Bab jaringan tumbuhan

39
Berkelas

Transcript of Bab jaringan tumbuhan

Page 1: Bab jaringan tumbuhan

Berkelas

Page 2: Bab jaringan tumbuhan

JARINGAN DAN ORGAN TUMBUHAN

BAB 2

Page 3: Bab jaringan tumbuhan

Standar Kompetensi:Standar Kompetensi:• memahami keterkaitan antara struktur

dan fungsi jaringan tumbuhan, serta penerapannya dalam konteks salingtemas

Kompetensi Dasar:Kompetensi Dasar:• mengidentifikasi struktur jaringan

tumbuhan dan mengaitkan dengan fungsinya

• Menjelaskan sifat totipotensi sebagai dasar kultur jaringan

Page 4: Bab jaringan tumbuhan

JARINGAN TUMBUHAN

JARINGAN MERISTEM JARINGAN PERMANEN

Asal pembentuk

Letak

M. Apikal

M. Interkalar

Promeristem

M. Sekunder

M. Primer

M. LateralJ. EPIDERMIS

J. PARENKIM J. PENYOKONG

J. PENGANGKUTJ. GABUS

XILEM FLOEM

FELEM

FELODERM

AKTINENKIM

AERENKIM

KLORENKIMKOLENKIM

SKLERENKIM

J. SEDERHANA (J.PRIMER): J.EPIDERMIS - J. PARENKIM – J. PENYOKONG

J. KOMPLEKS: XILEM - FLOEM

Page 5: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan Meristem: terdiri atas sekelompok sel tumbuhan yang aktif membelah

Ciri-ciri: bersifat embrionik, ukuran sel kecil, dinding tipis, nukleus besar, vakuola kecil kaya cairan sel, sel kuboid atau prismatis

Fungsi: titik awal pertumbuhan suatu tumbuhan sehingga jaringan tersebut nantinya berdiferensiasi

Berdasarkan asal pertumbuhannya, dibagi menjadi :•Promeristem: sel pemula•M. Primer: berkembang langsung dari sel embrionik. •M. sekunder: berkembang dari jaringan yang berdiferensiasi. Contoh: jaringan kambium gabus dari parenkim atau kolenkim.

Jaringan Meristem

Page 6: Bab jaringan tumbuhan

Berdasarkan Letak:1. Meristem apikal pada ujung batang atau akar2. Meristem interkalar diantara jaringan meristem primer dewasa3. Meristem lateral menghasilkan pertumbuhan sekunder (ke samping atau bertambah ‘gemuk’)

Jaringan Meristem

Page 7: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan Meristem

Meristem primer Meristem sekunder: jaringan kambium

Page 8: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan Epidermis: lapisan terluar dari organ tumbuhan

Ciri-ciri: tersusun atas kutin, berkutikula kaku dan kuat, susunan sel merapat, sel hidup, protoplas hidup dapat menyimpan hasil metabolisme, tidak ada klorofil, plastid sedikit grana

Fungsi : sebagai pelindung (kehilangan air, transpirasi, kerusakan mekanik, perubahan suhu, dan sebagainya

Epidermis pada umumnya berlapis tunggal, yang berlapis-lapis di sebut velamen, seperti pada akar tanaman anggrek.

Jaringan Epidermis

Page 9: Bab jaringan tumbuhan

Modifikasi:1. Stomata = mulut daun2. Trikoma = rambut-rambut, ada

trikoma granduler dan trikoma agranduler. Contoh: Artocarpus communis, daun waru

3. Spina = duri di bagian batang tumbuhan. Contoh pada mawar

4. Velamen = lapisan sel amati epidermis, berfungsi sebagai alat penyimpan air. Contoh pada Anggrek

5. Sel kipas = alat tambahan sebagai penyimpan air. Contoh pada Graminae.

6. Sel kersik = berisi kristal kersik (sel silika). Contoh pada Graminae (tebu)

Jaringan Epidermis

Sel Kersik

Trikoma

Page 10: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan Parenkim: bagian utama jaringan dasar tumbuhan yang tidak menunjukkan spesialisasi, sebagian besar terdapat di korteks dan empulur.

