makalah k3

38
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ Penggunaan Alat Pelindung Diri dan pertolongan pertama”. Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila dilakukan tanpa bantuan, bimbigan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yang telah membantu kami. Karena itu kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan tugas ini . Dengan segala keterbatasan dan kekurangan kami sehingga tugas ini tidak sesempurna yang Ibu kira karena masih banyak kekurangannya . terlepas dari itu , kami berharap agar tugas ini dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan . Sekian yang dapat kami sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat. Akhir kata. ‘Wasalamualaikum Wr.Wb.’ Palembang, September 2013

description

kimia

Transcript of makalah k3

Page 1: makalah k3

KATA PENGANTAR

          Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “

Penggunaan Alat Pelindung Diri dan pertolongan pertama”.

Penulis menyadari bahwa tidak mungkin tugas ini dapat selesai bila dilakukan tanpa bantuan,

bimbigan, dorongan dan nasihat dari berbagai pihak yang telah membantu kami. Karena itu

kami ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang

bersangkutan dalam pembuatan tugas  ini .

Dengan segala keterbatasan dan kekurangan kami sehingga tugas ini tidak sesempurna yang

Ibu kira  karena masih banyak kekurangannya . terlepas dari itu , kami berharap agar tugas ini

dapat bermanfaat dikemudian hari untuk segala pihak yang membutuhkan .

Sekian yang dapat kami sampaikan semoga tugas ini dapat bermanfaat. Akhir kata.

‘Wasalamualaikum Wr.Wb.’

 

 

 

Palembang, September 2013

Tim Penyusun

 

Page 2: makalah k3

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Di Indonesia dewasa ini sudah mulai berkembang tingkat peridustrianya. Alat perindustrian

yang biasanya dilakukan secara manual , sudah mulai ditinggalkan dengan beralih ke teknik

yang lebih cepat dan efisien. Akan tetapi, disamping cepat dan efisien, masih ada efek

pengikut lainnya yang tidak  bisa diabaikan begitu saja, seperti misalnya peluang kecelakan

kerja yang meningkat dan juga penyakit yang bisa ditimbulkan baik pada pekerja maupun

lingkungan sekitarnya.

Kecelakaan kerja merupakan salah satu masalah bagi sebuah perusahaan. Kerugian yang

diderita tidak hanya berupa kerugian materi namun timbulnya korban jiwa pekerjap.

Kehilangan sumber daya manusia ini merupakan kerugian bagi perusahaan karena diperlukan

waktu untuk mencari atau mendidik sumber daya manusia yang sesuai perusahaan. Kerugian

yang langsung yang nampak dari timbulnya kecelakaan kerja adalah biaya pengobatan dan

kompensasi kecelakaan. Sedangkan biaya tak langsung yang tidak nampak ialah kerusakan

alat-alat produksi, penataan manajemen keselamatan yang lebih baik, penghentian alat

produksi, dan hilangnya waktu kerja.

Oleh karena itulah diperlukan alat pelindung diri (APD) untuk mengurangi resiko kecelakaan

dalam pekerjaan terutama di industry. Alat Pelindung Diri ( APD ) adalah seperangkat alat

yang digunakan oleh tenaga kerjauntuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap

kemungkinan adanya potensi bahaya/kecelakaan kerja.APD dipakai sebagai upaya terakhir

dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif

tidak dapat dilakukan dengan baik.

Selain alat pelindung diri (APD), kita juga harus mengetahui bagaimana cara melakukan

pertolongan pertama di laboratorium saat percobaan, karena percobaan yang dilakukan

menggunakan berbagai bahan kimia, peralatan gelas dan instrumentasi khusus yang dapat

menyebabkan terjadinya kecelakaan bila dilakukan dengan cara yang tidak tepat. Kecelakaan

itu dapat juga terjadi karena kelalaian atau kecerobohan kerja, ini dapat membuat orang

tersebut cedera, dan bahkan bagi orang disekitarnya. Walaupun petunjuk keselamatan kerja

Page 3: makalah k3

sudah tertulis dalam setiap penuntun praktikum, namun hal ini perlu dijelaskan berulang-

ulang agar setiap individu lebih meningkatkan kewaspadaan ketika bekerja di laboratorium.

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan dambaan bagi setiap individu yang sadar

akan kepentingan kesehatan, keamanan dan kenyamanan kerja. Bekerja dengan selamat dan

aman berarti menurunkan resiko kecelakaan. Jika telah terjadi kecelakaan maka segera

diperlukan petolongan untuk menyelamatkan korban dan memperkecil risiko terjainya

kerusakan yang lebih parah.

Dalam makalah ini akan dipaparkan tentang pertolongan pertama pada kecelakaan kerja

di laboratorium dimana lebih menekankan pada pertolongan pertama pada terjadinya

keracunan, luka, percikan zat, tumpahan zat dan kebakaran.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada makalah ini :

1.2.1        Seberapa pentingkah Alat Pelindung Diri (APD) dalam pekerjaan ?

1.2.2        Apa sajakah tujuan  dan jenis  APD ?

1.2.3.      Apa itu pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kerja?

1.2.4.      Apa saja tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium?

1.2.5.      Apa saja jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium?

1.2.6.      Bagaimanakah pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium?

1.2.7.     Bagaimanakah upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di

laboratorium?

