makalah jaringan tumbuhan

19
I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Ketika mendengar kata botani, tentunya kita mengetahui bahwa botani merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan yang meliputi struktur, fungsi, dan pemanfaatannya. Itulah yang mendasari botani dipelajari juga dibidang pertanian. Dalam botani, awalnya kita akan mempelajari mengenai struktur tubuh tumbuhan sebelum mempelajari fungsi dan pemanfaatan dari tumbuh-tumbuhan itu sendiri, yang mana struktur tubuh tumbuhan meliputi sel, jaringan, organ, dan sistem organnya. Pada makalah ini, kami akan membahas tentang jaringan tumbuhan. Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel yang mempunyai fungsi yang sama. Pada jaringan tumbuhan, terdapat beberapa macam jaringan yang memiliki karakteristik dan fungsi yang terspesialisasi. Untuk menguasai mata kuliah botani kita diharuskan mengetahui karakteristik dan fungsi jaringan tersebut. I.2. Rumusan Masalah 1

description

pertanian

Transcript of makalah jaringan tumbuhan

Page 1: makalah jaringan tumbuhan

I. PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Ketika mendengar kata botani, tentunya kita mengetahui bahwa botani merupakan

cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan yang meliputi struktur,

fungsi, dan pemanfaatannya. Itulah yang mendasari botani dipelajari juga

dibidang pertanian. Dalam botani, awalnya kita akan mempelajari mengenai

struktur tubuh tumbuhan sebelum mempelajari fungsi dan pemanfaatan dari

tumbuh-tumbuhan itu sendiri, yang mana struktur tubuh tumbuhan meliputi sel,

jaringan, organ, dan sistem organnya. Pada makalah ini, kami akan membahas

tentang jaringan tumbuhan.

Secara umum jaringan berarti gabungan atau koordinasi antar beberapa sel

yang mempunyai fungsi yang sama. Pada jaringan tumbuhan, terdapat beberapa

macam jaringan yang memiliki karakteristik dan fungsi yang terspesialisasi.

Untuk menguasai mata kuliah botani kita diharuskan mengetahui karakteristik dan

fungsi jaringan tersebut.

I.2. Rumusan Masalah

Dari paparan latar belakang tersebut, maka dapat ditarik beberapa rumusan

masalah untuk dibahas di bagian selanjutnya, yakni:

- Apakah yang dimaksud dengan jaringan tumbuhan?

- Bagaimana klasifikasi jaringan tumbuhan dan karakteristik dari setiap

jaringan tersebut?

I.3. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari dibuatnya makalah ini adalah

agar mahasiswa memahami materi mengenai jaringan tumbuhan, klasifikasi, dan

karakteristiknya. Selain itu, tujuan lain dari dibuatnya makalah ini adalah untuk

memenuhi tugas mata kuliah yang bersangkutan.

1

Page 2: makalah jaringan tumbuhan

II. PEMBAHASAN

II.1. Pengertian Jaringan Tumbuhan

Menurut Drs. Yayan Sutrian, yang dimaksud dengan jaringan adalah tiap-tiap

kumpulan protoplas yang mempunyai dinding atau merupakan suatu kumpulan sel

yang bentuk dan fungsinya sama.

Dengan batasan di atas, terutama tentang makna anak kalimat “suatu

kumpulan sel yang bentuk dan fungsinya sama” maka kita dapat mengetahui

tumbuhan ada yang mempunyai jaringan dan yang tidak mempunyai jaringan.

Pada tumbuhan yang uniselluler atau terdiri dari satu sel (bakteria) tentunya tidak

mempunyai jaringan, demikian pula tumbuh-tumbuhan yang rendah tingkat

perkembangannya belum mempuyai jaringan. Jaringan-jaringan umumnya

terdapat pada tumbuh-tumbuhan yang tinggi tingkat perkembangannya, semakin

tinggi tingkat perkembangannya semakin jelas pula adanya diferensiasi yang

membentuk alat-alat tumbuhan yang berlainan.

