PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN …€¦ · PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN...
Transcript of PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN …€¦ · PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATAN TAHUN...
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KESEHATAN
2017
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KESEHATAN
2017
PROFIL KESEHATANKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK SELATAN
DINAS KESEHATAN
2017
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................... iDAFTAR ISI .............................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN ............................................................1
BAB II. GAMBARAN UMUM ......................................................5A. Geografis ......................................................................5B. Keadaan Penduduk ......................................................7C. Pendidikan ...................................................................11D. Sasaran Program Kesehatan .........................................12
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN ..................................13A. Mortalitas .....................................................................13B. Morbiditas ....................................................................17C. Status Gizi ...................................................................30
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN .......................................32A. Pelayanan Kesehatan ...................................................32B. Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan .........................55C. Perilaku Hidup Masyarakat ..........................................58D. Keadaan Lingkungan ....................................................60
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN ..........................65A. Sarana Kesehatan ........................................................65B. Usaha Kesehatan Berbasis Masyarakat ........................67C. Tenaga Kesehatan ........................................................70D. Pembiayaan Kesehatan .................................................78
BAB VI. PENUTUP .....................................................................80
LAMPIRAN
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 1
BAB IPENDAHULUAN
Kesehatan pada hakekatnya adalah upaya yang dilaksanakan oleh
semua komponen Bangsa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang
produktif secara sosial dan ekonomis.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan 3 pilar utama yaitu
paradigma sehat : 1) pilar paradigma sehat di lakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif
preventif dan pemberdayaan masyarakat; 2) penguatan pelayanan
kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan
kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan
kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi
berbasis risiko kesehatan; 3) sementara itu Jaminan Kesehatan Nasional
dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali
mutu dan kendali biaya.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1)
Upaya kesehatan, 2) Pembiayaan kesehatan, 3) Sumber daya manusia
kesehatan, 4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan, 5)
Manajemen dan informasi kesehatan, dan 6) Pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan
lingkungan, kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), serta
globalisasi dan demokratisasi dengan semangat kemitraan dan kerjasama
lintas sektoral. Penekanan diberikan pada peningkatan perilaku dan
kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan preventif.
Pembangunan Nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu setiap
kebijakan publik selalu memperhatikan dampaknya terhadap kesehatan.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 2
Indikator yang tercantum dalam indikator yang terkait kesehatan
yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang terdiri atas indikator-
indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) Indikator
Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup
sehat, dan keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya
Kesehatan terdiri atas sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan
pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yang terkait dengan
kesehatan.
Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan
aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber
daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan
kesehatan yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang
akurat, tepat dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan
menjadi penting.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Kesehatan Salah satu sarana yang
dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap
pencapaian Kabupaten Solok Selatan dan Hasil Kinerja dan
penyelenggaraan pelayanan minimal adalah Profil Kesehatan. Dengan
demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan ini pada intinya berisi
berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapaian dalam
penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan indikator
kesehatan.
Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan
tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Indonesia Sehat dan
Indikator Kinerja dan SPM Bidang Kesehatan. Untuk Indikator Kinerja
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Bidang. Sumber data
dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 ini berasal dari berbagai program baik di lingkungan Dinas
Kesehatan maupun berasal dari Lintas Sektoral yang terkait, yaitu, BPS,
Kantor KB, Rumah Sakit Daerah, dan Puskesmas serta instansi terkait
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 3
lainnya, ini menggambarkan pencapaian program kesehatan mengacu
kepada SKN tersebut.
Alur penyusunan dan sistematika Profil Kesehatan Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 ini, terdiri dari 6 (Enam) BAB, Yaitu:
Bab I : PendahuluanBab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil
kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.
Bab II : Gambaran Umum dan Perilaku PendudukBab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota.
Selain uraian tentang, letak geografis, administratif dan informasi umum
lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan dan faktor-faktor lainnya misal kependudukan, ekonomi,
pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.
Bab III : Derajat KesehatanBab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian,
angka kesakitan, dan angka status gizi masyarakat.
Bab IV : Upaya KesehatanBab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan kesehatan rujukan dan penunjang, pemberantasan penyakit
menular, pembinaan kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan
gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatan yang
diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh kabupaten.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 4
Bab V : Sumber Daya KesehatanBab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan,
pembiayaan kesehatan dan sumberdaya kesehatan lainnya.
Bab VI : PenutupBab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu
disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di
tahun yang bersangkutan. Selain keberhasilan-keberhasilan yang perlu
dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yang dianggap masih
kurangdalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
Lampiran
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 5
BAB IIGAMBARAN UMUM
A. GEOGRAFIS
Kabupaten Solok Selatan terletak di bagian Selatan Propinsi
Sumatera Barat pada posisi 0’43” – 1’43” Lintang Selatan 101’01” -
101’30” Bujur Timur dengan luas wilayah 3.346,20 km², yang merupakan
salah satu kabupaten pemekaran yang disyahkan berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2003 pada tanggal 7
Januari 2004. Kabupaten Solok Selatan berbatasan dengan lima
kabupaten dimana batas selatannya merupakan kabupaten yang berada
dalam administrasi Propinsi Jambi. Secara geografis dengan batas
administrasi wilayah Kabupaten Solok Selatan berbatas dengan :
1. Sebelah Utara berbatas dengan Kabupaten Solok
2. Sebelah Selatan berbatas dengan Propinsi Jambi (Kabupaten Kerinci dan
Kabupaten Muaro Bungo)
3. Sebelah Barat berbatas dengan Kabupaten Pesisir Selatan
4. Sebelah Timur berbatas dengan Kabupaten Dharmasraya
Kabupaten Solok Selatan memiliki luas wilayah 3.346,20 km² yang
terdiri dari tujuh kecamatan. Kecamatan terluas Sangir Balai Janggo
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 6
dengan luas area 686.94 km² dan yang terkecil adalah kecamatan Sangir
Jujuan dengan luas wilayah 278.06 km². Adapun untuk mengetahui luas
wilayah pada setiap Kecamatan dapat dilihat pada gambar berikut ini :
Gambar 2.1Luas Wilayah (km²) menurut KecamatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 2.1Jumlah Nagari dan Jorong menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 2.1 dapat dilihat bahwa Kabupaten Solok Selatan
mempunyai 39 Nagari dan 269 Jorong.
Kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan dapat diketahui
dari perbandingan jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah dibagi
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 7
dengan luas wilayah yang terdapat pada daerah tersebut. Jadi untuk
tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
sebesar 48,63, ini berarti bahwa sebanyak 48,63 jiwa penduduk yang
menghuni per kilometer persegi wilayah. Untuk mengetahui tingkat
kepadatan penduduk pada setiap Kecamatan dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Gambar 2.2Kepadatan Penduduk per km2 menurut Kecamatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari gambar 2.2 diatas dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk
(per km2) yang padat pada Kecamatan Sangir Batang Hari sebesar 73,82
jiwa/km2.
B. KEADAAN PENDUDUKKabupaten Solok Selatan secara mayoritas dihuni oleh Etnis
Minangkabau. Selain etnis Minangkabau, etnis Jawa juga menghuni
Kabupaten Solok Selatan. Kedatangan etnis Jawa bermula ketika
dibukanya perkebunan oleh Kolonial Belanda dimana ketika itu
Kabupaten Solok Selatan merupakan bagian dari Onderafdeling Muara
Labuh. Umumnya kedatangan mereka sebagai transmigran pada daerah-
daerah transmigrasi seperti di Nagari Sungai Kunyit dan Dusun Tangah.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 8
Secara garis besar wilayah etnis Minangkabau di Kabupaten Solok
Selatan terbagi atas wilayah Adat Alam Surambi Sungai Pagu di bagian
barat dan wilayah Adat Rantau VII Koto di sebelah timur.
Salah satu masalah kependudukan di Kabupaten Solok Selatan
adalah penyebaran penduduk yang belum merata. Hal ini berkaitan
dengan daya dukung lingkungan, luas wilayah dan sumberdaya manusia
yang belum seimbang dalam pengelolaan dan penyebaran penduduk yang
menghuni pada suatu wilayah.
Jumlah penduduk di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar
162.724 jiwa, yang terdiri dari 82.126 jiwa penduduk laki-laki dan 80.598
jiwa penduduk perempuan, dengan rasio jenis kelamin 101,9. Angka ini
berarti bahwa terdapat 101 laki-laki diantara 100 perempuan.
Gambar 2.3Jumlah Penduduk Berdasarkan KecamatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk terbanyak
pada kecamatan Sangir sebesar 25,2% (41.013 jiwa), yang merupakan ibu
kota dari Kabupaten Solok Selatan.
Rata-rata jumlah penduduk yang menghuni per rumah tangga
dapat diketahui dari jumlah penduduk yang menghuni suatu wilayah
dibagi dengan jumlah rumah tangga yang terdapat pada wilayah tersebut.
Untuk mengetahui rata-rata jiwa per rumah tangga pada setiap
Kecamatan dapat dilihat pada grafik berikut ini :
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 9
Grafik 2.2Jumlah Rata-rata Jiwa per Rumah Tangga menurut Kecamatan
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 2.2 dapat dilihat bahwa jumlah rata-rata jiwa yang
menghuni pada setiap rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan yang
terbanyak di Kecamatan Sangir Batang Hari yaitu sebesar 5,24 jiwa per
rumah tangga. Sedangkan untuk rata-rata jiwa yang menghuni setiap
rumah tangga di Kabupaten Solok Selatan sebesar 4,05 jiwa
Jumlah penduduk yang banyak, ditunjang dengan kualitas yang
memadai merupakan modal dasar bagi kelangsungan pembangunan dan
sebaliknya jumlah penduduk yang besar dengan kualitas kurang
memadai merupakan masalah sekaligus beban bagi pembangunan. Oleh
sebab itu pembangunan kesehatan diarahkan kepada pengendalian
kuantitas, pengembangan kualitas serta pengerahan mobilitas sehingga
dapat menunjang laju pembangunan.
Indikator penting terkait distribusi penduduk menurut umur yang
sering digunakan untuk mengetahui produktifitas penduduk adalah
Angka Beban Tanggungan atau Dependency Ratio. Angka Beban
Tanggungan adalah angka yang menyatakan perbandingan antara
banyaknya orang yang tidak produktif (umur dibawah 15 tahun dan
umur 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk umur
produktif (umur 15-65 tahun). Secara kasar perbandingan angka beban
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 10
tanggungan menunjukkan dinamika beban tanggungan produktif
terhadap umur non produktif. Semakin tinggi rasio beban tanggungan,
semakin tinggi pula jumlah penduduk non produktif yang ditanggung
oleh penduduk umur produktif.
Grafik 2.3Jumlah Penduduk berdasarkan Kelompuk Umur
Di KabupatenSolok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 2.3 ditunjukkan bahwa struktur penduduk di Kab.
Solok Selatan termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat
diketahui dari jumlah penduduk usia produktif pada kelompok umur 15-
65 tahun sebesar 63,5% (103.351 jiwa).
Tabel 2.1Jumlah Penduduk dan Angka Beban Tanggungan menurut Jenis
Kelamin Dan Kelompok Usia Produktif dan Non ProduktifDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
No Kelompok Usia Laki-laki Perempuan Jumlah %1 0 – 14 tahun 26.354 25.756 52.110 32,022 15 – 65 tahun 52.341 51.010 103.351 63,52
3 65 tahun keatas 3.431 3.832 7.263 4,46
Jumlah 82.126 80.598 162.724 100ANGKA BEBANTANGGUNGAN(DEPENDENCY
RATIO)56,91 58,00 57,45
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 11
Komposisi penduduk di Kabupaten Solok Selatan menurut
kelompok umur yang ditunjukkan oleh tabel 2.1, bahwa penduduk yang
berusia muda (0 – 14 tahun) sebesar 32,02% yang berusia produktif (15 -
65 tahun) sebesar 63,52% dan yang berusia tua ( >65 tahun) sebesar
4,46%. Dengan demikian maka angka beban Tanggungan (Dependency
Ratio) penduduk Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 57,45.
Hal ini berarti bahwa 100 orang yang masih produktif akan menanggung
57 orang yang belum atau sudah tidak produktif lagi. Apabila
dibandingkan antar jenis kelamin, maka angka beban tanggungan
perempuan (58,00) lebih besar dari pada laki-laki (56,91).
Penduduk sebagai sasaran program pembangunan kesehatan
sangatlah beragam, sesuai dengan karakteristik kelompok umur tertentu
atau didasarkan pada kondisi siklus kehidupan yang terjadi. Beberapa
upaya program kesehatan memiliki sasaran ibu hamil, ibu melahirkan,
dan ibu nifas. Beberapa program lainnya dengan penduduk sasaran
terfokus pada kelompok umur tertentu yang meliputi : bayi, batita, balita,
anak balita, anak usia sekolah, wanita usia subur, penduduk produktif,
usia lanjut dan lainnya.
C. PENDIDIKANPendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan
kecerdasan dan keterampilan manusia. Peningkatan mutu pendidikan
harus terus diupayakan, dimulai dengan membuka kesempatan seluas-
luasnya kepada penduduk untuk mengenyam pendidikan, sehingga pada
peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan.
Ijazah / STTB tertinggi yang memiliki seseorang merupakan indikator
pokok kualitas pendidikan formal. Semakin tinggi Ijazah / STTB yang
dimiliki oleh rata-rata penduduk suatu negara semakin tinggi taraf
intelektual daerah tersebut.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 12
Grafik 2.4Distribusi Frekuensi Persentase Penduduk Usia 15 tahun keatas
menurut STTB tertinggi yang dimiliki di Kabupaten Solok SelatanTahun 2016
Pada Grafik 2.4 berdasarkan perhitungan dari BPS, ijazah/STTB
tertinggi yang dimiliki adalah pada tingkat SD/MI sebesar 26,41%.
Sedangkan penduduk yang belum memiliki Ijazah SD/sederajat masih
cukup tinggi yaitu sebesar 36,22%.
D. SASARAN PROGRAM KESEHATANTabel 2.2
Data Sasaran Program Pembangunan Kesehatandi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
No Sasaran Program KelompokUmur/Formula
JenisKelamin JumlahLaki-laki Perempuan
1 Bayi 0 – 11 bulan 1.805 1.777 3.5832 Baduta 0 - 24 bulan 3.655 3.590 7.2233 Batita 0 – 36 bulan 5.488 5.426 10.9144 Balita 0 - 59 bulan 9.172 9.084 18.2565 Anak Balita 12 -59 bulan 7.362 7.311 14.6736 Anak Sekolah
Dasar7 - 12 tahun 10.344 10.053 20.397
7 Usia 18+ 18+ tahun 51.381 50.777 102.1588 Usia Belum
Produktif0 – 14 Tahun 26.354 25.756 52.110
9 Usia Produktif 15 – 64 Tahun 52.341 51.010 103.35110 Wanita Usia
Subur15 - 49 tahun 41.965
11 Ibu Hamil 1,1 x 25,23/1.000x jmlh pddk
4.106
12 Ibu Bersalin 1,05 x 24,1/1.000x jmlh pddk
3.920
13 Usia Lanjut > 60 tahun 6.003 6.147 12.151
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 13
BAB IIISITUASI DERAJAT KESEHATAN
Derajat kesehatan masyarakat dinilai dengan menggunakan
beberapa indikator yang mencerminkan kondisi mortalitas (angka
kematian), Morbiditas (angka kesakitan) dan status gizi. Pada bagian ini,
derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Solok Selatan dapat
digambarkan melalui angka Mortalitas yang terdiri dari angka kematian
bayi, angka kematian balita dan angka kematian ibu, Morbiditas yang
terdiri dari angka kesakitan beberapa penyakit, serta Status gizi pada
balita.
A. MORTALITAS (Angka Kematian)1. Kematian Bayi
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang
meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi
yang rentan baik terhadap kesakitan maupun kematian.
Grafik 3.1Distribusi Frekuensi Kelahiran Hidup dan Mati berdasarkan
Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.1 dapat dilihat bahwa jumlah kelahiran di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 sebanyak 3.286 kelahiran dengan angka lahir
mati sebesar 6,7 per 1.000 kelahiran. Di Tahun 2015 dengan angka lahir
553 561 325 765 260 310 67 222 201
3264
0 1 5 11 0 3 1 1 0 22
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu Talunan SolokSelatan
Hidup Mati
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 14
mati sebesar 4,2 per 1.000 kelahiran. Terjadi peningkatan angka lahir
mati di Tahun 2016.
Grafik 3.2Distribusi Frekuensi Angka Lahir Mati
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 3.3Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.3 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 angka kematian
Neonatal sebesar 5,5 per 1.000 Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian
sebanyak 18 Neonatal. Dapat dikatakan bahwa beberapa penyebab
kematian pada Neonatal berupa Asfiksia, BBLR, Komplikasi dan
Hipotermi serta Aspirasi Air Susu dan Pneumonia.
8,59,4
2011 2012
0 02011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 14
mati sebesar 4,2 per 1.000 kelahiran. Terjadi peningkatan angka lahir
mati di Tahun 2016.
Grafik 3.2Distribusi Frekuensi Angka Lahir Mati
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 3.3Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.3 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 angka kematian
Neonatal sebesar 5,5 per 1.000 Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian
sebanyak 18 Neonatal. Dapat dikatakan bahwa beberapa penyebab
kematian pada Neonatal berupa Asfiksia, BBLR, Komplikasi dan
Hipotermi serta Aspirasi Air Susu dan Pneumonia.
9,47,5
4,5 4,2
2012 2013 2014 2015
0
10,5
6,4
4,2
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 14
mati sebesar 4,2 per 1.000 kelahiran. Terjadi peningkatan angka lahir
mati di Tahun 2016.
Grafik 3.2Distribusi Frekuensi Angka Lahir Mati
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 3.3Distribusi Frekuensi Angka Kematian Neonatal
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.3 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 angka kematian
Neonatal sebesar 5,5 per 1.000 Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian
sebanyak 18 Neonatal. Dapat dikatakan bahwa beberapa penyebab
kematian pada Neonatal berupa Asfiksia, BBLR, Komplikasi dan
Hipotermi serta Aspirasi Air Susu dan Pneumonia.
4,2
6,7
2016
4,25,51
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 15
Grafik 3.4Distribusi Frekuensi Angka Kematian BayiDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.4 dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di Tahun
2016 sebesar 6,43 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian
sebanayk 21 Bayi (Neonatal 18 dan bayi 3).
2. Kematian BalitaAngka kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun (0-59 Bulan) yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 tahun.
Grafik 3.5Distribusi Frekuensi Angka Kematian Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa angka kematian Balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 6,74 per1.000
18
3,7
2011 2012
18
3,7
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 15
Grafik 3.4Distribusi Frekuensi Angka Kematian BayiDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.4 dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di Tahun
2016 sebesar 6,43 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian
sebanayk 21 Bayi (Neonatal 18 dan bayi 3).
2. Kematian BalitaAngka kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun (0-59 Bulan) yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 tahun.
Grafik 3.5Distribusi Frekuensi Angka Kematian Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa angka kematian Balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 6,74 per1.000
3,7
11,98,7
5,2
2012 2013 2014 2015
3,7
14,8
9,8
5,2
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 15
Grafik 3.4Distribusi Frekuensi Angka Kematian BayiDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.4 dapat dilihat bahwa angka kematian bayi di Tahun
2016 sebesar 6,43 per 1.000 kelahiran hidup dengan jumlah kematian
sebanayk 21 Bayi (Neonatal 18 dan bayi 3).
2. Kematian BalitaAngka kematian Balita adalah jumlah anak yang meninggal
sebelum mencapai usia 5 tahun (0-59 Bulan) yang dinyatakan sebagai
angka per 1.000 kelahiran hidup. Angka kematian balita
mempresentasikan resiko terjadinya kematian pada fase antara kelahiran
dan sebelum umur 5 tahun.
Grafik 3.5Distribusi Frekuensi Angka Kematian Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.5 dapat dilihat bahwa angka kematian Balita (0-59
bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 6,74 per1.000
5,2 6,43
2016
5,2 6,74
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 16
Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian 22 Balita (21 bayi dan 1 Anak
Balita)
3. Kematian IbuAngka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Grafik 3.6Distribusi Frekuensi Angka Kematian IbuDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.6 dapat dilihat bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 153,19 100.000 kelahiran
hidup. Pencapaian dalam rangka penurunan angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan telah dilakukan dengan terbukti bahwa terjadi
trend/kecenderungan penurunan dari Tahun 2011-2016. Adapun jumlah
kematian ibu Tahun 2011 (9 jiwa), 2012 (7 jiwa), 2013 (7 jiwa), 2014 (5
jiwa) dan 2015 (5 jiwa) serta 2016 (5 jiwa)
Adapun penyebab kematian ibu tersebut berupa Preeklampsia,
partus macet, infeksi dan Oedem paru.
386290
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 16
Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian 22 Balita (21 bayi dan 1 Anak
Balita)
3. Kematian IbuAngka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Grafik 3.6Distribusi Frekuensi Angka Kematian IbuDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.6 dapat dilihat bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 153,19 100.000 kelahiran
hidup. Pencapaian dalam rangka penurunan angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan telah dilakukan dengan terbukti bahwa terjadi
trend/kecenderungan penurunan dari Tahun 2011-2016. Adapun jumlah
kematian ibu Tahun 2011 (9 jiwa), 2012 (7 jiwa), 2013 (7 jiwa), 2014 (5
jiwa) dan 2015 (5 jiwa) serta 2016 (5 jiwa)
Adapun penyebab kematian ibu tersebut berupa Preeklampsia,
partus macet, infeksi dan Oedem paru.
290 252,7188,2 161,4
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 16
Kelahiran Hidup dengan jumlah kematian 22 Balita (21 bayi dan 1 Anak
Balita)
3. Kematian IbuAngka Kematian Ibu (AKI) juga menjadi salah satu indikator penting
dari derajat kesehatan masyarakat. AKI menggambarkan jumlah wanita
yang meninggal dari suatu penyebab kematian terkait dengan gangguan
kehamilan atau penanganannya selama kehamilan, melahirkan dan
dalam masa nifas tanpa memperhitungkan lama kehamilan per 100.000
kelahiran hidup.
Grafik 3.6Distribusi Frekuensi Angka Kematian IbuDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.6 dapat dilihat bahwa angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 153,19 100.000 kelahiran
hidup. Pencapaian dalam rangka penurunan angka kematian ibu di
Kabupaten Solok Selatan telah dilakukan dengan terbukti bahwa terjadi
trend/kecenderungan penurunan dari Tahun 2011-2016. Adapun jumlah
kematian ibu Tahun 2011 (9 jiwa), 2012 (7 jiwa), 2013 (7 jiwa), 2014 (5
jiwa) dan 2015 (5 jiwa) serta 2016 (5 jiwa)
Adapun penyebab kematian ibu tersebut berupa Preeklampsia,
partus macet, infeksi dan Oedem paru.
161,4 153,19
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 17
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit.Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis.Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliannya menjadi komitmen global.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2016 59
kasus, Tahun 2015 sebanyak 162 kasus. Angka Notifikasi kasus TB/Case
NotificationRate (CNR) adalah Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB
semua tipe yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk.
Penemuan kasus baru TB BTA + Pada Tahun 2016 dengan CNR sebesar
36,26 per 100.000 penduduk. Berikut ditampilkan grafik penemuan
kasus baru :
Grafik 3.7Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus (CNR) Baru TB BTA+
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.7 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penemuan
kasus baru BTA+ di Kabupaten Solok Selatan di Tahun 2016.
70 9148,5 61,7
2011 2012
Jumlah Kasus Baru
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 17
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit.Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis.Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliannya menjadi komitmen global.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2016 59
kasus, Tahun 2015 sebanyak 162 kasus. Angka Notifikasi kasus TB/Case
NotificationRate (CNR) adalah Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB
semua tipe yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk.
Penemuan kasus baru TB BTA + Pada Tahun 2016 dengan CNR sebesar
36,26 per 100.000 penduduk. Berikut ditampilkan grafik penemuan
kasus baru :
Grafik 3.7Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus (CNR) Baru TB BTA+
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.7 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penemuan
kasus baru BTA+ di Kabupaten Solok Selatan di Tahun 2016.
91131
98
162
61,788,89
64101,4
2012 2013 2014 2015
Jumlah Kasus Baru CNR Kasus Baru
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 17
B. MORBIDITAS (Angka Kesakitan)Morbiditas adalah angka kesakitan, dapat berupa angka insiden
maupun angka prevalen dari suatu penyakit.Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu
tertentu.Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat
kesehatan masyarakat.
1. Tuberculosis (TB)a. CNR Kasus TB
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan
oleh infeksi bakteri Micobacterium tuberculosis.Penyakit ini dapat
menyebar melalui droplet orang yang telah terinfeksi basil TB. Bersama
dengan malaria dan HIV/AIDS, Tuberkulosis menjadi salah satu penyakit
yang pengendaliannya menjadi komitmen global.
Jumlah kasus baru BTA+ yang ditemukan pada tahun 2016 59
kasus, Tahun 2015 sebanyak 162 kasus. Angka Notifikasi kasus TB/Case
NotificationRate (CNR) adalah Angka yang menunjukkan jumlah pasien TB
semua tipe yang ditemukan dan tercatat diantara 100.000 penduduk.
Penemuan kasus baru TB BTA + Pada Tahun 2016 dengan CNR sebesar
36,26 per 100.000 penduduk. Berikut ditampilkan grafik penemuan
kasus baru :
Grafik 3.7Distribusi Frekuensi Penemuan Kasus (CNR) Baru TB BTA+
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.7 dapat dilihat bahwa terjadi penurunan penemuan
kasus baru BTA+ di Kabupaten Solok Selatan di Tahun 2016.
162
59101,4
36,26
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 18
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate) adalah
Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati dibandingkan
dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik 3.8Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.8 dapat dilihat di Tahun 2016 angka kesembuhan
pada penderita TB sebesar 81,61%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah Persentase
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan lengkap
pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru TB BTA
positf.
Grafik 3.9Distribusi Frekuensi Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.9 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan pengobatan
pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar
91,95%.
64,2990
2011 2012
85,71114
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 18
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate) adalah
Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati dibandingkan
dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik 3.8Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.8 dapat dilihat di Tahun 2016 angka kesembuhan
pada penderita TB sebesar 81,61%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah Persentase
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan lengkap
pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru TB BTA
positf.
Grafik 3.9Distribusi Frekuensi Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.9 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan pengobatan
pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar
91,95%.
90 81,395,1 97,96
2012 2013 2014 2015
11491,2 99 98,98
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 18
b. Angka Kesembuhan (Cure Rate)Angka Kesembuhan Penderita TB Paru BTA+ (cure rate) adalah
Persentase penderita TB Paru BTA baru yang diobati dibandingkan
dengan penderita TB Paru BTA yang sembuh.
Grafik 3.8Distribusi Frekuensi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Penderita TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.8 dapat dilihat di Tahun 2016 angka kesembuhan
pada penderita TB sebesar 81,61%.
c. Angka keberhasilan pengobatan Penderita TB paru BTA +Angka keberhasilan pengobatan Succes Rate/SR adalah Persentase
Jumlah Pasien Baru TB BTA Positif yang sembuh dan lengkap
pengobatab dibandingkan dengan jumlah pasien kasus baru TB BTA
positf.
Grafik 3.9Distribusi Frekuensi Persentase Angka Keberhasilan Pengobatan TB +
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.9 dapat dilihat bahwa angka keberhasilan pengobatan
pasien TB BTA Positif di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar
91,95%.
97,9681,61
2016
98,98 91,95
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 19
d. Kematian Kasus TBGrafik 3.10
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Kasus TB selama PengobatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka kematian selama
pengobatan pada pasien TB + di Tahun 2015 sebesar 1,84per 100.000
penduduk (3 kematian).
2. PneumoniaPneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun
sebanyak 40 kali permenit atau lebih.Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2016
sebanyak 46 kasus (6,44%), Tahun 2015 sebanyak 80 kasus (4,39%),
Tahun 2014 sebanyak 44 kasus (2,8%), Tahun 2013 sebanyak 94 kasus
(6,4%), Tahun 2012 sebanyak 24 kasus (1,6%) dan Tahun 2011 sebanyak
3
12,1
0,7
2011 2012
Jumlah Kematian
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 19
d. Kematian Kasus TBGrafik 3.10
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Kasus TB selama PengobatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka kematian selama
pengobatan pada pasien TB + di Tahun 2015 sebesar 1,84per 100.000
penduduk (3 kematian).
2. PneumoniaPneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun
sebanyak 40 kali permenit atau lebih.Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2016
sebanyak 46 kasus (6,44%), Tahun 2015 sebanyak 80 kasus (4,39%),
Tahun 2014 sebanyak 44 kasus (2,8%), Tahun 2013 sebanyak 94 kasus
(6,4%), Tahun 2012 sebanyak 24 kasus (1,6%) dan Tahun 2011 sebanyak
1
45
10,7
2,73,3
0,62
2012 2013 2014 2015
Jumlah Kematian Angka Kematian
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 19
d. Kematian Kasus TBGrafik 3.10
Distribusi Frekuensi Angka Kematian Kasus TB selama PengobatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.10 dapat dilihat bahwa angka kematian selama
pengobatan pada pasien TB + di Tahun 2015 sebesar 1,84per 100.000
penduduk (3 kematian).
2. PneumoniaPneumonia adalah infeksi akut yang mengenai jaringan paru
(alveoli).Infeksi dapat disebabkan oleh bakteri, virus maupun jamur.
Pneumonia juga dapat terjadi akibat kecelakaan karena menghirup cairan
atau bahan kimia. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah
anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut lebih dari 65 tahun atau
orang yang memiliki masalah kesehatan (malnutrisi, gangguan
imunologi). ISPA, khususnya pneumonia masih merupakan masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia terutama pada balita.
Secara normal frekuensi nafas pada bayi umur 2-11 bulan
sebanyak 60 kali permenit atau lebih, sedang pada anak umur 1-5 tahun
sebanyak 40 kali permenit atau lebih.Jumlah penemuan kasus pneumonia pada Balita Tahun 2016
sebanyak 46 kasus (6,44%), Tahun 2015 sebanyak 80 kasus (4,39%),
Tahun 2014 sebanyak 44 kasus (2,8%), Tahun 2013 sebanyak 94 kasus
(6,4%), Tahun 2012 sebanyak 24 kasus (1,6%) dan Tahun 2011 sebanyak
3
0,621,84
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 20
5 kasus (0,4%) seluruh kasus yang ditemukan ditangani, sebagaimana
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11Distribusi Frekuensi Persentase Penemuan Pneumonia
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
3. HIV, AIDS dan IMSHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system kekebalan
tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP).
Beberapa gambaran tentang kasus HIV/AIDS di Kabupaten Solok
Selatan sebagai berikut :
0,4
1,6
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 20
5 kasus (0,4%) seluruh kasus yang ditemukan ditangani, sebagaimana
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11Distribusi Frekuensi Persentase Penemuan Pneumonia
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
3. HIV, AIDS dan IMSHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system kekebalan
tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP).
Beberapa gambaran tentang kasus HIV/AIDS di Kabupaten Solok
Selatan sebagai berikut :
1,6
6,4
2,8
4,4
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 20
5 kasus (0,4%) seluruh kasus yang ditemukan ditangani, sebagaimana
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 3.11Distribusi Frekuensi Persentase Penemuan Pneumonia
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
3. HIV, AIDS dan IMSHIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
infeksi Human Immunodefisiensy Virus yang menyerang system kekebalan
tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai
macam penyakit lain.
Sebelum memasuki fase AIDS, penderita terlebih dulu dinyatakan
sebagai HIV positif. Jumlah HIV positif yang ada di masyarakat dapat
diketahui melalui 3 metode, yaitu pada layanan Voluntary,Counseling,
and Testing (VCT), sero survey, dan Survei Terpadu Biologis dan Perilaku
(STBP).
Beberapa gambaran tentang kasus HIV/AIDS di Kabupaten Solok
Selatan sebagai berikut :
4,4
6,4
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 21
Grafik 3.12Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus HIV
hingga Tahun 2016 sebanyak 17 orang dan kasus AIDS sebanyak 9
orang. Dari total kasus HIV/AIDS sebanyak 26 orang yang telah
meninggal sebanyak 9 orang. Jumlah yang meninggal merupakan kasus
yang telah memasuki fase AIDS, sedangkan 17 orang yang belum
meninggal 7 orang diantaranya sudah mendapatkan terapi ARV dan
sisanya sebanyak 10 orang masih dinyatakan belum diharuskan untuk
mendapatkan ARV dikarenakan CD4 nya masih dibatas normal.
Grafik 3.13Distribusi Frekuensi Kasus HIV menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.13 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
HIV berada pada umur 20 – 49 Tahun, dapat dikatakan infeksi penularan
terjadi dikelompok umur produktif.
2 23 1
2011 2012
01
< 4 thn 5-14 Thn
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 21
Grafik 3.12Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus HIV
hingga Tahun 2016 sebanyak 17 orang dan kasus AIDS sebanyak 9
orang. Dari total kasus HIV/AIDS sebanyak 26 orang yang telah
meninggal sebanyak 9 orang. Jumlah yang meninggal merupakan kasus
yang telah memasuki fase AIDS, sedangkan 17 orang yang belum
meninggal 7 orang diantaranya sudah mendapatkan terapi ARV dan
sisanya sebanyak 10 orang masih dinyatakan belum diharuskan untuk
mendapatkan ARV dikarenakan CD4 nya masih dibatas normal.
Grafik 3.13Distribusi Frekuensi Kasus HIV menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.13 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
HIV berada pada umur 20 – 49 Tahun, dapat dikatakan infeksi penularan
terjadi dikelompok umur produktif.
0 26 5
1 04
0
2013 2014 2015 2016
HIV AIDS
1
6
9
5-14 Thn 15-19 Thn 20-24 Thn 25-49 Thn
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 21
Grafik 3.12Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.12 diatas dapat dilihat bahwa jumlah kasus HIV
hingga Tahun 2016 sebanyak 17 orang dan kasus AIDS sebanyak 9
orang. Dari total kasus HIV/AIDS sebanyak 26 orang yang telah
meninggal sebanyak 9 orang. Jumlah yang meninggal merupakan kasus
yang telah memasuki fase AIDS, sedangkan 17 orang yang belum
meninggal 7 orang diantaranya sudah mendapatkan terapi ARV dan
sisanya sebanyak 10 orang masih dinyatakan belum diharuskan untuk
mendapatkan ARV dikarenakan CD4 nya masih dibatas normal.
Grafik 3.13Distribusi Frekuensi Kasus HIV menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.13 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
HIV berada pada umur 20 – 49 Tahun, dapat dikatakan infeksi penularan
terjadi dikelompok umur produktif.
17
0
9
2016 Jumlah
9
0
25-49 Thn > 50 Thn
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 22
Grafik 3.14Distribusi Frekuensi Kasus AIDS menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.14 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
AIDS terbanyak berada pada umur 25 – 49 Tahun, dapat dikatakan
infeksi peularan terjadi dikelompok umur produktif (20-24 tahun).
Grafik 3.15Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS menurut Pekerjaan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.15 diatas dapa dilihat bahwa pekerjaan dengan
wiraswasta lebih banyak terinfeksi HIV/AIDS dan diikuti dengan Ibu
Rumah Tangga.
4. DiarePenyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 8.787 dengan jumlah penemuan kasus sebanyak 3.171 kasus
(36,1%) dengan angka kesakitan sebesar 19,49 per 1.000 penduduk.
