Makalah Bahasa Indonesia

download Makalah Bahasa Indonesia

of 23

description

makalah untuk kuliah semester 2

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Makalah Bahasa IndonesiaTentang Kalimat

Kelompok Apel

Disusun oleh :Herynata Sagita3101 1202 1965Syarif Hidayat3101 1202 1980Angga Setiawan3101 1202 1987Erdy SetiawanM. Abdi RusadiMuhammad Rifky Rivani3101 1202 1995Fauzan Azhari3101 1202 2004Surya Ade Yahya3101 1202 2033Fajri3101 1202 2070Andy Yasri3101 1202 2071

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer(STMIK)BanjarbaruTahun Akademi 2012/2013

KATA PENGANTARPuji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini kedepannya dapat lebih baik.Makalah ini kami akui masih banya kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh karena itu, kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masuk-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.Banjarbaru, 24 Maret 2013

Kelompok Apel

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang1.2. Masalah1.3. Tujuan1.4. Teori1.5. Metode dan TeknikII. PEMBAHASAN2.1. Pengertian Kalimat2.2. Struktur Kalimat (Unsur Kalimat)2.2.1. Subjek2.2.2. Predikat2.2.3. Objek2.2.4. Pelengkap/Keterangan2.3. Peran Semantis Dalam Kalimat2.4. Jenis Kalimat

III. PENUTUP3.1. Kesimpulan3.2. SaranDAFTAR PUSTAKA

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki subjek (S) dan predikat (P). Bila tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat. Kata yang seperti itu hanya dapat disebut sebagai frasa. Inilah yang membedakan kalimat dengan frasa. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Kalimat dapat terdiri dari banyak kata dan banyak klausa. Kalimat yang memiliki banyak klausa disebut kalimat majemuk dan kalimat yang hanya terdiri dari satu klausa disebut kalimat tunggal. Beberapa contoh akan dijelaskan di sini untuk dapat membantu pembaca sehingga dapat lebih mengerti akan bahasan makalah ini yaitu unsur dan struktur kalimat.

1.2. Masalah1. Apa pengertian kalimat?2. Apa saja unsur kalimat?

1.3. TujuanMakalah ini dibuat untuk :1. Menjelaskan unsur kalimat kepada pembaca.2. Menambah pengetahuan akan penggunaan kalimat yang baik dan benar.3. Memberikan contoh-contoh unsur kalimat.

1.4. Teori

1.5. Metode dan Teknik

II. PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN KALIMATKalimat mengandung dua pengertian.Ada yang disebut dengan kalimat Lisan dan ada yang disebut dengan kalimat Tertulis.Tergantung cara penggunaannya masing-masing dan disini kita akan membahas bagaimana tata cara penggunaan kalimat lisan maupun tertulis tersebut.Namun sebelumnya kita harus mengetahui dahulu apa yang dimaksud dengan kalimat itu sendiri.Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan.Kalimat selalu kita ucapkan ketika kita berbicara kepada seseorang.Didalam kalimat itu sendiri terdapat tata bahasa dan tata cara pengucapanya.Penting untuk kita memprelajari seluk beluk mengenai kalimat secara rinci.

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis lain.Di Indonesia cara pengucapan kalimat lisan ini memiliki beranekaragam intonasi yang berbeda-beda.Karena Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya dan terdiri atas beribu-ribu pulau yang disetiap wilayahnya sehingga memiliki cara pengucapan kalimat-kalimatnya tersendiri.Ada yang pengucapan kalimat dengan intonasi yang keras dan ada yang pengucapanya dengan intonasi yang lembut.Apabila kita meninjau kewilayah pulau sumatera orang-orang sumatera cenderung menggunakan penyampaian kalimat yang keras mengapa demikian.Mungkin dipengaruhi oleh cuaca yang panas,wilayah yang bergunung-gunung menyebabkan orang-orang sumatera cenderung berbicara dengan intonasi yang keras.

Apabila kita meninjau kewilayah pulau jawa orang-orangnya cenderung menyampaikan kalimat dengan intonasiyang lembut.Mengapa demikian.Mungkin disebabkan karena wilayah pulau jawa yang berupa dataran rendah,cuaca yang dingin menyebabkan orang-orang didalamnya terbiasa bebicara dengan intonasi yang lembut.

