Makalah dasar tik cloud computing fix

18
CLOUD COMPUTING Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi Dosen Pengampu Dr. Cepi Riyana, M.Pd. Oleh: Dini Nurul Fuadi 1200445 Ernawati 1205447 Reni Anggraeni L 1200698 Ria Desita R 1205143 Kelas 5A Matematika PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR DEPARTEMEN PEDAGOGIK UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2014

Transcript of Makalah dasar tik cloud computing fix

CLOUD COMPUTING

Makalah ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Dasar Teknologi Informasi dan Komunikasi

Dosen Pengampu

Dr. Cepi Riyana, M.Pd.

Oleh:

Dini Nurul Fuadi 1200445

Ernawati 1205447

Reni Anggraeni L 1200698

Ria Desita R 1205143

Kelas

5A Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

DEPARTEMEN PEDAGOGIK

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat, taufik, hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

makalah ini tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul“Cloud Computing” ini

membahas tentang konsep cloud computing, sejarah cloud computing,

karakteristik cloud computing, kelebihan dan kekurangan cloud computing, sistem

kerja cloud computing, dan bagaimana implementasi cloud computing dalam

bidang pendidikan.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan

hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa

teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik

dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat

penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita

sekalian.

Bandung, Desember 2014

BAB I

PENDAHULAIAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi saat ini mengalami

perkembangan kearah pencapaian kemudahan dan kenyamanan luar biasa,

sehingga kegiatan sehari-hari yang dianggap tidak mungkin dikerjakan dalam

waktu yang singkat menjadi mungkin untuk dilakukan secara singkat.

Pengembangan teknologi komputasi berbasis internet saat ini lebih

disarankanuntukmemudahkan dan tidak memerlukan banyak waktu dan tenaga.

Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile juga menjadi salah

satu faktor pendorong perkembangan teknologi komputasi menuju era cloud

computing. Kebutuhan user akan availability, reliability, flexibility, dan scability

menjadi tuntutan yang harus dipenuhi sebagai garansi service. Dengan

menerapkan cloudcomputing, maka keempat hal tadi akan dipenuhi dan nantinya

akan mencapai pada tingkat investasi dalam term cloudservice yang cepat dan

mudah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, pokok

permasalahan yang dapat di angkat adalah:

1. Apakah yang dimaksud dengan cloud computing?

2. Bagaimanakah mengenai sejarah cloud computing?

3. Apa sajakah karakteristik yang dimiliki cloud computing?

4. Apa sajakah kelebihan dan kekurangan cloud computing ?

5. Apa saja manfaat yang di berikan cloud computing?

6. Bagaimana sistem kerja cloud computing?

7. Bagaimana implementasi cloud computing dalam dunia pendidikan?

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :

1. Untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah Dasar Teknologi Informasi

danKomunikasi.

2. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan bagi semua pembaca

termasuk penulis yang telah mencari infomasi perkembangan teknologi

dan referensi mengenai teknologi mengenai jaringan cloud computing.

3. Mempermudah memahami dan menggunakan cloud computing.

4. Untuk mengetahui spesifikasi computer yang mendukung layanan cloud

computing.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian CloudComputing

Cloudcomputingterdiri dari 2 kata, yaitu clouddan computing. Cloudjika

diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti awan, sedangkan

computingyang berasal dari kata computejika diartikan ke dalam bahasa Indonesia

memiliki arti perhitungan. Jika kedua kata tersebut digabungkan maka, cloud

computing merupakan komputasi atau perhitungan yang dilakukan di awan. Awan

yang dimaksud disini adalah jaringan internet.

Komputasi awan (bahasa Inggris: cloud computing) adalah gabungan

pemanfaatan teknologi komputer (komputasi) dan pengembangan

berbasis internet(awan). Cloud computing adalah suatu paradigma dimana

informasi secara permanen tersimpan di server di internet dan tersimpan secara

sementara di komputer pengguna termasuk didalamnya adalah desktop, komputer

tablet, notebook, komputer tembok, handheld, sensor-sensor, monitor dan lain-

lain."Komputasi awan adalah suatu konsep umum yang mencakup SaaS, Web 2.0,

dan tren teknologi terbaru lain yang dikenal luas, dengan tema umum berupa

ketergantungan terhadap internet untuk memberikan kebutuhan komputasi

pengguna. Sebagai contoh, Google Appsmenyediakan aplikasi bisnis umum

secara daring yang diakses melalui suatu penjelajah web dengan perangkat

lunak dan data yang tersimpan di server. Komputasi awan saat ini merupakan

trend teknologi terbaru, dan contoh bentuk pengembangan dari teknologi cloud

computing ini adalah iCloud.

