Makalah Bahasa Indonesia

30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian suatu negara, terdapat beberapa masalah yang selalu di hadapi suatu negara baik negara maju maupun negara berkembang, yaitu masalah pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah pengangguran dan kemiskinan, masalah inflasi dan masalah dalam neraca pembayaran dan perdagangan (Sukirno,2006:9). Dalam makalah ini akan di bahas mengenai hubungan antara kemiskinan dan pengangguran terhadap pertumbuhan perekonomian Indonesia 2010. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang oleh karena itu banyak masalah yang di hadapi oleh Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, yaitu pengangguran, kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi. Pengangguran merupakan salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia akibat dari pengangguran juga bisa terhadap kemiskinan dan juga pertumbuhan ekonomi. 1

description

Makalah

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

Page 1: Makalah Bahasa Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam perekonomian suatu negara, terdapat beberapa masalah yang selalu di

hadapi suatu negara baik negara maju maupun negara berkembang, yaitu masalah

pertumbuhan ekonomi, masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi, masalah

pengangguran dan kemiskinan, masalah inflasi dan masalah dalam neraca

pembayaran dan perdagangan (Sukirno,2006:9). Dalam makalah ini akan di bahas

mengenai hubungan antara kemiskinan dan pengangguran terhadap pertumbuhan

perekonomian Indonesia 2010.

Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang oleh karena

itu banyak masalah yang di hadapi oleh Indonesia sebagai salah satu negara

berkembang, yaitu pengangguran, kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

Pengangguran merupakan salah satu masalah yang cukup besar di Indonesia akibat

dari pengangguran juga bisa terhadap kemiskinan dan juga pertumbuhan ekonomi.

Pengganguran sering terjadi karena sedikitnya lapangan kerja di bandingkan dengan

pencari kerja. Faktor utama yang menimbulkan pengangguran adalah kekurangan

pengeluaran agregat. Akibat dari pengangguran adalah tingkat pendapatan

masyarakat menjadi kecil yang dapat menyebabkan seseorang di golongkan miskin

dan juga dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Jika pengangguran terlalu

banyak maka maka ini akan dapat menggangu jalanya perekonomian suatu negara

karena itu pemerintah dituntut untuk selalu membuka usaha baru atau

1

Page 2: Makalah Bahasa Indonesia

memperbaharui lapangan kerja yang ada dan masyarakat juga di tuntut untuk mampu

membuat lapangan pekerjaan.

Dampak dari pengangguran tadi bisa juga menyebabkan tingkat kemiskinan

suatu negara menjadi lebih banyak kalau tingkat penganggurannya tinggi, ini

disebabkan karena jika tingkat pengangguran tinggi maka masyarakat akan

mengurangi konsumsi jika masyarakat banyak mengurangi konsumsinya maka

kemiskinana akan meningkat. Kemiskinan kadang menjadi tolak ukur apakah suatu

negara berhasil mengayomi rakyatnya atau tidak. Semakin banyak orang miskin

dalam suatu negara maka negara tersebut belum bisa dikatakan sebagai negara maju.

Seperti yang kita ketahui bahwa kemiskinan merupakan masalah utama dalam

perekonomian Indonesia yang sulit untuk diatasi. Menurut data BPS pada bulan

Maret 2010, bahwa angka kemiskinan mencapai 13,33% atau sebanyaj 31,02 juta

orang di bandingkan dengan Maret 2009 jumlah penduduk miskin berkurang 1,51

juta jiwa. Sedangkan pengangguran di Indonesia pada tahun 2010 menunjukan

adanya sedikir perbaikan yang digambarkan dengan adanya peningkatan kelompok

penduduk yang bekerja serta penurunan tingkat pengangguran. Sedangkan

pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010 menunjukan adanya peningkatan dari tahun

sebelumnya. (BPS)

Makalah ini memiliki manfaat bagi mahasiswa yang sedang mempelajari

ekonomi untuk mengetahui masalah utama yang muncuk dalam perekonomian

Indonesia. Makalah ini berbeda dengan makalah yang lain juga karena makalah ini

menyinggung mengenai masalah pengangguran dan kemiskinan yang sering kali

dhadapi oleh suatu negara dalam melihat pertumbuhan ekonomi, makalah ini khusus

2

Page 3: Makalah Bahasa Indonesia

mengangkat masalah pengangguran dan kemiskinan di Indonesia tahun 2010 dan

juga melihat apakah terdapat hubungannya dengan pertumbuhan ekonomi.