Keanekaragaman penyampaian kalimat yang berbeda-beda diwilayah Indonesia merupakan suatu kekayaan budaya yang menunjukan bahwa disetiap provinsi di Indonesia memiliki ciri khas masing-masing.

Selanjutnya kita akan mempelajari kalimat yang berbentuk tulisan serta tata cara penulisanya.Kalimat selalu ditandai dengan huruf kapital dan tanda baca yang sesuai.Kalimat dalam bentuk tulisan dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!); dan di dalamnya dapat disertakan tanda baca seperti koma (,), titik dua (:), pisah (-), dan spasi. Tanda titik, tanda tanya, dan tanda seru pada wujud tulisan sepadan dengan intonasi akhir pada wujud lisan sedangkan spasi yang mengikuti mereka melambangkan kesenyapan. Tanda baca sepadan dengan jeda.

Tanda titik diletakan diakhir kalimat dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.Contoh:Saya suka makan nasi.Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, harus diberi jarak satu ketukan.

Tanda titikdipakai pada akhir singkatan nama orang.Contoh: Irwan S. Gatot George W. BushApabila nama itu ditulis lengkap, tanda titik tidak dipergunakan.Contoh:Anthony Tumiwa

Tanda titikdipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.Contoh: Dr. (doktor) S.E. (sarjana ekonomi) Kol. (kolonel) Bpk. (bapak)

Tanda titikdipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.Contoh: dll. (dan lain-lain) dsb. (dan sebagainya) tgl. (tanggal) hlm. (halaman) Tanda titikdipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.Contoh: Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik) Tanda titikdipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.

Tanda titiktidak dipakaiuntuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.Contoh: Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal. Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.

Tanda titiktidak dipakaidalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim yang sudah diterima oleh masyarakat.

Contoh: DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) SMA (Sekolah Menengah Atas) PT (Perseroan Terbatas) WHO (World Health Organization) UUD (Undang-Undang Dasar) SIM (Surat Izin Mengemudi) Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) rapim (rapat pimpinan)

Tanda titiktidak dipakaidalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.Contoh: Cu (tembaga) 52 cm l (liter) Rp350,00

Tanda titiktidak dipakaipada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.Contoh: Latar Belakang Pembentukan Sistem Acara Lihat Pula

Tanda Tanya (?)Tanda tanyadipakai pada akhir tanya.Contoh: Kapan ia berangkat? Saudara tahu, bukan?Penggunaan kalimat tanya tidak lazim dalam tulisan ilmiah.Tanda tanyadipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?). Uangnya sebanyak 10 juta rupiah (?) hilang.

Tanda Seru (!)dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu! Bersihkan meja itu sekarang juga! Sampai hati ia membuang anaknya! Merdeka!Oleh karena itu, penggunaan tanda seru umumnya tidak digunakan di dalam tulisan ilmiah atau ensiklopedia.Hindari penggunaannyakecuali dalam kutipan atau transkripsi drama.

Tanda komadipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului oleh kataseperti,tetapi, danmelainkan.

Contoh:Saya bergabung dengan Wikipedia, tetapi tidak aktif.Tanda komadipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.

Contoh: Kalau hari hujan, saya tidak akan datang. Karena sibuk, ia lupa akan janjinya.Tanda komatidak dipakaiuntuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

Contoh:Saya tidak akan datang kalau hari hujan.

Tanda komadipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnyaoleh karena itu,jadi,lagi pula,meskipun begitu,akan tetapi.Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang. Jadi, saya tidak jadi datang.Tanda komadipakai di belakang kata-kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat.contoh: O, begitu. Wah, bukan main.Tanda komadipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.Contoh:Kata adik, "Saya sedih sekali".Tanda komadipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.Contoh: Medan, 18 Juni 1984 Medan, Indonesia.Tanda komadipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.Contoh:Lanin, Ivan, 1999. Cara Penggunaan Wikipedia. Jilid 5 dan 6. Jakarta: PT Wikipedia Indonesia.Tanda komadipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki.

Contoh:I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.Tanda komadipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.Contoh:Rinto Jiang, S.E.Tanda komadipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.Contoh: 33,5 m Rp10,50Tanda komadipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.Contoh:pengurus Wikipedia favorit saya, Borgx, pandai sekali.Tanda komadipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.Contoh:Dalam pembinaan dan pengembangan bahasa, kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh.

