Makalah Harta Yang Wajib Dizakati (Sukma 03-2014)

25
MAKALAH HARTA YANG WAJIB DIZAKATI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “FIQIH ZAKAT” Dosen Pembimbing: Drs. NUR HADI, M.HI Disusun Oleh Kelompok 6: 1. SUKMA DAMAYANTI (2824133114) 2. SUSI PUSPARENI (2824133115) 3. TITIN ZAKIYAH (2824133116) KELAS : ES D

description

harta yang wajib dizakati

Transcript of Makalah Harta Yang Wajib Dizakati (Sukma 03-2014)

Dinar-Dirham

MAKALAH

HARTA YANG WAJIB DIZAKATI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah FIQIH ZAKAT

Dosen Pembimbing: Drs. NUR HADI, M.HI

Disusun Oleh Kelompok 6:

1. SUKMA DAMAYANTI(2824133114)2. SUSI PUSPARENI(2824133115)3. TITIN ZAKIYAH(2824133116)

KELAS : ES D

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN) TULUNGAGUNGMARET 2014DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL iDAFTAR ISI ii

Bab I PeNdahuluan 1A. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 1

Bab II PEMBAHASAN 2A.Sejarah Uang 2B.Barter Tahapan Penting Sejarah Uang 4C.Sejarah Uang Logam5D.Sejarah Uang Kertas 5E.Sejarah Uang Modern 6F.Dinar dan Dirham 7

Bab III PENUTUP 13A. Kesimpulan 13

DAFTAR PUSTAKA 14

4

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangZakat adalah ibadah maaliyah ijtimaiyyah yang memiliki posisi yang sangat penting, strategis dan menentukan, baik dilihat dari sisi ajaran Islam maupun dari sisi pembangunan kesejahteraan umat. Sebagai suatu ibadah pokok, zakat termasuk salah satu rukun Islam yang ketiga sehingga keberadaannya dianggap sebagai maluum minad-diin bidh-dharuurah atau diketahui secara otomatis adanya dan merupakan bagian mutlak keimanan seseorang.Dalam al-Quran terdapat pula berbagai ayat yang memuji orang-orang yang secara sungguh-sungguh menunaikannya. Zakat merupakan kewajiban yang tercantum dalam al-Quran, artinya jika kita mengerjakannya, kita mendapat pahala, jika tidak makan akan mendapat dosa.

B. Maksud dan TujuanDengan adanya penjelasan dari hal-hal mengenai zakat, diharapkan pembaca dapat memahami dan menelaah lebih jauh tentang materi yang akan dipelajari, yaitu tentang harta yang wajib dizakati serta dapat mengetahui hikmah dan manfaat dari berzakat. Selain itu, tujuan dari pembelajaran ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan pemahaman yang telah didapat dari materi yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

C. Pengertian-Pengertian Isi JudulZakat yaitu harta yang wajib disisihkan oleh seseorang muslim atau badan usaha yang dimiliki oleh orang muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya. Dalam makalah ini membahas mengenai zakat barang tambang dan hasil laut, zakat investasi dan properti, zakat profesi, arti dari masing-masing zakat tersebut, yaitu pertama, zakat barang tambang dan hasil laut adalah segala sesuatu yang merupakan hasil eksploitasi dari kedalaman tanah dan kedalaman laut.Kedua, zakat investasi dan properti adalah kekayaan yang wajib zakat atas materinya dikenakan bukan karena diperdagangkan, tetapi karena mengalami pertumbuhan yang memberikan penghasilan dari lapangan usaha pemiliknya. Ketiga, zakat profesi adalah buah dari hasil kerja keras yang menguras otak dan keringat manusia yang dilakukan oleh setiap orang.

