Makalah - Cara Setting DHCP Server Pada Linux ClearOS

download Makalah - Cara Setting DHCP Server Pada Linux ClearOS

of 11

Transcript of Makalah - Cara Setting DHCP Server Pada Linux ClearOS

KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah -Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan makalah yang berisi tentang Jaringan Komputer. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menye mpurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah -makalah atau tugas-tugas selanjutnya. Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis. Padang, 04 April 2012

Penulis

DAFTAR ISI Halaman Judul .. i Kata Pengantar.. ii Daftar Isi .. iii

BAB. I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang....................................................................................................................1 B. Batasan Masalah..................................................................................................................1 BAB. II PEMBAHASAN .. 2 BAB. III PENUTUP .. 8 DAFTAR PUSTAKA 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman memang tak dapat diduga. Dewasa ini, kemajuan teknologi yang mengiringi perkembangan zaman sudah dapat dilihat nyata. Disamping itu, tuntutan era globalisasi untuk membuka kerjasama dengan negaranegara lain dalam melakukan usaha di negara-negara tertentu juga mempengaruhi perkembangan teknologi. Penggunaan komputer pada saat ini sudah bukan hal baru lagi. Penggunaan komputer tersebut dilakukan untuk menjamin manajemen data dan informasi yang terintegrasi dan terkoneksi antara satu dengan yang lainnya serta terjamin keamanannya. Sehingga, sehingga diperlukan keterampilan dalam mengintegrasikan atau mengkoneksikan jaringan baik secara lokal maupun global dengan menggunakan sistem operasi yang berbeda beda. Oleh sebab itu, makalah ini disusun sebagai pengetahuan dasar dari konfugurasi jaringan NAT dan DHCP menggunakan sistem operasi Open Source (Linux). B. Batasan Masalah Karena yang akan dibahas adalah pengkonfigurasian NAT dan DHCP di Linux, maka dalam makalah ini yang akan dibahas tentang: NAT dan Konfigurasinya di Linux, dan DHCP dan Konfiurasinya di Linux

BAB II PEMBAHASAN Protokol Konfigurasi Hos Dinamik (PKHD) (bahasa Inggris: Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server. Translasi alamat jaringan (Bahasa Inggris:Network Address Translation) adalah suatu metode untuk menghubungkan lebih dari satu komputer ke jaringan internet dengan menggunakan satu alamat IP. Banyaknya penggunaan metode ini disebabkan karena ketersediaan alamat IP yang terbatas, kebutuhan akan keamanan (security), dan kemudahan serta fleksibilitas dalam administrasi jaringan. Konfigurasi IP Address, DNS, dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10 1. Masuklah menggunakan username dan password yang telah diatur pada langkah sebelumnya. Pada artikel ini userame yang saya gunakan adalah adamkurniawan dan password saya juga adamkurniawan. Untuk password tidak akan terlihat pada saat diketikkan karena alasan keamanan. Tekan tombol Enter jika sudah yakin memasukkan username dan password dengan benar. 2. Setelah berhasil masuk akan diperlihatkan kapan pengguna adamkurniawan terakhir login. Pada baris paling bawah terlihat tulisan adamkurniawan@server01:~$, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan masih berstatus sebagai pengguna biasa dan belum bisa melakukan pengaturan. Agar bisa melakukan pengaturan, pengguna harus masuk sebagai mode root atau mode tertinggi dalam sistem (administrator) dengan mengetikkan perintah sudo su, maka akan akan muncul tulisan [sudo] password for adamkurniawan: itu berarti sistem meminta password agar pengguna dengan id adamkurniawan bisa masuk sebagai mode root. Password yang digunakan untuk mode root ini adalah password yang sama yang digunakan untuk login pada awal tadi. Masukkan password-nya dan tekan Enter. Jika password yang

dimasukkan benar, maka akan muncul tulisan root@server01:/home/adamkurniawan#, ini berarti pengguna dengan id adamkurniawan sudah masuk sebagai mode root dan sudah bisa melakukan konfigurasi. 3. Sebelum melakukan konfigurasi pada alamat IP, cek terlebih dahulu apa nama kartu jaringan (ethernet) yang tersedia yang bisa digunakan dengan mengetikkan: # ifconfig a | more. Penamaan kartu jaringan pada sistem Linux diawali dengan eth lalu diikuti dengan nomor kartu jaringannya yang dimulai dengan 0, misal eth0, eth1, eth2, dan seterusnya. Karena pada artikel ini saya menggunakan dua buah kartu jaringan maka setelah diketikkan # ifonfig a | more, didapati bahwa nama kartu jaringan yang saya miliki pada sistem linux dikenal dengan nama eth0 dan eth1.

