Makalah IPI Atma

21
BAB I PENDAHULUAN Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan agama yang haqq, memberi petunjuk kepada sesama manusia ke jalan kebaikan untuk kehidupan di dunia dan keselamatan di akhirat. Ilmu Pendidikan Islam merupakan mata kuliah yang sangat penting terutama untuk kami, sebab ilmu ini bisa menjadi dasar pendidikan Islam, baik pendidikan yang formal maupun yang non-formal. Alat-alat pendidikan Islam merupakan alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil. Ilmu pendidikan Islam memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Hal tersebut disebabkan karena ilmu pendidikan Islam memiliki fungsi dalam proses pembentukan pribadi manusia. Pendidikan Islam pada khususnya yang bersumberkan nilai-nilai agama Islam di samping menanamkan atau membentuk sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya. Ini merupakan proses ikhtiyariyah yang secara pedagogis mampu mengembangkan hidup anak didik kepada arah kedewasaan/kematangan yang menguntungkan dirinya. Karena sangat pentingnya ilmu pendidikan Islam, maka tersusunlah makalah ini dengan harapan bisa menjadi 1

description

kk

Transcript of Makalah IPI Atma

Page 1: Makalah IPI Atma

BAB I

PENDAHULUAN

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

yang telah mengutus Nabi Muhammad SAW untuk menyampaikan agama yang

haqq, memberi petunjuk kepada sesama manusia ke jalan kebaikan untuk kehidupan

di dunia dan keselamatan di akhirat.

Ilmu Pendidikan Islam merupakan mata kuliah yang sangat penting terutama

untuk kami, sebab ilmu ini bisa menjadi dasar pendidikan Islam, baik pendidikan

yang formal maupun yang non-formal.

Alat-alat pendidikan Islam merupakan alat-alat yang dapat digunakan selama

melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil.

Ilmu pendidikan Islam memiliki arti dan peranan yang sangat penting dalam

kehidupan. Hal tersebut disebabkan karena ilmu pendidikan Islam memiliki fungsi

dalam proses pembentukan pribadi manusia. Pendidikan Islam pada khususnya yang

bersumberkan nilai-nilai agama Islam di samping menanamkan atau membentuk

sikap hidup yang dijiwai nilai-nilai tersebut, juga mengembangkan kemampuan

berilmu pengetahuan sejalan dengan nilai-nilai Islam yang melandasinya. Ini

merupakan proses ikhtiyariyah yang secara pedagogis mampu mengembangkan

hidup anak didik kepada arah kedewasaan/kematangan yang menguntungkan dirinya.

Karena sangat pentingnya ilmu pendidikan Islam, maka tersusunlah makalah

ini dengan harapan bisa menjadi panduan bagi kami dalam dunia pendidikan Islam,

terutama dalam mengetahui alat-alat pendidikan Islam.

1. Latar Belakang

Jika direnungkan syari’at Islam tidak akan dihayati dan diamalkan orang

kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan

dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi kita melihat, bahwa

pendidikan Islam itu lebih banyak ditujukan kepada perbaikan sikap dan mental

yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri

maupun orang lain. Di segi lain pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis

tetapi juga praktis, oleh karena itu pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan

iman dan pendidikan amal.

1

Page 2: Makalah IPI Atma

Karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi

masyarakat menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka orang

pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para nabi dan rasul,

selanjutnya para ulama dan cerdik pandai sebagai penerus tugas dan kewajiban

mereka.

Maka dengan itu kami penyusun mengharapkan kemajuan dalam bidang

pendidikan sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan

harapan bisa berguna baik untuk penyusun maupun orang lain.

2. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini kami hanya akan membatasi pembahasan

mengenai alat-alat pendidikan Islam. Permasalah di atas kami tuangkan dalam

rumusan masalah sebagai berikut:

a. Apakah yang dimaksud dengan metode dan alat-alat pendidikan Islam?

b. Bagaimana fungsi alat-alat pendidikan Islam?

c. Bagaimana hubungan antara alat pendidikan Islam dengan pendidikan Islam?

d. Mengapa pentingnya metode dan alat pendidikan Islam?

