Makalah Farmasi

16
1. PENDAHULUAN Peningkatan kasus infeksi yang terjadi di masyarakat, membuat para ahli terus mencari obat untuk mengatasi masalah ini. Beberapa obat ditemukan mempunyai beberapa efek samping yang negatif bila digunakan bersamaan dengan obat lain. Sehingga penggunaan beberapa obat dalam satu kali terapi sering dilakukan. Namun, bersamaan dengan hal itu semakin banyak pula efek samping yang ditimbulkan. Para ahli mencari turunan dari obat yang telah ditemukan untuk dapat mengurangi efek samping negatif serta mencari efek lain yang sinergis dengan efek utama obat tersebut. Seperti ciproloxacin yang merupakan antibiotik kemoterapi sintetis dari kelas obat fluorokuinolon. Ciprofloxacin adalah fluoroquinolone generasi kedua antibakteri. Membunuh bakteri dengan mengganggu dengan enzim yang menyebabkan DNA untuk mundur setelah disalin, yang menghentikan sintesis DNA dan protein. Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa ciprofloxacin mempunyai efek lain selain antibiotik yaitu efek anti inflamasi yang dapat dikatakan bahwa penggunaan obat ganda dapat dihindari pada kasus yang tidak terlalu berat. Sehingga efek yang ditimbulkan tidak terlalu banyak. Selain efek anti inflamasi, ciprofloxacin juga dapat digunakan untuk mengatasi bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya aminoglikosida, penisilin, sefalosporin dan tetrasiklin. Ciprofloxacin

Transcript of Makalah Farmasi

Page 1: Makalah Farmasi

1. PENDAHULUAN

Peningkatan kasus infeksi yang terjadi di masyarakat, membuat para ahli terus

mencari obat untuk mengatasi masalah ini. Beberapa obat ditemukan mempunyai

beberapa efek samping yang negatif bila digunakan bersamaan dengan obat lain.

Sehingga penggunaan beberapa obat dalam satu kali terapi sering dilakukan. Namun,

bersamaan dengan hal itu semakin banyak pula efek samping yang ditimbulkan.

Para ahli mencari turunan dari obat yang telah ditemukan untuk dapat

mengurangi efek samping negatif serta mencari efek lain yang sinergis dengan efek

utama obat tersebut. Seperti ciproloxacin yang merupakan antibiotik kemoterapi

sintetis dari kelas obat fluorokuinolon. Ciprofloxacin adalah fluoroquinolone generasi

kedua antibakteri. Membunuh bakteri dengan mengganggu dengan enzim yang

menyebabkan DNA untuk mundur setelah disalin, yang menghentikan sintesis DNA

dan protein.

Pada beberapa penelitian ditemukan bahwa ciprofloxacin mempunyai efek lain

selain antibiotik yaitu efek anti inflamasi yang dapat dikatakan bahwa penggunaan

obat ganda dapat dihindari pada kasus yang tidak terlalu berat. Sehingga efek yang

ditimbulkan tidak terlalu banyak. Selain efek anti inflamasi, ciprofloxacin juga dapat

digunakan untuk mengatasi bakteri yang resisten terhadap antibiotika lain misalnya

aminoglikosida, penisilin, sefalosporin dan tetrasiklin. Ciprofloxacin juga efektif

terhadap bakteri gram-negatif dan gram-positif.

2. FARMAKOLOGI

a. Sifat Fisiko-Kimia dan Rumus Kimia Obat

Rumus Kimia : 1-cyclopropyl-6-fluoro-1, 4-dihydro-4-oxo-

7-(1-piperazinyl)-3-quinolinecarboxylic acid

C17H18FN3O3HCl.H2O

Sifat Fisiko-kimia : Ciprofloxacin hidroklorida

merupakan serbuk dengan kekuningan – hingga

berwarna kuning. Mempunyai kelarutan 36 mg/mL

dalam air pada suhu 25°C. pKa obat 6 dan 8.8.

Ciprofloxacin laktat merupakan sediaan ciprofloxacin

IV. Cairan jernih dan berwarna kuning cerah. pada

kadar 1.2 g yang larut dalam cairan mempunyai pH 3.3-

Page 2: Makalah Farmasi

3.9. ciprofloxacin dalam sediaan larutan dekstrosa 5%

mempunyai pH 3.5 – 4.6

b. Farmasi Umum

Dosis

ANAK-ANAK:

Oral:

o Infeksi saluran urin atau pyelofritis: anak 1-17 tahun: 20-30 mg/kg/hari

terbagi dalam 2 dosis terpisah (setiap 12 jam) untuk 10-21 hari.

