makalah ikk dr amir.doc

27
TAHAP I KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA Nama Kepala Keluarga : Tn. MK Alamat lengkap : Bangun Rejo Bentuk Keluarga : Nuclear Family Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah No. Nama Status L/PUmur Pendidikan Terakhir Pekerjaa n 1. Tn. MK KK L 35 th STM Tukang Pijat 2. Ny. M Istri P 30 th SMP Ibu rumah tangga 3. An. P Anak P 10 th SD Pelajar 4. An. A Anak L 5 th TK Pelajar Sumber : Data Primer, April 2013 Kesimpulan : Tn. Mk, dalam nuclear family yang terdiri atas 4 orang, dengan masalah kesehatan yaitu diabetes melitus tipe II denganpenurunan penglihatan suspect retinopati diabetikum. 1

description

makalah ikk dr amir.doc

Transcript of makalah ikk dr amir.doc

Page 1: makalah ikk dr amir.doc

TAHAP I

KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

Nama Kepala Keluarga : Tn. MK

Alamat lengkap : Bangun Rejo

Bentuk Keluarga : Nuclear Family

Tabel 1. Daftar Anggota Keluarga yang Tinggal dalam Satu Rumah

No. Nama Status L/P UmurPendidikan

TerakhirPekerjaan

1. Tn. MK KK L 35 th STM Tukang Pijat

2. Ny. M Istri P 30 th SMPIbu rumah

tangga

3. An. P Anak P 10 th SD Pelajar

4. An. A Anak L 5 th TK Pelajar

Sumber : Data Primer, April 2013

Kesimpulan :

Tn. Mk, dalam nuclear family yang terdiri atas 4 orang, dengan masalah

kesehatan yaitu diabetes melitus tipe II denganpenurunan penglihatan suspect

retinopati diabetikum.

1

Page 2: makalah ikk dr amir.doc

TAHAP II

STATUS PENDERITA

A. Identitas Penderita

Nama : Tn. MK

Umur : 35 tahun

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Tukang Pijat

Pendidikan : STM

Agama : Islam

Alamat : Bnagun Rejo Yogyakarta

Status Perkawinan : Kawin

Suku : Jawa

Tanggal periksa : 20 April 2012

B. Anamnesis

1. Keluhan Utama : Penglihatan kabur

2. Riwayat Penyakit Sekarang :

Os datang dengan keluhan penglihatan kabur sejak 1 minggu yang

lalu. Os mengatakan keluhan datang tiba-tiba. Pandangan dobel (-), silau

saat terkena cahaya (-), mata sakit (-),mata merah (-), pusing (-). Jika

pasien membaca dan buku dujauhkan, penglihatan tetap tidak menjadi

jelas. Os mengatakan karena keluhan penglihatan nya yang kabur belum

sampai menggangu pekerjaan nya, namun saat membaca sulit karena

terlihat kabur, terutama saat memimpin membaca Yasin. Os mengatakan

sering buang air kecil terutama terbangun pada malam hari 4-5 kali 1

malam, sering haus, sering lapar, dengan penurunan berat badan kira-kira

5 kg. Os mengatakan jika 1 bulan yang lalu setelah pergi berobat ke

puskesmas jetis dan di periksa gula darah nya yaitu 436 mg/dl , kemudian

saat 1 minggu kemudian pasien kontrol di puskesmas jetis gula darah

puasanya 302 mg/dl, dan saat periksa ke puskesmas Tegal Rejo gula darah

2

Page 3: makalah ikk dr amir.doc

sewaktunya 137,5 mg/dl. Os kemudian dirujuk ke RS Jogja dan menurut

dokter spesialis mata keluhan pada penglihatan matanya dikarenakan

karena efek penyakit gua yang diderita. Os saat ini mengkonsumsi obat

yang diberikan dari dokter di puskesmas jetis yaitu metformin 2 x 500 mg

dan glimepirid 1mg pada pagi hari. Dan juga mengkonsumsi obat harbel

yakni teh dain insulin setiap pagi.