3. Tujuan Penulisan

Dalam karya ini penulis mempunyai tujuan selain untuk memenuhi tugas

sebagai syarat untuk memenuhi diskusi kelas, bertujuan juga untuk:

a. mengetahui secara jelas pengertian metode dan alat-alat pendidikan Islam,

b. mengetahui hal apa saja yang menjadi kendala dalam penggunaan alat-alat

pendidikan Islam, dan;

c. mengetahui hubungan antara alat-alat pendidikan Islam dengan pendidikan

Islam.

4. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini, penulis mengambil data dari sumber buku

bacaan dan dari hasil tersebut dihimpun dalam sebuah makalah yang berjudul:

“Alat-alat Pendidikan Islam” serta mempelajari literatur-literatur yang ada.

2

Page 3: Makalah IPI Atma

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Metode dan Alat Pendidikan Islam

Kata metode berasal dari bahasa latin, yaitu meta dan hodos. Meta artinya

melalui, sedangkan hodos berarti jalan atau ke atau cara ke. Metode dalam bahasa

Arab disebut Thariqah yang artinya jalan, cara, sistem atau ketertiban dalam

mengerjakan sesuatu. Sedangkan menurut istilah ialah sistem atau cara yang

mengatur suatu cita-cita.

Alat pendidikan Islam, yaitu segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

mencapai tujuan Islam, dengan demikian maka alat ini mencakup apa saja yang

dapat digunakan yang termasuk di dalamnya metode pendidikan.

Metode dan alat pendidikan Islam, yaitu cara dan segala apa saja yang

dapat digunakan untuk menuntun atau membimbing anak dalam masa

pertumbuhannya, agar kelak menjadi manusia yang berkepribadian muslim yang

diridhoi oleh Allah SWT.

Menurut Islam pendidikan adalah pemberi corak hitam putihnya

perjalanan hidup seseorang. Oleh karena itu ajaran Islam menetapkan bahwa

pendidikan merupakan salah satu kegiatan yang wajib hukumnya, baik bagi pria

maupun wanita dan berlangsung seumur hidup semenjak dari buaian hingga ajal

datang. Pendidikan merupakan bimbingan secara sadar dari pendidik kepada anak

yang dalam proses pertumbuhan berdasarkan norma-norma yang Islami agar

terbentuk kepribadian yang muslim.

Pendidikan dalam pengertian yang luas adalah meliputi semua perbuatan

atau semua usaha dari generasi muda, sebagai usaha untuk menyiapkan mereka

agar dapat memenuhi fungsi hidupnya. Baik jasmaniah maupun rohaniah.

Banyak sekali yang termasuk alat pedidikan Islam termasuk segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam, dengan

demikian maka alat ini mencakup apa saja yang dapat digunakan, temasuk di

dalamnya metode pendidikan Islam. Pendidikan berkembang dari yang sederhana

(primitif) yag berlangsung dalam zaman dimana manusia masih berada dalam

ruang lingkup yang serba sederhana.

Dengan demikian metode dan alat pendidikan Islam saling terkait dan ini

harus searah dengan Al-Qur’an dan As-sunnah atau dengan kata lain tidak boleh

bertentangan dengan keduanya.

3

3

Page 4: Makalah IPI Atma

2. Pentingnya Metode dan Alat Pendidikan Islam

Peranan metode dan alat pendidikan Islam sangatlah penting dan tidak

dapat dipisahkan, sebab keduanya merupakan jembatan yang menghubungkan

pendidik dengan anak didik menuju kepada tujuan pendidikan Islam yang

terbentuknya kepribadian muslim.

Adapun berhasil atau tidaknya pendidikan Islam ini dipengaruhi oleh

seluruh faktor yang mendukung pelaksanaannya pendidikan Islam ini. Bila ada

permasalahan yang timbul di dalam pendidikan Islam, maka kita harus dapat

mengklasifikasikan masalah yang kita hadapi itu ke dalam faktor-faktor yang ada.

Kita tidak boleh mementingkan materi atau bahan dengan mengorbankan

anak didik, yang kita lakukan adalah mengusahakan dengan jalan yang bisa

dimengerti oleh anak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh anak.