B. Sejarah Cloud Computing

Ide awal dari cloud computing bisa ditarik ke tahun 1960-an, saat John

McCarthy, pakar komputasi MIT yang dikenal juga sebagai salah satu pionir

intelejensia buatan, menyampaikan visi bahwa “suatu hari nanti komputasi akan

menjadi infrastruktur publik, seperti halnya listrik dan telepon”. Namun baru di

tahun 1995 lah, Larry Ellison, pendiri Oracle , memunculkan ide “Network

Computing” sebagai kampanye untuk menggugat dominasi Microsoft yang saat

itu merajai desktop computing dengan Windows 95-nya. Larry Ellison

menawarkan ide bahwa sebetulnya user tidak memerlukan berbagai software,

mulai dari Sistem Operasi dan berbagai software lain, dijejalkan ke dalam PC

Desktop mereka. PC Desktop bisa digantikan oleh sebuah terminal yang langsung

terhubung dengan sebuah server yang menyediakan environment yang berisi

berbagai kebutuhan software yang siap diakses oleh pengguna.

Ide “Network Computing” ini sempat menghangat dengan munculnya

beberapa pabrikan seperti Sun Microsystem dan Novell Netware yang

menawarkan Network Computing client sebagai pengganti desktop. Namun

akhirnya, gaung Network Computing ini lenyap dengan sendirinya, terutama

disebabkan kualitas jaringan komputer yang saat itu masih belum memadai,

sehingga akses Network Computing ini menjadi sangat lambat, sehingga orang-

orang akhirnya kembali memilih kenyamanan PC Desktop, seiring dengan

semakin murahnya harga PC. Tonggak selanjutnya adalah kehadiran konsep ASP

(Application Service Provider) di akhir era 90-an. Seiring dengan semakin

meningkatnya kualitas jaringan komputer, memungkinkan akses aplikasi menjadi

lebih cepat.

Hal ini ditangkap sebagai peluang oleh sejumlah pemilik data center untuk

menawarkan fasilitasnya sebagai tempat „hosting‟ aplikasi yang dapat diakses

oleh pelanggan melalui jaringan komputer. Dengan demikian pelanggan tidak

perlu investasi di perangkat data center. Hanya saja ASP ini masih bersifat

“privat”, di mana layanan hanya dikastemisasi khusus untuk satu pelanggan

tertentu, sementara aplikasi yang di sediakan waktu itu umumnya masih bersifat

client-server. Kehadiran berbagai teknik baru dalam pengembangan perangkat

lunak di awal abad 21, terutama di area pemrograman berbasis web disertai

peningkatan kapasitas jaringan internet, telah menjadikan situs-situs internet

bukan lagi berisi sekedar informasi statik. Tapi sudah mulai mengarah ke aplikasi

bisnis yang lebih kompleks.

Seperti sudah sedikit disinggung sebelumnya, popularitas Cloud

Computing semakin menjulang saat di awal 2000-an, Marc Benioff ex VP di

Oracle, meluncurkan layanan aplikasi CRM dalam bentuk Software as a Service,

Salesforce.com, yang mendapatkan sambutan gegap gempita. Dengan misinya

yang terkenal yaitu “The End of Software”, Benioff bisa dikatakan berhasil

mewujudkan visi bos-nya di Oracle, Larry Elisson, tentang Network Computing

menjadi kenyataan satu dekade kemudian. Selanjutnya jargon Cloud Computing

bergulir seperti bola salju menyapu dunia teknologi informasi. Dimulai di tahun

2005, mulai muncul inisiatif yang didorong oleh nama-nama besar seperti

Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2 (Elastic Compute Cloud), Google