Ciri-ciri: sel hidup berukuran besar dan tipis, banyak vakuola, ruang antar selrapat, bersifat embrionalFungsi: sebagai jaringan dasar tumbuhan

Berdasarkan fungsinya, jaringan ini dibedakan menjadi:Klorenkim = sel-selnya mengandung klorofil, contoh: Beta vulgarisAerenkim = di antara sel-selnya terdapat rongga udara besar, khususnya terdapat pada spesies tumbuhan air, contoh: eceng gondok (Eichornia crassipes)Aktinenkim = sel-selnya terletak sejajar dengan aksis tumbuhan, bentuk bintang dan mengandung rongga antar sel, contoh: Canna sp.

Jaringan Parenkim

Page 11: Bab jaringan tumbuhan

Klorenkim Aerenkim Aktinenkim

Jaringan Parenkim

Page 12: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan Penyokong: berperan menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh.

Ciri-ciri: dinding sel tebal dan kuat, sel-selnya telah terspesialisasi

Fungsi: menguatkan tegaknya batang dan daun, melindungi biji, memperkuat jaringan parenkim yang menyimpan udara, melindungi berkas pengangkut (vaskuler).

Jaringan ini dikelompokkan menjadi jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim

Jaringan Penyokong

Page 13: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan hidup yang khusus menunjang organ muda pada tumbuhan, tumbuhan muda dan tumbuhan basah bahkan pada organ yang telah dewasa.

Jaringan Kolenkim

Karakteristik: bersifat plastis dapat merenggang secara permanen, sel hidup, memiliki dinding primer, lunak, tipis, lentur tidak berlignin, protoplas aktif, dapat berisi kloroplas, bersifat meristematik

Pada tanaman tua, dinding sel kolenkim mengeras atau berlignin serta berubah menjadi sel sklerenkim.

Page 14: Bab jaringan tumbuhan

jaringan dinding sel sekunder yang dapat berlignin atau tidak pada organ tumbuhan yang dewasa, protoplasmanya mati atau tidak aktif

Jairngan ini dibedakan menjadi: Serat/serabut: sel-sel panjang dan sempit, sering ditemukan sebagai berkas, jalinan atau silinder berongga. Paling sering ditemukan di jaringan pembuluh atau jaringan dasar.Menurut tempatnya terdapat serat xilem (berada di jaringan pembuluh) dan serat ekstraxilem (diluar jaringan serabut xilem)

Sklereid: kelompok sel keras di antara sel parenkim sekelilingnya, terdapat sebagai idioblas, setelah sel menjadi dewasa sel mati (sel batu).

Jaringan Sklerenkim

Serat

Sklereid

Page 15: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan pelindung yang dibentuk secara sekunder dan menggantikan epidermis pada batang dan akar yang telah menebal akibat pertumbuhan sekunderFungsi: Sifat gabus yang tahan air dan isolator suhu, menyebabkan gabus efektif sebagai lapisan pelindung permukaan tumbuhan

Jaringan ini terdiri atas: Felogen (kambium gabus): meristem pembentuk periderm.Felem (jaringan gabus): jaringan pelindung yang dibentuk felogen ke arah luar. Ciri-cirinya: susunannya rapat, tidak ada ruang antarsel, terdapat zat gabus pada dinding selnya.Feloderm: jaringan parenkim yang dibentuk felogen ke arah dalam

Jaringan Gabus

Page 16: Bab jaringan tumbuhan

Jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari organ ke organ.

Berdasarkan fungsinya, terbagi menjadi :Xilem: menyalurkan air dan unsur hara dari akar ke daun. Terdiri atas parenkim xilem, serabut xilem, trakeid dan komponen pembuluh.

