MAKALaH IKLAN

19
A. JUDUL BERBAGAI MODEL IKLAN PANGAN DAN REGULASINYA B. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukiskan sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran, antara penjual dan calon pembeli. Dalam proses komunikasi itu iklan menyampaikan sebuah “pesan”. Dengan demikian menimbulkan kesan bahwa periklanan terutama bermaksud memberi informasi yang tujuan terpenting nya adalah memperkenalkan sebuah produk atau jasa. Meski banyak orang tidak begitu menyukai selingan iklan namun iklan dapat menarik perhatian dan cukup berpengaruh bagi perilaku konsumen sehingga berpengaruh pula terhadap keputusan pembeli. Masyarakat cenderung merasa bangga memakai produk – produk yang diiklankan dibandingkan produk yang tidak pernah dilihat dalam iklan. Iklan adalah “segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang disampaikan lewat suatu media, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat”. Dengan demikian, iklan merupakan suatu alat komunikasi antara produsen / penjual dan para konsumen/ pembeli. Sebelum menyampaikan iklan kepada masyarakat, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan, pertama perlu mengenal dan menentukan sasaran khalayaknya. Setelah itu, dapat ditentukan media yang 1

Transcript of MAKALaH IKLAN

Page 1: MAKALaH IKLAN

A. JUDUL

BERBAGAI MODEL IKLAN PANGAN DAN REGULASINYA

B. PENDAHULUAN

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari iklan yang beredar di

berbagai media, baik media elektronik maupun media cetak. Iklan dapat dilukiskan

sebagai komunikasi antara produsen dan pasaran, antara penjual dan calon pembeli.

Dalam proses komunikasi itu iklan menyampaikan sebuah “pesan”. Dengan demikian

menimbulkan kesan bahwa periklanan terutama bermaksud memberi informasi yang

tujuan terpenting nya adalah memperkenalkan sebuah produk atau jasa. Meski banyak

orang tidak begitu menyukai selingan iklan namun iklan dapat menarik perhatian dan

cukup berpengaruh bagi perilaku konsumen sehingga berpengaruh pula terhadap

keputusan pembeli. Masyarakat cenderung merasa bangga memakai produk – produk

yang diiklankan dibandingkan produk yang tidak pernah dilihat dalam iklan.

Iklan adalah “segala bentuk pesan tentang suatu produk atau jasa yang

disampaikan lewat suatu media, baik cetak maupun elektronik yang ditujukan kepada

sebagian atau seluruh masyarakat”. Dengan demikian, iklan merupakan suatu alat

komunikasi antara produsen / penjual dan para konsumen/ pembeli. Sebelum

menyampaikan iklan kepada masyarakat, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan,

pertama perlu mengenal dan menentukan sasaran khalayaknya. Setelah itu, dapat

ditentukan media yang akan digunakan lalu merancang pesan iklan yang sesuai

dengan kebutuhan.

Pangan sebagai sumber makanan bagi manusia memiliki peran besar dalam

dunia iklan. Semakin meningkatnya jumlah penduduk mengakibatkan semakin

meningkatnya jumlah konsumsi pangan yang dibutuhkan. Hal tersebut membawa

tuntutan sekaligus keuntungan tersendiri bagi industri pangan agar dapat

menghasilkan produk pangan yang beraneka ragam dalam rangka memenuhi

kebutuhan konsumen. Hal tersebut mengakibatkan terjadinya persaingan antar

industri pangan dalam menghasilkan produk pangan yang dapat disukai dan diterima

oleh konsumen.

1

Page 2: MAKALaH IKLAN

C. STUDI PUSTAKA

Salah satu hak konsumen dalam mengkonsumsi suatu produk pangan adalah

memperoleh informasi yang benar dan tidak menyesatkan. Terkait hal tersebut, maka

iklan produk pangan dituntut untuk dapat memberikan informasi tentang suatu produk

pangan secara benar dan tidak menyesatkan. Iklan produk sangat penting untuk

keberhasilan produk di pasaran, sehingga produsen pangan selalu berkompetisi dalam

meningkatkan brand awareness produk pangannya melalui iklan. Iklan adalah salah

satu strategi pemasaran setiap perusahaan agar produk dapat cepat dikenal dan

diterima masyarakat.

