makalah fotosintesis
-
Upload
icelinverradefangel -
Category
Documents
-
view
20 -
download
3
description
Transcript of makalah fotosintesis
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di
atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti
cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon
karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon
adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang
Fotosintesis dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama, yang disebut reaksi terang, di
mana energi cahaya ditangkap oleh molekul klorofil dan diproses untuk membuat senyawa
energi tinggi yang digunakan nanti dalam reaksi gelap (tercakup dalam bagian yang berikut).
Tahap kedua, yang dikenal sebagai siklus Calvin setelah penemunya, juga dikenal sebagai
reaksi gelap, karena menggunakan energi yang diciptakan dalam reaksi cahaya untuk ikatan
rantai karbon bersama-sama untuk membentuk gula, karbohidrat lainnya, protein, lipid, dan
asam nukleat . Semakin jauh pembahasan mengenai fotosintesis, semakin menarik untuk
mengupas lebih dalam biokimia nyata dalam dunia ini khususnya fotosintesis. Oleh karena
itulah penyusun mengambil sebuah tema Fotosintesis dalam penyusunan makalah ini.
Biokim fotosintesis Page 1
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian fotosintesis ?
2. Apa saja proses yang terjadi dalam fotosintesis ?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi laju pada fotosintesis ?
4. Bagaimana mekanisme fotosintesis ini terjadi ?
5. Apa pengertian reaksi terang dalam fotosintesis ?
6. Bagaimana mekanisme reaksi terang dalam fotosintesis ?
7. Apa pengertian reaksi gelap (siklus calvin) dalam fotosintesis ?
8. Bagaimana mekanisme siklus calvin dalam fotosintesis ?
9. Bagaimana mekanisme Hatch Slack dalam fotosintesis ?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian fotosintesis
2. Untuk mengetahui proses yang terjadi dalam fotosinttesis
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi laju fotosintesis
4. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme yang terjadi dalam fotosintesis ?
5. Untuk mengetahui pengertian reaksi terang
6. Untuk mengetahui mekanisme reaksi terang dalam fotosintesis
7. Untuk mengetahui pengertian reaksi gelap (siklus calvin)
8. Untuk mengetahui mekanisme siklus calvin dalam fotosintesis
9. Untuk mengetahui mekanisme hatch slack dalam fotosintesis
Biokim fotosintesis Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Fotosintesis
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami,
persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an,
seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari
Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa
tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan
bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Namun, pada tahun 1727,
ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang
berperan. Ia mengemukakan bahwa sebagian makanan tumbuhan berasal dari atmosfer dan
cahaya yang terlibat dalam proses tertentu. Pada saat itu belum diketahui bahwa udara
mengandung unsur gas yang berlainan.
Pada tahun 1771, Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan
Inggris, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples
terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia
meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua
percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples
itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah
“dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa
tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan.
Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen
Priestley. Ia memperlihatkan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga
dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Ia juga menemukan bahwa tumbuhan juga
'mengotori udara' pada keadaan gelap sehingga ia lalu menyarankan agar tumbuhan
dikeluarkan dari rumah pada malam hari untuk mencegah kemungkinan meracuni
penghuninya. Akhirnya di tahun 1782, Jean Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan
bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh
tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil
menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan
"pemulihan" udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena
penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen
Biokim fotosintesis Page 3
inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang
menghasilkan makanan (seperti glukosa).
http://rizkiero10.blogspot.com/2012/03/makalah-fotosintesis.html
2.2 Pengertian Fotosintesis
Daun, tempat berlangsungnya fotosintesis pada tumbuhan. Fotosintesis adalah suatu
proses pembentukan karbohidrat dari karbondioksida dan air dengan bantuan energi cahaya
matahari . Fotosintesis terjadi terutama pada daun tanaman dan ada juga yang terjadi pada
batang yang berwarna hijau, karena fotosintesis berhubungan dengan klorofil. Keseluruhan
reaksi yang terlibat dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 6H2O—– (energi cahaya) ——→ C6H12O6 + 6O2.
2. Fotosintesis pada alga dan bakteri
Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang
hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan
darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga
memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang
diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat
autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof yang berarti bergantung pada
materi yang dihasilkan oleh organisme lain. salain itu ada lagi proses perkembangan pada
tumbuhan.