3. Riwayat Penyakit Dahulu:

Riwayat sakit gula : (+) diketahui sejak 1 bulan yang lalu

riwayat tensi tinggi : (-)

Riwayat asma : (-)

Riwayat alergi obat/makanan : (-)

Riwayat mondok : (-)

4. Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat penyakit keluarga tidak ada yang menderita penyakit gula,

tekanan darah tinggi, atau penyakit yang lain.

5. Riwayat psikososial

Os megatakan saat ini tidak terganggu dengan penyakitnya dikarenakan belum mengganggu pada pekerjaannya. Os juga mengatakan bahwa banyak orang yang mendukungnya saat tahu os menderita penyakit gula, terutama istri, keluarga dan teman-temnanya. Sehingga merasa dapat melalui dengan baik. Hubungan os dengan keluarga nya baik-baik saja, juga dengan tetangga di lingkungan sekitarnya.

6. Riwayat pekerjaanOs mengatakan saat ini bekerja sebagai tukang pijat dan pekerjaan sapingan lain, seperti menerima undangan rukiyah atau memimpin membaca Yasinan. Os mengatakan penghasilannya sekitar Rp.100.000, dan merasa telah cukup untuk kebutuhan keluarganya. Os tidak merasa kekurangan dengan keadaan perekonomiannya saat ini.

7. Riwayat perkawinanOs saat ini sudah menikah dan memiliki 2 oarang anak. Os merasa hubungannya dengan istrinya baik-baik saja dan bahagia.

8. Riwayat gaya hidupOs mengatakan bahwa os berolahraga sehari-hari karena os jika pergi kemana-mana dia pergi dengan bersepeda. Namun untuk hal makanan os memang sulit untuk mengontrol makanan nya, karena ketika os diundang untuk memimpin membaca Yasinan os tidak dapat menontrol makan nya.

3

Page 4: makalah ikk dr amir.doc

C. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan Umum

Kesadaran compos mentis (GCS E4V5M6), status gizi kesan baik

2. Tanda Vital

BB : 70 kg

TB : 1680 cm

BMI : BB/TB2 = 70/(1,68)2 = 24,80 normoweight

Tensi : 120/80 mmHg

Nadi : 80 x/menit, reguler, simetris

RR : 18 x/menit

Suhu : 36,5 oC

1. Pemeriksaan Neurologis

Fungsi Kesadaran : GCS E4V5M6

Fungsi Luhur : dalam batas normal

Fungsi Vegetatif : dalam batas normal

Fungsi Sensorik :

+ +

+ +

Fungsi Motorik :

K 5 5 T N N RF 2/2 2/2 RP - -

5 5 N N 2/2 2/2 - -

D. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu :

23 April 2013 : 137, 5 mg dl, cholesterol 160, mg/dl, Trigliserida 149

mg/dl, asam urat 5,9 mg/dl.

E. Diagnosis Kerja

Diabetes melitus tipe II normoweight gula darah terkontrol buruk dengan

Suspect Retinopati diabetikum

4

Page 5: makalah ikk dr amir.doc

F. Penatalaksanaan

1. Non medikamentosa

Membatasi konsumsi gula dan makanan berlemak

Olahraga ringan 3 kali seminggu selama 30 menit

Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

Selalu menggunakan alas kaki untuk menghindari komplikasi DM

yang lain, misalnya ulkus

Meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari

Makan dengan porsi kecil namun sering (4-5x sehari)

Edukasi terhadap pasien dan keluarga mengenai:

a. Pemahaman tentang penyakit Diabetes Mellitus tipe II serta

komplikasinya.

b. Pentingnya perubahan gaya hidup (life style modification) meliputi

pengaturan diet, olahraga dan meningkatkan aktivitas fisik.

c. Edukasi untuk pemeriksaan rutin kadar gula darah dan pemeriksaan

anggota gerak, serta rutin meminum obat.

d. Memberikan motivasi kepada penderita dan keluarga untuk dapat

melaksanakan saran terapi untuk drujuk ke pusat kesehatan yang

lebih tinggi, misalnya RSUD Sragen untuk dilakukan funduskopi

dan pemeriksaan lebih lanjut.

e. Memberdayakan peran serta masyarakat sekitar untuk hidup sehat

dan bersih sebagai upaya promotif kesehatan masyarakat, misalnya

pentingnya jamban dan sarana MCK di tiap rumah sebagai langkah

pertama pencegahan penyakit menular di masyarakat.

