Makalah CTL
-
Upload
dedi-yulianto -
Category
Documents
-
view
1.060 -
download
2
Transcript of Makalah CTL
PEMBELAJARAN CTL (Contextual Teaching And Learning):
• Pembelajaran Mandiri dan Kerjasama• Berpikir Kritis dan Kreatif• Membantu Individu Tumbuh dan Berkembang• Penilaian Autentik• CTL: Sebuah Jalan Menuju Keunggulan untuk
Semua Pebelajar
Di Susun Oleh:
Dedi Yulianto Mustaan Paryanto
TAHAPAN-TAHAPANPELAKSANAAN PEMBELAJARAN
CTLPENERAPAN DAN PENDEKATAN
CTL
TUJUAN PEMBELAJARANCTL
DEFINISI
PEMBELAJARAN CTL
ASAS-ASAS CTL
KOMPONENPEMBELAJARAN CTL
PERBEDAAN ANTARAPENDEKATAN KONTEKSTUAL
DENGAN PENDEKATAN KONVENSIONAL
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
PEMBELAJARANCTL
LAMPIRAN
Suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Suatu sistem atau pendekatan pembelajaran yang bersifat holistik, terdiri dari komponen yang saling terkait, apabila dilaksanakan masing-masing memberikan dampak sesuai dengan peranannya.
Model pembelajaran kontektual merupakan konsep bagi pembelajaran yang menolong guru dalam menghubungkan topik yang diajarkan dengan situasi yang nyata, sedangkan bagi siswa sebagai motivasi untuk membuat pengkaitan antara pengetahuan dengan kehidupannya baik dalam keluarga, masyarakat dan aktivitas lainnya.
Konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkanya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
1.2.
3.4.
5.
6.
ASAS-ASAS CTL
KOMPONEN PEMBELAJARAN CTL
A.PembelajaranMandiri dan Kerjasama
Pentingnya ProsesDalam pembelajaran mandiri ini, siswa menemukan
kaitan antara materi yang diterima di sekolah dengan pengalaman nyata yang mereka alami
sehari-hari. Proses penemuan ini membutuhkan waktu, namun hal ini akan mendorong siswa untuk
tumbuh dan berkembang.
Definisi Pembelajaran Mandiri
Proses belajar yang mengajak siswa melakukan tindakan mandiri yang melibatkan
terkadang satu orang, biasanya satu kelompok. Tindakan mandiri
ini dirancang untuk menghubungkan pengetahuan akademik dengan kehidupan
siswa sehari-hari secara sedemikian rupa untuk mencapai tujuan yang bermakna. Tujuan ini mungkin menghasilkan hasil yang nyata maupun yang tidak nyata.
Pengetahuan dan Keterampilan Penting dalam Pembelajaran
Mandiri
3. Membuat Pilihan
2. Mengajukan Pertanyaan
5. Kerja Sama 4. Membangun Kesadaran Diri
1. Mengambil Tindakan
LANGKAH-LANGKAH PROSES BELAJAR
MANDIRI
3. Siswa mandiri mengikuti rencana dan mengukur
kemajuan diri
2. Siswa mandiri membuat rencana
5. Siswa melakukan penilaian autentik
4. Siswa mandiri Membuahkan
hasil akhir
1. Siswa secara mandiri menetapkan tujuan
Peran Guru dalam Pembelajaran Mandiri
Pada dasarnya guru berperan dalam mengembangkan pengetahuan dan keahlian yang tidak akan siswa dapatkan dari sekedar menjawab pertanyaan faktual mengenai topik tertentu. Dedikasi guru sangatlah penting dan tanpa hal ini, proses belajar mandiri akan gagal. Peran guru dalam CTL adalah sebagai ‘ahli’ yang menguasai materi serta memimpin siswa, sekaligus sebagai ‘mentor’ yang mengarahkan dan membimbing siswa.
B. Berpikir Kritis dan Kreatif
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seseorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seseorang pemikir kritis. Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah dan mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya.
Teacher Centered Learning
Berpikir kreatif (Dalam Gunawan, Adi W, 2007) adalah kemampuan untuk menggunakan struktur berpikir yang rumit untuk menghasilkan ide yang baru dan orisinal. Berpikir kreatif meliputi:
Kemahiran : kemahiran menghasilkan banyak ideFlekbilitas : kemampuan meghasilkan ide-ide yang
berbeda.Originalitas : kemampuan menghasikan ide yang unikElaborasi : kemampuan menghasilkan hal yang bersifat
detailSintesis : kemampuan menggabungkan komponen-
komponen atau ide menjadi suatu rangkaian pemikiran yang baru.
Berpikir kreatif (Dalam Gunawan, Adi W, 2007) adalah kemampuan untuk menggunakan struktur berpikir yang rumit untuk menghasilkan ide yang baru dan orisinal. Berpikir kreatif meliputi:
Kemahiran : kemahiran menghasilkan banyak ideFlekbilitas : kemampuan meghasilkan ide-ide yang
berbeda.Originalitas : kemampuan menghasikan ide yang unikElaborasi : kemampuan menghasilkan hal yang bersifat
detailSintesis : kemampuan menggabungkan komponen-
komponen atau ide menjadi suatu rangkaian pemikiran yang baru.
