MAKALAH DISKUSI MAHASISWA JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
-
Upload
siskasrijayanti -
Category
Documents
-
view
657 -
download
13
Transcript of MAKALAH DISKUSI MAHASISWA JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
DISKUSI MAHASISWA JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIANFAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Judul : Penerapan Irigasi Kendi pada Budidaya Tanaman
Melon ( Cucumis melo L. ) Organik
Pemrasaran : Siska Srijayanti / 05071006013
Pembimbing : 1. Dr. Ir. Edward Saleh, M.S
2. Prof. Dr. Ir. Daniel Saputra, M.S.A, Eng
Hari / Tanggal :
Waktu :
Tempat : Ruang Seminar/Diskusi Jurusan Teknologi Pertanian,
Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertanian di Indonesia membutuhkan lahan yang cukup untuk usaha
pertanian, dimana kita tahu Indonesia adalah wilayah tropis yang memiliki dua
musim yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Terutama pada musim kemarau
petani kesulitan untuk mendapatkan air untuk tanaman. Pawitan (1999) menyatakan
bahwa, kondisi sumber daya air pada sebagian besar daerah di Indonesia telah berada
pada tingkat waspada sampai tingkat kritis, sedangkan kita tahu kebutuhan air di
bidang pertanian dan bidang lainnya terus meningkat. Dengan adanya keterbatasan
sumber daya air yang sangat berpengaruh terhadap pertanian di Indonesia, maka
salah satu kendala produksi tanaman di lahan kering adalah terbatasnya air untuk
tanaman, terutama pada saat musim kemarau.
Adanya permasalahan kebutuhan air di lahan kering, maka tanaman yang
cocok untuk dikembangkan di lahan kering yaitu tanaman yang tidak memerlukan
banyak air serta bernilai ekonomis tinggi, salah satunya adalah tanaman melon.
Melon merupakan tanaman yang memiliki prospek yang menjanjikan bagi pertanian
1
di Indonesia, tetapi produksi buah melon di Indonesia sangat rendah, sehingga
potensinya harus dapat ditingkatkan dengan teknik irigasi yang tepat. Karena
keberhasilan peningkatan produksi tanaman di Indonesia tidak terlepas dari peran
irigasi yang merupakan salah satu fakor penting dari produksi tanaman. Oleh karena
itu berbagai teknik irigasi harus dikembangkan guna meningkatkan produktivitas
tanaman melon.
Untuk mendapatkan sistem irigasi yang hemat air sesuai untuk daerah lahan
kering yang ada di wilayah Indonesia maka Setiawan , et al., (1998) telah
mengembangkan sistem irigasi kendi di Indonesia sejak tahun 1996. Dimana
pengamatan tentang irigasi hemat air yang berbentuk kendi dengan menggunakan
campuran tanah liat, pasir, dan serbuk gergaji sebagai emiter telah dilakukan oleh
Setiawan dan Edwar (1997), Setiawan et al., (1998), Edward (2000), Idrus, Suprapto,
dan Maulana (2004), dan Idrus dkk.(2005). Sistem Irigasi Kendi ini adalah salah
satu cara pemberian air pada tanaman melalui dinding kendi secara langsung sampai
pada zona perakaran tanaman.
Mekanisme nya, kendi ditanam di bawah tanah dekat dengan zona perakaran
tanaman sampai leher kendi. Jumlah kendi yang ditanam tergantung pada jenis
tanaman, kebutuhan air tanaman, suplai air serta porositas tanah dan kendi. Pada
penelitian ini digunakan dua cara pengisian air ke dalam kendi yaitu dengan cara
menggunakan tabung mariotte dan dengan cara manual. Dimana kelebihan dan
kekurangan dari cara tersebut diatas dilihat dari ketersediaan air yang ada dalam
kendi, dengan menggunakan tabung marriote tinggi muka air akan selalu konstan
sehingga air selalu tersedia dan tidak perlu mengisi air setiap waktu sedangkan
dengan cara manual pada saat tertentu air akan habis dan harus dilakukan pengisian
ulang setiap waktu. Dengan sistem irigasi kendi, pemberian air pada tanaman tidak
perlu diberikan setiap hari tetapi cukup dengan memperhatikan ketersediaan jumlah
air di dalam kendi yang dapat dilakukan dalam jangka waktu tertentu. Pemberian
air menggunakan irigasi kendi lebih efisien dibandingkan dengan sistem irigasi
lainnya karena memberikan air langsung ke zona akar tanaman, bukan ke daerah
yang lebih luas yang dapat mengakibatkan pemborosan air.