2. Medikamentosa

Glibenclamid 3x5 mg

Vitamin B Complex 3x1

G. Follow up

Tanggal 6 Juli 2012

5

Page 6: makalah ikk dr amir.doc

S : pandangan kabur

O : KU baik, compos mentis, gizi kesan baik.

Tanda vital : T : 120/70 mmHg RR : 18 x/menit

N : 86 x/menit S : 36,4 ºC

Status Lokalis

Ocular Dextra

Look : oedem (-), hiperemi sekitar mata (-), luka (-), massa dan katarak

di sekitar pupil (-), refleks cahaya (+), pupil 3mm, visus 1/300 (pasien

hanya dapat membedakan lambaian tangan tanpa dapat melihat objek

dengan jelas), jaringan sekitar mata dalam batas normal.

Feel : nyeri (-), tekanan bola mata dalam batas normal

Ocular Sinistra

Look : oedem (-), hiperemi sekitar mata (-), luka (-), massa dan katarak

di sekitar pupil (-), refleks cahaya (+), pupil 3mm, visus 1/300 (pasien

hanya dapat membedakan lambaian tangan tanpa dapat melihat objek

dengan jelas)oedem (+), jaringan sekitar mata dalam batas normal.

Feel : nyeri (-), tekanan bola mata dalam batas normal

A : Diabetes melitus tipe II normoweight gula darah terkontrol buruk

dengan suspect komplikasi retinopati diabetikum

P : Terapi medikamentosa dilanjutkan dan diberikan edukasi tentang

menjaga pola makan dan aktivitas fisik serta edukasi tentang kesehatan

promotif

Tanggal 10 Juli 2012

S : pandangan kabur

O : KU baik, compos mentis, gizi kesan baik.

Tanda vital : T : 120/70 mmHg RR : 18 x/menit

N : 82 x/menit S : 36 ºC

Status Lokalis

Ocular Dextra

6

Page 7: makalah ikk dr amir.doc

Look : oedem (-), hiperemi sekitar mata (-), luka (-), massa dan katarak

di sekitar pupil (-), refleks cahaya (+), pupil 3mm, visus 1/300 (pasien

hanya dapat membedakan lambaian tangan tanpa dapat melihat objek

dengan jelas), jaringan sekitar mata dalam batas normal.

Feel : nyeri (-), tekanan bola mata dalam batas normal

Ocular Sinistra

Look : oedem (-), hiperemi sekitar mata (-), luka (-), massa dan katarak

di sekitar pupil (-), refleks cahaya (+), pupil 3mm, visus 1/300 (pasien

hanya dapat membedakan lambaian tangan tanpa dapat melihat objek

dengan jelas)oedem (+), jaringan sekitar mata dalam batas normal.

Feel : nyeri (-), tekanan bola mata dalam batas normal

A : Diabetes melitus tipe II normoweight gula darah terkontrol buruk

dengan suspect komplikasi retinopati diabetikum

P : Terapi medikamentosa dilanjutkan dan diberikan edukasi tentang

menjaga pola makan dan aktivitas fisik serta edukasi tentang kesehatan

promotif

H. Flowsheet

Nama : Ny. T

Diagnosis : Diabetes melitus tipe II gula darah terkontrol buruk dengan

suspect retinopati diabetikum

7

Page 8: makalah ikk dr amir.doc

Tabel 2. Flow Sheet Ny.T

8

No Tgl TD Nadi RR T Terapi Target Planning

1 3/7/2012

130/ 80

80 18 36,5 - Glibenclamid

- Vit B plex

Mengontrol kadar gula darah diabetikum.