3. Jenis-jenis Metode dan Alat-alat Pendidikan Islam

Dalam pelaksanaan pendidikan Islam sejak zaman silam maupun

sekarang ini ternyata metode sangatlah berpengaruh, walaupun metode

pendidikan Islam itu masih banyak kekurangannya. Islam sendiri tidak

menggariskan secara jelas mengenai metode pendidikan Islam ini semuanya

diserahkan sepenuhnya kepada kaum muslimin.

Dalam kitab suci orang Islam ada dua macam, yang sudah jelas dan yang

belum jelas. Kita tinggal melaksanakan dan mengamalkannya dan mengkaji serta

meneliti untuk mengungkapkan yang belum jelas.

Dalam pengembangan dan penggalian kesejahteraan hidup manusia,

banyak sekali prinsip-prinsip yang dapat dijadikan dasar. Seperti dalam sabda

Rasul yang artinya: “Mudahkanlah, janganlah engkau persulit. Berilah kabar-

kabar yang menggembirakan dan jangan sekali-kali engkau memberikan kabar

yang menyusahkan sehingga mereka lari menjauh dari dirimu, saling taatlah

kamu dan jangan berselisih yang dapat merenggangkan kamu.”

Kita dapat mengambil kesimpulan dari hadits di atas, termasuk di

dalamnya pelaksanaan (metode) Islam yang didasari dengan prinsip:

a. Memudahkan dan tidak mempersulit.

b. Menggembirakan dan tidak menyusahkan.

c. Selalu memiliki kesatuan paham atau pandangan dalam memutuskan sesuatu.

Seperti halnya dalam hadits yang lain, yang diriwayatkan oleh Ahmad

Abu Daud, Turmudzi dan lain-lain dari Muadz bahwa Rasulullah menyambut

4

Page 5: Makalah IPI Atma

gembira terhadap sikap Muadz yang mengambil keputusan untuk berijtihad

dalam menyelesaikan sesuatu, karena tidak diperolehnya dari Al-Qur'an dan Al-

Hadits.

Dalam surat Al-Hajr ayat 2 bahwa manusia yang mempunyai pandangan

harus bisa mengambil pelajaran terhadap sesuatu peristiwa maupun ilmu dari

siapa pun asalkan dapat mendatangkan keuntungan dan kemanfaatan serta tidak

bertentangan dengan ajaran Islam.

Rasulullah SAW bersabda: “Tuntutlah ilmu walaupun sampai ke negeri

Cina.” Dari hadits tersebut kita dapat mengambil kesimpulan meskipun

masyarakat Cina yang mayoritas komunis kita tidak boleh melihat agama yang

ada, tetapi ilmu pengetahuan yang berkembang di sana. Ironisnya, bahwa

menuntut ilmu tidak dibatasi dengan agama, daerah dan subjek ilmu yang

dipelajari.

Dari kegiatan dan usaha yang dilakukan oleh umat Islam selama ini

terutama dalam bidang pendidikan Islam ternyata mereka telah melaksanakan

berbagai kegiatan antara lain:

a. Mendidik dengan cara memberikan kebebasan sesuai dengan kebutuhan.

Artinya kebebasan itu tentunya tidak mutlak (tidak terbatas),

melainkan dengan batasan-batasan tertentu. Sebab anak yang masih dalam

proses pertumbuhan belum memiliki kepribadian yang kuat dan ini

memerlukan petunjuk untuk mengambil alternatif dari beberapa aternatif

yang ada. Rasulullah bersabda yang diriwayatkan oleh Iman Muslim, bahwa

“setiap yang dilahirkan itu adalah dalam keadaan fitrah.”

Kita harus bersikap tegas dalam mendidik anak, tetapi ketegasan itu

jangan sampai memberikan pengaruh yang buruk. Sehingga anak merasa

dikekang oleh ketegasan itu. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh

Imam Tirmidzi, yaitu perintah menyuruh anak untuk shalat saat berusia tujuh

tahun dan apabila sudah berumur sepuluh tahun dan ia masih meninggalkan

shalat, maka kita diperbolehkan untuk memukulnya. Cara mendidik anak

seperti ini disebut “metode pendidikan demokrasi yang luwes.”

b. Mendidik anak dengan pendekatan perasaan dan akal pikiran.

