Makalah Case Vi Cover
-
Upload
derby-febriani-sultany -
Category
Documents
-
view
11 -
download
0
description
Transcript of Makalah Case Vi Cover
MAKALAH CASE VILUPUS ERITEMATOSUS dan RHEUMATOID ARTHRITIS
Anggota Tutorial D2:
Derby febriani 111.0211.190
Novia khairulbariah 111.0211.169
Eka pujianti 111.0211.114
Kindy agustin 111.0211.135
Via arsita dewi 111.0211.048
Ignatius abimanyu 111.0211.080
Nia karima 111.0211.154
I putu danu amerta 111.0211.036
Agy fagih 111.0211.161
FAKULTAS KEDOKTERAN UPN “VETERAN” JAKARTA
2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan laporan hasil dari diskusi
tentang kasus SLE dan AR. Makalah yang berjudul ”Case 6 masalah LUPUA
ERITEMATOSUS dan RHEUMATOID ARTRITIS” ini disusun dan diajukan
untuk memaparkan materi case tutorial pada blok HIS (Hemato Imunology
System)
Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, kami telah banyak menerima
bantuan dari berbagai pihak, baik berupa bimbingan, saran maupun dorongan
moril.
Dengan segala kerendahan hati, makalah ini masih banyak kekurangan bahkan
jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun senantiasa kami harapkan karena sekiranya dapat kami
gunakan sebagai masukan untuk perbaikan makalah kami pada kesempatan
berikutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa Fakultas Kedokteran
khususnya FK UPN ”Vetera” Jakarta.
Jakarta, 16 Januari 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Kasus VI Bagian I
Ibu Rina, 40 tahun dating ke tempat anda bekerja disebuah rumah sakit dengan
keluhan nyeri serta bengkak pada persendian tangan. Nyeri telah dirasakan sejak lebih
kurang setahun belakangan. Nyeri dirasakan pada daerah kedua tangan terutama di
buku-buku jari dan kedua pergelangan tangan. Nyeri dideskripsikan sebagai nyeri
tumpul yang disertai kekakuan. Nyeri dan kaku terutama dirasakan dipagi hari dan
akan membaik dalam 2-3 jam. Ibu rina mengatakan bahwa biasanya bila terasa sangat
nyeri. Ibu rina minum obat pereda nyeri dan akan terasa lebih baik. Saat ini ibu rina
merasa khawatir dengan jari-jari tangannya yang mengalami perubahan bentk
sehingga ibu rina mulai merasa kesulitan dalan melakukan aktivitasnya. Ibu Rina juga
mengalami penurunan berat badan dalam 2 bulan terakhir. Selain itu, Ibu Rina
belakangan sering merasa cepat lelah letih sehingga banyak pekerjaan rumah yang di
telantarkan.
Sementara itu, pasien lain, Nn. siska, 18 tahun, dating ke rumah sakit dengan keluhan
nyeri yang terasa di seluruh persendiannya, nyeri sendi kadang-kadang disertai
demam. Hal ini sudah di alami oleh Nn. Siska sejak kira-kira 6 bulan ini. Sementara
itu, kedua lututnya saat ini mengalami pembengkakan. Nn.siska juga mengeluh
kemerahan yang tidak gatal pada daerah wajahnya dan lengan yang timbul bila
terpajan sinar matahari sejak 3 bulan terakhir. Nn.siska juga mengeluhkan luka di
daerah mulutnya. Selain itu, Nn. Siska juga merasa lemah dan lesu. Sering merasa
sakit kepla dan nyeri perut beberapa bulan belakangan, serta masalah rambutnya yang
semakin menipis karena mudah rontok.
1.2 Kasus VI Bagian II
Dari hasil pemeriksaan fisik Ibu Rina didapatkan :
Suhu : 37oC, tekanan darah : 120/80 mmHg, nadi : 88x/menit, laju respirasi :
14x/menit.