2
Untuk menunjang hasil pertanian yang baik dan sehat maka pertanian organik
menjadi salah satu alternative teknik pertanian untuk menghasilkan pangan organik.
Pertanian organik merupakan teknik budidaya pertanian yang mengandalkan bahan –
bahan alami tanpa menggunakan bahan – bahan kimia sintetis (badan penelitian dan
pengembangan pertanian, 2005). Pertanian organik banyak memberikan manfaat
yang baik bagi lingkungan dan masa depan kehidupan manusia, serta menjamin
kelangsungan hidup bagi agroekosistem dan kehidupan petani sebagai pelaku
pertanian. Salah satu produk yang berperan dalam menunjang sistem pertanian
organik adalah pupuk organik dengan pestisida organik (MOL) yang terbuat dari
bahan organik seperti sampah sayuran rumah tangga. Pupuk buatan seperti kompos
dengan campuran mikroorganisme lokal (MOL) dan bahan alami lainnya merupakan
salah satu pupuk organik yang digunakan untuk budidaya tanaman melon. Dalam
penelitian ini akan diterapkan irigasi kendi pada tanaman melon organik dengan
variasi jumlah tanaman yang ada.
B. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja irigasi kendi dalam
mendukung budidaya tanaman melon secara organik. Indikator kinerja dalam
penelitian ini adalah : Effisiensi irigasi, pertumbuhan tanaman, dan produksi.
C. Hipotesis
Irigasi kendi dapat mendukung budidaya melon secara organik dengan variasi
jumlah tanaman melon per kendi.
3
II. PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan di lahan kebun Jurusan Teknologi Pertanian,
Universitas Sriwijaya Indralaya. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan
Desember 2010 sampai dengan selesai.
B. Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan adalah benih melon, pupuk kompos (jerami, dedak,
daun – daunan, sekam), MOL (mikroorganisme lokal), tanah, mulsa, dan air.
Alat yang digunakan adalah kendi, tabung mariotte, ember, gunting pangkas,
meteran, timbangan, mistar, dan bambu.
C. Metode Penelitian
Rancang acak kelompok dengan dua faktor dan tiga kali pengulangan. Setiap
bedengan terdiri dari enam kendi dengan variasi tanaman 4, 3, dan 2 bibit tanaman
melon dan dua cara pengisian air ke dalam kendi.
a. Perlakuan pengisian air ke dalam secara Manual
2 tanaman melon/kendi
3 tanaman melon/kendi
4 tanaman melon/kendi
b. Perlakuan pengisian air ke dalam dengan tabung mariotte
2 tanaman melon/kendi
3 tanaman melon/kendi
4 tanaman melon/kendi
Tabel perlakuan
4
Perlakuan A B
1
2
3
1A
2A
3A
1B
2B
3B
Ctt : Pengulangan sebanyak 3 kali, sehingga didapat 18 percobaan
Perlakuan
Jumlah tanaman
1. 1 = 2 tanaman per kendi
2. 2 = 3 tanaman per kendi
3. 3 = 4 tanaman per kendi
Cara pengisiaan air ke dalam kendi
1. A = tabung mariotte
2. B = manual
D. Cara Kerja
1. Terlebih dahulu kita menyiapkan bahan untuk pembuatan MOL
(mikroorganisme lokal) seperti molase, rebung, teri, sayuran, buah maja
beserta bahan tambahan lainnya. MOL tersebut kemudian di diamkan selama
14 hari, kemudian disaring ampasnya.
2. Pembuatan kompos dengan menggunakan jerami, dedak, rerumputan dan
bahan tambahan lainnya, didiamkan selama 21 hari.
3. Pembersihan dan penyiapan lahan, di sertai dengan penyiapan bibit dengan
cara perkecambahan benih.
4. Pembuatan tabung mariotte dan menyiapkan kendi untuk media pemberian air
dengan teknik irigasi kendi.
5. Penanaman kendi dan pemasangan turus yang dilakukan pada akhir persiapan
lahan satu minggu sebelum penanaman di lapangan.