D. Ruang Lingkup atau Batasan-Batasan MasalahDalam makalah ini, kami membahas mengenai harta kekayaan yang wajib dizakati, tetapi kami hanya membahas pada materi yang mengenai zakat hasil tambang dan laut, zakat investasi dan properti dan zakat profesi. Jika ada pertanyaan yang menyimpang dari materi tersebut, kami tidak akan menjawabnya. Dalam makalah ini, kami ini membahas mengenai harta dan kekayaan yang wajib dizakati, yaitu zakat dan barang tambang hasil laut yang meliputi pengertian, nisab-nisabnya, pendapat-pendapat para ulama. Zakat investasi dan properti yang meliputi: pengertian, nisab-nisabnya dan cara menetapkan zakat. Zakat profesi yang meliputi: pengertian, landasan hukum, dan nisab-nisabnya.

BAB IIPERMASALAHAN

Makalah ini terdapat permasalahan-permasalahan yang harus dibahas. Judul dalam makalah ini mengenai harta kekayaan yang wajib dikeluarkan zakatnya dan membahas mengenai hasil tambang dan laut, zakat investasi dan properti, zakat profesi. Banyak pertanyaan-pertanyaan yang akan kami bahas dalam makalah ini. Dalam materi tersebut, kami menemukan permasalahan, yaitu:1. Bagaimana rincian dari unsur kekayaan barang tambang dan hasil laut?2. Berapa nisab dalam zakat kekayaan barang tambang dan hasil laut?3. Bagaimana cara menetapkan zakat gedung, pabrik dan sejenisnya yang diinvestasikan?4. Berapa nisab zakat investasi?5. Apa syarat dan berapa besaran nisab zakat profesi?6. Apa saja asset yang wajib zakat dalam zakat profesi?

BAB IIIPEMBAHASAN

A. Zakat Barang Tambang dan Hasil Laut1. Rincian Unsur Kekayaan Barang Tambang Hasil pertambangan termasuk harta yang terlihat. Para fuqoha berbeda pendapat tentang hasil pertambangan apa saja yang terkena wajib zakat. Abu Hanifah mewajibkan zakat pada hasil tambang yang bisa dicetak, misalnya emas, perak, kuningan dan tembaga. Ia tidak mewajibkan zakat pada hasil tambang yang tidak bisa dicetak misalnya batu. Abu Yusuf mewajibkan zakat pada hasil tambang yang digunakan untuk perhiasan, misalnya permata. Menurut Imam Syafii, zakat hanya wajib pada perak dan emas, jika setelah dibersihkan mencapai senisab.[footnoteRef:1] [1: Imam Al-Mawardi, Al-Hakam As-Sulthaaniyah fi Al-Wilaayah Ad-Diniiyah, (Beirut: Dear el Kitab Al-Araby, 2000), h. 213-214]

2. Nisab dalam Zakat Kekayaan Barang Tambang Para fuqoha berbeda pendapat mengenai besarnya zakat hasil tambang, ada 3 pendapat dalam permasalahan ini:a. Dua setengah persen seperti perak dan emasb. Dua puluh persen harta terpendamc. Keadaannya harus dikaji. Jika hasil tambang tersebut memerlukan pembiayaan banyak, besar zakatnya adalah dua setengah, jika pembiayaannya sedikit, besar zakatnya adalah dua puluh persen, hasil tambang tidak memerlukan waktu satu tahun untuk dikeluarkan zakatnya, karena is termasuk manfaat yang harus dizakati pada waktunya.[footnoteRef:2] [2: Ibid.]

