Cloud Computing untuk Dummies :P

10
Rosalia Adisti 18208004 Tugas I Calon Petualang Sister: Eksplorasi-Dokumentasi-Presentasi Cloud Computing oleh Rosalia Adisti Definisi Sekarang, kebutuhan dalam bidang IT semakin tinggi. Untuk perusahaan, salah satunya adalah bagaimana perusahaan menyimpan data ataupun menggunakan perangkat lunak tanpa mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi atau berlebih. Biasanya, perusahaan mempunyai server sendiri untuk menyimpan data-datanya, dan perusahaan juga membeli perangkat lunak, yang tentunya membutuhkan biaya tinggi apabila jarang digunakan. Hal ini tentunya berakibat pada adanya isu investasi dalam infrastruktur baru, pelatihan personil baru, atau lisensi perangkat lunak baru. Salah satu solusi dari permasalahan di atas adalah cloud computing. Mungkin kita pernah mendengar tentang cloud computing, tapi tidak mengetahui definisinya dengan jelas. Cloud merupakan metafora untuk internet. Mengapa cloud? Karena kita seperti mengakses sesuatu yang kita tak jelas tahu, sebenarnya di mana letak server yang menyimpan data-data yang ada di sana. Jauh di sana tanpa kita mengetahuinya, seperti di awan. Saat kata computing ditambahkan, definisi melebar. Bahkan, dari 17 pakar IT yang ditanyai “What is Cloud Computing?” oleh perusahaan IT, Joyent, ada 17 jawaban berbeda yang muncul. Jawaban simpel muncul dari Maggie Fox, pendiri dan CEO SocialMedia Group. Ia berkata, “If you need software, it's not cloud computing. if you need hardware, beyond your laptop, it's not cloud computing. so, basically, all of the activity you want to do should take place on the remote server elsewhere and all you should need is internet connection,”. Jawaban itu cukup jelas untuk menjelaskan cloud computing. Titik berat dari jawaban ini adalah, pada cloud computing, hal-hal yang biasanya kita taruh pada komputer pribadi kita, seperti data ataupun perangkat lunak, berada pada server di suatu tempat, dan dapat kita akses melalui internet. Mengapa cloud computing menjadi solusi dari permasalahan di atas tadi? Karena, cloud computing tidak mengharuskan kita berinvestasi pada pembelian infrastruktur ataupun perangkat lunak baru; kita cukup melanggannya di internet, atau secara khusus, pada cloud provider. Jadi, untuk aplikasi- aplikasi yang jarang kita pakai, biaya akan dapat lebih murah. Selain itu, kita tidak harus menyediakan ruangan lebih untuk server, karena dapat dilanggan juga pada cloud. Tentunya, data yang akan ditaruh pada cloud server harus diseleksi dahulu, yaitu yang bersifat umum dan tidak confidential. Gambar 1 - Ilustrasi Cloud Computing

description

Major saya STI: Sistem dan Teknologi Informasi :)

Transcript of Cloud Computing untuk Dummies :P

Page 1: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

Tugas I Calon Petualang Sister: Eksplorasi-Dokumentasi-Presentasi

Cloud Computing oleh Rosalia Adisti

Definisi Sekarang, kebutuhan dalam bidang IT semakin tinggi. Untuk perusahaan, salah satunya adalah

bagaimana perusahaan menyimpan data ataupun menggunakan perangkat lunak tanpa

mengeluarkan biaya yang terlalu tinggi atau berlebih. Biasanya, perusahaan mempunyai server

sendiri untuk menyimpan data-datanya, dan perusahaan juga membeli perangkat lunak, yang

tentunya membutuhkan biaya tinggi apabila jarang digunakan. Hal ini tentunya berakibat pada

adanya isu investasi dalam infrastruktur baru, pelatihan personil baru, atau lisensi perangkat lunak

baru.

Salah satu solusi dari permasalahan di atas adalah

cloud computing. Mungkin kita pernah

mendengar tentang cloud computing, tapi tidak

mengetahui definisinya dengan jelas. Cloud

merupakan metafora untuk internet. Mengapa

cloud? Karena kita seperti mengakses sesuatu

yang kita tak jelas tahu, sebenarnya di mana letak

server yang menyimpan data-data yang ada di

sana. Jauh di sana tanpa kita mengetahuinya,

seperti di awan. Saat kata computing

ditambahkan, definisi melebar. Bahkan, dari 17

pakar IT yang ditanyai “What is Cloud

Computing?” oleh perusahaan IT, Joyent, ada 17 jawaban berbeda yang muncul. Jawaban simpel

