Makalah CSR Telkom Tbk

48
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Corporate Social Responsibilities adalah sebuah wujud kepedulian perusahaan kepada lingkungan sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial. Kewajiban perusahaan untuk menyelenggarakan Corporate Social Resposibilities diatur melalui Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) UU 40 tahun 2007 ini menjelaskan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. CSR mulai hangat dibicarakan di Indonesia sejak tahun 2001. Dimana banyak perusahaan maupun instasi-instasi sudah mulai mulai melirik CSR sebagai suatu konsep pemberdayaan masyarakat. Sampai saat ini, perkembangan tentang konsep dan implementasi CSR semakin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk melakukan CSR. Pelaksanaannya semakin beranekaragam mulai dari program yang dilaksanakan maupun dari sisi dana. Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang sudah melakukan program CSR dengan baik adalah Telkom Indonesia. Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan 1

description

Tentang ANALISIS CSR

Transcript of Makalah CSR Telkom Tbk

Page 1: Makalah CSR Telkom Tbk

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Corporate Social Responsibilities adalah sebuah wujud kepedulian perusahaan kepada

lingkungan sekitarnya. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah komitmen perusahaan

atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan

dengan memperhatikan tanggung jawab sosial. Kewajiban perusahaan untuk

menyelenggarakan Corporate Social Resposibilities diatur melalui Undang-Undang Nomor

40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Pasal 74 ayat (1) UU 40 tahun 2007 ini

menjelaskan “Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam, wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

CSR mulai hangat dibicarakan di Indonesia sejak tahun 2001. Dimana banyak

perusahaan maupun instasi-instasi sudah mulai mulai melirik CSR sebagai suatu konsep

pemberdayaan masyarakat. Sampai saat ini, perkembangan tentang konsep dan implementasi

CSR semakin meningkat, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal ini terbukti dari

banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk melakukan CSR. Pelaksanaannya

semakin beranekaragam mulai dari program yang dilaksanakan maupun dari sisi dana.

Salah satu perusahaan BUMN di Indonesia yang sudah melakukan program CSR

dengan baik adalah Telkom Indonesia. Sebagai salah satu BUMN yang bergerak di bidang

jasa layanan telekomunikasi dan jaringan di wilayah Indonesia maka Telkom Indonesia

berkewajiban melakukan kegiatan CSR sesuai dengan UU 40 tahun 2007. CSR merupakan

tabungan masa depan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang

diperoleh bukan hanya keuntungan ekonomi, tetapi lebih dari itu yaitu keuntungan secara

sosial dan lingkungan alam bagi keberlanjutan perusahaan.

Model pelaksanaan CSR yang dilakukan Telkom Indonesia bermacam-macam antara

lain dengan terlibat langsung dalam melaksanakan program CSR nya tanpa melalui perantara

atau pihak lain. Juga dengan melaluai Yayasan atau Organisasi sosial perusahaan, seperti

Yayasan Telkom Group. Dan juga bermitra dengan pihak lain, salah satu contohnya bekerja

sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi Kewirausahaan (LPIK) ITB Bandung untuk

mengembangkan kegiatan Bandung Awan Pengetahuan.

1

Page 2: Makalah CSR Telkom Tbk

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah Profil Telkom Indonesia ?

2. Bagaimanakah Profil hubungan Telkom Indonesia dengan Strategic Stakeholder /

CSR?

3. Bagaimanakah kondisi perusahaan menggunakan BSC model?

4. Bagaimanakah kompetitif advantage Telkom Indonesia dengan menggunakan model

Porter ?

5. Bagaimanakah strategi kebijakan Telkom Indonesia ?

1.3 TUJUAN

1. Untuk mengetahui Profil Telkom Indonesia.

2. Untuk mengetahui Profil hubungan Telkom Indonesia dengan Strategic Stakeholder

(CSR )

3. Untuk menganalisis kondisi perusahaan menggunakan BSC model.

4. Untuk menganalisis kompetitif advantage Telkom Indonesia dengan menggunakan

model Porter

5. Untuk menganalisis kebijakan Telkom Indonesia.

2

Page 3: Makalah CSR Telkom Tbk

BAB I

PEMBAHASAN

ANALISIS INTERNAL PERUSAHAAN

2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan informasi dan komunikasi 

serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Pada

awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap

atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi

Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara

Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi

disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang

menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14

November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan

telekomunikasi terbesar di Indonesia.

TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh

Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%. Sebagian besar

kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya(3,23%) oleh

investor dalam negeri. TELKOM juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak

perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel)

TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon

tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta

jasa multimedia lainnya.

Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT

sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia

yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara

TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan

telekomunikasi lokal.

3

Page 4: Makalah CSR Telkom Tbk

2.1.2 Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan

Visi

Menjadi Perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan Telecommunication,

Information, Media, Edutainment dan Services (“TIMES”) di kawasan regional.

Misi

Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang

kompetitif.

Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.

Tujuan

Menciptakan posisi unggul dengan memperkokoh bisnis legacy & meningkatkan

bisnis new wave untuk memperoleh 60% dari pendapatan industri pada tahun 2015.

Memberikan jasa dengan kualitas prima kepada para pelanggan

Menjadi panutan bagi perusahaan-perusahaan multimedia di Indonesia

4

Page 5: Makalah CSR Telkom Tbk

2.2 Profil Hubungan Telkom Indonesia dengan Strategic Stakeholder (CSR )

2.2.1 Pola / Model Hubungan Perusahaan Dengan Stakeholder

Model pelaksanaan CSR yang dilakukan Telkom Indonesia bermacam-macam

antara lain :

1. Terlibat langsung dalam melaksanakan program CSR nya tanpa melalui perantara

atau pihak lain. Dengan program CSR yang dilakukan internal perusahaan, yaitu

kegiatan Pelestarian Lingkungan, Ketenagakerjaan dan Kesehatan Dan Keselamatan

Kerja (“K3”) . Sementara itu Melalui program CSR yang dilakukan eksternal

perusahaan, meliputi : Program Kemitraan Dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat,

Bagimu Guru Ku Persembahkan, Edukasi Internet Desa Tertinggal, Integrated Digital

School, Edu Campus Development Center, Indonesia Digital School (“IndiSchool”),

Program Listrik Mandiri Rakyat, Broadband Learning Center (“BLC”), Peningkatan

Sarana Ibadah Masyarakat, Program Bantuan Bencana Alam dan Bantuan

Masyarakat, dan CSR Bahari.

5

Page 6: Makalah CSR Telkom Tbk

2. Melalui Yayasan atau Organisasi sosial perusahaan. Seperti Yayasan Pendidikan

Telkom. YPT adalah Sebuah Yayasan yang diprakarsai oleh PT. Telkom (Telkom

Indonesia) untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi serta pelatihan guna

mengembangkan sumber daya manusia yang profesional di bidang infokom. YPT

memiliki empat lembaga pendidikan tinggi dan satu pusat pelatihan yaitu IT

Telkom,IM Telkom, Stisi Telkom, Politeknik Telkom dan Telkom pdc.

3. Bermitra dengan pihak lain. Dalam menjalankan CSR perusahaan menjalin kerjasama

dengan pihak lain seperti lembaga sosial non pemerintah, lembaga pemerintah , media

massa dan organisasi lainnya. Melalui Program Beasiswa, Bandung Awan

Pengetahuan, Bantuan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional, Bantuan

Pembangunan Sarana Umum, Taman Bungkul, Peningkatan Kesehatan Masyarakat,

Kegiatan Pelestarian Alam dengan program Go Green Smile.

