Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

download Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

of 9

Transcript of Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    1/20

    1

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq serta hidayah-

    Nya sehingga kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul

    “SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA TENGGARA” tepat pada waktunya.

    Makalah ini disamping untuk memenuhi tugas mata pelajaran sejarah, juga untuk mengetahui

    semua hal tentang kerajaan- kerajaan yang ada di Nusa Tenggara, baik sebelum berdirinya

    Kerajaan Islam maupun setelah berdirinya Kerajaan Islam di Nusa Tengara.

    Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sejarah Sekolah Menengah

    Atas Negeri 2 Cirebon.

    Kami menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak kesalahan dan

    kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran dari para pembaca

    untuk kesempurnaan makalah ini

    Cirebon, 4 Januari 2016

    Nabila

    Jan R

    M.Reza

    Dwiki F

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    2/20

    2

    DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR ………………………………………………………………… 1

    DAFTAR ISI …………………………………………………………………………... 2

    BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 3

    A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….. 3

    B. Identifikasi Masalah ………………………………………………. 4

    C. Tujuan Penulisan ………………………………………………….. 4

    BAB II KERAJAAN ISLAM DI NUSA TENGGARA …………………………. 6

    A. Kerajaan Masa Majapahit ………………………………………… 6

    B. Kerajaan Selaparang ………………………………………………. 6

    C. Masuknya Islam di Kerajaan Selaparang …………………………. 9

    D. Penyebaran Islam di Lombok (abad ke-16) ………………………. 11

    E. Penyebaran Islam Melalui Dakwah ……………………………….. 12

    F. Masuknya Islam ke Bima …………………………………………. 16

    BAB III KESIMPULAN DAN SARAN …………………………………………... 19

    A. Kesimpulan ………………………………………………………... 19

    B. Saran ………………………………………………………………. 19

    DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………. 20

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    3/20

    3

    BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Sejak abad ke-1 Hijriah atau abad ke-7 Masehi, kawasan Asia Tenggara mulai

    berkenalanan dengan “tradisi” Islam. Pengenalan ini berlangsung sejalan dengan

    munculnya para saudagar Muslim di beberapa tempat di Asia Tenggara. Bukti tertua

    adanya “komunitas” Muslim di Asia Tenggara adalah dua buah makam yang bertarikh

    sekitar abad ke-5 Hijriah/ke-11 Masehi di Pandurangga (kini Panrang, Vietnam) dan di

    Leran (Gresik, Indonesia).

    Kehadiran Islam secara lebih nyata di Indonesia terjadi pada sekitar abad ke-13

    Masehi, yaitu dengan adanya makam dari Sultan Malik as-Saleh yang mangkat pada

    bulan Ramadhan 696 Hijriah/1297 Masehi. Ini berarti bahwa pada abad ke-13 Masehi di

    Nusantara sudah ada institusi kerajaan yang bercorak Islam. Para saudagar Muslim

    sudah melakukan aktivitas dagangnya sejak abad ke-7 Masehi.

    Beberapa kerajaan Hindu dan Buddha di Nusantara sudah melakukan hubungan

    dagang dan 3ndicator3 dengan kerajaan-kerajaan Islam di Timur Tengah. Bukti-bukti

    arkeologis yang mendukung 3ndicat itu ditemukan di Laut Jawa dekat Cirebon. Di

    antara komoditi perdagangan yang asalnya dari Timur Tengah ditemukan 3indicator

    “keIslaman” yang berupa sebuah cetakan tangkup (mould) yang bertulisan asma‘ul

    husnah.

    Nusa Tenggara, khususnya pada bagian barat. Nusa Tenggara Barat merupakan

    salah satu provinsi di Indonesia. Provinsi NTB biasa juga disebut sebagai daerah

    kepulauan. Dua pulau terbesar di provinsi ini adalah Lombok yang terletak di barat

    dan Sumbawa yang terletak di timur. Ibu kota provinsi ini adalah Kota Mataram yang

    berada di Pulau Lombok. Sebagian besar dari penduduk Lombok berasal dari suku

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    4/20

    4

    Sasak, sementara suku Bima dan Sumbawa merupakan kelompok etnis terbesar di Pulau

    Sumbawa. Mayoritas penduduk Nusa Tenggara Barat beragama Islam (96%).

    Masyarakat yang mendiami pulau Lombok awalnya menganut kepercayaan

    animisme, dinamisme kemudian Hindu. Islam pertama kali masuk melalui para wali

    dari pulau Jawa yakni sunan Prapen pada sekitar abad XVI, setelah runtuhnya kerajaan

    Majapahit. Para wali tersebut tidak serta merta menghilangkan kebiasaan lama

    masyarakat yang masih menganut kepercayaan lamanya. Bahkan terjadi akulturasi

    antara Islam dengan budaya masyarakat setempat, karena para penyebar tersebut

    memanfaatkan adat-istiadat setempat untuk mempermudah penyampaian Islam. Kitab-

    kitab ajaran agama pada masa itu ditulis ulang dalam bahasa Jawa Kuno. Bahkan

    syahadat bagi para penganut Wetu Telu dilengkapi dengan kalimat dalam bahasa Jawa

    Kuno. Pada masa itu, yang diwajibkan untuk melakukan peribadatan adalah para

    pemangku adat atau kiai saja.

