makalah Hamster

download makalah Hamster

of 18

description

tentang morfologi, prilaku dan fisiologi hamster

Transcript of makalah Hamster

MAKALAH FISIOLOGI HEWANPhodopus campbelli

Disusun oleh:Mazidah Qurrotu Aini (1113016100053)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAMFAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA2015KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Fisiologi Phodopus campbelli ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Ibu Nengsih Juanengsih selaku Dosen mata kuliah Fisiologi Hewan yang telah membimbing saya selama pengajaran mata kuliah fisiologi hewan. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai fisiologi pada hewan salah satunya adalah hamster dengan spesies Phodopus campbelli. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah saya buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan.

Ciputat, 29 Mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB 1 : PENDAHULUAN11. Latar Belakang11. Rumusan masalah21. Tujuan2BAB II : ISI31. Tentang Phodopus campbelli31. Prilaku Phodopus campbelli51. Fisiologi Phodopus campbelli8BAB III : PENUTUP31Kesimpulan 31DAFTAR PUSTAKA33

BAB 1PENDAHULUANA. Latar BelakangHamster merupakan hewan yang seperti tikus dan masih termasuk ke ordo rodentia sama dengan tikus yang berarti hewan pengerat, memiliki bentuk tubuh yang lucu serta kebiasaan yang menarik, sehingga seringkali dijadikan sebagai hewan peliharaan. Selain itu, ternyata hamster memiliki banyak spesies, dan salah satu yang akan diulas pada makalah ini adalah Phodopus Campbelli (Siberian Hamster/Campbell Hamster), dari genusnya phodopus menandakan bahwa hamster ini termasuk hamster kerdil atau hamster dengan ukuran yang kerdil. Phodopus Campbelli sempat mengalami perdebatan atas kesamaan nya dengan hamster Phodopus sungrous , namun setelah diteliti lebih lanjut keduanya memiliki perbedaan pada kromosomnya. Sehingga dibedakan spesies nya menjadi Phodopus Campbelli (Siberian Hamster/Campbell Hamster) dan Phodopus sungrous (Djungrian hamster). Fisiologi pada hamster pun sangat unik, beberapa hewan nokturnal namun ada juga yang beraktivitas di malam hari. Merupakan hewan omnivora. Awalnya hamster ini hidup bebas dan suka menggigit tapi dapat dijinakkan. Sehingga banyak dijadikan hewan peliharaan.

B. Rumusan Masalah1. Apa itu Phodopus Campbelli ?2. Bagaimana perilaku Phodopus Campbelli?3. Bagaimana fisiologi Phodopus Campbelli ?

C. Tujuan 1. Mengetahui hamster dengan spesies Phodopus Campbelli2. Mengetahui fisiologi hamster Phodopus Campbelli

BAB IIISIA. Tentang Phodopus Campbelli Hamster Campbell kerdil (Phodopus campbelli) adalah spesies hamster dalam genus Phodopus. Nama tersebut diberikan untuk hamster ini karena menghormati WC Campbell, yang mengumpulkan spesimen pertama di Mongolia pada tanggal 1 Juli, 1902 dan Hamster mini Campbell ditemukan pertama kali dan berhasil ditangkap oleh W.C. Campbell pada Juli 1902 di Tura, Mongolia. Ini adalah yang menjadikan perbedaan terkait hamster Djungarian dengan hamster Siberian karena memiliki telinga yang lebih kecil dan tidak ada bulu gelap pada nya kepalanya. Hamster kerdil Campbell (Hamster Siberian) biasanya memiliki garis punggung lebih sempit dibandingkan dengan hamster Djungarian dan bulu abu-abu pada perut.

