Makalah Tugas PTK 4- Aliran Fluida(Valve, Tangki, Sambungan Pipa)
Makalah Cara Menyambung Pipa
-
Upload
yusuf-haidar -
Category
Documents
-
view
111 -
download
10
description
Transcript of Makalah Cara Menyambung Pipa
MAKALAH
Penyambungan Pipa
Disusun Oleh :
Erwin Afrian Nizar 21050113060061
Majeed Himawan 21050113060063
M. Yusuf Haidar 21050113060065
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................................... 2
BAB I................................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................................3
BAB II.................................................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................................5
A. SAMBUNGAN PIPA....................................................................................................................................5
B. PENGUKURAN SAMBUNGAN PIPA..........................................................................................................15
BAB III............................................................................................................................................................... 17
PENUTUP...............................................................................................................................................................17
KESIMPULAN....................................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................................. 18
2
Bab I
PENDAHULUAN
Pompa adalah peralatan mekanis untuk mengubah energi mekanik dari mesin
penggerak pompa menjadi energi tekan fluida yang dapat membantu memindahkan fluida ke
tempat yang lebih tinggi elevasinya. Selain itu, pompa juga dapat digunakan untuk
memindahkan fluida ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi atau memindahkan fluida ke
tempat lain dengan jarak tertentu.
Penggunaan pompa untuk pemenuhan kebutuhan air memang sebuah solusi tepat dan
telah terbukti sukses digunakan dari generasi ke generasi. Namun jika dicermati lebih
mendalam, ternyata masih ada kendala yang dihadapi ketika dihadapkan pada kebutuhan
energi sebagai sumber tenaga penggerak utama (prime mover) pompa. Pada umumnya,
penggerak utama pompa yang digunakan adalah motor listrik yang memerlukan konsumsi
energi listrik sebagai tenaga penggerak. Masalahnya, tidak semua daerah telah mendapatkan
aliran listrik, masih banyak daerah yang belum dapat menikmati listrik dalam kesehariannya.
Sementara itu, jika kebutuhan energi untuk penggerak utama dipenuhi dengan
menggunakan mesin diesel, akan dihadapkan pada masalah finansial dan daya beli masyarakat
yang masih rendah.
Perencanaan sistem plambing dalam suatu gedung, guna memenuhi kebutuhan air
bersih sesuai jumlah penghuni dan penyaluran air kotor secara efesien dan efektif (drainase),
sehingga tidak terjadi kerancuan dan pencemaran yang senantiasa terjadi ketika saluran
mengalami gangguan.
Drainase berasal dari bahasa Inggris “drainage” yang mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan
3
sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang
kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.
Sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul
(collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain) dan bagian
penerima air (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bagian lainnya seperti
gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan terjun,
kolam tando, dan stasiun pompa.
Fungsi utama peralatan plumbing gedung adalah menyediakan air bersih dan atau air
panas ke tempat-tempat tertentu dengan tekanan cukup, menyediakan air sebagai proteksi
kebakaran dan menyalurkan air kotor dari tempat-tempat tertentu tanpa mencemari
lingkungan sekitarnya.
4
Bab II
PEMBAHASAN
A. SAMBUNGAN PIPA
Kerja pipa merupakan pekerjaan menyambung pipa satu sama lain, sehingga
merupakan satu jaringan pipa (instalasi pipa) yang bentuk serta ukurannya sesuai dengan
gambar kerja.
Pipa adalah istilah benda silinder yang berlubang dan digunakan untuk memindahkan
zat hasil pemrosesan seperti cairan, gas, uap, zat padat yang dicairkan maupun serbuk halus.
Instalasi Pipa adalah pemasangan atau penyambungan pipa-pipa untuk pemasukan dan
pengeluaran khusus yang terdapat pada bangunan untuk segala keperluan alat plumbing,
seperti kamar mandi, wc, tempat cuci piring (sink), tempat cuci tangan, tempat buang air kecil
(urinoir) jaringan pipa gas, jaringan pipa untuk keperluan rumah, dan lain-lain.
