Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

20
MAKALAH FISIOLOGI HORMON KALSITONIN DI SUSUN OLEH : AYU RAHMADHANI ( 12-025) FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS BAITURRAHMAH 2013-2014

Transcript of Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

Page 1: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

MAKALAH

FISIOLOGI HORMON KALSITONIN

DI SUSUN OLEH :

AYU RAHMADHANI ( 12-025)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS BAITURRAHMAH

2013-2014

Page 2: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

BAB I

PENDAHULUAN

A.  LATAR BELAKANG

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu fenomena yang lazim terjadi pada

makhluk hidup. Pertumbuhan postnatal pada ternak diawali dengan pertumbuhan tulang, daging

dan lemak. Tulang mempuyai peranan yang penting didalam proses pertumbuhan. Tulang

mempuyai fungsi menyokong dan memberikan bentuk, melindungi organ-organ vital, membantu

pergerakan, memproduksi sel darah merah pada sumsum dan penyimpanan garam mineral.

Penyusun utama tulang adalah mineral tulang yang mengandung Ca & P, dan protein

yang disebut kolagen. Komponen Ca & P menjadikan tulang keras dan kaku. Kalsium

merupakan mineral yang paling banyak terdapat di dalam tubuh. ±99% kalsium terdapat di

dalam jaringan keras seperti pada tulang dan gigi sedangkan 1 % kalsium terdapat pada darah

dan jaringan lunak. Kalsium didalam tubuh harus tetap terpenuhi untuk mendapatkan

pertumbuhan yang optimal karena jika kekurangan ataupun kelebihan kalsium akan

menyebabkan gangguan fisiologis tubuh yang dapat menghambat pertumbuhan.

Keseimbangan kalsium di dalam tubuh melibatkan peranan hormon-hormon dari kelenjar

paratiroid dan kelenjar tiroid. Hormon yang dihasilkan dari kelanjar tersebut berperan didalam

menjaga keseimbangan kalsium didalam tubuh. 

Hormon (dari bahasa Yunani, όρμή: horman - "yang menggerakkan") adalah pembawa

pesan kimiawi antarsel  atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular,

termasuk tumbuhan juga memproduksi hormon.

Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika

hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan

sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan

bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular,

termasuk di antaranya adalah perangsangan atau

penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau

penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya

terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnyapubertas dan menopause).

Page 3: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya.

Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.

C.  RUMUSAN MASALAH

1.      Definisi Hormon Paratiroid dan Kalsitonin

2.      Indikasi Homon Paratiroid dan Kalsitonin

3.      Fungsi Hormon Paratiroid dan Kalsitonin

terhadap tulang.

D.  TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN

1.      Untuk mengetahui peranan hormon kalsitonin didalam proses pertumbuhan utamanya didalam menjaga keseimbangan kalsium tubuh.

2.      Mengetahui Fungsi Hormon Kalsitonin dan Paratiroid terhadap pemeliharaan tulang.

Sedangkan manfaat dari makalah ini adalah sebagai bahan informasi mengenai peranan hormon kalsitonin didalam proses pertumbuhan.

Page 4: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan

Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran, yang dapat menyalurkan

sekresi hormon langsung ke dalam darah. Hormon memberikan efek pada target organ atau

jaringan.

Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu.

Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk

aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ

target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon

berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan

yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual.

Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid,

paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.

a. Hipofisis

Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacam-macam hormon

yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master

gland. Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah,

dan bagian posterior.

b. Tiroid (Kelenjar Gondok)

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat

daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar

tiroid menghasilkan hormon tiroksin dan hormone kalsitonin yang mempengaruhi

metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh . Tiroksin mengandung banyak iodium.

Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran

kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin.

Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan

kecerdasan menurun.

Page 5: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

c. Paratiroid l Kelenjar Anak Gondok

Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang

berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini

menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan

kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan.

Beberapa hormon seperti insulin dan tiroksin memiliki banyak organ target. Hormon lain

seperti kalsitonin dan beberapa hormon kelenjar pituitari, hanya memiliki organ menargetkan

satu atau beberapa.