Makalah ini penulis akan membahas mengenai hubungan pengangguran dan

kemiskinan dengan pertumbuhan ekonomi di Indonesia 2010. Masalah utama

perekonomian Indonesia akibat dari pengangguran dan kemiskinan yang berdampak

pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dan yang terakhir adalah bagaimana solusi

pemerintah atas masalah tersebut dan dampak positif jika masalah tersebut dapat

diatasi.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah utama yang dihadapi perekonomian di Indonesia cukup banyak dan

sulit untuk diatasi. Berdasarkan topik tentang “hubungan antara kemiskinan dan

pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di indonesia 2010”, beberapa hal

yang perlu diungkapkan dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apa yang dimaksud dengan pengangguran, kemiskinan dan pertumbuhan

ekonomi?

2. Mengapa terjadi pengangguran dan kemiskinan di Indonesia ?

3. Seberapa besar tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia 2010 ?

4. Seberapa jauh dampak yang ditimbulkan dengan adanya pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia ?

5. Bagaimana dampak pengangguran dan kemiskinan terhadap pertumbuhan

ekonomi 2010 ?

3

Page 4: Makalah Bahasa Indonesia

6. Kebijakn pemerintah apa yang di buat untuk mengurangi pengangguran dan

kemiskinan di Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Bekenaan dengan permasalahan 1.2 di atas, tujuan penelitian tentang

“hubungan antara kemiskinan dan pengangguran terhadap pertumbuhan ekonomi di

indonesia 2010” adalah

1. ingin menjelaskan masalah perekonomia Indonesia yaitu pengangguran,

kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi.

2. ingin mengetahui apa penyebab terjadinya pengangguran dan kemiskinan.

3. Ingin mengetahui seberapa besar tingkat pengangguran dan kemiskinan di

Indonesia 2010.

4. Ingin menggambarkan seberapa jauh dampak yang di timbulkan karena

pengangguran dan kemiskinan di Indonesia 2010.

5. Ingin menggambarkan apa saja dampak pengangguran dan kemiskinan

terhadap pertumbuhan Indonesia 2010.

6. Ingin mengetahui kebijakan apa saja yang di buat pemerintah untuk

mengurangi kemiskinan dan pengangguran Indonesia dan juga untuk

membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia bergerak naik dari tahun

sebelumya.

4

Page 5: Makalah Bahasa Indonesia

1.4 Kerangka Teori

Pengangguran adalah suatu keadaan di mana seseorang yang tergolong dalam

angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya

(Sukirno, 2006:13). Pengangguran dibedakan kedalam dua golongan yaitu,

pengangguran berdasarkan sumber/penyebab yang mewujudkan pengangguran

tersebut dan pengangguran berdasarkan cirri penganggurannya. Jenis pengangguran

berdasarkan penyebabnya di bagi ke dalam empat jenis, yaitu pengangguran normal

atau friksional, pengangguran siklikal, penganggura structural dan pengangguran

teknologi. Pengangguran normal atau friksional adalah para penganggur yang tidak

ada pekerjaan bukan karena tidak dapat memperoleh kerja tetapi karena sedang

mencari kerja lain yang lebih baik, seperti seseorang yang meninggalkan pekerjaan

lamanya karena ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi atau yang lebih sesuai

dengan keahliannya, dalam proses mencari kerja baru yang sementara inilah

seseorang disebut penganggur. Pengangguran siklikal adalah kemerosotan permintaan

agregat yang mengakibatkan perusahaan-perusaahn mengurangi pekerjanya atau

menutup perusahaannya, maka dapat menyebabkan pengangguran bertambah.

Pengangguran struktural adalah kemerosotan yang ditimbulkan oleh beberapa faktor

seperti: wujud barang baru yang lebih baik, kemajuan teknolgi mengurangi

permintaan barang tersebut, biaya penegeluaran sudah sangat tinggi dan tidak mampu

bersaing dan ekspor produksi industri sangat menurun karena persaingan serius

dengan negara-negara lain yang menyebabkan kegiatan produksi dalam industry

menurun dan sebagian pekerja terpaksa diberhentikan dan menjadi penganggur.