Floem: menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Tersusun atas sel-sel yang berbentuk piramid. Terdiri atas parenkim floem, serabut floem, komponen pembuluh tapis, dan sel pengiring.

Di antara floem dan xilem pada tumbuhan dikotil terdapat kambium. Ada dua macam, yaitu kambium vasikuler dan kambium intervasikuler.

Jaringan Pengangkut

Page 17: Bab jaringan tumbuhan

Xilem Floem

Jaringan Pengangkut

Page 18: Bab jaringan tumbuhan

Floem

xilem

Floem

xilem

xilem

Floem

Prokambiumvasikular

Prokambiumintervasikular

Kambiumvasikular

Kambiumintervasikular

Kambium Vasikular dan Intervasikular

Jaringan Kambium

Page 19: Bab jaringan tumbuhan

Penampang melintang batang dengan kambium vasikular

Jaringan Kambium

Penampang melintang batang dengan kambium vasikular dan intervasikular

Page 20: Bab jaringan tumbuhan

Asah Kemampuan

Kerjakan tugas dalam boks Asah Kemampuan di halaman 38 pada buku tugas Anda! Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda!

Page 21: Bab jaringan tumbuhan

Organ Tumbuhan Biji

Page 22: Bab jaringan tumbuhan

Akar Asal: akar lembaga (radikula), akar yang pertama kali tumbuh dari embrio dalam biji.

Tumbuhan dikotil dan tumbuhan biji terbuka:Akar lembaga akar tunggang

Tumbuhan monokotil: akar lembaga mati. Pangkal batang tumbuh akar-akar yang berukuran sama disebut akar serabut

Akar serabut

Akar tunggang

Fungsinya:1. Untuk menambatkan tubuh

tumbuhan pada tanah atau substrat tempat hidupnya.

2. Untuk menyerap air dan hara tanah serta mengalirkan ke batang.

3. Menyimpan cadangan makanan.

Page 23: Bab jaringan tumbuhan

Akar

Pada sayatan melintang akar akan terlihat jaringan dari luar ke dalam: epidermis, korteks, endodermis, dan stele atau silinder pusat.

Page 24: Bab jaringan tumbuhan

Akar

Epidermis akar, sel-selnya tersusun rapat, dinding selnya tipis bersifat semipermeabel, serta mudah dilewati air dan hara tanah. Makin jauh dari ujung akar, dinding sel-sel epidermis makin tebal dan bersifat impermiabel (tidak dapat dilalui oleh air dan hara tanah).

Korteks atau kulit pertama akar terdiri atas lapisan-lapisan sel berdinding tipis dan mempunyai banyak ruang antarsel.

Page 25: Bab jaringan tumbuhan

Endodermis merupakan lapisan terdalam korteks. Sel-selnya tersusun rapat, tanpa ruang antarsel. Sel endodermis muda dinding selnya tipis dan bersifat semipermeabel. Sel-sel endodermis tua mengalami penebalan zat gabus atau suberin. Di bawah mikroskop, penebalan ini tampak seperti titik-titik gabus, disebut pita Caspary. Untuk menjaga agar air tetap dapat masuk ke silinder pusat, sel-sel endodermis yang letaknya segaris dengan xilem, dindingnya tidak mengalami penebalan. Sel-sel ini disebut sel peresap atau sel penerus.

Akar

Page 26: Bab jaringan tumbuhan

Stele merupakan bagian terdalam dari akar. Bagian ini terdiri atas:Perisikel atau perikambium:lapisan terluar dari stele. Selanjutnya, sel-sel perisikel yang letaknya segaris dengan xilem dapat berubah menjadi jaringan meristem. Sel-selnya membelah ke arah luar, akhirnya terbentuklah cabang akar.

Vasis atau berkas pembuluh angkut, terdiri atas xilem dan foem.

Jaringan parenkim, jaringan pengisi daerah di antara vasis.

