Makalah Evaporator
-
Upload
fatih-chemist -
Category
Documents
-
view
1.582 -
download
201
description
Transcript of Makalah Evaporator
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam industri kimia banyak terdapat berbagai alat yang digunakan
untuk mempermudah proses yang terjadi dalam suatu industri kimia . Alat –
alat tersebut mempunyai fungsi tertentu sesuai dengan proses kimia yang
dikerjakan serta jenis bahan baku . Pemilihan alat menjadi hal yang penting
karena berpengaruh pada perlakuan yang diberikan. Produk yang dihasilkan
tidak akan sesuai dengan yang diinginkan apabila alat yang digunakan tidak
sesuai .
Adapun alat- alat yang dipelajari dalam mata kuliah alat industry kimia,
diantaranya seperti evaporator, screen, centrifuge, filter, crystallyzer, crusher
dll. Dalam makalah ini ditekankan untuk membahas tentang evaporator
beserta macam – macamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
Agar mengarah pada tujuan yang hendak dicapai, maka kami tulis
rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan evaporator ?
2. Sebutkan jenis-jenis dari evaporator ?
C. TUJUAN
1. Mengetahui tentang evaporator beserta fungsinya.
2. Mengetahui jenis-jenis dari evaporator.
D. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan dan wawasan lebih dalam tentang evaporator.
2. Agar bisa mengembangkan teknologi dalam alat industri kimia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVAPORATOR
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan
jalan menguapkan pelarutnya. Jadi hasil utamanya adalah cairan dengan
konsentrasi yang lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa,
yaitu dengan adanya perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa
penguapan pelarut, dan transfer panas, yaitu adanya energi panas yang
diperlukan untuk menguapkan pelarut. Sumber panas yang biasa digunakan
adalah uap air (steam).
B. JENIS EVAPORATOR DI INDUSTRI
Ada beberapa macam evaporator, sesuai dengan tujuan
penggunaannya, bentuknyapun dapat berbeda beda. Hal tersebut disebabkan
karena media yang hendak digunakan dapat berupa gas,cairan atau zat
padatan maka evaporator dapat dibagi dalam beberapa golongan.
1. Beberapa jenis alat evaporator di industri, antara lain :
a. Horisontal- tube evaporator
Spesifikasi alat :
- Merupakan jenis evaporator yang paling sederhana
- Posisi tube horizontal
- Pemanas steam dialirkan melalui tube, cairan di luar tube
- Tidak ada sirkulasi paksaan pada cairan sehingga harga koefisien
tranfer panasnya rendah, teutama untuk cairan viskous
- Sesuai untuk larutan dengan viskositas rendah, tidak sesuai untuk
larutan yang mudah menimbulkan buih dan kerak
2
Gambar 1 Horizontal-tube evaporator
b. Vertical-tube evaporator
Ada 2 jenis vertical-tube evaporator, yaitu : basket evaporator dan
standard vertical.
( a ) ` ( b )
Gambar 2 (a) Basket-type evaporator dan (b) Standard vertical
evaporator
3
Secara umum spesifikasi alat vertical-tube evaporator adalah sebagai
berikut:
- Posisi tube vertical
- Cairan dilewatkan tube dengan kecepatan 1-3 ft/s, steam di luar tube
- Sirkulasi cairan : naik lewat tube dengan bantuan pompa, cairan yang
belum menguap kembali turun
- Sesuai untuk salting liquid atau larutan dengan viskositas sedang
- Jika steam chest merupakan chamber tertutup dengan liquid return
space berbentuk annular disebut jenis basket evaporator
- Jika steam chest berbentuk annular dengan liquid return space berada
di tengah (central downtake) disebut jenis standard vertical
c. Forced-circulation evaporator
Spesifikasi alat :
- Posisi tube ada yang horizontal dan ada yang vertikal
- Cairan disirkulasi dengan bantuan pompa ( biasanya pompa sentrifugal
) melalui tube
- Sesuai untuk larutan viskous
Gambar 3 Forced-circulation evaporator dengan tube horizontal
4
d. Long tube vertical evaporator (LTV)
Spesifikasi alat :
- Nama lain kestner evaporator
- Posisi tube vertikal
- Panjang tube 12- 20 ft
- Cairan Dialirkan melalui tube
- Tidak baik untuk larutan yang mudah menimbulkan kerak ( scaling
or salting liquid) dan larutan viskous
- Sesuai untuk larutan yang mudah menimbulkan buih
Gambar 4 Long tube vertical evaporator (LTV)
2. Sesuai dengan keadaan refrigerant yang ada didalamnya,yaitu :
a. Jenis Expansi Kering
Dalam jenis expansi kering, cairan yang diexpansikan melalui
katup expansi, pada waktu masuk kedalam evaporator sudah dalam
keadaan campuran cair dan uap, sehingga keluar dari evaporator
dalam keadaan uap kering .