muncul dari Maggie Fox, pendiri dan CEO SocialMedia Group. Ia berkata, “If you need software, it's

not cloud computing. if you need hardware, beyond your laptop, it's not cloud computing. so,

basically, all of the activity you want to do should take place on the remote server elsewhere and all

you should need is internet connection,”. Jawaban itu cukup jelas untuk menjelaskan cloud

computing. Titik berat dari jawaban ini adalah, pada cloud computing, hal-hal yang biasanya kita

taruh pada komputer pribadi kita, seperti data ataupun perangkat lunak, berada pada server di

suatu tempat, dan dapat kita akses melalui internet.

Mengapa cloud computing menjadi solusi dari permasalahan di atas tadi? Karena, cloud computing

tidak mengharuskan kita berinvestasi pada pembelian infrastruktur ataupun perangkat lunak baru;

kita cukup melanggannya di internet, atau secara khusus, pada cloud provider. Jadi, untuk aplikasi-

aplikasi yang jarang kita pakai, biaya akan dapat lebih murah. Selain itu, kita tidak harus

menyediakan ruangan lebih untuk server, karena dapat dilanggan juga pada cloud. Tentunya, data

yang akan ditaruh pada cloud server harus diseleksi dahulu, yaitu yang bersifat umum dan tidak

confidential.

Gambar 1 - Ilustrasi Cloud Computing

Page 2: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

Cakupan Secara umum, layanan pada cloud computing dibagi menjadi tiga tingkat, yaitu aplikasi/perangkat

lunak, platform, dan infrastruktur (Software as a Service, Platform as a Service, dan Infrastructure as

a Service).

1. Software as a Service (SaaS)

Pada software as a service, aplikasi atau

perangkat lunak yang kita gunakan

tersedia di internet. Mengapa lebih

sederhana bila kita melanggan perangkat

lunak, dibandingkan dengan

membelinya? Karena, masalah

maintenance dan support telah diurus

oleh cloud provider, dan kita tinggal

menggunakannya. SaaS dapat menjadi

pedang bermata dua apabila kita sering menggunakan perangkat lunak tertentu. Bisa-bisa,

biaya yang kita keluarkan apabila menggunakan perangkat lunak tersebut pada cloud lebih

tinggi daripada apabila kita mempunyai perangkat lunak tersebut di komputer kita.

2. Platform as a Service (PaaS)

Pada lapis platform, kita dapat men-

deploy aplikasi yang kita buat di cloud.

Maksudnya, kita dapat membuat aplikasi,

dan aplikasi tersebut kita host di cloud

provider. Bisa juga, kita tidak perlu

menginstall perangkat lunak untuk

membuat aplikasi, namun kita juga dapat

mendesain aplikasi, membangun, men-

deploy, dan meng-host aplikasi kita di internet. PaaS juga dikenal dengan Cloudware.

3. Infrastructure as a Service (IaaS)

Pada lapis infrastruktur ini, seakan-

akan kita mempunyai pernagkat

keras dan segala isinya pada remote

server, termasuk perangkat lunak di

dalamnya. Maka dari itu, sinonim dari

layer ini adalah Everything as a

Service. Sinonim lainnya adalah

Hardware as a Service. Secara

sederhana, kita “menyewa”

infrastruktur atau hardware provider cloud computing, seperti server space, network

equipment, memori, CPU cycle, dan storage space.

Gambar 2 Software as a Service

Gambar 3 Platform as a Service

Gambar 4 Infrastructure as a Service

Page 3: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

Contoh Ada banyak provider dan layanan cloud computing. Bahkan, surat elektronik, yang kita gunakan

sehari-hari, merupakan salah satu cloud computing. Mari kita tinjau cloud computing, mulai dengan

hal-hal yang dekat dengan kehidupan kita.

1. Google

a. Google Apps (google.com/apps)

Google Apps mempunyai pilihan untuk perusahaan (bisnis) maupun untuk

penggunaan pribadi. Layanannya mencakup Gmail, layanan surat elektronik, yang

sering kita gunakan, Google Calendar, Google Docs, Google Wave, Google App

Engine (Platform as a Service).

b. Google Web Toolkit (code.google.com/intl/la/webtoolkit)

Google Web Toolkit juga merupakan contoh PaaS. GWT digunakan untuk

membangun aplikasi berbasis peramban.

2. EMC (emc.com)

EMC Corporation mengunggulkan bidang penyimpanan informasi. Salah satu produknya,

Symmetrix VMAX, menyediakan penyimpanan untuk virtual data center.