    Berdasarkan latar belakang tersebut kami tertarik untuk menulis makalah ini

    terkait dengan masuknya Islam di Nusa Tengara, sejalan dengan itu maka makalah ini

    diberi judul: “SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSA TENGGARA”.

    B. Identifikasi Masalah

    Masalah yang diidentifikasi dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Siapakah penyebar Islam di Nusa Tenggara?

    2. Apa nama salah satu kerajaan Islam di Nusa Tenggara?

    3. Bagaimanakah cara penyebaran Islam di Nusa Tenggara?

    C. Tujuan Penulisan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:

    1. Mengetahui siapakah penyebar Islam di Nusa Tenggara.

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    5/20

    5

    2. Mengetahui apa nama salah satu kerajaan Islam di Nusa Tenggara.

    3. Mengetahuicara penyebaran Islam di Nusa Tenggara.

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    6/20

    6

    BAB IIKERAJAAN ISLAM DI NUSA TENGGARA

    A. Kerajaan Masa Majapahit

    Menurut Lalu Djelenga (2004), catatan sejarah kerajaan-kerajaan di Lombok yang

    lebih berarti dimulai dari masuknya Majapahit melalui ekspedisi di bawah Mpu Nala

    pada tahun 1343 sebagai pelaksanaan Sumpah Palapa Maha Patih Gajah Mada yang

    kemudian diteruskan dengan inspeksi Gajah Mada sendiri pada tahun 1352.

    Ekspedisi ini, lanjut Djelenga, meninggalkan jejak kerajaan Gelgel di Bali.

    Sedangkan di Lombok dalam perkembangannya meninggalkan jejak berupa empat

    kerajaan utama saling bersaudara, yaitu Kerajaan Bayan di barat, Kerajaan Selaparang

    di Timur, Kerajaan Langko di tengah dan Kerajaan Pejanggik di selatan. Selain keempat

    kerajaan tersebut, terdapat kerajaan-kerajaan kecil, seperti Parwa dan Sokong serta

    beberapa desa kecil, seperti Pujut, Tempit, Kedaro, Batu Dendeng, Kuripan dan

    Kentawang. Seluruh kerajaan dan desa ini selanjutnya menjadi wilayah yang merdeka

    setelah kerajaan Majapahit runtuh.

    Di antara kerajaan dan desa itu yang paling terkemuka dan paling terkenal adalah

    Kerajaan Lombok yang berpusat di Labuhan Lombok. Disebutkan kota Lombok terletak

    di teluk Lombok yang sangat indah dan mempunyai sumber air tawar yang banyak.

    Keadaan ini menjadikannya banyak dikunjungi oleh pedagang-pedagang

    dari Palembang, Banten, Gresik dan Sulawesi.

    B. Kerajaan Selaparang Sebagaimana dikemukakan di atas, masyarakat yang mendiami pulau Lombok

    awalnya menganut kepercayaan animisme, dinamisme kemudian Hindu. Islam pertama

    kali masuk melalui para wali dari pulau Jawa yakni sunan Prapen pada sekitar abad

    XVI, setelah runtuhnya kerajaan Majapahit. Para wali tersebut tidak serta merta

    menghilangkan kebiasaan lama masyarakat yang masih menganut kepercayaan

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    7/20

    7

    lamanya. Bahkan terjadi akulturasi antara Islam dengan budaya masyarakat setempat,

    karena para penyebar tersebut memanfaatkan adat-istiadat setempat untuk

    mempermudah penyampaian Islam. Kitab-kitab ajaran agama pada masa itu ditulis

    ulang dalam bahasa Jawa Kuno. Bahkan syahadat bagi para penganut Wetu Telu

    dilengkapi dengan kalimat dalam bahasa Jawa Kuno. Pada masa itu, yang diwajibkan

    untuk melakukan peribadatan adalah para pemangku adat atau kiai saja.

    Diperkirakan sejak abad ke-16 Islam masuk di daerah Nusa Tenggara (Lombok),

    Islam di Lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri). Kemungkinan

    masuknya Islam ke Sumbawa ini dengan melalui Sulawesi, yaitu melalui dakwah para

    mubalig dari Makasar antara tahun 1540-1550. Kemudian berkembang kerajaan Islam

    di Lombok, salah satunya adalah Kerajaan Selaparang.Buku Sejarah Daerah Nusa

    Tenggara Barat (2002) mencatat tiga pendapat tentang asal mula salah satu kerajaan

    yang bernama kerajaan Selaparang.