Dalam pengertian tentang sekumpulan sel itu, hendaknya kita tidak keliru

menafsirkannya, janganlah suatu tumbuhan yang mempunyai banyal sel selalu

ditafsirkan sebagai jaringan. Pada tumbuh-tumbuhan golongan Algae(ganggang)

tertentu misalnya, tumbuhan ini terdiri dari banyak sel. Akan tetapi masing-

masing selnya masih aktif dalam segala proses hidupnya, jadi hanya merupakan

individu-individu yang mengumpul atau katakanlah kumpulan sel-sel atau lazim

disebut koloni.

II.2. Klasifikasi Jaringan Tumbuhan dan Karakteristiknya Masing-Masing

Jaringan-jaringan tumbuhan secara umum dapat dibagi menjadi jaringan meristem

dan jaringan dewasa.

2.2.1.    Jaringan meristem

Jaringan meristem adalah jaringan muda yang sel-selnya selalu membelah atau

bersifat embrional. Membran selnya demikian tipis, bentuknya menunjukkan

2

Page 3: makalah jaringan tumbuhan

bentuk yang teratur, antara segiempat dan kubus, sedangkan ruang sel masih

penuh dengan protoplas serta vakuola yang kecil-kecil. Dalam kondisi demikian

ini sifat khusus dari jaringan muda yaitu sel-sel yang membentuknya selalu

mengadakan kegiatan-kegiatan untuk membelah” yang dalam istilah lainnya

disebut meristematis. Letak jaringan ini terdapat di ujung dari alat-alat tumbuhan.

Macam-macam meristem berdasarkan asal terjadinya yaitu:

a. Pomeristem, jaringan tumbuhan yang ada pada saat tumbuhan masih dalam

tingkat embrio.

b. Meristem primer, jaringan meristem yang sel-selnya merupakan

perkembangan langsung dari sel-sel embrional sehingga merupakan lanjutan

dari pertumbuhan embrio. Aktivitas meristem ini akan mengakibatkan batang

dan akar tumbuh memanjang, pertumbuhan ini disebut pertumbuhan primer.

c. Meristem sekunder, meristem yang berasal dari jaringan dewasa yang telah

mengadakan diferensiasi. Misalnya kambium dan kambium gabus yang terjadi

dari parenkim atau jaringan dasar dan kolenkim. Pertumbuhan ini

menyebabkan tubuh tumbuhan bertambah besar.

Menurut letaknya jaringan meristem dibagi menjadi:

a. Meristem apikal/meristem ujung, yaitu jaringan meristem yang meristem yang

terletak di ujung akar dan batang (titik tumbuh) yang berperan dalam

pertumbuhan primer tumbuhan.

b. Meristem lateral/meristem samping, terletak sejajar dgn permukaan organ

tempat jaringan ini ditemukan. Dapat berupa kambium pembuluh dan

kambium gabus.  Pembesaran meristem lateral menyebabkan pembesaran

pada akar dan batang.  Pembelahan meristem lateral disebut pertumbuhan

sekunder dan jaringan yg dibentuk disebut jaringan sekunder  Meristem lateral

atau meristem samping adalah meristem yang menyebabkan pertumbuhan

skunder. Pertumbuhan sekunder adalah proses pertumbuhan yang

menyebabkan bertambah besarnya akar dan batang tumbuhan. Meristem

lateral disebut juga sebagai kambium. Kambium terbentuk dari dalam jaringan

3

Page 4: makalah jaringan tumbuhan

meristem yang telah ada pada akar dan batang dan membentuk jaringan

skunder pada bidang yang sejajar dengan akar dan batang. 

c. Meristem interkalar, yaitu jaringan meristem yang terletak diantara jaringan

meristem primer dan jaringan dewasa. Contoh tumbuhan yang memiliki

meristem interkalar adalah rumput-rumputan (graminae). Pertumbuhan

meristem interkalar menyebabkan perpanjangan batang lebih cepat, sebelum

tumbuhnya bunga.