5
Oleh karena itu sebagian besar dari evaporator terisi oleh uap
refrigeran, maka perpindahan kalor yang terjadi tidak begitu besar,
jika dibandingkan dengan keadaan dimana evaporator terisi oleh
refrigeran cair. Akan tetapi, evaporator jenis expansi kering tidak
memerlukan refrigerant dalam jumlah yang besar. Di samping itu,
jumlah minyak pelumas yang tertinggal di dalam evaporator sangat
kecil.
Jumlah refrigeran yang masuk kedalam evaporator dapat diatur
oleh katup expansi demikian rupa sehingga semua refrigeran
meninggalkan evaporator dalam bentuk uap jenuh , dan bahkan dalam
keadaan super panas .
b. Evaporator Jenis Setengah Basah
Evaporator jenis setengah basah adalah evaporator dengan
kondisi refrigeran diantara evaporator jenis expansi kering dan
evaporator jenis basah. Dalam evaporator jenis ini, selalu terdapat
refrigeran cair dalam pipa penguapanya. Oleh karena itu, laju
perpindahan kalor dalam evaporator jenis setengah basah lebih tinggi
daripada yang dapat diperoleh dari jenis kering, tetapi lebih rendah
daripada yang diperoleh pada jenis basah . Pada jenis expansi kering,
refrigeran masuk dari bagian atas koil, sedangkan pada evaporator
jenis setengah basah, refrigeran dimasukan dari bagian bawah koil
evaporator.
c. Evaporator Jenis Basah
Dalam evaporator jenis basah, sebagian dari jenis evaporator
terisi oleh cairan refrigerant . Proses penguapan terjadi seperti pada
ketel uap. Gelembung refrigeran yang terjadi karena pemanasan akan
naik , pecah pada permukanaan cair atau terlepas dari permukaan.
Sebagiaan refrigeran kemudiaan masuk ke dalam akumulator yang
memisahkan uap dari cairannya maka refrigerantyang ada dalam
bentuk uap sajalah yang masuk dalam kompresor. Bagian refrigeran
cair yang dipisahkan di dalam akumulator akan masuk kembli ke
6
dalam evaporator, bersama-sama dengan refrigeran (cair) yang berasal
dari kondesor .
Jadi tabung evaporator terisi oleh cairan refrigeran. Cairan
refrigeran menyerap kalor dari fluida yang hendak di dinginkan (air
larutan garam, dsb), yang mengalir di dalam pipa uap refrigeran yang
terjadi dikumpulkan di bagian atas dari evaporator sebelum masuk ke
kompresor.
Tinggi permukaan cairan refrigeran yang ada di dalam
evaporator diatur oleh katup palampung, biasanya sedikit lebih dari
setengah tinggi tabung. Jumlah refrigeran yang dimasukan ke dalam
tabung evaporator disesuaikan dengan beban pendingin yang harus
dilayani.
C. PRINSIP KERJA EVAPORATOR
1. Pemekatan larutan didasarkan pada perbedaan titik didih yang sangat besar
antara zat-zatnya.
2. Titik didih cairan murni dipengaruhi oleh tekanan.
3. Dijalankan pada suhu yang lebih rendah dari titik didih normal.
4. Titik didih cairan yang mengandung zat tidak mudah menguap (misalnya:
gula) akan tergantung tekanan dan kadar zat tersebut.
5. Beda titik didih larutan dan titik didih cairan murni disebut Kenaikan titik
didih (boiling point rise).
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Evaporator adalah alat industri untuk memekatkan larutan dengan jalan
menguapkan pelarutnya.Hasil utamanya adalah cairan dengan konsentrasi yang
lebih pekat. Evaporator melibatkan peristiwa transfer massa, yaitu dengan
adanya perpindahan massa dari fasa cair ke uap pada peristiwa penguapan
pelarut, dan transfer panas, yaitu adanya energi panas yang diperlukan untuk
menguapkan pelarut. Sumber panas yang biasa digunakan adalah uap air
(steam).
Jenis alat evaporator di industri :
1. Horisontal Tube evaporator,
2. Vertical-tube evaporator yang terdiri dari dua jenis :
a. basket evaporator dan
b. standard vertical.
3. Forced-circulation evaporator
4. Long tube vertical evaporator (LTV)
Evaporator berdasarkan keadaan refrigerant yang ada didalamnya antara
lain :
1. Jenis expansi kering
2. Evaporator jenis setengah basah
3. Evaporator jenis basah
B. SARAN
Semoga makalah ini bisa dikembangkan lebih baik lagi dikemudian
hari.Serta bermanfaat bagi yang akan melakukan tugas pra perancangan pabrik.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aprillia Puspa R dan Djauhari Agus, M.T 2010.”Makalah Peeralatan Industri Proses”.pdf.Jurusan Politeknik Negeri Bandung
Mujiburohman. M .2008.”Diktat Kuliah Alat Industri Kimia”. Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
http: //www.google.com/bab 6 Evaporator dan Katup expansi.pdf
9