kabupaten Solok yang lebih kurang 3.738 KM2 dengan jumlah penduduk 475.230
orang memunculkan potesi keagamaan antara lain : Masjid 312 buah, Surau 1.217
buah, Majelis Taklim 166 buah, ormas islam 19 buah, MDA 137 buah,
TPQ/TPSQ 864 buah, Tenaga keagamaan seperti Imam 1177 orang, Khatib 522
orang, Ulama 420 orang Guru PAIS 537 orang dan Penyuluh agama 219 orang.
Kantor kementerian Agama Kabupaten Solok saat ini mempunyai pejabat
sturuktural sebanyak 44 orang, pegawai 119 orang, Guru Madrasah 314 orang,
guru YBD 63 orang, Pengawas PAI 15 orang Analis Kepegawaian 1 orang,
Perencana 2 orang, Penyuluh Agama Fungsional 22 orang serta penghulu 8 orang.
Untuk mendukung pembinaan keagamaan fasilitas penunjang yang ada pada
kementerian Agama kabupaten Solok antara lain mempunyai 1 unit kantor
Kementerian Agama Kab.
Solok yang berkedudukan di Koto Baru Solok, 14 Kantor Urusan Agama
(KUA) yang berkedudukan di ibu kota kecamatan, 34 RA/BA (dikelola oleh
swasta) dan 54 buah madrasah.Madrasah tersebut antara lain tingkat MI sebanyak
10 buah (4 negeri dan 6 swasta), tingkat MTs sebayak 33 buah (7 negeri dan 28
swasta) tingkat MA sebanyak 11 buah (3 negeri dan 8 swasta) dan Dua buah
pondok pesantren salafiah. Catatan sejarah ini akan disempurnakan apabila
didapatkan informasi dan data yang lebih sempurna.
Kehidupan Budaya
Terciptanya tatanan kehidupan sosial budaya dan kelestarian lingkunganyang lebih baik berdasarkan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi
kitabullah.
Semarak syiar agama di surau/mushalla/masjid dan ditengah keluargaserta dalam hidup bermasyarakat
Semarak kehidupan budaya masyarakat Tingkat kriminalitas, peredaran narkoba dan PEKAT terkendali
Terjamin keamanan, kenyamanan dan kepastian hukum
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
10/11
Tinggi kualitas penataan dan pelestarian lingkungan (pro green)Upaya penguatan kearifan lokal dan mengatasi pergeseran nilai-nilai adat
dan budaya, bukanhanya menjadi tugas pemerintah. Namun perlu keseriusan dan
tanggung-jawab seluruh eleman yang ada, terutama kalangan pemangku adat terh-
adap generasi penerus. Tantangan global yang kian berat memicu terjadinya pro-
blematika dalam keseharin masyarakat.
Minangkabau sebagai salah-satu kawasan yang legalitasnya secara
administrasi oleh negara dikukuhkan menjadi sebuah provinsi (Sumatera Barat) di
nusantara, sesungguhnya cukup kental akan nilai-nilai adat dan budaya. Adat dan
budaya yang dimiliki Minangkabau juga terasa sempurna dibanding daerah lain,
hingga tatanan hidup bermasyarakatnya dahulunya berlangsung secara teratur,
ujar Bupati Solok, Syamsu Rahim disela berlangsungnya acra Pekan Budaya
Sumbar (PBS) 2012 di Lapangan Kotobaru, Kecamatan Kubung, Kabupaten
Solok,
Dikatakannya diera sekarang banyak terjadi fenomena tak wajar, tidak
sesuai dengan nilai-nilai adat dan budaya. Ketika semuanya menggelinding,
pihak berkompeten pun seolah acuh, mereka tega hanya berpangku tangan me-
nyaksikannya.
Padahal jelas mereka punya tanggung-jawab untuk meluruskannya. Seperti
kasus perselisihan dalam suatu rumah-tangga hingga berujung perceraian, kawin
lari, perseteruan antara kemenakan dan mamak gara-gara perebutan harta pusaka,
hingga sikap antipati masyarakat terhadap program pemerintah.
Dibidang agama, masyarakat sekarang lebih suka berlomba membangun
sarana ibadah semegah mungkin, sementara tempat-tempat ibadah itu sepi jemaah.
Ini tidak hanya di perkotaan tapi juga di pelosok perkampungan, surau dan Mas-jid hanya akan ramai dimanfaatkan masyarakat dikala bulan Ramadhan, atau di
saat-saat tertentu bila ada kegiatan keagamaan wirid pengajian, setelah itu kembali
sepi.
Seolah antara adat dan agama tidak lagi bersinergi, melainkan
berseberangan. Padahal dalam palsafah Minangkabau disebutkan, adat basandi
syara, syara basandi kitabullah, ungkapnya.
-
7/23/2019 makalah kabupaten solok
11/11
Mnurut mantan Ketua DPRD Sawahlunto dan Wali Kota Solok itu, adat di
Minangkabau sudah cukup sempurna. Selain berlandaskan Islam, ajaran yang
diterapkan juga bersumber dari alam. Jelas, persoalannya tentu terletak pada
manusianya.
Melalui Pekan Budaya Sumbar 2012 yang berlangsung di Kotobaru,
Kecamatan Kubung, Kabupaten Solok, yang serta-merta dibungkus dengan
kegiatan musyawarah bersama duduk baropok anak nagari melibatkan seluruh
elemen se-Sumbar, diharapkan dapat terlahir sebuah keputusan bulat yang
dinamai deklarasi kotobaru.
Pemangku adat yang selama ini lengah akan anak kemenakannya dapat
lebih konsisten memerankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi), generasi penerus
menaruh rasa cinta akan adat dan budaya sendiri seraya menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga sederas apapun goncangan budaya luar merasuki
sendi-sendi kehidupan warga Minangkabau, nilai-nilai kearifan lokal akan tetap
dapat terpelihara.
Begitupun menyangkut budaya, meski diera globalisasi namun tradisi
daerah harus tetap tegar berkibar di saentro Minangkabau, kesenian anak nagari
hidup dan semarak. Sesungguhnya tradisi dan budaya itu adalah khasanah negeri
warisan para leluhur, tidak boleh dihilangkan. Seperti halnya kesenian randai, sa-
luang jo dendang, tarian tradisional, rabab, kasidah rebana dan gambus, selawat
dulang, serta berbegai bentuk kesenian lainnya.