Sambungan pipa atau fitting ini secara garis besar terbagi menjadi 2 jenis, adapun jenis
jenis sambungan pipa tersebut yaitu:
1. Welded Component yaitu fitting yang digunakan bersifat tetap. Artinya pipa
disambung dengan di las, sehingga sambungannya menjadi tetap dan tidak dapat
dibuka. Fitting jenis ini terbagi lagi menjadi 2, yaitu:
Butt welded component, proses pengelasannya langsung pada bagian butt dari pipa dan
fitting.
Socketwelded component, proses pengelasannya dilakukan pada bagian fillet dari
pertemuan antara pipa dan fitting. Hal ini dikarenakan sebelum di las pipa dimasukkan
terlebih dahulu ke bagian socket dari fitting tersebut.
5
Jenis pengelasan yang dilakukan adalah tergantung jenis pipa dan penggunaannya,
misalnya pengelasan untuk bahan stainless steel menggunakan las busur wolfram, dan untuk
pipa baja karbon digunakan las metal.
Kelebihan : Sambungan yang paling sempurna jika dilihat dari sisi pencegahan bocor dan
ketahanan akan tekanan fluida yang mengalir adalah menyambung langsung dengan las.
Kekurangan : Tetapi dengan las membuat sambungan itu bersifatpermanen yang bukan
merupakan hal baik jika sambungan itu butuh dilepas untuk perawatan atau perbaikan. Las juga
tidak bisa diaplikasikan jika ada bagian dalam yang tidak tahan akan suhu tinggi yang dihasilkan
proses las.
2. Threaded Component atau fitting yang berulir. Dengan menggunakan fitting jenis ini
pipa yang disambung dapat di buka kembali. Dan ini memudahkan untuk proses
maintenance
Sambungan Soket (socket weld pipe joint)
Sambungan tipe ini mengunakan soket, artinya pipa yang satu lebih besar dari pipa yang
lain, kemudian pipa yang kecil di masukan ke pipa yang diameternya lebih besar. Kalau anda
penah melihat sambungan atar pipa paralon, mirip seperti itulah sambungannya. Untuk metal,
biasanya seperti sambungan pada pipa AC
6
Keuntungan sambungan soket adalah lebih mudah di paskan (alighment) daripada yang
welding, karena tinggal memasukan pipa ke pipa yang lain. Lalu keuntungan kedua, tidak ada
material dari las di dalam pipa, jadi pipa ini bersih.
Kelemahannya, karena pemasangan ini dimasukan dari pipa satu ke yang lain, jadi bisa
terjadi celah diantara pipa. Hal ini dapat menyebabkan korosi, jadi untuk pengunaan pipa yang
korosif tidak dapat memanfaatkan sambungan jenis ini.
Sambungan socket dapat juga diberi tambahan penyambung atau biasa dinamakan
fitting. Jenis – jenis fitting bermacam – macam tergantung dengan kebutuhan sambungan.
Berikut adalah macam – macam fitting, antara lain :
Tee
7
Reducer
Ada hal penting yang harus diperhatikan saat menggunakan reducer. Reducer dibagi
menjadi dua,eccentric dan concentric.
Jika dipasang pada pipa vertikal, apapun yang dipakai tidak masalah, walaupun
concentric reducer lebih sering dipakai. Tetapi jika dipasang di pipa horizontal jika dengan fluida
cairan, eccentric reducer dengan bagian yang datar dibawah adalah desain yang baik. Jika fluida
gas, eccentric reducer dengan bagian datar dibagian atas merupakan desain yang baik.
Keduanya adalah untuk mencegah terakumulasinya fluida.
Cap
Cross
8
Sambungan ulir (screwed pipe joint)
Sambungan jenis ulir ini, seperti halnya pada pipa pipa ledeng. Ia mengunakan ulir untuk
merekatkan dua pipa. keuntugan mengunakan sambungan ulir ini, ia mudah di aplikasikan di
lapangan dan ia bisa di aplikasikan manakala pengelasan tidak di ijinkan karena dapat
menimbulkan bahaya kebakaran misalnya.
Kerugiannya, sambungan bisa saja bocor kalau seal (perapat) yang digunakan tidak baik.
Tidak dapat di gunakan untuk service yang korosif. Kekuatan pipa turun karena ulir sudah
memakan ketebalan pipa.
Penyambungan ini dilakukan pada pipa bertekanan tak terlalu tinggi. Umumnya pipa
dengan sambungan ulir digunakan pada pipa dengan uliran (threaded joint), seperti
menyambung baut dengan mur.