Biokim fotosintesis Page 4
2.3 Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung.
dari senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk
menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk
menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang
menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat
pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang
terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi
seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa
lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi
kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen
inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang
disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas,
namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang
disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya.
Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil,
tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh
kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari
ataupun penguapan air yang berlebihan.
2.4 Proses Mekanisme Fotosintesis
Hingga sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap
yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses
vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu
pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri.
Biokim fotosintesis Page 5
Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun
secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini.
Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih
dahulu.
Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis.
Kloroplas mempunyai bentuk seperti cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini
dibungkus oleh dua lapisan membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang didalamnya
terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli.
Di dalam stroma juga terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk
grana (kumpulan granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan
tempat terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara membran
tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid, dan lipid.Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim,
DNA, RNA, gula fosfat, ribosom, vitamin-vitamin, dan juga ion-ion logam seperti mangan
(Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen fotosintetik terdapat pada membran tilakoid.
Sedangkan, pengubahan energi cahaya menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid
dengan produk akhir berupa glukosa yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri
sebenarnya hanya merupakan sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal
sebagai fotosistem.
Campbell dan Reece. 2002 Biologi Edisi Kelima Jilid 1 . Jakarta : Erlangga .
Pembentukan klorofil pada tumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu gen
cahaya, air serta unsur nitrogen, magnesium dan besi. Bila gen untuk sintesis tidak dimiliki
oleh tumbuhan maka tumbuhan tersebut tidak dapat membuat korofil. Beberapa tumbuhan
memerlukan cahaya dalam sintesis klorofil. Bila kekurangan air akan terjadi desintegrasi
klorofil. Unsur nitrogen, magnesium dan besi merupakan unsur pembentuk dan katalis dalam
sintesis klorofil.
Jan Ingenhousz (1799), membuktikan bahwa pada proses fotosintesis dilepaskan
O2(oksigen). Hal ini dibuktikan dalam percobaanya menggunakan tanaman air Hydrilla
verticillatadi dalam gelas beker di bawah corong terbalik yang ujungnya diletakkan subuah
taung reaksi.
Biokim fotosintesis Page 6
Untuk menguji bahwa gas yang dihasilkan adalah O2, digunakan bara api. Jika bara
api lebih terang membara, berarti gas tersebut adalah oksigen (O2). Dengan modifikasi
percobaan Ingenhousz, hal-hal sebagai berikut dapat dibuktikan:
1. Pengaruh CO2 terhadap fotosintesis, dengan sedikit menambahkan soda kue
(NaHCO3= natrium hidrogen karbonat) pada airnya. Larutan NaHCO3akan
meningkatkan kadar CO2dalam air. Laju fotosintesis naik, sehingga volume O2pun
meningkat.
2. Jenis spektrum cahaya matahari yang mempunyai pengaruh terbesar pada
fotosintesis, dengan membuat 4 perangkat percobaan yang masing-masing dibalut
plastik berwarna yang berbeda (merah, hijau, biru, dan putih).
3. Pengaruh suhu terhadap fotosintesis, dengan perangkat percobaan yang suhu
airnya berbeda. Gunakan es untuk menurunkan airnya, atau air panas untuk
menaikkan suhu. Suhu air tersebut diukur dengan termometer. Percobaan-
percobaan di atas dilakukan dan hasl fotosintesisnya dibandinngkan dengan
melihat volume O2pada percobaan modifikasi.
http://wahyusae.blogspot.com/2013/03/makalah-fotosintesis.html
Biokim fotosintesis Page 7
Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama:
reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida).
4. Mekanisme Fotosintesi
Fotosintesis Terjadi Dua Tahap :
1. Reaksi Terang (Reaksi fotokimia atau fotolisis) : Tahap ini energi matahari
ditangkap oleh pigmen (Klorofil) diubah menjadi energi kimia (ATP) dan
senyawa pereduksi (NADPH2) Tahap ini dikenal dengan REAKSI TERANG atau
REAKSI HILL. Pada reaksi ini H2O diurai menjadi 2H+ dan ½O2. Molekul H+
dipakai untuk mereduksi NADP+ menjadi NADPH2
Reaksi ini berlangsung di grana H2O + NADP ——→ ½O2 + NADPH2 + ATP
2. Reaksi Gelap (Fiksasi CO2) : Pada tahap ini senyawa kimia berenergi tinggi
(NADPH2 dan ATP) yang dihasilkan pada reaksi terang digunakan untuk reaksi
reduksi CO2 menjadi Amilum. Reaksi ini berlangsung di stroma CO2 + RuBP
—–→ Amilum
Reaksi Terang
1. Pengertian
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2.
Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh
pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada
warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau
(500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita
sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan
menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu.
Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan
pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif
sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II
terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680
nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja
Biokim fotosintesis Page 8
secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja
saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II,
membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan
pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau
kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan
elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan
ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida.
Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri
fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak
menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen. Pada saat yang
sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan
elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP
menjadi NADPH.
Jelas, energi untuk menyalakan reaksi cahaya datang langsung dari sinar matahari.
Clue kedua adalah bahwa tanaman memiliki organel sel hewan yang tidak - kloroplas.
Strukturnya dalam banyak hal mirip dengan mitokondria dalam hal ini memiliki membran
internal (membran thylacoid) sekitar kompartemen tertutup.
Tanaman memiliki banyak pigmen (klorofil, phycoerthryins, karotenoid, dll) yang
tumpang tindih penyerapan spektrum yang dari spektrum matahari. Pigmen utama, klorofil,
memiliki IX cincin protophorphryin (sama seperti dalam kelompok heme) dengan Mg bukan
Fe. Ketika klorofil menyerap cahaya, elektron tereksitasi harus rileks akhirnya keadaan dasar
mereka. Hal ini dapat melakukan hal ini dengan baik peluruhan radiasi atau nonradiative.
Dalam peluruhan radiasi, foton energi yang lebih rendah yang dipancarkan (setelah beberapa
energi telah hilang oleh getaran transisi) dalam proses baik fluoresensi atau pendar. Dalam
pembusukan nonradiative, energi dari sebuah elektron tereksitasi dapat ditransfer ke molekul
lain yang serupa (dalam hal ini molekul klorofil lainnya) dalam suatu proses yang
menggairahkan energi elektron dalam molekul kedua untuk keadaan tereksitasi yang sama.
(Seolah-olah foton dilepaskan oleh molekul tereksitasi pertama yang kemudian diserap oleh
Biokim fotosintesis Page 9
elektron dalam molekul kedua untuk merangsang kepada keluar negara yang sama, meskipun
eksitasi terjadi tanpa produksi foton). Dengan cara ini, energi yang ditransfer dari satu ke
yang lain klorofil. Jenis transfer energi yang disebut resonansi transfer energi atau
mentransfer exciton.
Figure: resonance energy transfer
Salah satu jenis klorofil memiliki karakteristik yang sedikit berbeda, namun. Karena
lingkungan yang unik, tingkat energi elektron keadaan tereksitasi lebih rendah daripada di
sisa molekul klorofil, dalam banyak cara yang sama bahwa pKa terhadap rantai samping
asam amino berbeda dengan lingkungan, dan potensial reduksi standar rumpon yang terikat
erat untuk enzim berbeda karena lingkungan yang berbeda dari FAD/FADH2 Pusat-pusat
klorofil yang unik disebut pusat reaksi.
Figure: reaction centers
Biokim fotosintesis Page 10
Sisa dari molekul klorofil bertindak sebagai antena yang mentransfer energi ke pusat reaksi.
Figure: Antennae Proteins
(reprinted with permission from Kanehisa Laboratories and the KEGG project:
www.kegg.org )
Sebuah elektron dalam klorofil tereksitasi negara yang berdekatan (yang berada pada
tingkat yang lebih tinggi daripada energi eksitasi pusat reaksi) kemudian dapat ditransfer ke
tingkat energi yang lebih rendah negara di pusat reaksi, dalam suatu proses yang membentuk
Biokim fotosintesis Page 11
ion bermuatan positif dari pertama bersemangat molekul negara dan anion dari pusat reaksi
penerima. Proses transfer energi yang disebut transfer elektron.