Pengangguran teknologi adalah pengangguran yang ditibumbulkan oleh penggunaan

5

Page 6: Makalah Bahasa Indonesia

mesin dan kemajuan teknologi, seperti penggatian penggunaan robot dalam industry

yang menggantikan manusia. Pengangguran terjadi apabila orang-orang yang bekerja

di pabrik perusahaan-perusahaan dan sebgaiannya yang sesungguhnya masih tetap

ingin bekerja. Akan tetapi karena keadaan pasaran lesu dan keuntungan merosot

bahkan mengalami kerugian atau bangkrut maka terpaksa banyak buruh atau pekerja

dilepas. Buruh-buruh inilah yang dimaksud dengan pengangguran (Soetrisno,

1992:62).

Kemiskinan di bagi menjadi dua, yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan

relatif. kemiskinan absolut adalah derajat dari kemiskinan dibawah, di mana

kebutuhan-kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak terpenuhi, sedangkan

kemiskinan relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi

pendapatan yang biasanya dapat di definisikan didalama kaitannyadenngan tngkat

rata-rata dan distribusi yang dimaksud (Tambunan, 2003:84). Untuk mengukur

kemiskinan BPS menggunakan konsep garis kemiskinan, garis kemiskinan makanan

dan garis kemiskinan non makanan. Garis kemiskinan merupakan penjumlahan dari

garis kemiskinan makanan dan garis kemiskinan non makanan. Penduduk yang

memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah garis kemiskinan

dikategorika sebagai penduduk miskin. Garis kemiskinan makanan (GKM)

merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disertakan dengan

2100 kilokalori perkapita perhari. Garis kemiskinan non makanan (GKNM) adalah

kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Selain itu

konsep presentase penduduk miskin atau Head Count Index (HCI-Po), adalah

persenatse penduduk yang berada dibawah garis kemiskinan (GK). Indeks kedalaman

6

Page 7: Makalah Bahasa Indonesia

kemiskinan (Proverty Gap Index-P1), merupakan ukuran rata-rata kesenjangan

pengeluaran masing-masng penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin

tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata penegeluaran penduduk dari garis

kemiskinan. Indeks keparahan kemiskinan (Proverty Severity Index-P2) memberikan

gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin

tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran dianatara penduduk

miskin.

Dalam bukunya The Affluent Society, John Kenneth Galbraith (1984) melihat

kemiskinan terdiri dari tiga macam, yakni kemiskinan umum, kemiskinan kepulauan

dan kemiskinana kasus. Pakar ekonomi lainnya melihat secara global, yakni

kemiskinan massal/kolekitf, kemiskinan musiman (cyclical) dan kemiskinan individu.

Kemiskinan, menurut Sharp et al., dapat disebabkan oleh ketidaksamaan pola

kepemilikan sumber daya, perbedaan kualitas sumber daya manusia dan disebabkan

oleh perbedaan akses dalam modal.

Jika dilihat dari masalah utama perekonomian, Sukirno(2006:9) menyatakan

bahwa pertumbuhan ekonomi dapat didefiniskan sebagai perkembangan kegiatan

dalam perekonomian yang menyebakan barang dan jasa yang diproduksikan dalam

masyarakat bertambah. Pembangunan ekonomi adalah usaha-usaha untuk

meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang sering kali dengan pendapatan riil

perkapita (Suparmoko, 1997).

7

Page 8: Makalah Bahasa Indonesia

1.5 Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan sebagai acuan adalah BPS (Badan Pusat

Statistik), buku-buku teks bertema ekonomi, dan internet.

1.6 Metode dan Teknik

Dengan mengacu pada topik yang saya angkat pada makalah ini, metode

penelitian yang saya gunakan adalah metode bukan penelitian lapangan, yaitu

metode penelitian kepustakaan.

1.7 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN. Pada bagian ini berisi tentang latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka teori, sumber data, metode dan teknik

penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN/MASALAH. Pada bagian ini berisi tentang sebab-

sebab terjadinya pengangguran dan kemiskinan, tingkat pengangguran dan

kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia 2010, dampak yang

ditimbulkan dari pengangguran dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi

Indonesia 2010, dan kebiajakan pemerintah untuk mengurangi pengangguran dan

kemiskinan.

BAB III SIMPULAN dan SARAN. Pada bagian ini disampaikan simpulan

dan saran.