Kelebihan : Sambungan dengan threaded joint dapat dibongkar pasang.
Kekurangan : tidak bisa diaplikasikan untuk sambungan dengan ukuran besar dan bertekanan
tinggi
9
Sambungan flange (flanged pipe joints)
Sambungan dengan mengunakan flange juga banyak digunakan dalam system
pemipaan. Sambungan flange adalah sambungan yang mengunakan flange sebagai koneksi
yang menghubungan atar pipa satu dengan pipa yang lain. Lalu kenapa digunakan flange?
Flange adalah mekanisme pengencangan yang tidak permanen, ia bisa di bongkar dan
dipasang dengan memanfaatkan baut sebagai media pengencang. Pipa yang mengunakan
flange sebagai sambungannya, biasanya pipa tersebut nantinya akan dilakukan maintenance,
jadi agar mudah di bongkar dan dipasang kembali.
Flange adalah istilah untuk salah satu jenis sambungan yang digunakan saat
menyambung antara pipa dan elemennya dengan katup, bejana, pompa dan lainnya. Kedua
ujung pipa yang akan disambung dipasang flens kemudian diikat dengan baut, Sesama flange
direkatkan dengan baut dan mur.
Kelebihan : Karena adanya kekasaran pada permukaan metal,sambungan metal dengan
metal tidak akan mencegah kebocoran. Karena itulah dibutuhkan juga gasket diantara flange
untuk menutupi celah-celah kecil dari kekasaran permukaan flange sehingga tidak bocor sama
sekali.
10
Telah di jelaskan bahwa untuk menentukan rating flange di butuhkan nilai temperature
dan pressurenya, yang biasanya telah di tentukan oleh orang proses. Kemudian kita tentukan
materialnya apa, lalu cari di table untuk mendapatkan nilai ratting flangenya.
Namun untuk mencari satu persatu dalam taabel ASME cukup memakan waktu, agar
lebih mudah silahkan lihat table di atas untuk mempermudah kisaran pressure yang bekerja
pada rating tertentu.
Ada satu aturan umum yang sering digunakan, dimana tekanan operasional sebuah
flange pada temperature ambient adalah kira kira 2.4 x nilai ratingnya.
P max = Rating x 2.4
Misalnya, pada rating 300 maka kemampuan untuk menahan pressurnya adalah sekitar
720 (300*2.4), begitu seterusnya. Namun, aturan ini hanya bisa di terapkan untuk flanger rating
diatas 300.
Flange, seperti yang sudah dipahami bersama, mempunyai Baut dalam kelipatan
empat, sehingga Valves atau Fittings dapat disambungkan dengan Flange tadi pada posisi
manapun.
Symbol yang digunakan adalah disebut juga “Identification Symbols”. Symbol ini
berada di “top of the head of Machine Bolts” atau pada ujung dari Stud Bolt. Bolt nya
11
mestilah cukup panjang sehingga paling tidak ada sisa dua “thread” pada ujung setelah
“Nut” ketika pemasangan komplit.
Proses pengencangan baut ini juga mesti hati-hati, sebab jika terlalu kencang
ataupun kurang kencang akan mengakibatkan kebocoran pada sambungan.
Ada dua metode yang biasa digunakan:
1. Pengencangan dengan menggunakan Kunci tangan (Hand wrench)
2. Pengencangan dengan menggunakan “Power Torque Wrench”
3. Hydraulic Tensioning
4. Bolt or Stud Elongation measurement correlation to stress
Baut atau studs yang panjangnya 1 3/4 inchie (44.45 mm) atau lebih haruslah di
“prestressed” baik dengan menggunakan Hydraulic Tensioning ataupun Elongation
Measurement.
Sebelum dilakukan “prestressing”, semua baut mesti di “coat” dengan “antiseize
compound” agar mudah dilepas.
Sequence dari pengencangan baut ini tidaklah dilakukan dengan arah jarum jam,
tetapi mempunyai aturan sendiri.
Untuk memulai pekerjaan menyambung flange, maka terlebih dahulu dilakukan:
1. Bersihkan permukaan Flange
2. Atur posisi Flange sehingga lobangnya pas, dan check posisi “Flange face” apakah
sudah paralel dengan menggunakan “Dial Indicator” atau cara lain.