Akar

Page 27: Bab jaringan tumbuhan

Batang berasal dari batang lembaga yang terdapat pada embrio di dalam biji. Pada pertumbuhan selanjutnya, batang berasal dari meristem apikal.

Batang dikotil berasal dari meristem apikal. Sel-selnya senantiasa membelah, menyebabkan batang selalu tumbuh memanjang disebut titik tumbuh.Bila dibuat sayatan melintang batang dikotil tampak jaringan penyusunnya urut dari luar ke dalam adalah epidermis, korteks, endodermis, dan stele.

Batang

Page 28: Bab jaringan tumbuhan

Batang Dikotil

Epidermis. Dinding sel sebelah luar yang langsung berbatasan dengan udara mengalami penebalan dari zat gabus atau kutikula. Saat pertumbuhan sekunder, di beberapa tempat epidermis pecah dan terbentuk jaringan gabus. Lapisan gabus berbentuk lensa ini disebut lentisel.

Korteks (kulit pertama). Bagian luar yang dekat dengan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, sedangkan makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim. Sel-sel korteks tidak tersusun rapat dan mempunyai banyak ruang antarsel

Endodermis tumbuhan berbiji tertutup atau Angiospermae mengandung zat tepung sehingga sering disebut sarung tepung. Pada tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae, endodermisnya tidak mengandung zat tepung.

Page 29: Bab jaringan tumbuhan

Stele atau silinder pusat. Lapisan terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. Di sebelah dalam perisikel terdapat parenkim empulur dan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluhnya terdiri atas xilem dan foem yang tersusun secara kolateral.

Pada batang muda, kambium hanya terdapat di antara xilem dan floem disebut kambium intravasikuler. Pada perkembangan selanjutnya, parenkim di daerah antarvasis juga berubah menjadi kambium, disebut kambium intervasikuler.

Batang Dikotil

Page 30: Bab jaringan tumbuhan

Batang Monokotil

Meristem apikal batang tumbuhan monokotil kecil. Meristem ini berkembang menjadi bakal daun, tunas ketiak, dan epidermis. Di bawah meristem apikal terdapat meristem primer yang melebar ke sekelilingnya serta menebal, disebut meristem perifer. Meristem perifer ini berkembang menjadi bagian utama dari batang yang berisi ikatan pembuluh.

Epidermis dilengkapi dengan stomata dan bulu-bulu. Di bawah epidermis terdapat korteks. Batas korteks dan stele biasanya tidak kelihatan jelas. Stele terisi oleh ikatan pembuluh yang tersebar dan bertipe kolateral tertutup karena di antara xilem dan floemnya tidak ditemukan adanya kambium. Jumlah ikatan pembuluhnya amat banyak. Setiap ikatan pembuluh didampingi atau dilingkari oleh sarung sklerenkim. Di tengah-tengah stele terdapat empulur.

Tidak adanya kambium menyebabkan batang monokotil pada umumnya tidak dapat tumbuh membesar. Oleh karenanya, seluruh jaringan pada batang monokotil merupakan jaringan primer

Page 31: Bab jaringan tumbuhan

Batang Monokotil

Sayatan melintang batang monokotil pada tanaman jagung

Page 32: Bab jaringan tumbuhan

Daun

Daun: organ tumbuhan tempat memproduksi bahan makanan. organ yang paling luas permukaannya sehingga menyerap energi cahaya matahari sebesar-besarnya.

Anatomi daun monokotil

Page 33: Bab jaringan tumbuhan

Epidermis terdapat pada bagian permukaan atas dan bawah daun. Pada permukaan daun, terdapat lapisan kutikula untuk mencegah penguapan. Ada stomata, yaitu lubang yang dapat berubah bentuk. Sel tersebut disebut dengan sel penjaga.Untuk tumbuhan darat yang posisi daunnya mendatar, umumnya stomata terdapat pada permukaan bawah daun. Sedangkan untuk daun yang posisinya tegak, stomata terdapat pada kedua sisi permukaan daunnya. Untuk tumbuhan air, stomatanya terdapat pada permukaan atas daun dan biasanya memiliki lebih banyak stomata untuk menambah penguapan air.