Figure: electron transfer
Photoexcitation dari pusat klorofil non-reaksi ternyata molekul yang menjadi agen
mengurangi baik, yang mentransfer elektronnya ke tingkat keadaan tereksitasi terdekat dari
pusat klorofil reaksi. Jika Anda menghitung kedua langkah bersama, pusat klorofil non-reaksi
akan "photooxidized", dalam proses memproduksi "kuat" pengoksidasi yang bermuatan
positif klorofil derivatif. Elektron ekstra diteruskan ke molekul kedua akhirnya akan
diteruskan ke NADP + untuk menghasilkan NADPH. Reaksi terang fotosintesis pada
tumbuhan hijau ditampilkan di bawah. Dalam proses ini, dalam skema yang mengingatkan
transpor elektron di mitokondria, air tersebut akan teroksidasi oleh fotosistem II. Elektron
dari air bergerak melalui PSII ke ponsel, molekul hidrofobik, plastaquinone (PQ) untuk
membentuk bentuk tereduksi nya, PQH2. PSII adalah struktur yang rumit dengan banyak
rantai polipeptida, banyak klorofil, dan Mn, Ca, dan ion Fe. Sekelompok Mn, disebut
kompleks berkembang oksigen, OEC, secara langsung terlibat dalam oksidasi Wate. Dua
kunci homolog 32 subunit protein KD, D1 dan D2, di PSII adalah protein transmembran dan
berada di jantung kompleks PSII. Lain fotosistem, PS1, juga ditemukan lebih lanjut "hilir"
dalam jalur transpor elektron. Dibutuhkan elektron dari yang lain operator seluler mengurangi
elektron, plastocyanin (PCred) ke ferredoxin, yang menjadi agen pereduksi kuat. Ferrodoxin
adalah protein dengan Fe-S klaster (Fe-S-Fe-S dalam 4 cincin beranggota, dengan 2
tambahan residu Cys mengkoordinasikan setiap Fe). Hal ini pada akhirnya melewati elektron
bersama untuk NADP + untuk membentuk NADPH. Ringkasan reaksi terang pada tanaman
dan potensi pengurangan standar peserta, ditunjukkan di bawah ini. Perhatikan bahwa banyak
dari kompleks menghasilkan proton gradien transmembran. Berbeda dengan mitokondria,
Biokim fotosintesis Page 12
lumen (dibandingkan dengan matriks mitokondria) menjadi lebih asam yang stroma lainnya.
Proton kemudian dapat bergerak ke bawah gradien konsentrasi melalui C0C1ATPase untuk
menghasilkan ATP diperlukan untuk biosythesis reduktif glukosa.
Gambar : REAKSI TERANG FOTOSINTESIS
Biokim fotosintesis Page 13
Fotosistem II:
Reaksi bersihnya dilakukan oleh PS2 adalah oksidasi air dan pengurangan plastoquinone.
PQ + H2O -> PQH2 + O2 (g)
Perhatikan air yang tidak dikonversi ke 2H2 + O2, seperti dalam elektrolisis air. Sebaliknya
Hs yang dikeluarkan dari air sebagai proton dalam lumen cholorplast, karena bagian dari PSII
yang oksida air dekat ujung lumenal kompleks transmembran. Proton dibutuhkan untuk
terprotonasi berkurang bentuk (anionik) dari plastaquinone untuk membentuk PQH2, sebuah
kegiatan PSII ditemukan dekat ke stroma, berasal dari stroma. yang kemudian dapat
digunakan untuk terprotonasi dengan "anion" bentuk penurunan PQ untuk membentuk
PQH2.
Sebuah cepat melihat potensial reduksi standar menunjukkan bahwa lewat elektron dari air
(dioksigen SRP = 0,816 V) ke plastoquinone (kira-kira SRP sebesar 0,11) tidak
termodinamika disukai. Proses ini didorong oleh termodinamika energi dari foton diserap.
Sebuah struktur kristal awal PSII dari cyanobacterium fotosintesis menunjukkan bahwa itu
terdiri dari 17 subunit polipeptida dengan logam dan kofaktor pigmen dan lebih dari 45.000
atom. (Zouni, Nature, 409, 739, 2001). Yang menarik adalah P680 klorofil pusat reaksi, yang
Biokim fotosintesis Page 14
terdiri dari empat chlorphylls monomer berdekatan dengan Tyr-D rantai samping kationik
yang mendestabilkan molekul klorofil. Ketika mendapat H2O teroksidasi untuk membentuk
dioksigen, 4 elektron harus menghapus dengan photoactivated P680. Dalam PSII, proses ini
terjadi pada 4, langkah elektron tunggal, dengan elektron pertama dipindahkan ke MN4
klaster kofaktor (komposisi Mn4Ca1Cl1-2 (HCO3) y. Gugus ini Mn anorganik sering disebut
OEC (oksigen berkembang kompleks) atau WOC (air pengoksidasi kompleks). Elektron
melewati kompleks Mn dikirim ke P680 oleh fotoaktif Tyr radikal bebas (Tyr Z). Struktur
sebenarnya dari OEC tidak dapat diselesaikan dalam struktur ini, namun data struktural dan
spektroskopi lainnya mendukung struktur bawah (Chem. Rev 2001, 101, 21-35), yang juga
menunjukkan mekanisme yang mungkin untuk elektron dan transfer proton dari air untuk
membentuk dioksigen 5 intermediet diskrit OEC, S0-S4, disarankan dari eksperimental. data
(siklus Kok). tersebut mendalilkan dari eksperimen di mana bayam kloroplas diterangi
dengan pulsa cahaya pendek. Sebuah pola dioksigen rilis tercatat bahwa diulang setelah 4
berkedip. akhirnya, penyerapan cahaya oleh P680 bentuk keadaan tereksitasi P680 * yang
menyumbangkan elektron ke pheophytin (yang melewati mereka untuk kuinon) untuk
membentuk P680 +, yang menerima elektron dari OEC, khususnya TyrZ radikal. Seperti
yang akan kita lihat dalam sedikit, struktur dan mekanisme yang telah dipertanyakan oleh
struktur kristalografi baru.