    Kerajaan Selaparang menjadi sebuah bangunan kesejarahan yang utuh dan

    menyeluruh agaknya memerlukan pengkajian yang mendalam. Permasalahan utamanya

    terletak pada ketersediaan sumber-sumber sejarah yang layak dan memadai. Sumber-

    sumber yang ada sekarang, seperti Babad dan lain-lain memerlukan pemilihan dan

    pemilahan dengan kriteria yang valid dan reliable. Apa yang tertuang dalam tulisan

    sederhana ini mungkin masih mengundang perdebatan. Karena itu sejauh terdapat

    perbedaan-perbedaan dalam pengungkapannya akan dimuat sebagai gambaran yang

    masih harus ditelusuri sebagai bahan pengkajian lebih lanjut.

    Buku Sejarah Daerah Nusa Tenggara Barat (2002) mencatat tiga pendapat

    tentang asal mula sejarah kerajaan Selaparang.

    1. Pendapat Pertama

    Kerajaan Selaparang merupakan proses kelanjutan dari kerajaan tertua di

    pulau Lombok, yaitu Kerajaan Desa Lae' yang diperkirakan berkedudukan di

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    8/20

    8

    Kecamatan Sambalia, Lombok Timur sekarang. Dalam perkembangannya

    masyarakat kerajaan ini berpindah dan membangun sebuah kerajaan baru, yaitu

    kerajaan Pamatan di Kecamatan Aikmel dan diduga berada di Desa Sembalun

    sekarang. Dan ketika Gunung Rinjani meletus, penduduk kerajaan ini terpencar-

    pencar yang menandai berakhirnya kerajaan. Betara Indra kemudian mendirikan

    kerajaan baru bernama Kerajaan Suwung, yang terletak di sebelah utara Perigi

    sekarang. Setelah berakhirnya kerajaan yang disebut terakhir, barulah kemudian

    muncul Kerajaan Lombok atau Kerajaan Selaparang.

    2. Pendapat Kedua

    Setelah Kerajaan Lombok dihancurkan oleh tentara Majapahit, Raden

    Maspahit melarikan diri ke dalam hutan dan sekembalinya tentara itu Raden

    Maspahit membangun kerajaan yang baru bernama Batu Parang yang kemudian

    dikenal dengan nama Kerajaan Selaparang.

    3. Pendapat Ketiga

    Pada abad XII, terdapat satu kerajaan yang dikenal dengan nama kerajaan

    Perigi yang dibangun oleh sekelompok transmigran dari Jawa di bawah pimpinan

    Prabu Inopati dan sejak waktu itu pulau Lombok dikenal dengan sebutan Pulau

    Perigi. Ketika kerajaan Majapahit mengirimkan ekspedisinya ke Pulau Bali pada

    tahun 1443 yang diteruskan ke Pulau Lombok dan Dompu pada tahun 1357

    dibawah pemerintahan Mpu Nala, ekspedisi ini menaklukkan Selaparang (Perigi)

    dan Dompu.

    Dari ketiga pendapat diatas agak sulit untuk membuat penafsiran mengenai sejarah

    kerajaan Selaparang. Minimnya sumber-sumber sejarah menjadi alasan yang tak

    terelakkan

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    9/20

    9

    C. Masuknya Islam di Kerajaan Selaparang

    Ketika Kerajaan Lombok dipimpin oleh Prabu Rangkesari, Pangeran Prapen,

    putera Sunan Ratu Giri datang mengislamkan kerajaan Lombok. Dalam Babad Lombok

    disebutkan, pengislaman ini merupakan upaya dari Raden Paku atau Sunan Ratu

    Giri dari Gersik, Surabaya yang memerintahkan raja-raja Jawa

    Timur dan Palembang untuk menyebarkan Islam ke berbagai wilayah di Nusantara.

    Proses pengislaman oleh Sunan Prapen berjalan dengan lancar, sehingga beberapa tahun

    kemudian seluruh pulau Lombok memeluk agama Islam, kecuali beberapa tempat yang

    masih mempertahankan adat istiadat lama.

    Sunan Ratu Giri memerintahkan keyakinan baru disebarkan ke seluruh pelosok.

    Dilembu Manku Rat dikirim bersama bala tentara ke Banjarmasin, Datu bandan di kirim

    ke Makasar, Tidore, Seram dan Galeier dan Putra Susuhunan, Pangeran Prapen ke Bali,

    Lombok dan Sumbawa. Prapen pertama kali berlayar ke Lombok, dimana dengan

    kekuatan senjata ia memaksa orang untuk memeluk agama Islam. Setelah

    menyelesaikan tugasnya, Prapen berlayar ke Sumbawa dan Bima. Namun selama

    ketiadaannya, karena kaum perempuan tetap menganut keyakinan Pagan, masyarakat

    Lombok kembali kepada faham pagan. Setelah kemenangannya di Sumbawa dan Bima,

    Prapen kembali dan dengan dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut, ia mengatur

    gerakan dakwah baru yang kali ini mencapai kesuksesan. Sebagian masyarakat berlari

    ke gunung-gunung, sebagian lainnya ditaklukkan lalu masuk Islam dan sebagian lainnya

    hanya ditaklukkan. Prapen meninggalkan Raden Sumuliya dan Raden Salut untuk

    memelihara agama Islam dan ia sendiri bergerak ke Bali, dimana ia memulai negosiasi

    (tanpa hasil) dengan Dewa Agung Klungkung.