Persaingan yang ketat dalam menampilkan produk pangan agar terlihat

sempurna dalam pandangan konsumen sering mengakibatkan pesan atau informasi

tentang produk disampaikan secara berlebihan, melanggar etika periklanan,

menyesatkan konsumen, atau bahkan mengelabui konsumen dengan klaim-klaim

iklan yang tidak dapat dibuktikan secara ilmiah. Hal-hal inilah yang mengakibatkan

terjadinya persaingan tidak sehat dalam industri pangan Indonesia. Menyadari hal

tersebut, maka pengawasan terhadap iklan sangat diperlukan, baik oleh instansi

pemerintah yang berwenang dalam penegakan hukum, kredibel dan profesional

maupun secara swadaya oleh kelompok masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat)

atau individu sebagai salah satu bentuk pencerdasan konsumen.

Pemerintah telah membuat peraturan perundang-undangan yang terkait dengan

iklan pangan antara lain Peraturan Menteri Kesehatan No. 386/MenKes/ SK/IV/1994

Tahun 1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat

Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Rumah Tangga dan Makanan – Minuman,

Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan, Undang-Undang No. 8 Tahun

1999 tentang Perlindungan Konsumen, Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999

tentang Label dan Iklan Pangan, serta Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Republik Indonesia nomor HK.00.05.52.1831 tentang Pedoman Periklanan

Pangan.

Peraturan-peraturan tersebut di atas belum sepenuhnya ditaati oleh produsen

pangan dalam membuat iklan produknya. Berdasarkan hasil evaluasi pengawasan

iklan produk pangan yang dilakukan di Direktorat Inspeksi dan Sertifikasi Pangan

pada tahun 2008, dari iklan pangan yang diamati 691 iklan, 57% yang memenuhi

ketentuan peraturan perundang-undangan dan 43% yang tidak memenuhi ketentuan

peraturan perundang-undangan. Data pelanggaran iklan tersebut belum

2

Page 3: MAKALaH IKLAN

mengelompokkan jenis-jenis pelanggaran yang terjadi, sehingga diperlukan penelitian

untuk mengevaluasi kesesuaian iklan dengan peraturan yang berlaku, mengevaluasi

jenis-jenis pelanggarannya berdasarkan kategori produk pangan.

REGULASI IKLAN

Periklanan sebagai salah satu sarana penerangan dan sarana pemasaran,

memeganng peranan penting di dsalam pembangunan yang dilaksanakan bangsa

Indonesia. Sebagai sarana penerangan dan pemasaran, periklanan merupakan bagian

dari kehidupan media komunikasi yang vital perkembangan dunia usaha serta harus

berfungsi menunjang pembangunan. Demi tanggung jawab sosial dan melindungi

nilai-nilai budaya bangsa yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, perlu dibentuk

pola pengarahan periklanan nasional yang konsepsional. Pola pengarahan periklanan

itu harus menunjang asas trilogi pembangunan nasional untuk mencapai masyarakat

yang adil dan makmur, termasuk kemajuan dunia usaha, periklanan nasional, dan

media komunikasi massa.

TATA KRAMA

A. Asas-asas Umum

Iklan harus jujur, bertanggung jawab, dan tidak bertentangan dengan

hukum yang berlaku.

Iklan tidak boleh menyinggung perasaan dan atau merendahakan martabat

agama, adat budaya, suku dan golongan.

Iklan harus dijiwai oleh asas persaingan sehat.

B. Penerapan Umum

Jujur

Iklan tidak boleh menyesatkan, antara lain dengan memberikan keterangan

yang tidak benar, mengelabuhi, dasn memberikan janji yang berlebihan.

Bertanggungjawab

Iklan tidak boleh menyalahgunakan kepercayaan dan merugikan

masyarakat.

Tidak bertentangan dengan hukum

Iklan harus mematuhi UU dan peranturan pemerintah yang berlaku.

3

Page 4: MAKALaH IKLAN

Isi iklan

Pernyataan dan janji mengenai produk dapat dipertanggung jawabkan

kebenarannya.

Kesaksian konsumen

Harus dilengkapi dengan pernyataan tertulis berdasarkan pengalaman yang

sebenarnya. Nama dan alamat pemberi kesaksian harus dinyatakan dengan

jelas dan sebenarnya.

Pencantuman harga

Bilamana harga suatu produk dicantumkan dalam iklan, maka harus jelas

sehingga konsumen mengetahui barang apa yang akan diperoleh dengan

harga tersebut.

Perbandingan harga

Bila dilakukan suatu perbandingan harga atas suatu produk dengan produk

lainnya, maka dasar perbandingan harus sama dan jelas.