8

Page 9: Makalah Bahasa Indonesia

BAB II

PEMBAHASAN / MASALAH

2.1 Sebab-Sebab Terjadinya Penggangguran dan Kemiskinan

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Amir Amri (2007) bahwa

peningkatan angkatan kerja di Indonesia tidak di barengi dengan perluasan lapangan

kerja, sehingga tingkat pengangguran pun bertambah seiring penambahan angkatan

kerja. Sebab-sebab terjadi pengangguran terutama disebabkan oleh beberapa hal:

a. Angkatan kerja yang terus meningkat jumlah dan pertumbuhan

kesempatan kerja tidak seimbang dengan pertumbuhan angkatan kerja.

b. Angkatan kerja yang sedang mencari kerja tidak dapat memenuhi

persyaratan-persyaratan yang diminta didunia kerja.

c. Kurangnya media atau penyalur yang mempertemukan angkatan kerja

dengan kesempatan kerja.

Pada umumnya sebab-sebab terjadnya kemiskinan di Indonesia sebagai

berikut:

a. Laju pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan sensus penduduk 2010,

jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6 juta jiwa atau

bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya setiap tahun

selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah 3,25 juta

jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap bulannya

penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau sebesar

0,27 juta jiwa. Meningkatnya jumlah penduduk membuat Indonesia

9

Page 10: Makalah Bahasa Indonesia

semakin terpuruk dengan keadaan ekonomi yang belum mapan.

Jumlah penduduk yang bekerja tidak sebanding dengan jumlah beban

ketergantungan. Penghasilan yang minim ditambah dengan banyak

beban ketergantunganyang harus ditanggung yang membuat penduduk

hidup di bawah garis kemiskinan.

b. Angkatan kerja, penduduk yang bekerja dan pengangguran. Semakin

banyak orang yang tidak bekerja membuat kemiskinan meningkat.

c. Distribusi pendapatan dan pemerataan pembangunan. Distribusi

pendapatan nasional mencerminkan merata atau timpangnya

pembagian hasil pembangunan suatu negara di kalangan penduduknya.

Ketimpangan dan ketidakmerataan distribusi dinyatakan parah apabila

40% penduduk berpendapatan rendah menikmati kurang dari 12%

pendapatan nasional. Ketidak merataan dianggap sedang atau moderat

bila 40% penduduk berpendapatan rendah menikmati 12%-17%

penadapatan nasional, sedangkan jika 40% penduduk miskin

menikmati lebih dari 17% pendapatan nasional maka ketimpangan

atau kesenjangan dikaatakan lunak, distribusi pendapatan nasional

dikatakan cukup merata. (Dumairy, 1996)

d. Tingkat pendidikan yang rendah. Rendahnya kualitas pendidikan juga

merupakan salah satu penyebab kemiskinan suatu negara.

e. Kurangnya perhatian dari pemerintah. Pemerintah yang kurang peka

terhadap laju pertumbuhan masyarakat miskin di Indonesia juga

merupakan penyebab kemiskinan. Pemerintah tidak dapat memutuskan

10

Page 11: Makalah Bahasa Indonesia

kebijakan yang mampu mengendalikan tingkat kemiskinan di

Indonesia.

2.2 Tingkat Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan III-2010 tumbuh 5,8 persen.

Produk Domestik Bruto (PDB) indonesia pada Triwulan III-2010 meningkat sebesar

3,5 persen terhadap triwulan II-2010. Peningkatan terjadi di semua sector ekonomi

dengan pertumbuhan tertinggi di sektor pertanian 6,0 persen dan terndah di sektor

listrik, gas dan air bersih yaitu 0,1 persen. Bila dibandingkan dengan triwulan yang

sama tahun 2009 (y-on-y), PDB Indonesia Triwulan III-2010 tumbuh 5,8 persen

dimana semua sektor tumbuh positif dan yang tertinggi di sektor pengangkutan dan

komunikasi tumbuh sebesar 13,3 persen. Dari sisi penggunaan, pertumbuhan

Triwulan III-2010 terhadap triwulan sebelumnya didorong oleh kenaikan konsumsi

pemerintah yang tumbuh sebesar 12,6 persen, pembentukan modal tetap bruto

(PMTB) sebesar 7,0 persen, ekspor sebesar 6,0 persen dan konsumsi rumah tangga

sebesar 2,0 persen, sementara impor tumbuh 2,2 persen dibandingkan triwulan

sebelumnya. Pertumbuhan PDB penggunaan Triwulan III-2010 dibandingkan dengan

triwulan yang ama tahun 2009 (5,8 persen) ditopang oleh pertumbuhan PMTB

sebesar 8,9 persen, komsumsi rumah tangga sebesar 5,2 persen, konsumsi pemerintah

sebesar 3,0 persen dan ekspor 11,3 persen. Sedangkan impor juga tumbuh 11,0 persen

di bandingkan triwulan yang sama tahun 2009.