4. Ketikkan perintah # nano /etc/network/interfacesuntuk mulai melakukan konfigurasi alamat IP Ubuntu Server 10.10. Pada baris paling akhir ketikkan skrip berikut: auto eth0 iface eth0 inet static address 192.168.6.200 netmask 255.255.255.0 gateway 192.168.6.254 Skrip diatas adalah skrip yang digunakan untuk melakukan pengaturan kartu jaringan pertama (eth0) yang akan dihubungkan ke internet. Alamat IP yang saya berikan harus satu segmen dengan jaringan yang ada di atas Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan dan gateway dari kartu jaringan pertama juga harus merupakan alamat IP dari perangkat yang bertindak sebagai gerbang dari Ubuntu Server 10.10 yang saya gunakan ke internet. Sedangkan untuk pengaturan kartu jaringan kedua yang akan digunakan sebagai interface ke jaringan lokal adalah sebagai berikut: auto eth1 iface eth1 inet static

address 10.10.1.254 netmask 255.255.255.0 Jika telah selesai tekan tombol Ctrl + O untuk menyimpan konfigurasi yang telah dilakukan, berikan nama berkas konfigurasi yang baru saja dibuat, pada artikel ini saya tidak memberikan nama baru, jadi saya langsung saja menekan tombol Enter. Kemudia tekan tombol Ctrl + Xuntuk keluar. Restart kartu jaringan menggunakan perintah# /etc/init.d/networking restart agar konfigurasi yang baru saja dilakukan bisa terbaca oleh sistem. 5. Pada umumnya, jika kartu jaringan belum pernah dikonfigurasi menggunakan Ubuntu Server 10.10 atau Ubuntu Server 10.10 yang digunakan masih baru diinstal (fresh install), kartu jaringan yang tertanam di komputer sudah terbaca namun belum aktif. Untuk melihat apakah kartu jaringan sudah aktif atau belum, ketikkan perintah# ifconfig. Pada artikel ini, kartu jaringan yang saya gunakan belum aktif

6. Untuk mengaktifkannya ketikkan perintah # ifconfig eth0 up(mengaktifkan kartu jaringan pertama) dan # ifconfig eth1 up(mengaktifkan kartu jaringan kedua). Setelah itu restart kembali kartu jaringan menggunaka # /etc/init.d/networking restart. Jika dilakukan pengecekan kembali menggunakan perintah # ifconfig, maka akan bisa dilihat bahwa kartu jaringan sudah aktif dan sudah memiliki alamat IP sesuai dengan yang sudah di konfigurasi.

7. Langkah selanjutnya adalah memberikan DNS (Domain Name System). DNS digunakan sebagai penerjemah dari nama domain ke alamat IP, dan sebaliknya, yaitu dari alamat IP ke nama domain. Jadi apabila pengguna mengetikkan google.com di web browser, maka itu berarti pengguna memanggil alamat IP dari google.com yaitu 74.125.71.103. Untuk mengatur DNS di Ubuntu Server 10.10 pengguna harus membuat sebuah berkas baru bernama resolv.conf yang diletakkan di direktori/etc dengan mengetikkan # touch /etc/resolv.conf, namun sebelumnya pengguna harus masuk ke dalam mode root. Setelah berhasil membuatnya, selanjutnya adalah mengisi berkas resolve.conftersebut dengan alamat IP yang bisa menerjemahkan nama domain ke alamat IP dan sebaliknya, dengan cara mengetikkan perintah# nano /etc/resolv.conf. Kemudian ketikkan nameserver dan diikuti dengan alamat IPyang bisa digunakan sebagai DNS, pada artikel ini saya menggunakan 2 buah DNS, yaitu 192.168.4.254 yang merupakan alamat IP gateway Ubuntu Server 10.10 dan 8.8.8.8 yang merupakan alamat penyedia DNS yang dibuat oleh Google. Jadi penulisannya adalah sebagai berikut: nameserver 192.168.4.254 nameserver 8.8.8.8 Simpan dengan menekan Ctrl + O, tekan tombol Enter untuk replace nama yang lama dan tekan Ctrl + X untuk keluar. Lakukan kembali restart jaringan dengan mengetikkan # /etc/init.d/networking