3. Lapiskan coating of antiseize compound pada flange bolts dan install gasket, bolts
dan nuts.
4. Kencangkan baut dengan mengikuti langkah-langkah dan urutan seperti pada
gambar dibawah.
Step 1: 25% of Minimum Required Stress or Torque
12
Step 2: 50% of minimum Required Stress or Torque
Step 3: 100% of minimum Required Stress or Torque
Note: Minimum required stress or torque values to be determined from project
technical specification.
5. Jika terjadi kebocoran pada saat Hydrotest testing, relieve test pressure pada
system, kencangkan lagi baut dengan mengikuti prosedur pada gambar dibawah,
dan “represurized system.
Step 4: 150% of minimum Required Stress or Torque
6. Jika masih bocor juga, maka lanjutkan dengan:
Step 5: 200% of Minimum Required Stress or Torque.
Note: Penggunaan 200% dari Minimum Required Stress atau Torque mestilah
merujuk kepada Project Technical Specifications.
7. Jika masih juga bocor, maka check berikut ini:
Flange Alignment
Flange Surface defects or dirt
Flange bolt thread failure
13
Sambungan spigot (spigot socket pipe joint)
Sambungan tipe spigot ini adalah dengan memasukan pipa satu ke pipa lainya, mirip
dengan soket. Seperti apa jenis sambungan ini? kalau kita melihat disamping kanan atau kiri
jalan ada galian, biasanya pipa yang di pasang, atau bahkan beton, mengunakan sambungan
tipa ini.
Karena desain dan pengerjaan yang bagus, sambungan ini sangat baik untuk kedapan air
dan mudah untuk di pasang di lapangan. Keuntungan lainya, tipe sambungan ini dapat
mengakomodir mis-aligment (pemasangan pipa yang tidak lurus) sampai dengan 10 derajat. Sisi
lain, kelemahan sambungan tipe ini adalah ia hanya mampu untuk menahan pressure yang
rendah.
Sambungan buttress end (buttress end pipe joints)
Buttress biasanya digunakan untuk pipa non metal, jenis sambungan ini memanfaatkan
flange namun tidak di las, jadi semacam slip-on jenis flangenya. pertanyaannya, kenapa di
gunakan pipa non metal? karena bisa jadi fluida yang di gunakan sangat korosif, sehingga kalau
di gunakan metal akan banyak mengikis.
14
B. PENGUKURAN SAMBUNGAN PIPA
Pengukuran dan pengaturan posisi pipa sebelum pengelasan pada sambungan pipa diperlukan
peralatan ukur:
1) Penyiku (square)
2) Water pass (spirit level)
3) Penggaris (rule)
Bila posisi dan jarak/gap sesuai yang direncanakan maka pengelasan dapat dilakukan. Berikut ini
beberapa cara pengukuran sambungan pipa :
15
16
Bab III
PENUTUP
KESIMPULAN
Cara penyambungan pipa ada 2 macam, yaitu sambungan pipa las dan sambungan pipa
tidak las. Sambungan las memakai teknik las untuk menyambung 2 pipa, sehingga
sambungannya menjadi tetap dan tidak dapat dibuka. Sambungan pipa yang tidak memakai
teknik las bermacam – macam diantaranya sambungan soket, sambungan ulir, sambungan
flange, sambungan spigot, sambungan buttress end. Dengan tidak adanya las pada sambungan,
memungkinkan sambungan dapat dilepas/dibuka untuk melakukan perbaikan/maintenance.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://www.chayoy.com/2012/04/makalah-sistem-perencanaan-plambing.html
http://www.scribd.com/doc/133006284/Makalah-Sanitasi-Dan-Plumbing#scribd
http://www.scribd.com/doc/55886507/Makalah-Plumbing#scribd
http://sipilworld.blogspot.com/2013/04/pengertian-plumbing-di-dalam-manajemen.html
http://jhoeco.blogspot.com/2010/12/makalah-plambing.html
http://www.ilmusipil.com/cara-pemasangan-pompa-air
http://diansyah86.blogspot.com/2014/01/memasang-pompa-air-listrik.html
http://anikmujiati493.blogspot.co.id/2015/03/makalah-pipa.html
18