    Di bawah pimpinan Prabu Rangkesari, Kerajaan Selaparang berkembang menjadi

    kerajaan yang maju di berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan

    kebudayaan yang kemudian banyak melahirkan manusia-manusia sebagai khazanah

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    10/20

    10

    warisan tradisional masyarakat Lombok hari ini. ahli sejarah berkebangsaan Belanda L.

    C. Van den Berg menyatakan bahwa, berkembangnya Bahasa Kawi sangat

    memengaruhi terbentuknya alam pikiran agraris dan besarnya peranan kaum intelektual

    dalam rekayasa sosial politik di Nusantara, Fathurrahman Zakaria (1998) menyebutkan

    bahwa para intelektual masyarakat Selaparang dan Pejanggik sangat mengetahui Bahasa

    Kawi. Bahkan kemudian dapat menciptakan sendiri aksara Sasak yang disebut sebagai

    jejawen. Dengan modal Bahasa Kawi yang dikuasainya, aksara Sasak dan Bahasa

    Sasak, maka para pujangganya banyak mengarang, menggubah, mengadaptasi atau

    menyalin manusia Jawa kuno ke dalam lontar-lontar Sasak. Lontar-lontar dimaksud,

    antara lain Kotamgama, Lapel Adam, Menak Berji, Rengganis dan lain-lain. Bahkan

    para pujangga juga banyak menyalin dan mengadaptasi ajaran-ajaran sufi

    para walisongo, seperti lontar-lontar yang berjudul Jatiswara, Lontar Nursada dan

    Lontar Nurcahya. Bahkan hikayat-hikayat Melayu pun banyak yang disalin dan

    diadaptasi, seperti Lontar Yusuf, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Sidik Anak Yatim dan

    sebagainya.

    Menurut Fathurrahman Zakaria (1998) kita akan mengetahui prinsip-prinsip dasar

    yang menjadi pedoman dalam rekayasa sosial politik dan sosial budaya kerajaan dan

    masyarakatnya. Dalam bidang sosial politik misalnya, Lontar Kotamgama 6 lembar

    menggariskan sifat dan sikap seorang raja atau pemimpin, yakni Danta, Danti, Kusuma

    dan Warsa.

    Danta artinya gading gajah, apabila dikeluarkan tidak mungkin dimasukkan

    lagi.Danti artinya ludah, apabila sudah dilontarkan ke tanah tidak mungkin dijilatlagi.Kusuma artinya kembang, tidak mungkin kembang itu mekar dua kali.Warsaartinya hujan, apabila telah jatuh ke bumi tidak mungkin naik kembali menjadiawan.Itulah sebabnya seorang raja atau pemimpin hendaknya tidak salah dalam

    perkataan.

    Selain itu, dalam lontar-lontar yang ada diketahui bahwa istilah-istilah dan

    ungkapan yang syarat dengan ide dan makna telah dipergunakan dalam bidang politik

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    11/20

    11

    dan hukum, misalnya kata hanut (menggunakan hak dan kewajiban), tapak (stabil),

    tindih (bertata krama), rit (tertib), jati (utama),tuhu (sungguh-sungguh), bakti (bakti,

    setia) atau terpi (teratur). Dalam bidang ekonomi, seperti itiq (hemat), loma

    (dermawan), kencak (terampil) atau genem (rajin).

    Kemajuan Kerajaan Selaparang ini membuat kerajaan Gelgel di Bali merasa tidak

    senang. Gelgel yang merasa sebagai pewaris Majapahit, melakukan serangan ke

    Kerajaan Selaparang pada tahun 1520, akan tetapi menemui kegagalan.

    Mengambil pelajaran dari serangan yang gagal pada 1520, Gelgel dengan cerdik

    memaanfaatkan situasai untuk melakukan infiltrasi dengan mengirimkan rakyatnya

    membuka pemukiman dan persawahan di bagian selatan sisi barat Lombok yang subur.

    Bahkan disebutkan, Gelgel menempuh strategi baru dengan mengirim Dangkiang

    Nirartha untuk memasukkan faham baru berupa singkretisme Hindu-Islam. Walau tidak

    lama di Lombok, tetapi ajaran-ajarannya telah dapat memengaruhi beberapa pemimpin

    agama Islam yang belum lama memeluk agama Islam. Namun niat Kerajaan Gelgel

    untuk menaklukkan Kerajaan Selaparang terhenti karena secara internal kerajaan Hindu

    ini juga mengalami stagnasi dan kelemahan di sana-sini.

    D. Penyebaran Islam di Lombok (Abad ke-16)

    Ada beberapa versi yang menyebutkan bermulanya penyebaran Islam di Lombok,

    salah satunya adalah melalui Bayan, sebelah utara pulau ini. Selain di Bayan,

    penyebaran agama Islam juga diyakini berawal dari Pujut dan Rembitan di Lombok

    Tengah. Masjid kuno yang terdapat di tempat-tempat tersebut menjadi salah satu bukti

    tentang penyebaran Islam dari wilayah itu.