dengan Google App Engine-nya, tak ketinggalan raksasa biru IBM meluncurkan

Blue Cloud Initiative dan lain sebagainya. Semua inisiatif ini masih terus

bergerak, dan bentuk Cloud Computing pun masih terus mencari bentuk

terbaiknya, baik dari sisi praktis maupun dari sisi akademis. Bahkan dari sisi

akademis, jurnal-jurnal yang membahas tentang ini hal ini baru bermunculan di

tiga tahun belakangan. Akhirnya seperti yang kita saksikan sekarang, seluruh

nama-nama besar terlibat dalam pertarungan menguasai awan ini. Bahkan

pabrikan Dell, pernah mencoba mempatenkan istilah “Cloud Computing”, namun

ditolak oleh otoritas paten Amerika.

Walaupun di luar negeri perebutan Cloud Computing ini begitu ingar-

bingar, tidak demikian dengan di tanah air Indonesia tercinta ini. Pemain yang

benar-benar mencoba masuk di area ini masih sangat sedikit. Salah satu yang

cukup serius bermain di area ini adalah PT Telkom, yang setidaknya saat ini

sudah menawarkan dua layanan aplikasi berbasis Software as a Service. Salah

satunya melalui anak usahanya, Sigma Cipta Caraka, yang menawarkan layanan

aplikasi core banking bagi bank kecil-menengah. Kemudian bekerjasama dengan

IBM Indonesia dan mitra bisnisnya, PT Codephile, Telkom menawarkan layanan

e-Office on Demand untuk kebutuhan kolaborasi/korespondensi di dalam suatu

perusahaan atau organisasi.

C. Karakteristik Cloud Computing

Dengan semakin maraknya pembicaraan seputar cloud computing,

semakin banyak perusahaan yang mengumumkan bahwa mereka menyediakan

layanan cloud computing. Akan sangat membingungkan bagi kita para pengguna

untuk memastikan bahwa layanan yang akan kita dapatkan adalah cloud

computing atau bukan. Untuk mudahnya, dari semua definisi yang ada, dapat

diintisarikan bahwa cloud computing ideal adalah layanan yang memiliki 5

karakteristik berikut ini.

1) On-Demand Self-Services

Sebuah layanan cloud computing harus dapat dimanfaatkan oleh pengguna

melalui mekanisme swalayan dan langsung tersedia pada saat dibutuhkan.

Campur tangan penyedia layanan adalah sangat minim. Jadi, apabila kita saat ini

membutuhkan layanan aplikasi CRM (sesuai contoh di awal), maka kita harus

dapat mendaftar secara swalayan dan layanan tersebut langsung tersedia saat itu

juga.

2) Broad Network Access

Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana saja,

kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan kita terhubung ke jaringan layanan.

Dalam contoh layanan aplikasi CRM di atas, selama kita terhubung ke jaringan

Internet, saya harus dapat mengakses layanan tersebut, baik itu melalui laptop,

desktop, warnet, handphone, tablet, dan perangkat lain.

3) Resource Pooling

Sebuah layanan cloud computing harus tersedia secara terpusat dan dapat

membagi sumber daya secara efisien. Karena cloud computing digunakan

bersama-sama oleh berbagai pelanggan, penyedia layanan harus dapat membagi

beban secara efisien, sehingga sistem dapat dimanfaatkan secara maksimal.

4) Rapid Elasticity

Sebuah layanan cloud computing harus dapat menaikkan (atau

menurunkan) kapasitas sesuai kebutuhan. Misalnya, apabila pegawai di kantor

bertambah, maka kita harus dapat menambah user untuk aplikasi CRM tersebut

dengan mudah. Begitu juga jika pegawai berkurang. Atau, apabila kita

menempatkan sebuah website berita dalam jaringan cloud computing, maka

apabila terjadi peningkatkan traffic karena ada berita penting, maka kapasitas

harus dapat dinaikkan dengan cepat.

5) Measured Service

Sebuah layanan cloud computing harus disediakan secara terukur, karena

nantinya akan digunakan dalam proses pembayaran. Harap diingat bahwa

layanan cloud computing dibayar sesuai penggunaan, sehingga harus terukur

dengan baik.

