Makalah Intrumentasi Analitik Tama

15
MAKALAH INTRUMENTASI ANALITIK ALAT UKUR DAN ANALISA D I S U S U N OLEH : M. TAUFAN ANANTAMA 140405001 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

description

makalah intrumentasi analitik

Transcript of Makalah Intrumentasi Analitik Tama

Page 1: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

MAKALAH INTRUMENTASI ANALITIK

ALAT UKUR DAN ANALISA

D

I

S

U

S

U

N

OLEH :

M. TAUFAN ANANTAMA

140405001

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2015

Page 2: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah Tentang Alat Instumentasi Analisa dengan sebaik-baiknya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai syarat untuk menyelesaikan Tugas dari Ibu Mersi Suraini Sinaga S.T., M.T untuk dapat nilai A.

Penulisan makalah ini didasarkan pada hasil dari literatur-literatur yang ada baik dari buku maupun sumber lainnya.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari yang diharapkan. Adapun kritik dan saran yang bersifat membangun akan saya terima dengan senang hati. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membacanya.

Medan, 25 Oktober 2015

Praktikan

M. Taufan Anantama Rangkuti

Page 3: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

DAFTAR ISI

Page 4: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Instrumentasi merupakan salah satu ilmu teknik yang makin terasa

keperluannya dalam kehidupan sehari-hari untuk mendapatkan nila pengukuran

yang lebih akurat. Keberhasilan para ilmuwan dan ahli teknologi seluruhnya

tergantung pada kemampuannya memilih dan keberhasilan memanfaatkan

secaraoptimum sistem-sistem instrumen.

Instrumen atau piranti ukur merupakan piranti untuk mengukur harga sesuatu

kuantitas selama pengamatan. Piranti itu dapat berupa instrumen tuding (indicating

instrument) dan dapat berupa instrumen rekan (recording instrument) Istilah

“INSTRUMEN” digunakan dua maksud yaitu:

a. Instrumen murni yang terdiri dari mekanisme dan bagian-bagian

yang dibangun di dalam wadah (rumah) atau piranti yang berkait- an dengan itu

b. Instrumen murni berikut sembarang alat-alat imbuhan (auxliary) seperti

misalnya: tahanan kondensator atau transformator instru- men.

Sebagai pengganti kata “Instrumen” (piranti) seringkali dipakai pula kata “alat ukur”

(meter). Kata piranti digunakan pula sebagai peng- indonesiaan “device”.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui alat-alat analisa yang terdapat di lab maupun di pabrik.

1.3 Rumusan Masalah

Apa itu Alat-alat analisa ?

Page 5: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

BAB IIISI

2.1 Lux Meter Cahaya bisa dikatakan sebagai suatu bagian yang mutlak dari kehidupan manusia.

Untuk mendukung teknik pencahayaan buatan yang benar, tentu saja perlu diketahui

seberapa besar intensitas cahaya tersebut dibutuhkan pada suatu tempat. Maka, untuk

mengetahui seberapa besar intensitas cahaya tersebut itu dibutuhkan suatu alat ukur

cahaya dapat digunakan untuk mengukur besarnya cahaya dalam satuan lux.

Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya

di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada

dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui

besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan

linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan

ditanpilkan pada sebuah tampilan digital ataupun non digital.

Pengkalibrasian alat ukur ini dilakukan dengan jarak antara sumber cahaya ke

sensor sebesar 100 cm atau 1meter dan dalam posisi tegak lurus. Untuk mendapatkan

sumber cahaya digunakan sebuah lampu dan pengkalibrasian ini dilakukan dalam

sebuah ruangan dengan kondisi ruangan gelap.dapat dilihat pada gambar:

Page 6: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

Prosedur pengukuran

1) Hubungkan lampu TL ke sumber tegangan kemudian hubungkan

dengan RLC Meter.

2) Hubungkan lampu TL ke sumber tegangan kemudian hubungkan

dengan Tang Meter.

3) Hubungkan lampu TL ke sumber tegangan kemudian ukur intensitas

cahayanya dengan menggunakan Lux Meter.

4) Hubungkan lampu Pijar ke sumber tegangan kemudian ukur

intensitas cahayanya dengan menggunakan Lux Meter.

5) Catatlah hasil yang di dapat.

2.2 Spektofotometer Serapan Atom (AAS)

Spektrofotometer serapan atom merupakan alat untuk menganalisa unsur-unsur

logam dan semi logam dalam jumlah renik (trace) Prinsip kerja dari AAS adalah

adanya interaksi antara energi (sinar) dan materi (atom). Jumlah radiasi yang terserap

tergantung pada jumlah atom-atom bebas yang terlibat dan kemampuannya untuk

menyerap radiasi

Bagian-bagian AAS

1. Sumber sinar

2. Sistem pengatoman (Atomizer)

3. Monokromator

4. Detektor

5. Sistem pembacaan

Cara Kerja AAS

1. Sumber sinar yang berupa tabung katoda berongga (Hollow Chatode Lamp)

menghasilkan sinar monokromatis yang mempunyai beberapa garis resonansi

di dalam atomizer dengan nyala api yang dihasilkan dari

3. Monokromator akan mengisolasi salah satu garis resonansi

yang berasal dari sumber sinar

listrik dalam detektor

5. Energi listrik dari detektor inilah yang akan menggerakkan jarum dan

mengeluarkan grafik

6. Sistem pembacaan akan menampilkan data yang dapat dibaca dari grafik

Page 7: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

Gambar AAS

Kelebihan dan Kekurangan AAS

Kelebihan

- Kepekaan lebih tinggi

- Sistemnya relatif mudah

- Dapat memilih temperatur yang dikehendaki

Kekurangan

- Hanya dapat digunakan untuk larutan dengan konsentrasi rendah

- Memerlukan jumlah larutan yang cukup relatif besar

(10-15 ml)