1.3  Tujuan Penulisan

Tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1.3.1  untuk memperdalam pemahaman mahasiswa tentang pentingnya APD dalam

bekerja di laboratorium

1.3.2 untuk mengetahui fungsi dari APD

1.3.3 untuk menambah wawasan pada mahasiswa luas mengenai APD, agar

kecelakaan kerja dapat berkurang

Page 4: makalah k3

1.3.1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan pertama pada

kecelakaan (P3K) kerja

1.3.2.      Untuk mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di

laboratorium

1.3.3.      Untuk mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di laboratorium

1.3.4.      Untuk mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di

laboratorium.

1.3.5.      Untuk mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja di

laboratorium

1.4. Manfaat

1.4.1. Agar mahasiswa mampu memahami pentingnya APD dalam bekerja di

laboratorium

1.4.2. Agar mahasiswa mengetahui fungsi APD

1.4.3. Agar mahasiswa memiliki pemahaman yang luas mengenai APD, agar

kecelakaan kerja dapat berkurang

1.4.4.      Agar mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pertolongan

pertama pada kecelakaan (P3K) kerja

1.4.5.      Agar mahasiswa dapat mengetahui tujuan dari pertolongan pertama pada

kecelakaan kerja di laboratorium

1.4.6.      Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis kecelakaan kerja yang ada di

laboratorium

1.4.7.      Agar mahasiswa dapat mengetahui bagaimana pertolongan pertama pada

kecelakaan kerja di laboratorium.

1.4.8.      Agar mahasiswa dapat mengetahui upaya untuk mencegah terjadinya

kecelakaan kerja di laboratorium

Page 5: makalah k3

BAB II

Pembahasan  

2.1 Pengertian Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri adalah alat-alat yang mampu memberikan perlindungan terhadap bahaya-

bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib

digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu

sendiri dan orang di sekelilingnya.

APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha

rekayasa (engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun

pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.

Alat Pelindung Diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-bahaya kecelakaan

yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih secara hati-hati agar dapat

memenuhibeberapaketentuan

Menurut ketentuan Balai Hiperkes, syarat-syarat Alat Pelindung Diri adalah :

1. APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya yang spesifik

atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.

2. Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak menyebabkan rasa

ketidaknyamanan yang berlebihan.

3. Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.

4. Bentuknya harus cukup menarik.

5. Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.

6. Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya yang dikarenakan

bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena salah dalam menggunakannya.

7. Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.

8. Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris pemakainya.

9. Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah pemeliharaannya.

Page 6: makalah k3

2.2. Tujuan, Manfaat, dan Jenis dari Alat Pelindung Diri

1. Tujuan

Melindungi diri dari kecelakaan – kecelakaan yang terjadi di dalam laboratorium

Meningkatkan efektivitas dan produktivitas kerja.

Menciptakan lingkungan kerja yang aman.

2. Manfaat

Untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan adanya potensi

bahaya/kecelakaan kerja.

Mengurangi resiko akibat kecelakaan.

3. Jenis

1.      Perlindungan Mata

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung mata. Hal ini dimaksud

untuk melindungi mata dari kecelakaan sebagai akibat dari tumpahan bahan kimia, uap kimia, dan

radiasi. Secara umum perlindungan mata terdiri dari:

Kacamata pelindung

Page 7: makalah k3

Googgles

Pelindung mata special (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata

dan wajah dari radiasi dan bahaya laser). Perlindungan dengan goggles lebih aman daripada

kaca mata karena goggles lebih kuat terikat dan lebih banyak bagian muka yang terlindung

daripada kacamata. Tetapi kacamata lebih enak dipakai daripada goggles. Oleh karena itu

dibanyak laboratorium, pemakaian kacamata diwajibkan bagi para pekerjaatau mahasiswa

sebagai persyaratan minimal pelindung mata. Goggles dipakai untuk percobaan yang

mungkin amat berbahaya bagi mata. Lensa pada kacamata atau goggles terbuat dari plastic

atau kaca yang anti pecah.

Faceshield ( perisai Muka)

Perisai muka dipakai untuk melindungi muka secara sempurna termasuk mata, alat tersebut tahan

terhadap benturan mekanik atau bahan kimia. Amat baik dipakai pada waktu menangani asam, basa

atau percobaan eksploratif.

Page 8: makalah k3

2.      Perlindungan Kepala

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung kepala. Hal ini

dimaksud untuk melindungi kepala dari kecelakaan laboratorium seperti terbentur oleh

benda-benda yang terjatuh atau terlempar, resiko kepala kejeduk, rambut terlilit, dan lain-

lain. Contoh alat pelindung kepala adalah helem pengaman.

3.      Perlindungan Wajah

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung wajah.Hal ini

dimaksud untuk melindungi wajah dari kecelakaan kerja seperti terkena percikan bahan-

bahan kimia atau kecelakaan lainnya. Pelindung wajah ini merupakan pelindung yang

berbeda dari yang lain karena pelindung ini hampir sama dengan pelindung mata tetapi lebih

spesial (goggle yang menyatu dengan masker khusus untuk melindungi mata dan wajah dari

radiasi dan bahaya laser). Selain itu pelindung mata ini juga ada yang berbentuk seperti

tameng yang biasa dipakai para pekerja di bengkel ketika sedang mengelas.