Ukuran hamster kerdil Campbell bervariasi tergantung pada lokasi. Misalnya, delapan spesimen liar diperiksa dari Mongolia menunjukkan kepala dan tubuh panjang rata-rata 80 mm, panjang kaki belakang rata-rata 13,5 mm, dan panjang ekor rata-rata 5 mm. Dalam penangkaran atau bila dipelihara, mereka secara proporsional lebih besar, karena makanan hewan tersebut disediakan lebih bergizi dari makanan yang ditemukan umumnya di alam liar. Pada bibir dan pipi hamster campbelli memiliki bulu putih dan sisa bulu di sekitar wajah dapat berupa abu-abu atau coklat. Terdapat corak gelap dan garis punggung yang kecil di sepanjang tengkuk leher sekitar 2,5 cm sampai di atas ekor. Permukaan tangan dan kaki berwarna putih untuk memastikan hewan tetap hangat di iklim dingin di negara-negara seperti Mongolia. B. Perilaku Phodopus CampbelliDalam keadaan liar dan penangkaran, hamster campbelli menggunakan aroma tanda di sekitar mereka wilayah menggunakan kelenjar Harderian , kelenjar kulit terletak belakang telinga. Mereka menggunakan urin dan feses untuk komunikasi.Hamster kerdil Campbell dibedakan dari tampak mirip hamster Djungarian oleh telinga yang lebih kecil dan ada tanda gelap pada mahkota kepalanya. Pada garis punggung dari hamster kerdil Campbell lebih sempit, pendek, dan lebih gelap dibandingkan dengan hamster Djungarian, dan bulu pada perut hamster kerdil Campbell adalah abu-abu, tetapi putih pada hamster Djungarian. Hamster kerdil Campbell tidak putih di musim dingin dan memiliki warna abu-abu untuk bulu. Untuk Thermoregulasi nya, Hamster kerdil Campbell tidak mengalami hibernasi dan jauh lebih toleran terhadap suhu yang lebih rendah daripada hamster Djungarian. Percobaan laboratorium menunjukkan hamster kerdil Campbell bisa menahan suhu serendah -31,8 C (-25,2 F), dimana hamster Djungarian dapat menahan suhu serendah -44,7 C (-48,5 F). Hamster kerdil Campbell hamster bereaksi untuk menurunkan suhu dengan terus-menerus berolahraga dan mencoba untuk menemukan lokasi terlindung, seperti hamster Djungarian, yang meringkuk dan bergantung pada termoregulasi otonom tersebut. Hamster kerdil Campbell memiliki kantong pipi, yang merupakan perpanjangan dari mulut, membentang dari mulut sampai ke kaki belakang. Makanan ditransfer ke kantong ini melalui diastema. Bagian dalam kantong berisi sejumlah besar lipatan kulit papila. Ketika kantong penuh, ia meluas dan menjadi bagian dari struktur kulit. Dengan usianya yang 11 hari, kantong pipi sepenuhnya tumbuh dan dapat membawa benda hingga ukuran biji bunga matahari. Ketika kantong pipi menjadi penuh, mereka memperpanjang kembali ke tulang belikat, yang membatasi gerakan.Hamster kerdil Campbell rentan terhadap kelainan genetik dalam metabolisme karbohidrat dan lipid. Mereka dapat mengembangkan tumor mammae kelenjar, paru-paru, uterus, dan ovarium. Tumor juga dapat berkembang jika hewan tersebut terkena bahan kimia karsinogen. Karena memiliki penggerak lambat dan respon tidak penting untuk lampu terang dan manusia, serta memiliki kepadatan penduduk yang rendah, studi lapangan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari seluruh populasi di liar.Dalam percobaan laboratorium, umur rata-rata untuk hamster kerdil Campbell laki-laki di penangkaran adalah 278 hari dan untuk perempuan adalah 356 hari. Dalam sebuah percobaan yang berbeda, hamster disimpan di penangkaran lahir di musim panas hidup selama rata-rata 2,0- . 2,5 tahun hamster Muda tersedia diet bervariasi secara luas di awal kehidupan cenderung menderita masalah pencernaan saat jatuh tempo, tetapi hal ini tidak selalu mungkin di alam liar karena kekurangan makanan. Sebagai omnivora, hamster kerdil Campbell makan berbagai makanan yang berbeda. Diet seimbang untuk hamster terdiri dari protein 16-24%, 60-65% karbohidrat, dan 5-7% lemak, dengan akses konstan ke air tawar. Dalam habitat alami mereka, hamster kerdil makan hampir secara eksklusif pada bahan tanaman. Dalam penangkaran, hamster kerdil Campbell bisa mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan dari makanan yang tersedia secara komersial yang dirancang khusus untuk hamster, yang biasanya berisi campuran biji-bijian kering, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang dapat diperkaya dengan vitamin dan mineral. Kelebihan satu biji tertentu atau kacang dapat menyebabkan masalah pencernaan, obesitas, dan bentuk kekurangan gizi. Sebuah hamster peliharaans bisa sesekali makan cacing tanah, yang memiliki kandungan protein tinggi. Rebus putih telur dan potongan-potongan kecil yang bersih, dimasak ayam juga merupakan sumber protein tambahan. Mereka juga bisa makan biji-bijian gandum, biji bunga matahari, dan belalang. Gigi Campbell hamster kerdil tidak pernah berhenti tumbuh. Seperti semua binatang pengerat, karena itu mereka harus menggerogoti secara teratur untuk menjaga gigi seri mereka dari tumbuh ke dalam kulit mulut dan menyebabkan rasa sakit dan iritasi. Makanan tertentu yang biasa dikonsumsi oleh manusia adalah racun bagi hamster dan harus dihindari sepenuhnya di penangkaran. Setelah mereka benar-benar disapih pada sekitar 21 hari usia, hamster kerdil Campbell adalah laktosa intoleran dan tidak bisa mencerna susu. Bawang dan bawang putih yang sangat berbahaya dan dapat menyebabkan parah anemia hemolitik. Sayuran berdaun hijau seperti kubis dan seledri mengandung sejumlah besar air, sehingga dapat memiliki berat pencahar efek pada hewan kecil. Anggur dan kismis dapat menyebabkan gagal ginjal akut, karena tingkat tinggi dari asam. Coklat dan makanan lengket lain selai kacang tersebut dapat memperkuat dalam kantong pipi hamster dan menyebabkan infeksi, yang dapat menyebabkan kematian. (http://en.wikipedia.org/wiki/Campbell's_dwarf_hamster)