    Desa Bayan, Lombok Utara, 80 kilometer arah utara Mataram, ibu kota Nusa

    Tenggara Barat, dan keseharian masyarakatnya selama bulan suci Ramadhan tidaklah

    berbeda dengan banyak wilayah pedesaan di Indonesia. Dari tepi jalan lingkar Pulau

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    12/20

    12

    Lombok, keberadaan bangunan yang telah menjadi situs purbakala yang dilindungi

    tersebut tak mencolok, seperti juga rumah-rumah di desa itu.

    Selain di Bayan, masjid kuno juga ada di Gunung Pujut, di Desa Rembitan dan

    Masjid Ar Raisiyah, Masjid yang termasuk dalam kawasan Desa Sekarbela. Meski

    punya ciri yang sama, situs dan budaya di tempat-tempat itu memiliki perbedaan yang

    menjadi tanda Islam masuk Lombok di beberapa tempat sekaligus. Islam masuk

    Lombok melalui Jawa, Gowa, dan Bima. Mengenai Bayan, masuknya dari Jawa.

    Masjid Ar Raisiyah, Masjid yang termasuk dalam kawasan Desa Sekarbela ini

    telah mengalami renovasi beberapa kali. Renovasi yang pertama dilakukan setelah

    Masjid terbakar akibat peperangan antara masyarakat Sekarbela yang menuntut

    kematian Tuan Guru Padang Reak dengan penguasa saat itu. Saat itu, bentuk masjid

    Sekarbela berbentuk empat persegi dengan dinding bedek, atap rumbia, lantai tanah dan

    yang menjadi ciri khas adalah empat soko guru.

    Setelah kebakaran, Masjid dibangun kembali oleh TGH Mustafa dan TGH Moh.

    Toha. Bentuk Masjid masih sederhana dengan empat soko guru. Dari peninggalan yang

    ada yakni sebuah kaligrafi tertulis angka 1350 H. Saat itu bangunan Masjid sudah lebih

    baik dari sebelumnya namun masih sederhana. Kemudian pada tahun 1890 M, atas

    prakarsa TGH M Rais, masjid direnovasi dengan memanfaatkan atap dari genteng.

    Jamaah yang semakin banyak menginspirasikan penerus selanjutnya, yakni TGH

    Muktamat Rais anak dari TGH Muhamaad Rais, untuk membangun kembali Masjid

    pada tahun 1974 dengan kontruksi beton. Namun dikarenakan jamaah yang semakin

    banyak dan kompleknya kegiatan, pada tahun 2001 Masjid direnovasi kembali dengan

    desain Timur Tengah dan berlantai tiga.

    Menurut beberapa catatan, penyebaran agama Islam melalui Bayan dilakukan oleh

    Sunan Prapen, keturunan dari salah seorang Wali Songo— penyebar agama Islam di Ja

    wa—yakni Sunan Giri. Namun, tak diketahui persis mengapa Bayan menjadi tujuan

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    13/20

    13

    pertama Sunan Prapen.

    E. Penyebaran Islam Melalui Dakwah

    Sampailah kemudian Sunan Prapen di Lombok dalam misi penyebaran agama

    Islam. Ia dibantu oleh Raden Sumuliya dan Raden Salut. Dengan kekuatan senjata

    disebutkan, Sunan Prapen mampu menaklukkan beberapa kerajaan yang merupakan

    warisan Majapahit, lalu mengislamkan masyarakatnya.

    Satu yang mungkin bisa direka-reka yakni Sunan Prapen melakukan pelayaran

    dalam upaya penyebaran Islam ke wilayah timur nusantara dari Gresik lewat pantai

    utara Jawa. Dia tidak berlabuh ke Pulau Bali, tapi langsung ke Bayan. Dari letak

    geografisnya, Bayan berada di tepi pantai utara Lombok sehingga sangat mungkin

    Sunan Prapen melempar sauh di sini. Belakangan, Sunan Prapen diperkirakan barulah

    ke Pulau Bali (meski misinya gagal) setelah dari Sumbawa dan Bima.

    “Di setiap pantai, penyebaran itu memang ada. Penyebaran dilakukan oleh

    pedagang-pedagang dari Arab dan Jawa. Kebanyakan datangnya dari Jawa,” kata

    budayawan setempat, Ahmad JD, kepada Republika, tentang asal muasal penyebaran

    Islam di Lombok melalui pantai utara. “Yang monumental adalah peninggalan

    kebudayaan tulis dari Jawa. Ini menunjukkan adanya jejak wali dari Jawa, yakni Sunan

    Prapen,” lanjutnya.