Page 9: makalah k3

4.      Perlindungan Tubuh

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung tubuh. Hal ini

dimaksud untuk melindungi tubuh dari tumpahan bahan kimia atau api sebelum mengenai

kulit pemakainya. Selain itu, pelindung tubuh ini juga melindungi tubuh dari temperatur yang

ekstrim, cuaca buruk, bahan kimia atau serpihan metal, semprotan dari tekanan yang bocor,

tabrakan atau tertusuk, kontaminasi debu, dan lain-lain.

5.      Perlindungan Kaki

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung kaki. Hal ini

dimaksud untuk melindungi kaki dari basah, electrostatic build-up, terpeleset, terpotong dan

tertusuk, benda berjatuhan, percikan zat kimia dan besi, abrasi. Secara umum alat

perlindungan pada kaki terdiri dari :

o Sepatu dan bot safety dengan pelindung jari kaki dan telapak sepatu yang anti

tusuk

o Celana panjang

Page 10: makalah k3

6.      Perlindungan Tangan

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung tangan. Hal ini

dimaksud untuk melindungi tangandari memar, temperatur yang ekstrim, terpotong dan

tertusuk, terbentur atau terpukul, zat kimia, tersetrum, infeksi kulit, sakit atau kontaminasi.

Secara umum pelindung tangan terdiri dari :

• Gloves

• Gauntlets

• Mitts

• Wristcuffs

• Armlets

7.      Perlindungan Pernafasan

Ketika bekerja di dalam laboratorium, diharapkan menggunakan pelindung hidung atau

pernafasan.Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia

adalah lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat

membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan

Page 11: makalah k3

kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus

memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang

sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan

batas paparan. Beberapa jenis perlindungan pernafasan dilengkapi dengan filter pernafasan

yang berfungsi untuk menyaring udara yang masuk. Filter masker tersebut memiliki masa

pakai. Apabila tidak dapat menyaring udara yang terkontaminasi lagi, maka filter tersebut

harus diganti. Secara umum alat perlindungan pada hidung atau pernafasan adalah :

• Masker atau respirator pakai buang

• Full atau half respirator

• Breathing apparatus

8.      Respirator

Kontaminasi bahan kimia yang paling sering masuk ke dalam tubuh manusia adalah

lewat pernafasan. Banyak sekali partikel-partikel udara, debu, uap dan gas yang dapat

membahayakan pernafasan. Laboratorium merupakan salah satu tempat kerja dengan bahan

kimia yang memberikan efek kontaminasi tersebut. Oleh karena itu, para pekerjanya harus

memakai perlindungan pernafasan, atau yang lebih dikenal dengan sebutan masker, yang

sesuai. Pemilihan masker yang sesuai didasarkan pada jenis kontaminasi, kosentrasi, dan

batas paparan. Alat PelindungPernafasan Berguna untuk melindungi pernafasan terhadap gas,

uap, debu, atau udara yang terkontaminasi di tempat kerja yang dapat bersifat racun, korosi

ataupunrangsangan.

Masker untuk melindungi debu / partikel-partikel yang lebih besar yang masuk kedalam

pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori tertentu. Bergantung pada jenis

dan kadar pencemar, ada beberapa jenis respirator, yaitu :

 

Page 12: makalah k3

Respirator pemurni udara

Membersihkan udara dengan cara menyaring atau menyerap kontaminan dengan toksinitas

rendah sebelum memasuki sistim pernafasan, alat pembersihnya terdiri dari filter untuk

menangkap debu dari udara atau tabung kimia yang dapat menyerap gas, uap dan kabut.

 

Jenis fiter atau kanister yang dipakai bergantung pada jenis kontaminan yang ada.

Kontaminan debu dapat disaring dengan fiter mekanik. Semakin halus filter, semakin kecil

ukuran debu yang dapat diambil. Kain verban yang biasa dipakai para pekerja, hanya efektif

untuk partikel debu yang besar, dan tentu saja tidak bermanfaat untuk kontaminasigas atau

uap beracun. Untuk as dan uap beracun dipakai kanister yang dapat menyerapgas-gas tersebut

secara kimia atau fisika. Dengan sendirinya kanister kan berbeda untuk gas atau uap yang

berlainan pula.

Respirator dengan pemasok udara

 

Peralatan ini mirip peralatan pernapasan untuk para penyelam, dimana disediakan

udara/oksigen untuk pernapasan. Alat pelindung demikian diperlukan untuk bekerja dalam

ruang yang mungkin berkadar oksigen rendah seperti ruang tertutup atau ruang terpolusi

berat, seperti adanya gas aspiksian (N2 metan CO2) atau aspiksian kimia (NH3, CO, HCN)

pada kosentrasi tinggi. Pemasok udara pernapasan berupa udara tekan, dapat dipakai selama

30 menit sampai 1 jam dan udara atau oksigen cair untuk perlindungan antara 1-2 jam.