1. Amina: hormon sederhana adalah variasi dari tirosin asam amino. Kelompok ini mencakup

tiroksin dari kelenjar tiroid epinefrin, dan norepinefrin dari medula adrenal

2. Protein: Hormon ini rantai asam amino.Insulin dari pankreas, hormon pertumbuhan dari

kelenjar hipofisis anterior, kalsitonin dari kelenjar tiroid semua asam amino yang disebut

protein.Rantai pendek peptida. Hormon antidiuretik dan oksitosin yang disintesis oleh

hipotalamus, hormon peptida.

3. Steroid: Kolesterol merupakan prekursor hormon steroid, termasuk kortisol dan aldosteron

dari korteks adrenal, estrogen dan progesteron ovarium, dan testosteron dari testis.

Fungsi Kelenjar Endokrim

-Merangsang pertumbuhan jaringan

-Merangsang aktivitas kelenjar tubuh

-Menghasilkan hormon

-Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh

-Mempengaruhi metabolisme lemak, arang hydrat, vitamin, mineral, dan air

-Dapat mengatur metabolisme, oksidasi, penyerapan glukosa dapat meningkat pada usus halus

Klasifikasi Hormon

• Hormon pembangun / Hormon pertumbuhan – hormon yang berperan dalam perkembangan

dan pertumbuhan. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar gonad.

Page 6: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

• Hormon metabolisme – proses homeostasis glukosa dalam tubuh diatur oleh bermacammacam

hormon, contoh glukokortikoid, glukagon, dan katekolamin.

• Hormon tropik – yang dihasilkan oleh struktur khusus dalam pengaturan fungsi endokrin

kelenjar hipofisis sebagai hormon pertumbuhan merangsang folikel (FSH) pada ovarium dan

proses spermatogenesis (LH).

• Hormon yang dapatmengatur metabolisme yaitu air dan mineral – kalsitonin dihasilkan oleh

kelenjar tiroid untuk mengatur metabolisme kalsium dan fosfor.

Sistem Endokrin Dan Organ

- Hypothalamus/Hipotalamus

- Pituitary gland/Kelenjar Hipofisis

- The thymus gland/Kelenjar Timus

- Thyroid gland/Kelenjar Tiroid

- Parathyroid glands/Kelenjar Paratiroid

2.2 Kelenjar Paratiroid

a.    Hormon Paratiroid

Kelenjar menghasilkan hormon paratiroid dan merupakan hormon utama yang

mengatur metabolisme kalsium untuk mempertahankan kadar kalsium plasma dalam batas

normal. Pada keadaan hipokalsemi (kadar kalsium darah yang rendah)

Sekresi hormon paratiroid berlangsung 3 tahap.

1)      Tahap dini berlangsung dalam beberapa menit, merupakan respon cepat dari sel- sel

paratiroid melepaskan hormone paratiroid yang sudah tersedia dalam sel dalam keadaan

hipokalsemi.

2)      Tahap kedua terjadi beberapa jam kemudian merupakan aktivitas sel kelenjar paratiroid

menghasilkan hormone paratiroid lebih banyak.

3)      Tahap ketiga apabila hipokalsemi masih masih berlangsung maka dalam beberapa hari

akan terjadi replica sel untuk memperbanyak masa sel kelenjar paratiroid.

Page 7: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

b.       Fisiologi Hormon Paratiroid

Fungsi utamanya ikut mempertahankan kadar  Ca++ dlm cairan ekstrasel agar tetap stabil.

Berbagai mekanisme yg dipengaruhi a.l: absorpsi Ca++ melalui saluran cerna, penyimpanan dlm

tulang dan  mobilisasinya, serta ekskresi Ca++ melalui urin, feses, keringat dan air susu. Efek

utama PTH mobilisasi Ca++ dr tulang.

Aktivitas sekretoris kelenjar paratiroid terutama dipengaruhi oleh kadar Ca++dlm darah

atau dlm sel kelenjar.