2.2.2.    Jaringan Permanen/Dewasa

Jaringan permanen (jaringan dewasa) adalah jaringan yang bersifat non

meristematik. Jaringan non meristematik yaitu jaringan yang sel-selnya tidak

membelah lagi. Jaringan permanen dibentuk dari hasil diferensiasi sel-l-sel

meristem, yang terdiri dari meristem primer dan meristem skunder. Yang

termasuk jaringan permanen : Jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan

penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.  Berdasarkan topografinya,

Sachs (1875) membagi jaringan dewasa menjadi 3 sistem yaitu: sistem jaringan

dermal, sistem jaringan dasar, dan sistem jaringan pembuluh. 

A. Sistem Jaringan Dermal

1) Jaringan Epidermis (Pelindung)

Ditinjau dari asal katanya, yaitu bahasa Yunani, epi berarti di atas, derma berarti

kulit, maka epidermis adalah lapisan-lapisan sel yang berada paling luar pada alat-

alat tumbuhan primer, seperti akar, batang, daun, bunga, buah, dan biji.

Jaringan epidermis adalah kumpulan lapisan sel yang berada paling luar dan

berfungsi melindungi jaringan yang ada di bawahnya, sel-sel ini umumnya agak

pipih dan berlapis-lapis.

Menurut para ahli, epidermis ini biasanya tersusun atas satu lapisan sel saja

dan pada irisan permukaan sel-selnya tampak berbentuk macam-macam, seperti

isodiametris yang memanjang, berlekuk-lekuk, atau menampakkan bentuk

lainnya. Adanya protoplas walaupun hanya sedikit yang melekat pada dinding

selnya, menandakan sel-sel epidermis itu masih hidup. Vakuolanya yang besar

4

Page 5: makalah jaringan tumbuhan

terdapat di bagian tengah, berisi cairan sel yang berwarna atau dapat pula tidak

berwarna, adapun cairan yang berwarna ini disebut antosian, jelasnya warna

antosian ini menutupi warna hijau jaringan di bawahnya.

Penebalan-penebalan yang berlangsung pada dinding sel epidermis biasanya

merupakan penebalan sekunder yang terdiri dari selulosa. Dinding sel yang telah

mengalami penebalan selulosa juga akan mengandung zat kutin dan jaringan

kutikula sehingga menyebabkan penguapan pada saat suhu tinggi bisa dibatasi.

2) Jaringan Gabus

Hasil penelitian telah menampakkan adanya sejenis jaringan tertentu yang sifatya

lebih kuat dari epidermis, yang dikenal sebagai jaringan gabus. Biasanya jaringan

ini berada di bagian tepi dari alat-alat tumbuhan, teristimewa pada tumbuhanyang

erumur panjang.

Keberadaan jaringan gabus di bagian perifir dari alat-alat tumbuhan dapat

dikatakan tidak mutlak, karena kadang-kadang jaringan gabus ini terdapat pula di

bagian dalam dari tumbuhan, yang fungsinya selain menggantikan peran

epidermis juga berfungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di dalam

tumbuhan. Selain itu jaringan gabus tidak selalu tepat jika dikatakan bersifat

sekunder melainkan ada yang bersifat primer, karena jaringan gabus dibentuk oleh

kambium gabus atau phellogen (sifat sekunder), dan dinding selnya mengandung

suberin atau zat gabus serta kitin sebagai sifat utamanya.

B. Sistem Jaringan Dasar

1) Jaringan parenkim

Jika ditinjau secara filogenetis, jaringan parenkim dapat dianggap sebagai

jaringan-jaringan pada tumbuhan yang tersusunnya merupakan pemula. Sebab,

jika kita perhatikan tumbuhan yang primitif, tubuhnya itu hanya terdiri dari sel-sel

parenkim. Jadi sesuai dengan pengertiannya yaitu sebagai jaringan dasar (jaringan

pemula), demikian pula anggapan bahwa jaringan-jaringan dewasa pada

tumbuhan tingkat tinggi berasal dari jaringan parenkim tersebut.

Jaringan parenkim terbentuk dari sel-sel parenkim, dengan demikian dapat

diartikan bahwa sel-sel parenkim itu merupakan massa (sel-sel) yang menyebar

5

Page 6: makalah jaringan tumbuhan

luas pada seluruh organ dari tumbuhan. Parenkim merupakan jaringan heterogen,

karena telah terjadi asosiasi antara sel-sel parenkim dengan sel-sel dari tipe lain.

