makalah Electronic Brake SPT

8
ELECTRONIC BRAKE-FORCE DISTRIBUTION (EBFD) DISTRIBUSI DAYA PENGEREMAN SECARA ELEKTRONIK Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Pemindah Tenaga (SPT) Dosen Pengampu : Muhkamad Wakid, S.Pd., M.Eng Oleh : Anwar Dwi Murwanto 12504244002 C2 JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Transcript of makalah Electronic Brake SPT

  • ELECTRONIC BRAKE-FORCE DISTRIBUTION (EBFD)

    DISTRIBUSI DAYA PENGEREMAN SECARA ELEKTRONIK

    Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

    Sistem Pemindah Tenaga (SPT)

    Dosen Pengampu : Muhkamad Wakid, S.Pd., M.Eng

    Oleh :

    Anwar Dwi Murwanto

    12504244002

    C2

    JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2014

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 1

    Electronic Brake-Force Distribution (EBFD)

    Distribusi Daya Pengereman Secara Electronik

    Oleh :

    Anwar Dwi Murwanto

    ABSTRAK

    Pada saat ini alat transportasi sangatlah penting sebagai sarana pendukung mobilitas,

    bahkan sekarang alat transportasi sudah menjadi alat yang sangat dibutuhkan. Dengan adanya

    alat transportasi khususnya kendaraan dapat mempercepat dalam mobilitas pengendara. Di

    era modern ini tidak heran jika produksi kendaraan semakin meningkat. Pada setiap

    kendaraan terdapat teknologi ataupun asesoris pendukung guna mencapai keamanan dan

    kenyamanan dalam berkendara. Dalam upaya mencapai keamanan dan kenyamanan dalam

    menggunakan kendaraan, produsen kendaraan menambahkan teknologi-teknologi yang

    dipercaya dapat mengoptimalkan hal tersebut salah satunya pada sistem keamanan (safety

    system).

    Produsen kendaraan berlomba-lomba dalam membuat teknologi guna meningatkan

    kenyamanan dan keamanan konsumen dalam menggunakan kendaraan. Dari fitur keamanan

    yang umum digunakan hingga yang tidak semua kendaraan memilikinya. Salah satu

    teknologi yang merupakan sistem keamanan dalam berkendara adalah sistem rem. Seiring

    perkembangan teknologi yang semakin maju, sistem pengereman semakin ditingkatkan

    dengan menambah berbagai teknologi seperti ABS, BA, EBFD.

    Pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tentang Electronic Brake Force

    Distribution (EBFD). Dimana Electronic Brake Force Distribution adalah sub bagian dari

    sistem ABS yang berguna untuk meningatkan keamanan pada sistem pengereman khususnya

    pada distribusi tenaga pengereman pada setiap roda kendaraan. Penulisan artikel ini akan

    mencoba untuk menjabarkan mengenai pengertian,prinsip kerja,komponen hingga fungsi dari

    sistem Elektroni Brake Force Distribution (EBFD).

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 2

    PENDAHULUAN

    Peran dari sistem pengereman sangatlah penting pada setiap kendaraan. Dengan adanya

    sistem pengereman akan mengurangi resiko terjadinya kecelakaan. Mengingat angka

    kecelakaan yang disebabkan dari kendaraan semakin lama semakin meningkat. Penyebab dari

    kecelakaan sendiri bermacam-macam mulai dari kesalahan pengguna sendiri, keadaan jalan

    yang sudah tidak layak serta keadaan dari kendaraan yang tidak didukung fitur keamanan

    yang mendukung. Oleh karena itu sistem pengereman pada setiap kendaraan menjadi bagian

    yang penting dalam hal keamanan.

    Pada saat ini teknologi pada sistem keamanan kendaraan khususnya pengereman sudah

    dilengkapi dengan fitur keamanan yang memggunakan sensor elektronik. Salah satu fitur

    yang digunakan yaitu sistem ABS dimana fitur ini akan membantu pengendara dalam

    mengendalikan jalannya kendaraan saat dilakukan pengereman. Sistem ini dirancang anti

    mengunci dengan kata lain dirancang untu mencegah selip. Selain itu membantu pengemudi

    memantapkan kendali pada setir dalam situasi pengereman mendadak untuk mencegah roda

    mengunci.