Berat Badan : 40 kg, Tinggi badan : 150 cm
Kepala : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik
Leher : faring tidak hiperemis, tonsil : T1-T1 tenang
Thorax : dbn
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas : pemeriksaan sendi menunjukan ROM menurun pada kedua sendi
pergelangan tangan dan sendi metacarpophalangeal. Terdapat pembengkakan
sendi MCP pada jari telunjuk kanan dan kiri. Terlihat deviasi ulnar pada sendi
MCP (swan neck) nyeri dirasakan saat sendi digerakan. Kulit pada daerah
ekstremitas dalam batas normal.
Sementara dari hasil pemeriksaan fisik Nn.siska didapatka hasil sebagai berikut :
Suhu : 37,6oC, tekanan darah : 110/70 mmHg, nadi ; 90x/menit, laju respirasi :
22x/menit
BB : 49kg, TB : 156 cm
Kepala : konjungtiva anemis, sclera tidak ikterik, tampak macula eritema pada
pipi. Tampak erosi didaerah palatum dan sudut bibir
Thorax : dbn
Cor : dbn
Pulmo : dbn
Abdomen : dbn
Ekstremitas superior dan inferior : tampak lesi makulopapular eritematosa pada
daerah kulit yang terpajan sinar matahari. Tampak sendi utut mengalami
pembengkakan dengan kulit berwarna kemeahan. Refleks patologi yang
ditemukan.
Pemeriksaan apusan darah tepi : tampak gambaran anemia mikrositik hipokrom
Pemeriksaan roentgen ekstremitas : tampak gambaran erosi peri articular pada
kedua tangan, terutama pada sendi MCP
Selanjutnya dilakukan pemeriksaan cairan synovial dari sendi yang mengalami
pembengkakan tersebut
Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium Nn. Siska:
Variable Reference On admission
Eritorsit (x 1012L) 4,0-5,2 4,2
Hematokrit(%) 37-43 35
Hemoglobin (g/dL) 12.0-16.0 11
Lekosit (per mmm3) 4000-11000 4000
Hitung jenis/ Diff count
(%)
Eosinofil 1-3 1
Basofil 0-1 0
Netrofil batang 2-6 6
Netrofil segmen 50-70 80
Limfosit 20-40 10
Monosit 2-8 2
Jumlah trombosit 150,000-350,000 250,000
Mean corpuscular volume 80-100 83
MCH 25,4-34,6 26
MCHC 31-37 32
Ureum (mg/dL) 49
Creatine (mg/dL) 1,7
ASTO (IU/ml) <200
ANA test +(320 speckled pattern)
Anti-Ds-DNA +
CRP +
C3 (mg/dL) 80-180 40
C4 (mg/dL) 15-45 5
Analisa urin
Urine reduksi (-). Protein (++), proteinuria 24 hour : 2,1 gr ; bilirubin (-)
Berikut adalah hasil pemeriksaan laboratorium Ibu Rina :
Variabel Reference On admission
Eritrosit (x 1012L) 4,0-5,2 4,1
Hematocrit 37-43 28
Hitung retikulosit 0,5-1,5 0,6
Hemoglobin 12.0-16 10
Lekosit 4000-11000 6000
Jumlah trombosit 150,000-350,000 250,000
MCV 82-92 68
MCH 27-31 24
MCHC 32-37 35
Serum ferritin 95
Serum ferritin 40-160 36
TIBC 230-430 400
RF Low positif
ANA 40 diffuse
Anti-Ds-DNA <10 <10 liter
CRP +
C3 80-180 105
C4 15-45 30
1.3 I Don’t Know
1.3.1 Penyakit Autoimun
1.3.1.1 Lupus Eritematosus
1.3.1.2 Rheumatoid arthritis
1.3.1.3 Juvenile Rheumatoid arthritis
1.3.1.4 Henoch-schonlein purpura
1.3.1.5 Polyartritis Nodosa
1.3.1.6 Polimialgia Rematika
1.3.1.7 Vaskulitis
1.3.1.8 Scleroderma
1.3.2 Imunologi Dasar
1.3.2.1 Imunologi dasar
1.3.2.2 Autoimun