11

Page 12: Makalah Bahasa Indonesia

Tabel 1

Laju Pertumbuhan PDB Menurut Penggunaan

(persen)

Jenis Penggunaan

Triw III-2010

Terhadap Triw I-2010

Triw III-2010

Terhadap Triw II-

2010

Triw III-2010

Terhadap Triw III-

2010

Triw III-2010 Terhadap Triw I s/d III-2009

Sumber Pertumbuhan

y-on-y

1. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tanga 1,2 2,0 5,2 4,7 2,92. Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 23,6 12,6 3,0 (_4,6) 0,33. Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) 2,2 7,0 8,9 8,2 2,14. Ekspor Barang dan Jasa 2,6 6,0 11,3 15,0 4,95. Dikurangi Impor Barang dan Jasa 5,7 2,2 11,0 17,0 3,6

PDB 2,8 3,5 5,8 5,9 5,8Sumber: BPS

Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada Maret 2010 sebesar 31,02 juta

orang (13,33 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2009 yang

berjumlah 32,53 juta (14,15 persen). Berarti jumlah penduduk miskin berkurang 1,51

juta jiwa.

Persentase penduduk miskin antara daerah perkotaan turun lebih besar

daripada daerah pedesaan. Selama periode Maret 2009-Maret 2010. Pada Maret 2009,

sebagian besar (63,38 persen) penduduk miskin berada di daerah pedesaan begitu juga

pada Maret 2010. Yaitu sebesar 62,23 persen.

Penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin selama periode Maret

2009-Maret 2010 nampaknya berkaitan dengan faktor-faktor sebagai berikut:

a. Selama periode Maret 2009-Maret2010 inflasi umum relatif rendah

yaitu sebesar 3,43 persen.

12

Page 13: Makalah Bahasa Indonesia

b. Rata-rata upah harian buruh tani dan buruh bangunan masing-masing

naik sebesar 3,27 persen dan 3,86 persen selama periode maret 2009-

Maret 2010.

c. Produksi padi tahun 2010 (hasil Angka Ramalan/ARAM II) mencapai

65,15 juta ton CKG, naik sekitar 1,17 persen dari produksi padi tahun

2009 yang sebesar 64,40 jutan ton CKG.

d. Sebagian besar penduduk miskin (64,65 persen pada tahun 2009)

bekerja di sektor pertanian. NTP (Nilai Tukar Petani) naik 2,45 persen

dari 98,78 persen pada Maret 2009 menjadi 101,20 pada maret 2010.

e. Perekonomian Indonesia Triwulan I 2010 tumbuh sekitar 5,57 persen

terhadap Triwulan I 2009, sedangkan pengeluaran konsumsi rumah

tangga meningkat sebesar 3,9 pesen pada periode yang sama.

Tabel 2

Garis Kemiskinan, Jumlah dan Persenatse Penduduk Miskin di Indonesia

Menurut Daerah, Maret 2009- Maret 2010

Daerah/Tahun

Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bln) Jumlah Penduduk

Miskin (Juta)

Persentase Penduduk

MiskinMakanan Bukan Makanan Total

Perkotaan          Maret 2009 155909 66214 222123 11,91 10,72maret 2010 163077 69912 232989 11,1 9,87

Pedesaan          Maret 2009 139331 40503 179835 20,62 17,35maret 2010 148939 43415 192354 19,93 16,56

Kota+Desa          Maret 2009 147339 52923 200262 32,53 14,15maret 2010 155615 56111 211726 31,02 13,33

13

Page 14: Makalah Bahasa Indonesia

Sumber: BPS

Jumlah pengangguran pada agustus 2010 mencapai 8,3 juta orang atau 7,14

persen dari total angkatan kerja. Secara umum tingkat pengangguran terbuka (TPT)

cenderung menurun, dimana TPT Agustus 2010 sebesar 7,14 persen turun dari TPT

Febuari 2010 sebesar 7,41 persen dan TPT Agustus 2009 sebesar 7,87 persen.