Bila kadar Ca++ rendah, sekresi PTH  meningkat, dan bila hipokalsemia cukup lama,

terjadi hipertrofi dan hiperplasi kelenjar paratiroid. Pada keadaan hiperkalsemia terjadi hal yg

sebaliknya.

c.      Hormon Paratiroid dan Metabolisme Kalsium

Pada keadaan normal hormone paratiroid mempertahankan kadar kalsium plasma

agar tidak terjadi hipokalsemi. Dalam metabolisme kalsium hormone paratiroid bekerja secara

langsung dengan 2 alat yaitu tulang dan ginjal. Dan tidak langsung dengan usus halus melalui

metabolisme vitamin D. Vitamin D (vitamin D3) juga berpengaruh pada metabolisme kalsium.

Vitamin ini terdapat didalam diet normal dan di sintesis di kulit. Sinar ultraviolet menghasilkan

vitamin D3 di kulit yang selanjutnya mengalami hidroksilasi di hati dan ginjal menjadi vitamin

D3 (kalsitriol). Fungsi utama kalsitriol adalah merangsang penyerapan kalsium di dalam usus.

Pada tulang, hormone paratiroid meningkatkan reabsorbsi kalsium dan fosfat. Pada ginjal,

hormone paratiroid melalui 2 jalur yaitu:

1)      Reabsorbsi kalsium. Hormon paratiroid meningkatkan reabsorsi kalsium dan menurunkan

reabsorbsi fosfat. Reabsorbsi kalsium di ginjal terjadi 60% di tubulus proksimal, 25% ansa

henle sisanya pada tubulus distal.

2)      Merangsang kerja enzim 1a-dihidroksilase di ginjal sehingga meningkatkan perubahan 25

hidroksikolekalsiferol menjadi 1,25 dihidroksikolekalsiferol.

d.      Metabolisme Kalsium

Tubuh orang dewasa mengandung 1-2 kg kalsium, 90% diantaranya terdapat dalam

tulang. Kadar kalsium plasma total berkisar 8,8-10,4 mg/dl, terdiri atas kalsium ion 40-

50%,kalsium yang terikat pada protein terutama albumin 46 % dan sisanya 8% kalsium dalam

Page 8: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

kompleks organic yang terikat dengan anion yaitu bikarbonat, sitrat, fosfat, laktat dan sulfat.

Kalsium ion merupakan kalsium yang penting karena peranannya dalam fungsi selular. Oleh

karena itu harus dipertahankan dalam batas normal oleh hormom paratiroid.

Kalsium masuk ke plasma melalui absorbsi dari usus halus, tulang dan reabsorbsi dari

ginjal. Sebaliknya kalsium keluar dari plasma melalui saluran cerna (100-200 mg/hari), air seni

(50-300mg/ hari), disimpan kembali ke dalam tulang melalui keringat (100mg/hari). Tulang

adalah suatu jaringan tubuh yang dinamik dan mengalami perubahan sepanjang kehidupan

merupakan tempat penyimpanan kalsium yang terbesardan mineral lainseperti magnesium,

fosfor, natrium dan ion.

e.       Hormon dan Metabolisme Kalsium

Metabolisme kalsium diatur oleh tiga hormone utama yaitu dua hormone polipeptida

yaitu paratiroid dan kalsitonin dan satu hormone sterol yaitu 1,25 dihidrokolekalsiferol.

f.      Pengendalian Sekresi Hormon Paratiroid

Pelepasan hormone paratiroid tergantung dari kadar kalsium plasma. Pada keadaan

hipoklasemi kelenjar paratiroid cepat beraksi melepaskan hormon paratiroid untuk 

meningkatkan kadar kalsium plasma agar kembali normal. Pada saat kadar kalsium plasma sudah

normal pelepasan hormon paratiroid akan kembali normal. Kalsitriol dapat menekan pelepasan

hormon paratiroid.

2.3 Kelenjar Tiroid

Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya dapat

daerah yang menggenting. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid

menghasilkan hormon tiroksin dan kalsitonin yang mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan

pengaturan suhu tubuh serta mengatur kalsium dalam darah.

2.3.1 Hormon Tiroksin

Tiroksin mengandung banyak iodium. Kekurangan iodium dalam makanan dalam waktu

panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras

untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga

pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak

Page 9: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan fisik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh

kerdil dan idiot. Kekurangan iodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan

garam iodium di dalam makanan.

Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus

Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi

bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata

menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.