Karena asosiasi dan kemampuan sel-sel parenkim yang meluas maka jaringan

parenkim umumnya terdapat pada empulur dan korteks batang, akar, jaringan-

jaringan fotosintesis, mesofil daun, daging daun serta endosperm biji dan dalam

buah.

Sifat-sifat yang dimiliki jaringan-jaringan parenkim antara lain yang

sementara telah dapat dikemukakan oleh para ahli sebagai hasil penelitiannya,

yaitu:

- Dinding selnya tipis, jika terjadi penebalan akan tipis pula dan dinding selnya

jarang sekali mengandung lignin, kecuali jaringan yang lebih tua.

- Dinding selnya yang telah menebal biasanya mempunyai noktah-noktah yang

dapat menjamin lancarnya pertukaran zat-zat yang diperlukan tumbuhan.

- Sel-sel parenkim merupan sel-sel yang masih hidup, di bagian tengahruang

selnya terdapat sentra vakuola yang besar, yang penuh terisi cadanga

makanan.

- Plastida-plastida berupa leukoplas ataupun kloroplas berada dalam

protoplasnya, dalam protoplas ini terdapat butir-butir tepung, dapat pula

berupa khromoplas.

- Terdapat intercellular apaces yang melakukan peranan bagi pertukaran atau

peredaran gas-gas.

- Bentuk selnya kebanyakan adalah segibanyak yang diameternya bervariasi

(polihedra).

Jaringan parenkim berfungsi menyimpan makanan cadangan seperti halnya

pada endosperm jagung atau biji-biji tumbuhan lainnya. Sebagai tempat

berlangsungnya fotosintesis seperti halnya pada mesofil daun dan berfungsi

sebagai penyokong tbuh apabila vakuolanya berisi air, seperti pada tumbuhan

lunak. Berikut ini akan dipaparkan macam-macam jaringan parenkim, yakni:

1.    Parenkim asimilasi

6

Page 7: makalah jaringan tumbuhan

Menurut hasil penelitian parenkim asimilasi ini terdiri dari sel-sel yang banyak

mengandung klorofil. Parenkim ini sangat bermanfaat bagi berlangsungnya

fotosintesis (sintesis karbohidrat), yang tentunya pula akan terletak pada bagian

tepi dari alat-alat tumbuhan, mengingat bahwa bagi keperluan fotosintesis sangat

dibutuhkan radiasi. Parenkim asimilasi ini mengandung kloroplas dan dalam

kloroplas sering berisi butir-butir tepung asimilasi. Karena banyak berisi klorofil,

maka parenkim asimilasi ini biasa disebut juga klorenkhim.

2.    Parenkim makanan

Parenkim ini adalah tempat penyimpanan cadangan makanan yang berbentuk zat-

zat yang dapat larut dalam cairan sel (dalam vakuola) dan berwujud bahan-bahan

padat. Bahan-bahan ini merupakan bahan-bahan ergastik (mati) seperti butir-butir

tepung, kristalloid,, protein, lemak, ataupun tetes-tetes minyak.

3.    Parenkim air

Parenkim air digunakan sebagai jaringan penyimpan air, dimana air ini terikat

dalam vakuola dari sel-selnya secara aktif. Pada beberapa tumbuh-tumbuhan

tertentu seperti Cactae, Alow, Agave, sel-sel parenkim yang terdapat dalam alat-

alat fotosintesanya tidak mengandung klorofil, melainkan dipenuhi oleh air

sehingga tampak sebagai jaringan air. Jaringan air ini terdiri dari sel-sel yang aktif

yang berukuran besar dan biasanya mempunyai dinding sel yang tipis. Sel-selnya

sering tampak berupa serangkaian sel yang memanjang bagaikan sel-sel pagar

(palisade).

4.    Parenkim tanin

Parenkim tanin terdiri dari sel-sel parenkim yang berisi zat penyamak.