Setiap orang tua menginginkan anaknya menjadi orang yang shaleh

dan berguna, oleh karena itu orang tua berusaha menciptakan hal yang

diinginkannya dengan segala kemampuan. Sebab anak yang shaleh dapat

melanjutkan perjuangannya kelak. Seperti dalam do’a Nabi Ibrahim AS: “Ya

5

Page 6: Makalah IPI Atma

Tuhanku! Anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang-

orang shaleh.” Anak adalah amanat Tuhan, maka setiap amanat harus dijaga

dan dipelihara serta berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap

peliharaannya.

Metode pendidikan ini menekankan segi pikiran yang tajam dan

perasaan yang halus. Di dalam bahasa Arab metode ini disebut:

Artinya: “Metode pendidikan yang mencakup akal dan perasaan secara

sekaligus.”

c. Mendidik secara informal

Manusia diperintahkan untuk mendidik anaknya agar kelak menjadi

manusia shaleh, takwa kepada Allah, dan hidup bahagia baik dunia maupun

akhirat. Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6.

.....

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; .....”

Pendidikan informal biasanya dilakukan di dalam

keluarga yang telah menggunakan perencanaan, kurikulum,

jam pelajaran dan lain-lain tanpa dibatasi oleh tempat dan

waktu yang dilakukan dengan santai. Namun diharapkan

keberhasilan pendidikan sesuai dengan cita-cita yang

diinginkan. Pada saat tertentu metode ini sangat baik

digunakan.

d. Pendidikan secara formal

Pendidikan formal sudah dilakukan oleh Rasulullah ketika beliau

mengajarkan wahyu yang diterimanya kepada para sahabat. Ustadz

Muhammad bin Sa’id Ramadhan Al-Buwithy dalam bukunya yang berjudul

Al-Manhajut Tarbawy Faridh Filqur’an menyatakan bahwa ada tiga asas

dasar yang dipakai Al-Qur'an dalam menanamkan pendidikan, yaitu:

1) Mahkamah aqliyah adalah merupakan mengetuk akal pikiran untuk

memecahkan masalah. Ini menjelaskan tentang asal usul awal kejadian,

perkembangan baik fisik maupun akal dan ilmunya ataupun mental

spiritual kemudian kepada alam cakrawala yang luas terbentang ini.

6

Page 7: Makalah IPI Atma

2) Al-Qishash wat Tarikh, yaitu menggunakan cerita-cerita dan pengetahuan

sejarah. Cerita-cerita ini dijadikan cerminan manusia kepada fakta dan

data yang terdahulu itu untuk melihat dirinya. Cerita dan sejarah lebih

mudah meresapkan kepada anak-anak mereka.

3) Al-Isyaroh Al-Widaniyah, yaitu memberikan perangsang kepada

perasaan-perasaan meskipun merupakan jalan yang terpendek untuk

menanamkan sesuatu karakter kepada anak-anak. Perasaan itu dibagi

menjadi:

a) Perasaan pendorong, yaitu rasa gembira, harapan hasrat yang besar

dan seumpamanya.

b) Perasaan penahan, yaitu rasa takut (berbuat kejahatan), rasa sedih

(berbuat kedhaliman) dan seumpamanya.

c) Perasaan kekaguman, yaitu rasa hormat dan kagum, rasa cinta, rasa

bakti dan pengabdian dan lain sebagainya.

Nabi Muhammad sebagai pendidik tertinggi memiliki tiga sifat utama,

yaitu:

1) Syahidan (penggerak perasaan-perasaan),

2) Mubasysyiron (pembawa berita gembira) dan;

3) Nadziron (pembawa peringatan untuk menahan kejahatan).