C. Fisiologi Hamster Phodopus CampbelliSebelum membahas tentang fisiologi nya, terlebih dahulu akan diuraikan morfologi pada hasmter campbell. Berikut adalah bagian tubuh pada hamster :Mata: Hamster memiliki variasi warna mata yang beragam, yakni ruby, hitam, merah, dan kombinasi ruby merah serta ruby hitam. Ukuran matanya relatif besar, dapat melihat ke segala arah. Namun sayang, hewan ini buta warna.Hidung: Memiliki ukuran hidung yang kecil (tampak seperti tonjolan), namun memiliki penciuman yang sangat tajam.Dengan kemampuan penciumannya inilah, hamster dapat mengimbangi kekurangannya dalam hal penglihatan. Hamster mengenali bau dengan cara mengendus sambil mengangkat kaki depannya. Pipi: Bagian tubuh yang khas dari hamster ini cukup elastis. Di dalam kantung pipinya inilah hamster mengangkut dan memindahkan, serta mengumpulkan makanannya.Telinga: Meskipun ukuran telinganya kecil dan pendek, hamster mempunyai pendengaran yang sangat tajam. Telinganya inilah yang digunakan hamster untuk berkomunikasi antarsesamanya.Gigi: Gigi hamster dapat tumbuh terus-menerus. Untuk mencegah pertumbuhan giginya, hamster selalu mengigiti benda apa saja yang ada disekitarnya. Kumis: Kumis ini berfungsi sebagai alat navigasi saat beraktivitas di kegelapan.Tubuh: Ukuran tubuh hamster relatif kecil.Yang dewasa panjang tubuhnya kisaran 7 - 10 cm. Meskipun kecil, tubuh hamster ini kuat dan lentur. Bulu-bulu yang halus dan lebat memenuhi di sekujur tubuhnya.Kaki dan ekor: Ekor hamster nyaris tak terlihat, tapi sebenarnya hewan memiliki ekor yang pendek. Selain ekornya, kaki hamster juga terbilang pendek, tapi jangan salah, walaupun pendek, hamster cukup kuat untuk memanjat. Hamster campbell merupakan hewan vertebrata dan termasuk hewan mamalia, fisiologinya sama dengan mamalia pada umumnya, untuk lebh jelasnya akan diuraikan sebagai berikut :