2.3.2 Hormon Kalsitonin

 Hormon kalsitonin yang merupakan hormon yang dihasilkan dari kelenjar tiroid.

Kelenjar tiroid  adalah salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar

ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Kelenjar ini berfungsi untuk

mengatur kecepatan tubuh membakar energi, membuat protein, dan mengatur sensitivitas tubuh

terhadap hormon lainnya.

Kalsitonin merupakan suatu peptida yang

terdiri dari 32 asam amino, yang dihasilkan oleh sel C

kelenjar tiroid dan berfungsi menghambat resorpsi

tulang oleh osteoklas. Aksi biologik ini digunakan

didalam klinik untuk mengatasi peningkatan resorpsi

tulang, misalnya pada penderita osteoporosis,

penyakit Paget dan hiperkalsemia akibat keganasan..

Kalsitonin, secara akut diatur oleh kadar

kalsium didalam darah dan secara kronik dipengaruhi

oleh umur dan jenis kelamin. Kadar Kalsitonin pada

bayi, akan tinggi, sedangkan pada orang tua, rendah kadamya. Pada wanita, kadar Kalsitonin

ternyata juga lebih rendah daripada laki-laki.

Saat ini, telah diketahui struktur kalsitonin dari 10 spesies yang berbeda, yang secara

umum terdiri dari glisin pada rersidu 28, amida prolin pada termninal karboksi dan kesamaan

pada 5 dari 9 asam amino pada terminal amino.

Page 10: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

Sel C kelenjar tiroid merupakan sumber primer kalsitonin pada mamalia, sedangkan pada

hewan submamalia, dihasilkan oleh kelenjar ultimobrankial. Selain itu gen kalsitonin juga

menghasilkan calcitonin gene related product yang merupakan peptida yang terdiri dari 37 asam

amino yang memiliki aktifitas biologik berbeda dengan kalsitonin, yaitu sebagai vasodilator dan

neurotransmiter dan tidak bereaksi dengan reseptor kalsitonin. Jaringan lain yang juga

menghasilkan kalsitonin adalah sel-sel hipofisis dan sel-sel neuroendokrin yang tersebar

diberbagai jaringan, tetapi kalsitonin nontiroidal ini tidak mempunyai peran yang penting pada

kadar kalsitonin di perifer. Kalsitonin merupakan petanda tumor yang penting pada karsinoma

tiroid meduler.

Kalsitonin bertindak untuk mengurangi kalsium darah (Ca 2 +), menentang efek hormon

paratiroid (PTH). Telah ditemukan pada ikan, reptil, burung, dan mamalia. Pentingnya pada

manusia belum serta ditetapkan sebagai pentingnya pada hewan lain, seperti fungsinya biasanya

tidak signifikan dalam regulasi homeostasis kalsium normal.

Kalsitonin dimurnikan pada tahun 1962 oleh Copp dan Cheney. Sementara itu awalnya

dianggap sebagai sekresi dari kelenjar paratiroid, itu kemudian diidentifikasi sebagai sekresi dari

C-sel kelenjar tiroid.

Calcitonin dibentuk oleh pembelahan proteolitik dari prepropeptide lebih besar, yang

merupakan produk dari gen CALC1 (). Gen CALC1 milik superfamili prekursor hormon protein

yang terkait termasuk prekursor amiloid protein pulau kecil, kalsitonin gen-related peptide, dan

prekursor adrenomedulin.

Hormon berpartisipasi dalam kalsium (Ca 2 +) dan metabolisme fosfor. Dalam banyak hal,

kalsitonin melawan hormon paratiroid (PTH).

Untuk lebih spesifik, kalsitonin darah mempengaruhi tingkat Ca 2 + dalam empat cara:

Menghambat Ca 2 + penyerapan oleh usus

Menghambat aktivitas osteoklas dalam tulang

Menghambat reabsorpsi fosfat oleh tubulus ginjal

Page 11: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

Meningkatkan mutlak Ca 2 + dan Mg 2 + reabsorpsi oleh tubulus ginjal, kalsitonin adalah

hormon Ca-conserving ginjal.

Sekresi kalsitonin dirangsang oleh:

peningkatan dalam serum gastrin dan pentagastrin.