Kata “Cuma-Cuma atau sejenisnya tidak boleh dicantumkan dalam iklan,

bila tenyata konsumen harus membayar sejumlah uang di luar biaya

pengiriman sebenarnya. Bila biaya pengiriman ini akan dibebankan kepada

konsumen, maka harus dicantumkan dengan jelas.

Janji pengambilan uang :

Bila suatu iklan menjanjikan pengembalian uang ganti rugi (warranty)

untuk pembelian suatu produk yang ternyata mengecewakan konsumen,

maka :

Syarat-syarat pengembalian uang tersebut harus jelas dan lengkap

dicantumkan, antara lain batas-batas resiko iklan, jenis-jenis

kerusakan/kekurangan yang dijamin, dan jangka waktu berlakunya

pengembalian uang.

Pengiklan wajib mengembalikan uang konsumen sesuai dengan syarat-

syarat yang tercantum.

Janji jaminan mutu atau garansi :

Bila sautu iklan menjamin mutu suatu poroduk, maka dasar-dasar jaminan

harus dapat di pertanggungjawabkan.

Rasa takut / takhayul :

Iklan tidak boleh mempermainkan rasa takut dan kepercayaan orang

terhadap takhayul tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

4

Page 5: MAKALaH IKLAN

Kekerasan :

Iklan tidak boleh merangsang atau memberikan tindakan-tindakan

kekerasan.

Keselamatan

Iklan tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan tidak boleh

menampilkan adegan yang berbahaya atau membenarkan pengabaian segi-

segi keselamatan, terutama yang tidak ada hubungannya denag produk

yang diiklankan.

Perlindungan hak-hak pribadi :

Iklan tidak boleh menampilkan melibatkan seseorang tanpa ada

persetujuan terlebih dahulu. Ketentuan ini tidak berlaku untuk penampilan

masal atau sebagai latar belakang dimana seseorang dapat dikenal, kecuali

jika penampilan tersebut dapat dianggap merugikan.

Anak-anak

Iklan yang ditujukan atau yang mungkin melibatkan anak-anak tidak boleh

menampilakan dalam bentuk apapun hal-hal yang dianggap dapat

mengganggu atau merusak jasmani dan rohani mereka, mengambil

manfaat atas kemudahan percayaan, kekurangan pengalaman, atau

kepolosan hati mereka.

Istilah ilmiah dan statistik

Iklan tidak boleh menyalah gunaklan istilah-istilah ilmiah dan statistik

untuk menciptakan kesan yang berlebihan.

Ketiadaan produk

Iklan hanya boleh dipasang bila telah ada kepastian tentang tersedianya

produk yang diklankan dipasar.

Penggunaan kata berlebih-lebihan:

Iklan tidak boleh menggunakan kata-kata “ter”,”paling”,”nomor satu” dan

sejenisnya tanpa menjelaskan dalam bidang apa keunggulan itu.

Perbandingan langsung

Iklan yang baik tidak mengadakan perbandingan langsung dengan produk-

produk saingannya. Apalagi perbandingan semacam ini diperlukan, maka

dasar perbandingan harus sama dsan jelas. Konsumen tidsak disesatkan

oleh perbandingan tersebut.

5

Page 6: MAKALaH IKLAN

Merendahkan

Iklan tidak boleh secara langsung ataupun tidak langsung merendahkan

produk lain.

Peniruan

Iklan tidak boleh meniru iklan lain sedemikian rupa sehingga

menimbulkan penyesatan. Hal ini meliputi merek dagang, logo, komposisi

huruf dan gambar, slogan, posisioning, cara penampilan dan jingle.

Rujukan : Buku Studi Periklanan Dalam Perspektif Komunikasi

Pemasaran

Sedangkan menurut Regulasi Pemerintahan :

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran.

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 139)

Siaran Iklan

Pasal 25

Materi siaran iklan harus sesuai kode etik periklanan, persyaratan yang dikeluarkan

oleh KPI, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Siaran iklan niaga yang disiarkan pada mata acara siaran untuk anak-anak wajib

mengikuti standar siaran untuk anak-anak.

Iklan rokok pada lembaga penyelenggara penyiaran radio dan televisi hanya dapat

disiarkan pada pukul 21.30 sampai dengan pukul 05.00 waktu setempat.

RRI, TVRI, dan Lembaga Penyiaran Publik Lokal wajib menyediakan waktu untuk

siaran iklan layanan masyarakat yang dilakukan dalam waktu yang tersebar mulai dari

pukul 05.00 sampai dengan pukul 22.00 waktu setempat dengan harga khusus, atau

jika dalam keadaan darurat ditetapkan oleh pemerintah sesuai dengan keperluan.