Menurut Muhammad Quthb dalam bukunya Minhajut Tarbiyyah

Islamiyyah menyatakan bahwa teknik atau metode pendidikan Islam ada

delapan macam, yaitu:

1) Pendidikan Melalui Teladan

Ini merupakan salah satu teknik yang efektif dan sukses. Karena

Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai teladan bagi manusia dan ini

akan selalu hidup abadi selama sejarah masih berlangsung.

2) Pendidikan Melalui Nasehat

Nasehat yang berpengaruh membuka jalannya ke jiwa secara

langsung melalui perasaan. Adapun surat-surat Al-Qur'an yang berisi

nasehat-nasehat di antaranya: An-Nisa ayat 36 dan 58, Luqman ayat 13

dan seterusnya.

3) Pendidikan Melalui Hukuman

Ini merupakan jalan alternatif bila teladan dan nasehat tidak

efektif, tindakan tegas itu adalah hukuman. Tetapi ini juga tidak mutlak

7

Page 8: Makalah IPI Atma

dilakukan/diperlukan. Menurut Athiyah Al-Abrasyi hukuman ada tiga

syarat:

a) Anak-anak yang belum berumur sepuluh tahun tidak boleh dipukul.

b) Pukulan tidak boleh dilakukan lebih dari tiga kali dan tidak

menggunakan tongkat yang besar.

c) Memberikan kesempatan untuk bertobat kepada anak untuk

memperbaiki kesalahannya.

Sedangkan menurut Ibnu Sina dalam mendidik anak haruslah:

a) Dengan tingkah laku yang terpuji sebelum sifat buruk tertanam

kepada anak.

b) Apabila memberikan hukuman haruslah mempertimbangkan dari

berbagai segi dan secara bijaksana.

c) Hukuman yang diberikan jangan terlalau keras, tetapi dilakukan

dengan lunak dan lembut.

Sedangkan menurut Al- Ghazali, seorang pendidik harus mengetahui:

a) Jenis penyakit dan umur anak yang sakit.

b) Memberikan pelayanan yang sesuai.

c) Mampu menganalisa jenis penyakit dan mengetahui obat yang akan

diberikan.

d) Memberikan kesempatan kepada anak untuk memperbaiki kesalahan

yang diperbuatnya.

e) Dapat membedakan antara anak yang kecil dan yang besar dalam

menjatuhi hukuman.

f) Memberikan sanjungan dan pujian sebagai suatu encouragement atau

bersikap lebih baik dan lebih maju.

g) Janganlah memberikan celaan dan dakwaan kepada anak.

Menurut pendapat Al Abdari, bahwa:

a) Anak-anak yang salah harus di teliti, diberikan pencegahan dan

perbaikan.

b) Dalam memberikan hukuman tidak boleh menggunakan tongkat,

kecuali kalau sudah putus asa.

c) Cukup memberikan tiga kali pukulan.

Ibnu Kaldhun tidak menyetujui hukuman kepada anak, karena akan

mengakibatkan antara lain:

a) Anak akan selalu dipengaruhi oleh kekerasan.

8

Page 9: Makalah IPI Atma

b) Anak akan merasa sempit hati.

c) Menjadi pemalas dalam segala kegiatan.

d) Menyebabkan anak akan menjadi pendusta dan akan melakukan hal-

hal buruk.

e) Hancurnya arti kemanusiaan yang masih ada pada dirinya.

Menurut M. Athiyah Al-Abrasyi bahwa hukuman moral dapat

meninggalkan pengaruh besar dalam jiwa anak dan ini jauh lebih efektif

dari pada hukuman badan.

4) Pendidikan Melalui Ceritera

Ceritera mempunyai daya tarik yang menyentuh perasaan sebab

bagaimanapun perasaan, ceritera itu pada kenyataannya dapat merajut hati

manusia dan dapat mempengaruhi kehidupan mereka. Al-Qur'an

menggunakan ceritera sebagai alat pendidikan seperti ceritera nabi atau

rasul terdahulu, ceritera kaum yang terdahulu baik yang ingkar maupun

yang beriman kepada Allah.

5) Pendidikan Melalui Kebiasaan

Kebiasaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia dan Islam menggunakan kebiasaan itu sebagai salah

satu teknik pendidikan, yaitu mengubah seluruh sifat-sifat yang baik

menjadi kebiasaan.