3. NetApp (netapp.com)

NetApp menawarkan konsolidasi datacenter, layanan penyimpanan, dan virtualisasi.

4. Microsoft

a. Platform layanan Azure (microsoft.com/windowsazure)

Platform ini mencakup 3 hal, yaitu Windows Azure, layanan SQL, dan layanan

.NET. Secara umum, platform ini digunakan untuk membangun aplikasi dan meng-

host-nya di server Microsoft.

b. Windows Live (live.com)

Windows Live menawarkan layanan surat elektronik, penyimpanan (SkyDrive),

messaging, dan beberapa layanan lainnya.

c. Exchange Online (microsoft.com/online/exchange-online.aspx)

Exchange online merupakan layanan messaging untuk perusahaan.

d. Microsoft Dynamic CRM (crm.dynamics.com)

Ini merupakan layanan customer relationship management berbasis internet.

5. Amazon Web Service (https://aws.amazon.com/products)

a. Amazon Elastic Compute Cloud (EC2)

Amazon EC2 merupakan salah satu contoh Iaas. Amazon EC2 menawarkan “true

virtual computing environment” dengan pilihan-pilihan instances. Berikut contoh

paket yang ditawarkan untuk High Memory Instances.

• High-Memory Extra Large Instance 17.1 GB memory, 6.5 ECU (2 virtual

cores with 3.25 EC2 Compute Units each), 420 GB of local instance

storage, 64-bit platform

• High-Memory Double Extra Large Instance 34.2 GB of memory, 13 EC2

Compute Units (4 virtual cores with 3.25 EC2 Compute Units each), 850 GB

of local instance storage, 64-bit platform

• High-Memory Quadruple Extra Large Instance 68.4 GB of memory, 26 EC2

Compute Units (8 virtual cores with 3.25 EC2 Compute Units each), 1690

GB of local instance storage, 64-bit platform

b. Amazon SimpleDB

Page 4: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

SimpleDB menawarkan inti basis data, yaitu indexing dan querying.

c. Amazon Simple Storage Service (S3)

S3 menawarkan penyimpanan data yang sederhana di internet.

d. Amazon CloudFront

Cloudfront menawarkan cara mudah mendistribusikan konten kepada pelanggan.

6. Salesforce.com

Salesforce.com berfokus pada tiga area, yaitu

• The Sales Cloud

Aplikasi penjualan berbasis cloud computing.

• The Service Cloud

Platform untuk customer service.

• Your Cloud

Membangun aplikasi dengan platform cloud computing.

Teknologi

Teknologi apa saja yang ada dalam Cloud Computing?

1. Perangkat keras dan Infrastruktur

a. Client

Bagaimana client, dalam hal ini adalah end user, mengakses cloud? Mereka dapat

mengakses lewat teknologi mobile (PDA phone, smartphone), thin clients (komputer

tanpa hard drives, hanya menampilkan apa yang ada di server), thick clients

(mempunyai penyimpanan dan aplikasi dalam komputer).

b. Keamanan

Ada beberapa isu keamanan dalam Cloud Computing. Untuk masalah kebocoran

data, solusinya adalah sentralisasi data. Data dalam satu tempat membuat kita lebih

mudah mengecek data. Selain itu, karena yang menyimpan data adalah cloud

provider, kita tidak perlu repot mengawasi data sendiri, karena cloud provider juga

menjaga keamanan data.

c. Jaringan

Jaringan yang digunakan untuk mengakses cloud seperti broadband atau dial up

menggunakan ISP seperti yang kita gunakan sehari-hari (“basic public internet”),

accelerated internet, optimized overlay, dan site-to-site VPN.

d. Layanan

i. Identitas

Identitas berkaitan dengan user atau pengguna. Contoh layanan ID adalah

OpenID, yang berafiliasi dengan Google, IBM, Microsoft, dan Yahoo.

ii. Integrasi

Integrasi secara sederhana merupakan bagaimana satu aplikasi

berkomunikasi dengan aplikasi yang lain. Contohnya adalah Amazon

Simple Queue Service dan Biztalk Service.

iii. Pemetaan

Contoh pemetaan adalah Google Maps dan Microsoft Virtual Earth.

iv. Pembayaran

Page 5: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

Pembayaran via internet sekarang dimudahkan dengan adanya layanan

pembayaran online seperti PayPal.

v. Pencarian

Contoh pencarian adalah Microsoft Live Search.