Mencegah terjadinya komplikasi yang lain dari DM

Pemahaman mengenai penyakit penderita dan kesehatan secara umum

Mengontrol konsumsi gula dan makanan berlemak

Olah raga rutin setiap hari seperti jalan kaki pagi

Menjaga kebersihan lingkungan rumah dan sekitarnya

Pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan promotif di masyarakat.

2 6/7/

2012

120

/ 70

86 16 36,4

3 10/0

7/12

120

/70

82 18 36

Page 9: makalah ikk dr amir.doc

TAHAP III

IDENTIFIKASI FUNGSI KELUARGA

A. Fungsi Holistik

1. Fungsi Biologis

Keluarga ini terdiri atas Tn. Y (55 tahun) sebagai kepala keluarga dan

istrinya yaitu Ny. T (50 tahun) yang menderita penyakit Diabetes Mellitus

tipe II, dan Ny. S yaitu ibu dari Tn.Y. Dalam satu rumah terdiri dari 3

orang anggota keluarga.

2. Fungsi Psikologis

Hubungan antaranggota keluarga tampak baik dan harmonis. Hal ini

ditunjukkan dengan sikap saling mendukung satu sama lain. Permasalahan

yang ada dapat diatasi dengan baik dalam keluarga ini. Tn. Y selalu

mengantarkan Ny. T ke sarana kesehatan untuk mendapat perawatan atas

penyakitnya. Sebaliknya, Ny. T juga ikut mendukung pekerjaan Tn.Y

dalam bentuk dukungan moril. Ny. S yang merupakan ibu dari Tn. Y pun

turut membantu pekerjaan rumah tangga, terlebih sejak menantunya

penglihatannya mulai kabur sehingga membatasi aktivitas sehari-harinya.

3. Fungsi Sosio-Ekonomis

Hubungan penderita dan suaminya terhadap masyarakat sekitar cukup

baik. Penderita adalah seorang ibu rumah tangga berusia 50 tahun yang

tinggal bersama suaminya yang bekerja sebagai seorang petani dengan

penghasilan rata-rata Rp 2.000.000,- per bulan. Pasien dan suaminya

memiliki keturunan 2 orang anak laki-laki yang telah berkeluarga dan

tinggal terpisah di kota lain. Tn Y dan Ny. T tinggal satu rumah dengan

ibu dari Tn. Y. Hubungan penderita dan suaminya terhadap masyarakat

sekitar cukup baik. Lingkungan rumah dan sekitarnya tidak terjaga

kebersihannya dan tidak tertata dengan baik karena di dalam rumah

9

Page 10: makalah ikk dr amir.doc

terdapat ruangan yang berisi kandang ayam, pasien sudah sulit melalukan

aktivitas sehari-hari sehubungan dengan menata dan membersihkan rumah

dikarenakan keluhan pada matanya yang penglihatannya kabur.

Pencahayaan dan ventilasi di dalam rumah pun dinilai kurang memadai

untuk rumah yang sehat Sarana kebersihan lainnya seperti MCK, keluarga

ini telah memilikinya yang letaknya terpisah dari rumah induk yaitu di

bagian belakang, sumber air yang dipakai berasal dari sumur. Cara

mengelola sampah rumah tangga sehari-hari dengan cara dibakar.

B. Fungsi Fisiologis

Tabel 3. APGAR Tn. D dan Ny. L terhadap Keluarga

A.P.G.A.R. Ny. S terhadap keluargaSering /Selalu

Tn.Y Ny.T Ny. S

A Saya puas bahwa saya dapat kembali ke keluarga saya bila saya menghadapi masalah

2 2 2

P Saya puas dengan cara keluarga saya membahas dan membagi masalah dengan saya

2 2 2

G Saya puas dengan cara keluarga saya menerima dan mendukung keinginan saya untuk melakukan kegiatan baru atau arah hidup yang baru

2 2 2

A Saya puas dengan cara keluarga saya mengekspresikan kasih sayangnya dan merespon emosi saya seperti kemarahan, perhatian dll