B. Zakat Investasi dan PropertiBarter adalah sebuah tahap penting dalam sejarah uang dunia. Pada zaman purba, manusia belum mengenal uang. Untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan, mereka harus menukarkan barang yang mereka miliki dengan orang lain yang memiliki barang yang mereka inginkan. Sistem saling bertukar barang ini disebut dengan sistem Barter. Ternyata sistem barter ini terbukti sangat efektif. Dengan adanya barter ini, orang menjadi sangat dimudahkan untuk memiliki barang dan memenuhi kebutuhannya. Mereka sama-sama merasa diuntungkan. Barter merupakan sistem transaksi yang pertama kali digunakan manusia. Namun dalam perjalanannya terdapat beberapa kendala, yaitu:1. Sulitnya menyamakan keinginan atas barang yang ditukarkan;2. Sulitnya menentukan kadar nilai barang yang ditukarkan karena ada perbedaan jenisnya;3. Sulitnya menyimpan komoditas yang kita miliki sampai kita menemukan orang yang menginginkan atas komoditas tersebut. [footnoteRef:3] [3: Ibid., h. 43]

Masalah lain yang muncul misalnya masalah transportasi. Untuk dapat saling bertukar barang, tentunya mereka harus saling bertemu. Sedangkan pada zaman dahulu manusia mempunyai tempat tinggal yang jaraknya biasanya cukup berjauhan. Untuk dapat saling bertukar barang mereka harus membawa barang dagangan mereka masing-masing ke suatu tempat pertemuan. Seringkali masalah yang timbul adalah mereka merasa kerepotan membawa barang dengan jumlah banyak dan jauh. Belum lagi resiko rusaknya barang selama perjalanan.Dari situlah semakin lama muncul ide-ide mereka untuk menggunakan alat pembayaran yang lebih pasti. Mereka membutuhkan sebuah alat pembayaran yang mempunyai nilai yang tetap, mudah dibawa, berlaku untuk semua jenis barang, dan tidak mudah rusak.

C. Zakat ProfesiSetelah melalui perjalanan yang panjang, berakhirlah masa sistem barter dan mulai ditemukanlah mata uang sebagai penggantinya. Satu tonggak sejarah yang sangat penting lainnya adalah munculnya mata uang sebagai alat pembayaran resmi yang mulai berlaku saat itu. Munculnya mata uang ini tidak secara bersamaan di seluruh dunia. Berbeda negara, kota, atau bahkan beda tempat beda pula masa berlakunya uang ini. Bahkan sampai dengan detik ini pun di beberapa negara masih ada beberapa suku yang masih belum mengenal atau belum mau menggunakan mata uang sebagai alat pertukaran. Masih ada sebagian suku tertentu yang masih menggunakan sistem barter.Sejarah uang dimulai dari uang logam. Pada awal mulanya manusia menggunakan barang berharga atau barang khusus sebagai mata uang seperti batu, logam, dan lain sebagainya. Lalu di beberapa peradaban muncullah mata uang logam. Uang logam digunakan karena logam dianggap sebagai barang berharga. Selain itu logam juga dinilai sangat mudah dibentuk, dan bisa dibawa dengan lebih mudah.[footnoteRef:4] [4: Sejarah Uang dan Perkembangannya di Dunia dalam http://kumpulansejarah1001.blogspot.com/2012/12/sejarah-uang.html, diakses tanggal 16 Maret 2014.]

Kemudian di beberapa bangsa mulai muncullah jenis uang logam yang dibuat dengan bentuk dan gambar tertentu di kedua sisinya. Pada masa itu ada beberapa jenis logam yang dipakai seperti emas, perak, perunggu, besi, dan lain-lain. Bentuknya pun tidak selalu bundar, ada pula yang berbentuk lonjong, kotak, segitiga, dan lain-lain.

D. Sejarah Uang KertasSejarah uang dunia telah melalui masa yang panjang dengan munculnya sistem barter, dan munculnya uang logam. Kini selanjutnya perkembangan uang melewati sebuah babak lain yaitu dengan munculnya jenis uang kertas.

Sejarah uang kertas muncul dari kendala lain yang dirasakan setelah adanya uang logam. Pada saat melakukan transaksi dengan jumlah yang banyak, manusia merasa mulai agak kerepotan dengan jumlah banyaknya uang logam yang harus mereka bawa. Selain karena banyak dan berat, masalah lainnya adalah persediaan logam yang juga terbatas.[footnoteRef:5] [5: Ibid.]