2. Mengakses Cloud

Untuk mengakses cloud, kita dapat menggunakan platform yang ada (HTML, AJAX, dll),

menggunakan aplikasi web (Google Apps, dll), Web API (application programming interface

– Web API untuk mengakses program web-based menggunakan API), ataupun peramban

web biasa.

3. Penyimpanan

Penyimpanan sering diistilahkan SaaS atau Storage as a Service. Pengguna dapat menyimpan

datanya di cloud provider dengan menyewa tempat penyimpanan; mereka membayar per

gigabyte data yang ditransfer dan disimpan. Contohnya adalah Google Docs, providen surat

elektronik berbasis web (Gmail, Hotmail, Yahoo Mail), Flickr, Picasa, YouTube, Hostmonster,

GoDaddy, Facebook, MySpace, MediaMax, dan Strongspace. Untuk provider, contohnya

adalah Amazon S3 dan LiveMesh.

4. Standarisasi

a. Aplikasi

Komunikasi yang terstandar menggunakan HTTP (Hypertext Transfer Protocol),

XMPP (Extensible Messaging and Presence Protocol), sedangkan untuk keamanan,

yang umum digunakan adalah SSL (Secure Sockets Layer).

b. Client

Bahasa untuk menampilkan data melalui web adalah HTML (Hypertext Markup

Language) dan JavaScript untuk menampilkan secara lebih kompleks.

c. Infrastruktur

Infrastruktur merupakan cara untuk menyajikan virtualisasi pada cloud computing.

Gambar 5 Model Virtualisasi

d. Layanan

Web Service “is a software system designed to support interoperable machine-to-

machine interaction over a network”, menurut definisi World Wide Web Consortium

(W3C). Contohnya adalah REST(Representational State Transfer), SOAP(Simple

Object Access Protocol), dan JSON(JavaScript Object Notation).

Manfaat dan Persoalan

Manfaat cloud computing?

Page 6: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

1. Skalabilitas

Dengan cloud computing, kita hanya perlu membayar apa yang kita pakai. Dengan strategi

yang tepat, kita dapat membayar lebih murah daripada apabila kita tidak menggunakan

cloud computing sama sekali.

2. Sederhana

Perusahaan tidak perlu membeli infrastruktur ataupun perangkat lunak.

3. Vendor Terkemuka

Dengan vendor terkemuka, kita mempunyai kepercayaan lebih terhadap data atau aplikasi

yang kita simpan di cloud.

4. Sumber Daya Optimal

Dengan cloud computing, sumbar daya perusahaan akan terkonsentrasi pada bisnis,

karena masalah data ataupun support dan maintenance perangkat lunak telah diurus oleh

provider cloud computing.

Sedangkan beberapa persoalan atau isu dari cloud computing,

1. Informasi Sensitif

Isunya adalah bagaimana bila provider cloud menyalahgunakan data kita (atau, data kita

dapat dibaca oleh pemerintah negara di mana provider cloud berada) atau provider cloud

diserang oleh pembobol data. Sebagai alternatif pencegahan, pertama, data yang sensitif

kita simpan pada server internal perusahaan atau server pribadi. Kedua, sebelum data

disimpan di provider cloud, data dienkripsi terlebih dahulu, contohnya dengan PGP

(pgp.com) atau TrueCrypt (truecrypt.org).

2. Aplikasi tidak siap

Kadang, aplikasi tidak mau berjalan di cloud, entah karena tidak kompatibel atau karena

membutuhkan bandwidth yang banyak untuk berkomunikasi dengan pengguna. Untuk itu,

perlu pemilihan aplikasi apa yang akan kita jalankan di cloud.

Ada juga beberapa isu yang muncul mengenai cloud computing, yaitu keamanan dan regulasi. Untuk

keamanan, masalahnya adalah seberapa aman data kita disimpan di cloud provider? Kita tidak tahu

seberapa serius provider cloud menjaga keamanan data kita, contohnya dari hacker atau bot

attacker. Namun, di lain sisi, adanya sentralisasi data mencegah hilangnya data dan data lebih

mudah dimonitor, adanya tes keamanan untuk aplikasi yang kita buat, serta beberapa kelebihan

lainnya. Namun, dari survei yang dilakukan International Data Center terhadap 244 eksekutif IT,

keamanan tetap merupakan persoalan pertama atau isu terbesar bagi cloud computing, yaitu

sebesar 74,5 persen.

Untuk masalah regulasi,

permasalahan utama adalah

belum adanya regulasi yang

menyangkut cloud computing.