Waktu siaran iklan niaga RRI, TVRI, dan Lembaga Penyiaran Publik Lokal paling

banyak 15% (lima belas perseratus) dari seluruh waktu siaran setiap hari.

Waktu siaran iklan layanan masyarakat paling sedikit 30% (tiga puluh perseratus) dari

siaran iklannya setiap hari.

Materi siaran iklan wajib menggunakan sumber daya dalam negeri dan ditayangkan di

televisi adalah buatan dalam negeri, lokasi di Indonesia, bintangnya orang Indonesia,

dan sutradaranya orang Indonesia.

6

Page 7: MAKALaH IKLAN

D. TUJUAN SURVEI

Tujuan survei ini adalah:

1. Memenuhi tugas legislasi pangan.

2. Mengetahui kesesuaian iklan pangan dengan peraturan perundang-undangan.

3. Mengetahui variasi dan karakteristik berbagai jenis iklan tentang pangan.

4. Mengetahui jenis pelanggaran yang terjadi dalam berbagai jenis iklan pangan.

E. METODE SURVEI

Metode survei yang yang dilakukan yaitu dengan cara mencari informasi

tentang iklan pangan dan regulasinya melalui media internet.

F. HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN

Dari hasil survei dan pengamatan yang kami lakukan, kami telah memilih

beberapa jenis iklan pada media elektronik yang menarik untuk dibahas, utamanya

dari segi kekurangan dan kelebihan iklan ditinjau dari segi perlindungan konsumen.

Sampel iklan tersebut antara lain :

1. Larutan penyegar cap “KAKI TIGA”

2. Laruran penyegar cap “BADAK”

3. NUTRISARI

4. Adem Sari

5. Kratingdaeng

6. Bebelac

7. Minuman energi “PROMAN”

8. Bumbu “RACIK” Indofood

9. Luwak white coffe

10. Sosis “SO NICE”

PEMBAHASAN

1. Larutan Penyegar cap “KAKI TIGA”

Larutan penyegar cap “KAKI TIGA” adalah produk minuman penyegar atau

pereda panas dalam. Merupakan produk dari WEN KEN DRUG, perusahan yg

bertempat di Singapura. Produk larutan cap kaki tiga sudah di produksi oleh wen ken

sejak tahun 1937 dengan logo kaki tiga, gambar dan lukisan badak. Tahun 1978 WEN

KEN ingin memasarkan produk di indonesia maka dia menunjuk PT. SINDE. karena

ada permasalahan antara wen ken sama pt sinde yang tidak dapat di selesaikan, maka

7

Page 8: MAKALaH IKLAN

WEN KEN memutuskan kerja sama dengan SINDE. WEN KEN menunjuk PT.

KINOCARE ERA KOSMETINDO untuk memproduksi, memasarkan, menjual

produk larutan penyegar cap “KAKI TIGA” di Indonesia.

Permasalahan yang timbul pada iklan adalah ketidak jelasan dan kesimpang-

siuran informasi tentang kebenaran produk yang ada karena ada dualisme antara merk

dagang dan produsen utama. Situasi menyebabkan ketidak percayaan konsumen dan

keraguan akan pemilihan produk.

Untuk itu BP.POM melakukan penarikan terhadap produk larutan penyegar

cap “KAKI TIGA” tersebut dikarenakan menimbulkan keraguan dan keresahan pada

konsumen. Utamanya ditujukan untuk pengiklanannya terlebih dahulu.

2. Larutan penyegar cap “BADAK”

Permasalahannya sama dengan produk sebelumnya. Pihak dari PT. SINDE

memiliki hak paten atas resep tersebut, namun hanya tidak memiliki hak atas merk

dagang yang selama ini telah beredar di masyarakat. Kemudian PT. SINDE

mengeluarkan produk dengan merk yang berbeda namun dengan ramuan yang sama

seperti produk terdahulunya, yaitu larutan penyegar cap “BADAK”

3. NUTRISARI

Dalam iklan terbarunya NUTRISARI menyebutkan bahwa produk ini

memiliki kandungan vitamin C 100% AKG. Kandungan jeruk nutrisari diperoleh

langsung dari perkebunan jeruk terbaik, jeruk-jeruk dipetik setelah memiliki tingkat

kematangan yang tepat. Jeruk-jeruk tersebut melalui proses pencucian dan pemilihan

dengan standar kualitas yang tinggi. Kemudian, proses ekstraksi dilakukan untuk

mendapatkan minyak jeruk, jus, dan bulir jeruk. Setelah melalui proses pengolahan

termasuk di dalamnya pengolahan menggunakan teknologi enkapsulasi dan granulasi.