Page 13: makalah k3

2.3. Pengertian pertolongan pertama

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha pertolongan

atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan kepada seseorang yg

mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. (Buku P3K Kerja, Mukono.H.J. dan Penta

B.W.(2002)

Pertolongan pertama yang harus segera diberikan kepada korban yang mendapat

kecelakaan dengan cepat dan tepat sebelum dibawa ke tempat pelayanan kesehatan

(presentasi Theni Aryasih).

P3K tidak menggantikan usaha pertolongan medis oleh yang berwewenang, akan

tetapi hanya secara sementara (darurat) membantu penanganan korban sampai tenaga medis

diperlukan, didapatkan atau sampai ada perbaikan keadaan korban. Bahkan sebagian besar

kecelakaan atau kesakitan hanya memerlukan pertolongan pertama saja.

2.4.   Tujuan dari P3K Kerja

2.4.1.      Menyelamatkan jiwa

2.4.2.      Menciptakan lingkungan yg aman

2.4.3.      Mencegah yg terluka atau sakit menjadi lebih buruk

2.4.4.      Mencegah kecacatan

2.4.5.      Mempercepat kesembuhan atau perawatan penderita setelah dirujuk ke rumah sakit

2.4.6.      Melindungi korban yg tidak sadar

2.4.7.      Menenangkan penderita atau korban yg terluka.

2.4.8.      Mencarikan pertolongan lebih lanjut.

2.5.   Jenis kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium.

2.5.1.      Keracunan

Bahan-Bahan Beracun

Racun adalah setiap bahan yg bila masuk ke dalam tubuh dlm jumlah tertentu dapat

membahayakan fungsi normal tubuh shg mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan

kematian.

Page 14: makalah k3

Jalan Masuk Racun :

MULUT à TERTELAN----->

PARU à TERHISAP --------> TUBUH MANUSIA

KULIT à TERESAP------>

Gejala Umum Keracunan :

  Rasa sakit perut

  Mual dan atau muntah

  Diare

  Rasa terbakar dari mulut sampai lambung

  Sulit bernafas

  Dada rasa terjepit

  Telinga mendengung

  Pandangan kabur

  Bau asap/gas

  Pernafasan bau

  Kulit berubah warna atau gatal

  Bibir dan kulit kebiruan

  Kesadaran menurun atau tidak sadar

  Sakit kepala

2.5.2.      Luka

Luka dapat terjadi akibat terbakar, tersentuh bahan yang sangat panas, terkena bahan

kimia atau tertusuk benda tajam (misalnya potongan seng, besi, pecahan gelas) pada badan

terutama kaki dan tangan serta mata.

ila masuk ke dalam tubuh dlm jumlah tertentu dapat membahayakan fungsi normal tubuh shg

mengganggu kesehatan bahkan mengakibatkan kematian.

Page 15: makalah k3

2.5.3.         Percikan Zat

Percikan zat dapat berupa percikan dari asam, basa, maupun zat infeksius lainya.

2.5.4.         Tumpahan zat

Tumpahan zat dapat menyebabkan keracunan jika terserap kulit, iritasi maupun luka.

2.6. Pertolongan Pertama pada Kecelakaan Kerja di Laboratorium

2.6.1. Pertolongan pertama pada keracunan

Penanganan Umum

Bila tidak sadar : Resusitasi à ABC; pemanggilan petugas pemadam

kebakaran bila ada udara yang tercemar dgn asap/gas dll. ; segera cari

pertolongan medis.

Bila korban sadar: tanyakan pada korban apa yg terjadi; tentukan jenis racun;

atasi sesuai dengan jenis racun.

Penanganan Khusus Sesuai Jenis Racun

Keracunan zat korosif : minyak tanah, bubuk/cairan pembersih lantai, bensin dll.:

  Korban jangan dibuat muntah, bahaya bila masuk paru2

  Cuci zat yg melekat di mulut dan wajah dgn air bersih

  Jangan beri apapun lewat mulut

  Cari pertolongan medis.

Tertelan obat2an atau bahan umum lain mis. Deterjen, jamur, makanan

beracun .

Sebelum memanggil pertolongan medis, kurangilah kekuatan racun dengan cara :

Bila mungkin buatlah penderita muntah pada kasus racun yg tertelan

  Encerkan racunà korban diberi air minum atau larutan penyelamat (air

bersih, susu, larutan putih telur), lakukan ini sebelum mendapatkan alat

penawar khusus racun.

Page 16: makalah k3

  Jangan sekali-kali memberi minum pada korban yg setengah sadar, tidak sadar

saat kejang.

  zat penawar yg umum: larutan sirup Ipecac, larutan hangat garam dapur à

menyebabkan muntah2,

  Cegah muntah masuk paru2: dgn cara letakkan korban dipangkuan tengkurap.

Pada korban dewasa letakan kepala dan perut lebih rendah dari panggul, posisi

kepala miring ke satu sisi.

Cara lain membuat korban muntah: dgn cara menyentuh dinding belakang

tenggorokan dgn jari atau pegangan sendok. Kemudian beri larutan garam

dapur.à beri larutan sampai cairan muntah bening

Dilarang membuat korban muntah bila:

  Sudah muntah sendiri

  Ada luka bakar mulut/tenggorokan: keracunan basa/asam kuat

  Korban setengah sadar, tidak sadar atau kejang.