1. Sistem pernafasan Sistem pernapasan pada hamster terdiri dari trachea, bronchus, bronchioli, dan paru-paru. Pangkal dari trachea berupa rongga disebut larink. Cabang dari trachea adalah bronchus kemudian membentuk percabangan disebut bronchioli. Paru-paru terdiri dari beberapa lobi yang terdapat dalam rongga pleural, selaput yang membungkusnya disebut pleura. Hamster bernafas diawali melalui hidung dengan mengerak-gerakkan ke bawah dan ke atas selama 12 20 menit dan akan berhenti ketika relaksasi. Mula- mula udara masuk melalui cavum oris ( lubang hidung ) kemudian masuk ke pharynx melalui rima glottides masuk ke larynx, kemudian masuk menuju epiglottis dan aparatus vocalis yang terdiri dari ligamentum vocale yang berada di larynx dan menuju ke trakea bercabang dua menjadi bronkhi dan bercabang lagi di dalam pulmonum yang di dalamnya terdapat gelembung- gelembung alveoli yang berhubungan dengan bronchioli. Gelembung alveoli diliputi kapiler darah dan disitulah terjadi pertukaran O2 dan CO2.2. Sistem EndokrinSistem endokrin terdiri dari sekelompok organ yang disebut sebagaikelenjar sekresi internal yang berfungsi menghasilkan dan melepaskan hormon - hormon secara langsung ke dalam aliran darah. Hormon berperan sebagai pembawa pesan untuk mengkoordinasikan kegiatan berbagai organ tubuh. Organ utama dari sistem endokrin adalah : Hipotalamus, Kelenjar hipofisa, Kelenjar tiroid, Kelenjar paratiroid, Pulau-pulau pankreas, Kelenjar adrenal, Buah zakar dan Indung telur. Selama kehamilan, plasenta bertindak sebagai suatu kelenjar endokrin. Hipotalamus melepaskan sejumlah hormon yang merangsang hipofisa yang beberapa diantaranya memicu pelepasan hormon hipofisa dan yang lainnya menekan pelepasan hormon hipofisa. Kelenjar hipofisa disebut kelenjar penguasa karena hipofisa mengkoordinasikan berbagai fungsi dari kelenjar endokrin lainnya. Beberapa hormon hipofisa memiliki efek langsung, beberapa lainnya secara sederhana mengendalikan kecepatan pelepasan hormon oleh organ lainnya. Hipofisa mengendalikan kecepatan pelepasan hormonnya sendiri melalui mekanisme umpan balik, dimana kadar hormon endokrin lainnya dalam darah memberikan sinyal kepada hipofisa untuk memperlambat atau mempercepat pelepasan hormonnya. Tidak semua kelenjar endokrin berada dibawah kendali hipofisa yang beberapa diantaranya memberikan respon, baik langsung maupun tidak langsung, terhadap konsentrasi zat-zat di dalam darah: Sel-sel penghasil insulin pada pankreas memberikan respon terhadap gula dan asam lemak, Sel-sel paratiroid memberikan respon terhadap kalsium dan fosfat dan Medulla adrenal(bagian dari kelenjar adrenal) memberikan respon terhadap perangsangan langsung dari sistem sarafparasimpatis. Hormon adalah zat yang dilepaskan ke dalam aliran darah dari suatu kelenjar atau organ, yang mempengaruhi kegiatan di dalam sel-sel. Sebagian besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantaiasam aminodengan panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakansteroid, yaitu zat lemak yang merupakan derivat darikolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu respon tubuh yang sangat luas.3. Sistem koordinasi Sistem syaraf terdiri atas dua bagian yaitu, syaraf pusat dan syaraf perifer. Dan sebagai pusat adalah otak dan medula spinalis (sumsum tulang belakang). Sistem syaraf pusat memiliki tugas untuk mengolah informasi yang masuk, otak depan untuk membau, otak tengah untuk melihat, dan otak belakang untuk mendengar. Sedangkan pada sistem syaraf tepi (perifer) memiliki fungsi untuk mengumpulkan informasi yang berbentuk rangsangan listrik (impuls) dari berbagai organ dalam dan luar untuk disampaikan pada syaraf pusat, juga membawa impuls dari syaraf menuju pusat motorik tubuh (Jasin, 1984). Sistem ini terdiri dari lobus ultaklorius, gines, fisura lomentudinalis, sulkus, kolpura kaudal gemina, serebrum, lobus sentraus, flokulus, lobus lateralis. Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata. Sistem sarafnya dibagi menjadi dua yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi dibagi menjadi dua komponen fungsional yaitu sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom. Sistem saraf somatis membawa sinyal dari dan ke otot rangka dan biasannya berperan pada stimulus eksternal (refleks). Sistem saraf otonom meregulasi lingkungan internal dengan mengontrol pergerakan otot polos dan otot jantung serta organ disgestif, kardiovaskular, ekskresi dan sistem endokrin. Sistem saraf otonom dibagi lagi menjadi dua yaitu simpatis dan parasimpatis. Sistem simpatis dan parasimpatis bekerja berlawanan.4. Sistem gerak Pada Hamster dan sebagian hewan berkaki empat lainnya, sumsum tulang belakang keluar dari bagian belakang tengkorak (karena posisi tubuhnya yang horizontal) dan menjulur sepanjang tulang belakang yang berada pada bagian dorsal tubuh. Perbedaan lain yang terdapat pada sistem rangka antara Hamster (hewan tulang belakang) dengan manusia adalah tulang pinggul pada manusia lebih bundar lebih pendek dan lebih vertikal sedangkan pada Hamster, bentuk pinggulnya lebih lebar dan berbentuk lebih horizontal. Struktur tersebut dikarenakan fungsinya (pada Hamster) sebagai tempat embrio (pada hewan betina) saat melahirkan dimana saat melahirkan, Hamster dapat melahirkan lebih dari 1 anak sekaligus. Selain itu struktur anggota gerak atas (tangan) pada manusia berbeda dari tikus karena berfungsi untuk mengengam. Pada struktur anggota gerak bawah (kaki) lututnya relatif lebih besar dan berfungsi untuk meredam gaya-gaya yang bekerja pada saat berjalan. Bentuk rongga dada yang dibentuk oleh tulang rusuk juga berbeda. Pada manusia, rongga dada melebar ke samping, sedangkan pada Hamster, rongga dada melebar ke arah ventral. Pada Hamster dengan pergerakan quadropedal, rangkanya berorientasi horizontal dengan bagian atas disebut bagian dorsal, bagian bawah adalah ventral, bagian depan yang menghadap muka disebut anterior dan bagian belakang yang mengarah ke ekor adalah bagian posterior. Secara umum rangka pada Hamster (animalia) terdiri dari dua jenis yaitu tulang dan rawan. Tulang disusun oleh sel-sel tulang dengan banyak matriks dan serabut kolagen serat kalsium dan fosfat yang membuat strukturnya lebih kompak. Rawan tersusun lebih banyak serabut kolagen. Sama dengan Hamster dan animalia lainnya, dalam bergerak, tubuh juga disokong oleh struktur otot. Otot pada animalia dibagi menjadi tiga yaitu : otot polos, otot rangka dan otot jantung. Organ yang memiliki otot polos adalah organ yang bergerak tanpa disadari dan bersifat terus menerus. Contohnya adalah otot pada saluran pencernaan (usus,lambung dll). Pada otot polos terdapat satu inti sel disetiap selnya. Otot rangka adalah otot yang menempel pada rangka badan dan pergerakkannya dapat disadari sesuai keinginan. Dalam bergerak otot rangka dilengkapi oleh dua rantai filament aktin atau filament tipis dan banyak rantai filament myosin atau filament tebal. Otot rangka berbentuk seperti serabut dengan banyak inti yang terletak di tepi. Otot jantung adalah otot yang membangun jantung dengan kerja yang tidak disadari dan bersifat terus-menerus. Bentuk otot jantung berupa serabut dan mempunyai percabangan. Setiap satu sel otot jantung terdapat satu inti sel dimana setiap selnya dibatasi oleh plat yang disebut keping interkalar. Pada setiap sel otot terdapat banyak mitokondria dan paling banyak terdapat pada otot rangka. Hal ini berhubungan dengan fungsinya sebagai penghasil energi untuk melakukan kerja.5. Sistem pencernaan Sistem pencernaan pada hamster terdiri dari cavum oris, faring, oesophagus