2 2 2

R Saya puas dengan cara keluarga saya dan saya membagi waktu bersama-sama

2 2 2

Total Scoring APGAR 10 10 10

Rekomendasi nilai APGAR Tn. Y, Ny.T dan Ny.S = 10, fungsi keluarga

dalam keadaan baik

10

Page 11: makalah ikk dr amir.doc

C. Fungsi Patologis

Untuk menilai fungsi patologis digunakan SCREEM, antara lain :

Tabel 5. SCREEM

SUMBER PATOLOGI KETHubungan keluarga dengan masyarakat sekitar cukup baik, pasien

dan keluarga sering menghadiri acara serta hajatan di lingkungannya-

Cultural Kepuasan atau kebanggaan terhadap budaya cukup baik. Menerapkan adat,budaya jawa dalam kehidupan sehari-hari. _

Religius Pemahaman agama cukup baik, sering solat berjamaah di mushola dekat rumah bersama tetangga. -

Ekonomi Ekonomi keluarga ini terbilang cukup untuk biaya kebutuhan sehari-hari

-

Edukasi Tingkat pendidikan penderita dan istrinya tergolong rendah. Namun, semua anaknya tuntas sekolah hingga SMK. -

Medical Bila mengalami masalah kesehatan, keluarga tanpa ragu mendatangi sarana kesehatan, baik itu bidan , PKD ataupun puskesmas.

_

Kesimpulan :

Tidak terdapat fungsi patologis dalam keluarga Ny. T

D. Genogram

Alamat lengkap : Karang Malang RT 13 RW 14 Masaran Sragen

Bentuk Keluarga : Extended Family

Diagram 1. Genogram Keluarga

Sumber : Data Primer, Juli 2012

Keterangan :

11

Ny. T, 50 thTn. Y, 55 th

Tn.JS Tn.BS

Ny. S, 75 th

Page 12: makalah ikk dr amir.doc

Kesimpulan :

Penyakit yang diderita pasien tidak diderita oleh anggota keluarga

lainnya. Tidak didapatkan hubungan familial (menurun) dari penyakit

penderita, orangtua penderita tidak menderita DM. Suami dan kedua orang

tuanya tidak menderita DM. Penyakit tersebut juga belum diketahui menurun

terhadap anak penderita.

EE Pola Interaksi Keluarga

Diagram 2 . Pola interaksi keluarga

Tn. Y : Kepala keluarga

Ny. T : Istri/penderita

Ny. S : Ibu Tn. Y

Kesimpulan :

Dari diagram di atas pola interaksi 2 arah antar anggota keluarga berjalan

baik dan harmonis yaitu antara penderita dengan suaminya serta ibu

mertuanya. Tidak sampai terjadi konflik atau hubungan buruk antar anggota

keluarga.

12

Keterangan :

: Hubungan kurang baik

: Hubungan baikTn. Y55 th

Ny. T50 th

Ny. S75 th

Page 13: makalah ikk dr amir.doc

EF Faktor Perilaku dan Non-Perilaku

Faktor perilaku Faktor non perilaku

Kesimpulan :

Faktor perilaku dan non-perilaku keluarga berpengaruh terhadap kesehatan Ny. T

EG Identifikasi Lingkungan Rumah

Lingkungan indoor:

1. Luas rumah: ±10 x 5 m2

2. Memiliki 2 kamar tidur pribadi

3. Memiliki kamar mandi, jamban dan sumur

4. Memiliki 1 ruang keluarga sekaligus ruang

tamu.

5. Memiliki dapur.

6. Berdinding tembok pada bagian dalam dan

luar.

7. Berlantai ubin dengan atap genteng tanpa

langit-langit.

8. Ventilasi kurang, pencahayaan kurang

13

PENGETAHUANPengetahuan dan kesadaran penderita mengenai penyakitnya cukup baik.

SIKAPKontrol gula dan asupan makanan burukKurang melakukan aktivitas fisik

TINDAKANSuami penderita selalu mengantarkan penderita berobat dan kontrol ke bidan, PKD, Puskesmas

LINGKUNGANRumah belum memenuhi syarat kesehatan (kebersihan, ventilasi, dan cahaya kurang memadai)

KETURUNANTidak memiliki riwayat penyakit DM tipe II di keluarganya/keturunan-nya.

