Makalah Bahasa Indonesia

23
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya lah kami masih dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran” , sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun terhadap materi dan penyajian makalah ini. Makalah ini disusun sebagai sarana mahasiswa untuk belajar Mengembangkan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, makalah ini merupakan sarana untuk mengembangkan opini mahasiswa mengenai Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran. Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa. Gorontalo, 6 Oktober 2012 Penulis Kelompok III

description

BIND

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena kehendak-Nya lah kami masih dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Pengertian Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran , sebagai tugas mata kuliah Pengembangan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kritik dan masukan yang membangun terhadap materi dan penyajian makalah ini. Makalah ini disusun sebagai sarana mahasiswa untuk belajar Mengembangkan Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD, makalah ini merupakan sarana untuk mengembangkan opini mahasiswa mengenai Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran. Kami menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kami senantiasa mengharapkan masukan atau kritik demi penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah ini bisa turut andil dalam mencerdaskan generasi muda bangsa.

Gorontalo, 6 Oktober 2012Penulis

Kelompok III

DAFTAR ISIKATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I PENDAHULUAN11.1 Latar Belakang11.2 Rumusan Masalah21.3 Tujuan Penulisan2BAB II PEMBAHASAN

BAB III PENUTUP3.1 KESIMPULAN133.2 SARAN13DAFTAR PUSTAKA

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global. Peningkatan sumber daya manusia ini juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan yang merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan pendidikan tersebut harus sesuai dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat menerima pelajaran dengan baik. Proses pengajaran akan lebih hidup dan menjalin kerjasama diantara siswa, maka proses pembelajaran dengan paradigma lama harus diubah dengan paradigma baru yang dapat meningkatkan kreativitas siswa dalam berpikir, arah pembelajaran yang lebih kompleks tidak hanya satu arah sehingga proses belajar mengajar akan dapat meningkatkan kerjasama diantara siswa dengan guru dan siswa dengan siswa, maka dengan demikian siswa yang kurang akan dibantu oleh siswa yang lebih pintar sehingga proses pembelajaran lebih hidup dan hasilnya lebih baik. Dalam kegiatan pembelajaran tidak terlepas dari berbagai variabel pokok yang saling berkaitan yaitu kurikulum, guru/pendidik, pembelajaran, peserta. Dimana semua komponen ini bertujuan untuk kepentingan peserta. Berdasarkan hal tersebut pendidik dituntut harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar dengan menyenangkan. Hal ini dilatar belakangi bahwa peserta didik bukan hanya sebagai objek tetapi juga merupakan subjek dalam pembelajaran. Peserta didik harus disiapkan sejak awal untuk mampu bersosialisasi dengan lingkungannya sehingga berbagai jenis pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik. Berdasarkan pandangan diatas, maka permasalahan yang muncul adalah bagaimana upaya guru untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan pendekatan yang tepat. Salah satu solusinya yaitu dengan mengembangkan suatu pendekatan pembelajaran yang membuat siswa lebih senang dan lebih termotivasi untuk belajar. Beberapa pendekatan pembelajaran yang dianggap efisien adalah pendekatan pembelajaran komunikatif, pendekatan pembelajaran kontekstual, dan pendekatan pembelajaran humanistik. Pada makalah ini, penulis akan menjelaskan tentang Pendekatan, Strategi, dan Model Pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan Pembelajaran?2.Apa yang dimaksud dengan Strategi pembelajaran?3. Apa yang dimaksud dengan Model pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Pendekatan pembelajaran2. Mengetahui pengertian Strategi pembelajaran3. Mengetahui pengertian Model Pembelajaran.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pendekatan PembelajaranA. Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.Pendekatan pembelajaran merupakan aktifitas guru dalam memilih kegiatan pembelajaran. Pendekatan pembelajaran tentu tidak kaku harus mennggunakan pendekatan tertentu, tetapi sifatnya lugas dan terencana. Artinya memilih pendekatan disesuaikan dengan kebutuhan materi ajar yang dituangkan dalam perencanaan pembelajaran.