0 0
< 4 TAHUN 5-14 TAHUN
5 5
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 22
Grafik 3.14Distribusi Frekuensi Kasus AIDS menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.14 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
AIDS terbanyak berada pada umur 25 – 49 Tahun, dapat dikatakan
infeksi peularan terjadi dikelompok umur produktif (20-24 tahun).
Grafik 3.15Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS menurut Pekerjaan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.15 diatas dapa dilihat bahwa pekerjaan dengan
wiraswasta lebih banyak terinfeksi HIV/AIDS dan diikuti dengan Ibu
Rumah Tangga.
4. DiarePenyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 8.787 dengan jumlah penemuan kasus sebanyak 3.171 kasus
(36,1%) dengan angka kesakitan sebesar 19,49 per 1.000 penduduk.
01
8
5-14 TAHUN 15-19 TAHUN 20-24 TAHUN 25-49 TAHUN
1 1 12
5
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 22
Grafik 3.14Distribusi Frekuensi Kasus AIDS menurut Kelompok Umur
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.14 diatas dapa dilihat bahwa kelompok umur kasus
AIDS terbanyak berada pada umur 25 – 49 Tahun, dapat dikatakan
infeksi peularan terjadi dikelompok umur produktif (20-24 tahun).
Grafik 3.15Distribusi Frekuensi Kasus HIV/AIDS menurut Pekerjaan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 3.15 diatas dapa dilihat bahwa pekerjaan dengan
wiraswasta lebih banyak terinfeksi HIV/AIDS dan diikuti dengan Ibu
Rumah Tangga.
4. DiarePenyakit diare merupakan penyakit endemis dan juga merupakan
penyakit potensi KLB yang sering disertai dengan kematian. Untuk kasus
diare di Kabupaten Solok Selatan yang tercatat melalui data laporan dari
Seksi P2P Dinas Kesehatan, jumlah perkiraan penderita diare pada Balita
sebanyak 8.787 dengan jumlah penemuan kasus sebanyak 3.171 kasus
(36,1%) dengan angka kesakitan sebesar 19,49 per 1.000 penduduk.
0
25-49 TAHUN > 50 TAHUN
5
1
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 23
Grafik 3.16Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan Penemuan Diare
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Dapat
dilihat jumlah kasus tercatat kasus Kusta di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016, pada grafik berikut :
Grafik 3.17Distribusi Frekuensi Penemuan Kusta
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
25,2 23,2
2011 2012
0
2
0
2
2011 2012
Pausi Basiler (Kusta Kering)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 23
Grafik 3.16Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan Penemuan Diare
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Dapat
dilihat jumlah kasus tercatat kasus Kusta di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016, pada grafik berikut :
Grafik 3.17Distribusi Frekuensi Penemuan Kusta
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
23,226,4 24,4 22,6
2012 2013 2014 2015
01
0 00
21
0
2013 2014 2015 2016
Pausi Basiler (Kusta Kering) Multi Basiler (Kusta Basah)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 23
Grafik 3.16Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan Penemuan Diare
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. KustaKusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi
bakteri Mycobacterium Leprae.Penatalaksanaan kasus yang buruk dapat
menyebabkan kusta menjadi progresif, menyebabkan kerusakan
permanen pada kulit, saraf, anggota gerak dan mata.
Pada tahun 2000, dunia (termasuk Indonesia) telah berhasil
mencapai status eliminasi. Eliminasi didefinisikan sebagai pencapaian
jumlah penderita terdaftar kurang dari 1 kasus per 10.000 penduduk.
Dengan demikian, sejak tahun tersebut ditingkat dunia maupun nasional,
kusta bukan lagi menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat. Dapat
dilihat jumlah kasus tercatat kasus Kusta di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016, pada grafik berikut :
Grafik 3.17Distribusi Frekuensi Penemuan Kusta
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
22,619,5
2016
3
0
5
2016 Jumlah
Multi Basiler (Kusta Basah)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 24
Dari grafik 3.17 diatas dapa dilihat bahwa jumlah kasus Kusta
yang tercatat hingga Tahun 2016 sebanyak 8 kasus (3 kasus Kusta
Kering dan 5 Kasus Kusta Basah), dengan angka prevalensi sebesar 0,49
per 10.000 penduduk.
6. AFPAFP (Acute Flacyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Dapat digambarkan bahwa penemuan kasus AFP
(Non Polio) di Kabupaten Solok Selatan sebagai berikut :
Grafik 3.18Distribusi Frekuensi Penemuan Acute Flacyd Paralisys (AFP)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.18 dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP dari Tahun
2011-2016 tercatat sebanyak 2 kasus yang ditemukan pada Tahun 2013
di Kecamatan Sangir Balai Janggo (Puskesmas Mercu/2013) dan Kec.
SBH (Puskesmas Abai/2015).
7. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)a. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit
difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia1-10 tahun. Pada
Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
laporan kasus difteri yang terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
0 0
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 24
Dari grafik 3.17 diatas dapa dilihat bahwa jumlah kasus Kusta
yang tercatat hingga Tahun 2016 sebanyak 8 kasus (3 kasus Kusta
Kering dan 5 Kasus Kusta Basah), dengan angka prevalensi sebesar 0,49
per 10.000 penduduk.
6. AFPAFP (Acute Flacyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Dapat digambarkan bahwa penemuan kasus AFP
(Non Polio) di Kabupaten Solok Selatan sebagai berikut :
Grafik 3.18Distribusi Frekuensi Penemuan Acute Flacyd Paralisys (AFP)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.18 dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP dari Tahun
2011-2016 tercatat sebanyak 2 kasus yang ditemukan pada Tahun 2013
di Kecamatan Sangir Balai Janggo (Puskesmas Mercu/2013) dan Kec.
SBH (Puskesmas Abai/2015).
7. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)a. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit
difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia1-10 tahun. Pada
Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
laporan kasus difteri yang terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
1
0
1
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 24
Dari grafik 3.17 diatas dapa dilihat bahwa jumlah kasus Kusta
yang tercatat hingga Tahun 2016 sebanyak 8 kasus (3 kasus Kusta
Kering dan 5 Kasus Kusta Basah), dengan angka prevalensi sebesar 0,49
per 10.000 penduduk.
6. AFPAFP (Acute Flacyd Paralisys) adalah lumpuh layu mendadak yang
terjadi pada manusia dibawah umur 15 tahun. AFP bukan merupakan
golongan dari Polio. Dapat digambarkan bahwa penemuan kasus AFP
(Non Polio) di Kabupaten Solok Selatan sebagai berikut :
Grafik 3.18Distribusi Frekuensi Penemuan Acute Flacyd Paralisys (AFP)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 3.18 dapat dilihat bahwa jumlah kasus AFP dari Tahun
2011-2016 tercatat sebanyak 2 kasus yang ditemukan pada Tahun 2013
di Kecamatan Sangir Balai Janggo (Puskesmas Mercu/2013) dan Kec.
SBH (Puskesmas Abai/2015).
7. Penyakit yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I)a. Difteri
Penyakit Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium
diphtheriae yang menyerang system pernapasan bagian atas. Penyakit
difteri pada umumnya menyerang anak-anak usia1-10 tahun. Pada
Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
laporan kasus difteri yang terjadi pada setiap wilayah kerja puskesmas.
0
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 25
b. Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh
basil Clostridium Tetani, yang masuk ke tubuh melalui luka.Penyakit ini
menginfeksi bayi baru lahir yang salah satunya disebabkan oleh
pemotongan tali pusat dengan menggunakan alat yang tidak steril.Kasus
tetanus neonatorum banyak ditemukan pada Negara berkembang
khususnya dengan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
masih rendah. Pada Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan tidak
terdapat kasus Tetanus Neonatorum.
Namun pada Tahun 2013 ditemukan 1 (satu) kasus meninggal
Tetanus Non Neonatorum di Kecamatan Sangir Jujuan pada wilayah kerja
Puskesmas Bidar Alam
c. CampakPenyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk
golongan Paramyxovirus.Penularan penyakit ini dapat terjadi melalui
udara yang telah terkontaminasi oleh droplet (air ludah) orang yang
terinfeksi. Sebagian besar kasus campak menyerang pada anak-anak
kelompok usia pra sekolah dan sekolah. Jika seseorang pernah menderita
campak, maka dia akan mendapatkan kekebalan terhadap penyakit
tersebut seumur hidupnya. Pada tahun 2011-2015 di Kabupaten Solok
Selatan tidak ditemukan adanya laporan kasus campak yang terjadi pada
setiap wilayah kerja puskesmas. Namun di Tahun 2016 terdapat kasus
campak yang tercatat sebanyak 55 Kasus (Laki-Laki 28 Kasus dan
Perempuan 27 Kasus) terdapat pada Kecamatan Sungai Pagu dan Pauh
Duo.
d. PolioPenyakit polio adalah salah satu penyakit menular yang termasuk
PD3I. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus yang menyerang system
syaraf hingga penderita mengalami kelumpuhan. Penyakit ini umumnya
menyerang pada anak berusia 0-3 tahun, yang ditandai dengan
munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher, serta sakit di
tungkai dan lengan. Pada Tahun 2011-2016 di Kabupaten Solok Selatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 26
tidak ditemukan adanya laporan kasus polio pada anak yang terjadi pada
setiap wilayah kerja puskesmas.
8. Demam Berdarah Dengue (DBD)Demam berdarah adalah penyakit demam akut yang disebabkan
oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui
gigitan nyamuk dari genus aedes, sepert aedes aegypty atau aedes
albopictus.Aedes aegypty adalah vector yang paling banyak ditemukan
menyebabkan panyakit ini.Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah
menggisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut.Sesudah masa
inkubasi virus didalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi
dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang
digigitnya.
Pada Tahun 2016 tercatat kasus Demam berdarah dengue
sebanyak 161 kasus yang tersebar di seluruh Kecamatan dengan angka
kesakitan sebesar 98,94 per 100.000 penduduk.
Pada Tahun 2015 ditemukan kasus Demam Berdarah Dengue
(DBD) sebanyak 62 kasus tersebar di 4 Kecamatan yaitu KPGD, Sungai
Pagu, Pauh Duo dan Sangir dengan angka kesakitan sebesar 38,8 per
100.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 ditemukan kasus Demam Bedarah Dengue (DBD)
sebanyak 19 kasus yang tersebar pada 3 Kecamatan yaitu KPGD, Sungai
Pagu dan Sangir dengan angka kesakitan sebesar 12,4 per 100.000
penduduk.
Sedangkan di Tahun 2013 ditemukan kasus DBD sebanyak 89
kasus dan kasus terbanyak ditemukan pada wilayah kerja Puskesmas
Muara Labuh (Kec. Sungai Pagu) sebanyak 51 kasus dengan angka
kesakitan sebesar 60,4 per 100.000 penduduk, untuk lebih jelas angka
kesakitan kasus DBD di Kabupaten Solok Selatan, dapat dilihat pada
grafik berikut :
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 27
Grafik 3.19Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan DBD per. 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
9. MalariaMalaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paracite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paracite Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria
11,826,5
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 27
Grafik 3.19Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan DBD per. 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
9. MalariaMalaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paracite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paracite Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria
26,5
60,4
12,4
38,8
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 27
Grafik 3.19Distribusi Frekuensi Angka Kesakitan DBD per. 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
9. MalariaMalaria merupakan salah satu penyakit menular yang upaya
pengendaliannya menjadi komitmen global dalam Milenium Development
Goals (MDGs). Malaria disebabkan oleh parasit Plasmodium yang hidup
dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia, ditularkan oleh
nyamuk malaria (anopheles) betina, dapat menyerang semua orang pada
semua golongan umur dari bayi, balita, anaka-anaka, remaja, dewasa
sampai orang tua.
Pada tahun 2012 di Kabupaten Solok Selatan ditemukan kasus
malaria sebanyak 649 kasus yang terdiri dari 30 penderita malaria
dilakukan pemeriksaan sediaan darah dan selainnya tanpa dilakukan
pemerikasaan sediaan darah. Dari semua penemuan kasus malaria, tidak
ada yang meninggal. Dengan kesakitan malaria (Annual Paracite
Incidence) sebesar 0,2 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2013 kasus malaria Positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 37 kasus dengan kesakitan malaria (Annual
Paracite Incidence)sebesar 0,3 per 1.000 penduduk.
Pada Tahun 2014 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 276 kasus dan ditemukan positif malaria
38,8
98,94
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 28
sebanyak 25 kasus (Annual Paracite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000
penduduk dengan tidak adanya kematian.
Pada Tahun 2015 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 94 kasus dan ditemukan positif malaria
sebanyak 11 kasus (Annual Paracite Incidence) sebesar 0,07 per 1.000
penduduk
Pada Tahun 2016 kasus malaria positif yang terkonfirmasi labor
sebanyak 6 kasus dengan angka kesakitan (Annual Paracite Incidence)
sebesar 0,04 per 1.000 penduduk, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.20Distribusi Frekuensi Annual Paracite Incidence(API) Kasus Malaria
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
10. FilariasisFilariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(getah bening).Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai,
payudar, lengan dan organ genityal.
Pada Tahun 2011-2016 berdasarkan hasil laporan data seksi P2P
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
kasus filariasis.
2,9
0,2
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 28
sebanyak 25 kasus (Annual Paracite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000
penduduk dengan tidak adanya kematian.
Pada Tahun 2015 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 94 kasus dan ditemukan positif malaria
sebanyak 11 kasus (Annual Paracite Incidence) sebesar 0,07 per 1.000
penduduk
Pada Tahun 2016 kasus malaria positif yang terkonfirmasi labor
sebanyak 6 kasus dengan angka kesakitan (Annual Paracite Incidence)
sebesar 0,04 per 1.000 penduduk, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.20Distribusi Frekuensi Annual Paracite Incidence(API) Kasus Malaria
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
10. FilariasisFilariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(getah bening).Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai,
payudar, lengan dan organ genityal.
Pada Tahun 2011-2016 berdasarkan hasil laporan data seksi P2P
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
kasus filariasis.
0,2 0,3 0,2 0,07
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 28
sebanyak 25 kasus (Annual Paracite Incidence)sebesar 0,2 per 1.000
penduduk dengan tidak adanya kematian.
Pada Tahun 2015 kasus malaria positif dengan pemeriksaan
sediaan darah sebanyak 94 kasus dan ditemukan positif malaria
sebanyak 11 kasus (Annual Paracite Incidence) sebesar 0,07 per 1.000
penduduk
Pada Tahun 2016 kasus malaria positif yang terkonfirmasi labor
sebanyak 6 kasus dengan angka kesakitan (Annual Paracite Incidence)
sebesar 0,04 per 1.000 penduduk, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 3.20Distribusi Frekuensi Annual Paracite Incidence(API) Kasus Malaria
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
10. FilariasisFilariasis adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit berupa
cacing filarial, yang terdiri dari 3 spesies yaitu Wucherreria bancrofti,
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Penyakit ini menginfeksi jaringan limfe
(getah bening).Filariasis menular melalui gigitan nyamuk yang
mengandung cacing filarial dalam tubuhnya.Dalam tubuh manusia,
cacing tersebut tumbuh menjadi cacing dewasa dan menetap menjadi
jaringan limfe sehingga menyebabkan pembengkakan di kaki, tungkai,
payudar, lengan dan organ genityal.
Pada Tahun 2011-2016 berdasarkan hasil laporan data seksi P2P
pada Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan tidak ditemukan adanya
kasus filariasis.
0,07 0,04
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 29
11. Kejadian Luar Biasa (KLB)Merupakan keadaan dimana terjadinya atau terdapatnya suatu
kejadian yang mengakibatkan kesakitan dan kematian dengan jumlah
penderita lebih dari batas normal atau yang diharapkan.
a. CampakDi Tahun 2016 ditemukannya KLB Campak dengan 55 kasus. Yang
terjadi pada 2 kecamatan yaitu Sungai Pagu dan Pauh Duo. KLB
berlangsung dari 17 Agustus s/d 28 September 2016 dengan tidak
ditemukannya kematian. Penderita berkisar umur 1-4 Tahun dan 5-9
Tahun
12. Penyakit TerbanyakDalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupten Solok Selatan, Dinas Kesehatan yang menjadi tanggung jawab
dibidang kesehatan telah melakukan berbagai program dan kegiatan
dalam upaya menurunkan angka kesakitan. Dari grafik berikut dapat
digambarkan 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016.
Grafik 3.21Distribusi Frekuensi 10 (sepuluh) Penyakit terbanyak
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 201612867
7875
4457
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 29
11. Kejadian Luar Biasa (KLB)Merupakan keadaan dimana terjadinya atau terdapatnya suatu
kejadian yang mengakibatkan kesakitan dan kematian dengan jumlah
penderita lebih dari batas normal atau yang diharapkan.
a. CampakDi Tahun 2016 ditemukannya KLB Campak dengan 55 kasus. Yang
terjadi pada 2 kecamatan yaitu Sungai Pagu dan Pauh Duo. KLB
berlangsung dari 17 Agustus s/d 28 September 2016 dengan tidak
ditemukannya kematian. Penderita berkisar umur 1-4 Tahun dan 5-9
Tahun
12. Penyakit TerbanyakDalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupten Solok Selatan, Dinas Kesehatan yang menjadi tanggung jawab
dibidang kesehatan telah melakukan berbagai program dan kegiatan
dalam upaya menurunkan angka kesakitan. Dari grafik berikut dapat
digambarkan 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016.
Grafik 3.21Distribusi Frekuensi 10 (sepuluh) Penyakit terbanyak
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
44573275 3261
2070 1990842
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 29
11. Kejadian Luar Biasa (KLB)Merupakan keadaan dimana terjadinya atau terdapatnya suatu
kejadian yang mengakibatkan kesakitan dan kematian dengan jumlah
penderita lebih dari batas normal atau yang diharapkan.
a. CampakDi Tahun 2016 ditemukannya KLB Campak dengan 55 kasus. Yang
terjadi pada 2 kecamatan yaitu Sungai Pagu dan Pauh Duo. KLB
berlangsung dari 17 Agustus s/d 28 September 2016 dengan tidak
ditemukannya kematian. Penderita berkisar umur 1-4 Tahun dan 5-9
Tahun
12. Penyakit TerbanyakDalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di
Kabupten Solok Selatan, Dinas Kesehatan yang menjadi tanggung jawab
dibidang kesehatan telah melakukan berbagai program dan kegiatan
dalam upaya menurunkan angka kesakitan. Dari grafik berikut dapat
digambarkan 10 (sepuluh) penyakit terbanyak di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016.
Grafik 3.21Distribusi Frekuensi 10 (sepuluh) Penyakit terbanyak
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
432 362
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 30
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah 10 (sepuluh) penyakit
terbanyak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebanyak 37.431
kejadian dengan jumlah penyakit ISPA yang terbanyak sebesar 34,37%
13. Jumlah Kunjungan Pasien Baru dan LamaGrafik 3.22
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasien Baru dan LamaDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan di
Kabupaten SoloK Selatan Tahun 2016 sebanyak 59.728 kunjungan
(25.678 kunjungan baru dan 34.050 kunjungan lama).
C. STATUS GIZIGrafik 3.23
Distribusi Frekuensi Balita Gizi BurukDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
4.367 4.120
5.350
7.210
4.029
Pakan Rabaa Muara Labuh Pakan Selasa
44
26
0,29 0,172011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 30
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah 10 (sepuluh) penyakit
terbanyak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebanyak 37.431
kejadian dengan jumlah penyakit ISPA yang terbanyak sebesar 34,37%
13. Jumlah Kunjungan Pasien Baru dan LamaGrafik 3.22
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasien Baru dan LamaDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan di
Kabupaten SoloK Selatan Tahun 2016 sebanyak 59.728 kunjungan
(25.678 kunjungan baru dan 34.050 kunjungan lama).
C. STATUS GIZIGrafik 3.23
Distribusi Frekuensi Balita Gizi BurukDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5.3504.367
5.009
980159
3.261
7.210
8.300
1.107
Pakan Selasa Lubuk Gadang Bidar Alam Mercu Talunan
Baru Lama
26
13 10 80,17 0,08 0,06 0,04
2012 2013 2014 2015
Abs %
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 30
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah 10 (sepuluh) penyakit
terbanyak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebanyak 37.431
kejadian dengan jumlah penyakit ISPA yang terbanyak sebesar 34,37%
13. Jumlah Kunjungan Pasien Baru dan LamaGrafik 3.22
Distribusi Frekuensi Kunjungan Pasien Baru dan LamaDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan di
Kabupaten SoloK Selatan Tahun 2016 sebanyak 59.728 kunjungan
(25.678 kunjungan baru dan 34.050 kunjungan lama).
C. STATUS GIZIGrafik 3.23
Distribusi Frekuensi Balita Gizi BurukDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
159
1.326
147
2.786
Talunan Abai
100,04 0,04
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 31
Grafik 3.24Distribusi Frekuensi Balita Gizi Kurang
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 3.25Distribusi Frekuensi Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek)
Di Kabupaten Solok Selata Tahun 2011-2016
Grafik 3.26Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Kekurangan Energi dan Kalori
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
255
176
1,6 1,22011 2012
21102537
14 16,82011 2012
0 00 02011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 31
Grafik 3.24Distribusi Frekuensi Balita Gizi Kurang
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 3.25Distribusi Frekuensi Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek)
Di Kabupaten Solok Selata Tahun 2011-2016
Grafik 3.26Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Kekurangan Energi dan Kalori
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
176
92 70 521,2 0,6 0,5 0,3
2012 2013 2014 2015
Abs %
25372250
1783 1859
16,8 14,9 11,4 10,22012 2013 2014 2015
Abs %
013
2 60 0,4 0,05 0,142012 2013 2014 2015
Abs %
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 31
Grafik 3.24Distribusi Frekuensi Balita Gizi Kurang
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 3.25Distribusi Frekuensi Balita Stunting (Pendek dan Sangat Pendek)
Di Kabupaten Solok Selata Tahun 2011-2016
Grafik 3.26Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Kekurangan Energi dan Kalori
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
52 74
0,3 0,42016
1859
47210,2 2,5
2016
84
0,14 2,04
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 32
BAB IVSITUASI UPAYA KESEHATAN
Secara umum upaya kesehatan terdiri atas dua unsur utama, yaitu
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya
kesehatan perorangan adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh
pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menyembuhkan penyakit
serta memulihkan kesehatan perorangan. Upaya kesehatan perorangan
mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pembatasan dan pemulihan
kecacatan yang ditujukan terhadap perorangan.
Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan
oleh pemerintah dan atau masyarakat serta swasta, untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi
timbulnya masalah kesehatan dimasyarakat. Upaya kesehatan
masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemeliharaan
kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit
tidak menular, penyehatan lingkungan dan pengendalian sanitasi dasar,
perbaikan gizi masyarakat, kesehatan jiwa, pengamanan sediaan farmasi
dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan
dan minuman, pengamanan narkotika, psikotropika, zat aditif dan bahan
berbahaya, serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
A. PELAYANAN KESEHATANUU No 36 tahun 2009 tentang kesehatan mengamanatkan bahwa
upaya kesehatan ibu ditujukan untuk menjaga kesehatan ibu sehingga
mampu melahirkan generasi yang sehat dan berkualitas serta
mengurangi angka kamatian ibu.
Upaya pemeliharaan kesehatan bayi dan anak harus ditujukan
untuk mempersiapkan generasi akan dating yang sehat, cerdas,
berkualitas serta untuk menurunkan angka kematian bayi dan anak.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 33
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak Janin masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai
berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan DarahPengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat
penting dalam upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini
dapat digunakan sebagai faktor penunjang dalam memberikan efek
dari suatu pengobatan terhadap diri perorangan dan juga
merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit tertentu seperti
Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner). Pada
kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan
penyakit, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1Distribusi Frekuensi Penduduk > 18 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia > 18 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
sebanyak 4.106 jiwa diantara yang melakukan pemeriksaan tekanan
darah terdapat yang hipertensi sebanyak 1.300 (31,6%) jiwa.
1641
670
Laki- Laki
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 33
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak Janin masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai
berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan DarahPengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat
penting dalam upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini
dapat digunakan sebagai faktor penunjang dalam memberikan efek
dari suatu pengobatan terhadap diri perorangan dan juga
merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit tertentu seperti
Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner). Pada
kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan
penyakit, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1Distribusi Frekuensi Penduduk > 18 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia > 18 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
sebanyak 4.106 jiwa diantara yang melakukan pemeriksaan tekanan
darah terdapat yang hipertensi sebanyak 1.300 (31,6%) jiwa.
2465
4106
630
Perempuan Jumlah
Melakukan Pengukuran Hipertensi
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 33
Upaya pemeliharaan kesehatan anak dilakukan sejak Janin masih dalam
kandungan, dilahirkan, setelah dilahirkan dan sampai berusia 18 tahun.
Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh
fasilitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan adalah sebagai
berikut :
1. Cakupan Pengukuran Tekanan DarahPengukuran tekanan darah merupakan hal yang sangat
penting dalam upaya menilai status kesehatan perorangan, hal ini
dapat digunakan sebagai faktor penunjang dalam memberikan efek
dari suatu pengobatan terhadap diri perorangan dan juga
merupakan indikator terhadap penyakit – penyakit tertentu seperti
Penyakit Tidak Menular (Stroke dan Jantung Koroner). Pada
kesempatan ini dapat digambarkan bahwa jumlah masyarakat yang
melakukan pengukuran tekanan darah dalam upaya pencegahan
penyakit, dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.1Distribusi Frekuensi Penduduk > 18 Tahun melakukan
Pengukuran Tekanan Darah menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.1 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia > 18 tahun yang melakukan pemeriksaan tekanan darah
sebanyak 4.106 jiwa diantara yang melakukan pemeriksaan tekanan
darah terdapat yang hipertensi sebanyak 1.300 (31,6%) jiwa.
4106
1300
Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 34
2. Pemeriksaan ObesitasObesitas merupakan faktor resiko dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat
berpotensi menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
Dapat dilihat bahwa masyarakat yang berumur > 15 Tahun yang
melakukan pemeriksaan Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia > 15
tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 1.339 jiwa dan
didapatkan penduduk yang obesitas sebesar 25,6% (344) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker PayudaraKanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan
penyakit yang dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum
wanita, dapat dilihat bahwa tidak semua Puskesmas di Kabupaten
Solok Selatan yang melakukan Deteksi Dini dapat dilihat pada
grafik berikut :
15745
Laki-Laki
Melakukan Pemeriksaan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 34
2. Pemeriksaan ObesitasObesitas merupakan faktor resiko dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat
berpotensi menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
Dapat dilihat bahwa masyarakat yang berumur > 15 Tahun yang
melakukan pemeriksaan Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia > 15
tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 1.339 jiwa dan
didapatkan penduduk yang obesitas sebesar 25,6% (344) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker PayudaraKanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan
penyakit yang dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum
wanita, dapat dilihat bahwa tidak semua Puskesmas di Kabupaten
Solok Selatan yang melakukan Deteksi Dini dapat dilihat pada
grafik berikut :
11821339
299
Perempuan Jumlah
Melakukan Pemeriksaan % Obesitas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 34
2. Pemeriksaan ObesitasObesitas merupakan faktor resiko dalam pencetus suatu
penyakit, terutama pada penyakit tidak menular, sehingga dapat
berpotensi menimbulkan Penyakit Jantung Koroner dan Stroke.
Dapat dilihat bahwa masyarakat yang berumur > 15 Tahun yang
melakukan pemeriksaan Obesitas pada Grafik berikut :
Grafik 4.2Distribusi Frekuensi Penduduk > 15 Tahun melakukan
Pemeriksaan Obesitas menurut PuskesmasDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk berusia > 15
tahun yang melakukan pemeriksaan obesitas sebanyak 1.339 jiwa dan
didapatkan penduduk yang obesitas sebesar 25,6% (344) jiwa.
3. Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker PayudaraKanker Leher Rahim dan Kanker Payudara merupakan
penyakit yang dapat dikatakan sangat berbahaya pada kaum
wanita, dapat dilihat bahwa tidak semua Puskesmas di Kabupaten
Solok Selatan yang melakukan Deteksi Dini dapat dilihat pada
grafik berikut :
1339
344
Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 35
Grafik 4.3Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-50 Tahun yang
melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudaramenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia 30-50 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA)
sebanyak 228 orang dan didapatkan 15 kasus IVA Positif (6,6%),
sedangkan tumor/benjolan tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan,
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1
kali pada trisemester kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1
adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di
satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan
cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu
hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu
hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ketenaga kesehatan. Grafik berikut memperlihatkan
228
Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 35
Grafik 4.3Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-50 Tahun yang
melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudaramenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia 30-50 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA)
sebanyak 228 orang dan didapatkan 15 kasus IVA Positif (6,6%),
sedangkan tumor/benjolan tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan,
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1
kali pada trisemester kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1
adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di
satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan
cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu
hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu
hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ketenaga kesehatan. Grafik berikut memperlihatkan
228
15 0
Pemeriksaan Leher Rahim dan Payudara IVA Positif Tumor/Benjolan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 35
Grafik 4.3Distribusi Frekuensi Penduduk Perempuan 30-50 Tahun yang
melakukan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudaramenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.3 diatas dapat dilihat bahwa jumlah penduduk
berusia 30-50 Tahun yang melakukan Deteksi Dini Kanker Lahir (IVA)
sebanyak 228 orang dan didapatkan 15 kasus IVA Positif (6,6%),
sedangkan tumor/benjolan tidak ada.
4. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 dan K4Upaya kesehatan ibu hamil diwujudkan dalam pemberian
pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama kehamilan,
dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trisemester pertama, 1
kali pada trisemester kedua dan 2 kali pada trisemester ketiga.
Hasil pencapaian upaya kesehatan ibu hamil dapat dinilai
dengan menggunakan indikator Cakupan K1 dan K4. Cakupan K1
adalah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal
pertama kali, dibandingkan dengan jumlah sasaran ibu hamil di
satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Sedangkan
cakupan K4 adalah jumlah ibu hamil yang telah memperoleh
palayanan antenatal sesuai dengan standar paling sedikit 4 kali
sesuai jadwal yang dianjurkan, dibandingkan dengan sasaran ibu
hamil disatu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun. Indikator
tersebut memperlihatkan akses pelayanan kesehatan terhadap ibu
hamil dan tingkat kepatuhan ibu hamil dalam memeriksakan
kehamilannya ketenaga kesehatan. Grafik berikut memperlihatkan
Tumor/Benjolan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 36
jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu hamil pada tahun 2011-2016 di
Kabupaten Solok Selatan.
Grafik 4.4Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 4.5Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. Pertolongan oleh Tenaga KesehatanUpaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian
upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase
persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih.
86%
94,5%
2011 2012
65,9% 67,9%
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 36
jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu hamil pada tahun 2011-2016 di
Kabupaten Solok Selatan.
Grafik 4.4Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 4.5Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. Pertolongan oleh Tenaga KesehatanUpaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian
upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase
persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih.
94,5%97,4%
101%
92,6%
2012 2013 2014 2015
Capaian
67,9%79,3% 82,2% 84,6%
2012 2013 2014 2015
Capaian
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 36
jumlah kunjungan K1 dan K4 ibu hamil pada tahun 2011-2016 di
Kabupaten Solok Selatan.
Grafik 4.4Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K1
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Grafik 4.5Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Ibu Hamil K4
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
5. Pertolongan oleh Tenaga KesehatanUpaya kesehatan ibu bersalin diwujudkan dalam upaya
mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih dan dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan. Pencapaian
upaya kesehatan ibu bersalin diukur melalui indikator persentase
persalinan ditolong tenaga kesehatan terlatih.
92,6% 93,8%
2016
84,6% 81,1%
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 37
Grafik 4.6Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong Nakes
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani oleh
tenaga kesehatan dari Tahun 2011-2016 terjadi kecenderungan
meningkat di Tahun 2011 sebesar 62,3% dan Tahun 2016 sebesar 81,5%.
Adapun jumlah Kelahiran yang ditolong oleh oleh Nakes sebanyak 3.196
kelahiran dan ditolong oleh dukun sebanyak 40 kelahiran, Dukun
Bermitra 49 kelahiran dan oleh Mitra Nakes sebanyak 39 kelahiran.
6. Pelayanan NifasNifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6
jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai
dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan pada hari ke 29 sampai
dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
62,3% 66,5%
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 37
Grafik 4.6Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong Nakes
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani oleh
tenaga kesehatan dari Tahun 2011-2016 terjadi kecenderungan
meningkat di Tahun 2011 sebesar 62,3% dan Tahun 2016 sebesar 81,5%.
Adapun jumlah Kelahiran yang ditolong oleh oleh Nakes sebanyak 3.196
kelahiran dan ditolong oleh dukun sebanyak 40 kelahiran, Dukun
Bermitra 49 kelahiran dan oleh Mitra Nakes sebanyak 39 kelahiran.
6. Pelayanan NifasNifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6
jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai
dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan pada hari ke 29 sampai
dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
66,5%75,4%
84,1% 77,3%
2012 2013 2014 2015
Capaian
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 37
Grafik 4.6Distribusi Frekuensi Persentase Ibu Bersalin yang Ditolong Nakes
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.6 dapat dilihat bahwa Ibu bersalin yang ditangani oleh
tenaga kesehatan dari Tahun 2011-2016 terjadi kecenderungan
meningkat di Tahun 2011 sebesar 62,3% dan Tahun 2016 sebesar 81,5%.
Adapun jumlah Kelahiran yang ditolong oleh oleh Nakes sebanyak 3.196
kelahiran dan ditolong oleh dukun sebanyak 40 kelahiran, Dukun
Bermitra 49 kelahiran dan oleh Mitra Nakes sebanyak 39 kelahiran.
6. Pelayanan NifasNifas adalah periode mulai dari 6 jam sampai dengan 42 hari
pasca persalinan. Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah pelayanan
kesehatan pada ibu nifas sesuai standar, yang dilakukan sekurang-
kurangnya 3 (tiga) kali sesuai jadwal yang dianjurkan, yaitu pada 6
jam sampai dengan 3 hari pasca persalinan, pada hari ke 4 sampai
dengan hari ke 28 pasca persalinan, dan pada hari ke 29 sampai
dengan hari ke 42 pasca persalinan.
Jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan meliputi :
- Pemeriksaan tanda fital (tekanan darah, nadi, nafas dan suhu)
- Pemeriksaan tinggi puncak rahim (fundus uteri)
- Pemeriksaan lokhia dan cairan per vaginam lani
- Pemeriksaan payudara dan pemberian anjuran ASI Eksklusif
- Pemberian komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
ibu nifas dan bayi baru lahir, termasuk keluarga berencana
77,3% 81,5%
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 38
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui
indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan
hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
sebagai berikut :
Grafik 4.7Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada dari Tahun 2011-2016 terjadi
peningkatan yang mana di Tahun 2011 sebesar 63,1% dan Tahun 2016
sebesar 78,5%.
Grafik 4.8Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.8 dapa dilihat bahwa pencapaian pemberian Vitamin A
pada Ibu Nifas Tahun 2016 sebesar 78,5%.
63,1%52,7%
2011 2012
66,7
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 38
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui
indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan
hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
sebagai berikut :
Grafik 4.7Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada dari Tahun 2011-2016 terjadi
peningkatan yang mana di Tahun 2011 sebesar 63,1% dan Tahun 2016
sebesar 78,5%.
