MAKALAH FISIKA

13
MAKALAH FISIKA KUAT ARUS DAN TEGANGAN DISUSUN OLEH: Nama : 1. Rohma Al-Baatin 2. Galuh Hayu W. 3. Citra Utami 4. Margareta 5. Franky H.S. 6. Markus S Kelas : XI IPA

Transcript of MAKALAH FISIKA

Page 1: MAKALAH FISIKA

MAKALAH FISIKAKUAT ARUS DAN TEGANGAN

DISUSUN OLEH:

Nama : 1. Rohma Al-Baatin 2. Galuh Hayu W.

3. Citra Utami4. Margareta5. Franky H.S.6. Markus S

Kelas : XI IPA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BULUNGANSEKOLAH MENENGAH ATAS 1 BUNYU

TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Page 2: MAKALAH FISIKA

MAKALAH FISIKAKUAT ARUS DAN TEGANGAN

Telah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu tugas Fisika

DISUSUN OLEH:Nama : 1. Rohma Al-Baatin 2. Galuh Hayu W.

3. Citra Utami4. Margareta5. Franky H.S.6. Markus S

Kelas : XI IPA

DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BULUNGANSEKOLAH MENENGAH ATAS 1 BUNYU

TAHUN PEMBELAJARAN 2009/2010

Page 3: MAKALAH FISIKA

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Karena berkat limpahan rahmat-Nya lah, kami dapat menyelesaikan laporan dari hasil praktek fisika yang telah kami lakukan.

Semuga dengan adanya hasil laporan ini, dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan kami mohon maaf jika terdapat kesalahan atau kekurangan pada laporan ini

Bunyu, Agustus 2009

Penulis

ii

Page 4: MAKALAH FISIKA

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………iKATA PENGANTAR……………………………..iiDAFTAR ISI………………………………………iii

BAB 1A. Alat dan bahan…………………………………………1B. Mengukur kuat arus menggunakan amperemeter….…..1C. Mengukur tegangan menggunakan voltmeter…………2D. Mengukur besar tegangan menggunakan

amperemeter dan voltmeter…………………………...4

BAB IIA. Kesimpulan……………………………………………..6B. Penutup…………………………………………………6

iii

Page 5: MAKALAH FISIKA

BAB 1

A. Alat Dan Bahan

1. 2 Buah bola lampu2. 2 Buah batrai3. Saklar4. Kabel5. Basicmeter (Meter dasar)6. Rheostat7. Shunt8. Multiplier

B. Mengukur Kuat Arus (i) Menggunakan Amperemeter

Tabel 1Posisi Rheostat Kuat Arus (i) Nyala lampu

Di tengah-tengah 0,24 A RedupPaling kiri 0,21 A Tidak menyala 1/3 bagian dari kanan

0,4 A Terang

Paling kanan 0,44 A Terang sekali

Dari hasil percobaan di atas kami menggunakan alat pengukur Basicmeter (Meter dasar) yang digabungkan dengan Shunt sehingga alat ini beralih fungsi menjadi Amperemeter.

1Dan pada saat kami mengukur kuat arus listrik yang

mengalir, kami menggunakan:

Page 6: MAKALAH FISIKA

Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 1

Dari hasil pengamatan, jika posisi Rheostat digeser ke posisi paling kanan, Maka kuat arus semakin besar dan jika digeser ke posisi paling kiri maka kuat arus semakin kecil.

Jadi hubungan kuat arus dengan nyala lampu adalah jika kuat arus semakin besar maka nyala lampu akan semakin terang.

C. Mengukur Tegangan (V) menggunakan Voltmeter

Tabel 2Posisi Rheostat Tegangan (V) Nyala lampu

Di tengah-tengah 1,8 V RedupPaling kiri 1,4 V Tidak menyala 1/3 Bagian dari kiri

1,45 V Tidak menyala

1/3 bagian dari kanan

1,9 V Terang

Paling kanan 2,7 V Terang sekali

2Dari hasil percobaan di atas kami menggunakan alat

pengukur Basicmeter (Meter dasar) yang digabungkan

Angka yg ditunjuk jarumI = × Angka pada saklar pemilih

Batas Maksimum

Page 7: MAKALAH FISIKA

dengan Multiplier sehingga alat ini beralih fungsi menjadi Voltmeter.

Dan pada saat kami mengukur tegangan atau beda potensial, kami menggunakan:

Batas ukur Maksimum = 50 Angka pada saklar pemilih = 10

Dari hasil pengamatan, jika posisi Rheostat digeser ke posisi paling kanan, Maka tegangannya semakin besar. Sedangkan, jika digeser ke posisi paling kiri maka tegangannya semakin kecil.

Jadi hubungan tegangan dengan nyala lampu adalah jika tegangan semakin besar maka nyala lampu akan semakin terang.

3

Angka yg ditunjuk jarumV = × Angka pada saklar pemilih

Batas Maksimum

Page 8: MAKALAH FISIKA

D. Mengukur besar hambatan (R) Dengan Menggunakan amperemeter dan voltmeter yang dihubungkan secara paralel

Tabel 3Percobaan ke Kuat arus

(i)Tegangan

(V) V i

1 0,85 A 1,9 V 2,232 0,6 A 1,6 V 2,673 0,65 A 1.75 V 2,694 0,95 A 2,4 V 2,525 1,2 A 3,45 V 2,875

Dari hasil percobaan di atas, kami menggunakan alat Basicmeter yang digabungkan dengan Shunt, sehingga menjadi Amperemeter dan Basicmeter yang digabungkan dengan multiplier, sehingga menjadi Voltmeter.

Pada saat kami mengukur kuat arus listrik yang mengalir, kami menggunakan:

Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 10

4

Angka yg ditunjuk jarumI = × Angka pada saklar pemilih

Batas Maksimum

Page 9: MAKALAH FISIKA

Dan pada saat kami mengukur tegangan atau beda potensial, kami menggunakan:

Batas ukur Maksimum = 100 Angka pada saklar pemilih = 10

Dari hasil percobaan di atas diperoleh:Semain besar kuat arus yang mengalir dan tegangan atau

beda potensial, maka semakin besar hambatan yang di peroleh.

5

Angka yg ditunjuk jarumV = × Angka pada saklar pemilih

Batas Maksimum

Page 10: MAKALAH FISIKA

BAB 2

A. KesimpulanDari hasil percobaan di atas dapat di simpulkan

bahwa, jika kita ingin mengukur kuat arus suatu rangkaian listrik, Kita harus menggunakan alat ukur amperemeter yang dihubungkan secara seri dengan rangkaian tersebut. Dan jika kita ingin mengukur tegangan suatu rangkaian listrik, kita harus menggunakan voltmeter yang dihubungkan secara paralel dengan rangkaian yang akan diukur.

Dapat juga kita simpulkan, semakin kekanan posisi Rheostat maka akan semakin besar kuat arus dan tegangan atau beda potensial, maka akan semakin terang pula nyala lampu. Bagitu juga sebaliknya, semakin ke kiri posisi Rheostat maka akan semakin kecil kuat arus dan tegangan maka akan semakin redup pula nyala lampu.

B. Penutup

Sekian makalah tentang “Kuat Arus dan Tegangan”, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat menambah pengetahuan.

6

Page 11: MAKALAH FISIKA