PELAYANAN KESEHATANRutin kontrol ke puskesmas, PKD, bidan untuk kontrol dan berobat.

Keluarga Ny. T

Page 14: makalah ikk dr amir.doc

: pintu

Gambar. 2. Denah Indoor Rumah Keluarga Ny.T

Lingkungan outdoor:

1. Teras dan halaman rumah tidak begitu luas, terdapat pada bagian

depan dan belakang rumah

2. Jarak rumah dengan jalan sekitar ± 4 m.

3. Jarak rumah dengan tetangga ± 2 m

4. Eliminasi sampah dengan cara dibakar

14

WC

Sumur

Kamar tidur Kamar tidur

Kandang Ayam

Dapur

Ruang Tamu

Page 15: makalah ikk dr amir.doc

7. TAHAP IV

8. DIAGNOSIS HOLISTIK

1. Holistik

Ny. T, 50 tahun dalam extended family, menderita Diabetes Melitus tipe II

dengan retinopati diabetikum, hidup dalam keluarga yang harmonis dan

hubungan sosial yang baik dengan masyarakat sekitar.

2. Biologi

Diabetes melitus tipe II normoweight gula darah terkontrol buruk dengan

suspect retinopati diabetikum.

3. Psikologis

Hubungan antaranggota keluarga terjalin baik dan saling mendukung.

4. Sosial dan ekonomi

Interaksi keluarga penderita dengan lingkungan sekitarnya berlangsung baik.

Kondisi ekonomi keluarga termasuk cukup mampu untuk membiayai kontrol

kesehatan, pengobatan dan kehidupan sehari-hari.

15

Page 16: makalah ikk dr amir.doc

TAHAP V

PEMBAHASAN DAN SARAN KOMPREHENSIF

A. Pembahasan

Diabetes Mellitus tipe II (DM tipe II) adalah suatu kelompok kelainan

metabolisme yang ditandai oleh hiperglikemia kronis sebagai akibat adanya

defek sekresi insulin, kinerja insulin, atau kombinasi keduanya.

Hiperglikemia kronis pada DM tipe II dihubungkan dengan terjadinya

kerusakan jangka panjang, disfungsi, kegagalan berbagai organ tubuh,

terutama pada syaraf, ginjal, jantung, dan pembuluh darah.

Penyakit DM tipe II ini dalam perjalanannya merupakan penyakit

degeneratif menahun yang progresif, merupakan penyakit yang hanya dapat

dikontrol, tetapi belum bisa sembuh secara total. Sehingga, apabila kadar gula

darah tidak terkontrol dengan baik, dapat terjadi berbagai komplikasi lainnya,

baik dalam jangka waktu pendek (akut) ataupun panjang (kronis).

Salah satu diantaranya adalah adanya komplikasi yang melibatkan sel-

sel syaraf, yaitu retinopati diabetik yang merupakan komplikasi diabetes pada

retina. Penderita akan mengalami penurunan penglihatan yang progresif. Hal

ini sering terjadi pada penderia DM dengan gula darah tak terkontrol atau

terkontrol buruk dan mengakibatkan penderita terganggu aktivitas sehari-

harinya karena pandangan semakin kabur. Hal ini juga yang kemungkinan

terjadi pada penderita Ny. T.

Ada beberapa point yang berpengaruh terhadap masalah kesehatan

penderita, antara lain pengetahuan penderita dan keluarganya tentang

penyakit DM yang kurang memadai, gaya hidup penderita yang kurang aktif

serta kondisi tempat tinggal dan lingkungan penderita yang kurang

mendukung bagi kesehatan penderita.

16

Page 17: makalah ikk dr amir.doc

Pengetahuan penderita dan keluarganya tentang penyakit DM yang

kurang memadai, termasuk tentang berbagai komplikasi yang dapat terjadi.