Salah satunya adalah masalah

kepemilikan data. Atau,

apabila provider cloud tutup

atau bangkrut, apakah data

kita bisa diselamatkan? Seiring

Gambar 6 Keamanan merupakan isu paling utama dalam cloud computing.

Page 7: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

dengan semakin populernya cloud computing, perlu ada regulasi yang mengaturnya.

Mencoba Cloud Computing Penulis mencoba layanan cloud computing sederhana, yaitu Software as a Service dan Platform as a

Service. Pada Software as a Service, penulis mencoba Live.com. Tampilan Live.com adalah sebagai

berikut.

Windows Live merupakan aplikasi berbasis web yang digunakan untuk mengirim dan menerima

surat elektronik, menggunakan messenger, maupun menyimpan dokumen, namun secara personal.

Untuk Platform as a Service, penulis mencoba membuat web application menggunakan Google App

Engine. Di sini, penulis hanya mencoba menulis Hello World untuk mengetes. Berikut langkah-

langkahnya.

1. Masuk ke code.google.com/intl/la/appengine/, kemudian sign up atau log in.

2. Setelah masuk, Anda akan menuju https://appengine.google.com/start secara otomatis,

kemudian klik create an application.

3. Anda akan diminta untuk mem-verify account dengan memasukkan nomor telepon

selular Anda.

4. Anda akan diminta membuat nama aplikasi atau ID aplikasi. Defaultnya, jatah aplikasi

yang Anda miliki adalah 10. Untuk selanjutnya, aplikasi web Anda dapat diakses di

<ID_aplikasi>.appspot.com.

5. Bacalah Getting Started Guide, di code.google.com/intl/la/appengine/docs/.

6. Untuk mendevelop aplikasi, penulis menggunakan Eclipse. Eclipse berbasis java dan dapat

didownload di http://www.eclipse.org/downloads/. Untuk percobaan ini, penulis

menggunakan Eclipse Galileo.

Gambar 7 Tampilan Windows Live sebagai web application

Page 8: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

7. Pada Eclipse, klik Help, kemudian pilih menu Install new Software.

8. Pada text field Work with, isi http://dl.google.com/eclipse/plugin/3.5, kemudian klik Add.

Setelah itu, cek “Google Plugin for Eclipse 3.5" dan "Google App Engine Java SDK”.

Setelah itu, install plugin.

9. Setelah selesai mendownload, Eclipse akan meminta restart. Restart.

10. Klik tombol Create Web Application pada toolbar.

11. Buat program seperti biasa. Berikut tampilan eclipse. Tombol panah pada gambar

menunjuk pada Create Web Application. Berilah nama yang Anda inginkan.

Gambar 8 Tampilan Eclipse saat membuat web application

12. Setelah selesai, klik tombol Deploy App Engine Project pada toolbar. Eclipse akan

meminta username dan password Google Anda.

13. Untuk App Engine project settings, isi dengan ID aplikasi anda dan versi keberapa. Pada

proyek ini, penulis menggunakan ID rosahelloworld (baca lagi langkah no.4).

Page 9: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

14. Setelah sukses, akses web application yang telah Anda buat di

rosahelloworld.appspot.com.

15. Buka link helloworldrosa sebagai project yang tadi Anda buat.

16. Anda dapat mencoba lagi dengan tingkat kesulitan yang lebih tinggi.

Page 10: Cloud Computing untuk Dummies :P

Rosalia Adisti

18208004

Referensi Amazon Web Service: Product and Services, https://aws.amazon.com/products/, diakses 14

Agustus 2010, dan Amazon EC2, https://aws.amazon.com/ec2/, diakses 15 Agustus 2010.

EMC, Symmetrix VMAX, www.emc.com/products/detail/hardware/symmetrix-vmax.htm,

diakses 15 Agustus 2010.

Google Apps, www.google.com/apps/, diakses 14 Agustus 2010.

Joyent, What is Cloud Computing, YouTube, www.youtube.com/watch?v=6PNuQHUiV3Q,

diakses 14 Agustus 2010.

Knorr, Eric & Galen Gruman, What cloud computing really means, InfoWorld,

www.infoworld.com/d/cloud-computing/what-cloud-computing-really-means-031, diakses 14

Agustus 2010.

Raffaell, Teknologi Cloud Computing (Sebuah Pendekatan), TeknoInfo,

teknoinfo.web.id/teknologi-cloud-computing/, diakses 15 Agustus 2010.

Velte, Anthony T., Toby J. Velte & Robert Elsenpeter. “Cloud Computing: A Practical

Approach”. McGrawHill: 2010.