Biokim fotosintesis Page 15
Gambar: OEC - Mekanisme Oksidasi Air
Biokim fotosintesis Page 16
Penyidik telah membuat mimetics non-peptida superoxide dismutase untuk
memfasilitasi penghapusan terapi kelebihan superoksida terbentuk di dalam otak dan jaringan
jantung. Ini mungkin timbul setelah ledakan oksidatif dari reperfusi jaringan ini setelah
serangan jantung atau otak. Demikian juga, ilmuwan mencoba untuk membangun sintetis
kompleks PSII-OEC yang dapat digunakan untuk membentuk dioksigen atau gas hidrogen
untuk bahan bakar.
Singkatnya, untuk PSII pada tanaman
1. sepasang klorofil (P680) di subunit D menyerap cahaya (absorbansi maksimum
sekitar 680 nm) dan mencapai keadaan tereksitasi
2. transfer elektron dari P680 ke klorofil terdekat dengan tingkat energi yang lebih
rendah untuk elektron keadaan tereksitasi terjadi. Klorofil ini memiliki 2 ion H +
dalam klorofil bukan Mg2 + terjadi. P680 sekarang menjadi kationik, P680 +.
3. Ini "anionik" klorofil transfer elektron ke plastoquinone teroksidasi.
4. The P680 +, agen oksidasi yang kuat, menghilangkan satu elektron dari kompleks
H2O-OEC.
Langkah 1-4 ulangi tiga kali, masing-masing membutuhkan foton lain dan setiap
siklus memproduksi elektron lain yang lewat melalui sistem pencernaan. Ingat bahwa ketika
O2 bertindak sebagai agen oxiding, itu keuntungan empat elektron. Yang pertama
menghasilkan superoksida, peroksida berikutnya, dan dua lagi menghasilkan oksida yang
ketika terprotonasi adalah air. Oleh karena itu dua air dan empat siklus yang diperlukan untuk
menghapus empat elektron yang dibutuhkan untuk menghasilkan dioksigen.
Biokim fotosintesis Page 17
2.5 Reaksi terang memiliki 2 aliran yaitu :
1. Fotofosforilasi Siklik
Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem,
yaitu fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari
fotosistem I dan berakhir di fotosistem I.
Biokim fotosintesis Page 18
Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di
P700 menjadi aktif karena rangsangan dari luar
elektron yang terbentuk itu kemudian keluar menuju akseptor elektron primer
kemudian menuju rantai transpor elektron.
Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami
defisiensi elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi
transformasi hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu
Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H+
melewati membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat
digunakan untuk menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian
menghasilkan ATP.
Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke
fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi
Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua
organisme fotoautotrof.
Biokim fotosintesis Page 19
2. Fotofosforilasi Nonsiklik
Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua
fotosistem klorofil yang berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi
nonsiklik, pergerakan elektron dimulai di fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali
lagi ke fotosistem II.
Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.
Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II,
Sedang ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain
dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas.
Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi
tereksitasi dan keluar menuju akseptor elektron primer.
Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat
dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.
Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka
melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya
sampai di fotosistem I, tepatnya di P700.
Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
Biokim fotosintesis Page 20
Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi
untuk reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang
cukup besar dari cahaya matahari.
Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai
di ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan
H+, yang berasal dari penguraian air.
Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR,
NADP+, H+, dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson,
atau reaksi gelap.
Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang
mendasar, yaitu sebagai berikut :
Fotofosforilasi siklik Fotofosforilasi nonsiklik
Hanya elibatkan fotosistem I Melibatkan fotosistem I dan II
Menghasilkan ATP Menghasilkan ATP dan
Biokim fotosintesis Page 21
NADPH
Tidak terjadi fotolosis air Terjadi fotolisis air untuk
menutupi kekurangan elektron
pada fotosistem II
2.6 Reaksi Gelap
1. Tahap Reaksi Gelap
Merupakan reaksi yang berlangsung tidak memerlukan cahaya
matahari (dapat berlansung siang dan malam hari). Reaksi gelap pada
tumbuhan dapat terjadi melalui dua jalur, yaitu siklus Calvin-Benson dan
siklus Hatch-Slack.Pada siklus Calvin-Benson tumbuhan mengubah senyawa
ribulosa 1,5 bisfosfat menjadi senyawa dengan jumlah atom karbon tiga yaitu
senyawa 3-phosphogliserat.Oleh karena itulah tumbuhan yang menjalankan
reaksi gelap melalui jalur ini dinamakan tumbuhan C-3.Penambatan CO2
sebagai sumber karbon pada tumbuhan ini dibantu oleh enzim
rubisco.Tumbuhan yang reaksi gelapnya mengikuti jalur Hatch-Slack disebut
tumbuhan C-4 karena senyawa yang terbentuk setelah penambatan CO2
adalah oksaloasetat yang memiliki empat atom karbon. Enzim yang berperan
adalah phosphoenolpyruvate carboxilase.
Biokim fotosintesis Page 22
Siklus Calvin-Benson
Siklus Calvin-Benson
Mekanisme siklus Calvin-Benson dimulai dengan fiksasi CO2 oleh ribulosa
difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat.RuBP merupakan enzim
alosetrik yang distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari
pencahayaan kloroplas. Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh
peningkatan pH.Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+ ditranspor dari stroma ke
dalam tilakoid menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim
karboksilase, terletak di permukaan luar membran tilakoid.Kedua, reaksi ini
distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki stroma daun sebagai ion H+, jika
kloroplas diberi cahaya.Ketiga, reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang
dihasilkan oleh fotosistem I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2 ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh
pencahayaan kloroplas.Fikasasi CO2 melewati proses karboksilasi, reduksi, dan
Biokim fotosintesis Page 23
regenerasiKarboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O ke RuBP
membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA).[26] Kemudian pada fase
reduksi, gugus karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam
3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).[26] Reduksi ini tidak terjadi secara
langsung, tapi gugus karboksil dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester
jenis anhidrida asam pada asam 1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan
penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP.ATP ini timbul dari fotofosforilasi
dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan
cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan.Bahan pereduksi yang
sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.Secara bersamaan, Pi
dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi ATP.
Pada fase regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan
untuk bereaksi dengan CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam dan
melalui stomata. Pada akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap
molekul CO2 yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat
menjadi RuBP, kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3 molekul CO2 dan produk akhirnya
adalah 1,3-Pgaldehida.Sebagian digunakan kloroplas untuk membentuk pati,
sebagian lainnya dibawa keluar.Sistem ini membuat jumlah total fosfat menjadi
konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol. Triosa
fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.
Biokim fotosintesis Page 24
Siklus Hatch-Slack
Berdasarkan cara memproduksi glukosa, tumbuhan dapat dibedakan menjadi
tumbuhan C3 dan C4.Tumbuhan C3 merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah
subtropics.Tumbuhan ini menghasilkan glukosa dengan pengolahan CO2 melalui
siklus Calvin, yang melibatkan enzim Rubisco sebagai penambat CO2Tumbuhan C3
memerlukan 3 ATP untuk menghasilkan molekul glukosa. Namun, ATP ini dapat
terpakai sia-sia tanpa dihasilkannya glukosa.Hal ini dapat terjadi jika ada
fotorespirasi, di mana enzim Rubisco tidak menambat CO2 tetapi menambat
O2.Tumbuhan C4 adalah tumbuhan yang umumnya ditemukan di daerah
tropis.Tumbuhan ini melibatkan dua enzim di dalam pengolahan CO2 menjadi
glukosa.Enzim phosphophenol pyruvat carboxilase (PEPco) adalah enzim yang akan
mengikat CO2 dari udara dan kemudian akan menjadi oksaloasetat.Oksaloasetat akan
Biokim fotosintesis Page 25
diubah menjadi malat.Malat akan terkarboksilasi menjadi piruvat dan CO2.Piruvat
akan kembali menjadi PEPco, sedangkan CO2 akan masuk ke dalam siklus Calvin
yang berlangsung di sel bundle sheath dan melibatkan enzim RuBP.Proses ini
dinamakan siklus Hatch Slack, yang terjadi di sel mesofil.Dalam keseluruhan proses
ini, digunakan 5 ATP.
Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma. Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan
dari reaksi terang (dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia), dan
CO2, yang berasal dari udara bebas. Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa
(C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi reaksi katabolisme. Reaksi ini ditemukan oleh
Melvin Calvin dan Andrew Benson dalam proses biokimia yang terjadi pada
tumbuhan, karena reaksi gelap tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga
dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya) atau disebut juga dengan
reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom
karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat. Jika diberikan gugus fosfat
kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP). Ribulosa difosfat ini yang
nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap. Secara umum, reaksi gelap dapat
dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi, reduksi, dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari
udara dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil yang kemudian pecah
menjadi 12 molekul beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat
(APG/PGA). Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus
fosfat,dan membentuk 1,3-bifosfogliserat. Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke
dalam fase reduksi, dimana senyawa ini direduksi oleh H+ dari NADPH, yang
kemudian berubah menjadi NADP+, dan terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid
(PGAL) yang beratom 3C. Selanjutnya, 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri
dan menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6). 10
molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi,
yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat. Pada fase ini, 10 molekul
fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa fosfat. Jika mendapat
Biokim fotosintesis Page 26
tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah menjadi ribulosa difosfat
(RDP), yang kemudian kembali mengikat CO2 dan menjalani siklus reaksi gelap.
Berikut ini adalah bagan siklus calvin.
Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum
meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor
pembatas tersebut sangat mempengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju
optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur daun,
serta ketersediaan nutrisi mempengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis
sehingga secara tidak langsung ikut mempengaruhi laju fotosintesis
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis :
1. Intensitascahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
2. Konsentrasikarbondioksida
Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
Biokim fotosintesis Page 27
3. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu
optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya
suhu hingga batas toleransi enzim.
4. Kadarair
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
5. Kadarfotosintat(hasilfotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila
kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan
berkurang.
6. Tahappertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang
sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan
tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Biokim fotosintesis Page 28
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan atau energi yaitu
glukosa yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri dengan menggunakan zat
hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan energi cahaya matahari. Hampir
semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa
menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi.Organisme yang
menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof.
Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon
bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain
yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang
dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Siklus Calvin disebut reaksi gelap karena tidak perlu cahaya untuk membuat biomolekul dari
energi dibuat dalam reaksi terang.
Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap, yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase
regenerasi. Pada fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat (Ribulose
biphosphat = RuBP) menjadi 3-fosfogliserat (3- phosphoglycerate = PGA). Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim ribulose bifosfat karboksilase (Rubisco).
3.2 Saran
Saya sebagai pembuat makalah Biokimia ini menyadari, bahwa masih banyak sekali
kekurangan dan mungkin masih ada yang salah. Saya seagai pembuat makalah ini
mengharapkan adanya kritik dan saran, yang sifatnya membangun. Supaya kedepannya kita
semua dapat membuat contoh-contoh Biofisika yang lebih baik, dan semoga apa yang telah
saya buat ini bermanfaat.
Biokim fotosintesis Page 29
DAFTAR PUSTAKA
Champbell. Et.al. 1999. Biochemistry. Canada : Mount Holyoke College.
Heddy, S. 1990. Biologi Pertanian. Rajawali Press. Jakarta Kimball, J. W. 1993. Biologi Umum. Erlangga. Jakarta.
Lehninger, Albert. 1982. Dasar-Dasar Biokima jilid II. Bogor: Erlangga.
Stryer, Lubert.1996. Biokimia jilid IV. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
www.kegg.org (reprinted with permission from Kanehisa Laboratories and the KEGG project)
Antennae Proteins : Diakses 16 Juni 2015.
http://rizkiero10.blogspot.com/2012/03/makalah-fotosintesis.html. diakses 16 juni 2015.
http://wahyusae.blogspot.com/2013/03/makalah-fotosintesis.html : diakses 16 juni 2015.
Biokim fotosintesis Page 30