6

Page 7: Makalah CSR Telkom Tbk

2.2.2 Agenda / Motif Hubungan Perusahaan Dengan Stakeholder

Jenis Program CSR yang dilakukan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk :

A. CSR Internal Perusahaan :

1. PELESTARIAN LINGKUNGAN

Perusahaan berupaya untuk melakukan berbagai program terkait pelestarian lingkungan

hidup yang terangkum dalam program Telkom Go Green Action, meliputi upaya mitigasi

emisi karbon, efisiensi energi gedung perkantoran, efisiensi energi BTS, pemakaian

energi terbarukan, konsep kantor tanpa kertas, pengelolaan limbah, pengelolaan dan daur

ulang air, gerakan bersepeda ke kantor (bike to work), dan earth hour.

Manfaat (motif) perusahaan : Mendorong peningkatan reputasi dalam pengoperasian

perusahaan dengan etika yang baik

2. KETENAGAKERJAAN

a. Rekrutmen SDM

Rekrutmen SDM perusahaan dilakukan melalui rekrutmen internal dan eksternal.

Jumlah pegawai baru yang direkrut selama tahun 2013 sebanyak 838 orang.

Manfaat (motif) perusahaan : Untuk mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki

melalui sinergi di jajaran Telkom Group agar tercapai efisiensi biaya pergantian

karyawan dan didapatkan kandidat terbaik sesuai keperluan perusahaan.

b. Pengelolaan Hubungan Karyawan dengan Manajemen

Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998 tentang Ratifikasi Konvensi ILO

No.87 tahun 1948 mengenai Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak

Membentuk Organisasi, beberapa karyawan Telkom mendirikan “Serikat Karyawan

Telkom” atau “SEKAR”. Hingga 31 Desember 2013, SEKAR beranggotakan 16.283

karyawan atau sebesar 91,1% dari total karyawan dalam status bekerja di Telkom dan

dipekerjakan di JVC.

7

Page 8: Makalah CSR Telkom Tbk

Manfaat (motif) perusahaan : Untuk menghindari terjadinya potensi konflik yang

terjadi antara karyawan dan manjemen perusahaan.

c. Pengembangan Kompetensi

Perusahaan menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan pelatihan

kompetensi bagi karyawannya yang saat ini dikelola melalui pembentukan CorpU.

Salah satu program Telkom CorpU adalah international certification dan GTP yang

memberikan peluang bagi talent terbaik perusahaan untuk memiliki global exposure

dan global experience melalui pengiriman mereka ke berbagai Negara. Pengembangan

kompetensi karyawan selama tahun 2013 di berikan kepada karyawan yang masih aktif

dan karyawan yang memasuki masa pension. Program sertifikasi internasional di

berbagai bidang telah diikuti oleh 1.471 karyawan.

Manfaat (motif) perusahaan : Untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan

karyawan agar strategi dan operasional perusahaan dapat berjalan dengan baik.

d. Remunerasi Karyawan

Perusahaan memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawan yang terdiri

dari gaji bulanan, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain fasilitas perumahan,

pensiun dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku dan secara rutin dievaluasi agar

pergerakan gaji karyawan kompetitif dengan pasar.

Manfaat (motif) perusahaan : Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja,

sehingga semangat dan loyalitas terhadap perusahaan akan berkembang.

e. Pelayanan Kesehatan

Perusahaan menyediakan layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes bagi karyawan

beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya. Untuk mengetahui kesehatan

karyawan, setiap tahun perusahaan menyelenggarakan medical check up, yang

hasilnya berupa status kesehatan (stakes). Disamping itu perusahaan juga telah

menerbitkan kebijakan paradigma hidup sehat. Jaminan kesehatan juga disediakan

untuk seluruh karyawan yang telah pensiun, termasuk keluarga yang menjadi

tanggungan dalam dua jenis pendanaan, yakni:

8

Page 9: Makalah CSR Telkom Tbk

bagi karyawan yang diangkat sebagai pegawai sebelum tanggal 1 November

1995 dan memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan

layanan kesehatan yang dikelola oleh Yakes Telkom. Selama tahun 2013, jumlah

karyawan dan pensiunan beserta keluarga intinya yang menjadi peserta layanan

kesehatan Yakes mencapai 113.629 orang.

bagi semua karyawan tetap lainnya, memperoleh layanan kesehatan dalam

bentuk tunjangan asuransi.

Untuk karyawan entitas anak diberikan tunjangan kesehatan melalui program

jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah yang dikenal sebagai Jamsostek.

Manfaat (motif) perusahaan : Diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas

perusahaan.

f. Program Pensiun

Perusahaan memiliki dua program pensiun, yaitu Program Pensiun Manfaat Pasti

(“PPMP”) yang ditujukan bagi karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli

2002 dan Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang berlaku bagi karyawan tetap

lainnya.

Manfaat (motif) perusahaan : Meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja,

sehingga semangat dan loyalitas terhadap perusahaan akan berkembang.

g. Penghargaan karyawan

Secara rutin, perusahaan memberikan apresiasi kepada karyawan dan unit yang

berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis perusahaan. Berbagai

penghargaan telah dianugerahkan kepada karyawan berprestasi baik dari internal

maupun dari pihak eksternal serta penghargaan yang diserahkan untuk unit-unit

berprestasi meliputi:

penghargaan internal dianugerahkan kepada 443 karyawan;

penghargaan eksternal berupa tanda jasa kehormatan dari Pemerintah

(Presiden RI) kepada delapan karyawan; dan

penghargaan unit diserahkan kepada empat unit.

9

Page 10: Makalah CSR Telkom Tbk

Manfaat (motif) perusahaan : Pemberian penghargaan ini untuk memotivasi

karyawan agar memberikan kontribusi yang lebih baik di periode mendatang.

Penggunaan dana dari beberapa program ketenagakerjaan Telkom selama tahun

2013:

a. Biaya pelatihan yang dikeluarkan untuk karyawan yang memasuki masa pensiun

sebesar Rp1,5 miliar.

b. Biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kesejahteraan bagi karyawan yang

sudah pensiun sebesar Rp10,2 miliar.

c. Biaya yang dikeluarkan untuk program rekrutmen adalah sebesar Rp7,5 miliar.

d. Alokasi biaya program pengembangan kompetensi sebesar Rp265,3 miliar.

e. Kontribusi untuk pelayanan kesehatan pascakerja dan tunjangan asuransi selama

tahun 2013 adalah masing-masing sebesar Rp302 miliar dan Rp17 miliar.

f. Kontribusi Perusahaan untuk PPMP dan PPIP selama tahun 2013 masing-masing

mencapai Rp182 miliar dan Rp6 miliar.

g. Biaya yang dikeluarkan untuk penyerahan penghargaan adalah sebesar Rp8,5

miliar.

3. KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (“K3”)

a. Pelatihan tentang Keselamatan Kerja:

Simulasi Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Witel Bogor.

Pelatihan dan simulasi Tanggap Darurat bencana alam gempa bumi di Jakarta

Timur.