Jika dibandingkan keadaan Febuari 2010 TPT pada hampir semua tingkat

pendidikan cenderung turun, kecuali TPT untuk tingkat pendidikan SD kebawah yang

mengalami kenaikan sebesar 0,10 persen. Pada semester ini, TPT untuk pendidikan

Diploma dan Sarjana masih tetap mendominasi, yaitu masing-masing sebesar 12,78

persen dan 11,92 persen.

Tabel 3

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2008-2010

(persen)

Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan2008 2009 2010

Agustus Febuari Agustus Febuari AgustusSd Ke Bawah 4,57 4,51 3,78 3,71 3,81Sekolah Menengah Pertama 9,39 9,38 8,37 7,55 7,45Sekolah Menengah Atas 14,31 12,36 14,50 11,90 11,90Sekolah Menengah Kejuruan 17,26 15,69 14,59 13,81 11,87Diploma I/II/III 11,21 15,38 13,66 15,71 12,78Universitas 12,59 12,94 13,08 14,24 11,92Jumlah 8,39 8,14 7,87 7,41 7,14

Sumber: BPS

14

Page 15: Makalah Bahasa Indonesia

2.3 Dampak Yang Ditimbulkan Dari Pengangguran dan Kemiskinan Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi

Apabila pengangguran dibiarkan tentu akan banyak dampak negatif terhadap

kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi akan menyebabkan

tingkat kemakmuran menjadi rendah, bahkan dapat membahayakan stabilitas negara.

Ada beberapa dampak yang akan ditimbulkan oleh pengangguran diantaranya:

a. terjadinya bahaya kelaparan yang akan menyebabkan kemiskinan

meningkat,

b. tingkat pertumbuhan ekonomi rendah,

c. pendapatan perkapita masyarakat rendah,

d. angka krimnalitas meningkat.

Dampak yang ditibulkan juga hampir sama dengan pengangguran banyak

seklai dampak yang ditimbulkan karena kemiskinan seperti, pertama karena seorang

menjadi pengangguran maka pendapatan seseorang menjadi berkurang jika

pendapatannya berkurang dan sudah tidak mmapu membiayai hidupnya maka

seseorang itu tergolong miskin. Kedua, kemiskinan juga berdampak pada

kriminalitas atau pemicu konflik yang sering terjadi di Indonesia. Ketiga,

pendidikan. Tingkat penduduk yang putus sekolah menjadi meningkat karena

mereka tidak mapu membiayai sekolah dan ini dapat menyebabkan seseorang tidak

mampu bersaing di dunia kerja. Keempat, kesehatan. Semakin banyak orang miskin

yang tidak mampu untuk berobat karena biaya pengobatan mahal.

15

Page 16: Makalah Bahasa Indonesia

2.4 Kebijakan Pemerintah Untuk Mengurangi Pengangguran dan Kemiskinan

Pengangguran dan kemiskinan jika dibiarkan akan menyebabkan keadaan

ekonomi Indonesia menjadi tidak baik bahkan dapat menyebabkan ekonomi tumbuh

negatf. Jadi pemerintah harus mengambil kebijakan untuk mengurangi pengangguran

dan kemiskinan agar tidak menganggu stabilitas ekonomi. Banyak hal yang dapat

dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah pengangguran.

Pertama, menjaga stabilitas politik dan ekonomi. Keadaan politik dan ekonomi

yang stabil harus terus mempertahankan agar dunia usaha baik pengusaha dalam dan

luar negeri merasa nyaman dalam menjalankan usahanya. Lebih memperbanyak

dunia usaha (sektor riil) yang akan menyerap pengangguran yang ada.

Kedua, meningkatkan kemampuan kerja. Pengangguran di Indonesia salah

satunya disebabkan karena kurangnya skill yang dimiliki oleh para pencari kerja.

Untuk hal ini pemerintah perlu memperhatikan kualitas pendidikan dan pelatihan

yang baik agar tetap bisa bersaing di dunia kerja.

Sedangkan kemiskinan merupakan masalah kompleks yang tidak mudah

diatasi. Untuk itu pemerintah perlu membuat kebijakan untuk mengurangi kemiskinan

di Indonesia, antara lain:

Pertama, membangun sumber daya manusia. Perbaikan terhadap pelayanan

sosial seperti pendidikan, kesehatan dan gizi agar kehidupan masyarakt menjadi lebih

sehjahtera dan mengurangi kemiskinan.