Keracunan Bahan-Bahan yang tidak Diketahui

  Jangan merangsang muntah

  Segera cari pertolongan medis

Keracunan sianida (singkong, peralatan fotografi, pada proses fumigasi)

  Gejala keracunan: lidah pahit, rasa terbakar, rasa tercekik dari mulut/ hidung korban

  Segera cari bantuan medis

Menghirup gas beracun:   Segera angkat atau seret korban (jangan biarkan korban berjalan) ke tempat

udara segar.  Bukalah semua pintu dan jendela   Bila ada henti nafas lakukan resusitasi jantung paru. Hati2 bila membuat

resusitasi pernafasan buatan, udara dari mulut/hidung korban jangan sampai terisap penolong

  Panggil pertolongan medis   Bila korban kejang, taruhlah di ruang yang agak gelap dan tidak bising.  Lindungi diri sendiri dari kemungkinan bahaya keracunan.

Keracunan gas CO

Page 17: makalah k3

  Sifat gas CO: tdak tampak, tidak berbau.

  Tanda-tanda keracunan CO:

-                      Sakit kepala

-                      Pening

-                      Badan lemah

-                      Kulit, bibir, kuku mungkin tampak merah terang

-                      Sesak nafas

-                      Mungkin diikuti dgn muntah dan tidak sadar

Bahan-bahan yang terserap kulit

 Lepaskan seluruh pakaian korban, bersihkan seluruh kulit, bila bahan

berminyak pakai sabun, mis. Obat pembasmi serangga.

  Segera cari bantuan medis

  Jangan lupa bekas tempat racun, muntahan dan semua catatan dikirim bersama

ke RS

Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)

  Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat yang tertelan

oleh penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri minum air hangat agar

muntah terus dan mengencerkan racun dalam perut. Jika korban tidak berhasil

masukkan jari ke dalam tenggorokan korban agar muntah. Jika korban

pingsan, pemberian sesuatu lewat mulut dihindarkan.

  Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit.

  Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan, beberapa tindakan

dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama.

   Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya

kemudian si penderita diberi minum air kapur atau susu untuk melindungi

saluran penapasan.

    Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak-banyaknya

kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya beri minum susu atau dua

sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter air.

Page 18: makalah k3

   Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi 2-4 gelas air

atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai dalam 1/2 gelas air hangat.

Zat Penawar Racun (Antidotum)

Keracunan zat alkalis (bersifat basa, kaustik): mis. Amoniak, soda pembersih, larutan kapur.

  Jangan dibuat muntah

  Beri antidotum larutan jeruk asam atau cuka diikuti dengan larutan putih telur 3 atau 4 butir

atau minyak tumbuh2an (minyak zaitun), minyak goreng, larutan mentega atau 1 atau 2 gelas

susu.

Keracunan zat asam (asam kuat) mis. Sulfat, nitrit, HCL, bateri asam

  Korban jangan dibuat muntah

  Beri secangkir susu, atau larutan 2 sendok teh soda kue. Kemudian beri larutan putih telur

atau minyak sayur + ¼ gelas

Keracunan minyak tanah termasuk bensin, naphtha, cairan pembakar atau larutan yg

mudah terbakar:

  Korban jangan dibuat muntah, bahaya masuk paru2.

  Beri ½ cangkir minyak mineral. Beri stimulan: kopi pekat atau teh, selimuti korban agar

tetap hangat utk mencegah syok. Bila perlu beri pernafasan buatan

Keracunan asam karbonat (fenol, kreosol)

  Segera berikan larutan sabun atau 2 sendok larutan garam epson. Kemudian berikan minum

air hangat atau bisa diberikan larutan putih telur

Keracunan alkohol (etil), metanol (spiritus).

  Buat korban muntah

  Berikan larutan hangat soda kue. Diikuti dgn pemberian larutan 1 sendok teh soda kue

dalam susu.

Page 19: makalah k3

2.6.2      PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA

.Luka Bakar

Kulit peka terhadap panas

Terkena suhu < 43,8oC à kulit tidak rusak

Suhu 43,8oC- 50,5oC à kerusakan kulit yg berarti

Suhu > 50,5oC à merusak seluruh bagian kulit.

Penyebab Luka Bakar

  Akibat panas : api, uap panas, cairan panas

  Akibat bahan kimia: larutan asam/basa kuat

  Akibat listrik

  Akibat radiasi, sinar matahari

Penilaian Luka Bakar

1.      Berapa % luas luka bakar : dengan Rumus “ Rule of Nine”

Rumus “Rule of Nine”

  Cocok utk orang dewasa,utk anak2 perlu penyesuaian khusus.

  Pada orang dewasa rumus tersebut menyatakan:

-          Kedua lengan dan tangan = 9% luas tbh

-          Kedua tungkai dan kaki = 18% luas tbh

-          Dada dan perut masing2 = 18% luas tbh

-          Punggung atas bawah = 18% luas tbh

-          Kepala = 9% luas tbh

-          Daerah kelamin = 1% luas tbh

-          Satu telapak tangan + 1% luas tbh (ini biasa dipakai utk memperkirakan jml luas

luka bakar secara praktis

2.      Berapa dalam luka bakar : derajat luka bakar.

Derajat 1 : hanya mengenai lapisan luar epidermis, kulit merah, sedikit edem dan nyeri.