Parenkim, terdapat di sebelah bawah epidermis. Parenkim ini dapat dibedakan menjadi parenkim palisade dan spons. Kedua parenkim tersebut merupakan mesofil yang banyak terdapat klorofil

Ikatan Pembuluh, terdiri atas xilem dan floem. Ikatan ini terdapat di dalam tulang-tulang atau urat daun, yang tampak menonjol pada permukaan bawah daun. Ikatan pembuluh ini merupakan lanjutan ikatan pembuluh pada batang dan akan berakhir pada celah kecil yang terdapat pada tepi daun. Celah ini disebut hidatoda.

Jaringan Penyusun Daun

Page 34: Bab jaringan tumbuhan

Laboratoria

Lakukan percobaan dalam boks Laboratoria di halaman 46!Jawablah pertanyaannya dan berikan kesimpulan Anda secara lisan!

Page 35: Bab jaringan tumbuhan

Asah Kemampuan

Kerjakan tugas dalam boks Asah Kemampuan di halaman 47 pada buku tugas Anda! Kumpulkan hasilnya kepada guru Anda!

Page 36: Bab jaringan tumbuhan

Kultur Jaringan

Dasar teknik kultur jaringan: sel tanaman mempunyai sifat totipotensi. Totipotensi: kemampuan sel untuk tumbuh dan berkembang membentuk tanaman lengkap dalam medium aseptik yang mengandung unsur hara dan zat pengatur tumbuh yang sesuai.Teori ini pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli fisiologi Jerman bernama G.Heberlandt pada tahun 1898.

Prinsip: Potongan jaringan hidup (eksplan), diisolasi dari suatu organisme dan ditumbuhkan selama waktu tertentu dalam medium nutrisi. Eksplan dapat diambil dari jaringan meristem, misalnya ujung akar, tunas, atau kecambah.

Pelaksanaan sama dengan menyetek, yaitu memindahkan bagian lain dari suatu tumbuhan, dalam hal ini suatu jaringan, dan menumbuhkannya pada suatu medium. Hanya saja, bagian yang ditumbuhkan adalah suatu jaringan bukan organ sehingga kita bisa membuatnya sebanyak yang kita inginkan.

Page 37: Bab jaringan tumbuhan

Kultur Jaringan

Page 38: Bab jaringan tumbuhan

Evaluasi

1. Aktivitas meristem primer akan mengakibatkan ....a. bertambah panjangnya akar dan batangb. membesarnya akar dan batangc. terbentuknya pembuluh kayud. terbentuknya pembuluh kulit kayue. terbentuknya xilem dan foem

2. Di antara jaringan di samping yang berperan dalam transportasi zat adalah nomor .... a. 1 dan 2 d. 2 dan 4b. 1 dan 3 e. 3 dan 4c. 2 dan 3

Page 39: Bab jaringan tumbuhan

Evaluasi

4. Gambar hasil pengamatan dari penampang melintang daun menunjukkan bahwa pada epidermis bagian atas terdapat banyak sekali stomata. Dari hasil pengamatan tersebut, Perkirakan habitat dari tumbuhan tersebut! Kemudian, berilah keterangan pada setiap bagian yang bernomor!

1. Jaringan epidermis.a. Identifkasilah ciri-ciri jaringan epidermis!b. Deskripsikan fungsi jaringan tersebut!

2. Jaringan kolenkim dan klorenkim.a. Identifkasilah perbedaan antara dua jaringan tersebut!b. Di bagian mana dari batang ditemukan jaringan tersebut?

3. Jaringan penyokong.a. Jaringan apa saja yang termasuk ke dalam jaringan penyokong?b. Pada bagian mana dari batang ditemukan jaringan tersebut?