    Anggun Zamzani (2009) dalam penelitiannya mengenai “Sejarah Masuk dan

    Berkembangnya Islam di Lombok Abad XVI-XVIII” menemukan bahwa agama Islam

    masuk ke Pulau Lombok pada abad XVI melalui misi yang dipimpin oleh Sunan

    Prapen, putra Sunan Giri. Mengenai bukti-bukti berkembangnya Islam di Lombok dapat

    dilihat dari adanya peninggalan masjid kuno yang ada di Bayan, Lombok Utara, yang

    disebut dengan Masjid Bayan Beleq dan masjid kuno yang ada di Pujut dan Rembitan

    Lombok Tengah. Selain itu, juga terdapat makam raja-raja Selaparang yang ada di

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    14/20

    14

    Lombok Timur.

    Selain bukti arkeologi, Anggun juga menemukan bukti lain, yakni dalam bidang

    seni sastra, baik itu seni tabuh, seni suara, maupun seni tulisan. Dalam penelitian ini

    juga me nun jukkan bahwa agama Islam da pat ber kembang di Lombok, selain karena

    peranan para penyebar agama Islam seperti Sunan Prapen, juga adanya peranan dari

    rajaraja yang ada di Lom bok sendiri. Pada perkembang an selanjutnya, agama Islam

    berkembang di Lombok lebih diprakarsai oleh adanya Tuan Guru.

    Penyebaran agama Islam di Lombok disebutkan juga datang dari Gowa (Sulawesi

    Selatan) dan Bima. “Memang ada dua versi mengenai masuknya penyebaran agama

    Islam di Pulau Lombok. Versi pertama mengatakan datang dari Jawa, sementara versi

    satunya lagi yakni dari Sulawesi atau Makassar,” kata Dr Akhyar Fadli, dosen dan

    peneliti sejarah Islam di Lombok dari Institut Agama Islam Qomarul Huda, Praya,

    Lombok Tengah. “Juga banyak versi tentang masuknya abad ke berapa,” tambahnya.

    Menurut Akhyar, penyebaran yang datang dari Jawa dibawa oleh Sunan Pengging

    (nama lain Sunan Prapen) sekitar abad ke-14. Pada saat itu, Sunan Prapen bersama para

    pengikutnya berlabuh di Labuhan Carik, dekat Bayan, Lombok Utara. “Menurut sejarah

    yang saya temukan, Sunan Pengging memang pertama kali menginjakkan kakinya di

    Bayan untuk menyebarluaskan ajaran Islam,” jelasnya.

    Jejak yang seakan membenarkan mula penyebaran Islam di Lombok melalui

    Bayan adalah terbentuknya komunitas/masyarakat adat Islam wetu telu di sana. Ini

    adalah komunitas Islam tua yang sampai sekarang masih ada di Lombok dengan

    pusatnya di Bayan. Mereka menjalani ajaran Islam dengan tidak meninggalkan ritual

    adat leluhurnya.

    Selain terbentuknya komunitas wetu telu, menurut Akhyar, masjid kuno yang

    sampai sekarang masih berdiri di Bayan adalah bukti lain mengenai penyebaran Islam

    oleh Sunan Prapen melalui Bayan. Setelah menemukan lokasi yang tepat, Sunan Prapen

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    15/20

    15

    mendirikan masjid di sana sebagai pusat syiarnya dalam mengislamkan penduduk

    setempat sebelum menyebar ke seluruh Lombok.

    Dari Bayanlah kemudian penyebaran itu menuju ke sebelah barat, tengah, serta

    timur. Jejaknya adalah terdapatnya komunitas wetu telu di wilayah-wilayah tersebut. Di

    Lombok Barat, mereka ada di Narmada dan Sekotong. Di Lombok Tengah, komunitas

    ini ada di Pegadang, Pujut, dan Rambitan. Sedangkan, di Lombok Timur tidak begitu

    banyak.

    Tidak banyaknya komunitas wetu telu di Lombok Timur terjawab dengan versi

    penyebaran Islam melalui Sulawesi. Penyebaran ini dibawa oleh para pedagang dan

    nelayan Sulawesi Selatan melalui Labuhan Kayangan, Lombok Timur pada abad ke-14.

    Jejaknya adalah banyaknya komunitas nenek moyangnya berasal dari Makassar di

    sepanjang pantai di Lombok Timur. “Mereka lebih dikenal dengan sebutan Islam Suni.

    Ada juga yang menyebutnya wetu lima,” kata Akhyar, yang menulis buku Islam Lokal:

    Akulturasi Islam di Bumi Sasak pada 2008.

    Diperkirakan pengaruh Sunan Prapen di Lombok Timur tidak besar karena sudah

    ada penyebar agama Islam dari para pedagang dan nelayan Makassar tersebut. Diduga,

    Sunan Pra penatau pengikutnya meninggal kan la dang dakwah yang sudah dimasuki

    oleh para pedagang dan nelayan itu. Dalam sejumlah catatan, Sunan Pra penmemang

    disebutkan tidak begitu lama menetap di Lombok, dia kemudian menyerahkan tugas

    penyebar an Islam di pulau ini kepada dua orang kepercayaannya, Raden Sumu liya dan

    Raden Salut. Setelah itu, Sunan Pra pen menuju Pulau Sum bawa dan Bima.