Lalu muncullah ide manusia untuk membuat mata uang dari bahan kertas. Ternyata uang kertas ini sangat disukai, walaupun lebih mudah rusak namun uang kertas ini sangatlah ringan untuk dibawa kemanapun. Selain lebih ringan, nilainyapun bisa dibuat dengan bervariasi.

E. Sejarah Uang Modern Setelah munculnya uang kertas, sejarah uang berlanjut dengan adanya uang modern. Uang modern yang ada sekarang ini ada beberapa jenis, misalnya deposito, check, giro, dan lain-lain. Sekarang ini alat pembayaranpun tidak selalu dengan menggunakan uang secara fisik. Saat berbelanja suatu barang sekarang ini kita sudah bisa menggunakan alat pembayaran yang lainnya misalnya kartu kredit.Semakin lama sejarah perkembangan uang semakin mengalami kemajuan yang banyak. Uang dan alat pembayaran semakin berkembang dengan pesat. Alat pembayaran tidak lagi menggunakan uang fisik yang dibawa kesana-kemari. Banyak cara sudah bisa digunakan untuk menggantikan uang logam dan uang kertas.Dengan perkembangan sejarah uang yang pesat ini, manusia semakin dimudahkan dalam menggunakannya. Bahkan dengan adanya Bank sebagai media untuk menyimpan uang dan mengirimkan uang, sekarang ini manusia tidak perlu lagi menyimpan uang dalam jumlah yang banyak di rumah masing-masih.Selain itu juga manusia bisa semakin mudah mengirimkan uang dari satu tempat ke tempat lain di bagian dunia manapun yang masih bisa dijangkau. Tentunya harapan kita bahwa semakin hari perkembangan sejarah uang akan semakin memudahkan manusia sebagai pemakai utamanya.[footnoteRef:6] [6: Ibid.]

F. Dinar dan DirhamDalam penggunaan uang, bangsa Arab telah mengenal solidus, mata uang emas yang dipakai sejak zaman Romawi, dan dirham perak yang dipakai Bangsa Persia, sebelum Islam datang. Dan dalam sejarah Islam, penggunaan uang dimungkinkan karena tidak bertentangan dengan ajaran Islam. Setelah Islam datang, dan selama kehidupan Nabi Muhammad SAW, pemakaian solidus dan dirham tetap diteruskan. . Rasulullah dan para sahabat menggunakan dinar dan dirham di samping sebagai alat tukar, dinar dan dirham juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum-hukum syari, seperti kadar zakat dan ukuran pencurian. Pada masa kenabian, uang dinar dan dirham digunakan sebagai alat transaksi perdagangan oleh masyarakat arab. Masyarakat Arab Quraish memiliki tradisi melakukan perjalanan dagang dua kali dalam setahun, yaitu pada musim panas ke negeri Syam (Syria sekarang) dan pada musim dingin ke negeri Yaman.[footnoteRef:7]. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Quraisy ayat 1-4 : [7: Ahmad Hasan, Mata Uang Islami, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), h. 31.]

Karena kebiasaan orang-orang Quraish, (yaitu) kebiasaan mereka bepergian pada musim dingin dan musim panas. Maka hendaklah mereka menyambahTuhan pemilik rumah ini (Ka'bah). Yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan mengamankan dari ketakutan (QS Al-Quraisy/106:1-4)

Dalam Al Quran secara eksplisit disebutkan emas (dinar) dan perak (dirham) sebagai mata uang, sebagai harta atau sebagai lambang kekayaan yang dimiliki. Sebagaimana disebutkan dalam QS. At-Taubah ayat 34 yang menjelaskan orang yang menimbun emas dan perak, baik dalam bentuk mata uang maupun dalam bentuk kekayaan biasa dan mereka tidak mau mengeluarkan zakatnya akan diancam dengan azab yang pedih Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (QS. At-Taubah/09: 34)