Maksimal 1.5 g/hari.

o Cistitis fibrosis: anak 5-17 tahun; 40 mg/kg/hari dalam dosis terbagi

setiap 12 jam, pemberian selama 1 minggu

Injeksi:

o infeksi saluran urin komplikasi pada anak 5-17 tahun: 6-10 mg/kg

setiap 8 jam untuk 10-21 hari (maksimum 400 mg/dosis)

o Cistitis fibrosis:anak 5-17 tahun; 30 mg/kg/hari dalam dosis terbagi

setiap 8 jam untuk satu minggu.

DOSIS DEWASA:

Oral:

Untuk infeksi saluran kemih :

o Ringan sampai sedang : 2 x 250 mg sehari

o Berat : 2 x 500 mg sehari

o Untuk gonore akut cukup pemberian dosis tunggal 250 mg

sehari

Untuk infeksi saluran cerna :

o Ringan / sedang / berat : 2 x 250 mg sehari

Untuk infeksi saluran nafas, tulang dan sendi kulit dan jaringan lunak :

o Ringan sampai sedang : 2 x 500 mg sehari

o Berat : 2 x 750 mg sehari

o Untuk mendapatkan kadar yang adekuat pada osteomielitis

maka pemberian tidak boleh kurang dari2 x 750 mg sehari

o Dosis untuk pasien dengan gangguan fungsi ginjal : Bila

bersihan kreatinin kurang dari 20 ml/menit maka dosis normal

Page 3: Makalah Farmasi

yang dianjurkan harus diberikan sehari sekali atau dikurangi

separuh bila diberikan 2 x sehari.

Lamanya pengobatan tergantung dari beratnya penyakit.

Untuk infeksi akut selama 5-10 hari biasanya pengobatan selanjutnya paling

sedikit 3 hari sesudah gejala klinik hilang.

Preparat

Bactiprox, Baquinor, Bernoflox, Bidiprox, Cetafloxo, Ciflos, Ciprec, Ciproxin,

Civell, Coroflox, Corsacin, Cylowam, Disfabac, Etacin, Floksid, Floxbio,

Floxifar, Floxigra, Girabloc, Interflox, Isotic Renator, Jayacin, Kifarox, Lapiflox,

Licoprox, Meflosin, Mensipox, Nilafolx, Poncoflox, Proxcip, Proxitor, Qinox,

Quamiprox, Qidex, Quinobiotic, Renator, Rindoflox, Scanax, Siflox, Tequinol,

Vidintal, Viflox, Vioquin, Violinol, Wiaflox, Ximex Cylowam, Zumaflox

c. Farmakologi Umum

Ciprofloxacin merupakan antibiotik golongan fluorokuinolon, bekerja dengan

cara mempengaruhi enzim DNA gyrase pada bakteri. Ciprofloxacin adalah antibiotik

untuk bakteri gram positif dan negatif yang sensitif.

Bakteri gram positif yang sensitif : Enterococcus faecalis, Staphylococcus aureus,

Staphylococcus epidermis, Streptococcus pyogenes.

Bakteri negatif yang sensitif : Campylobacter jejuni, Citrobacter diversus, Citrobacter

freundii, Enterobacter cloacae, Escherichia coli, Haemophilus influenzae, Klebsiela

pneumoniae, morganella morganii, Neisseria gonorrheae, Proteus mirabilis, Proteus

vulgaris, Providencia rettgeri, Providencia stuartii, pseudomonas aeruginosa,

Salmonella typhii, Serratia marcescens, Shigella flexneri, Shigella sonnei.

Indikasi

Untuk pengobatan infeksi yang disebabkan oleh bakteri yang sensitif terhadap

Ciprofloxacin seperti :

lnfeksi saluran Kemih termasuk prostatitis

Uretritis dan servisitis gonore

Infeksi saluran cerna, termasuk demam tifoid yang disebabkan oleh S.

typhi

lnfeksi saluran nafas, kecuali pneumonia akibat streptococcus.  

Page 4: Makalah Farmasi

Infeksi kulit dan jaringan lunak.   

Infeksi tulang dan sendi. 

Kontra Indikasi

Penderita yang hipersensitif terhadap ciprofloxacin atau antibiotik derivat

Quinolon lainnya.

Wanita hamil dan menyusui

Anak-anak di bawah usia 18 tahun.