gastrum, intestinum, caecum, colon, rectum, dan anus. Hamster dikatakan memiliki sistem pencernaan perut belakang. Makanan yang dicerna oleh hamster tidak melalui proses pencernaan dalam lambung. Pada hamster dapat dikatakan bahwa makanan melalui dua kali proses pencernaan. Sistem pencernaan makanan pada hamster terdiri dari saluran-saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan dimulai dari rongga mulut, pharynk, esophagus, ventriculus, intestinum dan berakhir di anus. Gigi pada hamster berfungsi memotong atau mengerat makanan. Pharynk berfungsi untuk rongga dibelakang mulut yang merupakan persimpangan jalan makanan dari jalan respirasi. Oesophagus merupakan pipa musculus sempit yang menembus diafragma masuk ke dalam abdomen. Ventriculus merupakan kantong lanjutan dari oesophagus yang dapat dibedakan atas cardia, pylorus yang bersambung dengan deodenum dan fundus. Selain itu terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, menghasilkan saliva yang mengandung enzim-enzim pencernaan, kelenjar empedu dikeluarkan hati, pankreas menghasilkan hormon insulin dan kelenjar pencernaan.6. Sistem reproduksiSebuah Hamster Campbell betina dapat berkembang biak dari usia 4 minggu, tetapi yang terbaik adalah untuk berkembang biak untuk pertama kalinya di sekitar 4 sampai 6 bulan. Setelah dibesarkan, hamster betina harus diberikan 4 bulan untuk memulihkan kondisi sebelum berkembang biak lagi. Hamster betina biasanya steril pada 12 sampai 14 bulan. Sebuah hamster betina akan merasa terangsang setiap 4 hari yang berarti bahwa hamster betina akan menerima hamster jantan untuk kawin pada hari keempat setiap siklus. Sebuah Hamster Campbell perempuan hanya harus diperkenalkan dengan hamster jantan di wilayah netral. Ini berarti bahwa hamster kawin tidak harus dilakukan di kandangnya atau kandangnya, tapi di wilayah netral seperti misalnya dalam kandang baru atau daerah tertutup dari kamar Anda. Hamster Campbell lebih mudah untuk kawin. Ketika memelihara hamster perempuan dan laki-laki Hamster Dwarf di kandang yang sama, wanita akan segera hamil. Jika Anda melihat beberapa darah di area belakang betina, dapat berarti bahwa dia melakukan kawin pertama. Sangat penting untuk memisahkan hamster jantan setelah kawin karena mereka adalah hewan soliter. Dalam kasus Hamster Campbell yang terbaik adalah untuk memisahkan hamster laki-laki ketika wanita melahirkan karena hamster betina akan segera merasa birahi setelah melahirkan hamster jantan akan kawin perempuan lagi dan itu tidak sehat baginya untuk memiliki dua kehamilan berturut-turut. Ketika hamster betina hamil, ia akan mulai membangun sarang dan selama dua hari terakhir, dia akan menambah berat badan di daerah perutnya yang akan menjadi sangat nyata. Beberapa hamster hamil perempuan dapat menjadi lebih agresif sebagai pengiriman pendekatan tanggal jatuh tempo mereka. Masa kehamilan untuk Hamster Campbell adalah 18 sampai 21 hari. Ketika hamster betina melahirkan, sangat penting untuk tidak menyentuh sarang atau bayi dan menghindari membersihkan kandang selama tiga minggu pertama atau yang lain hamster ibu mungkin panik dan membunuh bayi hamster. Jika itu benar-benar perlu untuk membersihkan kandang sementara hamster ibu menyusui bayi-bayinya, Anda hanya harus menggunakan sepotong kecil jaringan untuk membersihkan kandang tapi menghindari menyentuh area sarang. Terlepas dari campuran makanan hamster normal, beberapa roti direndam dalam susu kecil mangkuk sebagai kehendak ini disediakan protein ekstra baik bagi ibu dan bayi hamster. Ganti roti dan susu setidaknya 3 kali sehari sampai anak Hamster berusia 4 minggu. Kandang harus ditempatkan dalam ruangan yang tenang, karena suara dapat menyebabkan stress ibu hamster. Untuk anak nya disediakan satu kandang karena mereka akan bersoliter