Hal ini menyebabkan penderita kurang memperhatikan perawatan terhadap

kebersihan diri dan lingkungannya. Selain itu pula ketidaktahuan penderita

dan keluarga mengenai faktor keturunan DM dalam keluarga sehingga tidak

dapat diketahui apakah faktor keturunan berperan dalam kasus ini.

Gaya hidup penderita yang cenderung kurang aktif juga berpengaruh

terhadap kesehatan penderita. Di samping diet makanan yang rendah gula dan

lemak, serta diet tinggi serat dan peningkatan aktivitas fisik juga penting bagi

para penderita DM. Penderita diketahui sangat jarang melakukan aktivitas

fisik, bahkan untuk sekedar senam ringan dan jalan di pagi hari. Padahal, hal

ini cukup penting untuk membantu regulasi metabolisme tubuh.

Kondisi rumah dan lingkungan penderita yang kurang tertata dan

terawat serta kebersihan yang kurang akan dapat menimbulkan risiko

kesehatan yang baru, misalnya risiko komplikasi ulkus DM bila pasien

tersandung barang-barang yang tergeletak di lantai rumah dan risiko efek

psikologis yang kurang baik karena dirasakan ruangan kurang nyaman.

B. Saran Komprehensif

1. Promotif

a. Edukasi untuk keluarga yang bertujuan pada perubahan perilaku

menuju pola hidup bersih, sehat dan teratur. Edukasi kepada pasien dan

keluarganya untuk membersihkan dan menata rumah, terutama kamar

penderita serta ruang keluarga/tamudan pemisahan area kandang

ternak dan rumah.

b. Perlu diberikan pengetahuan yang benar tentang penyakit DM

terhadap penderita dan keluarganya, termasuk komplikasi dan

pengobatannya

c. Pemberdayaan masyarakat untuk ikut serta dalam upaya promotif

kesehatan, misalnya dengan menjaga kebersihan diri dan

17

Page 18: makalah ikk dr amir.doc

lingkungannya sebagai langkah awal pencegahan penyakit menular di

masyarakat

2. Preventif

a. Batasi konsumsi gula, lemak dan kolesterol, tingkatkan makan

makanan berserat misalnya sayur dan buah, serta rutin memeriksakan

diri ke sarana kesehatan agar kadar glukosa darah terkontrol baik.

b. Berolahraga ringan secara rutin 3 kali seminggu selama 30 menit

seperti senam ringan, jalan santai, dll.

c. Edukasi pada anggota keluarga (terutama anak penderita) untuk

melakukan screening kadar gula darah dan profil lipid pada usia 30-40

tahun karena terdapat faktor risiko genetik pada penyakit diabetes

melitus.

3. Kuratif

a. Tujuan terapi pada penderita DM adalah

untuk mempertahankan kadar gula darah dan profil lipid dalam batas

normal. Ini dicapai dengan kontrol rutin kadar gula darah dan profil

lipid dan melanjutkan pengobatan yang telah dijalani oleh penderita.

b. Keluarga harus berperan serta dalam

pengobatan serta perawatan diri penderita.

4. Rehabilitatif

a. Penderita dianjurkan untuk tetap aktif dalam kegiatan masyarakat

(misalnya dalam kegiatan kerja bakti atau perkumpulan musyawarah di

kampungnya) untuk mengurangi stres.

b. Cukup berolahraga ringan

secara teratur dan cukup beristirahat untuk mengembalikan kebugaran

tubuh dan meningkatkan daya tahan tubuh.

18

Page 19: makalah ikk dr amir.doc

DAFTAR PUSTAKA

Hermawan, Guntur. 2006. Bed Side Teaching Ilmu Penyakit Dalam. Editor Arifin, dkk. Sebelas Maret Univercity Press. Surakarta

Ganiswarna, S. G. 2007. Farmakologi dan Terapi. Edisi V. Jakarta: FKUI.

Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. 2006. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia. PERKENI. Jakarta.

Prasetyawati A.E. 2010. Kedokteran Keluarga. Jakarta: Rineka Cipta.

19