    Namun, Akhyar punya analisis tersendiri. Ada yang bilang dia ke Sumbawa, ada

    juga yang bilang dia kembali ke Jawa. Setelah saya lacak yang di Pulau Sumbawa ini

    banyak jejak kerajaan dari Makassar. Menurut saya, Sunan Prapen langsung kembali ke

    Jawa, tidak berlayar ke Sumbawa, ujarnya.

    Setelah lima abad, Lombok dan Sum bawa yang kemudian menjadi Nusa

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    16/20

    16

    Tenggara Barat mayoritas pendu duk nya adalah Islam. Dari sekitar 4,4 juta jiwa

    penduduknya, sekarang ini 80 persen adalah pemeluk Islam. Sisanya adalah Hindu,

    Budha, dan Kristen. Tentu saja Sunan Prapen, para muridnya, serta para pedagang Arab

    dan Makassar perannya dalam penyebaran Islam di kedua pulau ini tak bisa diabaikan.

    Sebelum Islam masuk ke Lombok (juga Sumbawa), masyarakatnya adalah

    penganut kepercayaan pada animisme, dinamisme, dan Hindu. Masuknya agama Hindu

    di Lombok diyakini merupakan jejak dari kehadiran imperium Majapahit di pulau ini

    pada pertengahan abad ke-14.

    Mengenai masuknya Islam di Lombok, beberapa catatan yang mengutip Babad

    Lombok menyebutkan, proses penyebaran agama Islam ini adalah usaha keras dari

    Raden Paku atau Sunan Giri dari Gresik yang memerintahkan raja-raja di Jawa Timur

    untuk menyebarkan Islam ke seluruh nusantara.

    F. Masuknya Islam ke Bima

    Mbojo (Bima) terletak di pulau Sumbawa bagian ujung timur , Indonesia. Daerah

    Bima sekarang terdiri dari Kota Bima dan Kab.Bima setelah terjadi pemekaran wilayah,

    kedua wilayah ini memiliki peninggalan budaya Mbojo, rumah adat (Arsitektur lokal)

    berupa UMA LEME atau biasa disebut UMA LENGGE oleh masyrakat setempat yang

    terletak didesa Padende- Donggo – kabupaten Bima, sedangkan pada kota Bima

    terdapat Istana Kesultanan Bima (ASI MBOJO) sebagai pusat pemerintahan kerajaan

    bima dulunya dan sekarang menjadi museum.

    Islam masuk ke Bima pada hari Kamis tanggal 5 Juli 1640 M, atau bertepatan

    dengan tanggal 15 Rabiul Awal 1050 H. Islam pertama kali dibawa ke Bima oleh dua

    orang datuk keturunan bangsawan Melayu dari Kerajaan Pagaruyung yang sekarang

    masuk wilayah Kecamatan Tanjung Emas Kabupaten Tanah Datar Sumatra Barat. Dua

    datuk yang juga berprofesi sebagai saudagar tersebut bernama Datuk Dibanda dan

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    17/20

    17

    Datuk Ditiro. Sebagian literatur menyebut keduanya dengan nama Datuk ri Bandang

    dan Datuk ri Tiro.

    Namun sejak tahun 1950-an saat peralihan pemerintahan dari Kesultanan menjadi

    Pemerintahan Swapraja, kegiatan ini terhenti dan tidak mampu sepenuhnya dihidupkan

    kembali. Tapi melihat kemauan dan masih tersisanya keluarga kerjaan di bima maka

    proses adat ini masih bisa terlaksana dari tahun 1980-an, 1990-an sampai saat ini masih

    ada kayaknya (soalnya saya ikut hanya 2003 lalu). Acara Ua Pua ini sendiri selain untuk

    memperingati hari kelahiran nabi muhammad saw, juga masih merupakan bentuk

    penghormatan Sultan Abdul Kahir Ma Ntau Bata Wadu (sultan Kerajaan Bima pertama)

    menganugerahkan sebidang tanah yang cukup luas kepada keduanya (Sebagai

    penghormatan atas jasa Datuk Dibanda dan Datuk Ditiro dalam pengusiran ). Kelak,

    tanah pemberian Sultan Bima ini dijadikan sebagai tempat tinggal kerabat dan keluarga

    mereka. Seiring dengan perkembangan masyarakat, penghuni kampung tersebut kian

    bertambah ramai. Dan, akhirnya perkampungan tersebut diberi nama Kampung Melayu

    yang hingga saat ini masih ada di bima dan sekarang masuk kota bima (kalau kampung

    ini dekat dengan kampung sarae.

    Bima merupakan salah satu Kerajaan islam tersohor di Indonesia bagian Timur.

    Kesohorannya hingga pernah berstatus swapraja selama kurun waktu 5-6 tahun dan

    hingga kini masih didapati bukti dan peninggalannya. Beragam tradisi dan budaya

    terlahir dan masih dipertahankan rakyatnya. Salah satu yang hingga kini masih kekal

    bahkan terwarisi adalah budaya rimpu, sebuah identitas kemusliman yang hingga kini

    nyaris kehilangan makna. Rimpu merupakan busana adat harian tradisional yang

    berkembang pada masa kesultanan, sebagai identitas bagi wanita muslim di Bima.