Simulasi Tanggap Darurat Bencana Banjir terhadap objek vital bekerja sama

dengan TNI Angkatan Laut di Witel Bekasi.

Seminar K3 yang diselenggarakan bersama Jaring K3 selama dua bulan sekali.

b. Program “zero accident”, untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di

lingkungan kerja

c. Aplikasi SMK3 Online dan Safety Care Online

10

Page 11: Makalah CSR Telkom Tbk

Aplikasi SMK3 Online digunakan untuk aktivitas monitoring, evaluasi dan analisis

informasi internal perusahaan secara online. Aplikasi safety care online sarana untuk

menumbuhkan kepedulian pegawai terkait aspek-aspek K3 di lokasi kerja.

Manfaat (motif) Perusahaan dari program K3 : Untuk mencapai tingkat

kecelakaan nihil atau zero accident. Dan meningkatkan Keselamatan Kerja Karyawan

untuk meminimalkan jumlah karyawan yang cedera sehingga dapat memperlancar

kegiatan operasional perusahaan.

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan K3 pada tahun

2013 adalah sebesar Rp1,7 miliar.

B. CSR Eksternal Perusahaan :

1. PROGRAM KEMITRAAN DAN PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT

a. Program Kemitraan

Program Kemitraan memberikan bantuan pinjaman bergulir untuk modal kerja

maupun bantuan pendanaan untuk pelatihan kewirausahaan bagi pelaku Usaha

Mikro dan Kecil (“UMK”) di sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan,

perkebunan, perikanan, jasa dan sektor lainnya. Sampai dengan akhir tahun 2013,

perusahaan tercatat memiliki 3.975 mitra binaan di seluruh Indonesia, sementara

penyaluran pinjaman bergulir tercatat sebesar Rp124,4 miliar.

Agenda / Motif CSR Perusahaan :

Agenda / motif Program Kemitraan : alasan ekonomi, yaitu untuk

menarik simpati masyarakat dengan membangun image positif bagi perusahaan,

meskipun dengan adanya program kemitraan ini masyarakat akan terbantu tapi

tujaan akhirnya tetap pada peningkatan profit.

2. BANTUAN SOSIAL MASYARAKAT

Selama tahun 2013, perusahaan telah menyalurkan bantuan dalam skema

Bantuan Sosial Masyarakat senilai Rp57,2 miliar. Dana tersebut digunakan untuk

11

Page 12: Makalah CSR Telkom Tbk

berbagai pembangunan sarana public meliputi bencana alam, pendidikan/pelatihan,

kesehatan masyarakat, sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian alam.

a. Pendidikan dan Pelatihan Masyarakat

i. Bagimu Guru Ku Persembahkan

Program ini sudah berjalan selama 7 (tujuh) tahun sebagai salah satu upaya

untuk membantu menciptakan pendidikan yang berkualitas di Indonesia,

terutama melalui bantuan pelatihan dan lain-lain guna meningkatkan

kapabilitas dan kualitas para guru di Indonesia.

ii. Program Beasiswa

Bekerja sama dengan salah satu institusi pendidikan tinggi di Jakarta,

dengan memberikan beasiswa untuk mahasiswa berprestasi akademik namun

kurang mampu. Berbeda dengan progam-program beasiswa perusahaan

lainnya yang sudah ada, beasiswa ini tidak memiliki ikatan dinas.

iii. Edukasi Internet Desa Tertinggal

Untuk membantu memperluas wawasan masyarakat dan terutama

generasi muda yang berdiam di desa tertinggal di lokasi yang sulit dijangkau,

perusahaan melakukan edukasi internet melalui kunjungan ke lokasi dengan

kendaraan motor yang telah dilengkapi khusus dengan perangkat komputer

dan akses internet nirkabel.

iv. Bandung Awan Pengetahuan

Perusahaan mengembangkan Bandung Awan Pengetahuan bekerja

sama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (“LPIK”)

ITB. Bandung Awan Pengetahuan merupakan kumpulan pengetahuan yang

dikembangkan oleh para guru dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh siswa

untuk meningkatkan kualitas pendidikan secara nasional. Kegiatan Bandung

Awan Pengetahuan diawali dengan workshop untuk meningkatkan

12

Page 13: Makalah CSR Telkom Tbk

kemampuan guru dalam menciptakan materi ajar digital. Selanjutnya adalah

kegiatan lomba-lomba, diantaranya lomba mengembangkan materi ajar digital

yang diikuti oleh para guru. Atas inisiatif para guru, khususnya terkait dengan

upaya Bandung Awan Pengetahuan, juga telah dibentuk forum Komunitas

Guru Digital (“KGD”).

v. Integrated Digital School

Program CSR di bidang edukasi dari Telkomsel, entitas anak

perusahaan, berupa dukungan fasilitas penunjang pendidikan yang

menerapkan teknologi DNA (devicenetwork- application) bagi komunitas

sekolah. Program ini diperkenalkan pada tahun 2012, dan di tahun 2013 telah

diperluas sehingga menjangkau 25 sekolah di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa

Timur dan Bali.

vi. Edu Campus Development Center

Program Edu Campus Development Center (“ECDC”) dari Telkomsel,

entitas anak perusahaan, bertujuan untuk memberikan kemampuan non-

akademik bagi peserta calon sarjana strata satu (S1) yang akan masuk dunia

kerja atau usaha. Peserta program akan memperoleh pelatihan untuk sertifikasi

internasional dari Adobe Certified Associate (“ACA”), Microsoft Office

Specialist (“MOS”) dan Microsoft Technology Associate (“MTA”) melalui

ujian online. Pada tahun 2013, program ECDC diselenggarakan di lima

perguruan tinggi di Indonesia yaitu ITB, ITS, USU, Unmul dan Undip, dengan

total peserta 2.000 peserta.

vii. Bantuan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional

Perusahaan membantu peningkatan prestasi olahraga nasional melalui

program dan aktivitas meliputi bantuan dana untuk penyelenggaraan try-out

dan persiapan tim cabang golf ke SEA Games 2013 di Myanmar, kerja sama

multi-event antara Telkom dan KONI untuk pembinaan atlet cabang olahraga

sepeda yang akan mengikuti SEA Games 2013, Asian Games 2014, SEA

Games 2015, dan Olimpiade 2016, dukungan dana bagi dua petenis yunior

untuk mengikuti berbagai event kompetisi selama satu tahun, bantuan

pembinaan tennis lapangan dalam bentuk kejuaraan Telkom FIKS, bantuan

13

Page 14: Makalah CSR Telkom Tbk

partisipasi pada Pekan Olahraga BUMN 2013 dan bantuan pengiriman atlet

bridge Telkom Group pada Transnational Open Team Championship ke-19.

viii. Indonesia Digital School (“IndiSchool”)

Program IndiSchool merupakan salah satu inisiatif CSR perusahaan di

bidang pendidikan, dan bagian dari partisipasi perusahaan untuk memajukan

bangsa dan negara Indonesia. Dalam program IndiSchool perusahaan

membangun fasilitas internet broadband di sekolah-sekolah dalam upaya

“Membangun Indonesia Cerdas” dengan dukungan TIK. Dengan adanya akses

yang lebih baik, dengan biaya terjangkau untuk memperoleh informasi

khususnya konten edukasi, diharapkan para murid dan guru dapat

meningkatkan kualitas dari aktivitas belajarmengajar. Program IndiSchool

menargetkan instalasi perangkat Wi-Fi untuk akses internet broadband di

100.000 sekolah di seluruh Indonesia. Program IndiSchool juga diarahkan

untuk mempersempit kesenjangan kualitas pendidikan antara sekolah-sekolah

di perkotaan dan sekolah yang berlokasi di daerah tertinggal, pulau-pulau

terluar maupun daerah perbatasan di Indonesia melalui pemasangan perangkat

VSAT (Very Small Aperture Terminal) dengan antenna parabola untuk

memberikan akses internet. Sampai bulan Desember 2013, perusahaan telah

menggelar titik akses internet Wi-Fi di 17.845 sekolah di seluruh Indonesia.