6. Penanaman dilakukan pada pagi hari, agar tanaman tidak stress karena sinar
matahari
7. Pemupukan, pemberian pupuk organik yaitu kompos dengan campuran MOL
5
8. Pemeliharaan meliputi pemberian air, pemangkasan, pengikatan batang pada
ajir, pembungkusan buah, penyiangan gulma, serta pengendalian hama dan
penyakit tanaman.
9. Pemanenan dilakukan lebih kurang 70 hari setelah tanam.
E. Parameter yang diamati
a. Tinggi tanaman: Pengukuran dilakukan mulai dari leher akar hingga titik
tumbuh batang utama dengan menggunakan meteran, dilakukan sebelum
panen.
b. Jumlah daun: Dihitung dengan cara manual dengan membandingkan jumlah
daun pada umumnya.
c. Jumlah kinerja air irigasi per kendi: Dilakukan pengamatan berapa jumlah air
yang bertambah dan berapa jumlah air yang berkurang.
d. Berat buah: Ditimbang dengan menggunakan timbangan, dilakukan setelah
panen.
e. Kualitas buah: Ditinjau dari rasa dan tekstur buah itu sendiri.
f. Suhu udara dan evapotranspirasi: Diukur dengan menggunakan thermometer
bola basah bola kering.
DAFTAR PUSTAKA
6
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 2005 . Prospek Pertanian Organik di Indonesia.
Idrus, M., Suprapto, dan E. Maulana. 2004. Penerapan Alat Irigasi Emiter Kendi Untuk Tanaman Budidaya Tomat. Jurnal Pertanian Terapan. Vol. IV No. 1, Januari 2004. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung.
Idrus, M., Suprapto, dan E. Maulana. 2005. Rancang Bangun Alat Irigasi Emiter Kendi Dengan Berbagai Persentase Campuran Bahan Kendi Untuk Tanaman Semangka. Jurnal Pertanian Terapan. Vol. V No. 2, Mei 2005. Unit Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Politeknik Negeri Lampung. Bandar Lampung.
Kurnia, U. dan A. Hidayat. 2001. Potensi, Peluang Dan Pemanfaatan Lahan Kering Untuk Peningkatan Produksi Pangan. Makalah disampaikan dalam Pertemuan Konsultatif Sumberdaya Lahan dan Air. Direktorat Perluasan Areal, Ditjen Bina Produksi Tanaman Pangan, Jakarta 11 Juni 2001.
Pawitan, H. 1999. Mengantisipasi krisis air nasional memasuki abad 21. Makalah utama pada seminar ”Kebutuhan Air Bersih dan Hak Azasi Manusia” Masyarakat Hidrologi Indonesia, di Bogor 25 Februari 1999. 15 hlm.
Rizkiana, D. 2005. Hasil Tanaman Melon (Cucumis melo L ) Dengan Sistem Irigasi Kendi Yang Dipupuk NPK Organik Dan Pupuk Hayati. Skripsi S1. Universitas Sriwijaya. (tidak dipublikasikan)
Saleh, E. 2000. Kinerja Sistem Irigasi Kendi Untuk Tanaman Di Daerah Kering. Disertasi Program Pascasarjana Institut Pertanian Bogor, Bogor. P. 1—123.
Setiawan, B.I. dan E. Saleh. 1997. Peluang aplikasi irigasi kendi di daerah kering. Makalah Pendukung pada Seminar Nasional “Pengelolaan Lingkungan yang Berkelanjutan Melalui Pemasyarakatan Gerakan Hemat Air” di Jakarta Tanggal 20 Maret 1997. Departemen Pekerjaan Umum, Ditjen Pengairan, Jakarta
Setiawan, et al., B.I. 1998. Sistem irigasi kendi untuk tanaman sayuran di daerah kering. Laporan Riset Unggulan Terpadu IV. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 125 hlm.
Maria, Y. 2002. Analisi Kelayakan System Irigasi Kendi Pada Budidaya Tanaman Semangka (Citrullus Vulganis L.). Skripsi S1. Universitas Sriwijaya. (tidak dipublikasikan)
Lampiran 1. Diagram alir tahap persiapan sampai dengan pengamatan
7Persiapan lahan serta sistem irigasi kendi
Tanah + pupuk organik + bibit melon
Tanah dalam bentuk bedengan
Percobaan perlakuan dengan variasi jumlah tanaman melon dan cara pengisian air ke
dalam kendi dengan manual dan menggunakan tabung mariotte
Pemeliharaan dan penyiraman
Analisa teknis dengan berbagai
parameter