MAKALAH FISIKA
-
Upload
franky-hoffman-sitorus -
Category
Documents
-
view
144 -
download
5
Transcript of MAKALAH FISIKA
MAKALAH FISIKAKUAT ARUS DAN TEGANGAN
DISUSUN OLEH:
Nama : 1. Rohma Al-Baatin 2. Galuh Hayu W.
3. Citra Utami4. Margareta5. Franky H.S.6. Markus S
Kelas : XI IPA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BULUNGANSEKOLAH MENENGAH ATAS 1 BUNYU
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010
MAKALAH FISIKAKUAT ARUS DAN TEGANGAN
Telah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu tugas Fisika
DISUSUN OLEH:Nama : 1. Rohma Al-Baatin 2. Galuh Hayu W.
3. Citra Utami4. Margareta5. Franky H.S.6. Markus S
Kelas : XI IPA
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BULUNGANSEKOLAH MENENGAH ATAS 1 BUNYU
TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan laporan dari hasil praktek fisika yang telah kami lakukan.
Semuga dengan adanya hasil laporan ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan pada laporan ini
Bunyu, Agustus 2009
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………iKATA PENGANTAR……………………………..iiDAFTAR ISI………………………………………iii
BAB 1A. Alat dan bahan…………………………………………1B. Mengukur kuat arus menggunakan amperemeter….…..1C. Mengukur tegangan menggunakan voltmeter…………2D. Mengukur besar tegangan menggunakan
amperemeter dan voltmeter…………………………...4
BAB IIA. Kesimpulan……………………………………………..6B. Penutup…………………………………………………6
iii
BAB 1
A. Alat Dan Bahan
1. 2 Buah bola lampu2. 2 Buah batrai3. Saklar4. Kabel5. Basicmeter (Meter dasar)6. Rheostat7. Shunt8. Multiplier
B. Mengukur Kuat Arus (i) Menggunakan Amperemeter
Tabel 1Posisi Rheostat Kuat Arus (i) Nyala lampu
Di tengah-tengah 0,24 A RedupPaling kiri 0,21 A Tidak menyala 1/3 bagian dari kanan
0,4 A Terang
Paling kanan 0,44 A Terang sekali
Dari hasil percobaan di atas kami menggunakan alat pengukur Basicmeter (Meter dasar) yang digabungkan dengan Shunt sehingga alat ini beralih fungsi menjadi Amperemeter.
1Dan pada saat kami mengukur kuat arus listrik yang
mengalir, kami menggunakan:
Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 1
Dari hasil pengamatan, jika posisi Rheostat digeser ke posisi paling kanan, Maka kuat arus semakin besar dan jika digeser ke posisi paling kiri maka kuat arus semakin kecil.
Jadi hubungan kuat arus dengan nyala lampu adalah jika kuat arus semakin besar maka nyala lampu akan semakin terang.
C. Mengukur Tegangan (V) menggunakan Voltmeter
Tabel 2Posisi Rheostat Tegangan (V) Nyala lampu
Di tengah-tengah 1,8 V RedupPaling kiri 1,4 V Tidak menyala 1/3 Bagian dari kiri
1,45 V Tidak menyala
1/3 bagian dari kanan
1,9 V Terang
Paling kanan 2,7 V Terang sekali
2Dari hasil percobaan di atas kami menggunakan alat
pengukur Basicmeter (Meter dasar) yang digabungkan
Angka yg ditunjuk jarumI = × Angka pada saklar pemilih
Batas Maksimum
dengan Multiplier sehingga alat ini beralih fungsi menjadi Voltmeter.
Dan pada saat kami mengukur tegangan atau beda potensial, kami menggunakan:
Batas ukur Maksimum = 50 Angka pada saklar pemilih = 10
Dari hasil pengamatan, jika posisi Rheostat digeser ke posisi paling kanan, Maka tegangannya semakin besar. Sedangkan, jika digeser ke posisi paling kiri maka tegangannya semakin kecil.
Jadi hubungan tegangan dengan nyala lampu adalah jika tegangan semakin besar maka nyala lampu akan semakin terang.
3
Angka yg ditunjuk jarumV = × Angka pada saklar pemilih
Batas Maksimum
D. Mengukur besar hambatan (R) Dengan Menggunakan amperemeter dan voltmeter yang dihubungkan secara paralel
Tabel 3Percobaan ke Kuat arus
(i)Tegangan
(V) V i
1 0,85 A 1,9 V 2,232 0,6 A 1,6 V 2,673 0,65 A 1.75 V 2,694 0,95 A 2,4 V 2,525 1,2 A 3,45 V 2,875
Dari hasil percobaan di atas, kami menggunakan alat Basicmeter yang digabungkan dengan Shunt, sehingga menjadi Amperemeter dan Basicmeter yang digabungkan dengan multiplier, sehingga menjadi Voltmeter.
Pada saat kami mengukur kuat arus listrik yang mengalir, kami menggunakan:
Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 10
4
Angka yg ditunjuk jarumI = × Angka pada saklar pemilih
Batas Maksimum
Dan pada saat kami mengukur tegangan atau beda potensial, kami menggunakan:
Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 10
Dari hasil percobaan di atas diperoleh:Semain besar kuat arus yang mengalir dan tegangan atau
beda potensial, maka semakin besar hambatan yang di peroleh.
5
Angka yg ditunjuk jarumV = × Angka pada saklar pemilih
Batas Maksimum
BAB 2
A. KesimpulanDari hasil percobaan di atas dapat di simpulkan
bahwa, jika kita ingin mengukur kuat arus suatu rangkaian listrik, Kita harus menggunakan alat ukur amperemeter yang dihubungkan secara seri dengan rangkaian tersebut. Dan jika kita ingin mengukur tegangan suatu rangkaian listrik, kita harus menggunakan voltmeter yang dihubungkan secara paralel dengan rangkaian yang akan diukur.
Dapat juga kita simpulkan, semakin kekanan posisi Rheostat maka akan semakin besar kuat arus dan tegangan atau beda potensial, maka akan semakin terang pula nyala lampu. Bagitu juga sebaliknya, semakin ke kiri posisi Rheostat maka akan semakin kecil kuat arus dan tegangan maka akan semakin redup pula nyala lampu.
B. Penutup
Sekian makalah tentang “Kuat Arus dan Tegangan”, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan.
6