Agenda / Motif CSR Perusahaan :

Agenda/motif Program Bagimu Guru Ku Persembahkan, Bandung Awan

Pengetahuan, dan Bantuan Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional : Alasan

ekonomi, Meningkatkan citra perusahaan dimata stakeholder, Membina

hubungan/interaksi yang positif dengan komunitas lokal, pemerintah, dan

kelompok-kelompok lainnya. Setelah citra perusahaanan dan hubungan baik

antara stakeholder sudah terbangun dengan baik maka perusahaan dapat

Meningkatkan keberlanjutan usaha, terutama untuk tetap mendapatkan

konsumen yang loyal dan setia dalam menggunakan produk dan jasa dari

Telkom.

14

Page 15: Makalah CSR Telkom Tbk

Agenda / motif Program Edukasi Desa Tertinggal, Indonesia Digital

School (“IndiSchool”), dan Integrated Digital School : Alasan ekonomi, akan

meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang internet, tetapi di lain sisi

program ini digunakan perusahaan untuk mempermudah akses masuk ke pasar

atau pelanggan.

Agenda / motif program Beasiswa dan Edu Campus Development Center :

Alasan Sosial, dengan adanya program beasiswa akan mendorong

peningkatan reputasi yang baik perusahaan dengan etika yang baik untuk

meningkatakan kesejahteraan masyarakat dalam bidang pendidikan sehingga

tercipta kepercayaan dan respek dari pihak terkait. Namun dengan program ini

sebenarnya digunakan perusahaan untuk meningkatkan keberlanjutan usaha,

terutama dalam pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia perusahaan.

b. Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum

Berbagai kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada

masyarakat di bidang sarana dan prasarana telekomunikasi. Kegiatan yang

dilakukan antara lain :

i. Program Listrik Mandiri Rakyat

Program ini bertujuan membantu percepatan program elektrifikasi

nasional ke lokasi-lokasi yang belum terjangkau oleh jaringan listrik PLN,

dengan memanfaatkan teknologi pico-power yang sederhana dan mudah

diaplikasikan secara swadaya oleh masyarakat.

ii. Broadband Learning Center (“BLC”)

Kegiatan lain yang dijalankan dan berhubungan dengan perluasan

akses masyarakat untuk menjangkau fasilitas TIMES yang perusahaan kelola

adalah pemberian bantuan membangun akses internet. Peran BLC saat ini

adalah sebagai tempat pelatihan mengenai dasar-dasar internet, mencerdaskan

serta mendidik masyarakat melalui pelatihan internet dan mendidik para

pengusaha UKM, khususnya yang menjadi mitra binaan Telkom, dengan

memberikan pelatihan cara membuat blog untuk memasarkan produk-

produknya melalui internet secara online.

15

Page 16: Makalah CSR Telkom Tbk

iii. Bantuan Pembangunan Sarana Umum

Bantuan diberikan dalam bentuk partisipasi pada berbagai kegiatan

pembangunan sarana maupun prasarana, yang digunakan masyarakat luas.

Pembangunan dapat dilakukan atas inisiatif pemerintah daerah maupun

organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan perusahaan meliputi:

Bantuan pembangunan/renovasi sekolah di Deli Serdang, Jakarta,

Bekasi, Bogor, Bandung, Ciparay, Rancaekek, Sukabumi, Bojonegoro,

Pontianak, Balikpapan, Singaraja, Atambua.

Bantuan sarana mandi, cuci dan kakus (“MCK”) di Jakarta, Bandung,

Garut, Banjarmasin, Palangkaraya.

Renovasi lapangan olahraga, perbaikan jalan/selokan di lingkungan

masyarakat, pengadaan air bersih, perbaikan poskamling, dan lainnya di

berbagai daerah.

iv. Taman Bungkul

Taman Bungkul berlokasi di Jalan Raya Darmo, Surabaya, Jawa

Timur, yang sebelumnya merupakan kawasan kumuh. Pada tahun 2007,

kawasan ini direnovasi menggunakan dana Program Bina Lingkungan senilai

Rp1,2 miliar. Setelah renovasi, area seluas 1.400 m2 ini kini menjadi sebuah

taman kota di tengah tengah kota Surabaya, dilengkapi dengan area skateboard

dan sepeda BMX track, jogging track, area open stage yang biasa digunakan

untuk live performance, dan area green park. Perusahaan juga memasang

telepon umum dan jaringan Wi-Fi gratis di lokasi tersebut. Kini Taman

Bungkul menjadi salah satu obyek wisata umum yang banyak dikunjungi oleh

masyarakat kota Surabaya maupun wisatawan yang berkunjung ke Surabaya,

terutama di malam hari, untuk menikmati berbagai fasilitas hiburan yang ada

disana, termasuk wisata kuliner. Taman Bungkul memperoleh penghargaan

Asian Townscape Sector Award 2013, salah satu penghargaan dalam ajang

tahunan Asian Townscape Award (“ATA”).

Agenda / motif CSR perusahaan :

16

Page 17: Makalah CSR Telkom Tbk

Agenda / motif Pengembangan Prasarana dan Sarana Umum : alasan

Sosial, Meningkatkan citra perusahaan dimata stakeholder, Membina

hubungan/interaksi yang positif dengan pemerintah, dan kelompok-kelompok

lainnya. Sehingga secara tidak langsung akan mengurangi resiko perusahaan

yang mungkin dapat terjadi, terutama jika terjadi konflik atau masalah dengan

stakeholder.

c. Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Perusahaan berpartisipasi dalam melayani masyarakat mengenai bantuan

kesehatan pada arus mudik tahun 2013 bekerjasama dengan STIKES Dharma

Husada Bandung dalam bentuk posko pelayanan Kesehatan di enam titik rawan

kecelakaan lalu lintas yaitu Cikalong Wetan, Rajamandala, Jalan Cagak Subang,

Patok Beusi, Puska Nagara dan Limbangan Garut. Aktivitas bantuan kesehatan

masyarakat lainnya adalah kegiatan donor darah di Bandung, Jember, Surabaya,

Jakarta dan Medan, khitanan massal, peningkatan gizi dan posyandu, dan

pemberian alat bantu kaki palsu.

Agenda / motif CSR perusahaan :

Agenda / motif Peningkatan Kesehatan Masyarakat : Alasan sosial, untuk

Membina hubungan/interaksi yang positif dengan masyarakat, sehingga akan

tercipta citra perusahaan yang positif.

d. Peningkatan Sarana Ibadah Masyarakat

Perusahaan juga berpartisipasi dalam upaya peningkatan kualitas

kehidupan beragama di Indonesia, antara lain melalui pemberian bantuan bagi

pembangunan maupun pemeliharaan sarana ibadah, baik mesjid, gereja maupun

bangunan keagamaan lainnya. Pada tahun 2013, bantuan sarana beribadah

antara lain berupa:

Pembangunan pesantren An-Nahl di Leuwiliang, Bogor, Jawa Barat.