D. Kelebihan dan Kelemahan Cloud Compiting

Sebagai suatu teknologi baru pasti mengundang pro dan kontra, begitu

juga dengancloudcomputing. Pro dan kontra tersebut terjadi karena tidak lepas

dari kelebihan dan kekurangan yang ada dari system teknologi baru tersebut,

berikut kelebihan dari cloudcomputing:

1) Kemudahan Akses

Ini merupakan kelebihan yang paling menonjol dari cloud computing,

yaitu kemudahan akses. Jadi kita tidak perlu berada pada suatu computer yg sama

untuk melakukan suatu pekerjaan, karena semua aplikasi dan data kita berada

pada server cloud.

2) Fleksibilitas

Hampir sama seperti contoh di atas, data yg kita perlukan tidak harus kita

simpan di dalam harddisk atau storage computer kita. Dimanapun kita berada,

asalkan terkoneksi internet, kita bisa mengakses data kita karena berada pada

server cloud.

3) Update

Dari waktu ke waktu, hardware dan software pasti akan butuh update.

Dengan cloud, semua software akan ter – update secara otomatis. Hal ini akan

mengurangi biaya dan juga waktu tentunya.

4) Keamanan Data

Keamanan data pengguna dapat disimpan dengan aman lewat server yang

disediakan oleh penyedia layanan cloud computing. Data yang disimpan akan

tetap berada di cloud. Server akan selalu membackup sehingga data tetap aman

meski terjadi crash pada PC.

5) Kemudahan Monitoring dan Manajemen Server

Proses monitoring dan manajemen server akan jauh lebih mudah karena

semua terkoneksi dengan web portal pelanggan. Kita hanya tinggal melihat

dashboard saja untuk mengetahui status global server-server kita. Untuk

membuat, meng-upgrade, dan me-manage server serta menginstalasi software

sangat mudah karena sudah disediakan automation-tools untuk melakukan hal

tersebut.

Merujuk kepada (Robbins, 2009), resiko yang harus dihadapi user dalam

penggunaan cloud computing ini antara lain:

1) service level, artinya kemungkinan service performance yang kurang

konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider ini meliputi, data

protection dan data recovery.

2) privacy, yang berarti adanya resiko data user akan diakses oleh orang lain

karena hosting dilakukan secara bersama-sama.

3) compliance, yang mengacu pada resiko adanya penyimpangan level

compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan oleh user.

4) data ownership mengacu pada resiko kehilangan kepemilikan data begitu

data disimpan dalam cloud.

5) data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share

data antar cloudservice dan cara memperoleh kembali data jika suatu

saat usermelakukan proses terminasi terhadap layanan cloud computing.

E. Sistem Kerja Cloud Computing

Ketika berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi

menjadi dua bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu

sama lain melalui jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi

pengguna komputer (user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah

“cloud” bagian dari sistem.

Gambar Urutan Depan Belakang

Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan komputer) dan

aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan. Tidak sistem

komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama. Layanan

seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada seperti

Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang

menyediakan akses jaringan untuk klien.

Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server dan sistem

penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi. Secara

teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program

komputer yang dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game.

Biasanya, setiap aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.

Gambar Sistem Pengolahan Sistem

Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu lintas dan

permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem ini

mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis

khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network

memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain. Sebagian besar,

server tidak berjalan pada kapasitas penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan

yang hasil buangannya tidak terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara.

Teknik ini disebut virtualisasi server. Dengan memaksimalkan output dari setiap

server, virtualisasi server mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.

F. Implementasi Cloud Computing dalam Dunia Pendidikan

Cloud Computing sangat berperan untuk membantu majunya dunia

pendidikan, khususnya dinegeri ini, dengan mengikuti perkembangan teknologi

secara global saat ini mulai muncul terobosan-terobosan seperti kehadiran E-book.

Suatu lembaga pendidikan sudah tidak perlu lagi menggunakan media buku dalam

menyelenggarakan pendidikan, para siswa hanya tinggal mendownload ebook

melalui internet, berarti secara finansial para siswa sudah tidak perlu diminta dana

untuk membeli buku, mereka bisa langsung mendownload buku tersebut yang

berupa ebook di internet.