Bandingkan dengan: Kita memerlukan sikap yang bersungguh-sungguh dalam pembinaan dan pengembangan bahasa.

Tanda komatidak dipakaiuntuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.contoh: "Di mana Rex tinggal?" tanya Stepheen.Tanda Titik Dua (:)Tanda titikdua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari. Fakultas itu mempunyai dua jurusan: Ekonomi Umum dan Ekonomi Perusahaan.Tanda titik duadipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Contoh:Ketua : BorgxWakil Ketua : HayabuseSekretaris : Ivan LaninWakil Sekretaris : Irwan GatotBendahara : Rinto JiangWakil bendahara : Rex

Tanda titik duadipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.Contoh:Borgx: "Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"Rex : "Siap, Boss!"

Tanda titik duadipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.

Contoh:(i) Tempo, I (1971), 34:7(ii) Surah Yasin:9(iii) Karangan Ali Hakim,Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.

Tanda titik duadipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.Tanda titik duatidak dipakaikalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Contoh:Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.

Tanda Pisah (, )Tanda pisahem() membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat.Contoh:Wikipedia Indonesiasaya harapkanakan menjadi Wikipedia terbesar.

Tanda pisahem() menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas.Contoh:Rangkaian penemuan inievolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atomtelah mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Tanda pisahen() dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota yang berarti 'ke', atau 'sampai'.Contoh: 19191921 MedanJakarta 1013 Desember 1999 Tanda pisahen()tidak dipakaibersama perkataandaridanantara, atau bersamatanda kurang().Contoh: dari halaman 45 sampai 65,bukandari halaman 4565 antara tahun 1492 dan 1499,bukanantara tahun 14921499 4 sampai 6C,bukan46C

Penjelasan diatas merupakan bergam kumpulan tanda-tanda baca yang digunakan didalam kalimat tertulis yang memiliki fungsinya masing-masing agar mempermudah pembaca memahami dari setiap kalimat yang terkandung didalam sebuah referensi,tulisan,wacana,maupun naskah.Setiap tanda baca harus diletakan pada posisi kalimat yang tepat sehingga dapat dipahami oleh para pembaca dan tidak menjadi salah dalam pengertian isi bacaanya.Oleh sebab itu pentingya bagi kita mengetahui beragam tanda baca dan kegunaanya.

2.2. STRUKTUR KALIMAT(UNSUR KALIMAT)

Struktur kalimat terdiri atas empat unsur yang saling berkaitan satu sama lain yaitu:Subjek,predikat,objek,pelengkap.Keempatnya membentuk satu-kestuan yang utuh dan saling melengkapi berikut penjelasanya:

2.2.1. SUBJEK Merupakan bagian kalimat yang menunjukan pelaku utama atau topic yang menjadi permasalahan utama. Subjek digunakan untuk menjelaskan apa dan siapa. Subjek juga biasanya merujuk pada kata benda /frasa(konkret/abstrak)

Contoh:Ayahku sedang melukis. SPenjelasan:disini bisa kita ketahui bahwa ayah adalah subjeknya yang menjadi pelaku utama atau topic utama dalam kalimata ini.

2.2.2. PREDIKAT Predikat merupakan bagian yang menjelaskan kegiatan/tindakan/keadaan yang sedang dialami/dilaksanakan oleh subjek. Berbentuk kata/frasa Berfungsi untuk menjelaskan:mengapa,bagaimana,diapakan,sedang apa.Contoh:Adik menangis SPPenjelasan:predikat menjelaskan kegiatan apa yang sedang dilakukan oleh adik yaitu sedang menangis dan menangis menjadi sebuah predikat didalam kalimat tersebut.