Pembangunan Taman Pendidikan Al-Quran di Kecamatan Cibodas,

Tangerang, Banten

17

Page 18: Makalah CSR Telkom Tbk

Pembangunan Pondok Bacaan Al-Quran di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa

Barat.

Bantuan bangunan gereja di Toraja, Papua, Simalungun dan Toba-

Samosir.

Bantuan pembangunan masjid di berbagai daerah.

Bantuan pembangunan asrama Ponpes Tahfidz Tanbihul Ghofilin

Cibinong.

Agenda / motif CSR perusahaan :

Agenda / motif Peningkatan Sarana Ibadah Masyarakat : Alasan religi, untuk

membina hubungan baik dengan masyarakat dengan meningkatkan kualitas

kehidupan beragama di Indonesia. Jika hubungan baik dengan masyarakat sudah

terbina dengan baik maka akan mempermudah akses masuk ke pasar atau

pelanggan.

e. Program Bantuan Bencana Alam dan Bantuan Masyarakat

Perusahaan senantiasa berpartisipasi meringankan penderitaan para korban

bencana alam yang terjadi di Indonesia, baik pada saat bencana maupun pasca-

bencana. Bantuan tersebut berupa donasi sembako dan dapur umum, obatobatan

dan posko kesehatan, tenda mandicuci- kakus (“MCK”), dan fasilitas

telekomunikasi gratis.

Pada tahun 2013, kegiatan bantuan pascabencana antara lain adalah:

Bantuan bagi pengungsi Gunung Sinabung, bulan September 2013.

Bantuan bagi korban banjir di beberapa daerah lain seperti Jabodetabek,

Pekalongan, Sukoharjo, Bojonegoro, Sampang Madura dan Kendari.

Penanggulangan bencana gempa bumi Aceh. Pengerahan Crisis

Management Team ("CMT") untuk menangani dampak bencana gempa

bumi di Aceh, melalui pendirian posko untuk penyaluran bantuan bagi

korban bencana serta mengamankan dan memperbaiki infrastruktur

telekomunikasi yang terganggu di wilayah tersebut.

18

Page 19: Makalah CSR Telkom Tbk

Telkomsel, entitas anak perusahaan, mengoperasikan program TERRA

(Telkomsel Emergency Response and Recovery Activity) sebagai langkah

tanggap darurat saat terjadi suatu bencana alam di Indonesia. Pada tahun

2013, program TERRA antara lain menangani bencana gempa bumi Aceh,

bencana banjir di Ambon dan Bencana erupsi Gunung Sinabung.

Agenda / motif CSR perusahaan :

Agenda / motif Program Bantuan Bencana Alam dan Bantuan Masyarakat :

Alasan Etika untuk peningkatan reputasi perusahaan dengan etika yang baik .

f. Pelestarian Alam

Perusahaan berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan penghijauan di berbagai

daerah di Indonesia yang diselenggarakan bersama dengan lembaga-lembaga

sosial masyarakat.

i. Go Green Smile

Program aktivitas yang merupakan wujud kepedulian perusahaan

terhadap pelestarian lingkungan hidup, dengan melaksanakan:

Aksi pembersihan pantai di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, untuk

mengurangi dampak pencemaran lingkungan dari sekitar 100 ton

sampah per hari dari Jakarta yang terbuang ke laut di perairan

Kepulauan Seribu.

Penanaman 15.000 pohon bakau di Kampung Garapan, Desa Tanjung

Pasir, Tangerang, pada tanggal 8 Juni 2013.

Pembuatan Green Belt untuk minimisasi abrasi pantai di Indramayu.

Penanaman pohon/penghijauan di Bandar Lampung, Makassar,

bantaran sungai Bengawan Solo, Jember dan Madura.

Pembuatan lubang biopori di Bogor dan Bandung.

Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dengan partisipasi

kalangan pelajar/ mahasiswa, pecinta lingkungan dan masyarakat

setempat.

19

Page 20: Makalah CSR Telkom Tbk

ii. CSR Bahari

Telkomsel, entitas anak perusahaan, menyelenggarakan program CSR

Bahari dalam rangka berpartisipasi menjaga kelestarian alam laut dan pantai

di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan adalah penanaman terumbu karang

dan pembersihan daerah pantai, serta bantuan fasilitas komunikasi seluler

bagi personil TNI yang bertugas di lokasi maupun nelayan setempat.

Program CSR Bahari untuk pertama kalinya diselenggarakan pada tanggal

28 Oktober 2013 di empat lokasi yaitu P. Weh, Biak, Sangihe dan

Maumere. Pemilihan tanggal dan lokasi kegiatan, yaitu bertepatan dengan

peringatan Hari Sumpah Pemuda serta penyelenggaraan di empat titik

terluar kepulauan Indonesia, mencerminkan keberadaan Telkomsel sebagai

alat pemersatu bangsa melalui layanan telekomunikasi.

Agenda / motif CSR perusahaan :

Agenda / motif Pelestarian Alam : Alasan sosial yaitu perusahaan

melakukan program CSR untuk memenuhi tanggung jawab sosial kepada

masyarakat. Sebagai pihak luar yang beroperasi pada wilayah oang lain

perusahaan harus memperhatikan masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus

ikut menjaga lingkunga dari kerusakan yang ditimbulkan.

Pada tahun 2013, penggunaan dana untuk seluruh kegiatan Program

Pengembangan Sosial Masyarakat (CSR) di eksternal perusahaan mencapai

Rp181,7 miliar.

20

Page 21: Makalah CSR Telkom Tbk

BAB III

ANALISIS INTERNAL DAN EKSTERNAL

3.1 Analisis Kondisi Perusahaan Menggunakan BSC Model

ANALISIS INDIKATOR CSF

PERSPEKTIF

DIVISI CUSTOMER SERVICE

MARKETING & SALES CUSTOMER CARE UNIT BILLING & COLLECTION

Keuangan a. Operating Revenue (Personal Line)

b. EBITDA c. Pencapaian Cash

Collection Current Month (C3MR) DIVRE Wireline Wireless Speedy

1. Operating Revenue (PL) 2. Usage (Kumulatif) – Wireline,

wireless, dan speedy 3. Beban Usaha Kas dalam

Pengendalian Bidang Marketing & Sales (kumulatif)

4. Growth Jumlah call SMS Wireless

5. Growth User TENI (Telkom Net Instant)

6. Rata-rata user aktif 007 7. Rata-rata user aktif VoIP (T.

Global & T. Save)

1. Operating Revenue (Kumulatif ) 2. Growth Revenue Prime

Customer 3. Usage (Kumulatif) – Wireline,

wireless, dan speedy 4. Beban Usaha Kas dalam

Pengendalian Bidang Customer Care (kumulatif)