1. Pembuatan Sistem Akademik Online

Merupakan suatu jasa penyedia layanan cloud computing pada perguruan

tinggi. Pihak perguruan tinggi sebagai seorang pengguna cukup melakukan

pendaftaran secara online untuk dapat menggunakan layanan jasa cloud

computing ini. Setelah itu perguruan tinggi tersebut akan mendapat konfirmasi

dari pihak penyedia layanan. Setelah mendapat konfirmasi, maka pihak perguruan

tinggi dapat langsung menikmati fitur-fitur sistem informasi yang disediakan oleh

penyedia layanan. SIAKAD ONLINE ini menerapkan model SaaS sehingga tidak

membutuhkan adanya pembelian server, biaya besar untuk pemeliharaan server,

dan pembuatan aplikasi yang rumit karena semua itu sudah menjadi tanggung

jawab dari penyedia layanan. http://www.siakad-online.com/

2. Google Apps

Google Apps untuk Pendidikan (Google Apps for Education) saat ini

menawarkan kepada lembaga-lembaga pendidikan sebuah solusi “hosting gratis”

untuk mengelola email, Chat, kalender, berbagi dokumen, dll.Google sendiri

menyebut layanan ini sebagai sebuah solusi komunikasi dan kolaborasi yang

terintegrasi (an integrated communication and collaboration solution). Fitur-fitur

utama Google Apps untuk Pendidikan adalah sebagai berikut:

Gmail

Ini bukan Gmail yang biasa kita pakai dimana akun email kita beralamat

dengan format: [email protected]. Gmail dalam Google Apps adalah

sebuah layanan webmail komunitas (lembaga pendidikan) yang dikelola

oleh Administrator Google Apps lembaga yang bersangkutan. Dengan

demikian akun-akun email yang ada di dalamnya dibuat oleh

Administrator dengan format alamat khusus, misalnya: kepsek@smpn10-

bdl.sch.id. Alamat (URL)nya bukan lagi www.gmail.com atau

mail.google.com tapi format url-nya dapat seperti ini: mail.smpn10-

bdl.sch.id.

Google Calendar

Administrator, Guru, dan siswa dapat mengatur jadwa mereka (schedules)

dan berbagi jadwal kegiatan dan kalender di antara mereka. Google

Calendar bisa juga digunakan untuk membuat jadwal akademik atau

kalender pendidikan dan menampilkannya dalam satu laman web yang

bisa diakses oleh siapapun yang diinginkan

Google Talk

Administrator, Guru, dan siswa dapat berbincang (online) dan mengirim

pesan instan ke rekan mereka di seluruh dunia, kapanpun dan dimanapun

Google Docs

Berbagi dokumen, spreadsheet, and presentasi. Kolaborasi secara waktu

nyata (real-time) dengan tim atau dengan seluruh civitas sekolah dan juga

dapat mempublikasikan dokumen akhir ke seluruh dunia.

Google Sites

Bekerja bersama untuk memelihara dokumen, isi web, dan informasi

lainnya dalam satu tempat, semacam sebuah website.

Google Video for education

Sebuah solusi dalam penempatan (hosting) dan berbagi video yang

memungkinkan sekolah dan organisasi lainnya untuk menggunakan video

sebagai media efektif untuk komunikasi dan kolaborasi online yang

bersifat internal. Google Video juga bermanfaat bagi para tenaga

pengajar, para tenaga pengajar hanya perlu merekam kegiatan mengajar

dari rumah tanpa harus melakukan tatap muka secara langsung. Para siswa

pun bisa mengaksesnya dimana saja saja, tidak hanya di rumah

menggunakan PC, Google Video pun dapat di akses di berbagai device di

luar rumah selama perangkat itu terhubung ke internet.

3. Melalui E-learning

Sebagai mana dikutip dari Wikipedia, e-learning : “Sistem pembelajaran

elektronik atau e-pembelajaran (Inggris: Electronic learning disingkat E-

learning) adalah cara baru dalam proses belajar mengajar. E-learning

merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi

informasi dan komunikasi. Dengan e-learning, peserta ajar (learner atau

murid) tidak perlu duduk dengan manis di ruang kelas untuk menyimak setiap

ucapan dari seorang guru secara langsung. E-learning juga dapat

mempersingkat jadwal target waktu pembelajaran, dan tentu saja menghemat

biaya yang harus dikeluarkan oleh sebuah program studi atau program

pendidikan.” Merupakan cara baru dalam pembelajaran, tidak selalu duduk di

depan kelas dan mendengarkan guru berceramah.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Cloud computing merupakan suatu sistem komputasi terdistribusi