Berdasarkan hasil penelitian, bahwa sel-sel yang berisi zat-zat penyamak dalam

alat-alat tumbuhan dapat merupaka suatu sistem, sehingga terselenggaranya

hubungan antara sel-sel satu sama lainnya. Sel-sel tanin dalam daun misalnya

selalu tersebar pada zona-zona tertentu, sehingga dengan demikian dapat

menyebabkan kurangnya/tidak adanya hubungan di antara sel-sel yang satu

7

Page 8: makalah jaringan tumbuhan

dengan yang lainnya. Sedangkan dalam batang tumbuhan, sel-sel tanin tampak

terpusat pada zona tertentu.

5.    Parenkim udara

Parenkim ini disebut aerenchym yang mempunyai ruang-ruang antar sel

(intercellular spaces) yang cukup besar. Dalam ruang ini terdapat udara.

6.    Parenkim pengangkut

Parenkim pengangkut ini terdiri dari sel-sel memanjang dengan letak menurut

arah pengangkutan. Dalam hal ini kita mengenal adanya parenkim jari-jari

empulur yang berguna sebagai alat pengangkut yang menghubungkan jaringan-

jaringan sebelah luar dan dalam. Yang dimaksud dengan parenkim jari-jari

empulur ini ialah sel-sel parenkim yang bentuknya panjang dan terdapat pada jari-

jari empulur.

2) Jaringan Penguat

Di dalam tubuh tumbuhan terdapat jaringan-jaringan yang berfungsi memberi

kekuatan, melakukan perimbangan-perimbangan bagi pertumbuhan dan jaringan-

jaringan demikian disebut jaringan mekanik atau jaringan penguat. Dapat

diakatakan bahwa tanpa jaringan mekanik maka kekuatan perlindungan pada

tumbuh-tumbuhan tidak akan ada.

Manfaat jaringan penguat dapat dikemukakan sebagai berikut:

a)    Tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di darat alat-alatnya berada di atas tanah

memerlukan kekuatan.

b)    Tumbuh-tumbuhan ini sesua dengan perkembangannya akan menjadi dewasa,

dengan batang dan ranting-ranting yang cukup besar dan pohonnyapun akan

tinggi.

c)    Dengan keadaan dan pertumbuhan demikian, jaringan penguat akan dapat

memberikan kekuatan sehingga terjadi perimbangan dalam pertumbuhannya,

yang artinya tumbuh-tumbuhan akan hidup dengan baik.

8

Page 9: makalah jaringan tumbuhan

Jaringan yang khusus ini terdiri dari sel-sel yang bentuk, susunan dan sifatnya

memilki kekhususan pula. Dengan adanya jaringan penguat ini, pertumbuhan alat-

alat dari tmbuhan dapat ditunjang. Jaringan mekanik ini umunya terdiri dari sel-

sel yang berdinding tebal, mengandung lignin dan zat-zat lainnya yang memberi

sifat keras pada dinding selnya.

Memperhatikan bentuk dan sifat dari jaringan mekanik ini, maka jaringan tersebut

dapat dibagi atas kolenkim dan sklerenkim.

1.    Kolenkim, merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda dan organ tua

pada tumbuhan lunak. Terletak di bawah epidermis, ada pula yang dipisahkan

dari epidermis oleh parenkim. Kolenkim merupakan jaringan yang homogen,

yang tersusun dari satu macam sel yaitu sel kolenkim. Sel-selnya ternyata

berdinding sel yang tidak berlignin dan jelas sel-selnya ini masih aktif. Sedang

bentuknya dapat lebih panjang dan ataupun dapat lebih dai sel-sel parenkim.

Akan tetapi dalam hal tertentu sel-sel kolenkim berisi kloroplas. Adanya

kloroplas ini menunjukkan bahwa kolenkim dapat berfungsi pada fotosintesis.

2.    Sklerenkim, adalah jaringan pelindung yang sel-selnya mengalami penebalan

sekunder yang terdiri dari zat-zat lignin. Jaringan sklerenkim hanya terdapat

pada organ tumbuhan yang tidak lagi mengadakan pertumbuhan dan

perkembangan, jadi pada organ tumbuhan yang telah tetap. Dengan

terdapatnya jaringan ini pada tumbuhan, akan memungkinkan alat-alat

tumbuhannya bertahan menghadapi segala macam tekanan dan desakan tanpa

menimbulkan akibat atau berpengaruh pada sel-sel/jaringan yang keadaannya

lebih lemah.