6) Menyalurkan Kekuatan

Teknik Islam yang lain dalam membina manusia dan juga dalam

memperbaikinya adalah mengaktifkan kekuatan-kekuatan yang tersimpan

di dalam jiwa, tumbuh dari diri dan tidak memendamnya kecuali bila

potensi-potensi itu memang tertumpu untuk lepas.

Kekuatan yang dikandung oleh eksistensi manusia dan dihimpun

oleh Islam adalah kekuatan energik yang dapat baik dan buruk serta

menghancurkan, dan dapat pula habis percuma tanpa tujuan dan arah.

Islam menyalurkan kekuatan itu ke arah yang benar untuk kebaikan.

7) Mengisi Kekosongan

Kerusakan utama yang timbul oleh kekosongan adalah habisnya

kekuatan potensial untuk mengisi tersebut. Maka Islam ingin

memfungsikan manusia secara baik dan ingin sekali meluruskan kekuatan

itu kepada jalannya semula.

9

Page 10: Makalah IPI Atma

8) Pendidikan Melalui Peristiwa-peristiwa

Keistimewaan peristiwa-peristiwa itu adalah dapat menimbulkan

situasi-situasi yang khas di dalam perasaan, dengan demikian peristiwa itu

lebih berpengaruh kepada manusia yang tidak dapat sampai sendiri ke

tingkat keluhuran. Ali Khalil Abul Ainain di dalam kitabnya Falsafah

Tarbiyatul Islamiyah fil Qur’anil Karim mengemukakan tentang metode

pendidikan Islam ada sepuluh macam, yaitu:

a) Pengajaran tentang cara beramal dan pengalaman/keterampilan,

contohnya melalui ibadah shalat, zakat, puasa, dan lain-lain.

b) Mempergunakan akal.

c) Contoh yang baik dan jujur.

d) Peringatan kepada kebaikan dan larangan perbuatan mungkar.

e) Nasehat-nasehat.

f) Metode kisah.

g) Tamsil.

h) Menggemarkan dan menakutkan atau dorongan dan ancaman.

i) Menanamkan dan menghilangkan kebiasaan.

j) Peristiwa-peristiwa yang lalu.

Di dalam lembaga pendidikan Islam formal tertua di Indonesia

menggunakan dua metode yang terkenal, yaitu:

1) Sorogan atau yang lebih dikenal dengan sebutan bandongan, yaitu

penyampaian pelajaran dari santri dan kiai hanya membetulkan bila

terjadi kekeliruan.

2) Wetonan ialah penyampaian dilakukan oleh kiai dihadapan sekelompok

murid atau santri.

Menurut Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa dalam Al-Qur'an dan As-

Sunnah dapat ditemukan metode-metode untuk pendidikan agama antara lain:

1) Peringatan atau larangan.

2) Cerita tentang orang-orang yang taat dan berdosa serta akibat-akibatnya.

3) Peragaan.

4) Instruksional (bersifat pengajaran).

5) Acquisition (self education)

6) Mutual education (mengajar dalam kelompok)

7) Exposition (dengan penyajian) yang didahului dengan motivation

(menimbulkan minat).

8) Function (pelajaran dihidupkan dengan praktek)

9) Explanation (memberikan penjelasan tentang hal-hal yang kurang jelas).

10

Page 11: Makalah IPI Atma

4. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam

a. Metode pembelajaran di kalangan anak-anak melalui:

1) Metode pembelajaran Al-Qur'an, syair dan sajak.

2) Metode pembelajaran akhlak

b. Metode pembelajaran di tingkat tinggi.

Adapun mengenai metode pembelajaran di tingkat tinggi yang

dilakukan pada saat itu banyak, antara lain yang terkenal yaitu:

1) Sistem muhadloroh atau kuliah.

Kadang-kadang guru menempuh pula dengan metode sebagai berikut:

a) Mulai dengan membaca teks dan menerangkannya.

b) Menguraikan dan memberikan penjelasan.

c) Mengeluarkan pendapat.

d) Membandingkan antar subjek yang dipelajari dengan yang lain.

e) Memberikan kesempatan kepada siswa.