2.2.3. OBJEKObjek dibagi kedalam 3 jenis dilambangkan dengan:O Berfungsi untuk menerangkan objek yang langsung dijumpai pada kalimat langsung transitif.Rumusnya:S+P+ OContoh kalimatnya:Saya menanam pohon. S P O

O Berfungsi untuk menjelaskan objek yang terkandung didalam kalimat pasifRumusnya sama seperti bentuk kalimat terstuktur lainya yaitu: S+P+ Ohanya saja untuk penggunaan objeknya menggunakan O yaitu objek yang diletakan dikalimat pasif disebut O.Contoh kalimatnya:Saya dimarahi dosen S p OO Yaitu objek yang diletakan pada kalimat tidak langsung. Dapat diletakan pada kalimat aktif maupun kalimat pasif. Dapat dijadikan sebagai pelengkap O mapun O.Rumusnya:S+P+ O+ O/ O.Contoh kalimatnya:Aming memberikan Nabila mobil. S P O ODari paparan penjelasan diatas dapat kita pahami bahwa bentuk dari struktur kalimat umumnya hamper sama pada setiap kalimat dengan pola dasar S+P+O yang selalu terkandung disetiap kalimat.Pada pembahasan selanjutnya kita akan mempelajari struktur atau unsur kalimat yang paling terakhir yaitu:

2.2.4. PELENGKAP/KETERANGAN yaitu: Bagian kalimat yang berfungsi untuk melengkapi predikat. Biasanya berjenis kata/frasa nomina/frasa adjektiva/dan frasa verba.Rumus:S+P+O+KMega bermain piano diruang keluarga SP O KAntara objek dengan pelengkap memiliki persamaan konstruksi namun untuk membedakan antara keduanya perlu kita ketahui objek selalu wajib hadir didalam suatu kalimat sedangkan pelengkap tidak selalu hadir didalam kalimat.

2.3. PERAN SEMANTIS UNSUR KALIMATCakupan semantis keterangan lebih luas, yaitu mewakili unsur kalimat atau seluruh kalimat. Keterangan ada yang menyatakan alat, tempat, cara, waktu, kesertaan, atau tujuan. Perhatikan contoh berikut: Dia memotong kue itu dengan garpu. Kami tinggal di Jatinegara. Mereka masuk diam-diam. Beliau meninggal tahun 1970. Dia ke pasar dengan adiknya. Saya belajar supaya lulus Sipenmaru.

c) Peran SemantisSuatu kata dalam konteks kalimat memiliki peran semantis tertentu. Perhatikan contoh-contoh berikut: Farida menunggui adiknya. Pencuri itu lari. Penjahat itu mati. Johan melihat kecelakaan itu. Dari segi peran semantis, Farida pada point (a) adalah pelaku, yakni orang yang melakukan perbuatan menunggui. Adiknya pada kalimat itu adalah sasaran, yakni yang terkena perbuatan yang dilakukan oleh pelaku.Pencuri pada point (b) adalah pelaku, dia melakukan perbuatan lari. Akan tetapi, penjahat pada point (c) adalah bukanlah pelaku karena mati bukanlah perbuatan yang dia lakukan, melainkan suatu peristiwa yang terjadi padanya. Oleh karena itu, meskipun wujud sintaksisnya mirip dengan point (b) penjahat itu pada (c) adalah sasaran. Pada kalimat (d) Johan bukanlah pelaku ataupun sasaran. Ada suatu peristiwa, yakni kecelakaan, dan peristiwa itu menjadi rangsang yang kemudian masuk kebenak dia. Jadi, Johan di sini mengalami peristiwa tersebut. Karena itu, peran semantis Johan adalah pengalaman.

2.4. JENIS KALIMAT Jenis-jenis kalimat tergolong kedalam Sembilan kelompok yaitu: Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan.Biasanya memiliki predikatnya berupa kata kerja berawalan me atau ber. Contoh:Aku menanam bunga.Ibu berjualan bunga.

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.Biasanya memiliki predikat berupa kata kerja berawalan di. Contoh:Aku dimarahi ibu.

Kalimat langsung adalah kalimat yang secara cermat menirukan ucapan orang. Bagian kutipan dalam kalimat langsung dapat berupa kalimat tanya atau kalimat perintah. Biasanya ditandai dengan tanda petik ( .... ) Contoh:Kata ayah,Rajin-rajinlah kamu belajar supaya tercapai cita-citamu!.

Kalimat tidak langsung adalah kalimat yang menceritakan kembali ucapan orang lain. Bagian kutipan pada kalimat langsung berubah menjadi kalimat berita. Contoh:Ayah berkata bahwa aku harus rajin belajar supaya tercapai semua cita- citaku.