C. Sistem Jaringan Pembuluh (Vaskuler)

Jaringan pembuluh/pengangkut merupakan jaringan khusus, yang berfungsi

mengangkut zat-zat mineral (zat-zat hara dan air) yang diserap oleh akar dari

tanah atau zat-zat makanan yang telah dihasilkan pada daun untuk disalurkan ke

bagian-bagian lain untuk hidup dan berkembang.

Jaringan pengangkut terbentuk dari sel-sel yang kedudukan atau letaknya

membentang menurut arah pengangkutan. Kedudukan atau letak yang demikian

9

Page 10: makalah jaringan tumbuhan

tampak bagaikan untaian atau rangkaian sel. Letaknya yang demikian berfungsi

utuk memperlancar jalannya pengangkutan mengingat dinding sel-sel tersebut

merupakan sekat-sekat dalam pembuluh dengan lubang-lubang yang kecil. Dalam

organ tumbuhan, pembuluh, pembuluh itu tampak seperti pipa-pipa kecil yang

panjang, laetaknya antara satu dengan yang lainnya berhubungan, mewujudkan

suatu sistem jaringan.

Berdasarkan bentuk dan sifat-sifatnya, jaringan pengangkut dapat dibagi atas

xylem dan phloem.

1.    Xylem, merupakan jaringan kompleks yang terdiri atas beberapa tipe sel baik

sel mati maupun sel hidup yang dindingnya mengalami penebalan,

mengandung lignin. Sehingga para ahli beranggapan bahwa fungsi xilem

selain sebagai jaringan pengangkut air dan zat-zat hara adalah juga sebagai

jaringan penguat. Pengangkutan air dan zat-zat mineral berlangsung dari

bagian bawah (akar) ke bagian atas (daun-daunan).

2.    Floem, adalah jaringan kompleks yang terdiri dari beberapa unsur dan tipe,

yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Floem

berfungsi mengangkut dan menyebarkan zat-zat makanan yang merupakan

hasil fotosintesis dari bagian atas (daun) ke bagian-bagian lain yang ada di

bawahnya atau di atasnya.

10

Page 11: makalah jaringan tumbuhan

III. PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Dari pembahasan, dapat disimpulkan bahwa:

- Jaringan tumbuhan secara umum dibagi menjadi jaringan muda (meristem)

dan jaringan dewasa (permanen). Jaringan muda (meristem) adalah

jaringan yang sel-selnya terus aktif membelah atau bersifat embrional

(meristematik). Sedangkan, jaringan dewasa (permanen) adalah jaringan

yang sel-selnya tidak membelah lagi atau bersifat nonmeristematik.

- Jaringan muda/meristem berdasarkan asal terbentuknya dibagi menjadi 3

yaitu: pomeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Sedangkan

berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibagi menjadi: meristem apikal,

meristem lateral, dan meristem interkalar.

- Jaringan dewasa/permanen dibagi menjadi: Jaringan epidermis, jaringan

parenkim, jaringan penyokong, jaringan pengangkut, dan jaringan gabus.

Jaringan-jaringan tersebut kemudian digolongkan menjadi 3 sistem

jaringan, yaitu: sistem jaringan dermal yang terdiri atas jaringan epidermis

dan gabus, sistem jaringan dasar yang terdiri atas jaringan parenkim dan

penyokong (kolenkim dan sklerenkim), serta sistem jaringan

pembuluh/vaskuler yang terdiri atas xylem dan floem.

III.2. Saran

Materi jaringan tumbuhan ini akan mudah dipahami jika didukung dengan sumber

referensi yang memadai, dalam artian kualitas dan kuantitasnya. Untuk pembuatan

makalah selanjutnya, kami menyarankan untuk lebih banyak menambah referensi.

Selain itu, kami siap menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca

agar karya kami bisa lebih baik lagi.

11

Page 12: makalah jaringan tumbuhan

12