Disamping disebutkan dalam ayat-ayat Al Quran, Dinar dan Dirham disebutkan banyak sekali dalam Hadits Nabi Muhammad SAW. 1. Dinar dengan Dirham, tidak ada kelebihan di antara keduanya (jika dipertukarkan); dan Dirham dengan Dinar dan tidak ada kelebihan di antara keduanya jika dipertukarkan.2. Dalam Hadits yang lain Nabi Muhammad menggunakan istilah wariq; Uang logam perak yang jumlahnya di bawah lima auqiyah tidak ada kewajiban zakat atas nya. (HR. Bukhari dan Muslim)Awwaq adalah bentuk jamak dari dari kata auqiyah yang berarti empat puluh Dirham. Dengan demikian tidak ada kewajiban zakat harta bagi orang yang memiliki harta kurang dari dua ratus Dirham.Dinar dan Dirham dibedakan menurut beratnya. Mata uang Dinar mengandung emas 22 karat dan terdiri dari pecahan setengah Dinar dan sepertiga Dinar. Pecahan yang lebih kecil didapat dengan memotong uang, Iman Ali r.a misalnya pernah membeli daging dengan memotong 2 karat dari Dinar (HR. Abu Daud). Dirham terdiri dari beberapa pecahan nash (20 Dirham), nawat (5 Dirham), dan shaira (1/60 Dirham). Standar Timbangan Dinar1 Dinar= 1 Mitsqal= 22 Qirath

10 Dirham= 7 Mitsqal

1 Mitsqal= 72 Butir gandum ukuran sedang yang dipotong kedua ujungnya

1 Mitsqal= 6000 Biji khardal barriy (sawi)

1 Mitsqal= 4.25 gram

1 Dirham=14/20 mitsqal = 7/10 mitsqal =7/10 X 4.25 gram = 2.975 gram perak

Nilai tukar Dinar-Dirham relatif stabil pada jangka waktu yang panjang dengan kurs Dinar-Dirham 1 : 10. Pada saat itu perbandingan emas-perak 1 : 7, sehingga 1 Dinar 20 karat setara dengan 10 Dinar 44 karat. Reformasi moneter pernah dilakukan oleh Abdul Malik yaitu Dirham diubah menjadi 15 karat dan pada saat yang sama Dinar dikurangi berat emasnya dari 4,55 menjadi 4,25 gram. Di zaman Ibnu Fakih (289 H) nilai Dinar menguat menjadi 1 : 17, namun kemudian stabil pada kurs 1 : 15. Setelah reformasi moneter Abdul Malik, ukuran-ukuran nilai adalah sebagai berikut : satu Dinar 4,25 gram, satu Dirham 3.98 gram, satu uqiyya 40 Dirham, satu mitsqal 22 karat, satu ritl (liter) 12 uqiyya setar dengan 90 mitsqal, satu qits 8 ritl setara dengan setengah sa, satu qafiz 6 sa setara seperempat artaba, satu wasq 60 sa satu jarib 4 qafiz.Seribu tahun kemudian, kurs 1 : 15 ini juga berlaku di Amerika di tahun 1792-1834M. Berbeda dengan langkah yang diambil Abdul Malik dengan reformasi moneternya Amerika tetap mempertahankan kurs ini walaupun di negara-negara Eropa nilai mata uang emas menguat pada kisaran kurs 1 : 15,5 sampai 1 : 16,6, Walhasil mata uang emas mengalir keluar dan mata uang perak mengalir masuk ke Amerika. Kejadi ini yang dikatakan oleh Thomas Gresham (1519-1579 M) sebagai bad money drives out good money atau uang kualitas buruk akan menggantikan uang kualitas baik.[footnoteRef:8] [8: Adiwarman A. Karim, Ekonomi Makro Islami, Cetakan ke-2, (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007), h. 58]