melalui jaringan yang memiliki kemampuan untuk menjalankan sebuah

program atau aplikasi pada banyak komputer yang terhubung pada waktu

yang sama. Istilah cloud computing lebih sering merujuk pada layanan

berbasis jaringan yang tampaknya disediakan oleh hardware server

sebenarnya, namun disajikan oleh hardware virtual, simulasi oleh perangkat

lunak yang berjalan pada satu atau lebih komputer.

Kehidupan manusia yang semakin dinamis dan mobile juga menjadi

salah satu faktor pendorong perkembangan teknologi komputasi menuju era

cloud computing. Kebutuhan user akan availability, reliability, flexibility, dan

scalability menjadi tuntutan yang harus dipenuhi sebagai sebuah garansi

service atau layanan. Dengan menerapkan teknologi cloud computing, maka

keempat hal tadi akan dapat dipenuhi dan nantinya akan mencapai pada

tingkat investasi dalam term cloud service yang cepat dan mudah.

Cloud Computing adalah sebuah model komputasi/computing, dimana

sumber daya seperti processor/computing power, storage, network, dan

software menjadi abstrak dan diberikan sebagai layanan dijaringan/internet

menggunakan pola akses remote. Model biling dari layanan ini umumnya

mirip dengan modem layanan publik. Ketersediaan on-demand sesuai

kebutuhan, mudah untuk dikontrol, dinamis dan skalabilitas yang hampir

tanpa limit adalah beberapa atribut penting dari Cloud Computing.

B. Saran

Fungsi dan kegunaan yang sangat besar dengan adanya penyaluran

sharing antar sumber daya yang ada didalam suatu jaringan komputer

menggunakan sistem cloud computing. Dunia pendidikan merupakan ujung

tombak peradaban bangsa harus selalu mendapatkan perhatian yang lebih

besar, segala sumberdaya pendukung haruslah dipersiapkan untuk menunjang

sisi pemenuhan kompetensi dari out put dunia pendidikan.

Semua jenjang dan lembaga pendidikan, mulai dari pendidikan dasar

sampai pendidikan tinggi sangat memerlukan ketersediaan fasilitas jaringan

yang terhubung melalui jaringan global, sehingga semua peserta didik akan

selalu mobile dan selalu mampu menangkap berbagi kejadian dan peristiwa

yang terjadi pada suatu kondisi tertentu. Hal inilah yang menjadi perhatian

utama mengapa sistem Cloud computing ini diperlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniadi, Dede. (2014). Mengenal Cloud Computing dan Cara Kerjanya.

[Online]. Tersedia: http://dedekurniadi.web.id/2014/01/29/mengenal-

cloud-computing-dan-cara-kerjanya/. Diakses pada tanggal 20 November

2014

Nugrahanto, Bagus Hutomo. (2013). Makalah Cloud Computing Dasar. [Online].

Tersedia: http://www.slideshare.net/hutomon/makalah-cloud-computing-

dasar. Diakses pada tanggal 20 November 2014

Nurhardianty, Dian. (____). Membangun Aplikasi E-Learning dengan

Menggunakan Konsep Cloud Computing. [Online]. Tersedia:

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/604/jbptunikompp-gdl-diannurhar-

30168-1-unikom_d-g.pdf. Diakses pada tanggal 20 November 2014

Raffael. (2009). Teknologi Cloud Computing Sebuah Pendekatan. [Online].

Tersedia: http://www.teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing.

Diakses pada tanggal 20 November 2014

Syamsu, Suryadi. (____). Memahami Cloud Computing. [Online]. Tersedia:

http://www.infokomputer.com/umum/memahami-cloud-computing-

bagian-1/semua-halaman

____. (2013). Keuntungan dari Cloud Computing. [Online]. Tersedia:

https://binuscenterblog.wordpress.com/2013/03/14/keuntungan-dari-cloud-

computing/. Diakses pada tanggal 20 November 2014

____. (____). Komputasi Awan. [Online]. Tersedia:

http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan. Diakses pada tanggal 20

November 2014