    Rimpu mulai populer sejak berdirinya Negara Islam di Bima pada 15 Rabiul awal 1050

    H bertepatan dengan 5 Juli 1640.

    Masuknya rimpu ke Bima amat kental dengan masuknya Islam ke Kabupaten

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    18/20

    18

    bermotokan Maja Labo Dahu ini. Pedagang Islam yang datang ke Bima terutama wanita

    Arab menjadi ispirasi kuat bagi wanita Bima untuk mengidentikkan pakaian mereka

    dengan menggunakan rimpu.

    Sebuah masjid tertua di Bima hingga kini masih bediri di Kelurahan Melayu

    Kecamatan Asakota, Kota Bima. Hanya saja, kondisi cagar budaya itu tak terurus dan

    hanya berfungsi sebagai Tempat Pendidikan Qur’an (TPQ) oleh warga setempat.

    Bahkan sejumlah benda bernilai sejarah tinggi raib. Pantauan Suara NTB, mesjid yang

    seluruh bangunannya terbuat dari kayu dan beratap seng itu masih berdiri kokoh

    diantara rumah penduduk. Konon masjid itu dibangun dua utusan Sultan Goa Sulawesi

    Selatan untuk mensyi’arkan Agama Islam di Bima.

    Ua Pua sebuah tradisi Islam yang menggugah, penuh makna, menggagukan nilai-

    nilai islam. “Islam sebagai agama Rahmatan lilalami”, demikian dikatakan Hj. Siti

    Mariyam saat menyampaikan sambutan sebagai Ketua majelis Adat Sara Dana Mbojo,

    di Asi Mbojo (27/02). “Perayaan Hanta U’a Pua tidak hanya sekedar prosesi biasa,

    tetapii Hanta U’a Pua mengandung sebuah janji yang disimbolisasikan dengan siri puan

    yang dihantarkan oleh Penghulu melayu kepada Sultan Bima kala itu. “ bahwa setiap

    pembesar Dana Mbojo dari Sultan, Turelli, Jeneli dan Gelarang harus berpegang teguh

    ajaran Islam dengan benar dan sungguh-sungguh”. Itulah perkataan yang tertulis dalam

    naskah-naskah lama.

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    19/20

    19

    BAB IIIKESIMPULAN DAN SARAN

    A. Kesimpulan

    1. Islam masuk ke daerah Nusa Tenggara (Lombok)sekitar abad ke-16. Islam di

    lombok diperkenalkan oleh Sunan Perapen (putra Sunan Giri).

    2. Kerajaan Selaparang adalah salah satu kerajaan yang pernah ada di Pulau

    Lombok. Selaparang merupakan pusat Kerajaan Islam di Lombok. Selaparang di

    bawah Pemerintahan Prabu Rangkesari. Kerajaan Bima merupakan kerajaan

    Islam yang menonjol di Nusa Tenggara. Rajanya yang pertama masuk Islam ialah

    Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul

    Khair(1611-1640). Kerajaan Islam di Nusa Tenggara semakin runtuh karena

    kedatangan Belanda termasuk tekanan dari VOC.

    3. Cara penyebaran Islam di Nusa Tenggara adalah melalui dakwah para

    ulama/kyiai.

    B. Saran

    1. Hendaknya sejarah perkembangan dan masuknya Islam ke Nusa Tenggara

    dijadikan pelajaran dalam menyebarkan Islam selanjutnya.

    2. Metoda Dakwah dalam penyebaran Islam di Nusa Tenggara, merupakan metode

    yang efektif, sehingga perlu dilestarikan.

    3. Sebab-sebab keruntuhan Kerajaan Islam di Nusa Tenggara harus dijadikan

    pelajaran untuk dapat mempertahankan keutuhan Republik Indonesia, sebab dari

    sejarah tersebut dapat diketahui cara untuk mempertahankan keutuhan sebuah

    negara.

  • 8/19/2019 Makalah Islam Di Nusa Tenggara - Copy

    20/20

    20

    DAFTAR PUSTAKA

    http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Barat

    http://destriska.blogspot.com/2012/09/sejarah-perkembangan-islam-di-lombok.html

    http://salas-download.blogspot.com/2010/07/sejarah-masuk-nya-islam-di-ntb.html

    http://zaviraalfiantirizqi.blogspot.com/2014/04/makalah-kerajaan-islam-di-nusa-

    tenggara.html

    http//:www. Faktaandalusia.wordpress.com/.../sejarah-awal-islam-n.

    http://wartasejarah.blogspot.com/2013/10/kerajaan-islam-di-nusa-tenggara.html

    http://id.wikipedia.org/wiki/Kerajaan_Selaparang

    http://smakita.net/teori-masuknya-islam/

    http://spistai.blogspot.com/Recommended