Penggunaan uang dinar merupakan suatu solusi atas perekonomian dunia yang menggunakan uang fiat. Penggunaan uang fiat menimbulkan ketidakstabilan perekonomian dunia, untuk mengatasi hal itu dibutuhkan mata uang yang lebih stabil yaitu dinar emas. Pada tahun 1250M/648H di negara Mesir uang dinar yang dijadikan sebagai dasar moneter pernah dipengaruhi oleh penggunaan uang fulus yaitu uang campuran dari kuningan dan tembaga. Penggunaan uang fulus dan ditambah oleh kondisi perekonomian yang buruk telah menyebabkan harga yang tidak stabil. Untuk mengatasi hal tersebut Al-Maqrizi (768 845 H) dalam bukunya Ighotsatul Ummah bi Kasyfil Ghummah menjelaskan kondisi tersebut secara terperinci serta memberikan jalan keluar bagi kondisi perekonomian Mesir pada waktu itu. Diantara pemikiran al-Maqrizi tersebut adalah:1. Hanya dinar dan dirham yang bisa digunakan sebagai uang2. Menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money)3. Membatasi penggunaan uang fulus Menurut al-Maqrizi yang dikutip oleh Karim mengungkapkan bahwa untuk mengatasi kondisi tersebut, uang dinar dan dirham harus kembali digunakan dalam perdagangan barang dan jasa seperti pembayaran upah para pekerja. Untuk mendukung penggunaan uang dinar dan dirham terebut maka pemerintah harus menghentikan penurunan nilai uang (debasement of money) serta membatasi penggunaan uang fulus hanya untuk transaksi dalam skala kecil dan hanya untuk transaksi kebutuhan sehari-sehari rumah tangga. Sedangkan dinar dan dirham digunakan untuk transaksi dalam skala besar seperti perdagangan luar negeri dan transaksi domestik lainya.[footnoteRef:9] [9: Ibid., h. 60]

Ada beberapa alasan dari penggunaan mata uang dinar Islam dalam menuju stabilitas sistem moneter, antara lain:1. Uang yang stabil. Pebedaan uang dinar dengan uang fiat adalah kestabilan nilai uang tersebut. Setiap mata uang dinar mengandung 4.25 gram emas 22 karat dan tidak ada perbedaan ukuran emas yang dikandung dinar pada setiap negara, tidak ada perbedaan nilai dinar yang digunakan di Irak dengan dinar yang digunakan di negara Arab saudi. Uang dinar tidak mengalami inflasi semenjak zaman Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassallam hingga sekarang. Sebuah penelitian telah dilakukan oleh professor Roy Jastram dari Berkeley University dengan menulis buku tentang The Goldent Constant. Ia melakukan penelitian harga emas terhadap beberapa komoditi untuk waktu 400 tahun hingga 1976. hasil dari penelitiannya adalah bahwa harga emas adalah konstan dan stabil. Sekalipun selama waktu tersebut telah terjadi krisis, perang, dan bencana alam nilai emas relatif stabil.2. Alat tukar yang tepat. Dengan adanya nilai yang stabil dan standar yang sama di setiap negara, dinar akan memberikan kemudahan dan kelebihan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi domestik dan transaksi internasional sekalipun. Dinar adalah mata uang yang berlaku secara sendirinya, berbeda dengan fiat money sebagai legal tender yang membutuhkan pengesahan berupa hukum oleh pemerintah yang mencetaknya. Uang dinar emas adalah uang sudah dikenal selama berabad-abad, sehingga tidak diperlukan adanya proses penghalalan dan pengesahan sebagai uang 3. Mengurangi Spekulasi, Manipulasi dan Arbitrasi. Nilai dinar yang sama akan mengurangi tingkat spekulasi dan arbitrasi di pasar valuta asing, karena kemungkinan perbedaan nilai tukar akan sulit terjadi. Jika dinar sudah menjadi single currency yang sama di setiap negara, maka tidak akan ada perbedaan nilai dinar di setiap negara yang memberikan keuntungan yang besar kepada para spekulator-spekulator tersebut.4. Karena setiap transaksi Dinar dan dirham akan didasari oleh transaksi di sektor riil, maka penggunaannya dapat mengiliminir penurunan ekonomi atau economic downturn dan resesi.5. Penggunaan Dinar dan Dirham dalam suatu negara akan mengiliminir risiko mata uang yang dihadapi oleh negara tersebut, apabila digunakan oleh beberapa negara yang berpenduduk Islamnya mayoritas akan mendorong terjadinya blok perdagangan Islam.6. Penggunaan Dinar dan Dirham akan menciptakan sistem moneter yang adil yang berjalan secara harmonis dengan sektor riil. Sektor riil yang tumbuh bersamaan dengan perputaran uang Dinar dan Dirham, akan menjamin ketersediaan kebutuhan masyarakat pada harga yang terjangkau.7. Berbagai masalah sosial seperti kemiskinan dan kesenjangan akan dengan sendirinya menurun atau bahkan menghilang.8. Kedaulatan negara akan terjaga melalui kesetabilan ekonomi yang tidak terganggu oleh krisis moneter atau krisis mata uang yang menjadi pintu masuknya kapitalis-kapitalis asing untuk menguasai perekonomian negara dan akhirnya juga menguasai politik keamanan sampai kedaulatan negara.9. Hanya uang emar (Dinar) dan perak (Dirham) yang bisa menjalankan fungsi uang modern dengan sempurna yaitu fungsi alat tukar (medium of exchange), fungsi satuan pembukuan (unit of account) dan fungsi penyimpan nilai (store of value).[footnoteRef:10] [10: M.E Nasution, Pengenalan Ekst\kutif Ilmu Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana Prenada Group, 2006), h. 56]