Kedua, mengatur inflasi. Pemerintah harus membuat kebijakan untuk mengatur

laju inflasi di Indonesia agar tidak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, jika inflasi

meningkat maka akan menyebabkan penduduk miskin bertambah. Banyak cara

16

Page 17: Makalah Bahasa Indonesia

mengatasi inflasi yang terlalu tinggi yaitu dengan cara menaikan cash ratio, politik

pasar terbuka, menaikan tingkat bunga, penurunan pengeluaran pemerintah, menaikan

pajak dan mengadakan pinjaman pemerintah.

Ketiga, peranan lembaga swadya masyarakat (LSM). Peranan LSM juga

sangata penting dalam mengurangi kemiskinan yaitu dengan cara

mengimplementasikan program pengurangan kemiskinan karena flexibilitas dan

pengetahuan tetntang komunitas yang dibina, LSM juga dapat menjangkau golongan

miskin secar lebih efektif.

17

Page 18: Makalah Bahasa Indonesia

BAB III

SIMPULAN DAN SARAN

3.1 Simpulan

Dari sekian banyak masalah yang telah diuraikan bahwa ternyata terjadi

hubungan anatara pengangguran dan kemiskinan terhadap pertumbuuhan ekonomi

Indonesia. Banyak sekali masalah yang menjadi faktor-faktor penyebab

pengangguran dan kemiskinan terhadap pertumbuhan ekonomi. Pemerintah di tuntut

harus bisa menutaskan masalah pengangguran dan kemiskinan agar pertumbuhan di

Indonesia menjadi lebih postif. Negara yang ingin mengembangkan negaranya harus

membangun perekonomian yang dapat meningkatkan standar hidup masyarakatnya

yang diukur dari kenaikan penghasilan riil perkapita. Indonesia sebagai negara

berkembang banya sekali yang harus dibenahi agar dapat menjadi negara maju yaitu

meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, keahlian agar tidak banyak

pengangguran yang menghambat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

3.2 Saran

Penulis menyarankan agar perumbuhan ekonomi Indonesia tetap berkembang

dengan baik atau tumbuh positif maka pemerintah harus membuat prioritas utama.

pemerintah harus membuat kebijakan yang mampu meningkatakan pertumbuhan

ekonomi dan menurunkan angka kemiskinan. Pemerintah juga harus lebih

berkonsentrasi kepada aspek riil mengenai kemiskinan dan pengangguran serta mutu

pedidikan, bukan hanya berfokus pada masalah politik dan perebutan kekuasaan

demi kepentingan pribadi ataupun golongan.

18

Page 19: Makalah Bahasa Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Amri Amir. 2007. “Pengaruh Inflasi dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengangguran di Indonesia”. Jurnal Inflasi dan Pengangguran Vol.1 no.1, 2007, Jambi.

Dumairy. 1996. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga

Galbraith, John Kenneth. 1984. The Affluent Society. Boston : Houghton Mifflin. USA.

M, Suparmoko. 1997. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan edisi ketiga. Yogyakarta: BPFE

Mankiw,N. George. 2000. Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Erlangga.

Mankiw,N. George. 2006. Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.

P.H, Soetrisno. 1992. Kapita Selekta Ekonomi Indonesia Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Andi

Sadono,Sukirno. 2006. Teori Pengantar Ekonomi Edisi 3. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tulus T.H, Tambunan. 2009. Perekonomian Indonesia. Bogor. Ghalia Indonesia.

http://andippkd.blogspot.com/2012/05/sebab-sebab-terjadinya-pengangguran.html/02/12/2012

http://viepanda.student.umm.ac.id/2010/02/05/21/

Badan Pusat Statistik, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, diakses 02 Desember 2012 (http://www.bps.go.id/brs_file/pdb-05nov10.pdf)

Badan Pusat Statistik, Profil Kemiskinana di Indonesia Maret 2010, diakses 02 Desember 2012 (http://www.bps.go.id/brs_file/kemiskinan-01jul10.pdf)

Badan Pusat Statistik, Keadaan Ketenagkejaan di Indonesia Austus 2010, diakses 02 Desember 2012 ( http://www.bps.go.id/brs_file/naker-01des10.pdf)

19