3. FARMAKODINAMIK

Mekanisme Kerja Obat

Ciprofloxacin bekerja dengan cara menghambat subunit A pada DNA-gyrase

(topoisomerase) yang merupakan bagian esensial dalam proses sintesa DNA bakteri.

Karena mekanisme kerjanya yang spesifik, maka tidak terjadi resistensi paralel

dengan antibiotika lain yang bukan golongan kuinolon karboksilat.

Oleh karena itu obat ini juga sangat efektif untuk kuman yang sudah resisten terhadap

obat antibiotika lain seperti Amino-glikosida, Penisilin, Sefalosporin dan Tetrasiklin.

4. FARMAKOKINETIK

A. Absorpsi

Ciprofloxacin oral diserap dengan baik melalui saluran cerna. Bioavailabilitas

absolut adalah Sekitar 70%, tanpa kehilangan yang bermakna dari metabolisme fase

pertama. 

B. Distribusi

Ikatan ciprofloxacin terhadap protein serum 20-40% sehingga tidak cukup

untuk menyebabkan interaksi Ikatan protein yang bermakna dengan obat lain. Setelah

administrasi oral, ciprofloxacin didistribusikan ke seluruh tubuh. Konsentrasi jaringan

seringkali melebihi konsentrasi serum, terutama di jaringan genital , termasuk

prostat. Ciprofloxacin ditemukan dalam bentuk aktif di saliva, sekret nasal dan

bronkus, mukosa sinus, sputum cairan gelembung kulit, limfe, cairan peritoneal,

Page 5: Makalah Farmasi

empedu dan jaringan prostat. Ciprofloxacin juga dideteksi di paru-paru, kulit, jaringan

lemak, otot, kartilago dan tulang. Obat ini berdifusi ke cairan serebro spinal, namun

konsentrasi di CSS adalah kurang dari 10% konsentrasi serum puncak ciprofloxacin

juga ditemukan pada konsentrasi rendah di aqueous humor dan vitreus humor.

C. Metabolisme

Empat metabolit ciprofloxacin yang memiliki aktivitas antimikrobial yang

lebih rendah dari ciprofloxacin bentuk asli telah diidentifikasi di urin manusia sebesar

15% dari dosis oral.

D. ekskresi

Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal normal adalah

sekitar 4 jam. Sebesar 40-50% dari dosis yang diminum akan diekskresikan melalui

urin dalam bentuk awal sebagai obat belum diubah. Ekskresi ciprofloxacin melalui

urin akan lengkap setelah 24 jam. Dalam urin semua fluorokuinolon mencapai kadar

yang melampaui konsentrasi hambat minimal (KHM) untuk kebanyakan kuman

patogen selama minimal 12 jam. Klirens ginjal dari ciprofloxacin, yaitu Sekitar 300

mL / menit, melebihi laju filtrasi glomerulus yang sebesar 120 mL / menit.  Oleh

karena itu, sekresi tubular aktif memainkan peran penting dalam eliminasi obat

ini. Pemberian ciprofloxacin bersama probenesid berakibat pada penurunan 50%

klirens renal ciprofloxacin dan peningkatan 50% pada konsentrasi sistemik.

5. TOKSISITAS

Efek Samping

Efek terhadap saluran cerna:

Mual, diare, muntah, gangguan pencernaan, dispepsia, nyeri abdomen,

flatulensi, anoreksia, disfagia.  Kalau terjadi diare berat atau persisten

selama atau sesudah pengobatan, segera konsultasi pada   dokter karena

gejala tersebut mungkin menutupi kelainan yang lebih serius (kolitis

pseudomembran) yang memerlukan tindakan segera. Kalau ini terjadi,

pemberian ciprofloxacin harus segera di hentikan dan diganti dengan

Page 6: Makalah Farmasi

obat lain yang lebih sesuai(misal Vancomycin per 4 x 250 mg   sehari).

Obat-obat yang menghambat perisialtik merupakan kontraindikasi.   

Efek terhadap sistem saraf

Pusing,sakit kepala, rasa letih, insomnia, agitasi, tremor, sangat jarang :

paralgesia perifer, berkeringat, kejang, ansietas, mimpi buruk, konfusi,

depresi, halusinasi, gangguan   pengecapan dan penciuman, gangguan

penglihatan (misal penglihatan ganda, warna-warni). Reaksi   kadang-

kadang timbul setelah pemberian ciprofloxacin untuk pertama kalinya.

Dalam hal lni   ciprofloxacin harus segera dihentikan dan segera

konsultasi pada dokter.   