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanUang yang kita kenal sekarang ini telah mengalami proses perkembangan yang panjang. Pada mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhui seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya. Akibatnya muncullah sistem barter'.Barter adalah sebuah tahap penting dalam sejarah uang dunia. Pada zaman purba, manusia belum mengenal uang. Untuk bisa mendapatkan barang yang mereka inginkan, mereka harus menukarkan barang yang mereka miliki dengan orang lain yang memiliki barang yang mereka inginkan. Setelah melalui perjalanan yang panjang, berakhirlah masa sistem barter dan mulai ditemukanlah mata uang sebagai penggantinya.Sejarah uang dimulai dari uang logam. Pada awal mulanya manusia menggunakan barang berharga atau barang khusus sebagai mata uang seperti batu, logam, dan lain sebagainya. Sejarah uang dunia telah melalui masa yang panjang dengan munculnya sistem barter, dan munculnya uang logam. Kini selanjutnya perkembangan uang melewati sebuah babak lain yaitu dengan munculnya jenis uang kertas. Setelah munculnya uang kertas, sejarah uang berlanjut dengan adanya uang modern.Rasulullah dan para sahabat menggunakan dinar dan dirham di samping sebagai alat tukar, dinar dan dirham juga dijadikan sebagai standar ukuran hukum-hukum syari, seperti kadar zakat dan ukuran pencurian. Pada masa kenabian, uang dinar dan dirham digunakan sebagai alat transaksi perdagangan oleh masyarakat arab.

DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Ahmad, Mata Uang Islami, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.Karim, Adiwarman A, Ekonomi Makro Islami, Cetakan ke-2, Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2007.Mujahidin, Akhmad, Ekonomi Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.Nasution, M. E. Pengenalan Eksekutif Ilmu Ekonomi Islam. Jakarta: Kencana Prenada Group, 2006. Sejarah Uang dan Perkembangannya di Dunia dalam http://kumpulansejarah1001.blogspot.com/2012/12/sejarah-uang.html, diakses tanggal 16 Maret 2014.