Grafik 4.8Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.8 dapa dilihat bahwa pencapaian pemberian Vitamin A
pada Ibu Nifas Tahun 2016 sebesar 78,5%.
52,7%72,8% 79,8% 78%
2012 2013 2014 2015
Capaian
66,7
78,5
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 38
- Pelayanan keluarga berencana pasca persalinan
Pencapaian upaya kesehatan ibu nifas diukur memalui
indikator cakupan pelayanan kesehatan ibu nifas. Berdasarkan
hasil laporan dari seksi Kesehatan Ibu dan Anak pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
sebagai berikut :
Grafik 4.7Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.7 diatas dapat dilihat bahwa pencapaian pelayanan
Ibu Nifas di Kabupaten Solok Selatan pada dari Tahun 2011-2016 terjadi
peningkatan yang mana di Tahun 2011 sebesar 63,1% dan Tahun 2016
sebesar 78,5%.
Grafik 4.8Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.8 dapa dilihat bahwa pencapaian pemberian Vitamin A
pada Ibu Nifas Tahun 2016 sebesar 78,5%.
78% 78,5%
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 39
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUSGrafik 4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada BumilDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.9 dapat dilihat bahwa pencapaian pemberian
Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Tahun 2016 sebesar 85,07%.
Grafik 4.10Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.10 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 pencapaian
pemberian Imunisasi TT2+ pada Wanita Usia Subur (WUS) 15-39 Tahun
sebesar 0,02%.
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet FeAnemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan
karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan
zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan
antenatal care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet
Fe3 menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil
86,13
2015
0,04
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 39
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUSGrafik 4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada BumilDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.9 dapat dilihat bahwa pencapaian pemberian
Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Tahun 2016 sebesar 85,07%.
Grafik 4.10Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.10 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 pencapaian
pemberian Imunisasi TT2+ pada Wanita Usia Subur (WUS) 15-39 Tahun
sebesar 0,02%.
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet FeAnemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan
karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan
zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan
antenatal care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet
Fe3 menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil
86,13
85,07
2015 2016
0,04
0,02
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 39
7. Cakupan Imunisasi TT pada Ibu Hamil dan WUSGrafik 4.9
Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada BumilDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015-2016
Dari grafik 4.9 dapat dilihat bahwa pencapaian pemberian
Imunisasi TT2+ pada Ibu Hamil Tahun 2016 sebesar 85,07%.
Grafik 4.10Distribusi Frekuensi Persentase Imunisasi TT2+ pada WUS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.10 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 pencapaian
pemberian Imunisasi TT2+ pada Wanita Usia Subur (WUS) 15-39 Tahun
sebesar 0,02%.
8. Ibu Hamil yang mendapatkan Tablet FeAnemia gizi adalah rendahnya kadar haemoglobin (Hb) dalam
darah yang disebabkan karena kekurangan zat gizi yang diperlukan
untuk pembentukan Hb tersebut. Umumnya anemia disebabkan
karena kekurangan zat besi (Fe) hingga disebut anemia kekurangan
zat besi.
Cakupan pemberian tablet Fe terkait erat dengan pelayanan
antenatal care (ANC). Analisis cakupan K4 dengan pemberian tablet
Fe3 menunjukkan bahwa tingginya capaian K4 pada ibu hamil
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 40
salah satunya didukung dengan tingginya cakupan pemberian
tablet Fe3 pada ibu hamil. Cakupan pemberian tablet Fe di
Kabupaten Solok Selatan pada tahun 2011-2016, sebagaimana
dapat dilihat pada gambar berikut :
Grafik 4.11Distribusi Frekuensi Persentase Bumil yang Mendapatkan Tablet FE 3
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.11 diatas dapat dilihat bahwa cakupan pemberian
Tablet FE 3 pada Ibu hamil kecenderungan meningkat, semulanya di
Tahun 2011 sebesar 81,9% dan di Tahun 2016 sebesar 89,4%.
9. Komplikasi Kebidanan yang ditanganiKomplikasi maternal adalah kesakitan pada ibu hamil, ibu
bersalin, ibu nifas dan atau janin dalam kandungan, baik langsung
maupun tidak langsung, termasuk penyakit menular dan tidak
menular yang dapat mengancam jiwa ibu dan atau janin, yang
tidak disebabkan oleh trauma/kecelakaan. Pencegahan dan
penanganan komplikasi maternal adalah pleyanan kepada ibu
dengan komplikasi maternal untuk mendapatkan perlindungan/
pencegahan dan penanganan definitive sesuai standar oleh tenaga
kesehatan kompeten pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan.
Upaya pencegahan dan penanganan komplikasi meternal
diukur melalui indikator cakupan penanganan komplikasi
maternal.
81,9% 76,4%66,1%
87,7% 86,5% 89,4%
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 41
Grafik 4.12Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.12 dapat dilihat pada Tahun 2016 ditemukan Ibu
Hamil yang komplikasi sebanyak 521 bumil atau 63,5% dari perkiraan
jumlah Bumil Komplikasi.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal
melalui : 1) peningkatan pelayanan antenatal yang mempu
mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2)
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
kesehatan terampil, 3) pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
dasar (poned) dan komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
Selain itu dilakukan pula upaya kegiatan Audit Maternal
Perinatal (AMP) serta pelatihan PONED bagi tenaga kesehatan di
setiap Puskesmas, yang merupakan upaya dalam penilaian
pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi
baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas
pelayanan kesehatan.
10. Neonatus dengan Komplikasi yang ditanganiNeonatal komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau
kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan,
686 694
197 15628,7 22,5
2011 2012
Perkiraaan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 41
Grafik 4.12Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.12 dapat dilihat pada Tahun 2016 ditemukan Ibu
Hamil yang komplikasi sebanyak 521 bumil atau 63,5% dari perkiraan
jumlah Bumil Komplikasi.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal
melalui : 1) peningkatan pelayanan antenatal yang mempu
mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2)
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
kesehatan terampil, 3) pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
dasar (poned) dan komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
Selain itu dilakukan pula upaya kegiatan Audit Maternal
Perinatal (AMP) serta pelatihan PONED bagi tenaga kesehatan di
setiap Puskesmas, yang merupakan upaya dalam penilaian
pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi
baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas
pelayanan kesehatan.
10. Neonatus dengan Komplikasi yang ditanganiNeonatal komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau
kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan,
687 675821
15641
138 20022,5 6,0 20,4 24,4
2012 2013 2014 2015
yang didapat dan ditangani Persentase didapat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 41
Grafik 4.12Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Bumil
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.12 dapat dilihat pada Tahun 2016 ditemukan Ibu
Hamil yang komplikasi sebanyak 521 bumil atau 63,5% dari perkiraan
jumlah Bumil Komplikasi.
Terdapat tiga jenis area intervensi yang dilakukan untuk
menurunkan angka kematian dan kesakitan ibu dan neonatal
melalui : 1) peningkatan pelayanan antenatal yang mempu
mendeteksi dan menangani kasus risiko tinggi secara memadai, 2)
pertolongan persalinan yang bersih dan aman oleh tenaga
kesehatan terampil, 3) pelayanan emergensi obstetric dan neonatal
dasar (poned) dan komprhensif (ponek) yang dapat dijangkau.
Selain itu dilakukan pula upaya kegiatan Audit Maternal
Perinatal (AMP) serta pelatihan PONED bagi tenaga kesehatan di
setiap Puskesmas, yang merupakan upaya dalam penilaian
pelaksanaan serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan ibu dan
bayi baru lahir melalui pembahasan kasus kematian ibu atau bayi
baru lahir sejak di level masyarakat sampai di level fasilitas
pelayanan kesehatan.
10. Neonatus dengan Komplikasi yang ditanganiNeonatal komplikasi adalah neonates dengan penyakit dan
atau kelainan yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau
kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia, tetanus neonatorum,
infeksi/sepsis, trauma lahir, BBLR, sindroma gangguan pernafasan,
821
521
24,4 63,5
2016
Persentase didapat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 42
dan kelainan kengenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates
sakit dan atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat)
baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana
pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain
sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfeksia bayi baru lahir,
manajemen bayi lahir berat rendah, pedoman pelayanan neonatal
esensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK
atau standar operasional pelayanan lainnya.
Grafik 4.13Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal komplikasi
yang ditemukan dan ditangani di Tahun 2016 sebanyak 106 Neonatal
atau 21,6% dari perkiraan jumlah Neonatal Komplikasi.
11. Peserta KBTingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat
dilihat dari cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera
KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor,
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
350 362
44 3112,6 8,6
2011 2012
Perkiraaan Neonatal Koplikasi
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 42
dan kelainan kengenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates
sakit dan atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat)
baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana
pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain
sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfeksia bayi baru lahir,
manajemen bayi lahir berat rendah, pedoman pelayanan neonatal
esensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK
atau standar operasional pelayanan lainnya.
Grafik 4.13Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal komplikasi
yang ditemukan dan ditangani di Tahun 2016 sebanyak 106 Neonatal
atau 21,6% dari perkiraan jumlah Neonatal Komplikasi.
11. Peserta KBTingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat
dilihat dari cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera
KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor,
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
416 399465
23 52 608,6 5,5 13,0 12,9
2012 2013 2014 2015
Perkiraaan Neonatal Koplikasi yang di dapat dan ditangani % yang didapat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 42
dan kelainan kengenital maupun yang termasuk klasifikasi kuning
pada pemeriksaan dengan Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Adapun penanganan neonatus komplikasi adalah neonates
sakit dan atau neonates dengan kelainan yang mendapat pelayanan
sesuai standar oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan atau perawat)
baik di rumah, sarana pelayanan kesehatan dasar maupun sarana
pelayanan kesehatan rujukan. Pelayanan sesuai standar antara lain
sesuai dengan standar MTBM, manajemen asfeksia bayi baru lahir,
manajemen bayi lahir berat rendah, pedoman pelayanan neonatal
esensial di tingkat pelayanan kesehatan dasar, PONED, PONEK
atau standar operasional pelayanan lainnya.
Grafik 4.13Distribusi Frekuensi Penanganan Komplikasi pada Neonatal
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.13 dapat dilihat bahwa jumlah Neonatal komplikasi
yang ditemukan dan ditangani di Tahun 2016 sebanyak 106 Neonatal
atau 21,6% dari perkiraan jumlah Neonatal Komplikasi.
11. Peserta KBTingkat pencapaian pelayanan Keluarga Berencana dapat
dilihat dari cakupan Pasangan Uisa Subur (PUS) yang sedang
menggunakan alat/metode kontrasepsi (KB Aktif), cakupan pesera
KB yang baru menggunakan alat/metode kontrasepsi, tempat
pelayanan KB, dan jenis kontrasepsi yang digunakan akseptor,
dapat dilihat pada grafik berikut ini :
490
10612,9 21,6
2016
% yang didapat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 43
Grafik 4.14Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru dan Aktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 terdapat
peserta KB baru sebanyak 5.492 PUS (19,7%) dan peserta KB Aktif hingga
Tahun 2016 sebanyak 21.287 PUS (76,6%)
12. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk
dapat melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru
lahir. Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500
gram. Hal ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama
kehamilannya menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Grafik 4.15Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.15 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 persentase
Berat Bayi Lahir Rendah sebesar 0,7% dari jumlah bayi lahir hidup.
Penurunan BBLR di Kabupaten Solok Selatan sudah mulai ditekan
5492
Peserta KB Baru
7,7
1,1
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 43
Grafik 4.14Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru dan Aktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 terdapat
peserta KB baru sebanyak 5.492 PUS (19,7%) dan peserta KB Aktif hingga
Tahun 2016 sebanyak 21.287 PUS (76,6%)
12. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk
dapat melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru
lahir. Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500
gram. Hal ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama
kehamilannya menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Grafik 4.15Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.15 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 persentase
Berat Bayi Lahir Rendah sebesar 0,7% dari jumlah bayi lahir hidup.
Penurunan BBLR di Kabupaten Solok Selatan sudah mulai ditekan
5492
21287
Peserta KB Baru Peserta KB Aktif
1,1 0,7 0,9 0,7
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 43
Grafik 4.14Distribusi Frekuensi Persentase Peserta KB Baru dan Aktif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 terdapat
peserta KB baru sebanyak 5.492 PUS (19,7%) dan peserta KB Aktif hingga
Tahun 2016 sebanyak 21.287 PUS (76,6%)
12. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)Bayi yang baru lahir seharusnya ditimbang, hal ini untuk
dapat melihat salah satu status kesehatan pada bayi yang baru
lahir. Diharapkan bayi yang baru lahir dengan berat lebih dari 2500
gram. Hal ini sangat berpengaruh terhadapat ibu hamil selama
kehamilannya menjaga janin, tentunya dari segi kesehatan.
Grafik 4.15Distribusi Frekuensi Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.15 dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 persentase
Berat Bayi Lahir Rendah sebesar 0,7% dari jumlah bayi lahir hidup.
Penurunan BBLR di Kabupaten Solok Selatan sudah mulai ditekan
Peserta KB Aktif
0,7 0,8
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 44
dengan didapatkannya bahwa dari Tahun 2011 sebesar 7,7% dari jumlah
bayi yang lahir hidup.
13. Cakupan Kunjungan NeonatusNeonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
kelompok umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan
saat kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian ASI Eksklusif dan
perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama (KN 1),
juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan
kesehatan bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut
terlihat capaian KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 sebagai berikut :
Grafik 4.16Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2015
Dari grafik 4.16 dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 93,3%, hal ini terjadi
peningkatan dari Tahun 2011 sebesar 88,4%.
88,4 84,2
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 44
dengan didapatkannya bahwa dari Tahun 2011 sebesar 7,7% dari jumlah
bayi yang lahir hidup.
13. Cakupan Kunjungan NeonatusNeonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
kelompok umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan
saat kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian ASI Eksklusif dan
perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama (KN 1),
juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan
kesehatan bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut
terlihat capaian KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 sebagai berikut :
Grafik 4.16Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2015
Dari grafik 4.16 dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 93,3%, hal ini terjadi
peningkatan dari Tahun 2011 sebesar 88,4%.
84,294,2
78,9
93,4
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 44
dengan didapatkannya bahwa dari Tahun 2011 sebesar 7,7% dari jumlah
bayi yang lahir hidup.
13. Cakupan Kunjungan NeonatusNeonatus atau bayi baru lahir (0-28 hari) merupakan
kelompok umur yang memiliki resiko gangguan kesehatan paling
tinggi. Upaya kesehatan yang dilakukan untuk mengurangi resiko
tersebut antara lain dengan melakukan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan dan memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Pelayanan kesehatan neonatal sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan neonatal saat lahir dan pelayanan kesehatan
saat kunjungan neonatus sebanyak 3 kali. Pelayanan yang
diberikan saat kunjungan neonatus adalah pemeriksaan sesuai
standar Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM) dan konseling
perawatan bayi baru lahir termasuk pemberian ASI Eksklusif dan
perawatan tali pusat. Untuk kunjungan neonata pertama (KN 1),
juga dilakukan pemberian vitamin K1 injeksi dam pemberian
imunisasi hepatitis B0 bila belum diberikan pada saat lahir.
Selain KN 1, indikator yang menggambarkan pelayanan
kesehatan bagi neonatal adalah KN lengkap. Pada gambar berikut
terlihat capaian KN lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2015 sebagai berikut :
Grafik 4.16Distribusi Frekuensi Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2015
Dari grafik 4.16 dapat dilihat bahwa cakupan KN lengkap di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 93,3%, hal ini terjadi
peningkatan dari Tahun 2011 sebesar 88,4%.
93,4 93,3
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 45
14. Bayi yang Mendapat ASI EkslusifCakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6
bulan) yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi
(ASI Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan
pada Tahun 2016 sebesar 80,9%.
Grafik 4.17Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.17 dapat dilihat bahwa peningkatan dari tahun ke
tahun terjadi pada pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Solok Selatan.
Masih rendahnya capaian pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15. Pelayanan Kesehatan pada BayiPelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
8,8
58,6
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 45
14. Bayi yang Mendapat ASI EkslusifCakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6
bulan) yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi
(ASI Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan
pada Tahun 2016 sebesar 80,9%.
Grafik 4.17Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.17 dapat dilihat bahwa peningkatan dari tahun ke
tahun terjadi pada pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Solok Selatan.
Masih rendahnya capaian pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15. Pelayanan Kesehatan pada BayiPelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
58,6 66,776,1 84,4
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 45
14. Bayi yang Mendapat ASI EkslusifCakupan pemberian ASI Eksklusif adalah jumlah bayi (0-6
bulan) yang diberi ASI Eksklusif dibandingkan dengan jumlah bayi
(ASI Eksklusif ditambah dengan non ASI Eksklusif). Untuk cakupan
pemberian ASI Eksklusif pada bayi di Kabupaten Solok Selatan
pada Tahun 2016 sebesar 80,9%.
Grafik 4.17Distribusi Frekuensi Persentase Pemberian ASI Ekslusif
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.17 dapat dilihat bahwa peningkatan dari tahun ke
tahun terjadi pada pemberian ASI Ekslusif di Kabupaten Solok Selatan.
Masih rendahnya capaian pemberian ASI Eksklusif pada bayi
dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya :
a) Masih gencarnya pemasaran susu formula untuk bayi 0-6 bulan
yang tidak ada masalah medis
b) Masih banyaknya pemasaran susu formula yang ditujukan pada
bayi yang tidak punya masalah kesehatan
c) Masih banyaknya tenaga kesehatan yang belum peduli pada
pemenuhan hak bayi untuk mendapatkan ASI Eksklusif
d) Masih terbatasnya tenaga konselor ASI
e) Belum maksimalnya kegiatan edukasi, sosialisasi, advokasi dan
kampanye terkait dengan pemberian ASI
15. Pelayanan Kesehatan pada BayiPelayanan kesehatan bayi ditujukan pada bayi usia 29 hari – 11
bulan yang memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan standar oleh
tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi klinis kesehatan (dokter,
84,4 80,9
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 46
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.
Grafik 4.18Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
secara kecenderungan meningkat yaitu 63,64% - 82,47%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat
terjadi adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya
pemberian Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada
Bayi meliputi : Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan,
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-
ASI.
16. UCIIndikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap.
Universal Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu
63,6445,69
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 46
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.
Grafik 4.18Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
secara kecenderungan meningkat yaitu 63,64% - 82,47%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat
terjadi adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya
pemberian Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada
Bayi meliputi : Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan,
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-
ASI.
16. UCIIndikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap.
Universal Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu
45,69 53,4
84,274,6
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 46
bidan dan perawat) minimal 4 kali. Pelayanan ini meliputi pemberian
imunisasi dasar (BCG, DPT/HB 1-3, Polio 1-4, dan Campak), stimulasi
deteksi intervensi dini tumbuh kembang bayi, pemberian Vitamin A pada
bayi, dan penyuluhan perawatan kesehatan bayi serta penyusluhan ASI
Eksklusif, MP-ASI dan lain-lain.
Indikator cakupan pelayanan kesehatan bayi merupakan penilaian
terhadap upaya peningkatan akses bayi memperoleh pelayanan
kesehatan dasar, mengetahui sedini mungkin adanya kelainan atau
penyakit, pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit serta
peningkatan kualitas hidup bayi.
Grafik 4.18Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan
Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.18 diatas dapat dilihat bahwa Cakupan Pelayanan
Kesehatan Kunjungan Bayi di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
secara kecenderungan meningkat yaitu 63,64% - 82,47%.
Adapun yang mempengaruhi terhadap kunjungan tersebut dapat
terjadi adanya pencatatan yang tidak lengkap dan kunjungan bayi hanya
pemberian Vaksin Campak saja, sementara Kunjungan Lengkap pada
Bayi meliputi : Pemberian Vaksin campak, Pemantauan pertumbuhan,
stimulasi deteksi intervensi dini tumbuh kembang dan pemberian MP-
ASI.
16. UCIIndikator lain yang digunakan dalam mengukur keberhasilan
program imunisasi adalah cakupan imunisasi dasar lengkap.
Universal Child Imunization (UCI) merupakan gambaran suatu
74,6 82,47
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 47
desa/ kelurahan dimana dimana > 80% dari jumlah bayi (0-11
bulan) yang ada di desa/ kelurahan tersebut sudah mendapat
imunisasi dasar lengkap. Capaian imunisasi dasar lengkap atau
UCI di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 93,3%.
Grafik 4.19Distribusi Frekuensi Uviversal Child Imunization (UCI)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.19 dapat dilihat bahwa desa UCI di Kabupaten Solok
Selatan terjadi peningkatan dari tahun ketahunnya, ditandai dengan
Tahun 2011 sebesar 47,69% dan Tahun 2016 sebesar 93,3%.
17. Cakupan Imunisasi BayiPada saat pertama kali kuman (antigen) masuk kedalam
tubuh, maka sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang
disebut dengan antibody. Pada umumnya reaksi pertama tubuh
untuk membentuk antibody tidak terlalu kuat, karena tubuh belum
mempunyai pengalaman. Tetapi pada reaksi selanjutnya tubuh
sudah mempunyai memori untuk mengenali antigen tersebut
sehingga pembentukan antibody terjadi dalam waktu yang lebih
cepat dan dalam jumlah yang lebih banyak.
Penyakit menular yang kerap dikenal sebagai penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) yaitu: difteri, tetanus,
hepatitis B, radang selaput otak, radang paru-paru, pertusis dan
polio.
Imunisasi dasar pada bayi terdiri dari 1 dosis BCG, 3 dosis
DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis B, dan 1 dosis Campak, yang
semuanya merupakan lima program imunisasi dasar lengkap.
Imunisasi campak diberikan pada bayi umur 9-11 bulan dan
47,6972,3 79,2 86,9 92,2 93,3
2011 2012 2013 2014 2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 48
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara
imunisasi wajib lainnya dan imunisasi ini merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik 4.20Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi
dasar lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 95,87%.
18. Pemberian Vit A pada Bayi dan BalitaTujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk
menurunkan prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA)
pada balita. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya
tinggi. Bukti lain menunjukkan peranan Vitamin A dalam
menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-54 persen, maka
selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini
lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi
(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita
(12-59 bulan) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan
bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada
bayi (0-11 bulan) diberikan pada bulan Februari dan Agustus, dan
untuk anak balita diberikan sekali 6 bulan secara serentak pada
bulan Februari dan Agustus.
87,8
93,2
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 48
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara
imunisasi wajib lainnya dan imunisasi ini merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik 4.20Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi
dasar lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 95,87%.
18. Pemberian Vit A pada Bayi dan BalitaTujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk
menurunkan prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA)
pada balita. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya
tinggi. Bukti lain menunjukkan peranan Vitamin A dalam
menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-54 persen, maka
selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini
lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi
(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita
(12-59 bulan) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan
bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada
bayi (0-11 bulan) diberikan pada bulan Februari dan Agustus, dan
untuk anak balita diberikan sekali 6 bulan secara serentak pada
bulan Februari dan Agustus.
93,296,5
94,6 94,67
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 48
merupakan imunisasi terakhir yang diberikan kepada bayi diantara
imunisasi wajib lainnya dan imunisasi ini merupakan faktor
penting dalam mengurangi angka kematian.
Grafik 4.20Distribusi Frekuensi Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.20 diatas dapat dilihat bahwa cakupan imunisasi
dasar lengkap di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 95,87%.
18. Pemberian Vit A pada Bayi dan BalitaTujuan pemberian kapsul Vitamin A adalah untuk
menurunkan prevalesi dan mencegah kekurangan Vitamin A (KVA)
pada balita. Kapsul Vitamin A dosis tinggi terbukti efektif untuk
mengatasi masalah KVA pada masyarakat apabila cakupannya
tinggi. Bukti lain menunjukkan peranan Vitamin A dalam
menurunkan angka kematian yaitu sekitar 30-54 persen, maka
selain untuk mencegah kebutaan, pentingnya vitamin A saat ini
lebih dikaitkan dengan kelangsungan hidup anak, kesehatan dan
pertumbuhan anak.
Sasaran pemberian kapsul Vitamin A dosis tinggi adalah bayi
(6-11 bulan) diberikan kapsul vitamin A 100.000 SI, anak balita
(12-59 bulan) diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, dan ibu nifas
diberikan kapsul vitamin A 200.000 SI, sehingga diharapkan
bayinya akan memperoleh vitamin A yang cukup melalui ASI. Pada
bayi (0-11 bulan) diberikan pada bulan Februari dan Agustus, dan
untuk anak balita diberikan sekali 6 bulan secara serentak pada
bulan Februari dan Agustus.
94,67 95,87
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 49
Grafik 4.21Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.22Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Anak Balita (12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Grafik 4.23Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita (6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.21 dan 4.23 diatas dapat dilihat bahwa capaian
pemberian Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan
112,9098,73 100,59
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
69,60
2015
85,67
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 49
Grafik 4.21Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.22Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Anak Balita (12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Grafik 4.23Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita (6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.21 dan 4.23 diatas dapat dilihat bahwa capaian
pemberian Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan
100,59
76,23
111,76 106,25
66,43
103,75 101,82
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Talunan Mercu
69,6084,43
2015 2016
85,67
86,71
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 49
Grafik 4.21Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Bayi (6-11 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.22Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin Apada Anak Balita (12 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Grafik 4.23Distribusi Frekuensi Persentase Cakupan Pemberian Vitamin A
pada Balita (6 – 59 bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.21 dan 4.23 diatas dapat dilihat bahwa capaian
pemberian Vitamin A pada bayi dan balita di Kabupaten Solok Selatan
103,75 101,82 96,06
Talunan Mercu Kab.Solok
Selatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 50
Tahun 2016 sebesar 96,06% dan 86,71%, Tahun 2015 sebesar 96,15%
dan 85,67%, jika dibanding pada Tahun 2014 sebesar 88% pada bayi dan
pada Balita sebesar 93,2% dan pada Tahun 2013 sebesar 98,66% pada
bayi dan 79,75% pada Balita.
19. Pelayanan Anak BalitaPelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya
adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan
instrument SDIDTK, pembinaan posyandu, pembinaan anak pra
sekolah, dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan
memanfaatkan buku KIA, pemberian anak balita dengan pemberian
ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8
kali mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan
terjadi kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011 – 2016. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.24Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
Anak Balita (12-59 Bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
20. Balita ditimbangCakupan penimbangan Balita di Posyandu (D/S) merupakan
indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi
serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
67,8
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 50
Tahun 2016 sebesar 96,06% dan 86,71%, Tahun 2015 sebesar 96,15%
dan 85,67%, jika dibanding pada Tahun 2014 sebesar 88% pada bayi dan
pada Balita sebesar 93,2% dan pada Tahun 2013 sebesar 98,66% pada
bayi dan 79,75% pada Balita.
19. Pelayanan Anak BalitaPelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya
adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan
instrument SDIDTK, pembinaan posyandu, pembinaan anak pra
sekolah, dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan
memanfaatkan buku KIA, pemberian anak balita dengan pemberian
ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8
kali mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan
terjadi kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011 – 2016. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.24Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
Anak Balita (12-59 Bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
20. Balita ditimbangCakupan penimbangan Balita di Posyandu (D/S) merupakan
indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi
serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
67,8
41,43
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 50
Tahun 2016 sebesar 96,06% dan 86,71%, Tahun 2015 sebesar 96,15%
dan 85,67%, jika dibanding pada Tahun 2014 sebesar 88% pada bayi dan
pada Balita sebesar 93,2% dan pada Tahun 2013 sebesar 98,66% pada
bayi dan 79,75% pada Balita.
19. Pelayanan Anak BalitaPelayanan kesehatan anak balita adalah pelayanan kesehatan
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan pada anak usia 12-59 bulan
dalam upaya meningkatkan kualitas hidup anak balita diantaranya
adalah melakukan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan
dan stimulasi tumbuh kembang pada anak dengan menggunakan
instrument SDIDTK, pembinaan posyandu, pembinaan anak pra
sekolah, dan konseling keluarga pada kelas ibu balita dengan
memanfaatkan buku KIA, pemberian anak balita dengan pemberian
ASI sampai 2 tahun, makanan gizi seimbang dan vitamin A.
Cakupan pelayanan kesehatan anak balita dengan minimal 8
kali mendapat pelayanan kesehatan di Kabupaten Solok Selatan
terjadi kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011 – 2016. Hal
tersebut dapat dilihat pada grafik berikut ini :
Grafik 4.24Distrubsi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Minimal 8 Kali
Anak Balita (12-59 Bulan) di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
20. Balita ditimbangCakupan penimbangan Balita di Posyandu (D/S) merupakan
indikator yang berkaitan dengan cakupan pelayanan gizi pada
balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi
serta penanganan prevalensi gizi kurang pada balita.
41,43
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 51
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang
ditimbang di Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan
balita tersebut naik pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012
cakupan D/S di Kabupaten Solok Selatan baru mencapai 62,13%,
sedangkan di Tahun 2013 Cakupan (D/S) sebesar 75,9% dan di
Tahun 2014 sebesar 76,18%, dan Tahun 2015 sebesar 84,5% serta
Tahun 2016 sebesar 84,02%, sebagaimana yang terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik 4.25Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.26Distrubsi Frekuensi Balita BGM
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.26 dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2016 sebesar 0,71%
(59 Balita), Tahun 2015 didapatkan Balita yamg berada di Bawah Garis
Merah sebesar 5% (771 Balita).
84,5
2015
5,0
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 51
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang
ditimbang di Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan
balita tersebut naik pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012
cakupan D/S di Kabupaten Solok Selatan baru mencapai 62,13%,
sedangkan di Tahun 2013 Cakupan (D/S) sebesar 75,9% dan di
Tahun 2014 sebesar 76,18%, dan Tahun 2015 sebesar 84,5% serta
Tahun 2016 sebesar 84,02%, sebagaimana yang terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik 4.25Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.26Distrubsi Frekuensi Balita BGM
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.26 dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2016 sebesar 0,71%
(59 Balita), Tahun 2015 didapatkan Balita yamg berada di Bawah Garis
Merah sebesar 5% (771 Balita).
84,5
84,02
2015 2016
5,0
0,71
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 51
Balita yang naik berat badannya adalah balita yang
ditimbang di Posyandu maupun diluar Posyandu yang berat badan
balita tersebut naik pada kurun waktu tertentu. Pada tahun 2012
cakupan D/S di Kabupaten Solok Selatan baru mencapai 62,13%,
sedangkan di Tahun 2013 Cakupan (D/S) sebesar 75,9% dan di
Tahun 2014 sebesar 76,18%, dan Tahun 2015 sebesar 84,5% serta
Tahun 2016 sebesar 84,02%, sebagaimana yang terlihat pada grafik
berikut ini :
Grafik 4.25Distrubsi Frekuensi Balita ditimbang Menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Grafik 4.26Distrubsi Frekuensi Balita BGM
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.26 dapat dilihat bahwa dari jumlah balita yang
ditimbang di Kabupaten Solok Selatan pada Tahun 2016 sebesar 0,71%
(59 Balita), Tahun 2015 didapatkan Balita yamg berada di Bawah Garis
Merah sebesar 5% (771 Balita).
84,02
0,71
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 52
21. Balita Gizi Buruk mendapat PerawatanSalah satu indikator kesehatan yang dinilai keberhasilan
pencapaiannya dalam MDG’s adalah ststus gizi balita. Status gizi
balita dapat diukur berdasarkan umur, berat badan, dan tinggi
badan. Variabel umur, berat badan, dan tinggi badan ini disajikan
dalam tiga indicator antropometri, yaitu berat badan menurut umur
(BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U), dan berat badan
menurut tinggi badan (BB/TB).
Indikator BB/U memberikan indikasi masalah gizi secara
umum. Indikator ini tidak memberikan indikasi tentang masalah
gizi yang sifatnya kronis ataupun akut karena berat badan
berkorelasi positif dengan umur dan tinggi badan. Dengan kata lain
berat badan yang rendah dapat disebabkan karena tubuh yang
pendek (kronis) atau karena diare atau penyakit infeksi lain (akut).
Indikator TB/U memberikan indikasi masalah gizi yang
sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama,
misalnya kemiskinan, perilaku hidup tidak sehat dan pola asuh
atau pemberian makanan yang kurang baik sejak anak dilahirkan
yang mengakibatkan anak menjadi pendek.
Indikator BB/TB dan Indeks Massa Tubuh (IMT) memberikan
indikasi masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari
peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama, misalnya
mengidap penyakit tertentu dan kekurangan asupan gizi yang
mengakibatkan anak menjadi kurus.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 53
Grafik 4.27Distribusi Frekuensi Kasus gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.27 dapat dilihat bahwa penemuan kasus gizi buruk di
Kabupaten Solok Selatan terjadi penurunan dari Tahun 2011-2016.
Semua kasus yang ditemukan langung ditangani.
Adapun komplikasi penyerta kasus gizi yang ditemukan
diantaranya : TB, kelainan kongenital, Diare, Ispa, Pneumonia dan
Jantung bawaan. Tindakan yang telah dilakukan berupa
mengaktifkan pos gizi dan pelayanan TFC, pemberian PMT,
pemberian MP-ASI dan penanggulangan komplikasi penyerta.
Grafik 4.28Distribusi Frekuensi Anak Balita Pendek (Stunting TB/U)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan
sudah dapat menekan kasus Anak Balita Pendek (Stunting) yang mana di
44
26
0,292 0,172
2011 2012
14%16,8%
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 53
Grafik 4.27Distribusi Frekuensi Kasus gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.27 dapat dilihat bahwa penemuan kasus gizi buruk di
Kabupaten Solok Selatan terjadi penurunan dari Tahun 2011-2016.
Semua kasus yang ditemukan langung ditangani.
Adapun komplikasi penyerta kasus gizi yang ditemukan
diantaranya : TB, kelainan kongenital, Diare, Ispa, Pneumonia dan
Jantung bawaan. Tindakan yang telah dilakukan berupa
mengaktifkan pos gizi dan pelayanan TFC, pemberian PMT,
pemberian MP-ASI dan penanggulangan komplikasi penyerta.
Grafik 4.28Distribusi Frekuensi Anak Balita Pendek (Stunting TB/U)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan
sudah dapat menekan kasus Anak Balita Pendek (Stunting) yang mana di
13 10 80,172 0,086 0,065 0,043
2012 2013 2014 2015
Kasus Gizi Buruk % Gizi Buruk
16,8%14,9%
11,4% 10,2%
2012 2013 2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 53
Grafik 4.27Distribusi Frekuensi Kasus gizi Buruk pada Balita
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.27 dapat dilihat bahwa penemuan kasus gizi buruk di
Kabupaten Solok Selatan terjadi penurunan dari Tahun 2011-2016.
Semua kasus yang ditemukan langung ditangani.
Adapun komplikasi penyerta kasus gizi yang ditemukan
diantaranya : TB, kelainan kongenital, Diare, Ispa, Pneumonia dan
Jantung bawaan. Tindakan yang telah dilakukan berupa
mengaktifkan pos gizi dan pelayanan TFC, pemberian PMT,
pemberian MP-ASI dan penanggulangan komplikasi penyerta.
Grafik 4.28Distribusi Frekuensi Anak Balita Pendek (Stunting TB/U)
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.28 dapat dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan
sudah dapat menekan kasus Anak Balita Pendek (Stunting) yang mana di
100,043 0,055
2016
10,2%
3,21%
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 54
Tahun 2011 ditemukan 14% Anak Balita yang pendek dan di Tahun 2016
didapatkan 3,21% (472) Anak Balita yang Pendek.
22. Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkatPenjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD
atau setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam
penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan
ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia
dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau
sederajat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 4.29Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
Siswa/I Baru SD/SLTP/STA/sederajatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
98,7697,87
SD
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 54
Tahun 2011 ditemukan 14% Anak Balita yang pendek dan di Tahun 2016
didapatkan 3,21% (472) Anak Balita yang Pendek.
22. Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkatPenjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD
atau setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam
penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan
ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia
dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau
sederajat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 4.29Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
Siswa/I Baru SD/SLTP/STA/sederajatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
99,25
97,04
98,29
SLTP SLTA
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 54
Tahun 2011 ditemukan 14% Anak Balita yang pendek dan di Tahun 2016
didapatkan 3,21% (472) Anak Balita yang Pendek.
22. Kesehatan Penjaringan Siswa SD dan setingkatPenjaringan kesehatan merupakan serangkaian kegiatan
pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap siswa kelas 1 SD
atau setingkat untuk memilih siswa yang mempunyai masalah
kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin.
Kegiatan tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan dalam
penjaringan kesehatan siswa yang terdiri dari pemeriksaan
kebersihan perorangan (rambut, kulit dan kuku), pemeriksaan
status gizi melalui pengukuran antropometri, pemeriksaan
ketajaman indera (penglihatan dan pendengaran), pemeriksaan
kesehatan gigi dan mulut, pemeriksaan laboratorium untuk anemia
dan cacingan, pengukuran kebugaran jasmani dan deteksi dini
masalah mental emosional.
Cakupan penjaringan kesehatan pada siswa SD atau
sederajat di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 dapat dilihat
pada grafik berikut :
Grafik 4.29Distribusi Frekuensi Cakupan Pelayanan Kesehatan Penjaringan pada
Siswa/I Baru SD/SLTP/STA/sederajatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
97,04
98,84
SLTA
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 55
23. Pelayanan Kesehatan Usia LanjutGrafik 4.30
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada UsiaLanjut (60 tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.30 dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015
sebesar 85,1%, sedangkan di Tahun 2014 sebesar 57,3% dan di Tahun
2013 sebesar 60,86%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan
dalam upaya pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut. Pada Tahun 2016
Posyandu Lansia sudah ada sebanyak 130 pada setiap jorong.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Total Covarege)
Grafik 4.31Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
berdasarkan Jenis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Solok SelatanTahun 2016
Dari grafik 4.31 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 67,12%
85,1
2015
75,8
2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 55
23. Pelayanan Kesehatan Usia LanjutGrafik 4.30
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada UsiaLanjut (60 tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.30 dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015
sebesar 85,1%, sedangkan di Tahun 2014 sebesar 57,3% dan di Tahun
2013 sebesar 60,86%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan
dalam upaya pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut. Pada Tahun 2016
Posyandu Lansia sudah ada sebanyak 130 pada setiap jorong.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Total Covarege)
Grafik 4.31Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
berdasarkan Jenis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Solok SelatanTahun 2016
Dari grafik 4.31 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 67,12%
85,1
81,1
2015 2016
75,8
67,1
2015 2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 55
23. Pelayanan Kesehatan Usia LanjutGrafik 4.30
Distribusi Frekuensi Persentase Pelayanan Kesehatan pada UsiaLanjut (60 tahun +) menurut Puskesmas se-Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.30 dapat dilihat bahwa persentase pelayanan
kesehatan pada Usia Lanjut di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2015
sebesar 85,1%, sedangkan di Tahun 2014 sebesar 57,3% dan di Tahun
2013 sebesar 60,86%. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatan
dalam upaya pelayanan kesehatan pada Usia Lanjut. Pada Tahun 2016
Posyandu Lansia sudah ada sebanyak 130 pada setiap jorong.
B. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN1. Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Total Covarege)
Grafik 4.31Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
berdasarkan Jenis Jaminan Pemeliharaan Kesehatan di Solok SelatanTahun 2016
Dari grafik 4.31 dapat dilihat bahwa proporsi jaminan pemeliharaan
kesehatan di kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 67,12%
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 56
(109.226 jiwa), terbanyak pada jenis pelayanan PBI APBN (Jamkesmas)
dan PBI APBD (Jamkesda). Terjadi penurunan di Tahun 2016
pengurangan dari 54.670 jiwa menjadi 39.803 jiwa pada jamkesda.
2. Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanGrafik 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanMasyarakat Miskin di Kab. Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan
jaminanpemeliharaan kesehatan masyarakat miskin di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016 sebesar 54,5% dari total jaminan pemeliharaan
kesehatan sebesar 67,12%
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwadi Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik 4.33Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan
Jiwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat
Jalan pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit
Umum Kab. Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit
lebih besar dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan di Tahun 2016 maka
persentase kunjungan rawat jalan sebesar 93,7% dan Rawat inap
14,8%
47,1%
2011 2012
704131149 418
Puskesmas
Rawat Jalan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 56
(109.226 jiwa), terbanyak pada jenis pelayanan PBI APBN (Jamkesmas)
dan PBI APBD (Jamkesda). Terjadi penurunan di Tahun 2016
pengurangan dari 54.670 jiwa menjadi 39.803 jiwa pada jamkesda.
2. Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanGrafik 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanMasyarakat Miskin di Kab. Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan
jaminanpemeliharaan kesehatan masyarakat miskin di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016 sebesar 54,5% dari total jaminan pemeliharaan
kesehatan sebesar 67,12%
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwadi Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik 4.33Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan
Jiwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat
Jalan pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit
Umum Kab. Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit
lebih besar dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan di Tahun 2016 maka
persentase kunjungan rawat jalan sebesar 93,7% dan Rawat inap
47,1%34%
67,4% 64,2%
2012 2013 2014 2015
31249101662
5629 6778418 0
RSUD Kab. Solok Selatan
Rawat Jalan Rawat Inap Gangguan Jiwa
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 56
(109.226 jiwa), terbanyak pada jenis pelayanan PBI APBN (Jamkesmas)
dan PBI APBD (Jamkesda). Terjadi penurunan di Tahun 2016
pengurangan dari 54.670 jiwa menjadi 39.803 jiwa pada jamkesda.
2. Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanGrafik 4.32
Distribusi Frekuensi Cakupan Jaminan Pemeliharaan KesehatanMasyarakat Miskin di Kab. Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa cakupan
jaminanpemeliharaan kesehatan masyarakat miskin di Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2016 sebesar 54,5% dari total jaminan pemeliharaan
kesehatan sebesar 67,12%
3. Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap dan Gangguan Jiwadi Sarana Pelayanan Kesehatan
Grafik 4.33Distribusi Frekuensi Kunjungan Rawat Jalan, Inap dan Gangguan
Jiwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.33 dapat dilihat bahwa jumlah kunjungan Rawat
Jalan pada Puskesmas lebih besar dibandingkan dari Rumah Sakit
Umum Kab. Solok Selatan dan Kunjungan Rawat Inap pada Rumah Sakit
lebih besar dibandingkan dari Puskesmas.
Jika dibandingkan antara seluruh kunjungan di Tahun 2016 maka
persentase kunjungan rawat jalan sebesar 93,7% dan Rawat inap
64,2%54,5%
2016
1016626778 418
Kab. Solok Selatan
Gangguan Jiwa
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 57
sebesar 9,3%, di Tahun 2015 kunjungan Rawat Jalan 51,70% dan Rawat
Inap 5,06% jika dibandingkan di Tahun 2014 Kunjungan Rawat Jalan
39% dan Rawat Inap 2,7%.
4. Angka Kematian Pasien di Rumah SakitGrafik 4.34
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit UmumSolok Selatan Tahun 2016
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian
umum untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang
disingkat NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1.000 pasien keluar. Dari Grafik 4.41 dapat dilihat bahwa di
Tahun 2016 GDR sebesar 27,71 dan NDR sebesar 18,12, Tahun 2015
GDR sebesar 29,08 dan NDR sebesar 13,8 sedangkan di Tahun 2014 GDR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2. Dimana terjadinya perubahan Trand
peningkatan pada NDR di Tahun 2016.
5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah SakitBed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat
tidur pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
periode 1 tahun) yang mana indikator ini memberikan tingkat efisiensi
pada pemakaian tempat tidur.
33,44
23,20
GDR
Laki-Laki
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 57
sebesar 9,3%, di Tahun 2015 kunjungan Rawat Jalan 51,70% dan Rawat
Inap 5,06% jika dibandingkan di Tahun 2014 Kunjungan Rawat Jalan
39% dan Rawat Inap 2,7%.
4. Angka Kematian Pasien di Rumah SakitGrafik 4.34
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit UmumSolok Selatan Tahun 2016
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian
umum untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang
disingkat NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1.000 pasien keluar. Dari Grafik 4.41 dapat dilihat bahwa di
Tahun 2016 GDR sebesar 27,71 dan NDR sebesar 18,12, Tahun 2015
GDR sebesar 29,08 dan NDR sebesar 13,8 sedangkan di Tahun 2014 GDR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2. Dimana terjadinya perubahan Trand
peningkatan pada NDR di Tahun 2016.
5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah SakitBed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat
tidur pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
periode 1 tahun) yang mana indikator ini memberikan tingkat efisiensi
pada pemakaian tempat tidur.
20,9523,20
15,89
27,71
GDR NDR
Laki-Laki Perempuan Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 57
sebesar 9,3%, di Tahun 2015 kunjungan Rawat Jalan 51,70% dan Rawat
Inap 5,06% jika dibandingkan di Tahun 2014 Kunjungan Rawat Jalan
39% dan Rawat Inap 2,7%.
4. Angka Kematian Pasien di Rumah SakitGrafik 4.34
Jumlah kematian Pasien di Rumah Sakit UmumSolok Selatan Tahun 2016
Gross Death Rate yang disingkat GDR adalah angka kematian
umum untuk tiap-tiap 1.000 pasien keluar, sedang, Net Death Rate yang
disingkat NDR adalah angka kematian ≥ 48 jam setelah dirawat untuk
tiap-tiap 1.000 pasien keluar. Dari Grafik 4.41 dapat dilihat bahwa di
Tahun 2016 GDR sebesar 27,71 dan NDR sebesar 18,12, Tahun 2015
GDR sebesar 29,08 dan NDR sebesar 13,8 sedangkan di Tahun 2014 GDR
sebesar 19,1 dan NDR sebesar 19,4, sedangkan di Tahun 2013 GDR
sebesar 22 dan NDR 9,2. Dimana terjadinya perubahan Trand
peningkatan pada NDR di Tahun 2016.
5. Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah SakitBed Occupancy RateBOR adalah Persentase pemakaian tempat
tidur pada satu-satuan waktu tertentu, Bed Turn Over/BTO adalah
Frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu (biasanya dalam
periode 1 tahun) yang mana indikator ini memberikan tingkat efisiensi
pada pemakaian tempat tidur.
18,12
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 58
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.35Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.35 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 BOR
Sebesar 44,50% dan BTO sebesar 49,38 kali, Tahun 2015 BOR sebesar
35,95% dan BTO sebesar 42,06 kali, sedangkan di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali dan 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan
BTO sebesar 34 kali, hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di
Tahun 2016 disebabkan terjadinya peningkatan kunjungan Rawai Inap.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKATPada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status
kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit
dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di
antaranya pada tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat yang ada di berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum,
di tempat kerja, di sekolah, di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan
evaluasi, maka pada perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah
44,50
BOR (%)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 58
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.35Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.35 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 BOR
Sebesar 44,50% dan BTO sebesar 49,38 kali, Tahun 2015 BOR sebesar
35,95% dan BTO sebesar 42,06 kali, sedangkan di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali dan 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan
BTO sebesar 34 kali, hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di
Tahun 2016 disebabkan terjadinya peningkatan kunjungan Rawai Inap.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKATPada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status
kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit
dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di
antaranya pada tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat yang ada di berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum,
di tempat kerja, di sekolah, di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan
evaluasi, maka pada perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah
49,38
4,10
BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 58
Turn Over Interval/TOI adalah Rata-rata hari tempat tidur tidak
ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya sedangkan Average
Length of Stay/ALOS adalah Rata-rata lama rawat (dalam satuan hari)
seorang pasien. Hal tersebut dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4.35Indikator Kinerja Pelayanan di rumah Sakit Umum
Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.35 diatas dapat dilihat bahwa di Tahun 2016 BOR
Sebesar 44,50% dan BTO sebesar 49,38 kali, Tahun 2015 BOR sebesar
35,95% dan BTO sebesar 42,06 kali, sedangkan di Tahun 2014 BOR
sebesar 23,5%, BTO 28,6 kali dan 2013 yang mana BOR sebesar 61% dan
BTO sebesar 34 kali, hal ini dapat dilihat bahwa terjadi peningkatan di
Tahun 2016 disebabkan terjadinya peningkatan kunjungan Rawai Inap.
C. PERILAKU HIDUP MASYARAKATPada kenyataannya kesehatan merupakan aset masa depan dan
merupakan modal terciptanya hidup yang sejahtera. Agar status
kesehatan dapat diraih, perlu dilakukan upaya pencegahan penyakit
dengan mengurangi atau menghilangkan faktor resiko penyakit, di
antaranya pada tingkat pertama adalah melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS). Pola PHBS ini hendaknya dilaksanakan oleh seluruh
masyarakat yang ada di berbagai tempat/tatanan yaitu di tempat umum,
di tempat kerja, di sekolah, di institusi kesehatan, dan di rumah tangga.
PHBS di rumah tangga adalah upaya memberdayakan anggota
rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS serta
berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Berdasarkan
evaluasi, maka pada perkembangannya indikator PHBS tatanan rumah
0,00
ALOS (HARI)
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 59
tangga mulai ditingkatkan kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula
masih menggunakan stratifikasi sehat I – IV, maka secara Nasional sudah
ditingkatkan kualitas indikatornya menjadi 10 indikator yang sifatnya
komposit/gabungan, sehingga 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga
semua harus terpenuhi. Sepuluh indikator PHBS rumah tangga tersebut
adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI
eksklusif, balita ditimbang, penggunaan air bersih, cuci tangan,
penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi buah dan sayur,
aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi
(posyandu, desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan
peran serta swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.36Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013-2016
Dari grafik 4.36 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 66,40%, 2015 sebesar
66,04%.
43,4
2013
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 59
tangga mulai ditingkatkan kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula
masih menggunakan stratifikasi sehat I – IV, maka secara Nasional sudah
ditingkatkan kualitas indikatornya menjadi 10 indikator yang sifatnya
komposit/gabungan, sehingga 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga
semua harus terpenuhi. Sepuluh indikator PHBS rumah tangga tersebut
adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI
eksklusif, balita ditimbang, penggunaan air bersih, cuci tangan,
penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi buah dan sayur,
aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi
(posyandu, desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan
peran serta swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.36Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013-2016
Dari grafik 4.36 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 66,40%, 2015 sebesar
66,04%.
76,3 66,04
2014 2015
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 59
tangga mulai ditingkatkan kualitasnya. Dari 10 indikator yang semula
masih menggunakan stratifikasi sehat I – IV, maka secara Nasional sudah
ditingkatkan kualitas indikatornya menjadi 10 indikator yang sifatnya
komposit/gabungan, sehingga 10 indikator PHBS tatanan rumah tangga
semua harus terpenuhi. Sepuluh indikator PHBS rumah tangga tersebut
adalah persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, pemberian ASI
eksklusif, balita ditimbang, penggunaan air bersih, cuci tangan,
penggunaan jamban, pemberantasan jentik, konsumsi buah dan sayur,
aktivitas fisik dan tidak merokok di dalam rumah.
Peningkatan capaian 10 indikator PHBS, dilakukan berbagai upaya,
diantaranya meningkatkan pembinaan UKBM secara terintegrasi
(posyandu, desa siaga, kadarsi), penyebarluasan informasi baik secara
langsung maupun tidak langsung melalui media, serta meningkatkan
peran serta swasta, ormas, dan LSM.
Grafik. 4.36Distribusi Frekuensi Rumah Tangga yang berPHBS
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2013-2016
Dari grafik 4.36 dapat dilihat bahwa rumah Tangga yang Ber-PHBS
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 66,40%, 2015 sebesar
66,04%.
66,40
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 60
D. KEADAAN LINGKUNGAN1. Persentase Rumah Sehat
Grafik 4.37Distribusi Frekuensi Persentase Rumah SehatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.37 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 68,77% (26.263 rumah), 2015 sebesar
65,79% (25.124) dari jumlah rumah tinggal sebanyak 38.190. Hal ini
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011
(58,9%) dan Tahun 2015 (65,79%).
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yangLayak
Grafik 4.38Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang
Layak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2011-2016
Dari Grafik 4.38 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 84,02%
75% 79%58,9%
23,7%
2011 2012
60% 62%
0%
54%
2011 2012
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 60
D. KEADAAN LINGKUNGAN1. Persentase Rumah Sehat
Grafik 4.37Distribusi Frekuensi Persentase Rumah SehatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.37 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 68,77% (26.263 rumah), 2015 sebesar
65,79% (25.124) dari jumlah rumah tinggal sebanyak 38.190. Hal ini
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011
(58,9%) dan Tahun 2015 (65,79%).
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yangLayak
Grafik 4.38Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang
Layak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2011-2016
Dari Grafik 4.38 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 84,02%
79% 81% 83% 85%
23,7%36,3%
60,2% 65,79%
2012 2013 2014 2015
Target Capaian
62% 64% 66% 68%54% 57,7%
74,2% 81,5%
2012 2013 2014 2015
Target Capaian
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 60
D. KEADAAN LINGKUNGAN1. Persentase Rumah Sehat
Grafik 4.37Distribusi Frekuensi Persentase Rumah SehatDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.37 dapat dilihat bahwa rumah sehat di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 68,77% (26.263 rumah), 2015 sebesar
65,79% (25.124) dari jumlah rumah tinggal sebanyak 38.190. Hal ini
menunjukkan adanya kecenderungan peningkatan dari Tahun 2011
(58,9%) dan Tahun 2015 (65,79%).
2. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Air Minum yangLayak
Grafik 4.38Distribusi Frekuensi Penduduk yang Memiliki Akses air Minum yang
Layak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2011-2016
Dari Grafik 4.38 dapat dilihat penduduk yang memiliki akses air
minum layak di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 84,02%
85% 85%65,79% 68,77%
2016
68% 68%81,5% 84,02%
2016
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 61
(136.715 jiwa), 2015 sebesar 81,53% (130.274 jiwa). Jumlah sarana
rumah tinggal yang memiliki sarana air bersih sebesar 88,74% (33.890).
Diagram 4.2Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.39Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.39 dapat dilihat di Tahun 2016 jumlah Depot Air
Minum sebanyak 90 unit, yang telah diperiksa sebanyak 44 unit dengan
hasil memenuhi syarat sebanyak 42 unit (95,45%), Tahun 2015 dari 93
Depot Air Minim, yang diperiksa sebanyak 20 Depot Air minum dengan
memenuhi syarat sebanyak 10 Depot Air Minum (50%) di 2014 dari 89
Depot Air Minum, yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi
syarat sebesar 95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air
1218
7513
3412
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
Jumlah Penyelenggara Air Minum
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 61
(136.715 jiwa), 2015 sebesar 81,53% (130.274 jiwa). Jumlah sarana
rumah tinggal yang memiliki sarana air bersih sebesar 88,74% (33.890).
Diagram 4.2Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.39Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.39 dapat dilihat di Tahun 2016 jumlah Depot Air
Minum sebanyak 90 unit, yang telah diperiksa sebanyak 44 unit dengan
hasil memenuhi syarat sebanyak 42 unit (95,45%), Tahun 2015 dari 93
Depot Air Minim, yang diperiksa sebanyak 20 Depot Air minum dengan
memenuhi syarat sebanyak 10 Depot Air Minum (50%) di 2014 dari 89
Depot Air Minum, yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi
syarat sebesar 95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air
Sumur GaliTerlindung
30%
Mata AirTerlindung
12%
Perpipaan58%
26
8 8 5 6313
2 1 5313
2 1 5
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
Jumlah Penyelenggara Air Minum Jumlah Diperiksa Jumlah memenuhi Syarat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 61
(136.715 jiwa), 2015 sebesar 81,53% (130.274 jiwa). Jumlah sarana
rumah tinggal yang memiliki sarana air bersih sebesar 88,74% (33.890).
Diagram 4.2Distribusi Frekuensi Sumber Air Minum menurut Jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. Persentase Penyelenggara Air Minum Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.39Distribusi Frekuensi Depot air Minum menurut Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.39 dapat dilihat di Tahun 2016 jumlah Depot Air
Minum sebanyak 90 unit, yang telah diperiksa sebanyak 44 unit dengan
hasil memenuhi syarat sebanyak 42 unit (95,45%), Tahun 2015 dari 93
Depot Air Minim, yang diperiksa sebanyak 20 Depot Air minum dengan
memenuhi syarat sebanyak 10 Depot Air Minum (50%) di 2014 dari 89
Depot Air Minum, yang telah diperiksa sebanyak 44 depot dan memenuhi
syarat sebesar 95,5%. Di Tahun 2013 terdapat 70 jumlah Depot Air
Sumur GaliTerlindung
30%
Mata AirTerlindung
12%
6
90
2
44
2
42
Talunan Kab. SolokSelatan
Jumlah memenuhi Syarat
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 62
Minum, yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%)
dengan memenuhi syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang LayakGrafik 4.40
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yangLayak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.40 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan
akses jamban yang layak di Tahun 2016 sebesar 61,93% (100.782 jiwa),
Tahun 2015 sebesar 62,7% (100.139 jiwa). Jumlah rumah tinggal yang
memiliki jamban sebesar 70,23% (26.823 Rumah).
Diagram 4.3Distribusi Frekuensi Sarana Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
35%45%
14,80%
47,10%
2011 2012
Leher Angsa
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 62
Minum, yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%)
dengan memenuhi syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang LayakGrafik 4.40
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yangLayak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.40 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan
akses jamban yang layak di Tahun 2016 sebesar 61,93% (100.782 jiwa),
Tahun 2015 sebesar 62,7% (100.139 jiwa). Jumlah rumah tinggal yang
memiliki jamban sebesar 70,23% (26.823 Rumah).
Diagram 4.3Distribusi Frekuensi Sarana Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
45%55%
65%75%
47,10%34,90%
62,10% 62,67%
2012 2013 2014 2015
Target Capaian
87%
6% 7%
Leher Angsa Plengsengan Cemplung
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 62
Minum, yang telah dilakukan pemeriksaan sebanyak 57 depot (81,4%)
dengan memenuhi syarat sebanyak 29 depot (50,9%).
4. Persentase Penduduk yang Memiliki Akses Sanitasi yang LayakGrafik 4.40
Distribusi Frekuensi Penduduk yang memiliki akses Jamban yangLayak menurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2011-2016
Dari grafik 4.40 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk dengan
akses jamban yang layak di Tahun 2016 sebesar 61,93% (100.782 jiwa),
Tahun 2015 sebesar 62,7% (100.139 jiwa). Jumlah rumah tinggal yang
memiliki jamban sebesar 70,23% (26.823 Rumah).
Diagram 4.3Distribusi Frekuensi Sarana Jamban menurut jenis
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
75% 78%62,67% 61,93%
2016
Cemplung
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 63
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk dengan jenis
jamban layak di akses di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terbesar
pada penggunaan leher angsa sebesar 87%.
5. Persentase Desa STBMGrafik 4.41
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas diKabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.41 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 19,7% (53 desa).
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat KesehatanGrafik 4.42
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat KesehatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
0,00 1,61
40,74
0,00 1,61
40,74
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
% Desa Melakukan STBM
238
10
189
79,41
Sarana Pendidikan Sarana Kesehatan
Jumlah TTU
TTU yang memenuhi Syarat Kesehatan
% TTU yang memenuhi syarat Kesehatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 63
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk dengan jenis
jamban layak di akses di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terbesar
pada penggunaan leher angsa sebesar 87%.
5. Persentase Desa STBMGrafik 4.41
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas diKabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.41 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 19,7% (53 desa).
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat KesehatanGrafik 4.42
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat KesehatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
40,74
61,54
15,38
4,35 3,00
40,74
61,54
15,384,35 3,00
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai Mercu Talunan
% Desa Melakukan STBM % Desa Stop BABS
10 6
254
9 3
90,0050,00
Sarana Kesehatan Hotel Kab. Solok Selatan
Jumlah TTU
TTU yang memenuhi Syarat Kesehatan
% TTU yang memenuhi syarat Kesehatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 63
Dari diagram 4.3 dapat dilihat bahwa penduduk dengan jenis
jamban layak di akses di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terbesar
pada penggunaan leher angsa sebesar 87%.
5. Persentase Desa STBMGrafik 4.41
Distribusi Frekuensi Desa yang STOP BABS menurut Puskesmas diKabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 4.41 dapat dilihat bahwa desa yang telah STOP BABS di
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 sebesar 19,7% (53 desa).
6. Persentase Tempat-tempat Umum Memenuhi Syarat KesehatanGrafik 4.42
Distribusi Frekuensi TTU yang memenuhi Syarat KesehatanDi Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
9,09
19,7
9,0919,7
Talunan Kab. SolokSelatan
% Desa Stop BABS
254
201
79,13
Kab. Solok Selatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 64
Dari grafik 4.42 dapat dilihat bahwa dari 254 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terdapat 79,13%
(201 TTU) yang telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.43Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan
Menurut Status Hygiene Sanitasidi Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.43 dapat dilihat bahwa dari 292 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 59,23% (170 TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
54 5939 47
72,22
Jasa Boga RumahMakan/Restoran
Jumlah TPM yang Memenuhi syarat Kesehatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 64
Dari grafik 4.42 dapat dilihat bahwa dari 254 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terdapat 79,13%
(201 TTU) yang telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.43Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan
Menurut Status Hygiene Sanitasidi Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.43 dapat dilihat bahwa dari 292 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 59,23% (170 TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
90 89
47 42 4279,66
46,67 47,19
RumahMakan/Restoran
Depot Air Minum Makanan Jajajanan Kab. Solok Selatan
TPM yang Memenuhi syarat Kesehatan % memenuhi kesehatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 64
Dari grafik 4.42 dapat dilihat bahwa dari 254 jumlah Tempat-
Tempat Umum di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016 terdapat 79,13%
(201 TTU) yang telah memenuhi syarat kesehatan.
7. Persentase Tempat Pengelolaan Makanan Memenuhi SyaratKesehatan
Grafik 4.43Distribusi Frekuensi Tempat Pengolahan Makanan
Menurut Status Hygiene Sanitasidi Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016
Dari grafik 4.43 dapat dilihat bahwa dari 292 jumlah tempat
pengolahan Makanan terdapat 59,23% (170 TPM) yang memenuhi syarat
kesehatan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
292
170
58,22
Makanan Jajajanan Kab. Solok Selatan
% memenuhi kesehatan
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 65
BAB VSITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Sumber daya kesehatan merupakan salah satu faktor pendukung
dalam penyediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas, yang
diharapkan dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pada bab
ini, sumber daya kesehatan diulas dengan menyajikan gambaran keadaan
sarana kesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan.
A. SARANA KESEHATAN1. Puskesmas dan Jaringannya
Pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya
(Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas).
Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) tingkat pertama adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan
menanggulangi timbulnya maslah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok dan masyarakat. Serta Puskesmas berfungsi sebagai Upaya
Kesehatan Perorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Jumlah Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan sampai dengan
akhir Tahun 2016 sebanyak 9 unit yang tersebar pada 7 Kecamatan.
Kecamatan Sangir Balai Janggo dan Sangir Batang Hari terdapat 2
Puskesmas perkecamatan. Dalam pelaksana fungsinya Puskesmas
dibantu dengan puskesmas Pembantu dan Poskesdes yang tersebar di 7
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 66
Kecamatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu dengan kegiatan
Puskesmas Keliling (roda 4), penyebarannya dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.1Distribusi Frekuensi Puskesmas dan Jaringannya
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Sejak Tahun 2016 jumlah Puskesmas bertambah dari 8 unit
menjadi 9 unit, hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan secara merata. Pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar dapat dilihat secara umum oleh indikator rasio
Puskesmas terhadap 30.000 Penduduk. Pada Tahun 2015 rasio
puskesmas terhadap penduduk sebesar 1,50 di Tahun 2016 sebesar 1,66.
2. Rumah Sakit UmumSelain upaya promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif
dan rehabilitatif yang dapat diperoleh melalui rumah sakit serta berfungsi
sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit
Umum Daerah dengan Tipe C dengan jumlah 114 tempat tidur.
7 7 72 21 1
Koto ParikGadangDiateh
Sungai Pagu Pauh Duo
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 66
Kecamatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu dengan kegiatan
Puskesmas Keliling (roda 4), penyebarannya dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.1Distribusi Frekuensi Puskesmas dan Jaringannya
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Sejak Tahun 2016 jumlah Puskesmas bertambah dari 8 unit
menjadi 9 unit, hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan secara merata. Pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar dapat dilihat secara umum oleh indikator rasio
Puskesmas terhadap 30.000 Penduduk. Pada Tahun 2015 rasio
puskesmas terhadap penduduk sebesar 1,50 di Tahun 2016 sebesar 1,66.
2. Rumah Sakit UmumSelain upaya promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif
dan rehabilitatif yang dapat diperoleh melalui rumah sakit serta berfungsi
sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit
Umum Daerah dengan Tipe C dengan jumlah 114 tempat tidur.
7 83
11
2 3 2 21 1 1 2
Pauh Duo Sangir Sangir Jujuan SangirBatang Hari
Sangir BalaiJanggo
Pustu Pusling Puskesmas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 66
Kecamatan. Selain itu Puskesmas juga di bantu dengan kegiatan
Puskesmas Keliling (roda 4), penyebarannya dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.1Distribusi Frekuensi Puskesmas dan Jaringannya
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Sejak Tahun 2016 jumlah Puskesmas bertambah dari 8 unit
menjadi 9 unit, hal ini diakibatkan oleh pemenuhan kebutuhan
pelayanan kesehatan secara merata. Pemenuhan kebutuhan pelayanan
kesehatan dasar dapat dilihat secara umum oleh indikator rasio
Puskesmas terhadap 30.000 Penduduk. Pada Tahun 2015 rasio
puskesmas terhadap penduduk sebesar 1,50 di Tahun 2016 sebesar 1,66.
2. Rumah Sakit UmumSelain upaya promotif dan preventif, diperlukan juga upaya kuratif
dan rehabilitatif yang dapat diperoleh melalui rumah sakit serta berfungsi
sebagai penyedia pelayanan kesehatan rujukan.
Di Kabupaten Solok Selatan terdapat 1 (satu) unit Rumah Sakit
Umum Daerah dengan Tipe C dengan jumlah 114 tempat tidur.
6
49
5
18
2
9
SangirBatang Hari
Sangir BalaiJanggo
Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 67
3. Sarana Pelayanan LainSelain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit
layanan yang berhubungan dengan kesehatan di Kabupaten Solok
Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut :
Grafik 5.2Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh,
dari dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan
fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program
prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi,
gizi dan penanggulangan diare. Adapun strata Posyandu di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 Dapat dilihat pada grafik berikut :
13
55
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 67
3. Sarana Pelayanan LainSelain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit
layanan yang berhubungan dengan kesehatan di Kabupaten Solok
Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut :
Grafik 5.2Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh,
dari dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan
fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program
prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi,
gizi dan penanggulangan diare. Adapun strata Posyandu di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 Dapat dilihat pada grafik berikut :
2 3
46
15 16
4
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 67
3. Sarana Pelayanan LainSelain Puskesmas dan Rumah Sakit terdapat juga unit-unit
layanan yang berhubungan dengan kesehatan di Kabupaten Solok
Selatan yang dapat dilihat dari grafik berikut :
Grafik 5.2Distribusi Frekuensi Sarana Pelayanan Kesehatan Lainnya
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
B. USAHA KESEHATAN BERBASIS MASYARAKAT (UKBM)1. Posyandu
Posyandu merupakan salah satu UKBM yang dilaksanakan oleh,
dari dan masyarakat, untuk memberdayakan dan memberikan
kemudahan kepada mesyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan
bagi masyarakat terutama ibu, bayi dan anak. Dalam menjalankan
fungsinya, posyandu diharapkan dapat melaksanakan 5 program
prioritas yaitu kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, imunisasi,
gizi dan penanggulangan diare. Adapun strata Posyandu di Kabupaten
Solok Selatan Tahun 2016 Dapat dilihat pada grafik berikut :
4
15
1
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 68
Grafik 5.3Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Tahun 2016 strata Purnama sebesar 36,8 % dan Mandiri sebesar 57,99%.
Dibandingkan di Tahun 2015 strata Mandiri sebesar 38,46% dan
Purnama sebesar 60,07% maka terjadi penurunan di Tahun 2016. Rasio
posyandu Tahun 2016 per 100 Balita sebesar 1,47 di Tahun 2015 sebesar
1,50. Berdasarkan target yang diharapkan bahwa belum tercapainya
terget yang diharapkan yaitu terdapatnya 67% Posyandu mandiri di
Tahun 2016.
2. Desa SiagaDesa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari
atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat-
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah
terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya, secara khusus,
tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :
46,51 47,6234,48
53,49 52,3865,52
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 68
Grafik 5.3Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Tahun 2016 strata Purnama sebesar 36,8 % dan Mandiri sebesar 57,99%.
Dibandingkan di Tahun 2015 strata Mandiri sebesar 38,46% dan
Purnama sebesar 60,07% maka terjadi penurunan di Tahun 2016. Rasio
posyandu Tahun 2016 per 100 Balita sebesar 1,47 di Tahun 2015 sebesar
1,50. Berdasarkan target yang diharapkan bahwa belum tercapainya
terget yang diharapkan yaitu terdapatnya 67% Posyandu mandiri di
Tahun 2016.
2. Desa SiagaDesa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari
atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat-
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah
terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya, secara khusus,
tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :
45,00 42,31
0,00 0,00
35,00 33,30
65,5255,00 57,69
100,00
0,00
65,00
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu Talunan
% Purnama % Mandiri
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 68
Grafik 5.3Distribusi Frekuensi persentase Posyandu menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.3 dapat dilihat bahwa persentase jumlah posyandu
Tahun 2016 strata Purnama sebesar 36,8 % dan Mandiri sebesar 57,99%.
Dibandingkan di Tahun 2015 strata Mandiri sebesar 38,46% dan
Purnama sebesar 60,07% maka terjadi penurunan di Tahun 2016. Rasio
posyandu Tahun 2016 per 100 Balita sebesar 1,47 di Tahun 2015 sebesar
1,50. Berdasarkan target yang diharapkan bahwa belum tercapainya
terget yang diharapkan yaitu terdapatnya 67% Posyandu mandiri di
Tahun 2016.
2. Desa SiagaDesa yang dimaksud di sini dapat berarti kelurahan atau nagari
atau istilah-istilah lain bagi kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas-batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asalusul dan adat-
istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia (Depkes, 2007).
Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah
terwujudnya masyarakat desa yang sehat, peduli dan tanggap terhadap
permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya, secara khusus,
tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah :
33,30 36,80
65,00 66,6757,99
Talunan Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 69
a. Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa
tentang pentingnya kesehatan.
b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa.
c. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi dan melaksanakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
d. Meningkatnya kesehatan lingkungan di desa.
Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi
kriteria berikut (Depkes, 2006) :
a. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan
sekurang-kurangnya 2 orang kader desa.
b. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes)
beserta peralatan dan perlengkapannya. Poskesdes tersebut
dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal dengan istilah upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan minimal :
Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang
berpotensi menjadi kejadian luar biasa serta faktor-faktor
risikonya.
Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
KLB serta kekurangan gizi.
Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan.
Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan
kompetensinya.
Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi,
PHBS, penyehatan lingkungan dan lain-lain.
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 70
Grafik 5.4Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga
sebanyak 14 (35%) dengan strata pratama.
C. TENAGA KESEHATANSumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu
sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
berbagai upaya dan pelayanan kesehatan.
Menurut Undang–undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Rumpun tenaga kesehatan pada pasal 11 UU Nomor 36 Tahun
2014 antara lain tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga
kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
1 2 20 0 0
25,00 18,18
50,00
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 70
Grafik 5.4Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga
sebanyak 14 (35%) dengan strata pratama.
C. TENAGA KESEHATANSumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu
sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
berbagai upaya dan pelayanan kesehatan.
Menurut Undang–undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Rumpun tenaga kesehatan pada pasal 11 UU Nomor 36 Tahun
2014 antara lain tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga
kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
1 1 4 1 10 0 0 0 0
50,00
25,00 20,00
100,00
33,3350,00
PakanSelasa
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu
Pratama Madya % Desa Siaga
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 70
Grafik 5.4Distribusi Frekuensi Desa Siaga Aktif menurut Puskesmas
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.4 dapat dilihat bahwa persentase jumlah desa siaga
sebanyak 14 (35%) dengan strata pratama.
C. TENAGA KESEHATANSumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) merupakan salah satu
sub sistem dalam sistem kesehatan nasional yang mempunyai peranan
penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui
berbagai upaya dan pelayanan kesehatan.
Menurut Undang–undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Kesehatan mendefinisikan bahwa yang dimaksud dengan tenaga
kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui
pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan
kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
Rumpun tenaga kesehatan pada pasal 11 UU Nomor 36 Tahun
2014 antara lain tenaga medis, tenaga psikologi klinis, tenaga
keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan
masyarakat, tenaga kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga keterapian
fisik, tenaga keteknisian medis, tenaga teknik biomedika, tenaga
kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan lainnya.
114
0 0
50,00 50,0035,90
Mercu Talunan Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 71
Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 jenis tenaga kesehatan
di Puskesmas paling sedikit terdiri atas : Dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian.
1. Dokter Spesialis dan Dokter Umum di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis. Tenaga medis merupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di
puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.5Distribusi Frekuensi dr. Spesialis dan dr. Umum
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah Dokter Spesialis
hanya ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Solok Selatan
dengan jumlah 9 (sembilan) orang dengan Rasio terhadap 100.000
penduduk sebesar 5,5. Dokter umum terdapat diseluruh unit layanan
0 0 0 0
3 3 3
pakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 71
Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 jenis tenaga kesehatan
di Puskesmas paling sedikit terdiri atas : Dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian.
1. Dokter Spesialis dan Dokter Umum di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis. Tenaga medis merupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di
puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.5Distribusi Frekuensi dr. Spesialis dan dr. Umum
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah Dokter Spesialis
hanya ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Solok Selatan
dengan jumlah 9 (sembilan) orang dengan Rasio terhadap 100.000
penduduk sebesar 5,5. Dokter umum terdapat diseluruh unit layanan
0 0 0 0 0 02
1 1 1 1 1
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu Talunan
dr. Spesialis dr.Umum
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 71
Berdasarkan Permenkes No 75 Tahun 2014 jenis tenaga kesehatan
di Puskesmas paling sedikit terdiri atas : Dokter layanan primer, dokter
gigi, perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga kesehatan
lingkungan, ahli teknologi laboratorium medik, tenaga gizi dan tenaga
kefarmasian.
1. Dokter Spesialis dan Dokter Umum di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32
Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan, yang dimaksud dengan tenaga
medis meliputi Dokter dan Dokter gigi, termasuk didalamnya tenaga
dokter spesialis. Tenaga medis merupakan salah satu unsur pelaksana
pelayanan kesehatan yang utama di fasilitas pelayanan kesehatan, baik di
puskesmas, rumah sakit, Klinik, maupun fasilitas pelayanan kesehatan
lainnya. Dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 5.5Distribusi Frekuensi dr. Spesialis dan dr. Umum
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa jumlah Dokter Spesialis
hanya ada pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Solok Selatan
dengan jumlah 9 (sembilan) orang dengan Rasio terhadap 100.000
penduduk sebesar 5,5. Dokter umum terdapat diseluruh unit layanan
9 9
5,55
21
12,9
Talunan RSUD Jumlah Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 72
berjumlah 21 orang dengan rasio sebesar 12,9 per 100.000 penduduk.
Standar ketenagaan Puskesmas dengan Permnekse No. 75 Tahun 2014
bahwa jumlah Dokter minimal untuk Puskesmas Rawatan berjumlah 2
orang dan puskesmas Non Rawatan minimal 1 Orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio Dokter Spesialis 10 per
100.000 penduduk, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Solok Selatan
rasio dr. Spesialis belum memenuhi untuk per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio untuk dokter umum sebesar 40 per 100.000 penduduk,
hal ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dokter umum di
Kabupaten Solok Selatan masih dibawah rasio yang diharapkan.
Grafik 5.6Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2016
berjumlah 8 orang (6 di Puskesmas dan 2 di RSUD) dengan rasio
terhadap per 100.000 penduduk adalah 4,3, sedangkan di Tahun 2015
sebesar 4,4 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 berjumlah 7 orang
0 0 0 0
1 1 1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 72
berjumlah 21 orang dengan rasio sebesar 12,9 per 100.000 penduduk.
Standar ketenagaan Puskesmas dengan Permnekse No. 75 Tahun 2014
bahwa jumlah Dokter minimal untuk Puskesmas Rawatan berjumlah 2
orang dan puskesmas Non Rawatan minimal 1 Orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio Dokter Spesialis 10 per
100.000 penduduk, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Solok Selatan
rasio dr. Spesialis belum memenuhi untuk per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio untuk dokter umum sebesar 40 per 100.000 penduduk,
hal ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dokter umum di
Kabupaten Solok Selatan masih dibawah rasio yang diharapkan.
Grafik 5.6Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2016
berjumlah 8 orang (6 di Puskesmas dan 2 di RSUD) dengan rasio
terhadap per 100.000 penduduk adalah 4,3, sedangkan di Tahun 2015
sebesar 4,4 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 berjumlah 7 orang
0 0 0 0 0 0 0
1 1 1
0 0 0
2
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu Talunan RSUD
dr. Spesialis Gigi dr. Gigi
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 72
berjumlah 21 orang dengan rasio sebesar 12,9 per 100.000 penduduk.
Standar ketenagaan Puskesmas dengan Permnekse No. 75 Tahun 2014
bahwa jumlah Dokter minimal untuk Puskesmas Rawatan berjumlah 2
orang dan puskesmas Non Rawatan minimal 1 Orang.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio Dokter Spesialis 10 per
100.000 penduduk, dapat dikatakan bahwa di Kabupaten Solok Selatan
rasio dr. Spesialis belum memenuhi untuk per 100.000 penduduk.
Sedangkan rasio untuk dokter umum sebesar 40 per 100.000 penduduk,
hal ini dapat disimpulkan bahwa ketersediaan dokter umum di
Kabupaten Solok Selatan masih dibawah rasio yang diharapkan.
Grafik 5.6Distribusi Frekuensi dr. Spesialis Gigi dan dr. Gigi
di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.6 dapat dilihat juga bahwa dokter spesialis gigi belum
ada di Kabupaten Solok Selatan, untuk dokter gigi di Tahun 2016
berjumlah 8 orang (6 di Puskesmas dan 2 di RSUD) dengan rasio
terhadap per 100.000 penduduk adalah 4,3, sedangkan di Tahun 2015
sebesar 4,4 per 100.000 penduduk, Tahun 2014 berjumlah 7 orang
0 0
2
8
4,3
RSUD Jumlah Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 73
dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk dan di Tahun 2013 dengan Rasio
sebesar 5 per 100.000 penduduk, ini disebabkan dengan bertambahnya
penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Bidan dan Perawat di Sarana KesehatanTenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat
gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik 5.7Distribusi Frekuensi Bidan dan Perawat per 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2016 terdapat jumlah bidan sebanyak 80 orang dengan rasio
sebesar 49 per 100.000 penduduk dan jumlah perawat sebanyak 191
orang dengan rasio sebesar 117per 100.000 penduduk. Berdasarkan
11 13 10 1912 11 1126
3 1 1
PakanRabaa
MuaraLabuh
PakanSelasa
LubukGadang
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 73
dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk dan di Tahun 2013 dengan Rasio
sebesar 5 per 100.000 penduduk, ini disebabkan dengan bertambahnya
penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Bidan dan Perawat di Sarana KesehatanTenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat
gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik 5.7Distribusi Frekuensi Bidan dan Perawat per 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2016 terdapat jumlah bidan sebanyak 80 orang dengan rasio
sebesar 49 per 100.000 penduduk dan jumlah perawat sebanyak 191
orang dengan rasio sebesar 117per 100.000 penduduk. Berdasarkan
197 4 2 3 1 10
2614 7 2 7 6
95
2 1 1 0 0 1
LubukGadang
BidarAlam
Abai LubukUlangAling
Mercu Talunan RSUD
Bidan Perawat Perawat Gigi
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 73
dengan rasio 4,6 per 100.000 penduduk dan di Tahun 2013 dengan Rasio
sebesar 5 per 100.000 penduduk, ini disebabkan dengan bertambahnya
penduduk namum penambahan dokter gigi tidak ada.
2. Bidan dan Perawat di Sarana KesehatanTenaga Keperawatan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor
32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan terdiri atas tenaga perawat dan
bidan. Tenaga Perawat terdiri atas tenaga perawat dan tenaga perawat
gigi.
Perawat sesuai dengan Permenkes Nomor 148 Tahun 2010 adalah
seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di
luar negeri sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Adapun definisi bidan sesuai dengan Permenkes Nomor
1464 Tahun 2010 adalah seorang perempuan yang lulus dari pendidikan
bidan yang telah teregistrasi sesuai ketentuan perundang – undangan.
Grafik 5.7Distribusi Frekuensi Bidan dan Perawat per 100.000 penduduk
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.7 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan di
Tahun 2016 terdapat jumlah bidan sebanyak 80 orang dengan rasio
sebesar 49 per 100.000 penduduk dan jumlah perawat sebanyak 191
orang dengan rasio sebesar 117per 100.000 penduduk. Berdasarkan
10
80
49,0
95
191
117,4
313 8,0
RSUD Jumlah Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 74
permenkes No. 75 Tahun 2014 jumlah minimal bidan Puskesmas Non
Rawatan sebanyak 5 orang, 7 orang untuk Puskesmas Rawatan
sedangkan jumlah perawat minimal berjumlah 5 orang untuk Puskesmas
Non Rawatan dan 8 orang untuk Puskesmas Rawatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio bidan 100 per 100.000
penduduk dan perawat 158 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan
dengan per 100.000 penduduk didapatkan bahwa kebutuhan tenaga
bidan dan perawat di Kabupaten Solok Selatan masih dibawah yang
diharapkan.
3. Tenaga Kefarmasian di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
terdiri atas Sarjana Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.8Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebanyak 27 orang dengan rasio 16,6 per 100.000
penduduk, namun ada 3 puskesmas yang belum mempunyai tenaga
kefarmasian yaitu pada Puskesmas Abai, Mercu dan Lubuk Ulang Aling.
15
Puskesmas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 74
permenkes No. 75 Tahun 2014 jumlah minimal bidan Puskesmas Non
Rawatan sebanyak 5 orang, 7 orang untuk Puskesmas Rawatan
sedangkan jumlah perawat minimal berjumlah 5 orang untuk Puskesmas
Non Rawatan dan 8 orang untuk Puskesmas Rawatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio bidan 100 per 100.000
penduduk dan perawat 158 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan
dengan per 100.000 penduduk didapatkan bahwa kebutuhan tenaga
bidan dan perawat di Kabupaten Solok Selatan masih dibawah yang
diharapkan.
3. Tenaga Kefarmasian di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
terdiri atas Sarjana Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.8Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebanyak 27 orang dengan rasio 16,6 per 100.000
penduduk, namun ada 3 puskesmas yang belum mempunyai tenaga
kefarmasian yaitu pada Puskesmas Abai, Mercu dan Lubuk Ulang Aling.
12
27
RSUD Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 74
permenkes No. 75 Tahun 2014 jumlah minimal bidan Puskesmas Non
Rawatan sebanyak 5 orang, 7 orang untuk Puskesmas Rawatan
sedangkan jumlah perawat minimal berjumlah 5 orang untuk Puskesmas
Non Rawatan dan 8 orang untuk Puskesmas Rawatan.
Berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat Nomor 54 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Tenaga
Kesehatan Tahun 2011-2025 bahwa rasio bidan 100 per 100.000
penduduk dan perawat 158 per 100.000 penduduk. Jika dibandingkan
dengan per 100.000 penduduk didapatkan bahwa kebutuhan tenaga
bidan dan perawat di Kabupaten Solok Selatan masih dibawah yang
diharapkan.
3. Tenaga Kefarmasian di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009
tentang Pekerjaan Kefarmasian, tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang
melakukan pekerjaan kefarmasin. Tenaga kefarmasian terdiri atas
apoteker dan tenaga teknis kefarmasian. Tenaga teknis kefarmasian
terdiri atas Sarjana Farmasi,Ahli Madya Farmasi, Analis Farmasi, dan
Tenaga Menengah Farmasi/AsistenApoteker.Dapat dilihat pada grafik
berikut :
Grafik 5.8Distribusi Frekuensi Tenaga kefarmasian pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.8 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebanyak 27 orang dengan rasio 16,6 per 100.000
penduduk, namun ada 3 puskesmas yang belum mempunyai tenaga
kefarmasian yaitu pada Puskesmas Abai, Mercu dan Lubuk Ulang Aling.
16,6
Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 75
Tenaga kefarmasian yang dimaksud berupa tenaga teknis
kefarmasian dan Apoteker, berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014
bahwa jenis tenaga kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga
kefarmasian. Hal ini dapat dikatakan bahwa masih terdapat Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan yang belum sesuai standar kebutuhan tenaga
kesehatan.
4. Tenaga Gizi di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
Dapat dilihat bahwa keberadaan tenaga gizi dikabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebagai berikut :
Grafik 5.9Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 12 orang dengan rasio
7,4per 100.000 penduduk, hal ini diakibatkan karena penambahan
jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan tersebut.
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga gizi, namun di
Kabupaten Solok Selatan masih terdapat Puskesmas yang belum
mempunyai tenaga gizi yaitu pada Puskesmas Abai dan Lubu Ulang Aling,
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di Kabupaten
7
Puskesmas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 75
Tenaga kefarmasian yang dimaksud berupa tenaga teknis
kefarmasian dan Apoteker, berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014
bahwa jenis tenaga kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga
kefarmasian. Hal ini dapat dikatakan bahwa masih terdapat Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan yang belum sesuai standar kebutuhan tenaga
kesehatan.
4. Tenaga Gizi di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
Dapat dilihat bahwa keberadaan tenaga gizi dikabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebagai berikut :
Grafik 5.9Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 12 orang dengan rasio
7,4per 100.000 penduduk, hal ini diakibatkan karena penambahan
jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan tersebut.
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga gizi, namun di
Kabupaten Solok Selatan masih terdapat Puskesmas yang belum
mempunyai tenaga gizi yaitu pada Puskesmas Abai dan Lubu Ulang Aling,
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di Kabupaten
5
12
RSUD Jumlah
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 75
Tenaga kefarmasian yang dimaksud berupa tenaga teknis
kefarmasian dan Apoteker, berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014
bahwa jenis tenaga kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga
kefarmasian. Hal ini dapat dikatakan bahwa masih terdapat Puskesmas
di Kabupaten Solok Selatan yang belum sesuai standar kebutuhan tenaga
kesehatan.
4. Tenaga Gizi di Sarana KesehatanSesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga gizi terdiri atas nutrisionis dan dietisien.
Dapat dilihat bahwa keberadaan tenaga gizi dikabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 sebagai berikut :
Grafik 5.9Distribusi Frekuensi Tenaga Gizi pada Sarana Kesehatan
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.9 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 terdapat jumlah tenaga Gizi sebanyak 12 orang dengan rasio
7,4per 100.000 penduduk, hal ini diakibatkan karena penambahan
jumlah penduduk yang tidak diimbangi dengan bertambahnya tenaga
kesehatan tersebut.
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga gizi, namun di
Kabupaten Solok Selatan masih terdapat Puskesmas yang belum
mempunyai tenaga gizi yaitu pada Puskesmas Abai dan Lubu Ulang Aling,
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di Kabupaten
7,4
Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 76
Solok Selatan yang belum memenuhi kebutuhan standar terhadap tenaga
kesehatan di Puskesmas.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan diSarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik 5.10Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2016 tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 15 orang dengan rasio 9,2
per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 8
orang dengan rasio 4,9 per 100.000 penduduk
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga Kesehatan
Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan. Di Tahun 2016 masih terdapat 5
Puskesmas yang tidak mempunyai tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu :
Puskesmas Pakan Rabaa, Mercu, Talunan, Abai dan Lubuk Ulang Aling.
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Puskesmas yang belum memenuhi kebutuhan
standar terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas.
75
Puskesmas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 76
Solok Selatan yang belum memenuhi kebutuhan standar terhadap tenaga
kesehatan di Puskesmas.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan diSarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik 5.10Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2016 tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 15 orang dengan rasio 9,2
per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 8
orang dengan rasio 4,9 per 100.000 penduduk
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga Kesehatan
Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan. Di Tahun 2016 masih terdapat 5
Puskesmas yang tidak mempunyai tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu :
Puskesmas Pakan Rabaa, Mercu, Talunan, Abai dan Lubuk Ulang Aling.
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Puskesmas yang belum memenuhi kebutuhan
standar terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas.
8
15
9,2
3
8
RSUD Jumlah
Kesmas Kesling
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 76
Solok Selatan yang belum memenuhi kebutuhan standar terhadap tenaga
kesehatan di Puskesmas.
5. Tenaga Kesehatan Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan diSarana Kesehatan
Tenaga kesehatan masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan,
entomolog kesehatan, mikrobiologi kesehatan, penyuluh kesehatan,
administrator kesehatan dan sanitarian.
Grafik 5.10Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Masyarakatdan
Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.10 dilihat bahwa di Kabupaten Solok Selatan Tahun
2016 tenaga kesehatan masyarakat sebanyak 15 orang dengan rasio 9,2
per 100.000 penduduk dan tenaga kesehatan lingkungan sebanyak 8
orang dengan rasio 4,9 per 100.000 penduduk
berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 bahwa jenis tenaga
kesehatan di Puskesmas minimal terdiri dari tenaga Kesehatan
Masyarakat dan Kesehatan Lingkungan. Di Tahun 2016 masih terdapat 5
Puskesmas yang tidak mempunyai tenaga Kesehatan Masyarakat yaitu :
Puskesmas Pakan Rabaa, Mercu, Talunan, Abai dan Lubuk Ulang Aling.
hal ini dapat dikatakan masih terdapatnya Puskesmas di
Kabupaten Solok Selatan Puskesmas yang belum memenuhi kebutuhan
standar terhadap tenaga kesehatan di Puskesmas.
9,2
4,9
Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 77
6. Jumlah Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis di SaranaKesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
Grafik 5.11Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 hanya terdapat tenaga kesehatan keterapian fisik pada
RSUD dengan jumlah 1 orang (rasio 0,61 per 100.000 penduduk). Tenaga
keteknisian medis sebanyak 44 orang (rasio 27,04 per 100.000
penduduk).
7. Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan PTT di LingkunganDinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Solok Selatan tersebar di seluruh
Kabupten Solok Selatan dengan status Pegawai Negeri Sipil ({PNS) dan
Pegawai Tidak Tetap (PTT), adapun penyebaran jumlah tenaga kesehatan
yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut :
0
19
Puskesmas
Keterapian Fisik
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 77
6. Jumlah Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis di SaranaKesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
Grafik 5.11Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 hanya terdapat tenaga kesehatan keterapian fisik pada
RSUD dengan jumlah 1 orang (rasio 0,61 per 100.000 penduduk). Tenaga
keteknisian medis sebanyak 44 orang (rasio 27,04 per 100.000
penduduk).
7. Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan PTT di LingkunganDinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Solok Selatan tersebar di seluruh
Kabupten Solok Selatan dengan status Pegawai Negeri Sipil ({PNS) dan
Pegawai Tidak Tetap (PTT), adapun penyebaran jumlah tenaga kesehatan
yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut :
1 1 0,61
25
44
RSUD Jumlah
Keterapian Fisik Keteknisian Medis
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 77
6. Jumlah Tenaga Keterapian Fisik dan Keteknisian Medis di SaranaKesehatan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996
menyebutkan bahwa tenaga keterapian fisik terdiri atas fisioterapis,
okupasi terapis dan terapi wicara. Adapun untuk tenaga keteknisian
medis terdiri atas radiografer, radioterapis, teknisi gigi, teknisi
elektromedis, analis kesehatan, refraksionis optisien, otorik prostetik,
teknisi transfusi dan perekam medis.
Grafik 5.11Distribusi Frekuensi Teknisi Medis dan Fisioterapis
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.11 dilihat bahwa bahwa di Kabupaten Solok Selatan
Tahun 2016 hanya terdapat tenaga kesehatan keterapian fisik pada
RSUD dengan jumlah 1 orang (rasio 0,61 per 100.000 penduduk). Tenaga
keteknisian medis sebanyak 44 orang (rasio 27,04 per 100.000
penduduk).
7. Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil dan PTT di LingkunganDinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016.
Tenaga kesehatan di Kabupaten Solok Selatan tersebar di seluruh
Kabupten Solok Selatan dengan status Pegawai Negeri Sipil ({PNS) dan
Pegawai Tidak Tetap (PTT), adapun penyebaran jumlah tenaga kesehatan
yang dimaksud dapat dilihat sebagai berikut :
0,61
27,04
Rasio
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 78
Grafik 5.12Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
menurut Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2016
Grafik 5.13Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Tidak Tetapmenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen
sumberdaya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti dari APBD
Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN, sebagai berikut :
53 42 49
018 23
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 78
Grafik 5.12Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
menurut Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2016
Grafik 5.13Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Tidak Tetapmenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen
sumberdaya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti dari APBD
Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN, sebagai berikut :
49 34 66 31 6 18 14
23 1029 18 20 9
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 78
Grafik 5.12Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Negeri Sipil
menurut Dinas Kesehatan dan Puskesmas di Kabupaten Solok SelatanTahun 2016
Grafik 5.13Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan Pegawai Tidak Tetapmenurut Puskesmas di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
3. PEMBIAYAAN KESEHATANPembiayaan kesehatan merupakan salah satu komponen
sumberdaya yang diperlukan dalam menyelenggarakan pembangunan
kesehatan. Berbagai sumber dana telah dipersiapkan dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat seperti dari APBD
Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN, sebagai berikut :
14 15
328
8
135
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 79
Grafik 5.14Distribusi Frekuensi Anggaran Bidang Kesehatan Bersumber APBD
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.14 dapat dilihat bahwa total anggaran dibidang
kesehatan (Dinas Kesehatan dan RSUD) berjumlah Rp. 86.160.248.175,-,
adapun jumlah APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar Rp.
863149466244,- dengan demikian persentase anggaran urusan
kesehatan terhadap APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar 8,64%.
33.059.464.790
18.938.167.360
51.997.632.150
Dinas Kesehatan
Belanja Langsung
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 79
Grafik 5.14Distribusi Frekuensi Anggaran Bidang Kesehatan Bersumber APBD
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.14 dapat dilihat bahwa total anggaran dibidang
kesehatan (Dinas Kesehatan dan RSUD) berjumlah Rp. 86.160.248.175,-,
adapun jumlah APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar Rp.
863149466244,- dengan demikian persentase anggaran urusan
kesehatan terhadap APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar 8,64%.
19.486.168.957
52.545.633.747
14.676.447.068
33.614.614.428
51.997.632.150
34.162.616.025
RSUD Urusan Kesehatan
Belanja Langsung Belanja Tidak Langsung Total
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 79
Grafik 5.14Distribusi Frekuensi Anggaran Bidang Kesehatan Bersumber APBD
Di Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
Dari grafik 5.14 dapat dilihat bahwa total anggaran dibidang
kesehatan (Dinas Kesehatan dan RSUD) berjumlah Rp. 86.160.248.175,-,
adapun jumlah APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar Rp.
863149466244,- dengan demikian persentase anggaran urusan
kesehatan terhadap APBD Kabupaten Solok Selatan sebesar 8,64%.
52.545.633.747
33.614.614.428
86.160.248.175
Urusan Kesehatan
Total
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 80
BAB VIPENUTUP
Profil Kesehatan Kabupaten Solok Selatan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran tentang seberapa jauh keadaan kesehatan
masyarakat yang telah dicapai dan merupakan salah satu publikasi data
dan informasi yang meliputi data capaian indikator kinerja kesehatan.
Adapun hal tersebut dapat dilihat sebagai berikut :
Tabel 6.1Target dan Capaian Indikator Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan Tahun 2016
No Program dan Kegiatan Indikator Kinerja2016
Target Capaian
1 PROGRAM PELAYANANADMINSTRASI PERKANTORAN Tercapainya pelayanan administrasiperkantoran untuk kepentingan Dinas 12 Bulan 12 BulanTerlaksananya dukungan pelayananadminstrasi perkantoran 12 Bulan 12 Bulan2 PROGRAM PENINGKATAN SARANADAN PRASARANA APARATUR Tercapainya peningkatan dan pemeliharaangedung kantor dan sarana dan prasaranaaparatur 12 Bulan 12 Bulan3 PROGRAM PENINGKATANPENGEMBANGAN SISTEMPELAPORAN CAPAIAN KINERJADAN KEUANGAN Tersedianya informasi capaian kerja dankeuangan 12 Bulan 12 Bulan4 PROGRAM OBAT DAN PERBEKALANKESEHATAN Persentase Ketersediaan Obat 100% 100,00%5 PROGRAM UPAYA KESEHATANMASYARAKAT Kunjungan rata-rata masyarakat ke pelayanankesehatan 2 0,36Praktek tenaga kesehatan swasta yangmemenuhi standar kesehatan 100% 100%6 PROGRAM PENGAWASAN OBATDAN MAKANAN Persentase Apotik, Toko Obat dan Kosmetikyang standar 90% 90%Persentase Industri rumah tangga yangmemenuhi standar kesehatan 85% 100%7 PROGRAM PENGEMBANGAN OBATASLI INDONESIA Terlaksananya Fasilitas Pelaksanaan P4TO 1 Unit 1 Unit8 PROGRAM PROMOSI KESEHATAN Persentase Kebijakan PHBS 10% 10%
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 81
DAN PEMBERDAYAANMASYARAKAT Persentase Desa yang memanfaatkan danadesa 10% untuk UKBM 2% NA-9 PROGRAM PERBAIKAN GIZIMASYARAKAT Persentase gizi buruk 0,04% 0,04%Persentase Anak Balita Stunting 10% 2,50%
10 PROGRAM PENGEMBANGANLINGKUNGAN SEHATPersentase penduduk dengan Akses jambansehat 68,8% 61,93%Persentase penduduk dengan akses airminum sehat 84% 84,02%Persentase Jorong Open Defecation Free(ODF) 22,2 19,7
11 PROGRAM PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN PENYAKITMENULAR
Persentase Puskesmas yang melaksanakanpemeriksaan dan tatalaksana Pneumoniamelalui program MTBS 100% 100%Persentase keberhasilan pengobatan TB paruBTA positif (Success Rate) 100% 91,95%Persentase anak usia 0 sampai 11 bulan yangmendapatkan imunisasi dasar lengkap 95% 95,87%Angka Penemuan Acude Flacid Paralysis (per100.000 penduduk usia < 15 Tahun) 1,9% 0%Prevalensi Kasus HIV < 0,4 per 1.000penduduk 0,13 0,10
12 PROGRAM PENCEGAHAN DANPENANGGULANGAN PENYAKITTIDAK MENULAR DAN KESEHATANJIWAPersentase Puskesmas yang melaksanakanpengendalian penyakit Tidak Menular 10% 100%Persentase tempat belajar mengajar (sekolah)yang mempunyai peraturan dan buktiKebijakan Kawasan Tanpa Rokok 10% NA
13 PROGRAM STANDARISASIPELAYANAN KESEHATAN Persentase Puskesmas yang terakreditasi 30% 33,33%14 PROGRAM PENGADAAN,PENINGKATAN DAN PERBAIKANSARANA DAN PRASARANAPUSKESMAS/ PUSKESMASPEMBANTU DAN JARINGANNYA
Persentase Puskesmas rawatan 100 88,89%Rasio Ketersediaan Puskesmas (Per 30.000Penduduk) 1,69 1,65Rasio Ketersediaan Puskesmas Pembantu(Per 5.000 Penduduk) 1,38 1,35Rasio Ketersediaan Poskesdes (Per 2.500Penduduk) 2,3 1,4415 PROGRAM KEMITRAANPENINGKATAN PELAYANANKESEHATAN Masyarakat kurang mampu di KabupatenSolok Selatan dapat memperoleh pelayanansesuai dengan kebutuhan 70% 67,12%16 PROGRAM PENINGKATANPELAYANAN KESEHATAN LANSIA Persentase Posyandu Santun Lansia yangterbentuk (Jorong) 36% 48,32%17 PROGRAM PENINGKATANKESELAMATAN IBU MELAHIRKAN Angka AKB / 1000 Kelahiran Hidup 5,2 6,43Angka Kematian Ibu melahirkan / 100.000 KH 161,2 153,19
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
Page 82
DAN ANAK Persentase Puskesmas yang melakukanorientasi Program PerencanaanPersalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) 70% NAPersentase ibu hamil yang mendapatkanpelayanan antenatal minimal 4 kali (K4) 84,8% 81,15%Persentase Kunjungan Neonatal Lengkap (KNLengkap) 93,4% 93,26%
18 PROGRAM KESEHATAN KERJA DANOLAH RAGA Persentase Puskesmas yang menyelenggarankesehatan kerja dan olah raga 10% NA19 PROGRAM SUMBER DAYA MANUSIAKESEHATAN Persentase Puskesmas yang minimal memiliki5 jenis tenaga kesehatan (Kesling,Kefarmasian, Gizi, Kesehatan Masyarakat danAnalis kesehatan) 100% 22,22%
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM1 Luas Wilayah 3.346 Km2 Tabel 12 Jumlah Desa/Kelurahan 308 Desa/Kel Tabel 13 Jumlah Penduduk 82.126 80.598 162.724 Jiwa Tabel 24 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,0 Jiwa Tabel 15 Kepadatan Penduduk /Km2 48,6 Jiwa/Km2 Tabel 16 Rasio Beban Tanggungan 57,4 per 100 penduduk produktif Tabel 27 Rasio Jenis Kelamin 101,9 Tabel 28 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99,04 98,33 98,69 % Tabel 39 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggia. SMP/ MTs 8.688 12.131 20.819 % Tabel 3b. SMA/ SMK/ MA 13.825 11.066 24.891 % Tabel 3
RESUME PROFIL KESEHATANANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran
b. SMA/ SMK/ MA 13.825 11.066 24.891 % Tabel 3c. Sekolah menengah kejuruan 2.458 1.720 4.178 % Tabel 3d. Diploma I/Diploma II 109 242 351 % Tabel 3e. Akademi/Diploma III 292 491 783 % Tabel 3f. Universitas/Diploma IV 2.735 3.894 6.629 % Tabel 3g. S2/S3 (Master/Doktor) 112 0 112 % Tabel 3B. DERAJAT KESEHATAN
B.1 Angka Kematian10 Jumlah Lahir Hidup 1752 1512 3264 Tabel 411 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 3,98 9,82 6,70 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 412 Jumlah Kematian Neonatal 9 9 18 neonatal Tabel 513 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 5,14 5,95 5,51 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 514 Jumlah Bayi Mati 12 9 21 bayi Tabel 515 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 6,85 5,95 6,43 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 516 Jumlah Balita Mati 13 9 22 Balita Tabel 517 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 7,42 5,95 6,74 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 518 Kematian IbuJumlah Kematian Ibu 5 Ibu Tabel 6Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 153 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
LampiranB.2 Angka Kesakitan19 Tuberkulosis Jumlah kasus baru TB BTA+ 34 18 59 Kasus Tabel 7 Proporsi kasus baru TB BTA+ 57,63 30,51 % Tabel 7 CNR kasus baru BTA+ 41,35 22,36 36,26 per 100.000 penduduk Tabel 7 Jumlah seluruh kasus TB 70 45 226 Kasus Tabel 7 CNR seluruh kasus TB 85,13 55,90 138,89 per 100.000 penduduk Tabel 7 Kasus TB anak 0-14 tahun 42,92 % Tabel 7 Persentase BTA+ terhadap suspek 26,98 17,31 17,30 % Tabel 8 Angka kesembuhan BTA+ 69,44 84,00 81,61 % Tabel 9 Angka pengobatan lengkap BTA+ 19,44 8,00 10,34 % Tabel 9 Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 88,89 92,00 91,95 % Tabel 9 Angka kematian selama pengobatan 2,43 0,00 1,84 per 100.000 penduduk Tabel 920 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 7,24 5,64 6,44 % Tabel 1021 Jumlah Kasus HIV 3 2 5 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 1122 Jumlah Kasus AIDS 0 0 0 Kasus Tabel 1123 Jumlah Kematian karena AIDS 0 0 0 Jiwa Tabel 1124 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 1125 Donor darah diskrining positif HIV 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1226 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1327 Kusta Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 0 0 0 Kasus Tabel 14 Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,00 0,00 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 14 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15 Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15 Angka Prevalensi Kusta 0,61 0,37 0,49 per 10.000 Penduduk Tabel 16 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 17 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 1728 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18 Jumlah Kasus Difteri 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Difteri 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum 0 % Tabel 19 Jumlah Kasus Campak 28 27 55 Kasus Tabel 20 Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20 Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20 Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 2029 Incidence Rate DBD 86,45 111,67 98,94 per 100.000 penduduk Tabel 2130 Case Fatality Rate DBD 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2131 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) 0,05 0,02 0,04 per 1.000 penduduk berisiko Tabel 2232 Case Fatality Rate Malaria 0,00 0,00 0,00 % Tabel 2233 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 2334 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 40,83 25,56 31,66 % Tabel 2435 Persentase obesitas 28,66 25,30 25,69 % Tabel 2536 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 6,58 % Tabel 2637 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 2638 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam 100,00 % Tabel 28C. UPAYA KESEHATAN
C.1 Pelayanan Kesehatan39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 94 % Tabel 2940 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 81,15 % Tabel 2941 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 81,53 % Tabel 2942 Pelayanan Ibu Nifas 78,57 % Tabel 2943 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 78,57 % Tabel 2944 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ 85,07 % Tabel 3045 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 89,43 % Tabel 3246 Penanganan komplikasi kebidanan 63,44 % Tabel 3347 Penanganan komplikasi Neonatal 19,41 24,25 21,65 % Tabel 3348 Peserta KB Baru 19,77 % Tabel 3649 Peserta KB Aktif 76,63 % Tabel 3650 Bayi baru lahir ditimbang 100 100 100 % Tabel 3751 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 0,80 0,86 0,83 % Tabel 3752 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 96,23 102,45 99,11 % Tabel 3853 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 90,01 97,02 93,26 % Tabel 3854 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 81,43 80,55 80,99 % Tabel 3955 Pelayanan kesehatan bayi 83,09 81,84 82,47 % Tabel 4056 Desa/Kelurahan UCI 93,31 % Tabel 4157 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 95,08 96,90 95,98 % Tabel 43
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 97,24 94,47 95,87 % Tabel 4359 Bayi Mendapat Vitamin A 96,01 96,12 96,06 % Tabel 4460 Anak Balita Mendapat Vitamin A 84,39 84,47 84,43 % Tabel 4461 Baduta ditimbang 86,92 84,87 85,89 % Tabel 4562 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,87 0,88 0,88 % Tabel 4563 Pelayanan kesehatan anak balita 42,81 39,26 41,05 % Tabel 4664 Balita ditimbang (D/S) 84,10 83,95 84,02 % Tabel 4765 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 0,69 0,73 0,71 % Tabel 4766 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 4867 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 98,16 97,55 97,87 % Tabel 4968 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap 0,16 Tabel 5069 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,00 sekolah Tabel 5170 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 39,35 sekolah Tabel 5171 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 73,51 84,35 78,72 % Tabel 5172 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) - - - % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut - - - % Tabel 5173 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan mulut - - - % Tabel 5174 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 77,92 84,36 81,11 % Tabel 52C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan
Persentase75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan 66,56 67,70 67,12 % Tabel 5376 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 49,86 75,39 62,51 % Tabel 5477 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 3,63 4,71 4,17 % Tabel 5478 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 33,44 23,20 27,71 per 100.000 pasien keluar Tabel 5579 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 20,95 15,89 18,12 per 100.000 pasien keluar Tabel 5580 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 44,54 % Tabel 5681 Bed Turn Over (BTO) di RS 49,38 Kali Tabel 5682 Turn of Interval (TOI) di RS 4,10 Hari Tabel 5683 Average Length of Stay (ALOS) di RS 4,08 Hari Tabel 56C.3 Perilaku Hidup Masyarakat87 Rumah Tangga ber-PHBS 66,39 % Tabel 57
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
LampiranC.4 Keadaan Lingkungan88 Persentase rumah sehat 68,77 % Tabel 5889 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 84,02 % Tabel 5990 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 95,45 % Tabel 6091 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 61,93 % Tabel 6192 Desa STBM 19,70 % Tabel 6293 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 79,13 % Tabel 63TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 58,22 % Tabel 64TPM tidak memenuhi syarat dibina 21,31 % Tabel 65TPM memenuhi syarat diuji petik 14,12 % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAND.1 Sarana Kesehatan94 Jumlah Rumah Sakit Umum 1,00 RS Tabel 6795 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 6795 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 6796 Jumlah Puskesmas Rawat Inap 8,00 Tabel 6797 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap 1,00 Tabel 67Jumlah Puskesmas Keliling 18,00 Tabel 67Jumlah Puskesmas pembantu 49,00 Tabel 6798 Jumlah Apotek 16,00 Tabel 6799 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68100 Jumlah Posyandu 269,00 Posyandu Tabel 69101 Posyandu Aktif 100,00 % Tabel 69102 Rasio posyandu per 100 balita 1,47 per 100 balita Tabel 69103 UKBMPoskesdes 94,00 Poskesdes Tabel 70Polindes - Polindes Tabel 70Posbindu 12,00 Posbindu Tabel 70104 Jumlah Desa Siaga 14,00 Desa Tabel 71105 Persentase Desa Siaga 35,90 % Tabel 71D.2 Tenaga Kesehatan106 Jumlah Dokter Spesialis 7,00 2,00 9,00 Orang Tabel 72107 Jumlah Dokter Umum 5,00 16,00 21,00 Orang Tabel 72108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 18,44 per 100.000 penduduk Tabel 72109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis - 7,00 7,00 Orang Tabel 72
L P L + P SatuanANGKA/NILAINO INDIKATOR No.