1. EBITDA (Kumulatif) 2. Beban Usaha Kas UBC 3. C3MR – Wireline, wireless,

dan speedy4. Collecting Ratio 5. Collection 3 bulan –

Wireline, wireless, dan speedy

6. Efektivitas Reminding – Reminding Call dan Reminding Later

Pelanggan a. CSI (Customer Satisfaction Index)

b. CLI (Customer Loyalty Index)

c. DSI (Dealer Satisfaction Index)

d. Market Share - Wireless dan Speedy

e. Penambahan Jumlah

1. Net Additional LIS) – Kumulatif Wireline, Wireless, dan Speedy (postpaid)

2. Akurasi Data Stock Kartu 3. CSI dan CLI

1. CSI, CLI, dan CDI (Customer Disatisfaction Index)

2. Tindak lanjut hasil CSLS ( Bidang Service )

3. Respon time phone-in contact center (147)

4. Jumlah keluhan / komplain pelanggan (Growth)

1. CSI dan CLI 2. Tingkat keberhasilan Isolir

Massal karena menunggak 3. SLG Buka Isolir – Wireline

dan speedy 4. Rata-rata (triwulan) keluhan

terhadap billing & isolir

21

Page 22: Makalah CSR Telkom Tbk

Pelanggan (Net Additional LIS) – Kumulatif Wireline, Wireless, dan Speedy

f. Pencapaian Pemenuhan SLG (Service Level Guarantee) untuk Personal Line - Wireline dan Speedy

5. Pengendalian churn ( Rata-rata Churn / LIS ) – POTS, flexi Classy, dan Speedy (postpaid)

6. Market share – wireless dan speedy

7. Pemenuhan SLG untuk Personal Line - Wireline dan Speedy

5. Interface Billing SISKA (Sistem Informasi Customer)

6. Interface Billing SBF (Sistem Billing Flexi)

Proses Bisnis Internal

a. Operasional Excellent Efektifitas Compliance

Program Pencapaian Program

Sinergi TELKOMGroup

Pencapaian CAPEX (Sentralisasi & Desentralisasi) – Non Kumulatif

Deployment Alpro (Kumulatif Wireline & Speedy)

Pemenuhan SLA Performansi Jaringan Akses

Implementasi Program CID Nasional (PL)

b. Pencapaian Fixed Business Total FBIP Revenue

Contribution Jumlah Sales

1. Realisasi sales AD (Dealer Resmi-Autorized Dealer)

2. Jumlah keluhan AD3. Canvasing Outlet 4. Sales Quality - Kumulatif

Wireline, Wireless, dan Speedy (postpaid)

5. Efektivitas implementasi risk management

6. Jumlah Inovasi Usage Improvement & Perbaikan Proses Layanan (kumulatif)

1. Penyusunan dokumen service plan 2009 – 2011

2. Efektivitas implementasi risk management

3. Implementasi program CID (Customer ID) PL nasional

4. Jumlah Inovasi untuk Usage Improvement / perbaikan proses layanan

1. Billing Process Cycle Time2. Akurasi kwitansi Billing 3. Penyelesaian ditolak

(rejected) 4. Evaluasi efektivitas metoda

pencairan piutang 5. Evaluasi mitra payment 6. Efektivitas implementasi risk

management 7. Jumlah Inovasi Usage

Improvement & Perbaikan Proses Layanan (kumulatif)

Pembelajaran & Pertumbuhan

Kualitas Pengelolaan Inovasi (Inovasi Award)

Pengiriman pelatihan Pengiriman pelatihan Pengiriman pelatihan

22

Page 23: Makalah CSR Telkom Tbk

BALANCE SCORE CARD

No RESPONSIBILITY (KPI) SATUAN BOBOT TARGET REALISASI PENCAPAIAN HARMONISASI KINERJA 1. Perspektif Keuangan

a. Revenue (Personal Line) b. EBITDA

Rp T Rp T

45 20 25

2.913.025 2.475.108

2.762.979 2.320.167

94,85% 93,74%

94,85% 93,74%

42,4 23,7 18,7

2. Perspektif Pelanggan a. CSI b. CLI c. Penambahan Jumlah Pelanggan (Net Additional LIS) – Kumulatif Wireline, Wireless dan Speedy

Wireline Wireless Speedy

d. Pencapaian Pemenuhan SLG (Service Level Guarantee) untuk Personal Line

Wireline Speedy

% %

%

SSL SSF SSL

% %

35 5 5

13

3 4 6

12

5 7

70 90

(30.913) 468.904 109.853

95 90

87,9 95,8

(57.128) 557.956 54.282

95,79 93,33

125,6 % 106,4%

15,2% 119,0% 49,4%

100,8% 103,7%

105,0% 105,0%

60,0% 119,0% 60%

100,32% 100,75%

32,73 5,25 5,25

1,8 4,76 3,60

5,02 7,05

3. Perspektif Proses Bisnis Internal a. Operasional Excellent efektifitas compliance program pencapaian program sinergi

b. Pencapaian Fixed Business Total FBIP (Fixed Business Improvement Program) Revenue Contribution Jumlah Sales

% % % %

%

15

5 5

2

3

100 100

36,41

153,410

100 100

23,37

275,468

100,0% 100,0%

64,19%

179,6%

100,0% 100,0%

64,19%

105,0%

14,43

5,0 5,0

1,28

3,15 4. Perspektif Pembelajaran &

Pertumbuhan Kualitas Pengelolaan Inovasi

% 5 5 100 95 95,0% 95,0%

4,75 4,75

TOTAL 100 94,31

23

Page 24: Makalah CSR Telkom Tbk

ANALISIS BALANCED SCORECARD

Indikator dari Balanced Score Card yang tidak mencapai target :

Perspektif Keuangan :

1. Revenue (Personal Line) dan EBITDA (Earning Before Tax Depreciation and

Amortization)

EBITDA tidak memenuhi target sebesar 93,74% dan hal ini berbanding lurus dengan

revenue yang juga tidak memenuhi target dengan tingkat pencapaian 94,85%, kondisi

ini sebenarnya sudah baik tetapi perlu evaluasi untuk bisa mencapai target. Hal ini

dikarenakan banyak faktor seperti munculnya banyak pesaing baru di industri

telekomunikasi seperti NTS/Axis, Hutchison (3), Bakrie Telecom, Mobile 8, Smart

dan Sampoerna Telecom, yang menyebabkan pendapatan Telkom tidak memenuhi

target. Sehingga diharapkan Telkom melakukan inovasi-inovasi terhadap produknya,

dan harus melakukan program promosi secara efektif.

Perspektif Pelanggan

1. Penambahan jumlah pelanggan ( Wireline dan speedy )

Pada analisis Penambahan Jumlah Pelanggan, tingkat realisasi produk wireline

mencapai 15,2% dan produk speedy mencapai 49,4% atau tidak memenuhi target

yang telah ditentukan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya

loyalitas pelanggan kepada produk wireline dan speedy Telkom. Peningkatan

loyalitas pelanggan dapat dicapai dengan meningkatkan mutu pelayanan dan citra

produk. Citra produk yang baik tidak akan pernah dapat mencapai harapan apabila

tidak didukung oleh mutu produk yang baik.