Reaksi hipersensitifitas

Reaksi kulit seperti kemerahan pada kulit, pturitus, drug fever. Reaksi    

anafilaktik / anafilaktoid (seperti edema pada wajah, vaskuler dan laring,

dispnea yang bertambah berat   sehingga terjadi syok yang mengancam

jiwa). Dalam hal ini ciprofloxacin segera dihentikan, tindakan    

kedaruratan medis (misal mengatasi syok) harus segera dilakukan.

Efek terhadap renal/urogenital

Nefritis interstisial, gagal ginjal, termasuk gagal ginjal yeng transient

(sementara), poliura, retensi urine, pendarahan uretheral, vaginitis dan

asiodosis releosiife.

Efek terhadap hati

Hepatitis, sangat jarang : kelainan hati yang luas seperti nekrosis hati.

Efek terhadap sistem kardiovaskuler

Jarang : takikardia, palpitasi, atrial flutter, ventricular ectopy, sinkope,

hipertensi, angina   pektoris, infark miokardial, cardiopulmonary arrest,

cerebral thrombosis, wajah  merah dan  panas, migrain, pingsan.

Lain-lain

Jarang : nyeri sendi, lemas seluruh tubuh, nyeri otot, tendovaginitis,

Page 7: Makalah Farmasi

fotosensitifitas     ringan, tinnitus, gangguan pendengaran terutama untuk

frekuensi tinggi, epistaksis, laryngeal atau     pulmonary edema, hemoptisis,

bronchospasm, pulmonary embolism. 

Efek pada darah

Eosinofilia, leukositopenia, leukositosis, anemia granulositopenia.

Sangat jarang : trombositopenia, trombositosis, kelainan protrombin.

Efek pada nilai laboratorium/deposit urin

Kadar transminase dan alkali fosfatase dalam darah mungkin meningkat

untuk sementara: ikterus     kolestatik dapat terjadi terutama pada pasien

yang pernah mengalami kelainan;peningkatan kadar urea,   kreatinin dan

bilirubin darah seara transient (sementara); hiperglikemia;pada kasus  

tertentu: Kristal uria dan hematuria. 

Interaksi obat

Pemberian ciprofloxacin bersama teophylin dapat meningkatkan kadar

teophylin dalam plasma sehingga dapat menimbulkan efek samping teophylin.

Apabila kombinasi ini tidak dapat dihindarkan, kadar teophylin dalam plasma

harus dimonitor dan dosis teophylin harus dikurangi. Jika kadar teophylin

tidak dapat dimonitor, pemberian ciprofloxacin harus dihindari.

Kenaikan kadar kreatinin serum untuk sementara terlihat pada pemberian

ciprofloxacin bersama cyclosporin. Dalam hal ini, kadar kreatinin serum harus

sering dipantau (dua kali seminggu)

Harus dipertimbangkan kemungkinan terjadinya interaksi pada pemberian

ciprofloxacin bersama probenesid

Pemberian bersama ciprofloxacin dan anti-koagulan oral dapat

memperpanjang waktu pendarahan.

Pemberian bersama metoklopramid mempercepat absorbsi ciprofloxacin.

6. PENYELIDIKAN/ PENELITIAN

Abstract

Objectives

Page 8: Makalah Farmasi

Chronic rhinosinusitis (CRS) is a chronic inflammatory disease of the nasal mucosa.

Recent studies suggest that S. aureus enterotoxins may play an etiologic role in the

development of CRS. Apart from surgery and repeated courses of steroids, macrolide

antibiotics have been reported to exert anti-inflammatory effects in CRS. Similar

effects have been reported for fluoroquinolones on various cell types. Since these

effects have poorly been characterized in CRS, we examined anti-inflammatory

effects of ciprofloxacin on human nasal epithelial cells (HNECs).

Methods

Inflammation was induced in HNECs cultured from nasal turbinate mucosa with

supernatants of S. aureus Newman for 12 hours. Subsequently, HNECs were

coincubated with S. aureus Newmanand ciprofloxacin (1.5 × 10-5 M), clarithromycin

(10-6 M) or prednisolone (10-5 M) for another 12 hours. IL-8 synthesis was quantified

after 12 and 24 hours by ELISA.

Results

Stimulation with S. aureus Newman supernatants was associated with an increase of

IL-8 synthesis after 12 hours in all experiments. During the second 12 hours, IL-8

synthesis decreased and this effect was independent from any stimulus or inhibitor.

However, coincubation of HNECs with ciprofloxacin was associated with a more

extensive decrease of IL-8 synthesis. Similarly, addition of clarithromycin was

associated with a reduction of IL-8 synthesis although this effect was not significant.