Derajat 2: mengenai epidermis dan sebagian dermis, bula/lepuh, edem dan sangat nyeri.

Derajat 3: mengenai seluruh lapisan kulit, kadang mencapat jaringan dibawahnya, lesi pucat,

coklat sampai hitam, kering, tidak nyeri.

Page 20: makalah k3

Berat luka bakar

A.    Ringan : derajat 1, derajat 2 luas <15%, derajat 3 luas<2%

B.     Sedang : derajat 2 luas 10-15%, derajat 3 luas 5-10%.

C.     Berat :

- derajat 2 luas 20%

- derajat 2 pada tangan, kaki, alat kelamin atau ketiak

- derajat 3 luas > 10%

- luka bakar listrik > 1000 volt

-Combustio dengan fraktur, kerusakan jaringan lunak dan gangguan jalan nafas.

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar

Bila mungkin segera bawa korban ke rumah sakit

Bila tidak mungkin dilakukan: rendam bagian tubuh yg terbakar dalam wadah berisi air

dingin

Bila luka bakar luas atau derajat berat dilakukan:

         Jangan tarik/menarik pakaian yang melekat di luka

         Jangan memberi minyak gosok, pelumas, odol atau antiseptik

         Jangan memecah lepuh

         Jangan menolong sendiri, kirim ke rumah sakit

         Bila korban sadar berikan minum larutan garam (1/4 sendok teh tiap gelas 200cc),

berikan satu gelas tiap jam.

o Luka Bakar Kimia

  Menyebabkan iritasi kulit à dapat menimbulkan kerusakan jaringan yg parah.mis, mata

(organ yg sangat rawan)

  Bahan kimia dapt diserap kulit dan kadang2 mengakibatkan kerusakan tubuh yg fatal

  Banyak bahan kimia bersifat korosif (asam/basa kuat) à mengakibatkan luka bakar.

Gejala dan Tanda :

Korban mungkin mengeluh kulitnya terasa nyeri

Kulit tampak bercak atau memerah, melepuh atau terkelupas

Page 21: makalah k3

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia

• Bila bgn tbh yg terkena, bilas dengan air dingin yg mengalir selama se-kurang2 nya

10-20 menit utk mencegah kerusakan lebih jauh pad daerah yg terbakar.

Per-lahan2 tanggalkan pakaian korban yg terkontaminasi sambil membilas bagian yg

cedera; jaga agar penolong tdk terkontaminasi

Teruskan membilas bgn yg terkena dengan air dingin sampai rasa nyeri tidak terasa.

Rujuk ke RS, utk mengurangi penderitaan korban selama pengangkutan, kompreslah

luka dengan kain kasa yg dibasahi dgn air sesering mungkin.

Jangan melakukan usaha : “netralisasi” pada luka bakar kimia sebab panas yg

dikeluarkan akan mengakibatkan kerusakan yg lebih parah.

Cairan asam kuat à menyebabkan luka yg serius.

Segera dibawa korban ke kamar mandi dan guyurlah beberapa kali dengan air (baik

pakai shower) sampai lar. kimia bersih dari tubuh, lepaskanlah pakaian korban.

Segera periksakan ke dokter.

o Luka Bakar Kimia pada Mata

  Gejala dan tanda2:

menunjukkan gejala rasa nyeri yg sangat.

tanda2:

- tidak akan tahan pada cahaya

- bisa tertutup rapat,

- membengkak atau berair secara berlebihan

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Kimia pada Mata.

Jangan biarkan korban menggosok matanya yg terkena

Letakan bagian wajah yg terkena dibawah aliran air dingin shg aliran membilas

wajahnya, dan tidak melewati mata yg sehat. Jika hal ini tidak memungkinkan à

dudukan atau baringkan korban dgn kepala mendongkrak dan miring ke arah bgn yg

terkena. Tutupi mata yg sehat, perlahan buka mata yg terkena dan tuangkan air yg

steril dari pembilas mata atau dari segelas air kran. Periksa kedua kelompak mata

Page 22: makalah k3

setelah dibilas + 20 menit. Jika mata tertutup karena kejang akibat rasa nyeri yg hebat,

pegang kelopak mata dgn kuat, lalu dgn perlahan dibuka.

Tutup mata dengan kain kasa steril, atau jika tdk tersedia, dgn bahan lain yg bersih

tetapi tidak terlalu empuk.

Atur pengangkutan ke RS secepat mungkin.

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Benda Panas

Luka bakar karena panas dapat terjadi akibat kontak dengan gelas/logam panas. Jika

kulit hanya memerah, olesi dengan salep minyak ikan atau levertran. Jika luka bakar

diakibatkan terkena api dan si penderita merasa nyeri, tindakan yang dapat dilakukan

adalah mencelupkan bagian yang terbakar ke dalam air es secepat mungkin atau

dikompres agar rasa nyeri berkurang. Kemudian bawa si penderita ke dokter. Jika

luka terlalu besar, hindarkan kontaminasi terhadap luka dan jangan memberikan obat

apa-apa. Tutup luka dengan kain/steril yang bersih, kemudian bawa si penderita ke

dokter. .