Lampiran110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 4,30 per 100.000 penduduk111 Jumlah Bidan 80,00 Orang Tabel 73112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 49,16 per 100.000 penduduk Tabel 73113 Jumlah Perawat 27,00 164,00 191,00 Orang Tabel 73114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 117,38 per 100.000 penduduk Tabel 73115 Jumlah Perawat Gigi 2,00 11,00 13,00 Orang Tabel 73116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 3,00 24,00 27,00 Orang Tabel 74117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 3,00 12,00 15,00 Orang Tabel 75118 Jumlah Tenaga Sanitasi 2,00 6,00 8,00 Orang Tabel 76119 Jumlah Tenaga Gizi 2,00 10,00 12,00 Orang Tabel 77D.3 Pembiayaan Kesehatan120 Total Anggaran Kesehatan ####### Rp Tabel 81121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 8,64 % Tabel 81122 Anggaran Kesehatan Perkapita ####### Rp Tabel 81
TABEL 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH JORONG/NAGARI, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATANKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016LUAS KEPADATANWILAYAH PENDUDUK(km 2) per km 21 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Koto Parik Gadang Diateh 524,1 44 4 48 23555 6411 3,67 44,942 Sungai Pagu 596 62 11 73 32182 7753 4,15 54,003 Pauh Duo 348,10 26 4 30 15010 3980 3,77 43,124 Sangir 632,99 52 4 56 41013 9774 4,20 64,79
JUMLAHRUMAHTANGGA RATA-RATAJIWA/RUMAHTANGGAJUMLAHPENDUDUKJUMLAHNO KECAMATAN JORONG NAGARI DESA +KELURAHAN
4 Sangir 632,99 52 4 56 41013 9774 4,20 64,795 Sangir Jujuan 278,06 27 5 32 13143 3180 4,13 47,276 Sangir Batang Hari 280,01 37 7 44 20670 3947 5,24 73,827 Sangir Balai Janggo 686,94 21 4 25 17151 5152 3,33 24,973346,2 269 39 308 162724 40197 4,05 48,63Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Selatan
KABUPATEN
TABEL 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMURKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 JUMLAH PENDUDUKLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN RASIO JENIS KELAMIN1 2 3 4 5 61 0 - 4 9.172 9.084 18.256 100,972 5 - 9 8.889 8.668 17.557 102,553 10 - 14 8.293 8.004 16.297 103,614 15 - 19 7.175 6.626 13.801 108,295 20 - 24 6.531 6.307 12.838 103,556 25 - 29 7.098 7.214 14.312 98,397 30 - 34 6.570 6.463 13.033 101,66
NO KELOMPOK UMUR (TAHUN)
7 30 - 34 6.570 6.463 13.033 101,668 35 - 39 5.991 5.918 11.909 101,239 40 - 44 5.351 5.035 10.386 106,2810 45 - 49 4.340 4.402 8.742 98,5911 50 - 54 3.611 3.632 7.243 99,4212 55 - 59 3.102 3.098 6.200 100,1313 60 - 64 2.572 2.315 4.887 111,1014 65 - 69 1.461 1.400 2.861 104,3615 70 - 74 992 1.032 2.024 96,1216 75+ 978 1.400 2.378 69,8682.126 80.598 162.724 101,9057,45Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok SelatanJUMLAHANGKA BEBAN TANGGUNGAN (DEPENDENCY RATIO)
DAN IJAZAH TERTINGGI YANG DIPEROLEH MENURUT JENIS KELAMINKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI+PEREMPUAN
1 2 3 4 5 6 7 81 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS 64.065 62.846 126.9112 PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANGMELEK HURUF 63.448 61.798 125.247 99,04 98,33 98,693 PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANGDITAMATKAN:a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 23.420 22.541 45.961 36,56 35,87 36,22
TABEL 3
JUMLAH PERSENTASEPENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUF
NO VARIABEL
a. TIDAK MEMILIKI IJAZAH SD 23.420 22.541 45.961 36,56 35,87 36,22b. SD/MI 18.106 15.417 33.523 28,26 24,53 26,41c. SMP/ MTs 8.688 12.131 20.819 13,56 19,30 16,40d. SMA/ MA 13.825 11.066 24.891 21,58 17,61 19,61e. SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN 2.458 1.720 4.178 3,84 2,74 3,29f. DIPLOMA I/DIPLOMA II 109 242 351 0,17 0,39 0,28g. AKADEMI/DIPLOMA III 292 491 783 0,46 0,78 0,62h. UNIVERSITAS/DIPLOMA IV 2.735 3.894 6.629 4,27 6,20 5,22i. S2/S3 (MASTER/DOKTOR) 112 0 112 0,17 0,00 0,09Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Solok Selatan
TABEL 4KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 289 0 289 264 0 264 553 0 5532 Sungai Pagu Muara Labuh 294 1 295 267 0 267 561 1 5623 Pauh Duo Pakan Selasa 185 2 187 140 3 143 325 5 3304 Sangir Lubuk Gadang 400 4 404 365 7 372 765 11 7765 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 0 145 115 0 115 260 0 2606 Sangir Batang Hari Abai 164 0 164 146 3 149 310 3 3137 Lubuk Ulang Aling 40 0 40 27 1 28 67 1 68
JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MATI HIDUP + MATILAKI-LAKI LAKI-LAKI + PEREMPUANHIDUP MATI HIDUP + MATIJUMLAH KELAHIRANNO KECAMATAN NAMA PUSKESMAS HIDUP PEREMPUANHIDUP MATI HIDUP + MATI
7 Lubuk Ulang Aling 40 0 40 27 1 28 67 1 688 Sangir Balai Janggo Mercu 119 0 119 103 1 104 222 1 2239 Talunan 116 0 116 85 0 85 201 0 2011.752 7 1.759 1.512 15 1.527 3.264 22 3.2863,98 9,82 6,70Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan AnakKeterangan : Angka Lahir Mati (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan Angka Lahir Mati yang sebenarnya di populasi
JUMLAHANGKA LAHIR MATI PER 1.000 KELAHIRAN (DILAPORKAN)
TABEL 5 JUMLAH KEMATIAN NEONATAL, BAYI, DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 12 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 0 1 1 1 0 1 2 2 0 23 Pauh Duo Pakan Selasa 2 1 0 1 0 0 0 0 2 1 0 14 Sangir Lubuk Gadang 2 5 0 5 6 6 0 6 8 11 0 115 Sangir Jujuan Bidar Alam 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 16 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
BAYIaLAKI - LAKI + PEREMPUAN BALITALAKI - LAKI NEONATALNEONATAL BAYIaBALITANEONATAL ANAKBALITA ANAKBALITABAYIa BALITANO PUSKESMAS JUMLAH KEMATIAN
ANAKBALITAPEREMPUANKECAMATAN
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 1 2 0 2 1 1 0 1 2 3 0 39 Talunan 1 1 1 2 1 1 0 1 2 2 1 39 12 1 13 9 9 0 9 18 21 1 225,14 6,85 0,57 7,42 5,95 5,95 0,00 5,95 5,51 6,43 0,31 6,74Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan AnakKeterangan : - Angka Kematian (dilaporkan) tersebut di atas belum tentu menggambarkan AKN/AKB/AKABA yang sebenarnya di populasi - a : kematian bayi termasuk kematian pada neonatalANGKA KEMATIAN (DILAPORKAN)JUMLAH
TABEL 6 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016< 20 tahun 20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH < 20 tahun 20-34tahun ≥35 tahun JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 553 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 0 22 Sungai Pagu Muara Labuh 561 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 325 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 765 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 15 Sangir Jujuan Bidar Alam 260 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 16 Sangir Batang Hari Abai 310 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 67 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 222 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 19 Talunan 201 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03.264 0 1 1 2 0 1 0 1 0 2 0 2 0 4 1 5153,19Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH LAHIRHIDUP JUMLAH KEMATIAN IBU HAMIL
ANGKA KEMATIAN IBU (DILAPORKAN)
KEMATIAN IBUJUMLAH KEMATIAN IBU BERSALIN JUMLAH KEMATIAN IBU NIFAS JUMLAH KEMATIAN IBU
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS
Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan AnakKeterangan:- Jumlah kematian ibu = jumlah kematian ibu hamil + jumlah kematian ibu bersalin + jumlah kematian ibu nifas- Angka Kematian Ibu (dilaporkan) tersebut di atas belum bisa menggambarkan AKI yang sebenarnya di populasi
TABEL 7KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 12.077 11.852 23.929 5 55,56 4 44,44 9 6 50,00 6 50,00 12 12 100,002 Sungai Pagu Muara Labuh 16.233 15.931 32.164 7 70,00 3 30,00 10 11 84,62 2 15,38 13 37 284,623 Pauh Duo Pakan Selasa 7.742 7.599 15.341 2 50,00 2 50,00 4 2 50,00 2 50,00 4 4 100,004 Sangir Lubuk Gadang 20.917 20.527 41.444 13 86,67 2 13,33 15 18 81,82 4 18,18 22 4 18,185 Sangir Jujuan Bidar Alam 6.633 6.509 13.142 5 50,00 5 50,00 10 21 46,67 24 53,33 45 10 22,226 Sangir Batang Hari Abai 6.836 6.568 13.404 1 50,00 1 50,00 2 4 36,36 7 63,64 11 5 45,45
P L+PJUMLAH SELURUHKASUS TBL P L+P
KASUS BARU TB BTA+, SELURUH KASUS TB, KASUS TB PADA ANAK, DAN CASE NOTIFICATION RATE (CNR) PER 100.000 PENDUDUKMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKASUS TB ANAK 0-14 TAHUNNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KASUS BARU TB BTA+L
6 Sangir Batang Hari Abai 6.836 6.568 13.404 1 50,00 1 50,00 2 4 36,36 7 63,64 11 5 45,457 Lubuk Ulang Aling 3.071 2.951 6.022 0 0,00 0 0,00 0 0 0,00 0 0,00 0 8 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 5.058 4.964 10.022 0 0,00 0 0,00 0 6 100,00 0 0,00 6 8 133,339 Talunan 3.662 3.594 7.256 1 50,00 1 50,00 2 2 100,00 0 0,00 2 9 450,0010 RSUD RSUD 0 0 0 2 0,00 5 0,00 7 63 56,76 48 43,24 111 0 0,0082.229 80.495 162.724 34 57,63 18 30,51 59 70 30,97 45 19,91 226 97 42,92CNR KASUS BARU TB BTA+ PER 100.000 PENDUDUK 41,35 22,36 36,26CNR SELURUH KASUS TB PER 100.000 PENDUDUK 85,13 55,90 138,89Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKeterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dllCatatan : Jumlah kolom 6 = jumlah kolom 7 pada Tabel 1, yaitu sebesar: 162724
JUMLAH
TABEL 8 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016TB PARU
L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 22 20 42 5 4 9 22,73 20,00 21,432 Sungai Pagu Muara Labuh 30 29 59 7 3 10 23,33 10,34 16,953 Pauh Duo Pakan Selasa 11 9 20 2 2 4 18,18 22,22 20,004 Sangir Lubuk Gadang 21 19 40 13 2 15 61,90 10,53 37,505 Sangir Jujuan Bidar Alam 20 9 29 5 5 10 25,00 55,56 34,486 Sangir Batang Hari Abai 12 10 22 1 1 2 8,33 10,00 9,097 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,00
% BTA (+)TERHADAP SUSPEKBTA (+)NO KECAMATAN PUSKESMAS SUSPEK
8 Sangir Balai Janggo Mercu 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,009 Talunan 8 7 15 1 1 2 12,50 14,29 13,3310 RSUD RSUD 63 48 111 2 5 7 3,17 10,42 6,31126 104 341 34 18 59 26,98 17,31 17,30Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKeterangan:Jumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAH
TABEL 9KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 241 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 3 4 7 3 100,00 4 100,00 7 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 4 3 7 2 50,00 2 66,67 4 57,14 0 0,00 0 0,00 0 0,00 50,00 66,67 57,14 1 0 13 Pauh Duo Pakan Selasa 4 3 7 4 100,00 2 66,67 6 85,71 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 66,67 85,71 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 7 4 11 5 71,43 4 100,00 9 81,82 0 0,00 0 0,00 0 0,00 71,43 100,00 81,82 1 0 15 Sangir Jujuan Bidar Alam 13 7 20 6 46,15 6 85,71 12 60,00 7 53,85 1 14,29 8 40,00 100,00 100,00 100,00 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 2 1 3 2 100,00 0 0,00 2 66,67 0 0,00 1 100,00 1 33,33 100,00 100,00 100,00 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00 0,00 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 0,00 0 0 09 Talunan 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 0
ANGKA KEBERHASILANPENGOBATAN (SUCCESSRATE/SR)P L + PANGKA KESEMBUHAN (CURE RATE)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KEMATIANSELAMA PENGOBATAN
ANGKA KESEMBUHAN DAN PENGOBATAN LENGKAP TB PARU BTA+ SERTA KEBERHASILAN PENGOBATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
L L + PANGKA PENGOBATAN LENGKAP
(COMPLETE RATE)L PBTA (+) DIOBATI*
9 Talunan 2 2 4 2 100,00 2 100,00 4 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 100,00 100,00 0 0 010 RSUD RSUD 15 11 26 15 100,00 10 90,91 25 96,15 0 0,00 0 0,00 0 0,00 100,00 90,91 96,15 0 1 136 25 87 25 69,44 21 84,00 71 81,61 7 19,44 2 8,00 9 10,34 88,89 92,00 91,95 2 0 32,43 0,00 1,84Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKeterangan:* kohort yang sama dari kasus yang dinilai kesembuhan dan pengobatan lengkapJumlah pasien adalah seluruh pasien yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk pasien yang ditemukan di BBKPM/BPKPM/BP4, RS, Lembaga Pemasyarakatan,rumah tahanan, dokter praktek swasta, klinik dll
JUMLAHANGKA KEMATIAN SELAMA PENGOBATAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 10 PENEMUAN KASUS PNEUMONIA BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 1349 1336 2685 53 52 105 1 1,90 0 0,00 1 0,952 Sungai Pagu Muara Labuh 1813 1796 3609 71 70 141 2 2,82 2 2,85 4 2,833 Pauh Duo Pakan Selasa 865 856 1721 34 33 67 0 0,00 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 2336 2314 4650 91 90 182 6 6,57 4 4,42 10 5,505 Sangir Jujuan Bidar Alam 741 734 1475 29 29 58 4 13,81 2 6,97 6 10,406 Sangir Batang Hari Abai 767 737 1504 30 29 59 1 3,33 1 3,47 2 3,407 Lubuk Ulang Aling 344 331 675 13 13 26 0 0,00 0 0,00 0 0,00
P L + PJUMLAH BALITA JUMLAH PERKIRAANPENDERITANO KECAMATAN PUSKESMAS PNEUMONIA PADA BALITAPENDERITA DITEMUKAN DAN DITANGANIL
7 Lubuk Ulang Aling 344 331 675 13 13 26 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 565 559 1124 22 22 44 4 18,11 4 18,30 8 18,209 Talunan 409 405 814 16 16 32 8 50,03 7 44,20 15 47,139189 9068 18257 359 355 714 26 7,24 20 5,64 46 6,443,91%Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKeterangan:Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
KABUPATENPERSENTASE PERKIRAAN KASUS
TABEL 11KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P PROPORSIKELOMPOKUMUR L P L+P PROPORSIKELOMPOKUMUR L P L+P L P L+P PROPORSIKELOMPOKUMUR1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 ≤ 4 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 5 - 14 TAHUN 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 15 - 19 TAHUN 0 1 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 20 - 24 TAHUN 1 0 1 20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 25 - 49 TAHUN 1 1 2 40 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 ≥ 50 TAHUN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS HIV, AIDS, DAN SYPHILIS MENURUT JENIS KELAMIN
NO KELOMPOK UMUR H I V AIDS SYPHILISJUMLAH KEMATIAN AKIBAT AIDS
JUMLAHPROPORSI JENIS KELAMIN 3 2 5 0 0 0 0 0 0 0 0 060 40 0 0 0,00 0,00 0,00 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus baru yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RS
JUMLAHPROPORSI JENIS KELAMIN
TABEL 12KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 PMI Kab. Solok Selatan 393 48 441 393 100,00 48 100,00 441 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00393 48 441 393 100,00 48 100,00 441 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
L + P L P L + PJUMLAH PENDONOR
JUMLAH
PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV MENURUT JENIS KELAMIN
NO UNIT TRANSFUSI DARAH DONOR DARAHSAMPEL DARAH DIPERIKSA/DISKRININGTERHADAP HIVL P POSITIF HIV
TABEL 13 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 12.077 11.852 23.929 652 640 1.292 186 28,52 175 27,34 361 27,942 Sungai Pagu Muara Labuh 16.233 15.931 32.164 877 860 1.737 138 15,74 179 20,81 317 18,253 Pauh Duo Pakan Selasa 7.742 7.599 15.341 418 410 828 84 20,09 92 22,42 176 21,254 Sangir Lubuk Gadang 20.917 20.527 41.444 1.130 1.108 2.238 686 60,73 714 64,41 1.400 62,565 Sangir Jujuan Bidar Alam 6.633 6.509 13.142 358 351 710 174 48,58 246 69,99 420 59,18
JUMLAH TARGETPENEMUAN DIARE DITANGANIP L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK DIARE
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 6.633 6.509 13.142 358 351 710 174 48,58 246 69,99 420 59,186 Sangir Batang Hari Abai 6.836 6.568 13.404 369 355 724 84 22,76 78 21,99 162 22,387 Lubuk Ulang Aling 3.071 2.951 6.022 166 159 325 63 37,99 42 26,36 105 32,298 Sangir Balai Janggo Mercu 5.058 4.964 10.022 273 268 541 60 21,97 57 21,26 117 21,629 Talunan 3.662 3.594 7.256 198 194 392 59 29,84 54 27,82 113 28,8482.229 80.495 162.724 4.440 4.347 8.787 1.534 34,55 1.637 37,66 3.171 36,09270Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHANGKA KESAKITAN DIARE PER 1.000 PENDUDUK
TABEL 14 KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0
PB + MBPausi Basiler (PB)/ Kusta kering Multi Basiler (MB)/ Kusta BasahNO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS BARU
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 00,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,000,00 0,00 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHPROPORSI JENIS KELAMINANGKA PENEMUAN KASUS BARU (NCDR/NEW CASE DETECTION RATE ) PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 15KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0,00 0 0,00
KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASPENDERITA KUSTA0-14 TAHUNKASUS BARU CACAT TINGKAT 2NO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITAKUSTA
2 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0,00 0 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0,00 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0,00 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0,00 0 0,009 Talunan 0 0 0,00 0 0,000 0 0,00 0 00,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitJUMLAHANGKA CACAT TINGKAT 2 PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 16 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT TIPE/JENIS, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 1 0 1 1 0 13 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 2 1 3 2 2 44 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 1 1 0 1 1
NO KECAMATAN PUSKESMAS KASUS TERCATATPausi Basiler/Kusta kering Multi Basiler/Kusta Basah JUMLAH
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 1 1 0 1 16 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 2 0 2 2 0 27 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 00 1 1 5 2 7 5 3 80,61 0,37 0,49Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitJUMLAH ANGKA PREVALENSI PER 10.000 PENDUDUK
TABEL 17 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT (RELEASE FROM TREATMENT/RFT) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 1 0 1 0 0,00 0 0,00 0 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 1 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 1 3 0 0,00 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 1 1 0 0,00 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 2 0 2 0 0,00 0 0,00 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
L + PRFT MBL PL P KUSTA (MB)NO KECAMATAN PUSKESMAS RFT PB L + PPENDERITA PBa KUSTA (PB) PENDERITA MBa
8 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,009 Talunan 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,000 1 1 0 0,00 0 0,00 0 0,00 5 2 7 0 0,00 0 0,00 0 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAH
TABEL 18KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK<15 TAHUN JUMLAH KASUS AFP(NON POLIO)1 2 3 4 51 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 7.877 02 Sungai Pagu Muara Labuh 10.283 03 Pauh Duo Pakan Selasa 4.730 04 Sangir Lubuk Gadang 13.298 0
JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
4 Sangir Lubuk Gadang 13.298 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 4.240 06 Sangir Batang Hari Abai 4.245 07 Lubuk Ulang Aling 2.130 08 Sangir Balai Janggo Mercu 3.177 09 Talunan 2.130 052.110 00,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKeterangan:Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSCatatan : Jumlah penduduk < 15 tahun kolom 4 = jumlah penduduk < 15 tahun pada tabel 2, yaitu sebesar:52.110
JUMLAHAFP RATE (NON POLIO) PER 100.000 PENDUDUK USIA < 15 TAHUN
TABEL 19 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS MENINGGALJUMLAH KASUS PD3I
JUMLAH KASUS MENINGGALTETANUS (NON NEONATORUM) TETANUS NEONATORUMJUMLAH KASUS MENINGGALPERTUSISNO KECAMATAN PUSKESMAS DIFTERI
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00,00 0,00 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHCASE FATALITY RATE (%)
TABEL 20KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 11 4 15 0 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 17 23 40 0 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASCAMPAKJUMLAH KASUS MENINGGAL POLIO HEPATITIS BNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH KASUS PD3I
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 028 27 55 0 0 0 0 0 0 00,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHCASE FATALITY RATE (%)
TABEL 21 JUMLAH KASUS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 15 16 31 0 0 0 0,00 0,00 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 36 35 71 0 0 0 0,00 0,00 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 4 2 6 0 0 0 0,00 0,00 0,00
NO KECAMATAN MENINGGAL CFR (%)JUMLAH KASUSPUSKESMAS DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
3 Pauh Duo Pakan Selasa 4 2 6 0 0 0 0,00 0,00 0,004 Sangir Lubuk Gadang 7 25 32 0 0 0 0,00 0,00 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 3 5 8 0 0 0 0,00 0,00 0,006 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0,00 0,00 0,007 Lubuk Ulang Aling 3 3 6 0 0 0 0,00 0,00 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 1 3 4 0 0 0 0,00 0,00 0,009 Talunan 2 1 3 0 0 0 0,00 0,00 0,0071 90 161 0 0 0 0,00 0,00 0,0086,45 111,67 98,94Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSJUMLAH
INCIDENCE RATE PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 22KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P % L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 211 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 8 6 14 8 6 14 2 25,00 1 16,67 3 21,43 0 0 0 0,00 0,00 0,004 Sangir Lubuk Gadang 32 30 62 32 30 62 0 0,00 1 3,33 1 1,61 0 0 0 0,00 0,00 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,006 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0 0 0,00 0,00 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 1 0 1 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,00 0 0 0 0,00 0,00 0,009 Talunan 8 7 15 8 7 15 1 12,50 0 0,00 1 6,67 0 0 0 0,00 0,00 0,00
KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
CFRMENINGGALSUSPEK MALARIANO KECAMATAN PUSKESMAS POSITIFL
JUMLAH
P L+P SEDIAAN DARAH DIPERIKSA
9 Talunan 8 7 15 8 7 15 1 12,50 0 0,00 1 6,67 0 0 0 0,00 0,00 0,0049 43 92 49 43 92 4 8,16 2 4,65 6 6,52 0 0 0 0,00 0,00 0,0082.126 80.598 162.7240,05 0,02 0,04Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHJUMLAH PENDUDUK BERISIKOANGKA KESAKITAN (ANNUAL PARASITE INCIDENCE ) PER 1.000 PENDUDUK BERISIKO
TABEL 23 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 91 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0 0 0 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0 0 0 0 04 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 05 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0 06 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 0
JUMLAH SELURUH KASUSKASUS BARU DITEMUKANNO KECAMATAN PUSKESMAS PENDERITA FILARIASIS
6 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0 0 0 09 Talunan 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 00,00 0,00 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKet: Jumlah kasus adalah seluruh kasus yang ada di wilayah kerja puskesmas tersebut termasuk kasus yang ditemukan di RSJUMLAHANGKA KESAKITAN PER 100.000 PENDUDUK
TABEL 24 PENGUKURAN TEKANAN DARAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 7261 6976 14237 136 1,87 145 2,08 281 1,97 81 59,56 59 40,69 140 49,822 Sungai Pagu Muara Labuh 9759 9377 19136 44 0,45 59 0,63 103 0,54 12 27,27 28 47,46 40 38,833 Pauh Duo Pakan Selasa 4655 4472 9127 78 1,68 571 12,77 649 7,11 14 17,95 84 14,71 98 15,104 Sangir Lubuk Gadang 12575 12082 24657 120 0,95 135 1,12 255 1,03 6 5 5 3,70 11 4,315 Sangir Jujuan Bidar Alam 3988 3831 7819 1028 25,78 1184 30,91 2212 28,29 419 40,76 314 26,52 733 33,146 Sangir Batang Hari Abai 4067 3908 7975 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Lubuk Ulang Aling 1827 1756 3583 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Sangir Balai Janggo Mercu 3041 2922 5963 6 0,20 74 2,53 80 1,34 2 33,33 15 20,27 17 21,259 Talunan 2202 2115 4317 229 10,40 297 14,04 526 12,18 136 59,39 125 42,09 261 49,6249375 47439 96814 1641 3,32 2465 5,20 4106 4,24 670 40,83 630 25,56 1300 31,66
PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUANHIPERTENSI/TEKANAN DARAH TINGGIDILAKUKAN PENGUKURAN TEKANAN DARAHLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENDUDUK ≥ 18 TAHUN LAKI-LAKI
49375 47439 96814 1641 3,32 2465 5,20 4106 4,24 670 40,83 630 25,56 1300 31,66Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitJUMLAH
TABEL 25 PEMERIKSAAN OBESITAS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
LAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI +PEREMPUAN JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 8.220 8.046 16.266 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 11.048 10.815 21.863 16 0,14 27 0,25 43 0,20 2 12,50 12 44,44 14 32,563 Pauh Duo Pakan Selasa 5.270 5.159 10.429 85 1,61 518 10,04 603 5,78 7 8,24 206 39,77 213 35,324 Sangir Lubuk Gadang 14.236 13.936 28.172 0 0,00 518 3,72 518 1,84 0 0,00 0 0,00 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 4.514 4.419 8.933 3 0,07 2 0,05 5 0,06 1 33,33 0 0,00 1 20,006 Sangir Batang Hari Abai 4.604 4.507 9.111 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 2.069 2.025 4.094 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 3.443 3.370 6.813 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,009 Talunan 2.492 2.440 4.932 53 2,13 117 4,80 170 3,45 35 66,04 81 69,23 116 68,24
OBESITASLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUANNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH PENGUNJUNG PUSKESMAS DANJARINGANNYA BERUSIA≥ 15 TAHUN DILAKUKAN PEMERIKSAAN OBESITASLAKI-LAKI PEREMPUAN LAKI-LAKI + PEREMPUAN
JUMLAH9 Talunan 2.492 2.440 4.932 53 2,13 117 4,80 170 3,45 35 66,04 81 69,23 116 68,2455.896 54.717 110.613 157 0,28 1.182 2,16 1.339 1,21 45 28,66 299 25,30 344 25,69Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAH
TABEL 26 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DENGAN METODE IVA DAN KANKER PAYUDARA DENGAN PEMERIKSAAN KLINIS (CBE)MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 3323 0 0,00 0 0,00 0,00 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 4467 0 0,00 0 0,00 0,00 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 2130 5 0,23 0 0,00 0,00 0,004 Sangir Lubuk Gadang 5756 219 3,80 15 6,85 0,00 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 1825 0 0,00 0 0,00 0,00 0,006 Sangir Batang Hari Abai 1862 4 0,21 0 0,00 0,00 0,007 Lubuk Ulang Aling 836 0 0,00 0 0,00 0,00 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 1392 0 0,00 0 0,00 0,00 0,00
PEMERIKSAAN LEHER RAHIM DANPAYUDARA TUMOR/BENJOLANNO KECAMATAN PUSKESMAS PEREMPUANUSIA 30-50 TAHUN IVA POSITIF
8 Sangir Balai Janggo Mercu 1392 0 0,00 0 0,00 0,00 0,009 Talunan 1008 0 0,00 0 0,00 0,00 0,0022.599 228 1,01 15 6,58 0,00 0,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan PenyakitKet: IVA: Inspeksi Visual dengan Asam asetatCBE: Clinical Breast Examination
JUMLAH
TABEL 27 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016DIKETAHUI DITANGGU-LANGI AKHIR L P L+P 0-7HARI 8-28HARI 1-11BLN 1-4THN 5-9THN 10-14THN 15-19THN 20-44THN 45-54THN 55-59THN 60-69THN 70+THN L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 341 Campak 2 6 17/08/2016 18/08/2016 28/09/2016 28 27 55 0 0 0 9 45 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 342 431 773 8,19 6,26 7,12 - - -Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAHKECYANG TERSERANG WAKTU KEJADIAN (TANGGAL) KELOMPOK UMUR PENDERITAJUMLAHDESA/KEL CFR (%)NO JENIS KEJADIAN LUARBIASA ATTACK RATE (%)JUMLAH PENDERITA JUMLAH KEMATIAN JUMLAH PENDUDUKTERANCAM
TABEL 28KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH DITANGANI <24 JAM %1 2 3 4 5 61 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 0 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 1 1 100,004 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0,00
KLB DI DESA/KELURAHANNO PUSKESMASKECAMATAN
KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI DESA/KELURAHAN YANG DITANGANI < 24 JAM
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 0 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0 0,009 Talunan 0 0 0,002 2 100,00Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAH
TABEL 29MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 604 583 96,52 550 91,06 576 537 93,23 506 87,85 506 87,852 Sungai Pagu Muara Labuh 812 727 89,53 623 76,72 775 559 72,13 508 65,55 508 65,553 Pauh Duo Pakan Selasa 387 357 92,25 313 80,88 370 314 84,86 334 90,27 334 90,274 Sangir Lubuk Gadang 1046 911 87,09 717 68,55 998 748 74,95 701 70,24 701 70,24
K4NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN, DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFASIBU BERSALIN/NIFASIBU HAMIL PERSALINANDITOLONG NAKES MENDAPAT YANKESNIFAS IBU NIFASMENDAPAT VIT AJUMLAH K1
4 Sangir Lubuk Gadang 1046 911 87,09 717 68,55 998 748 74,95 701 70,24 701 70,245 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 363 109,34 285 85,84 317 260 82,02 288 90,85 288 90,856 Sangir Batang Hari Abai 371 348 93,80 314 84,64 354 300 84,75 305 86,16 305 86,167 Lubuk Ulang Aling 118 135 114,41 86 72,88 113 88 77,88 84 74,34 84 74,348 Sangir Balai Janggo Mercu 253 235 92,89 240 94,86 242 206 85,12 198 81,82 198 81,829 Talunan 183 191 104,37 204 111,48 175 184 105,14 156 89,14 156 89,144106 3850 93,77 3332 81,15 3920 3196 81,53 3080 78,57 3080 78,57Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 30 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5 TT2+JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 604 217 35,93 206 34,11 114 18,87 44 7,28 30 4,97 394 65,232 Sungai Pagu Muara Labuh 812 482 59,36 380 46,80 307 37,81 284 34,98 284 34,98 1255 154,563 Pauh Duo Pakan Selasa 387 82 21,19 138 35,66 97 25,06 51 13,18 34 8,79 320 82,694 Sangir Lubuk Gadang 1046 406 38,81 313 29,92 158 15,11 89 8,51 43 4,11 603 57,655 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 83 25,00 100 30,12 51 15,36 36 10,84 22 6,63 209 62,956 Sangir Batang Hari Abai 371 156 42,05 120 32,35 68 18,33 61 16,44 48 12,94 297 80,057 0 Lubuk Ulang Aling 118 113 95,76 65 55,08 22 18,64 10 8,47 1 0,85 98 83,05
IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMILJUMLAH IBUHAMILNO KECAMATAN PUSKESMAS
7 0 Lubuk Ulang Aling 118 113 95,76 65 55,08 22 18,64 10 8,47 1 0,85 98 83,058 Sangir Balai Janggo Mercu 253 129 50,99 98 38,74 28 11,07 22 8,70 26 10,28 174 68,779 0 Talunan 183 180 98,36 118 64,48 22 12,02 0 0,00 3 1,64 143 78,144106 1848 45,01 1538 37,46 867 21,12 597 14,54 491 11,96 3493 85,07Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAH
TABEL 31 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA WANITA USIA SUBUR MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016TT-1 TT-2 TT-3 TT-4 TT-5JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 4.783 2 0,04 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 6.430 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 3.067 31 1,01 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 8.285 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 2.627 26 0,99 14 0,53 0 0,00 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 2.679 5 0,19 1 0,04 0 0,00 0 0,00 0 0,00