Dalam kemasan disebutkan kandungan vitamin C adalah sebanyak 90 mg (per 11

gram takaran saji). Dalam rekomendasi untuk Angka Kecukupan Gizi, jumlah tersebut

dapat memenuhi 100% yang direkomendasikan. Iklan memberikan informasi tentang

kebenaran kuantitas kandungan zat yang ada dalam produk dan prosentase dalam

AKG serta memberikan pengetahuan lebih kepada konsumen.

8

Page 9: MAKALaH IKLAN

4. ADEM SARI

Dalam iklan minuman serbuk Adem sari versi yang terbaru, secara langsung

menyebutkan kekurangan yang ada dalam produk pesaingnya. Dalam iklan

menyebutkan tentang kebenaran kandungan madu “10 mg”, dan secara tidak langsung

menyebutkan merek dagang lain. Dalam PP No. 69 Tahun 1999 tentang label dan

iklan pangan juga disebutkan bahwa iklan pangan dilarang dalam bentuk apapun

untuk diedarkan dan/atau disebarluaskan dalam masyarakat dengan cara

mendiskreditkan produk pangan lain. Walaupun tidak secara langsung menyebutan

nama produk, iklan tersebut dapat menimbulkan kondisi persaingan yang tidak sehat

dan etika periklanan yang kurang baik di kemudian hari.

5. KRATINGDAENG

Dalam salah satu iklan minuman energi Kratingdaeng disebutkan bahwa

“aman diminum 3 kali sehari”. Padahal dalam beberapa penelitian banyak

menyebutkan tentang kandungan kafein yang tinggi pada Kratingdaeng. Apalagi

masih ada zat yang disinyalir dan pernah di isukan berbahaya yaitu glucuronolactone.

Penelitian masih belum menemukan tentang kepastian tentang zat ini, pada 1 botol

Kratingdaeng mengandung 600 mg glucuronolactone yang seharusnya 250 kali dari

yang dianjurkan dari konsumsi normal per hari.

Selain itu, minuman ini juga mengandung taurine, yaitu zat sintetis tiruan asam

amino sulfur, cysteine. Taurine sering ditemukan sebagai bahan yang terkandung

dalam susu formula bayi. Kritik utama dari minuman ini adalah pada jumlah kafein

yang tinggi (sebanding dengan apa yang ditemukan di secangkir kopi) dan kandungan

gula (sekitar 5 sendok teh per 250ml). Kafein memang dapat mematikan dalam dosis

yang besar.

Tetapi jumlah yang diperkirakan mampu berakibat fatal adalah 10 gr dan

untuk itu dibutuhkan 125 botol kemasan Kratingdaeng. Dengan mengabaikan

kampanye marketing dari minuman ini, gula sendiri bukanlah sumber energi yang

lebih baik dibandingkan makanan atau minuman lainnya. Cairan yang terbaik untuk

memulihkan dari dehidrasi hanya mengandung sejumlah garam dan gula. Hal ini yang

membuat Kratingdaeng menjadi minuman yang berbeda bagi kaum olahragawan.

9

Page 10: MAKALaH IKLAN

6. BEBELAC

Iklan susu formula BEBELAC dalam berbagai versi selalu hanya

menampilkan sisi tingkah kelucuan bocah kecil dan tanpa menjelaskan berbagai

macam kandungan yang ada didalam tiap kemasannya. Hal ini tentunya

mempengaruhi respon konsumen yang tentunya akan cenderung bertanya-tanya atau

lebih memilih ke produk yang sudah jelas komposisinya yang tertera dalam iklan

media masa. Tentunya kondisi ini membuat masyarakat kurang mendapatkan

informasi yang jelas.

7. PROMAN

Minuman suplemen energi “PROMAN” termasuk merk baru yang masuk ke

Indonesia. Iklan minuman tersebut banyak menampilkan sisi maskulin dan sensualitas

wanita. Tentunya iklan semacam itu seharusnya mendapatkan porsi jam tayang malam

hari, bukan di siang hari. Kondisi tersebut sepertinya dapat menimbulkan kontroversi

dikalangan masyarakat tentang etika iklan dan komunikasi media elaktronik. Terlebih

lagi disebutkan dalam iklan “energi lima jam”, statement itu terdengar setengah-

setengah ditelinga konsumen, karena dalam iklan tersebut konsumen tidak

mendapatkan informasi yang jelas tentang yang dimaksudkan dengan energi lima jam

tersebut.