Perspektif Proses Bisnis Internal

1. Total FBIP (Fixed Business Improvement Program) Revenue Contribution

Pada analisis Pencapaian Fixed Business, Total FBIP (Fixed Business

Improvement Program) mencapai 64,19%. Jumlah tersebut sebenarnya cukup

bagus tetapi masih harus ditingkatkan lagi untuk mencapai target yang diinginkan

perusahaan. Pilihan produk serta beragam jenis layanan yang ditawarkan

merupakan keunggulan strategis yang dimiliki Telkom. Adanya kebocoran

24

Page 25: Makalah CSR Telkom Tbk

pendapatan yang disebabkan oleh kontrol pada level transaksi, kemungkinan

terlambatnya proses transaksi, dan kemungkinan adanya kecurangan yang

dilakukan oleh pelanggan merupakan kelemahan dari perspektif ini. Dengan

meningkatkan aplikasi teknologi yang terbarukan diharapkan Telkom mampu

mengatasi kelemahan tersebut.

Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

1. Kualitas Pengelolaan Inovasi

Pencapaian kualitas pengelolaan inovasi sebesar 95% dapat dikatakan cukup

memuaskan karena pencapaian ini mendekati target perusahaan. Untuk

meningkatkan kapabilitas pegawai, Telkom telah memberikan fasilitas pelatihan.

Program pelatihan ini dapat meningkatkan profesionalisme pegawai jika didukung

dengan peningkatan koordinasi di lingkungan internal dan peningkatan sistem

informasi untuk optimalisasi pekerjaan .

25

Page 26: Makalah CSR Telkom Tbk

3.2 Analisis Kompetitif Advantage Telkom Indonesia Dengan Menggunakan Model

Porter

1. Ancaman produk pengganti

Telekomunikasi merupakan wahana yang menghubungkan manusia satu dengan manusia

lainnya melalui berbagai media telekomunikasi. Sesuai dengan fungsinya tersebut maka

ada beberapa jasa pengganti yang dapat mengambil alih fungsi dari jasa telekomunikasi,

misalnya:

a. Jasa Transportasi

kelebihan jasa ini adalah antara lain:

pengguna nantinya bisa bertatap muka secara langsung

proses komunikasi bisa berlangsung lebih efektif dan fleksibel

kelemahan jasa ini adalah antara lain :

membutuhkan waktu yang cukup lama

membutuhkan tenaga yang lebih besar

Dari segi biaya, secara umum jasa transportasi relatif lebih mahal dari jasa

telekomunikasi.

b. Jasa Pos

kelebihan jasa ini adalah antara lain:

komunikasi yang ada terdokumentasi dengan baik

lebih mudah dilacak sumber informasi

kelemahan jasa ini antara lain:

membutuhkan waktu yang lebih lama

tidak dapat berkomunikasi secara langsung

Dari segi biaya, secara umum jasa pos relatif lebih murah dari jasa telekomunikasi.

26

Page 27: Makalah CSR Telkom Tbk

c. Jasa Pers

kelebihan jasa ini antara lain:

lebih informatif

lebih nyaman

kelemahan jasa ini antara lain: informasi cenderung bersifat satu arah. Dari segi biaya,

secara umum jasa pers relatif lebih murah dari jasa telekomunikasi.

Dari beberapa macam jasa pengganti, berdasarkan kelebihan dan kelemahannya,

maka kecenderungan pelanggan akan tetap menggunakan jasa telekomunikasi dalam hal

kecepatan dan kemudahan berkomunikasi.

2. Daya Tawar Pelanggan

Berdasarkan laporan tahunan PT TELKOM Indonesia 2013 Pelanggan seluler 131,5

juta, Pelanggan mobile broadband (“Flash”) 17,3 juta dan Pelanggan Blackberry 7,6 juta.

Pelanggan seluler mengalami peningkatan sebesar 5,1 % dari tahun 2012. Hal ini

menunjukkan bahwa Jumlah pelanggan telekomunikasi dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan

Pelanggan di Indonesia pada umumnya tidak mempunyai daya tawar yang cukup kuat

terhadap jasa telekomunikasi dasar ataupun jasa sambungan langsung internasional, karena

tidak punya pilihan sarana telekomunikasi. Dan untuk jasa sambungan bergerak, pelanggan

memang cukup banyak mempunyai pilihan, tetapi hanya terbatas pada pilihan-pilihan tertentu

dan kurang bisa memuaskan pelayanan atas jasanya.

Jadi berdasar data-data di atas jelas potensi pasar jasa telekomunikasi cukup besar dan

meningkat dari tahun ke tahun , apalagi di Indonesia banyak potensi pelanggan yang belum

digarap.

3. Daya Tawar Pemasok

PT Telkom dan PT Indosat sebagai penyelenggara jasa saluran langsung internasional

(SLI) memakai kabel serat optik, tidak saja untuk jaringan darat, tapi juga di laut. Dengan

27

Page 28: Makalah CSR Telkom Tbk

kemajuan teknologi yang sudah sedemikian pesat, jaringan kabel lama (tembaga) sudah tidak

memadai lagi baik untuk mengakomodasi data maupun informasi.Kebutuhan dalam negeri

pada tahun 1997 mencapai kurang lebih 500.000 single core kilometer , sebenarnya produsen

kabel serat optik dalam negeri telah mampu memasok kebutuhan nasional. Namun demikian

kenyataannya lain, karena hampir sekitar 90% kebutuhan kabel serat optik dalam negeri

masih diimpor dari luar negeri Sehingga pasokan untuk memenuhi kebutuhan kabel serat

optik masih tergantung pada produsen luar negeri.Kondisi daya tawar PT TELKOM tidak

terlalu lemah, karena pemasoknya terdiri dari banyak perusahaan. Akan tetapi jika fluktuasi

nilai tukar mata uang dalam negeri tidak stabil hal ini yang menjadi bumerang terhadap

perusahaan telekomunikasi di Indonesia seandainya nilai tukar rupiah melemah.

4. Kondisi Persaingan Antar Perusahaan

Telah kita ketahui bahwa pemain dominan dalam industri telekomunikasi di Indonesia

sampai saat ini adalah PT TELKOM. Beberapa perusahaan telekomunikasi lainnya, yang di

dalamnya PT TELKOM mempunyai bagian saham, yaitu: Telkomsel, Komselindo, Mobisel,

Metrosel, Pasifik Satelit.

Sedangkan struktur dan bentuk kerjasama antara perusahaan swasta dan BUMN

(dalam hal ini adalah PT TELKOM dan PT Indosat), sesuai dengan UU No 3/1989, adalah

sebagai berikut: Perusahaan swasta dapat menyelenggarakan jasa telekomunikasi dasar

melalui kerjasama patungan, kerjasama operasional, dan kontrak manajemen dengan PT

TELKOM dan PT Indosat.

Berdasarkan struktur dan bentuk kerjasama ini, sebetulnya persaingan yang terjadi

dalam industri telekomunikasi bisa dikategorikan sebagai berikut:

1. Untuk jasa telekomunikasi dasar yaitu jasa telepon sambungan tetap terdapat dua

pemain yaitu TELKOM dan Ratelindo, bila dilihat dari struktur modal dan jaringan

tampaknya TELKOM sangat menguasai pasar ini. Sehingga kondisi persaingannya

menjadi tidak seimbang. Terlebih lagi ratelindo menggunakan teknologi radio yang

sifat sambungannya tidak stabil dan sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Dan TELKOM

mempunyai hak monopoli terhadap jasa telekomunikasi dasar ini hingga tahun 2006.

2. Untuk jasa telekomunikasi sambungan internasional terdapat dua pemain, yang boleh

dikatakan sebagai duopoli, yaitu Indosat dengan 001-nya dan satelindo dengan 008-

28

Page 29: Makalah CSR Telkom Tbk

nya. Persaingan antara keduanya tidak terlalu ketat, namun cukup bersaing dalam

memperubutkan pasar, yang terlihat dari promosi yang mereka lakukan.