2.3.2.1 Efek biologik utama kalsitonin

Efek biologic utama kalsitonin adalah sebagai penghambat osteoklas. Dalam beberapa

menit setelah pemberian, efek tersebut sudah mulai bekerja sehingga aktifitas resorpsi tulang

terhenti. Selain itu, kalsitonin juga mempunyai efek menghambat osteosit dan merangsang

osteoblas, tetapi efek ini masih kontroversial.

Efek lain yang penting adalah analgesik yang kuat

Banyak hipotesis yang menerangkan mekanisme efek analgesik kalsitonin,

misalnya :

peningkatan kadar endorfin.

penghambatan sintesis PGE2.

perubahan fluks kalsium pada membran neuronal terutama di otak.

mempengaruhi sistem katekolaminergik.

efek anti depresan maupun efek lokal sendiri.

Kalsitonin juga akan meningkatakan ekskresi kalsium dan fosfat di ginjal, sehingga akan

menimbulkan hipokalsem,ia dan hipofosfatemia..

EFEK LAIN 

efek anti inflamasi.

merangsang penyembuhan luka dan fraktur.

mengganggu toleransi glukosa.

Konsentrasi kalsium plasma merupakan regulator sekresi kalsitonin yang penting. Bila kadar

kalsium plasma meningkat, maka sekresi kalsitonin juga akan meningkat, sebaliknya bila kadar

kalsium plasma menurun, sekresi kalsitonin juga akan menurun. Walaupun demikian, bila

hiperkalsemia dan hipokalsemia berlangsung lama maka efeknya terhadap sekresi kalsitonin

Page 12: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

nampaknya tidak adekuat, mungkin terjadi kelelahan pada sel C tiroid untuk mrerespons

rangsangan tersebut.

2.3.2.2 Fungsi hormon kalsitonin :

a. Menurunkan kadar kalsium dengan menghambat resorpsi tulang.

b. Menghambat pelepasan kalsium dari tulang

c. Untuk mempertahankan kepadatan tulang

d. Hormon kalsitonin berfungsi dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah.

Bila kadar ion kalsium dalam darah meningkat, kadar kalsitonin akan naik dan

mengendapkannya dalam tulang

e. kalsitonin memastikan bahwa kalsium di dalam tulang dipertahankan dan tulang

mempercepat penyerapan kalsium.

f. Kalsitonin digunakan sebagai terapi alternatit hormon estrogen, mengurangi nyeri

tulang dan meningkatkan massa tulang belakang. Kalsitonin dapat membawa

manfaat dalam terapi osteoporosis.

g. Hormon ini akan mengurangi kadar kalsium dalam darah. Hormon ini sangat

penting bagi anak-anak sebagai tulang-tulang mereka masih berkembang.

Kalsitonin (CT) juga merupakan hormon ketiga yang berperan didalam regulasi tulang

dan kalsium darah. Sumber utama daro CT adalah C-Sel (parafollicular cells) dari kelenjar tiroid.

Sebagian besar jenis sel dari kelenjar tiroid adalah folikular sel, yang bertanggungjawab untuk

sekresi hormon tiroid. Selain itu, CT juga dijumpai di beberapa organ di dalam tubuh, termasuk

thymus, usus halus, kandung kemih, paru-paru dan hati manusia. CT adalah polipetida kecil,

terdiri dari 32 asam amino dengan berat molekul 3410 Da. CT adalah sebuah produk dari

keluarga gen CT, yang terdiri dari 5 gen.

Sekresi hormon kalsitonin dipengaruhi oleh adanya serum Ca2+ yang tinggi, target organ

dari hormon ini adalah Usus halus dan tulang. Hormon ini bekerja menurunkan absorbsi Ca 2+ di

dalam usus dan menurunkan resorpsi Ca2+ di dalam tulang sehingga serum Ca2+ yang semula

tinggi menjadi turun. Hormon ini bekerja berkebalikan dengan hormon paratiroid. Ca plasma >

normal, dapat menyebabkan gangguan sistem saraf (refleks lamban, kontraksi otot lamban &

lemah konstipasi & nafsu  makan).