2) Sistem diskusi dan berdebat

Mengenai metode diskusi untuk menguasai ilmu sangatlah penting

dan tepat, tetapi menggunakan dengan berlebihan untuk mengalahkan

lawan bicara dengan tanpa mengindahkan karakteristik keilmuan dengan

alasan yang logis adalah membahayakan dan bertentangan dengan

ukhuwah yang ditegakkan oleh Islam.

11

Page 12: Makalah IPI Atma

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam penyelenggaraan pendidikan Islam, metode dan alat-alat

pendidikan Islam sangatlah penting untuk tercapainya tujuan pendidikan yang

diinginkan. Oleh karena itu metode dan alat-alat pendidikan Islam tidak dapat

dipisahkan, karena metode pendidikan Islam merupakan cara untuk mengatur

suatu cita-cita atau tujuan sedangkan alat-alat pendidikan Islam merupakan

sesuatu yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan Islam.

Berhasil atau tidaknya pendidikan Islam dipengaruhi oleh seluruh faktor

yang mendukung pelaksanaan pendidikan Islam itu. Apabila ada permasalahan

yang timbul di dalam pendidikan Islam, maka kita harus dapat

mengklasifikasikan masalah yang kita hadapi itu ke dalam faktor-faktor yang ada.

2. Saran

a. Dalam pelaksanaan pendidikan Islam, kita harus benar-benar mengerti dan

memahami metode dan alat-alat pendidikan Islam yang diperlukan.

b. Para penyelenggara dan pelaku pendidikan seharusnya memahami

karakteristik para siswa, sehingga mereka dapat memilih metode dan alat-alat

pendidikan Islam yang tepat dan efektif.

c. Para ahli pendidikan Islam sudah sepantasnya membuka mata terhadap

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan selanjutnya berhati terbuka

untuk perbaikan dan penyempurnaan metode pendidikan Islam dan umumnya

untuk sistem pendidikan Islam.

12

12

Page 13: Makalah IPI Atma

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Shalawat dan

salam semoga dilimpahkan atas Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat

dan para pengikutnya.

Dengan rahmat dan inayah Allah, kami dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini yang berjudul “Alat-alat Pendidikan Islam” yang kami susun untuk

memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam (IPI).

Kami sadar bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,

oleh karena itu kami memohon dukungan serta bimbingan dari dosen, khususnya

mata kuliah Ilmu Pendidikan Islam.

Kami memberanikan diri menyusun makalah ini untuk memudahkan kami

sendiri dalam proses penyelenggaraan pendidikan Islam dan kami berharap semoga

proses belajar mengajar utamanya mata kuliah IPI akan lebih sukses.

Kepada para ahli penyusun berharap tegur sapanya untuk perbaikan dalam

penulisan makalah tersebut. Sebelum dan sesudahnya kami mengucapkan terima

kasih.

Akhirnya, penulis berharap makalah ini memberikan manfaat baik bagi

pembaca maupun penulis dan khususnya bagi pendidikan Islam. Kepada Allah SWT

kami memohon taufik dan hidayahNya semoga usaha yang kami lakukan senantiasa

mendapat keridloanNya. Amin.

13

i

Page 14: Makalah IPI Atma

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR............................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1

1. Latar Belakang.................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah............................................................................... 2

3. Tujuan Penulisan................................................................................. 2

4. Metode Penulisan................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

1. Pengertian Metode dan Alat Pendidikan Islam................................... 3

2. Pentingnya Metode dan Alat Pendidikan Islam.................................. 4

3. Jenis-jenis Metode dan Alat-alat Pendidikan Islam............................ 4

4. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Islam.................................. 11

BAB III PENUTUP................................................................................................. 12

1. Kesimpulan.......................................................................................... 12

2. Saran.................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

14

ii

Page 15: Makalah IPI Atma

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur'an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yamuni, 1973).

Uhbiyati, Nur, Dra. Hj., Ilmu Pendidikan Islam I, (Bandung: CV. Pustaka Setia, 1998).

Yamin, Martinis, Drs., M. Pd., Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2004).

15