.Pertolongan Pertama pada Luka Karena Asam

Asam yang mengenai kulit hendaknya segera dihapus dengan kapas atau lap halus,

kemudian dicuci dengan air mengalir sebanyak-banyaknya. Selanjutnya cuci dengan

larutan Na2CO3 1%, kemudian cuci lagi dengan air. Keringkan dan olesi dengan

salep levertran.

Pertolongan Pertama pada Luka Akibat Basa

Kulit hendaknya segera dicuci dengan air sebanyak-banyaknya, kemudian bilas

dengan larutan asam asetat 1%, cuci dengan air, kemudian keringkan dan olesi dengan

salep boor

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Terkena Natrium/Kalium

Ambil logam yang menempel dengan pinset secara hati-hati, kemudian cuci kulit

yang terkena zat tersebut dengan air mengalir selama kira-kira 15-20 menit. Netralkan

dengan larutan asam asetat 1%, kemudian keringkan dan olesi dengan salep levertran

atau luka ditutup dengan kapas steril atau kapas yang telah dibasahi dengan asam

pikrat

Page 23: makalah k3

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Percikan Bromin

Jika kulit terkena percikan atau tumpahan bromin, kulit yang terkena segera olesi

dengan larutan amoniak encer (1 bagian amoniak dalam 15 bagian air) kemudian luka

tersebut tutup dengan pasta Na2CO3.

.      Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Karena Fosfor

Jika terkena kulit, kulit yang terkena dicuci dengan air sebanyak-banyaknya kemudian

cuci dengan larutan CuS04 3%.

Pertolongan Pertama pada Luka Karena Tertusuk Benda Tajam

         Cabut benda tersebut dengan hati-hati

         Dekontaminasi luka

         Desinfeksi luka

         Beri obat pada luka

         Beri pembalut pada luka agar tidak terkontaminasi

         Laporkan pada petugas

         Jika luka terlalu parah cari pertolongan medis

2.6.3 PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI PERCIKAN

Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena Percikan Zat kimia

         Jangan panik         Mintalah bantuan rekan anda yang berada didekat anda         Bersihkan bagian yang mengalami kontak langsung tersebut (cuci bagian yang mengalami kontak langsung tersebut dengan air apabila memungkinkan)         Bila kulit terkena bahan kimia, janglan digaruk agar tidak tersebat         Bawa ketempat yang cukup oksigen         Hubungi paramedik secepatnya (dokter atau rumah sakit)

Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Asam

         Jika terkena percikan asam encer, mata dapat dicuci dengan air bersih, baik dengan

air kran maupun penyemprotan air. Pencucian kira-kira 15 menit terus-menerus. Jika terkena

asam pekat tindakan yang dapat dilakukan sama jika terkena asam pekat pada umumnya.

Kemudian mata dicuci dengan larutan Na2CO3 1%. Jika si penderita masih kesakitan bawa

ke dokter.

Page 24: makalah k3

Pertolongan Pertama Jika Mata Terkena Percikan Basa

         Cucilah mata yang terkena percikan dengan air banyak-banyaknya, kemudian bilas

dengan larutan asam borat I %. Gunakan gelas pencuci mata

2.6.4.  PERTOLONGAN PERTAMA JIKA TERJADI TUMPAHAN ZAT

Jika terjadi tumpahan zat hal yang perlu dilakukan adalah :

         Evakuasi area yang terkontaminasi

         Dekontaminasi mata dan kulit orang yang terpajan dengan segera

         Laporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya Petugas Laboratorium) yang harus

mengoordinasi tindakan yang diperlukan

         Tentukan jenis tumpahan

         Evakuasi semua orang yang tidak terlibat jika tumpahan mengandung zat yang

berbahaya.

         Amankan area yang yag terkontaminasi untuk mencegah pajanan terhadap individu lain

         Sediakan pakaian pelindung yang sesuai bagi pekerja yang terlibat dalam proses

pembersihan

         Batasi penyebaran tumpahan.

         Netralisasi atau desinfeksi tumpahan yang terkontaminasi jika memang diperlukan.

         Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang terkontaminasi (benda tajam jangan

diambil dengan tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau peralatan lain yang sesuai).

Materi yang tumpah dan benda sekali pakai yang terkontaminasi yang digunakan untuk

membersihkan harus ditempatkan pada kantong atau container yang sesuai .

         Dekotaminasi atau desinfeksi area.

         Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel kering

         Dekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan yang digunakan.

         Lepaskan pakaian pelindung, kemudian dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika

perlu.

         Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada materi berbahaya selama proses

pembersihan.

2.7.Beberapa Upaya Pencegahan terhadap Kecelakaan Kerja di Laboratorium.

Page 25: makalah k3

Beberapa Upaya Pencegahan Terhadap Keracunan Sebagai Akibat dari Kegiatan di

Laboratorium Kimia .

         Pipet digunakan utk mengambil atau memindahkan bahan dengan jumlah tepat. Bahan2

yg tidak boleh dipipet dgn mulut ialah zat yang bersifat radioaktif, asam kuat dan pekat. Zat-

zat tersebut harus dipipet dgn cara khusus, yaitu dengan menggunakan karet filler.