Page 13: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

2.3.2.3 Dampak yang terjadi jika kelebihan dan kekurangan hormon kalsitonin

Kelebihan Hormon Kalsitosin

Efek yang terjadi jika kelebihan hormon ini akan menyebabkan terjadinya hipokalsemik,

yaitu keadaan dimana tubuh mengalami penurunan kadar kalsium.

Kekurangan Hormon Kalsitonin

Efek yang terjadi adalah tubuh akan mengalami hiperkalsemik, yaitu keadaan dimana

kadar kalsium di dalam tubuh meningkat sehingga memungkinkan untuk terjadinya kelebihan

kadar kalsium tubuh.

Dijelaskan oleh Marks et al (2000), bahwa walaupun asupan kalsium dari hari ke hari

sangat bervariasi, konsentrasi kalsium di dalam cairan intrasel dan ekstrasel sangatlah konstan.

Dari komponen ionic CES (cairan ekstrasel), hanya natrium yang diatur lebih ketat daripada

kalsium. Namun, di dalam sel, konsentrasi kalsium dikontrol lebih ketat daripada konsentrasi

natrium. Misalnya, konsentrasi natrium di dalam CES (cairan ekstrasel) 16-20 kali lebih besar

daripada konsentrasi di dalam sitosol sel namun konsentrasi kalsium diluar sel 10.000-20.000

kali lebih besar daripada konsentrasinya di dalam sel. Ciri umum kematian sel, apapun sifat

penyebabnya (misalnya hipoksia, trauma, intoksikasi) adalah peningkatan kalsium intrasel

melebihi konsentrasi kritis tertentu.

Konsentrasi kritis kalsium intrasel serta konsentrasi kalsium di dalam CES diatur oleh

aktivitas terpadu dua hormon polipetida, hormon paratiroid (PTH) dan kalsitonin (CT), dan oleh

vitamin D3 berbentuk aktif (1,25-dihidroksikolekalsiferol; 1,25-(OH)2D3), suatu hormon sterol.

terdapat lengkung umpan balik antara konsentrasi Ca2+ “bebas” (elemen, tidak terikat ke protein)

di dalam darah dan sintesis serta sekresi hormone kalsitropik ini.

Ion kalsium (Ca+) memiliki efek fisiologis penting di hamper semua jaringan tubuh.

Kalsium mempengaruhi permeabilitas membrane terhadap air dan ion lain. Kalsium mengaitkan

rangsang eksitasi saraf dengan kontraksi otot di tautneuromuskular, merupakan kompenen

penting dalam jenjang pembekuan darah, berfungsi sebagai komponen Kristal yang stabil di

dalam rangka sehingga memperkokoh penunjang struktural, dan ikut serta dalam mengaitkan

sinyal hormon dengan efek intrasel.

Page 14: Makalah Fisiologi Hormon Kalsitonin

BAB III

KESIMPULAN

Hormon Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan

hipofosfatemik. berfungsi dalam menjaga keseimbangan kalsium dalam darah. Bila kadar ion

kalsium dalam darah meningkat, kadar kalsitonin akan naik dan mengendapkannya dalam tulang

Kalsitonin merupakan suatu peptida yang terdiri dari 32 asam amino, yang dihasilkan

oleh sel C kelenjar tiroid dan berfungsi menghambat resorpsi tulang oleh osteoklas. Aksi

biologik ini digunakan didalam klinik untuk mengatasi peningkatan resorpsi tulang, misalnya

pada penderita osteoporosis, penyakit Paget dan hiperkalsemia akibat keganasan.

Sekresi hormon kalsitonin dipengaruhi oleh adanya serum Ca2+ yang tinggi, target organ

dari hormon ini adalah Usus halus dan tulang. Hormon ini bekerja menurunkan absorbsi Ca 2+ di

dalam usus dan menurunkan resorpsi Ca2+ di dalam tulang sehingga serum Ca2+ yang semula

tinggi menjadi turun. Hormon ini bekerja berkebalikan dengan hormon paratiroid. Ca plasma >

normal, dapat menyebabkan gangguan sistem saraf (refleks lamban, kontraksi otot lamban &

lemah konstipasi & nafsu  makan).