8. Tahap berikutnya adalah melakukan pengecekan apakah Ubuntu Server 10.10 sudah bisa melakukan koneksi ke internet dan apakah DNS sudah bekerja dengan baik. Cara melakukannya adalah dengan melakukan ping ke sebuah alamat domain. Pada artikel ini, saya melakukan pengecekan dengan melakukan ping ke domain yahoo.com. Perintah yang diketikkan adalah # ping yahoo.com. disini saya sudah mendapatkan balasan dari yahoo.com dan berarti Ubuntu Server 10.10 yang digunakan sebagai server sudah terkoneksi ke internet dengan baik, begitu juga dengan DNS-nya.

9. Selanjutnya, lakukan konfigurasi agar semua klien yang berada pada jaringan lokal bisa mengakses ke jaringan yang berada di jaringan luar (internet) atau melakukan NAT. Jika tidak dikonfigurasi maka paket-paket yang berasal dari kartu jaringan lokal (eth1) tidak akan bisa diteruskan ke kartu jaringan yang mengarah ke internet (eth0). Caranya adalah dengan mengetikkan perintah berikut ini: iptables t nat A POSTROUTING o eth0 j MASQUERADE, lalu tekan Enter. Jika ingin rule ini dijalankan pada saat komputer dinyalakan, maka ketikkanlah rule diatas pada file /etc/rc.local sebelum baris exit 0.

Konfigurasi DHCP Server pada Ubuntu 10.10 1. Kita install terlebih dahulu dhcp servernya dengan cara : # apt-get install dhcp3-server 2. Masuk ke direktori file etc/default/dhcp3-server : # vi /etc/default/dhcp3-server Lalu cari baris INTERFACES=" dan ganti menjadi INTERFACES=eth1 note : eth1 merupakan interface yang mengarah ke jalur local, sesuaikan dengan konfigurasi router anda. 3. Selanjutnya kita ubah file dhcp3.conf, tapi sebelum di ubah lebih baik kita copy file dhp3.conf nya terlebih dahulu agar jika ada kesalahan settingan atau terhapus kita mempunyai backupnya : #cd /etc/dhcp3 # cp dhcpd.conf dhcpd.conf.bak Lalu ubah isi file dhcpd.conf menjadi seperti ini : subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 { range 192.168.0.100 192.168.0.200; option domain-name-servers 111.221.40.1; option domain-name ozot.ind.ws; option routers 192.168.0.1; option broadcast-address 192.168.0.255; default-lease-time 600; max-lease-time 7200; } 4. Sekarang kita jalankan service dhcpnya dengan cara: # /etc/init.d/dhcp3-server start 5. Sekarang kita tes setting IP DHCP pada sisi client, dan jika client sudah mendapatkan IP jika di setting DHCP berarti konfigurasi kita berhasil.

BAB III PENUTUP Penggunaan linux sebagai sistem operasi server adalah karena linux dapat diperoleh secara gratis dan dapat disebarluaskan secara bebas. Selain itu, linux merupakan sistem operasi yang cukup handal untuk memenuhi kebutuhan dalam menyediakan layanan-layanan server. Dan dengan dukungan komunitas yangsangat besar di internet, memberikan kemudahan penggunaan dalam halpenggunaannya baik sebagai sistem operasi desktop maupun sebagai sistem operasi server. Fungsi NAT dan DHCP di linux atau pun di Windows sama, cuma cara pengaturannya saja yang berbeda.

DAFTAR PUSTAKA Wulan, 2011, Konfigurasi IP Address, DNS dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10. http://ksl.akprind.ac.id/. Diakses pada tanggal 04 April 2012 Ozot, 2011, Konfigurasi DHCP Server di Ubuntu 10.10. http://www.ozot.ind.ws/ . Diakses pada tanggal 04 April 2012 Kurniawan, Adam, 2011, Konfigurasi IP Address, DNS dan NAT Pada Ubuntu Server 10.10. http://kurniawanadam.wordpress.com/. Diakses pada tanggal 04 April 2012 -----------, 2012, Translasi Alamat Jaringan, http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 04 April 2012 -----------, 2011, Protokol Konfigurasi Host Dinamik. http://id.wikipedia.org. Diakses pada tanggal 04 April 2012