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH WUS(15-39 TAHUN) IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA WUS
6 Sangir Batang Hari Abai 2.679 5 0,19 1 0,04 0 0,00 0 0,00 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 1.205 4 0,33 7 0,58 1 0,08 1 0,08 5 0,418 Sangir Balai Janggo Mercu 2.003 21 1,05 0 0,00 0 0,00 0 0,00 0 0,009 Talunan 1.450 0 0,00 0 0,00 1 0,07 1 0,07 1 0,0732.529 89 0,27 22 0,07 2 0,01 2 0,01 6 0,02Sumber : Seksi Pencegahan dan Penggulangan Penyakit
JUMLAH
TABEL 32 JUMLAH IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN TABLET FE1 DAN FE3 MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 FE1 (30 TABLET) FE3 (90 TABLET)JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 604 573 94,87 558 92,382 Sungai Pagu Muara Labuh 812 563 69,33 651 80,173 Pauh Duo Pakan Selasa 387 315 81,40 352 90,964 Sangir Lubuk Gadang 1046 910 87 976 93,31
KECAMATAN JUMLAH IBUHAMILNO PUSKESMAS
3 Pauh Duo Pakan Selasa 387 315 81,40 352 90,964 Sangir Lubuk Gadang 1046 910 87 976 93,315 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 368 110,84 328 98,806 Sangir Batang Hari Abai 371 293 78,98 285 76,827 Lubuk Ulang Aling 118 181 153,39 167 141,538 Sangir Balai Janggo Mercu 253 181 71,54 152 60,089 Talunan 183 175 95,63 203 110,934106 3559 86,68 3672 89,43Sumber : Seksi Gizi Masyarakat
JUMLAH
TABEL 33KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
S % L P L + P L P L + P S % S % S %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 191 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 604 121 57 47,19 289 264 553 43 40 83 1 2,31 2 5,05 3 3,622 Sungai Pagu Muara Labuh 812 162 42 25,86 294 267 561 44 40 84 2 4,54 2 4,99 4 4,753 Pauh Duo Pakan Selasa 387 77 82 105,94 185 140 325 28 21 49 16 57,66 12 57,14 28 57,444 Sangir Lubuk Gadang 1046 209 132 63,10 400 365 765 60 55 115 21 35,00 25 45,66 46 40,095 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 66 102 153,61 145 115 260 22 17 39 3 13,79 4 23,19 7 17,95
JUMLAH DAN PERSENTASE PENANGANAN KOMPLIKASI KEBIDANAN DAN KOMPLIKASI NEONATALMENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAHIBU HAMIL JUMLAH LAHIR HIDUPPERKIRAANBUMILDENGANKOMPLIKASIKEBIDANANPERKIRAAN NEONATALKOMPLIKASI PENANGANAN KOMPLIKASI NEONATALL + PL PPENANGANANKOMPLIKASIKEBIDANAN
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 332 66 102 153,61 145 115 260 22 17 39 3 13,79 4 23,19 7 17,956 Sangir Batang Hari Abai 371 74 2 2,70 164 146 310 25 22 47 6 24,39 4 18,26 10 21,517 Lubuk Ulang Aling 118 24 14 59,32 40 27 67 6 4 10 0 0,00 2 49,38 2 19,908 Sangir Balai Janggo Mercu 253 51 56 110,67 119 103 222 18 15 33 2 11,20 2 12,94 4 12,019 Talunan 183 37 34 92,90 116 85 201 17 13 30 0 0,00 2 15,69 2 6,634106 821 521 63,44 1752 1512 3264 263 227 490 51 19,41 55 24,25 106 21,65Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 34KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 PESERTA KB AKTIFMKJPIUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAINNYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 348 11,55 26 0,86 74 2,46 527 17,49 975 32,36 425 14,11 917 30,43 696 23,10 0 0,00 0 0,00 2.038 67,64 3.013 100,002 Sungai Pagu Muara Labuh 145 4,88 13 0,44 61 2,05 194 6,53 413 13,90 201 6,76 1.244 41,86 1.114 37,48 0 0,00 0 0,00 2.559 86,10 2.972 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 56 2,94 47 2,47 41 2,15 402 21,12 546 28,69 116 6,10 941 49,45 300 15,76 0 0,00 0 0,00 1.357 71,31 1.903 100,004 Sangir Lubuk Gadang 107 1,89 26 0,46 31 0,55 1.359 24,03 1.523 26,93 475 8,40 2.008 35,50 1.650 29,17 0 0,00 0 0,00 4.133 73,07 5.656 100,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 30 1,31 18 0,79 38 1,66 36 1,58 122 5,34 47 2,06 1.318 57,71 797 34,89 0 0,00 0 0,00 2.162 94,66 2.284 100,006 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu9 Talunan 848 3,98 153 0,72 294 1,38 4.003 18,80 5.298 24,89 1.468 6,90 9.205 43,24 5.316 24,97 0 0,00 0 0,00 15.989 75,11 ##### 100,00JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MKJP +NONMKJP % MKJP +NONMKJPNO KECAMATAN PUSKESMAS NON MKJP
100,002.13280,821.7230,0000,00014,5931161,961.3214,279119,1840915,953400,89190,66141,6936100,003.32760,632.0170,0000,00013,4744843,761.4563,4011339,371.31034,421.1450,90300,2793,79126
Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 35KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 PESERTA KB BARUMKJPIUD % MOP % MOW % IMPLAN % JUMLAH % KONDOM % SUNTIK % PIL % OBATVAGINA % LAIN NYA % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 8 1,83 0 0,00 0 0,00 80 18,31 88 20,14 33 7,55 188 43,02 128 29,29 0 0,00 0 0,00 349 79,86 437 100,002 Sungai Pagu Muara Labuh 35 2,20 0 0,00 14 0,88 129 8,10 178 11,18 326 20,48 496 31,16 592 37,19 0 0,00 0 0,00 1.414 88,82 1.592 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 7 1,32 0 0,00 0 0,00 102 19,25 109 20,57 32 6,04 200 37,74 189 35,66 0 0,00 0 0,00 421 79,43 530 100,004 Sangir Lubuk Gadang 14 0,98 0 0,00 0 0,00 348 24,39 362 25,37 95 6,66 605 42,40 365 25,58 0 0,00 0 0,00 1.065 74,63 1.427 100,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 3 2,10 0 0,00 2 1,40 12 8,39 17 11,89 3 2,10 93 65,03 30 20,98 0 0,00 0 0,00 126 88,11 143 100,006 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk UlangAling8 Sangir Balai Janggo Mercu9 Talunan 78 1,42 0 0,00 17 0,31 856 15,59 951 17,32 567 10,32 2.500 45,52 1.474 26,84 0 0,00 0 0,00 4.541 82,68 5.492 100,00JUMLAH
PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DAN PUSKESMASNON MKJP MKJP +NONMKJP % MKJP +NONMKJPNO KECAMATAN PUSKESMAS
21,968521,71840,2610,0000,000 100,0038778,043020,0000,00020,417946,2517911,374400,00 9,32917393,483411,48 100,0097688,528640,0000,00001,1311 75,7211210,351010,00
Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok SelatanKeterangan: MKJP = Metode Kontrasepsi Jangka Panjang
TABEL 36 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 PESERTA KB BARUJUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 81 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 4.270 437 10,23 3.013 70,562 Sungai Pagu Muara Labuh 4.841 1.592 32,89 2.972 61,393 Pauh Duo Pakan Selasa 2.191 530 24,19 1.903 86,86
PESERTA KB AKTIFJUMLAH PUSNO KECAMATAN PUSKESMAS
3 Pauh Duo Pakan Selasa 2.191 530 24,19 1.903 86,864 Sangir Lubuk Gadang 7.447 1.427 19,16 5.656 75,955 Sangir Jujuan Bidar Alam 2.244 143 6,37 2.284 101,786 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu9 Talunan 27.780 5.492 19,77 21.287 76,63Sumber : Dinas pengendalian Penduduk, KB, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab.Solok Selatan
JUMLAH
2.967 387 13,04 2.132 71,863.820 976 25,55 3.327 87,09
TABEL 37KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 289 264 553 289 100,00 264 100,00 553 100,00 2 0,69 0 0,00 2 0,362 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 294 100,00 267 100,00 561 100,00 0 0,00 5 1,87 5 0,893 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 185 100,00 140 100,00 325 100,00 3 1,62 0 0,00 3 0,924 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 400 100,00 365 100,00 765 100,00 4 1,00 5 1,37 9 1,185 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 145 100,00 115 100,00 260 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 164 100,00 146 100,00 310 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,007 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 40 100,00 27 100,00 67 100,00 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 119 100,00 103 100,00 222 100,00 0 0,00 2 1,94 2 0,90
JUMLAH LAHIR HIDUP L BAYI BARU LAHIR DITIMBANG PNO KECAMATAN PUSKESMASBAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P LL + P L + PBBLR
8 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 119 100,00 103 100,00 222 100,00 0 0,00 2 1,94 2 0,909 Talunan 116 85 201 116 100,00 85 100,00 201 100,00 5 4,31 1 1,18 6 2,991752 1512 3264 1752 100,00 1512 100,00 3264 100,00 14 0,80 13 0,86 27 0,83Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 38 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATAL MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 289 264 553 268 92,73 264 100,00 532 96,20 244 84,43 235 89,02 479 86,622 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 273 92,86 272 101,87 545 97,15 263 89,46 259 97,00 522 93,053 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 177 95,68 143 102,14 320 98,46 176 95,14 152 108,57 328 100,924 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 389 97,25 386 105,75 775 101,31 365 91,25 358 98,08 723 94,515 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 145 100,00 127 110,43 272 104,62 141 97,24 132 114,78 273 105,006 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 165 100,61 153 104,79 318 102,58 162 98,78 134 91,78 296 95,487 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 44 110,00 25 92,59 69 102,99 43 107,50 30 111,11 73 108,96
PUSKESMAS P L + P KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KN LENGKAP)P L + PLKUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KN1)LJUMLAH LAHIR HIDUPNO KECAMATAN
7 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 44 110,00 25 92,59 69 102,99 43 107,50 30 111,11 73 108,968 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 114 95,80 103 100,00 217 97,75 100 84,03 101 98,06 201 90,549 Talunan 116 85 201 111 95,69 76 89,41 187 93,03 83 71,55 66 77,65 149 74,131752 1512 3264 1686 96,23 1549 102,45 3235 99,11 1577 90,01 1467 97,02 3044 93,26Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 39KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 99 99 198 79 79,80 73 73,74 152 76,772 Sungai Pagu Muara Labuh 70 69 139 64 91,43 64 92,75 128 92,093 Pauh Duo Pakan Selasa 35 34 69 27 77,14 20 58,82 47 68,124 Sangir Lubuk Gadang 100 110 210 82 82,00 83 75,45 165 78,57
PJUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIFUSIA 0-6 BULAN L + P
JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASNO KECAMATAN JUMLAH BAYI0-6 BULANPUSKESMAS L
4 Sangir Lubuk Gadang 100 110 210 82 82,00 83 75,45 165 78,575 Sangir Jujuan Bidar Alam 40 42 82 30 75,00 29 69,05 59 71,956 Sangir Batang Hari Abai 68 65 133 67 98,53 60 92,31 127 95,497 Lubuk Ulang Aling 43 30 73 30 69,77 32 106,67 62 84,938 Sangir Balai Janggo Mercu 6 4 10 4 66,67 3 75,00 7 70,009 Talunan 13 20 33 3 23,08 17 85,00 20 60,61474 473 947 386 81,43 381 80,55 767 80,99Sumber : Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat
JUMLAH
TABEL 40 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 266 261 527 271 101,88 243 93,10 514 97,532 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 228 63,69 168 48,00 396 55,933 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 99 57,89 88 52,69 187 55,334 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 389 84,38 423 93,58 812 88,945 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 132 90,41 141 98,60 273 94,466 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 150 94,34 158 122,48 308 106,947 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 51 89,47 52 62,65 103 73,57
P L + PLNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI PELAYANAN KESEHATAN BAYI
7 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 51 89,47 52 62,65 103 73,578 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 105 94,59 103 94,50 208 94,559 Talunan 81 79 160 79 97,53 75 94,94 154 96,251.810 1.773 3.583 1.504 83,09 1.451 81,84 2.955 82,47Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 41KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
1 2 3 4 5 61 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 44 34 77,272 Sungai Pagu Muara Labuh 62 62 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 27 26 96,30
CAKUPAN DESA/KELURAHAN UNIVERSAL CHILD IMMUNIZATION (UCI) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS% DESA/KELURAHANUCINO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHDESA/KELURAHAN DESA/KELURAHANUCI
3 Pauh Duo Pakan Selasa 27 26 96,304 Sangir Lubuk Gadang 52 49 94,235 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 24 92,316 Sangir Batang Hari Abai 23 22 95,657 Lubuk Ulang Aling 14 13 92,868 Sangir Balai Janggo Mercu 10 10 100,009 Talunan 11 11 100,00269 251 93,31Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitJUMLAH
TABEL 42 CAKUPAN IMUNISASI HEPATITIS B < 7 HARI DAN BCG PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 BAYI DIIMUNISASIHb < 7 hari BCGL P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 289 264 553 268 92,73 260 98,48 528 95,48 246 85,12 269 101,89 515 93,132 Sungai Pagu Muara Labuh 294 267 561 385 130,95 358 134,08 743 132,44 358 121,77 351 131,46 709 126,383 Pauh Duo Pakan Selasa 185 140 325 178 96,22 160 114,29 338 104,00 167 90,27 144 102,86 311 95,694 Sangir Lubuk Gadang 400 365 765 474 118,50 429 117,53 903 118,04 488 122,00 422 115,62 910 118,955 Sangir Jujuan Bidar Alam 145 115 260 147 101,38 159 138,26 306 117,69 137 94,48 144 125,22 281 108,086 Sangir Batang Hari Abai 164 146 310 148 90,24 152 104,11 300 96,77 160 97,56 155 106,16 315 101,617 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 54 135,00 41 151,85 95 141,79 49 122,50 45 166,67 94 140,30
L + P L P L + PNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH LAHIR HIDUP L P
7 Lubuk Ulang Aling 40 27 67 54 135,00 41 151,85 95 141,79 49 122,50 45 166,67 94 140,308 Sangir Balai Janggo Mercu 119 103 222 103 86,55 88 85,44 191 86,04 110 92,44 111 107,77 221 99,559 Talunan 116 85 201 96 82,76 60 70,59 156 77,61 79 68,10 95 111,76 174 86,571752 1512 3264 1853 105,76 1707 112,90 3560 109,07 1794 102,40 1736 114,81 3530 108,15Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitJUMLAH
TABEL 43 CAKUPAN IMUNISASI DPT-HB/DPT-HB-Hib, POLIO, CAMPAK, DAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 BAYI DIIMUNISASIDPT-HB3/DPT-HB-Hib3 POLIO 4a CAMPAK IMUNISASI DASAR LENGKAPL P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 266 261 527 237 89,10 292 111,88 529 100,38 237 89,10 268 102,68 505 95,83 194 72,93 227 86,97 421 79,89 246 92,48 259 99,23 505 95,832 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 311 86,87 346 98,86 657 92,80 305 85,20 382 109,14 687 97,03 348 97,21 352 100,57 700 98,87 351 98,04 329 94,00 680 96,053 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 169 98,83 157 94,01 326 96,45 173 101,17 151 90,42 324 95,86 180 105,26 158 94,61 338 100,00 169 98,83 159 95,21 328 97,044 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 499 108,24 387 85,62 886 97,04 427 92,62 450 99,56 877 96,06 454 98,48 432 95,58 886 97,04 469 101,74 415 91,81 884 96,825 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 140 95,89 177 123,78 317 109,69 128 87,67 151 105,59 279 96,54 139 95,21 139 97,20 278 96,19 133 91,10 138 96,50 271 93,776 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 163 102,52 147 113,95 310 107,64 161 101,26 144 111,63 305 105,90 151 94,97 160 124,03 311 107,99 156 98,11 140 108,53 296 102,787 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 46 80,70 58 69,88 104 74,29 55 96,49 60 72,29 115 82,14 49 85,96 62 74,70 111 79,29 44 77,19 55 66,27 99 70,718 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 123 110,81 96 88,07 219 99,55 120 108,11 91 83,49 211 95,91 116 104,50 105 96,33 221 100,45 113 101,80 104 95,41 217 98,649 Talunan 81 79 160 82 101,23 82 103,80 164 102,50 70 86,42 77 97,47 147 91,88 90 111,11 83 105,06 173 108,13 79 97,53 76 96,20 155 96,881810 1773 3583 1770 97,79 1742 98,25 3512 98,02 1676 92,60 1774 100,06 3450 96,29 1721 95,08 1718 96,90 3439 95,98 1760 97,24 1675 94,47 3435 95,87
L
JUMLAH
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BAYI(SURVIVING INFANT) L PP L + PL P L + PL + P L P L + P
Sumber : Seksi Pencegahan dan Penanggulangan PenyakitKeterangan: a = khusus provinsi yang menerapkan 3 dosis polio maka diisi dengan polio 3
TABEL 44 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI DAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016BAYI 6-11 BULAN ANAK BALITA (12-59 BULAN) BALITA (6-59 BULAN)L P L+P SƷ % S % S % L P L+P S % S % S % L P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 301 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 266 261 527 300 112,94 295 112,87 595 112,90 1092 1070 2162 991 90,78 972 90,85 1964 90,82 1358 1331 2689 1292 95,12 1267 95,17 2559 95,152 Sungai Pagu Muara Labuh 358 350 708 353 98,58 346 98,88 699 98,73 1468 1438 2906 1207 82,22 1184 82,30 2391 82,26 1826 1788 3614 1560 85,43 1530 85,55 3090 85,493 Pauh Duo Pakan Selasa 171 167 338 172 100,39 168 100,80 340 100,59 700 686 1386 592 84,61 581 84,66 1173 84,63 871 853 1724 764 87,71 749 87,82 1513 87,764 Sangir Lubuk Gadang 461 452 913 351 76,23 345 76,24 696 76,23 1891 1853 3744 1436 75,95 1408 76,00 2845 75,97 2352 2305 4657 1788 76,00 1753 76,05 3541 76,035 Sangir Jujuan Bidar Alam 146 143 289 163 111,70 160 111,83 323 111,76 600 588 1188 527 87,81 517 87,86 1044 87,84 746 731 1477 690 92,49 677 92,55 1367 92,526 Sangir Batang Hari Abai 159 129 288 154 97,17 152 117,44 306 106,25 612 599 1211 576 94,05 564 94,23 1140 94,14 771 728 1499 730 94,69 716 98,34 1446 96,467 Lubuk Ulang Aling 57 83 140 47 82,38 46 55,48 93 66,43 275 269 544 234 85,01 229 85,22 463 85,11 332 352 684 281 84,56 275 78,20 556 81,298 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 113 101,89 111 101,75 224 101,82 457 448 905 421 92,03 412 92,06 833 92,04 568 557 1125 534 93,96 523 93,95 1057 93,96
MENDAPAT VIT AJUMLAHPMENDAPAT VIT A LL PL + P L + PJUMLAH MENDAPAT VIT ANO KECAMATAN PUSKESMAS L + PJUMLAH BAYI PL
8 Sangir Balai Janggo Mercu 111 109 220 113 101,89 111 101,75 224 101,82 457 448 905 421 92,03 412 92,06 833 92,04 568 557 1125 534 93,96 523 93,95 1057 93,969 Talunan 81 79 160 84 103,47 82 104,03 166 103,75 331 324 655 284 85,65 278 85,80 562 85,73 412 403 815 367 89,15 360 89,38 728 89,261810 1773 3583 1738 96,01 1704 96,12 3442 96,06 7426 7275 14701 6267 84,39 6145 84,47 12413 84,43 9236 9048 18284 8005 86,67 7850 86,75 15855 86,71Sumber : Seksi Kesehatan Gizi MasyarakatKeterangan: Pelaporan pemberian vitamin A dilakukan pada Februari dan Agustus, maka perhitungan bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A dalam setahun dihitung dengan mengakumulasi bayi 6-11 bulan yang mendapat vitamin A di bulan Februari dan yang mendapat vitamin A di bulan Agustus
JUMLAH
TABEL 45 JUMLAH ANAK 0-23 BULAN DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 517 537 1.054 432 441 873 83,56 82,12 82,83 3 0,69 4 0,91 7 0,802 Sungai Pagu Muara Labuh 638 650 1.288 558 550 1.108 87,46 84,62 86,02 2 0,36 2 0,36 4 0,363 Pauh Duo Pakan Selasa 321 336 657 294 304 598 91,59 90,48 91,02 2 0,68 3 0,99 5 0,844 Sangir Lubuk Gadang 931 941 1.872 748 746 1.494 80,34 79,28 79,81 4 0,53 2 0,27 6 0,405 Sangir Jujuan Bidar Alam 283 283 566 275 269 544 97,17 95,05 96,11 5 1,82 4 1,49 9 1,656 Sangir Batang Hari Abai 348 351 699 322 312 634 92,53 88,89 90,70 5 1,55 6 1,92 11 1,74
P L+PNO KECAMATAN PUSKESMAS ANAK 0-23 BULAN (BADUTA)JUMLAH BADUTADILAPORKAN (S) DITIMBANG BGMJUMLAH (D) % (D/S) L
6 Sangir Batang Hari Abai 348 351 699 322 312 634 92,53 88,89 90,70 5 1,55 6 1,92 11 1,747 Lubuk Ulang Aling 137 127 264 134 130 264 97,81 102,36 100,00 1 0,75 1 0,77 2 0,768 Sangir Balai Janggo Mercu 224 225 449 176 170 346 78,57 75,56 77,06 4 2,27 4 2,35 8 2,319 Talunan 157 158 315 152 140 292 96,82 88,61 92,70 1 0,66 1 0,71 2 0,683.556 3.608 7.164 3.091 3.062 6.153 86,92 84,87 85,89 27 0,87 27 0,88 54 0,88Sumber : Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat
JUMLAH
TABEL 46KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 ANAK BALITA (12-59 BULAN)
L P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 1.092 1.070 2.162 323 29,58 341 31,87 664 30,712 Sungai Pagu Muara Labuh 1.468 1.438 2.906 511 34,81 285 19,82 796 27,393 Pauh Duo Pakan Selasa 700 686 1.386 752 107,43 695 101,31 1.447 104,404 Sangir Lubuk Gadang 1.891 1.853 3.744 440 23,27 392 21,15 832 22,225 Sangir Jujuan Bidar Alam 600 588 1.188 71 11,83 89 15,14 160 13,476 Sangir Batang Hari Abai 612 599 1.211 329 53,76 244 40,73 573 47,32
CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
P L + PMENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (MINIMAL 8 KALI)LNO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH
6 Sangir Batang Hari Abai 612 599 1.211 329 53,76 244 40,73 573 47,327 Lubuk Ulang Aling 275 269 544 458 166,55 488 181,41 946 173,908 Sangir Balai Janggo Mercu 457 448 905 192 42,01 216 48,21 408 45,089 Talunan 331 324 655 103 31,12 106 32,72 209 31,917.426 7.275 14.701 3.179 42,81 2.856 39,26 6.035 41,05Sumber : Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat
JUMLAH
TABEL 47 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 794 795 1.589 610 628 1.238 76,83 78,99 77,91 4 0,66 4 0,64 8 0,652 Sungai Pagu Muara Labuh 968 931 1.899 730 701 1.431 75,41 75,30 75,36 1 0,14 2 0,29 3 0,213 Pauh Duo Pakan Selasa 468 461 929 394 374 768 84,19 81,13 82,67 3 0,76 2 0,53 5 0,654 Sangir Lubuk Gadang 1.234 1.231 2.465 1.175 1.190 2.365 95,22 96,67 95,94 6 0,51 7 0,59 13 0,555 Sangir Jujuan Bidar Alam 404 394 798 354 334 688 87,62 84,77 86,22 4 1,13 5 1,50 9 1,31
JUMLAH (D) % (D/S)NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH BALITADILAPORKAN (S)BALITA
L+PBGML PDITIMBANG
5 Sangir Jujuan Bidar Alam 404 394 798 354 334 688 87,62 84,77 86,22 4 1,13 5 1,50 9 1,316 Sangir Batang Hari Abai 432 426 858 373 366 739 86,34 85,92 86,13 6 1,61 5 1,37 11 1,497 Lubuk Ulang Aling 140 129 269 139 126 265 99,29 97,67 98,51 1 0,72 0 0,00 1 0,388 Sangir Balai Janggo Mercu 336 316 652 231 201 432 68,75 63,61 66,26 3 1,30 4 1,99 7 1,629 Talunan 231 219 450 205 195 400 88,74 89,04 88,89 1 0,49 1 0,51 2 0,505.007 4.902 9.909 4.211 4.115 8.326 84,10 83,95 84,02 29 0,69 30 0,73 59 0,71Sumber : Seksi Kesehatan Ibu dan Anak
JUMLAH
TABEL 48 CAKUPAN KASUS BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 KASUS BALITA GIZI BURUKL P L+P S % S % S %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,002 Sungai Pagu Muara Labuh 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 1 1 2 1 100,00 1 100,00 2 100,004 Sangir Lubuk Gadang 0 2 2 0 0,00 2 100,00 2 100,00
P L + PMENDAPAT PERAWATANNO KECAMATAN PUSKESMAS LJUMLAH DITEMUKAN
4 Sangir Lubuk Gadang 0 2 2 0 0,00 2 100,00 2 100,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai 1 0 1 1 100,00 0 0,00 1 100,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 2 0 2 2 100,00 0 0,00 2 100,009 Talunan 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,006 4 10 6 100,00 4 100,00 10 100,00Sumber : Seksi Kesehatan Gizi Masyarakat
JUMLAH
TABEL 49KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
MURID KELAS 1 SD DAN SETINGKATL P L + P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 151 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 319 257 576 319 100,00 257 100,00 576 100,00 22 22 100,002 Sungai Pagu Muara Labuh 339 289 628 324 95,58 276 95,50 600 95,54 32 32 100,003 Pauh Duo Pakan Selasa 161 215 376 151 93,79 199 92,56 350 93,09 19 19 100,004 Sangir Lubuk Gadang 471 494 965 471 100,00 494 100,00 965 100,00 31 31 100,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 159 117 276 149 93,71 103 88,03 252 91,30 14 14 100,006 Sangir Batang Hari Abai
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN) SISWA SD & SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATAN (PENJARINGAN)L P L + P SD DAN SETINGKATJUMLAH MENDAPATPELAYANANKESEHATAN(PENJARINGAN) %
210 182 392 210 100,00 100,00182 100,00 392 100,00 23 236 Sangir Batang Hari Abai7 0 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 139 121 260 139 100,00 121 100,00 260 100,00 7 7 100,009 0 Talunan 101 82 183 101 100,00 82 100,00 183 100,00 7 7 100,001.899 1.757 3.656 1.864 98,16 1.714 97,55 3.578 97,87 155 155 100,0098,16 97,55 97,87Sumber : Seksi Kesehatan Institusi, Remaja dan Lansia
JUMLAHCAKUPAN PENJARINGAN KESEHATAN SISWA SD & SETINGKAT
210 182 392 210 100,00 100,00182 100,00 392 100,00 23 23
TABEL 50KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUTTUMPATAN GIGI TETAP PENCABUTAN GIGI TETAP RASIO TUMPATAN/PENCABUTAN
1 2 3 4 5 61 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 3 135 0,022 Sungai Pagu Muara Labuh 2 146 0,013 Pauh Duo Pakan Selasa 2 33 0,06
PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASNO PUSKESMASKECAMATAN
3 Pauh Duo Pakan Selasa 2 33 0,064 Sangir Lubuk Gadang 4 114 0,045 Sangir Jujuan Bidar Alam 28 111 0,256 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 22 41 0,549 Talunan 9 40 0,23111 699 0,16Sumber : Seksi Kesehatan Institusi, Remaja dan LansiaJUMLAH
41 79 0,52
TABEL 51 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT PADA ANAK SD DAN SETINGKAT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMASKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L + P L % P % L + P % L P L + P L % P % L + P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 22 4 18,18 4 18,18 319 257 576 120 37,62 220 85,60 340 59,03 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 32 24 75,00 24 75,00 339 289 628 78 23,01 86 29,76 164 26,11 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,003 Pauh Duo Pakan Selasa 19 5 26,32 5 26,32 161 215 376 73 45,34 93 43,26 166 44,15 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,004 Sangir Lubuk Gadang 31 6 19,35 5 16,13 471 494 965 228 48,41 267 54,05 495 51,30 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 4 0,00 4 28,57 159 117 276 117 73,58 120 102,56 237 85,87 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,006 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 7 6 85,71 6 85,71 139 121 260 384 276,26 332 274,38 716 275,38 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,009 Talunan 7 7 100,00 7 100,00 101 82 183 270 267,33 228 278,05 498 272,13 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
% MURID SD/MI DIPERIKSA PERLU PERAWATAN
JUMLAH
MENDAPAT PERAWATANNO PUSKESMASKECAMATAN JUMLAH MURID SD/MI UPAYA KESEHATAN GIGI SEKOLAHJUMLAHSD/MI
JUMLAHSD/MIDGNSIKATGIGIMASSALJUMLAHSD/MIMENDAPATYAN. GIGI%
0,0000,0000,000210 00066,8426274,7326,09626,09623 13660,001263921829 Talunan 7 7 100,00 7 100,00 101 82 183 270 267,33 228 278,05 498 272,13 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00155 62 40,00 61 39,35 1899 1757 3656 1396 73,51 1482 84,35 2878 78,72 0 0 0 0 0,00 0 0,00 0 0,00
Sumber : seksi Kesehatan Institusi, Remaja dan LansiaJUMLAH
TABEL 52KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L % P % L+P %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 947 928 1.875 1.266 133,7 1.163 125,3 2.429 129,55 62 Sungai Pagu Muara Labuh 1.272 1.248 2.520 1.110 87,3 1.312 105,1 2.422 96,11 443 Pauh Duo Pakan Selasa 607 595 1.202 240 39,5 616 103,5 856 71,21 14
CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHPOSYANDULANSIAJUMLAH MENDAPAT PELAYANAN KESEHATANUSILA (60TAHUN+)
3 Pauh Duo Pakan Selasa 607 595 1.202 240 39,5 616 103,5 856 71,21 144 Sangir Lubuk Gadang 1.639 1.607 3.246 1.304 79,6 1.111 69,1 2.415 74,40 65 Sangir Jujuan Bidar Alam 520 510 1.030 132 25,4 145 28,4 277 26,89 266 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 397 389 786 500 125,9 325 83,5 825 104,96 29 Talunan 287 281 568 118 41,1 146 52,0 264 46,48 96.437 6.312 12.749 5.016 77,92 5.325 84,36 10.341 81,11 130Sumber : seksi Kesehatan Institusi, Remaja dan Lansia
346 56,04507 67,2 853 23
JUMLAH
1.522754768 45,1
TABEL 53KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
%L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8
1 Jaminan Kesehatan Nasional 54663 54563 109226 66,56 67,70 67,121.1 Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN 24.580 24.407 48.987 29,93 30,28 30,101.2 PBI APBD 20.069 19.734 39.803 24,44 24,48 24,46
CAKUPAN JAMINAN KESEHATAN PENDUDUK MENURUT JENIS JAMINAN DAN JENIS KELAMINNO JENIS JAMINAN KESEHATAN PESERTA JAMINAN KESEHATANJUMLAH
1.2 PBI APBD 20.069 19.734 39.803 24,44 24,48 24,461.3 Pekerja penerima upah (PPU) 7.564 7.872 15.436 9,21 9,77 9,491.4 Pekerja bukan penerima upah(PBPU)/mandiri 2.450 2.550 5.000 2,98 3,16 3,071.5 Bukan pekerja (BP) 0 0 0 0,00 0,00 0,002 Jamkesda 0 0 0 0,00 0,00 0,00
3 Asuransi Swasta 0 0 0 0,00 0,00 0,00
4 Asuransi Perusahaan 0 0 0 0,00 0,00 0,00
54.663 54.563 109.226 66,56 67,70 67,12
Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan dan Penanggulangan BencanaJUMLAH
TABEL 54KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016JUMLAH KUNJUNGAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 3.544 8.270 11.814 108 187 295 142 27 1692 Puskesmas Muara Labuh 6.381 8.354 14.735 5 12 17 24 13 373 Puskesmas Pakan Selasa 3.374 4.660 8.034 6 9 15 27 13 404 Puskesmas Lubuk Gadang 4.320 5.026 9.346 98 114 212 34 34 685 Puskesmas Bidar Alam 3.328 9.981 13.309 155 174 329 20 13 336 Puskesmas Abai 1.255 2.645 3.900 92 120 212 13 5 187 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 577 728 1.305 5 1 6 4 2 6
NO SARANA PELAYANAN KESEHATANJUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN, RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUAN JIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN
RAWAT JALAN RAWAT INAP JUMLAH
8 Puskesmas Mercu 577 728 1.305 5 1 6 4 2 69 Puskesmas Talunan 4.047 3.973 8.020 33 30 63 19 28 4726.826 43.637 70.463 502 647 1.149 283 135 4181 RSUD Solok Selatan 14.125 17.124 31.249 2.482 3.147 5.629 0 0 014.125 17.124 31.249 2.482 3.147 5.629 0 0 01 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Sarana Yankes lainnya (sebutkan) 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 040.951 60.761 101.712 2.984 3.794 6.778 283 135 41882.126 80.598 162.724 82.126 80.598 162.72449,9 75,4 62,5 3,6 4,7 4,2Sumber : Pelayanan Kesehatan dan Penanggulangan BencanaCatatan: Puskesmas non rawat inap hanya melayani kunjungan rawat jalan
CAKUPAN KUNJUNGAN (%)
SUB JUMLAH I
SUB JUMLAH II
SUB JUMLAH IIIJUMLAHJUMLAH PENDUDUK
TABEL 55KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 181 RSUD Solok Selatan 114 2482 3147 5629 83 73 156 52 50 102 33,44 23,20 27,71 20,95 15,89 18,12
114 2482 3147 5629 83 73 156 52 50 102 33,44 23,20 27,71 20,95 15,89 18,12Sumber : RSUD Solok SelatanKeterangan: a termasuk rumah sakit swasta
JUMLAHTEMPAT TIDUR
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN
GDR NDRPASIEN KELUAR MATIPASIEN KELUAR(HIDUP + MATI) PASIEN KELUAR MATI≥ 48 JAM DIRAWATNO NAMA RUMAH SAKITa
TABEL 56 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAH SAKITKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016NO NAMA RUMAH SAKITa JUMLAHTEMPAT TIDUR PASIEN KELUAR(HIDUP + MATI) JUMLAH HARIPERAWATAN JUMLAH LAMADIRAWAT BOR (%) BTO (KALI) TOI (HARI) ALOS (HARI)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 RSUD Solok Selatan 114 5.629 18.535 22.960 44,5 49,38 4,10 4,08114 5629 18.535 22.960 44,5 49,38 4,10 4,08
Sumber : RSUD Solok SelatanKeterangan: a termasuk rumah sakit swastaKABUPATEN
Keterangan: a termasuk rumah sakit swasta
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016JUMLAH JUMLAH DIPANTAU % DIPANTAU JUMLAHBER- PHBS % BER- PHBS
1 2 3 4 5 6 7 81 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 6411 6152 96,0 4031 65,52 Sungai Pagu Muara Labuh 7753 6622 85,4 4541 68,63 Pauh Duo Pakan Selasa 3980 3739 93,9 2401 64,24 Sangir Lubuk Gadang 9774 10997 112,5 6966 63,3
RUMAH TANGGA
TABEL 57
NO KECAMATAN PUSKESMAS
PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (BER-PHBS) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
4 Sangir Lubuk Gadang 9774 10997 112,5 6966 63,35 Sangir Jujuan Bidar Alam 3180 2807 88,3 1835 65,46 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 3091 2827 91,5 1891 66,99 Talunan 2061 1297 62,9 846 65,240197 38028 94,6 25245 66,4Sumber : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
JUMLAH
3947 3587 90,9 2734 76,2
KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 131 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 6152 3864 62,81 2288 1184 51,75 328 27,7 4192 68,142 Sungai Pagu Muara Labuh 6622 4557 68,82 2065 1285 62,23 251 19,53 4808 72,613 Pauh Duo Pakan Selasa 3739 2398 64,13 1341 1341 100 217 16,18 2615 69,944 Sangir Lubuk Gadang 10997 6462 58,76 4535 2328 51,33 6 0,26 6468 58,825 Sangir Jujuan Bidar Alam 2807 1735 61,81 1072 1072 100 43 4,01 1778 63,34
TABEL 58
RUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
PERSENTASE RUMAH SEHAT MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASRUMAH MEMENUHI SYARAT(RUMAH SEHAT)
2015 JUMLAHRUMAH YANGBELUMMEMENUHISYARATRUMAH DIBINANO KECAMATAN
79877,7527893587
PUSKESMAS JUMLAHSELURUHRUMAH
30,2241100798
RUMAH DIBINA MEMENUHISYARAT2016
84,4730305 Sangir Jujuan Bidar Alam 2807 1735 61,81 1072 1072 100 43 4,01 1778 63,346 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 2898 2040 70,39 858 1663 193,82 10 0,60 2050 70,749 Talunan 1388 1279 92,15 109 858 787,16 43 5,01 1322 95,2438190 25124 65,79 13066 10529 80,58 1139 10,82 26263 68,77
Sumber : Seksi Penyehatan LingkunganJUMLAH
79877,7527893587 30,2241100798 84,473030
TABEL 59KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH
SARANA
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA JUMLA
HSARAN
AJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA JUMLAH
SARANA
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA JUMLA
HSARAN
AJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA JUMLAH
SARANA
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA JUMLA
HSARAN
AJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA JUMLAH
SARANA
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 331 Koto Parik GadangDiateh Pakan Rabaa 23929 1598 4850 1598 4850 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 545 1675 545 1675 0 0 0 0 4272 16086 4272 16086 226112 Sungai Pagu Muara Labuh 32164 627 1412 627 1412 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 327 1108 327 1108 0 0 0 0 6321 27105 6321 27105 296253 Pauh Duo Pakan Selasa 15341 1511 5843 1511 5843 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 249 497 249 497 0 0 0 0 1995 7235 1995 7235 135754 Sangir Lubuk Gadang 41444 1984 7875 1984 7875 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1214 3874 1214 3874 0 0 0 0 5307 19951 5307 19951 317005 Sangir Jujuan Bidar Alam 13142 2076 7162 2076 7162 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 85 155 85 155 0 0 0 0 1677 4869 1677 4869 121866 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk UlangAling
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNA
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNAJUMLA
H SARANA
SUMUR BOR DENGAN POMPA TERMINAL AIR
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNAJUMLA
H SARANA MEMENUHISYARAT
MATA AIR TERLINDUNG
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNA
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
MEMENUHISYARATPERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
JUMLAH SARA
NA MEMENUHISYARATPENAMPUNGAN AIR HUJAN
PENDUDUK
JUMLAH SARA
NAJUMLA
H PENDUDUK
PENGGUNA
SUMUR GALI DENGAN POMPA
JUMLAH SARA
NA MEMENUHISYARAT
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNA
NO MEMENUHISYARAT MEMENUHISYARATKECAMATAN PUSKESMAS
190157500
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
JUMLAH PEND
UDUKPENGG
UNA000
SUMUR GALI TERLINDUNG
0JUMLA
H SARANA
JUMLAH SARA
NA MEMENUHISYARAT
12734502313985023575
PENDUDUK DENGANAKSESBERKELANJUTANTERHADAP AIRMINUM LAYAK
JUMLAH
1643 5810 0000019426 1643 00 1901 139800058107 Lubuk UlangAling8 Sangir Balai Janggo Mercu 10022 721 2915 721 2915 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 916 2788 916 2788 0 0 0 0 502 1875 502 1875 75789 Talunan 7256 1105 5491 1105 5491 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 430 150 430 150 0 0 0 0 175 1065 175 1065 6706162724 11265 41358 11265 41358 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4341 12148 4341 12148 0 0 0 0 21647 83209 21647 83209 136715Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
190157500 0000 127345023139850235751643 5810 0000019426 1643 00 1901 13980005810
3494,4992,1188,4976,4992,73
PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM BERKUALITAS (LAYAK) MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS
65,55
PENDUDUK DENGANAKSESBERKELANJUTANTERHADAP AIRMINUM LAYAK
%
75,6166,9184,02
65,55
TABEL 60KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH %1 2 3 4 5 6 71 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 12 5 4 80,002 Sungai Pagu Muara Labuh 18 13 12 92,313 Pauh Duo Pakan Selasa 7 3 3 100,00
PERSENTASE KUALITAS AIR MINUM DI PENYELENGGARA AIR MINUM YANG MEMENUHI SYARAT KESEHATANJUMLAH SAMPELDIPERIKSA MEMENUHI SYARAT(FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA)NO KECAMATAN JUMLAHPENYELENGGARA AIRMINUMPUSKESMAS
3 Pauh Duo Pakan Selasa 7 3 3 100,004 Sangir Lubuk Gadang 26 13 13 100,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 8 2 2 100,006 Sangir Batang Hari Abai 8 1 1 100,007 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 5 5 5 100,009 Talunan 6 2 2 100,0090 44 42 95,45Sumber : Seksi Penyehatan LingkunganJUMLAH
TABEL 61KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH SARA
NAJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA% PEN
DUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARA
NAJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA% PEN
DUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARA
NAJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA% PEN
DUDUK PENGGUNA
JUMLAH SARA
NAJUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA% PEN
DUDUK PENGGUNA JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 261 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 23929 0 0 0 0 0 3721 14171 618 14171 100 195 714 33 144 20 174 645 15 55 9 14370 60,052 Sungai Pagu Muara Labuh 32164 0 0 0 0 0 4145 19060 2168 19060 100 240 1155 112 538 47 282 1328 34 159 12 19757 61,433 Pauh Duo Pakan Selasa 15341 0 0 0 0 0 2288 9675 604 9675 100 0 0 0 0 0 79 0 0 0 0 9675 63,074 Sangir Lubuk Gadang 41444 0 0 0 0 0 6345 26134 1979 26134 100 711 4176 76 442 11 545 1951 44 156 8 26732 64,505 Sangir Jujuan Bidar Alam 13142 0 0 0 0 0 1788 9556 1296 9556 100 0 0 0 0 0 8 0 0 0 0 9556 72,716 Sangir Batang Hari Abai 13404 0 0 0 0 0 2756 9839 1419 9839 100 375 1279 43 145 11 205 706 16 55 8 10039 74,90
PENDUDUK DENGAN AKSES TERHADAP FASILITAS SANITASI YANG LAYAK (JAMBAN SEHAT) MENURUT JENIS JAMBAN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA JUMLA
HPENDU
DUKPENGG
UNA
JUMLAH SARA
NA MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARA
NA
PENDUDUK DENGANAKSES SANITASILAYAK (JAMBANSEHAT)NOCEMPLUNGPLENGSENGAN
JUMLAH SARA
NA
JENIS SARANA JAMBANMEMENUHI SYARAT
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA
MEMENUHI SYARATLEHER ANGSA
JUMLAH SARA
NAKECAMATAN PUSKESMAS MEMENUHI SYARAT
JUMLAH
PENDUDUK
PENGGUNA
KOMUNAL
JUMLAH
PENDUDUK
6 Sangir Batang Hari Abai 13404 0 0 0 0 0 2756 9839 1419 9839 100 375 1279 43 145 11 205 706 16 55 8 10039 74,907 Lubuk Ulang Aling 6022 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 10022 0 0 0 0 0 1663 5623 1473 5623 100 0 0 0 0 0 95 297 0 0 0 5623 56,119 Talunan 7256 0 0 0 0 0 779 4279 893 4279 100 0 0 0 0 0 441 1961 169 751 38 5030 69,32162.724 0 0 0 0 0 23485 98337 10450 98337 100 1521 7324 264 1269 17 1829 6888 278 1176 17 100782 61,93Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
TABEL 62KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 44 0 0,00 0 0,00 0 0,002 Sungai Pagu Muara Labuh 62 1 1,61 1 1,61 1 1,613 Pauh Duo Pakan Selasa 27 11 40,74 11 40,74 11 40,74
PUSKESMAS JUMLAH DESA/KELURAHAN
DESA YANG MELAKSANAKAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT
KECAMATAN DESA STBMNO DESA MELAKSANAKAN STBMSANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) DESA STOP BABS(SBS)
3 Pauh Duo Pakan Selasa 27 11 40,74 11 40,74 11 40,744 Sangir Lubuk Gadang 52 32 61,54 32 61,54 32 61,545 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 4 15,38 4 15,38 4 15,386 Sangir Batang Hari Abai 23 1 4,35 1 4,35 1 4,357 Lubuk Ulang Aling 14 0 0,00 0 0,00 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 10 3 30,00 3 30,00 3 30,009 Talunan 11 1 9,09 1 9,09 1 10,00269 53 19,70 53 19,70 53 19,70Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
TABEL 63KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
SD SLTP SLTA PUSKESMAS
RUMAH SAKIT UMUM BINTA
NGNON B
INTANG
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 271 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 25 5 3 1 0 0 0 34 22 88 5 100 1 33,3 1 100 0 0 0 0 0 0 29 85,292 Sungai Pagu Muara Labuh 33 8 5 1 1 0 4 52 31 93,9 5 62,5 1 20 1 100 1 100 0 0 2 50 41 78,853 Pauh Duo Pakan Selasa 19 9 2 1 0 0 0 31 18 94,7 7 77,8 2 100 1 100 0 0 0 0 0 0 28 90,324 Sangir Lubuk Gadang 39 13 5 1 0 0 2 60 31 79,5 5 38,5 3 60 1 100 0 0 0 0 1 50 41 68,335 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 5 2 1 0 0 0 22 14 100 5 100 2 100 1 100 0 0 0 0 0 0 22 100,00
YANG ADA
JUMLAH TTU
SARANAKESEHATAN HOTEL SLTP
PERSENTASE TEMPAT-TEMPAT UMUM MEMENUHI SYARAT KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMASTEMPAT-TEMPAT UMUM
NO KECAMATAN PUSKESMAS SARANA PENDIDIKAN TEMPAT-TEMPAT UMUMMEMENUHI SYARAT KESEHATANSARANA KESEHATAN
PUSKESMAS RUMAH SAKITUMUMHOTELSARANA PENDIDIKAN
SD BINTANG NON BINTANGSLTA
4 Sangir Lubuk Gadang 39 13 5 1 0 0 2 60 31 79,5 5 38,5 3 60 1 100 0 0 0 0 1 50 41 68,335 Sangir Jujuan Bidar Alam 14 5 2 1 0 0 0 22 14 100 5 100 2 100 1 100 0 0 0 0 0 0 22 100,006 Sangir Batang Hari Abai 23 7 2 1 0 0 0 33 15 65,2 4 57,1 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 21 63,647 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 6 2 1 1 0 0 0 10 6 100 2 100 0 0 1 100 0 0 0 0 0 0 9 90,009 Talunan 5 3 2 1 0 0 0 11 5 100 3 100 1 50 1 100 0 0 0 0 0 0 10 90,91
164 52 22 9 1 0 6 254 142 86,6 36 69,2 11 50 8 89 1 100 0 0 3 50 201 79,13Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
TABEL 64KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JASA BOGA RUMAHMAKAN/RESTORAN DEPOT AIRMINUM(DAM) MAKANANJAJANAN TOTAL % JASA BOGA RUMAHMAKAN/RESTORAN DEPOT AIRMINUM(DAM) MAKANANJAJANAN TOTAL %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 161 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 38 6 6 4 6 22 57,89 0 2 8 6 16 42,112 Sungai Pagu Muara Labuh 64 11 11 12 6 40 62,50 11 1 6 6 24 37,503 Pauh Duo Pakan Selasa 44 13 4 3 9 29 65,91 0 2 4 9 15 34,094 Sangir Lubuk Gadang 69 6 15 13 8 42 60,87 0 6 13 8 27 39,135 Sangir Jujuan Bidar Alam 28 1 1 2 7 11 39,29 3 1 6 7 17 60,716 Sangir Batang Hari Abai 13 0 1 1 2 4 30,77 0 0 7 2 9 69,237 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0,00
KECAMATAN TPM MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASI TPM TIDAK MEMENUHI SYARAT HIGIENE SANITASITEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM) MENURUT STATUS HIGIENE SANITASI
NO PUSKESMAS JUMLAHTPM
7 Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0,008 Sangir Balai Janggo Mercu 19 1 8 5 0 14 73,68 0 0 0 5 5 26,329 Talunan 17 1 1 2 4 8 47,06 1 0 4 4 9 52,94292 39 47 42 42 170 58,22 15 12 48 47 122 41,78Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
JUMLAH
TABEL 65KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JASA BOGA
RUMAH MAKA
N/RESTO
RANDEPOT
AIRMINUM
(DAM) MAKANAN
JAJANAN TOTAL JASA B
OGARUMAH
MAKAN/
RESTORAN
DEPOT AIR
MINUM (DAM) MAKAN
ANJAJANA
N TOTAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Koto ParikGadang Diateh Pakan Rabaa 16 0 0 0 4 4 25,00 22 0 0 0 4 4 18,182 Sungai Pagu Muara Labuh 24 0 0 0 5 5 20,83 40 0 0 0 5 5 12,503 Pauh Duo Pakan Selasa 15 0 0 0 3 3 20,00 29 0 0 0 3 3 10,34
PERSENTASE
TPMDIBINA
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN DIBINA DAN DIUJI PETIK
JUMLAH TPM
MEMENUHI SY
ARATHIGIEN
E SANITASINO KECAMATAN
JUMLAH TPM DIBINA JUMLAH TPM DIUJI PETIK
JUMLAH TPM
TIDAKMEMEN
UHI SYARATPUSKESMAS
PERSENTASE
TPMDIUJI P
ETIK
3 Pauh Duo Pakan Selasa 15 0 0 0 3 3 20,00 29 0 0 0 3 3 10,344 Sangir Lubuk Gadang 27 0 0 0 5 5 18,52 42 0 0 0 4 4 9,525 Sangir Jujuan Bidar Alam 17 0 0 0 5 5 29,41 11 0 0 0 4 4 36,366 Abai 9 0 0 0 2 2 22,22 4 0 0 0 2 2 50,007 Lubuk UlangAling 0 0 0 0 0 0 0,00 0 0 0 0 0 0 0,008 Sangir Balai JanggoMercu 5 0 0 0 1 1 0,00 14 0 0 0 1 1 7,149 Talunan 9 0 0 0 1 1 11,11 8 0 0 0 1 1 12,50122 0 0 0 26 26 21,31 170 0 0 0 24 24 14,12Sumber : Seksi Penyehatan Lingkungan
Sangir BatangHari
JUMLAH
TABEL 66KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL KEBUTUHAN TOTALPENGGUNAAN SISA STOK JUMLAHOBAT/VAKSIN PERSENTASEKETERSEDIAANOBAT/VAKSIN1 2 3 4 5 6 7 81 Albendazol ktk 60 tablet 2250 1500 490 1990 88,42 Amoxicillin 500 mg ktk 100 tablet 5400 3600 43 3643 67,53 Amoxicillin syrup kering 125 mg/5ml btl 60 ml 12600 8965 4680 13645 108,34 Deksametason ktk 100 tablet 1800 1315 1950 3265 181,45 Diazepam inj 5 mg/ml kotak 30 amp 126 34 36 70 55,66 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % (sebagai HCL) ampul 2700 900 30 930 34,4
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % (sebagai HCL) ampul 2700 900 30 930 34,47 Fitomenadion (Vitamin K) botol 100 tablet 900 177 112 289 32,18 Furosemid tab 40 mg ampul 360 92 8 100 27,89 Garam Oralit ktk 100 sachet 306 168 576 744 243,110 Glibenklamid tab 5 mg ktk 100 tablet 270 117 267 384 142,211 Captopril tab 25 mg ktk 100 tablet 810 380 420 800 98,812 MgSO4 40% botol 10 ml 270 130 30 160 59,313 Metilergometrin Maleat inj 0,2 mg/ml kotak 30 amp 1620 845 185 1030 63,614 FDC I paket 360 123 267 390 108,315 Oksitosin inj ampul 540 221 505 726 134,416 Parasetamol tab 500 mg ktk 100 tablet 6000 2948 65 3013 50,217 Tablet tambah darah ktk 100 tablet 4000 2172 596 2768 69,218 Vaksin BCG vial 3300 3000 103 3103 94,019 Vaksin TT vial 3300 3000 0 3000 90,920 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib vial 3432 3840 344 4184 121,9Sumber : Gudang Farmasi dan Alkes Dinkes
TABEL 66KABUPATENTAHUN
NO NAMA OBAT SATUAN TERKECIL1 2 31 Albendazol ktk 60 tablet2 Amoxicillin 500 mg ktk 100 tablet3 Amoxicillin syrup kering 125 mg/5ml btl 60 ml4 Deksametason ktk 100 tablet5 Diazepam inj 5 mg/ml kotak 30 amp6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % (sebagai HCL) ampul
PERSENTASE KETERSEDIAAN OBAT DAN VAKSIN
6 Epinefrin (Adrenalin) 0,1 % (sebagai HCL) ampul7 Fitomenadion (Vitamin K) botol 100 tablet8 Furosemid tab 40 mg ampul9 Garam Oralit ktk 100 sachet10 Glibenklamid tab 5 mg ktk 100 tablet11 Captopril tab 25 mg ktk 100 tablet12 MgSO4 40% botol 10 ml13 Metilergometrin Maleat inj 0,2 mg/ml kotak 30 amp14 FDC I paket15 Oksitosin inj ampul16 Parasetamol tab 500 mg ktk 100 tablet17 Tablet tambah darah ktk 100 tablet18 Vaksin BCG vial19 Vaksin TT vial20 Vaksin DPT/DPT-HB/DPT-HB-Hib vialSumber : Gudang Farmasi dan Alkes Dinkes
TABEL 67 JUMLAH SARANA KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKANKABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016PEMILIKAN/PENGELOLAKEMENKES PEM.PROV PEM.KAB/KOTA TNI/POLRI BUMN SWASTA JUMLAH
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 RUMAH SAKIT UMUM 0 0 1 0 0 0 12 RUMAH SAKIT KHUSUS 0 0 0 0 0 0 01 PUSKESMAS RAWAT INAP 0 0 8 0 0 0 8 - JUMLAH TEMPAT TIDUR 0 0 48 0 0 0 482 PUSKESMAS NON RAWAT INAP 0 0 1 0 0 0 13 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 18
NO FASILITAS KESEHATANRUMAH SAKITPUSKESMAS DAN JARINGANNYA
3 PUSKESMAS KELILING 0 0 18 0 0 0 184 PUSKESMAS PEMBANTU 0 0 49 0 0 0 491 RUMAH BERSALIN 0 0 0 0 0 0 02 BALAI PENGOBATAN/KLINIK 0 0 8 0 0 5 133 PRAKTIK DOKTER BERSAMA 0 0 0 0 0 0 04 PRAKTIK DOKTER PERORANGAN 0 0 55 0 0 0 555 PRAKTIK PENGOBATAN TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 06 BANK DARAH RUMAH SAKIT 0 0 0 0 0 0 07 UNIT TRANSFUSI DARAH 0 0 1 0 0 0 11 INDUSTRI FARMASI 0 0 0 0 0 0 02 INDUSTRI OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 03 USAHA KECIL OBAT TRADISIONAL 0 0 0 0 0 0 04 PRODUKSI ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 05 PEDAGANG BESAR FARMASI 0 0 0 0 0 0 06 APOTEK 0 0 9 0 0 7 167 TOKO OBAT 0 0 0 0 0 15 158 PENYALUR ALAT KESEHATAN 0 0 0 0 0 0 0Sumber : Seksi Pelayanan Kesehatan dan Penanggulangan Bencana Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
SARANA PELAYANAN LAIN
SARANA PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KEFARMASIAN
TABEL 68KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
MEMPUNYAI KEMAMPUAN YAN. GADAR LEVEL IJUMLAH %1 2 3 4 51 RUMAH SAKIT UMUM 1 1 100
1 1 100
PERSENTASE SARANA KESEHATAN (RUMAH SAKIT) DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWAT DARURAT (GADAR ) LEVEL INO SARANA KESEHATAN JUMLAH SARANA
JUMLAHSumber : Seksi Pelayanan Kesehatan Dinkes. Kab. Solok Selatan
TABEL 69KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 141 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 0 0,0 0 0,0 20 46,5 23 53,5 43 43 1002 Sungai Pagu Muara Labuh 0 0,0 0 0,0 20 47,6 22 52,4 42 42 1003 Pauh Duo Pakan Selasa 0 0,0 0 0,0 10 34,5 19 65,5 29 29 1004 Sangir Lubuk Gadang 0 0,0 0 0,0 27 45 33 55,0 60 60 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0,0 0 0,0 11 42,3 15 57,7 26 26 100
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAHSTRATA POSYANDUPRATAMAJUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS
MADYA PURNAMA MANDIRI POSYANDU AKTIF
4 Sangir Lubuk Gadang 0 0,0 0 0,0 27 45 33 55,0 60 60 1005 Sangir Jujuan Bidar Alam 0 0,0 0 0,0 11 42,3 15 57,7 26 26 1006 Sangir Batang Hari Abai 0 0,0 0 0,0 0 0,0 23 100 23 23 1007 0 Lubuk Ulang Aling 0 0,0 14 100 0 0,0 0 0 14 14 1008 Sangir Balai Janggo Mercu 0 0,0 0 0,0 7 35 13 65 20 20 1009 0 Talunan 0 0,0 0 0,0 4 33,3 8 66,7 12 12 1000 0,0 14 5,2 99 36,8 156 58 269 269 100,01,47Sumber : Seksi Promosi Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kab. Solok Selatan
RASIO POSYANDU PER 100 BALITAJUMLAH
TABEL 70KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
POSKESDES POLINDES POSBINDU1 2 3 4 5 6 71 Koto Parik Gadang Diateh Pakan Rabaa 44 17 0 02 Sungai Pagu Muara Labuh 62 21 0 03 Pauh Duo Pakan Selasa 27 7 0 4
JUMLAH UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUT KECAMATANNO KECAMATAN PUSKESMAS JORONG UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)
3 Pauh Duo Pakan Selasa 27 7 0 44 Sangir Lubuk Gadang 52 14 0 25 Sangir Jujuan Bidar Alam 26 11 0 46 Sangir Batang Hari Abai7 Lubuk Ulang Aling8 Sangir Balai Janggo Mercu 10 3 0 19 Talunan 11 6 0 1269 94 0 12Sumber : Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
15 0 037
JUMLAH
TABEL 71KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016PRATAMA MADYA PURNAMA MANDIRI JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 101 Koto Parik Gadang DiatehPakan Rabaa 4 1 0 0 0 1 25,002 Sungai Pagu Muara Labuh 11 2 0 0 0 2 18,183 Pauh Duo Pakan Selasa 4 2 0 0 0 2 50,00
DESA/NAGARI SIAGAJUMLAH DESA/NAGARI SIAGA MENURUT KECAMATAN
NO KECAMATAN PUSKESMAS JUMLAH DESA/NAGARI
3 Pauh Duo Pakan Selasa 4 2 0 0 0 2 50,004 Sangir Lubuk Gadang 4 1 0 0 0 1 25,005 Sangir Jujuan Bidar Alam 5 1 0 0 0 1 20,006 Sangir Batang Hari Abai 4 4 0 0 0 4 100,007 Lubuk Ulang Aling 3 1 0 0 0 1 33,338 Sangir Balai Janggo Mercu 2 1 0 0 0 1 50,009 Talunan 2 1 0 0 0 1 50,0039 14 0 0 0 14 35,90Sumber : Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
JUMLAH
TABEL 72KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
DR SPESIALIS a DOKTER UMUML P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 201 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 3 3 0 3 3 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 2 2 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Abai 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Puskesmas Talunan 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA MEDIS DI FASILITAS KESEHATANTOTAL DOKTER GIGINO UNIT KERJA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
DOKTERGIGI SPESIALIS TOTAL
9 Puskesmas Talunan 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 4 12 16 4 12 16 0 5 5 0 0 0 0 5 51 RSUD Solok Selatan 7 2 9 1 4 5 8 6 14 0 2 2 0 0 0 0 2 27 2 9 1 4 5 8 6 14 0 2 2 0 0 0 0 2 2
SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 2 9 5 16 21 12 18 30 0 7 7 0 0 0 0 7 75,5 12,9 18,4 4,3 0 4,3Sumber : Sub. Bagian KepegawaianKeterangan : a termasuk S3
JUMLAH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TABEL 73KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 91 Puskesmas Pakan Rabaa 11 2 10 12 0 3 32 Puskesmas Muara Labuh 13 2 9 11 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 10 1 10 11 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 19 4 22 26 0 2 25 Puskesmas Bidar Alam 7 2 12 14 0 1 16 Puskesmas Abai 4 2 5 7 1 0 1
JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI FASILITAS KESEHATANNO UNIT KERJA PERAWAT GIGIBIDAN PERAWATa
6 Puskesmas Abai 4 2 5 7 1 0 17 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 2 0 2 2 0 0 08 Puskesmas Mercu 3 0 7 7 0 0 09 Puskesmas Talunan 1 1 5 6 0 1 170 14 82 96 1 9 101 RSUD Solok Selatan 10 13 82 95 1 2 310 13 82 95 1 2 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 080 27 164 191 2 11 1349 117,4 8,0Sumber : Sub. Bagian KepegawaianKeterangan : a termasuk perawat anastesi dan perawat spesialis
SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAHRASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TABEL 74KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
TENAGA TEKNIS KEFARMASIANa APOTEKERL P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 1 1 0 1 1 0 2 22 Puskesmas Muara Labuh 0 3 3 0 1 1 0 4 43 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 1 1 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 3 3 0 2 2 0 5 55 Puskesmas Bidar Alam 0 1 1 0 1 1 0 2 26 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TOTALTENAGA KEFARMASIAN
5 Puskesmas Bidar Alam 0 1 1 0 1 1 0 2 26 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 0 0 1 10 9 9 0 6 6 0 15 151 RSUD Solok Selatan 2 7 9 1 2 3 3 9 12SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 7 9 1 2 3 3 9 12SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0 02 16 18 1 8 9 3 24 2711,1 5,5 16,6Sumber : Sub. Bagian KepegawaianKeterangan : a termasuk analis farmasi, asisten apoteker, sarjana farmasiJUMLAH
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
TABEL 75KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016KESEHATAN MASYARAKATa KESEHATAN LINGKUNGANbL P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 81 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 1 0 12 Puskesmas Muara Labuh 0 2 2 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 1 15 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Abai 1 2 3 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN KESEHATAN LINGKUNGAN DI FASILITAS KESEHATANNO UNIT KERJA
8 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 09 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 01 6 7 1 4 51 RSUD Solok Selatan 2 6 8 1 2 3SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 2 6 8 1 2 3SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 03 12 15 2 6 89,2 4,9Sumber : Sub. Bagian KepegawaianKeterangan :a termasuk tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga biostatistik dan kependudukan, tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, epidemiolog kesehatanb termasuk tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, mikrobiolog kesehatan
JUMLAHRASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
TABEL 76KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
NUTRISIONIS DIETISIENL P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 1 1 0 0 0 0 1 12 Puskesmas Muara Labuh 0 1 1 0 0 0 0 1 13 Puskesmas Pakan Selasa 0 1 1 0 0 0 0 1 14 Puskesmas Lubuk Gadang 0 1 1 0 0 0 0 1 15 Puskesmas Bidar Alam 0 1 1 0 0 0 0 1 16 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0
TOTALJUMLAH TENAGA GIZI DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA
7 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 1 0 1 0 0 0 1 0 19 Puskesmas Talunan 0 1 1 0 0 0 0 1 1SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 1 6 7 0 0 0 1 6 71 RSUD Solok Selatan 1 4 5 0 0 0 1 4 5SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 1 4 5 0 0 0 1 4 5SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0 02 10 12 0 0 0 2 10 127,4Sumber : Sub. Bagian KepegawaianRASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKJUMLAH
TABEL 77KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
FISIOTERAPIS OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA AKUPUNKTURL P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 171 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATANTENAGA KETERAPIAN FISIK TOTALNO UNIT KERJA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Solok Selatan 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0KLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATEN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10,61Sumber : Sub. Bagian KepegawaianRASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKJUMLAH
TABEL 78KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P L P L + P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 351 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 1 2 32 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 4 43 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 24 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2 0 1 1 0 0 0 0 2 2 0 0 0 0 0 0 0 5 55 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 16 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 27 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 19 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 8 1 2 3 0 0 0 2 6 8 0 0 0 0 0 0 3 16 191 RSUD Solok Selatan 3 2 5 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 9 10 0 0 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 6 19 253 2 5 0 0 0 2 1 3 0 0 0 1 9 10 0 0 0 0 0 0 0 7 7 0 0 0 0 0 0 6 19 250 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 2 5 0 0 2 1 3 0 0 0 1 17 18 1 2 3 0 0 0 2 13 15 0 0 0 0 0 0 9 35 44
TEKNISIKARDIOVASKULERANALISIS KESEHATAN REFRAKSIONISOPTISIENUNIT KERJA
SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
JUMLAHTEKNISI TRANSFUSIDARAH
KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLATKLINIK DI DINAS KESEHATAN KABUPATENSUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT)SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN
REKAM MEDIS DANINFORMASIKESEHATANTEKNISI GIGI
JUMLAH TENAGA KETEKNISIAN MEDIS DI FASILITAS KESEHATANTENAGA KETEKNISIAN MEDIS
RADIOGRAFER RADIOTERAPIS TEKNISIELEKTROMEDIS ORTETIK PROSTETIK
RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKJUMLAH
NO
3 2 5 0 0 2 1 3 0 0 0 1 17 18 1 2 3 0 0 0 2 13 15 0 0 0 0 0 0 9 35 4427,04Sumber : Sub. Bagian KepegawaianRASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUKJUMLAH
TABEL 79KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 111 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 2 3 5 2 3 52 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 1 7 8 1 7 83 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 1 1 2 1 1 24 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 3 3 0 3 35 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 1 1 2 1 1 2
JUMLAH TENAGA KESEHATAN LAIN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA KESEHATAN LAIN TOTALPENGELOLA PROGRAM KESEHATAN TENAGA KESEHATAN LAINNYA
5 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 1 1 2 1 1 26 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 1 0 1 1 0 18 Puskesmas Mercu 0 0 0 1 0 1 1 0 19 Puskesmas Talunan 0 0 0 1 1 2 1 1 2SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 8 16 24 8 16 241 RSUD Solok Selatan 0 3 3 6 3 3 6SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 0 0 0 3 3 6 3 3 6SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 05 16 21 0 0 0 5 16 215 16 21 11 19 30 16 35 51Sumber : Sub. Bagian Kepegawaian
JUMLAHDINAS KESEHATAN
TABEL 80KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P L+P L P1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 281 Puskesmas Pakan Rabaa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02 Puskesmas Muara Labuh 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03 Puskesmas Pakan Selasa 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 04 Puskesmas Lubuk Gadang 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 05 Puskesmas Bidar Alam 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 06 Puskesmas Abai 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 07 Puskesmas Lubuk Ulang Aling 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 Puskesmas Mercu 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 09 Puskesmas Talunan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0SUB JUMLAH I (PUSKESMAS) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 01 RSUD Solok Selatan 4 10 14 4 7 11 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 18
TENAGA PENDIDIK JURUTENAGAKEPENDIDIKAN TENAGA PENUNJANGKESEHATAN LAINNYA
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
NO UNIT KERJA TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN TOTALPEJABAT STRUKTURAL STAF PENUNJANGADMINISTRASI STAF PENUNJANGTEKNOLOGI STAF PENUNJANGPERENCANAAN
1 RSUD Solok Selatan 4 10 14 4 7 11 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 18SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) 4 10 14 4 7 11 0 0 0 1 1 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9 18SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 08 10 18 3 5 8 0 0 0 1 4 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 12 1912 20 32 7 12 19 0 0 0 2 5 7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 21 37Sumber : Sub. Bagian Kepegawaian
JUMLAHDINAS KESEHATAN
L+P29000000000027
JUMLAH TENAGA PENUNJANG/PENDUKUNG KESEHATAN DI FASILITAS KESEHATAN
TOTAL
2727003158
TABEL 81KABUPATEN SOLOK SELATANTAHUN 2016
ALOKASI ANGGARAN KESEHATANRupiah %1 2 3 4
ANGGARAN KESEHATAN BERSUMBER:1 APBD KABUPATEN 74.605.617.175 86,11a. Belanja Langsung 40.991.002.747b. Belanja Tidak Langsung 33.614.614.4282 APBD PROVINSI 483.983.081 0,56- Dana Tugas Pembantuan (TP) Provinsi 483.983.0813 APBN : 11.554.639.000 13,34- Dana Alokasi Umum (DAU) - 0,00- Dana Alokasi Khusus (DAK) 8.911.381.000 10,29- Dana Dekonsentrasi - 0,00- Dana Tugas Pembantuan Kabupaten - 0,00- BOK/JAMPERSAL/AKREDITASI 2.643.258.000 3,05
ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTANO SUMBER BIAYA
- BOK/JAMPERSAL/AKREDITASI 2.643.258.000 3,054 PINJAMAN/HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) - 0,00(sebutkan project dan sumber dananya) -5 SUMBER PEMERINTAH LAIN 0,00
86.644.239.256863.149.466.244 8,64532.461,34Sumber : Sub. Bagian Perencanaan dan Keuangan Dinas Kesehatan dan RSUD
TOTAL APBD KABUPATEN% APBD KESEHATAN THD APBD KABUPATENANGGARAN KESEHATAN PERKAPITATOTAL ANGGARAN KESEHATAN