Makalah Bahasa Indonesia

download Makalah Bahasa Indonesia

of 24

description

makalah bahasa indonesia

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

MAKALAH BAHASA INDONESIA PENULISAN KATA

MAKALAH BAHASA INDONESIAPENULISAN KATADisusun Oleh:Vivi NurrohmaIntan Niawati FajrinIndah Ayu SetioriniAulia Zahratul HusnaPengertian KataKata atau ayat merupakan suatu unit terkecil dari suatu bahasayang mengandung arti dari satu satu atau lebih morfem. Kata dalam bahasa melayu dan indonesia diambil dari bahasa Sansekerta yaitu katha.Penulisan KataKata DasarKata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.Contoh: Buku itu sangat tebal Kantor pajak penuh sesak Ibu percaya bahwa engkau tau

Kata Turunan1. A. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan bentuk dasarnya.Contoh : berjalan dipermainkan gemetar kemauan lukisan menengok petaniB.Imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung jika ditambahkan pada bentuk singkatan atau kata dasar yang bukan Bahasa Indonesia.Contoh : mem-PHK-kan di-PTUN-kan di-upgrade me-recall

2. Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya.Contoh : bertepuk tangan garis bawahi menganak sungai sebar luaskan

63. Jika bentuk dasar yang berupa gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan, unsure gabungan kata itu ditulis serangkai.Contoh : dilipatgandakan menyebarluaskan4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkaian.Contoh : adipati Aerodinamika antarkota anumerta audiogram

8Bentuk UlangA. Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung.Contoh : Kupu-kupu Buku-buku Hati-hatiB. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang.Contoh : Memata-matai Dibesar-besarkan

Gabungan KataGabungan kata yang lazin disebut katamajemuk, termasuk istilah khusus, unsurunsurnya ditulis terpisah.Contoh : Duta besar Kambing hitam Meja tulisB. Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yangmungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur yang bersangkutan.Contoh : Anak-istri Alianak istri-Ali Ibu-bapak kamiibu bapak-kamiC. Gabungan kata berikut ditulis serangkai.Contoh : Matahari Bilamana AcapkaliSuku Kata1. Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan sebagai berikut. Jika di tengah kata ada huruf vocal yang berurutan,pemenggalannya dilakukan diantara kedua huruf vocal itu.Contoh :Bu-ahMa-inSa-atb. Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal.Contoh : Pan-daiAu-laAm-boic. Jika di tengah kata dasar ada huruf konsonandiantara dua huruh vocal, pemenggalannya dilakukansebelum hurugf konsonan itu.Contoh :La-wanKe-nyangDe-ngand. Di tengah kata dasar ada dua huruf konsonanyangberurutan, pemenggalannya dilakukan diantaradua huruf konsonan itu.Contoh :Ap-rilMan-diSwas-ta

e. Di tengah kata dasar ada tiga hurufkonsonan atau lebih yang masing-masingmelambangkan satu bunyi pemenggalannyadilakukan diantara huruf konsonan yangpertama dan yang kedua.Contoh :Ul-traIn-fra

2. Pemenggaan kata dengan awalan, akhiran, atau partikel dilakukan diantara bentuk dasar dan imbuhan atau partikel itu.Contoh : di-ambil per-buat3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsure atau lebih dan salah satu unsurnya itu dapat bergabung dengan unsure lain, pemenggalannya dilakukan diantara unsure-unsur itu. Tiap-tiap unsur gabungan itu dipenggal seperti pada kata dasar.Contoh : Foto-kopifo-to-ko-piBio-databi-o-da-ta

Kata depan di,ke,dan dariKata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada.Contoh :bermalam sajalah di sini.Ke mana saja ia selama ini?Ia datang dari surabaya kemarin

Partikel1. Paratikel lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Contoh : Bacalah buku itu baik-baik.2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya. Contoh : Apa pun yang dimakannya, ia tetap kurus.3. Partikel per yang berarti mulai, demi, dan tiap ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.Contoh: per 1 April.

Singkatan dan angkronim1. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Singkatan nama orang orang, nama gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik. Contoh : A.S. Kramawijayab. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital dan tidak diikuti dengan tanda titik. Contoh : DPR

c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik.Contoh : dll.d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Contoh: Cu, TNT, Rp

2. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata ditulis seluruhnya dengan huruf kapital. Contoh : ABRI, LAN, IKIPb. Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital Contoh: Akabri, Bappenasc. Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Contoh: pemilu, radar, rapim

Angka dan Bilangan Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab: 0, 1, 2 Angka Romawi: I, IIAngka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, berat, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya: 0,5 sentimeter, 100 yenAngka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15Angka digunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252Penulisan lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut.a. Bilangan utuh. Misalnya: dua puluh dua, dua ratus dua puluh duab. Bilangan pecahan. Misalnya: seperenam belas, tiga dua pertigaPenulisan lambang bilangan tingkat dapat dilakukan dengan cara yang berikut. Misalnya: Paku Buwono X, Bab II, Tingkat V, Abad ke-20Penulisan lambang bilangan yang mendapat akhiran an mengikuti cara yang berikut. Misalnya: tahun 50-an, uang 5000-an8. Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf kecuali jika beberapa lambang bilagan dipakai secara berurutan, seperti dalam perincian dan pemaparan. Misalnya: Amir menonton drama itu sampai tiga kali.9. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, sesunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya: Pak Darmo mengundang 250 orang tamu.10. Angka yang menunjukkan bilangan utuh yang besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca. Misalnya: Perusahaan itu baru saja mendapat pinaman 250 juta rupiah.11. Bilangan tidak perlu ditulis dengan angka dan huruf sekaligus dalam teks kecuali di dalam dokumen resmi seperti akta dan kuitansi. Misalnya: Kantor kami memunyai dua puluh orang pegawai.12. Jika bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf, penulisannya harus tepat. Misalnya: Saya lampirkan tanda uang sebesar Rp 999,75 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan dan tujuh puluh lima perseratus rupiah).

Kata si dan sangKata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: sangkancil sangat marah kepada monyet itu. surat itu dikirim oleh si pengirimnya.

Kata Ganti ku-,kau-,-ku,-mu,dan nyaKata ganti ku- dan kau- ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya ;-ku, -mu,dan nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.Contoh : Buku ini boleh kaubacaBukuku , bukumu,dan bukunya tersimpan di perpustakaan