- Efisiensi nebulizer untuk membentuk aerosol rendah

- Sistem atomisasi tidak mampu mengatomkan secara langsung sampel padat

Penggunaan AAS

Menentukan konsentrasi/ kadar debu atau partikulat

yang mengandung logam-logam berat seperti Pb, Cd,

As, Sb, Zn, Cr dan Tl (Tellurium) yang keluar dari

cerobong pabrik

Page 8: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

2.3 Spektrofotometer Infra Merah Spektrofotometri infra merah merupakan salah satu peralatan spektrofotometer

yang digunakan untuk mengidentifikasi senyawa organik maupun anorganik

berdasarkan absorbsi gugus fungsional terhadap radiasi infra merah

Prinsip kerja dari alat ini adalah berdasarkan penyerapan sinar infra merah oleh

suatu senyawa. Setiap senyawa mempunyai spektrum infra merah yang

karakteristiknya tergantung dari kandungan gugus fungsinya.

Gambar Spektrofotometer Infra Merah

Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer Infra Merah

Kelebihan

- Dilengkapi recorder dan komputer untuk merekam dan mengolah data

- Dapat memperlihatkan frekuensi yang terjadi untuk suatu gugus fungsional

- Sampel yang dianalisis dapat berupa padatan, cair, dan gas.

Masing-masing mempergunakan sel yang berbeda-beda

Kekurangan

Jumlah pelarut yang transparan terhadap sinar infra merah sangat sedikit

Penggunaan Spektrofotometer Infra Merah

Penggunaan teknik (dan alat) ini umum di bidang

agrokimia (terutama yang terkait dengan pengujian kualitas

2.4 Spektrofotometer UV- Visible

Spektrofotometer UV-sinar tampak ( visible ) adalah analisa kuantitatif dan kualitatif spesies kimia dengan pengukuran absorbansi atau transmittansi dalam spektroskopi

Spektrofotometer ultraviolet terdiri atas :

Page 9: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

• Sumber radiasi : lampu deuterium , lampu wolfram

• Monokromator

• Tempat sampel disebut juga kuvet

• Detektor

• Rekorder

Cara Kerja Alat Spektrofotometer UV- Visible

1. Sinar dari sumber radiasi diteruskan menuju monokromator dan sampel dengan sebuah cermin berotasi dari cermin yang berotasi secara kontinyu bergantian secara berulang – ulang

2. Cahaya dari monokromator diarahkan terpisah melalui blangko3. Kedua cahaya lalu bergantian berubah arah karena pemantulan4. Detektor menerima cahaya dari blangko dan sampel secara

dibandingkan antara sampel dan blangko.Perhitungan dilakukan 5. Sinyal listrik dari detektor diproses, diubah ke digital dan

dengan komputer yang sudah terprogram

Gambar Spektrofotometer UV- Visible

Kelebihan dan Kekurangan Spektrofotometer

UV- Vissible

Kelebihan

- Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi

- Caranya sederhana

- Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil

Kekurangan

Page 10: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

- Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan dari kuvet

- Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang >185 nm

- Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energi eksitasi rendah

- Sinar yang dipakai harus monokromatis

2.5. Kromatografi Kromatografi melibatkan pemisahan terhadap campuran berdasarkan perbedaan-

perbedaan tertentu yang dimiliki oleh senyawanya Kromatografi biasanya terdiri dari fase diam dan fase gerak Macam-macam Kromatografi

i. Kromatografi lapisan tipis

iii. High Performance Liquid Chromatography (HPLC)

Kromatografi lapisan tipis

Biasa digunakan untuk memantau kemajuan reaksi dan mengenali komponen tertentu

Menggunakan lempeng plastik sebagai tempat melekat fase diam

Fase gerak mengalir ke atas dan tertapis saat melewati fase diam

Kelebihan

- Ketajaman pemisahan yang lebih besar

- Kepekaannya tinggi

ii. Kromatografi kolom

Menggunakan kolom sebagai tempat pemisahan

Fase gerak yang keluar kolom ditampung fraksi demi fraksi untuk kemudian dianalisis fraksi mana yang diinginkan

iii. High Perfomance Liquid Kromatografi (HPLC)

Fase gerak di pompa dengan tekanan tinggi menuju injektor

Injektor memasukan fase gerak ke dalam kolom Terjadi pemisahan berdasarkan distribusi pada fase diam dalam kolom

Komponen yang sudah terpisah mengalir ke detektor

Page 11: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

Penggunaan HPLC

- Untuk menentukan konsentrasi suatu sampel

- Untuk menganalisa zat cair seperti glukosa,

Kelebihan

- Kemampuan pemisahan cukup tinggi

Kekurangan

Sering ada larutan standar yang tertinggal di

injektor

Page 12: Makalah Intrumentasi Analitik Tama

BAB III

KESIMPULAN