    Dalam perkembangan sistem ABS yang dianggap belum cukup, sehingga produsen dan

    para pakar otomotif otomotif mengembangkan teknologi pendukungnya. Teknologi

    pendukung ini diberi nama Electronic Brake Force Distribution (EBFD) yang dirancang

    untuk memperpendek jarak pengereman yaitu saat rem diinjak sampai mobil benar-benar

    berhenti. EBD bekerja menggunakan sensor yang memonitor beban pada setiap roda.

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 3

    PEMBAHASAN

    Electronic Brake Force Distribution (EBFD)

    Pengertian Electronic Brake Force Distribution (EBFD)

    Electonic Brake-Force Distribution atau (EBFD) adalah sebuah fitur aktif untuk

    keamanan kendaraan yang dirancang untuk membuat pengereman se-efisien mungkin.

    Seperti namanya, EBFD mendistribusikan tenaga pengereman sesuai tenaga yang roda

    butuhkan untuk melakukan pengereman. Untuk menggambarkannya, pengereman yang

    terlalu berat akan membuat tubuh pengemudi bergerak maju, membanting rem juga

    mendorong beban dari kendaraan menjadi bergerak maju sehingga beban pengereman roda

    depan menjadi paling berat atau menanggung beban paling banyak. Ketika ini terjadi, roda-

    roda belakang memungkinkan kehilangan cengkeramannya terhadap permukaan jalan. Hal

    Ini dapat menyebabkan roda-roda belakang kendaraan selip dan akhirnya mengunci.

    Penguncian roda-roda belakang ini tidak hanya meningkatkan resiko terjadinya selip, tetapi

    juga memaksa roda-roda depan kendaraan untuk melakukan kerja dari pengereman hanya

    dengan setengah dari total tenaga yang tersedia. Hal ini dapat mengakibatkan jarak berhenti

    saat pengereman menjadi lebih panjang dan meningkatkan resiko kecelakaan.

    Sistem EBFD ini untuk mengurangi bahaya dengan secara otomatis menyeimbangkan

    tenaga pengereman yang diaplikasikan ke setiap roda-roda kendaraan sesuai dengan distribusi

    berat keseluruhan kendaraan. Sistem keamanan ini tidak hanya mencegah roda mengunci dan

    megurangi resiko roda terjadi selip terhadap jalan, tetapi dapat juga memberikan lebih

    banyak tenaga pengereman ke setiap roda yeng mendeteksi kesiapan pengereman.

    Keuntungan dari teknologi EBFD

    Pada sistem EBFD ini memberikan beberapa manfaat yaitu untuk memperbaiki

    keseimbangan kendaraan dan mereduksi atau mengurangi jarak berhenti disaat dilakukan

    pengereman. Sistem ini akan membantu sebuah kendaraan segera berhenti ketika dilakukan

    pengereman, yang mana mengurangi efek pengereman yang berat pada badan kendaraan.

    Gb. Fungsi EBFD serta perbedaan distribusi tenaga antara mobil yg menggunakan sistem EBFD serta

    tidak memakai sistem EBFD.

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 4

    Selanjutnya dengan otomatis menyesuaikan daya pengereman dan

    mendistribusikannya secara optimal. EBFD dapat mengurangi efek dari cuaca, kondisi jalan,

    beban seluruh kendaraan yang akan mengurangi daya pengereman, dan distribusi dari beban

    dalam kendaraan, dengan cara begini membuat pengereman lebih optimal.

    Selain itu, selama pengereman dilakukan, jika satu roda berada di atas lubang atau

    permukaan jalan yang tidak rata, maka tenaga pengeraman tidak akan maksimal. Nah pada

    sistem ini nantinya teknologi ini akan menyeimbangkan tenaga pengereman, dan juga ketika

    kendaraan berjalan di atas es ataupun jalan yang licin maka teknologi EBFD ini akan

    memperkuat cengkeraman roda terhadap jalan.

    Prinsip Kerja EBFD

    Dalam penggunaan sistem EBFD ini selalu berkaitan dan mempunyai hubungan

    dengan sistem pengereman ABS dan kerja dari EBFD ini hampir mirip dengan sistem ABS.

    Perbedaan penting antara EBFD dan ABS adalah selama kedua sistem mencegah roda

    mengunci, EBFD dapat juga mendistribusikan tenaga pengereman ke setiap roda agar

    performa dari pengereman akan lebih baik lagi. .