Kalimat berita adalah kalimat yang isinya memberitahukan sesuatu.Umumnya mendorong orang untuk memberikan tanggapan.Macam-macam kalimat berita: 1. Kalimat berita kepastian Contoh: Korban gunung merapi mencapai 4.321jiwa.2. Kalimat berita pengingkaran Contoh:Tidak semua orang menyukai perbuatanmu.3. Kalimat berita kesangsian Contoh:Kejadian ini mungkin akan membuatnya trauma.

Kalimat perintah adalah kalimat yang bertujuan memberikan perintah kepada orang lain untuk melakukan sesuatu.Biasanya diakhiri dengan tanda seru (!).Dalam bentuk lisan, kalimat perintah ditandai dengan intonasi tinggi.Macam-macam kalimat perintah: 1. Kalimat perintah biasa, ditandai dengan partikel lah. Contoh:Pergunakanlah helm ketika mengendarai sepeda motor !.2. Kalimat larangan, ditandai dengan penggunaan kata jangan. Contoh:Jangan membuang sampah sembarangan!.3. Kalimat ajakan, ditandai dengan kata mohon, tolong, silahkan. Contoh:Tolong siram bunga dihalaman !.

Kalimat tanya adalah kalimat yang isinya menanyakan sesuatu atau seseorang sehingga diperoleh jawaban tentang suatu masalah.Biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). Secara lisan, kalimat tanya ditandai dengan intonasi yang rendah. Contoh:Siapakah Gayus tambunan itu?.

Kalimat efektif memiliki syarat: 1. Secara tepat mewakili gagasan penulis atau pembicaranya.2. Menimbulkan gambaran yang sama antara penulis dengan pembaca atau pembicara dengan pendengar. Dengan ciri-ciri: 1. Memiliki kesatuan gagasan atau ide pokok 2. Menggunakan kata atau frase imbuhan yang memiliki kesamaan. 3. Tidak menggunakan kata-kata yang tidak perlu. 4. Memberikan penekanan pada bagian-bagian yang penting. Contoh:Kucing itu naik ke atas meja Kata atas tidak perlu digunakan lagi karena kata naik sudah memberi informasi yang cukup bahwa kucing itu sudah pasti naik ke atas sehingga bentuk kalimatnya berubah menjadi:Kucing itu naik ke meja.

Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya terdiri dari inti kalimat atau satu kalimat.Inti kalimat dibentuk oleh subjek dan predikat Jenis-jenis kalimat tunggal:1. Kalimat nominal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata benda. Contoh: Saya siswa kelas VI.2. Kalimat verbal adalah kalimat yang predikatnya berupa kata kerja. Contoh: Adik bernyanyi. Perluasan kalimat tunggal dilakukan dengan menambah unsur baru yang disebut keterangan Dapat berupa keterangan tempat, keterangan cara, maupun keterangan waktu. Contoh: Saya siswa kelas VI di SD Negeri Merdeka. Adik bernyanyi dengan sangat merdu.

III. PENUTUP

KESIMPULAN Didalam setiap kalimat terkandung struktur-struktur kalimat yang penting untuk kita ketahui dan pelajari agar kita mengetahui pola-pola kalimat tersebut.Serta pembagian jenis-jenis kalimat yang beragam harus kita kuasai sebagai mahasiswa.

Didalam makalah ini pun mengajarkan tata cara penulisan mengenai kalimat yang baik dan benar akan bermanfaat penerapanya ketika melakukan penulisan ilmiah.Karena didalam penulisan ilmiah memerlukan tata cara penulisan yang benar-benar sempurna dan dipertanggungjawabkan.

Didalam penulisan kalimat harus jelas penulisan tanda bacanya sehingga tidak mengandung pengertian yang salah bagi pembaca.Disini kita bisa mengetahui letak kesalahan dan sampai dimana kemampuan kita dalam penggunaan kalimat yang benar dan dapat berguna untuk pembelajaran kedepanyanya.

DAFTAR PUSTAKAIswara, Prana D. 2009. TBBI- Beberapa Pengertian Dasar. Melalui http://kd-sumedang.upi.edu/index.php?option=com_content&view=article&id=262:tbbbi-beberapa-pengertian-dasar&catid=61:kapita-selekta-bahasa-indonesia&Itemid=75 [2011/01/07]

NN. 2011. Bahasa Indonesia/Kalimat. Melalui