         Jangan mencoba mencium senyawa-senyawa yg beracun dan harus diperhatikan bahwa

senyawa-senyawa beracun dpt memasuki tubuh lewat pernapasan, mulut, kulit, dan luka

         Jika bekerja dgn senyawa-senyawa beracun hendaknya dilakukan di lemari uap dan jika

perlu gunakanlah sarung tangan. Apabila lemari uap tidak berfungsi atau tidak ada,

bekerjalah di tempat terbuka atau di luar.

         Pada saat menggunakan asbes harus dijaga agar debu yg keluar jangan sampai terisap

karena dapat menyebabkan gangguan pemapasan dan paru-paru

Upaya Pencegahan Terjadinya Luka

         Gunakan alat pelindung diri (APD) sebelum dan selam bekerja dengan baik dan benar.

         Berhati-hati dalam mereaksikan zat kimia

         Berhati-hati dalam mengambil dan menggunakan alat gelas

         Berhati-hati saat mengambil maupun menyimpan zat kimia

         Selalu menaati dan mematuhi prosedur kerja yang ada di laboratorium.

Upaya Pencegahan Percikan Zat

Sewaktu kita memasukkan suatu larutan dalam tabung reaksi, arahkan mulut tabung reaksi

tersebut ke arah yang tidak ada orang, dan jangan sekali-kali menengok dari mulut tabung

reaksi.

         Pada saat mengisi buret, disamping harus menggunakan corong kecil, juga buret harus

diturunkan sehingga mulut buret berada setinggi mata.

         Jika mengencerkan asam pekat, tambahkan sedikit demi sedikit asam pada air, jangan

sebaliknya dan lakukanlah dengan hali-hati, jika perlu gunakan kacamata laboratorium.

         Asam-asam pekat dinetralkan dengan natrium bikarbonat padat (serbuk), kemudian

dengan air yang cukup banyak. Larutan NaOH harus dinetralkan dengan NH4CI serbuk,

kemudian dengan air yang cukup banyak. Larutan sublimat (HgCl2) dinetralkan dengan

serbuk belerang. Setelah didiamkan sebentar, supaya terjadi penetralan, baru zat-zat tersebut

Page 26: makalah k3

dapat dibuang ke dalam air yang sedang mengalir. Selama membersihkan jangan lupa

mengenakan pelindung badan dan mata.

         Upaya Pencegahan Tumpahan Zat.

         Pastikan sebelum bekerja menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)

         Jangan meletakkan zat kimia di tepi meja

         Bacalah dengan teliti label zat yang ada di botol

         Jika akan mereakasikan ataupun mengambil bahan kima hendaknya memperhatikan

prosedur kerja

.

Upaya Pencegahan Kebakaran

Kecelakaan kebakaran dapat dihindari dengan cara,

         Menyimpan bahan –bahan kimia secara benar,

         Mengatur cahaya matahari yang masuk ke dalam gudang atau laboratorium, Mengatur

kabel-kabel listrik dengan teratur

         Mengontrol pipa gas secara kontinyu

         Berhati-hati dalam mereaksikan bahan kimia yang berbahay,

         Melarang setiap orang merokok di laboratorium atau gudang kimia

         Menyediakan alat pemadam kebakaran di laboratorium

BAB III

Page 27: makalah k3

Penutup 

3.1 Kesimpulan

Alat Pelindung Diri atau APD sangat penting dan diperlukan oleh

pegawai,karyawan ,Enginering,administratif  atau siapapun yang memiliki

resiko kecelakaan atauapun bahaya dalam bekerja.Oleh karena itu APD harus

benar-benar di pelajari dan di pahami  baik dalam penggunaannya ataupun

pemeliharaannya agar APD bias berfungsi dengan baik. Berikut pembahasan

mengenai Alat Pelindung diri :Alat Perlindungan Diri merupakan alat yang

digunakan untuk mengurangi resiko akibat kecelakaan, bukan menghilangkan

kecelakaan itu sendiri.

1. Alat Perlindungan Diri dibutuhkan oleh semua lapisan masyarakat.

2. Alat Perlindungan Diri harus sesuai dengan jenis kegiatan dan tempat

pekerjaan.

3. Alat Perlindungan Diri harus selalu dirawat agar dapat digunakan sesuai

dengan ketentuan.

Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja (FIRST AID) adalah usaha

pertolongan atau perawatan darurat pendahuluan di tempat kerja yg diberikan

kepada seseorang yg mengalami sakit atau kecelakaan yg mendadak. Tujuan

dari pertolongan pertama ini adalah menyelamatkan jiwa korban, menciptakan

lingkungan yang aman, mencegah terluka atauu sakit menjadi lebih buruk,

mencegah kecacatan, mempercepat kesembuhan atau perwatan penderita

setelah dirujuk ke rumah sakit, melindungi korban yang tidak sadar,

menenangkan penderita atau korban yang terluka, mencarikan pertolongan

lebih lanjut. Pertolongan pertama pada kecelakaan kerja di laboratorium

biasanya sangat diperlukan pada saat terjadinya kecelakaan kerja ( keracunan,

luka, percikan zat, tumpahnya zat, dan kebakaran). Selain itu upaya-upaya

preventif sangat diperlukan untuk mengurangi terjadinya kecelakaan kerja

agar korban yang ditimbulkan tidak meluas.