7. Sistem EkskresiSistem ekskresi pada hamster berupa sepasang ginjal ( unipapila ) yang terletak didaerah lumbalis sebelah atas peritonium. Cairan urin akan keluar dari masing - masing ginjal ke bawah melalui pembuluh ureter dan ditampung sementara dalam vesika urinaria yang berkontraksi sehingga urin akan keluar melalui pembuluh uretra. Urin pada hamster banyak mengandung kalsium dan carbon karena pengaruh makanan dan dapat berubah warna yang dipengaruhi oleh makanannya. Urine hamster sangat pekat karena adanya kristal calsium carbonat dan dapat berubah warna dari cream menjadi merah tua akibat makanan yang telah dimakannya . Pada mamali, ginjal merupakan sepasang organ berbentuk yang menyerupai biji kacang merah. Urin keluar meninggalkan ginjal melalui ductus yang disebut ureter. Kedua ginjal tersebut mengosongkan isinya kedalam kandung kemih (urinary bladder). Selama urinasi urin meninggalkan tubuh dari kandung kemih melalui saluran yang disebut uretra.

BAB IIIPENUTUPKesimpulan : 1. Hamster Campbell kerdil (Phodopus campbelli) adalah spesies hamster dalam genus Phodopus. Nama tersebut diberikan untuk hamster ini karena menghormati WC Campbell yang memukan pertama kali dan berhasil ditangkap pada Juli 1902 di Tura, Mongolia. 2. Hamster Campbell memiliki perilaku yang unik seperti saat thermoregulasinya Hamster kerdil Campbell hamster bereaksi untuk menurunkan suhu dengan terus-menerus berolahraga dan mencoba untuk menemukan lokasi terlindung, mulutnya bisa menyimpan makanan dengan jumlah banyak, dan lainnya.3. Fisiologinya sama dengan fisiologi mamalia pada umumnya, hanya perbedaan di sistem reproduksinya

DAFTAR PUSTAKATyness, Valarie V. Behaviour of exotic pets. United Kingdom: Blackwell Publishing. 2010

Anonim. Reproduction of Hamster syirian. http://www.hamster-club.com/reproduction.asp. ( Diakses pada tanggal 04 juli 2015 pukul 15.44 WIB )

Anonim. Phodopus campbelli. http://en.wikipedia.org/wiki/Campbell's_dwarf_hamster. (Diakses pada tanggal 04 juli 2015 pukul 14.50 WIB )

Stephan S. Hamster Djuringan / Hamster Syirian. http://www.researchgate.net/profile/Stephan_Steinlechner/publication/237449308_DJUNGARIAN_HAMSTER_ANDOR_SIBERIAN_HAMSTER_WHO_IS_WHO/links/02e7e5277459f774b3000000.pdf. 1998. (Diakses pada tanggal 04 juli 2015 pukul 15.50 WIB )