8. Bumbu “RACIK” Indofood

Dalam salah satu iklan bumbu instant “RACIK” yang dikeluarkan oleh PT.

INDOFOOD terdapat statement tentang penggunaan produk setiap hari. Kalimat ini

secara tidak langsung menyiratkan keamanan dan kelayakan produk untuk digunakan

setiap harinya dalam penyajian. Hal ini tentunya sudah mengundang polemik terhadap

masalah bahan tambahan makanan kimia. Sudah banyak diketahui dimasyarakat

tentang bahaya akumulasi penggunaan Mono Sodium Glutamate, yaitu peningkatan

potensi kanker pada tubuh. Dan tentunya masih banyak bahan kimia lain yang

terkandung dalam produk yang tentunya tidak lebih baik dari pada bahan masak

alami.

Seharusnya dalam iklan produk-produk semi kimia semacam itu dapat

diatampilkan atau diberikan informasi tentang anjuran batas penggunaan. Hal ini

selain memberikan kenyamanan bagi konsumen juga dapat memberikan perlindungan

secara tidak langsung pada konsumen.

10

Page 11: MAKALaH IKLAN

9. LUWAK WHITE KOFFIE

Iklan produk minuman LUWAK WHITE KOFFIE, pernah menyebutkan

bahwa konsumsi minuman tersebut aman bagi penderita maag, namun faktanya

sedikit berbeda. Salah satu penyebab gastritis adalah meningkatnya asam lambung.

Hal ini bisa disebabkan karena mengkonsumsi makanan dan minuman yang bisa

memicu terjadinya peningkatan asam lambung. Salah satu minuman yang bisa

memicu terjadinya peningkatan asam lambung adalah kopi, karena zat kafein yang

ada didalamnya. Bagi penderita maag tentu akan sangat baik jika mengurangi atau

bahkan menghilangkan kebiasaan mengkonsumsi minuman yang mengandung kafein

dan menggantinya dengan minuman lain yang lebih aman.

Kopi luwak dalam beberapa informasi yang saya dapatkan, memang memiliki

kadar kafein yang lebih rendah dibandingkan kopi-kopi yang lain. Tetapi tetap saja

serendah apapun kadar kafein yang ada didalam kopi luwak akan memberikan potensi

untuk meningkatnya asam lambung yang bisa menyebabkan iritasi lambung. Bila

kemudian ada iklan yang mengatakan bahwa kopi luwak aman bagi penderita maag,

maka perlu kehati-hatian bagi para konsumen yang menderita sakit maag agar tidak

segera percaya dengan iklan tersebut.

Iklan ini semakin menjadi perdebatan akan hal tersebut karena disinyalir

adanya pembohongan publik tentang komposisi. Kopi luwak merupakan salah satu

kopi paling mahal di dunia, namun harga pasaran produk tersebut jauh lebih murah

pertakaran sajinya. Mungkin ini yang menjadi faktor utama penyebab masih tingginya

kadar kafein dalam luwak white koffie.

10. Sossis SO NICE

Iklan sossis siap makan SO NICE yang kerap ditayangkan di media elektronik

menurut kami adalah salah satu iklan yang kurang efektif. Didalam iklan hanya

menampilkan beberapa bintang iklan berpose memakan produk dan dinyanyikan satu

bait lagu yang berulang-ulang. Iklan semacam itu sangat membosankan dimata

pemirsa, kurang kreatifnya dalam konsep iklan menyebabkan kurang diminatinya

produk tersebut, informasi tentang manfaat dan keamanan pangan juga tidak

didapatkan dari iklan tersebut.

11

Page 12: MAKALaH IKLAN

G. KESIMPULAN

Regulasi tentang periklanan dan komunikasi media elektronik sudah banyak jenis

yang diberlakukan, namun regulasi tersebut kurang bisa mengontrol kualitas dari

iklan yang ada

Informasi yang didapat dari iklan kebanyakan hanya mengutamakan pengenalan

dan pemasaran produk, kurang mempertimbangkan informasi keamanan konsumsi

produk

Pengaturan jam tayang iklan dewasa dan seleksi kualitas iklan perlu diperketat

guna memberi kenyamanan konsumen dalam menyaksikan tayangan iklan dan

memilih produk konsumsi.

12