Para guru yang mengenal siswanya dapat melakukan lebih dari sekadar memberikan kesempatan untuk menghubungkan pembelajaran dengan minat pribadi mereka. Seorang guru harus dapat mempengaruhi bagaimana seorang siswa melihat dirinya dan berhubungan dengan orang lain.
C. Membantu Individu Tumbuh dan Berkembang
D. Penilaian Autentik
Karakteristik Penilaian Autentik :
Dilaksanakan sebelum dan sesudah pembelajaran
Bisa digunakan untuk formatif maupun sumatif
Yang diukur keterampilan dan performansi, bukan mengingat fakta
Berkesinambungan atauKontinu
Terintegrasi
Dapat digunakan sebagai feed back
E. CTL: Sebuah Jalan Menuju Keunggulan untuk Semua Pebelajar
CTL memberikan kesempatan kepada semua siswa untuk mengembangkan harapan, bakat dan menerima informasi terbaru, serta menjadikan para siswa menjadi anggota masyarakat demokrasi yang cakap dan cerdas.
Tujuan Pembelajaran CTL
2. Agar dalam belajar itu tidak hanya sekadar menghafal tetapi perlu dengan adanya pemahaman.
3. Menekankankan pada pengembangan minat pengalaman siswa.
4. Untuk melatih siswa agar dapat berpikir kritis dan terampil dalam memproses pengetahuan agar dapat menemukan dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
5. Agar pembelajaran lebih produktif dan bermakna.
6. Untuk mengajak siswa pada suatu aktivitas yang mengaitkan materi akademik dengan konteks kehidupan sehari-hari.
7. Agar siswa secara individu dapat menemukan dan mentransfer informasi-informasi kompleks dan siswa dapat menjadikan informasi itu miliknya sendiri.
Penerapan dan Pendekatan CTL
1. Guru yang berwawasan2. Materi dalam pembelajaran3. Strategi metode dan teknik
belajar dan mengajar4. Media pendidikan5. Fasilitas6. Proses belajar dan mengajar7. Kancah pembelajaran8. Penilaian 9. Suasana
Tahapan-tahapan Pelaksanaan Pembelajaran CTL
1. Mengkaji materi pelajaran yang akan diajarkan.
2. Mengkaji konteks kehidupan siswa sehari-hari.
3. Memilih materi pelajaran yang dapat dikaitkan dengan kehidupan siswa.
4. Menyusun persiapan proses KBM yang telah memasukkan konteks dengan materi pelajaran.
5. Melaksanakan proses belajar mengajar kontekstual.
6. Melakukan penilaian autentik terhadap apa yang telah dipelajari siswa.
22
PERBEDAAN CTLTRADISIONAL
NO. CTL TRADISONAL1. menyandarkan pada
memori spasial (pemahaman makna)
menyandarkan pada hafalan
2. pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa
pemilihan informasi ditentukan oleh guru
3. siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
siswa secara pasif menerima informasi
23
NO. CTL TRADISONAL4. pembelajaran
dikaitkan dengan kehidupan nyata/-masalah yang disi-mulasikan
pembelajaran sangat abstrak dan teoretis
5. selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa
memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan
6. cenderung mengintegrasikan beberapa bidang
cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu
24
NO. CTL TRADISONAL
7. siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok)
waktu belajar siswa se-bagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual)
8. perilaku dibangun atas kesadaran diri
perilaku dibangun atas kebiasaan
25
NO. CTL TRADISONAL
9. keterampilan dikem-bangkan atas dasar pemahaman
keterampilan dikem-bangkan atas dasar pelatihan
10. hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri
hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor
11. siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal itu keliru dan merugikan
siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman
26
NO. CTL TRADISONAL
12. perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik
perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik
13. pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting
pembelajaran hanya terjadi dalam kelas
14. hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.
hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.
Keunggulan Pembelajaran CTL
1. Pembelajaran menjadi lebih bermakna dan riil.
2. Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa
3. Lebih menekankan pada aktivitas siswa secara penuh, baik fisik maupun mental.
4. Sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan siswa dilapangan.
5. Materi pelajaran dapat ditemukan oleh siswa sendiri, bukan hasil pemberian guru.
6. Dapat menciptakan suasana pembelajaran bermakna.
Lampiran: Dokumentasi Kegiatan PembelajaranProses Pembelajaran di dalam Kelas1. Pertemuan Pertama : Guru menjelaskan materi mengenai drama
Siswa mengajukan pertanyaan
Pertemuan kedua: Siswa menyaksikan rekaman drama
Siswa secara berkelompok menentukan unsur-unsur intrinsik dalam drama yang telah disaksikan sebelumnya
Suasana diskusi kelompok
2. Proses pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan CTL yang di laksanakan di Luar Kelas
Sekolah : SMA Negeri 1 Nanga TayapTema Pembelajaran: Lingkungan Materi Pembelajaran: Membuat Laporan Pengamatan
Siswa diberikan kebebasan untuk memilih tempat belajar
Siswa mendapatkan suasana baru dalam proses pembelajaran
Siswa bermain peran (drama) dengan tema Lingkungan
Guru membawa siswa pada proses pembelajaran yang nyata