    Komponen pada sistem EBFD :

    Speed sensor (sensor kecepatan) : berfungsi untuk memonitor rasional kecepatan

    dari setiap roda;

    Brake-force modulators (modul) : berfungsi untuk meningkatkan atau mengurangi

    tenaga pengereman pada setiap roda;

    Sebuah acceleration/deceleration detector : untuk memonitor perubahan dalam laju

    kendaraan maupun kecepatan dalam berbelok;

    Sebuah sensor keolengan yang memonitor gerakan ke samping kendaraan atau

    keolengan kendaraan;

    Sebuah Electronic Control Unit (ECU) yang mengumpulkan informasi dari sensor-

    sensor dan memberikan komando untuk pengoperasian.

    Seperti pada susunan ABS modern, modul EBFD dan ECU terdapat di dalamnya,jadi

    walaupun keduanya mempunyai perbedaan fungsi, mereka terdapat dalam satu unit. ECU

    akan memonitor setiap pengereman dari roda-roda yang dikirim oleh sensor, dan kemudian

    menyesuaikan jumlah dari tenaga pengereman yang digunakan pada setiap roda. Jika sistem

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 5

    EBFD mendeteksi adanya satu dari roda-roda yang terkunci saat pengereman, atau roda-roda

    terjadi selip terlalu banyak, sistem ini akan mendistribusikan kekuatan rem untuk melakukan

    pengereman yang lebih maksimal.

    Manfaat dari EBFD sendiri belum diuji secara luas. Bagaimanapun, karena sistem ini

    hanya melengkapi atau pengembangan pada sistem ABS, EBFD diharapkan dapat paling

    sedikit menyamai efektifitas dari ABS. Lebih khusus lagi, EBFD dirancang untuk membantu

    pengemudi dalam memberhentikan kendaraan lebih cepat, sedangkan ABS dirancang untuk

    membantu menahan pengendalian dalam mengemudi. Ketika dipasangkan bersama-sama,

    kemungkinan menghindari kecelakaan dengan cara berhenti lebih cepat dan

    memberhentikannya sebelum menabrak atau mengerem dan membelokkan keluar dari

    peningkatan bahaya.

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 6

    KESIMPULAN

    Electonic Brake-Force Distribution atau (EBFD) adalah sebuah fitur aktif untuk

    keamanan kendaraan yang dirancang untuk membuat pengereman se-efisien mungkin. Yang

    merupakan sub bagian dari sistem ABS. EBFD mendistribusikan tenaga pengereman sesuai

    tenaga yang roda butuhkan untuk melakukan pengereman. Sistem ini membantu pengemudi

    dalam mempercepat proses pemberhentian kendaraan disaat melakukan pengereman. Proses

    kerjanya sistem ini saat rem diinjak, maka komputer akan membagi tekanan yang digunakan

    dalam pengereman sesuai dengan beban yang dipikulnya. Dengan ini proses pembegian atau

    distribusi tenaga akan sesuai tenaga yang dibutuhkan untuk melakukan pengereman.

    Dampaknya jarak berhenti kendaraan saat dlakukan pengereman akan semakin pendek.

    Karena sistem EBFD juga merupakan pengembangan dan penyempurnaan dari sistem

    ABS maka keduanya saling bekerja sama dalam meningkatkan keselamatan. Sensor yang

    berada di setiap roda memonitor kapan roda terkunci saat pengereman. Setiap sensor

    memberikan sinyal ke modulator EBFD untuk mengatur kapan harus melepaskan tekanan

    hidraulis atau memberi tekanan kembali dalam waktu singkat. Dengan adanya

    penyempurnaan dengan sistem ini maka tingkat keamanan dalam berkendara akan tercapai

    sehingga kenyamanan dalam berkendara pun akan didapatkan setiap pengendara.

  • Artikel Tugas SPT 6-Anwar Dwi Murwanto 7

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Toyota. New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT Toyota Astra Motor.

    2. Anonim. (2013). Electronic Brake-Force Distribution.

    http://brainonboard.ca/safety_features/active_safety_features_ebfd.php. Diakses pada

    2 Mei 2014

    3. Lampton, Christopher. (2013). How Electronic Brake Force Distribution Works.

    http://auto.howstuffworks.com/car-driving-safety/safety-regulatory-

    devices/electronic-brake-force-distribution.htm. Diakses pada tanggal 2 Mei 2014

    4. Anonim.(2011). Toyota Star Safety System Electronic Brake-Force Distribution

    Demo. http://vimeo.com/25588405. Diakses pada tanggal 4 Mei 2014

    5. Panji. (2010). Rem ABS (Anti-Lock Braking System).

    http://panjimitiqo.wordpress.com/2010/05/22/rem-abs-anti-lock-braking-sistem/.

    Diakses pada tanggal 4 Mei 2014