3. Untuk jasa telekomunikasi sambungan bergerak terdapat banyak pemain, yang

masing-masing menggunakan teknologi yang berbeda. Persaingan dalam kategori ini

sangat ketat, terlihat dari promosi yang mereka lakukan dalam memperebutkan

pelanggan baik melalui kemudahan berlangganan, teknologi yang ditawarkan, harga,

maupu nilai tambah lainnya.

5. Ancaman Pendatang Baru

Bisnis pertelekomunikasian merupakan bisnis yang dinamik, menarik, multi

aspek,dan pelopor dalam ekspansi global. Di sisi lain membuktikan bahwa sektor

telekomunikasi merupakan sektor bisnis yang paling diminati oleh perusahaan multi nasional

dalam kerangka ekspansi dan globalisasi.

Berdasarkan kebijakan pemerintah struktur pasar jasa telekomunikasi sudah diatur

sedemikian rupa sehingga perusahaan-perusahaan yang akan masuk dalam industri ini akan

mengalami kesulitan. Di samping itu perusahaan-perusahaan yang ada sudah memiliki

identitas merek yang biasanya merupakan nama dari perusahaan itu sendiri ataupun jasa yang

ditawarkan sebagai unggulan. Misalnya : 001 Indosat, 008 Satelindo, Satelindo GSM,

Telkomsel GSM, Pasopati, dan lain-lainnya.

Modal yang dibutuhkan untuk memasuki industri ini sangat besar, mengingat

mahalnya teknologi yang digunakan dan biaya pembangunan jaringan yang luas. Sehingga

yang dapat masuk ke industri ini adalah pengusaha-pengusaha bermodal besar ataupun

perusahaan-perusahaan raksasa yang telah mapan.

Ada banyak pendatang baru yang mulai masuk ke dunia telekomunikasi seperti

NTS/Axis, Hutchison (3), Bakrie Telecom, Mobile 8, Smart dan Sampoerna Telecom.

Strategi yang digunakan oleh pendatang baru cenderung pada strategi tarif murah untuk

mendapatkan konsumen baru. Banyaknya jumlah operator saat ini mencerminkan tingkat

persaingan yang tinggi yang seharusnya akan menguntungkan konsumen seluler. 

29

Page 30: Makalah CSR Telkom Tbk

3.2 Analisis Kebijakan Telkom Indonesia

Strategi Kebijakan Perusahaan yang digunakan dengan menggunakan model

Organisasi Industrial (I/O). Model ini memfokuskan pada struktur industri atau daya tarik

lingkungan eksternal, dan bukan karakteristik internal perusahaan. Hal ini terlihat dari faktor

eksternal yang dijadikan fokus dari Telkom Indonesia. Faktor eksternal terdiri dari peluang

dan ancaman. Telkom Indonesia percaya faktor-faktor eksternal yang menguntungkan akan

mendukung kemampuan untuk mendorong pertumbuhan pendapatan dari layanan data,

internet dan teknologi informasi serta layanan telepon seluler. Dengan fundamental ekonomi

yang baik, pertumbuhan ekonomi nasional diperkirakan akan terus tumbuh. Kondisi ini akan

berdampak pada meningkatnya daya beli masyarakat dan pada gilirannya, akan

meningkatkan kebutuhan masyarakat akan layanan telekomunikasi, baik layanan

telekomunikasi dasar maupun layanan nilai-tambah yang lebih canggih sebagai bagian dari

kecenderungan gaya hidup.

Selain itu faktor eksternal yang lain seperti pergeseran preferensi konsumen ke arah

gaya hidup digital akan menjadi faktor kunci yang mendorong pertumbuhan bisnis di tahun

mendatang. Telkom Indonesia yakin kondisi ini akan menyebabkan terus meningkatnya

permintaan akan layanan broadband (termasuk mobile broadband) yang dapat mengimbangi

penurunan bisnis legacy perusahaan (baik pendapatan dari telepon kabel tidak bergerak dan

seluler maupun SMS). Perusahaan memperkirakan peningkatan permintaan komunikasi data

dan internet korporat akan berlanjut di tahun mendatang seiring perluasan kapasitas

perusahaan untuk melayani lebih banyak pelanggan.

Persaingan menjadi perhatian utama PT Telekomunikasi Indonesia Tbk , persingan

antar operator telekomunikasi yang semakin terbuka dan ketat, yang diharapkan akan

berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan, efisiensi industri yang lebih tinggi, maupun

munculnya inovasi-inovasi pada produk dan layanan, sehingga pada akhirnya akan

mendorong semakin tumbuhnya industri telekomunikasi di Indonesia.

Keunggulan kompetitif nya dengan melakukan positioning dalam industri sebagai

perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara

30

Page 31: Makalah CSR Telkom Tbk

lengkap di Indonesia. Sementara itu Penentu profitabilitas melalui posisi perusahaan dalam

industri sebagai Leader dalam bidang perusahaan informasi dan komunikasi yang telah

berdiri sejak 23 Oktober 1856 menjadikan Telkom perusahaan telekomunikasi terbesar di

Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon

seluler sebanyak 104 juta.

Pilihan strategik dengan memilih industri yang menarik dan posisi yang sesuai dalam

industri dengan jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan

telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel

tidak bergerak, layanan seluler, layanan jaringan dan interkoneksi, serta layanan internet dan

komunikasi data. Telkom juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan

edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment

dan IT-enabler, TV berbayar, serta e-Commerce dan layanan portal lainnya. Dan hingga saat

ini memiliki anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara.

31

Page 32: Makalah CSR Telkom Tbk

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk adalah perusahaan informasi dan komunikasi 

serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi yang besar dan lengkap di Indonesia. PT

Telkom mempunyai banyak program CSR yang dilakukan baik di internal maupun

eksternal perusahaan, dengan adanya program CSR bermanfaat untuk peningkatan

kesehteraan masyarakat tetapi tujuan utamanya tetap untuk meningkatkan profitabilitas

perusahaan. Strategi kebijakan perusahaan menggunakan model Organisasi Industrial

(I/O).

4.2 Saran

Meskipun PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk  adalah perusahaan informasi dan

komunikasi  serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi yang besar dan lengkap di

Indonesia, namun PT Telkom harus tetap melakukan inovasi pada setiap produk dan

harus terus melakukan continous improvement untuk peningkatan kualitas, agar tidak

tersaingi oleh pesaing. Selain itu program CSR yang sudah ada harus tetap dibenahi dan

diperbaiki, supaya tujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun untuk

peningkatan profitabilitas perusahaan terpenuhi.

32

Page 33: Makalah CSR Telkom Tbk

DAFTAR PUSTAKA

http://www.telkom.co.id ( Annual Report PT Telekomunikasi Tbk tahun 2013)

www.telkom.co.id/en/category/media/berita-csr

www.telkomsolution.com/category/.../produk-telkom

www.telkom.co.id/en/.../sistem-pengelolaan-kinerja

id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia

Galuh Whendayati. 2010. Penerapan Balanced Score Card Sebagai Sistem Perencanaan

Kinerja Pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Skripsi. Sarjana jurusan

Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya.

33