Coincubation with prednisolone resulted in a significant reduction of IL-8 levels.

Conclusion

Ciprofloxacin exerts anti-inflammatory effects in S. aureus Newman driven nasal

inflammation. Inhibitory effects were comparable to those of prednisolone and

clarithromycin.

7. DISKUSI

Analisa komparasi

Hasil percobaan menggunakan paparan supernatan S.aureus Newman dengan parameter

sintesa IL-8 setelah 12jam.

- Clarithromycin menunjukkan penurunan sintesa IL-8 tetapi tidak signifikan

- Prednisolone menunjukkan penurunan sintesa IL-8 secara signifikan

Page 9: Makalah Farmasi

- Ciprofloxacin menunjukan penurunan sintesa IL-8 yg lebih besar disbanding

clarithromycin. Dengan demikian dapat dikatakan ciprofloxacin memiliki efek

anti inflamasi yang nyata diantara antibiotic lain, namun lebih kecil

dibandingkan obat-obat anti inflamatory

8. RINGKASAN

Ciprofloxacin merupakan antibiotik kemoterapi sintesis dari kelas

fluoroquinolon generasi ke dua. Absorpsi ciprofloxacin secara oral cukup baik dengan

bioavailabilitas sekitar 70%, dan memiliki ikatan terhadap protein sebesar 20-40%

sehingga tidak cukup untuk menyebabkan interaksi ikatan protein dengan obat lain.

Waktu paruh eliminasi serum pada subjek dengan fungsi ginjal normal adalah sekitar

4jam. Hasil percobaan dengan parameter IL-8 menunjukan bahwa Ciprofloxacin

memiliki efek anti inflamasi yang lebih besar dibanding anti biotik lain ( dalam

penelitian menggunakan Clarithromycin ) akan tetapi masih lebih kecil jika

dibandingkan dengan obat-obatan anti inflamasi.

9. SUMMARY

Ciprofloxacin is an sintetic chemotherapic antibiotic from fluoroquinolone

drug class. It is a second-generation fluoroquinolone antibacterial. Its absorption

through oral andministration is good with about 70% bioavailability, and

ciprofloxacin has 20-40% ability to bond with protein makes it not enough to create

interaction with another drugs. Ciprofloxacin half life elimination time on healthy

kidney patients is about 4 hours. From the result of the experiments using IL-8

Parameter shows that ciprofloxacin have stronger anti inflammation effect than other

antibiotic drugs ( in this experiments using clarithromycin) but still lower than the anti

inflammation drugs.

10. DAFTAR PUSTAKA

Sachse F, von Eiff C, Becker K, Rudack C. 2008. Anti-inflammatory effects of

ciprofloxacin in S. aureus Newman induced nasal inflammation in vitro. viewed 30

January 2012, http://www.journal-inflammation.com/content/5/1/11.

Arnita. 2006. Pilihan Antibiotika untuk CAP. viewed 30 January 2012,

http://www.majalah-farmacia.com/rubrik/one_news.asp?IDNews=110

Page 10: Makalah Farmasi

Ogbru Omudhome. ciprofloxacin, Cipro, Cipro XR, Proquin XR. . viewed 30 January

2012, http://www.medicinenet.com/ciprofloxacin/article.htm

Wolters Kluwer Health. 2009. Ciprofloxacin. viewed 30 January 2012,

http://www.drugs.com/ppa/ciprofloxacin.html

Kourbeti Irene S, Alegakis Dimitrios E, Maraki Sofia, Samonis George .2010 . Impact

of prolonged treatment with high-dose ciprofloxacin on human gut flora: a case

report. viewed 30 January 2012, http://www.jmedicalcasereports.com/content/4/1/111

Dörr T, Vulić M, Lewis K (2010) Ciprofloxacin Causes Persister Formation by

Inducing the TisB toxin in Escherichia coli. PLoS Biol 8(2): e1000317.

doi:10.1371/journal.pbio.1000317

Souza Roberta B, Ferrari Rafaela G, Magnani Marciane, Kottwitz Luciana B.M.,

Alcocer Iliana, Tognim Maria Cristina B, Olivera Tereza C. R. M. 2009.

Ciprofloxacin Susceptibility Reduction Of Salmonella Strains Isolated From

Outbreaks. viewed 30 January 2012, http://www.scielo.br/scielo.php?

script=sci_pdf&pid=S1517-83822010000200033&lng=en&nrm=iso&tlng=en