B. Macam-macam Pendekatan dalam Pembelajaran

1. Pendekatan Konsep

Pendekatan konsep adalah pendekatan pembelajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberikan kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh. (Syaipul sagala, 2007). Konsep diperoleh dari fakta, peristiwa, pengalaman, melalui generalisasi dan berfikir abstrak.Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan konsep 1. Siswa dibimbing memahami suatu bahasan dengan memahami konsep-konsep yang terkandung didalamnya. 2. Dalamproses pembelajaran tersebut penguasaan konsep dan subkonsep yang menjadi sasaran utama pembelajaran.Kelebihan: 1. Fokus pada penguasaan konsep dan subkonsep. 2. Siswa dibimbing untuk memahami konsep dengan beberapa metodeKelemahan 1. Pendekatan ini kurang memperhatikan aspek student centre. 2. Guru terlalu dominan dan siswa tidak dibimbing untuk memahami konsep.

3. Pendekatan Lingkungan

Penggunaan pendekatan lingkungan berarti mengaitkan lingkungan dalam suatu proses belajar mengajar. Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan lingkungan:1. Guru menjelaskan materi sambil memberikan contoh permasalahan yang dekat dengan lingkungan.

Kelebihan:

1. Lingkungan digunakan sebagai sumber belajar.2. Untuk memahami materi yang erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari sering digunakan pendekatan lingkungan

2. Pendekatan Inkuiri

Melakukan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik, yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para ahli penelitian (Dettrick, G.W. 2001). Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan Inkuiri: Guru merencanakan situasi sedemikian rupa sehingga siswa didorong untuk menggunakan prosedur yang digunakan para ahli penelitian untuk mengenal masalah, mengajukan pertanyaan, mengemukakan langkah-langkah penelitian, memberikan pemaparan yang ajeg, membuat ramalan, dan penjelasan yang menunjang pengalaman.

Kelebihan:

1.Membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi yang dihadapi ketika berhubungan dengan dunia fisik yaitu dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para tim ahli.Kelemahan:

1. Kurang menguasai teknik yang digunakan oleh para ahli peneliti.

3. Pendekatan Proses

Pendekatan proses adalah suatu pendekatan pengajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk ikut menghayati proses penemuan atau penyusunan suatu konsep sebagai suatu keterampilan proses. Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Proses:1. Penalaran yang bermula dari umum kekeadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang bermula dengan menyajukan aturan prinsip umum diikuti dengan contoh-contoh atau penerapan penerapan aturan prinsip umum ke dalam keadaan khusus. 2. Mengembangkan kemampuan siswa dalam keterampilan proses atau langkah-langkah ilmiah seperti melakukan pengamatan, menafsirkan data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelebihan:

1. Siswa lebih memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.2. Siswa memiliki keterampilan dalam melakukan pengamatan, penafsiran data, dan mengkomunikasikan hasil pengamatan.

Kelemahan:

Bagi siswa yang pasif, pendekatan ini kurang efektif sebab menuntut keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.5. Pendekatan HeuristikKata heuristik berasal dari bahasa yunani yaitu heuristikyang berarti saya menemukan. Menurut Rusyan (1993-114). Heuristik semacam fakta psikologis yang muncul sebagai kodrat manusia yang memiliki nafsu untuk menyelidiki sejak bayi. Metode Heuristik ini dipopulerkan oleh profesor Amstrong pada abad ke 19 . menurut metode ini peserta didik sendiri yang harus menemukan fakta ilmu pengetahuan.Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Heuristik:1. Siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah2. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal yang ditemukan.Kelebihan:1. Siswa merasakan pembelajaran itu bermakna.2. Siswa merespon hal-hal baru3. Siswa bersemangat untuk melakukan eksperimen dn berbagai penelitian.Kelemahan:1. Siswa yang kurang aktif akan sulit untuk mengikuti pembelajaran2. Siswa akan merasa kebenaran tentang sesuatu yang baru ditemukannya belum pasti.3. Siswa bersifat individual, karena siswa cenderung melakukan segala sesuatunya sendiri.6. Pendekatan Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)

Pembelajaran kooperatif, merupakan suatu pendekatan pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok secara kolaboratif yang anggota terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen (Slavin: 1995).Langkah-langkah dalam menggunakan Pendekatan Kooperatif:1. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok, dimana satu kelompok terdiri dari 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen.2. Guru hanya memberikan materi kepada siswa, sehingga siswa dapat mendiskusikan materi tersebut bersama kelompoknya.

Kelebihan:

1. Belajar kooperatif menekankan pada kerja kelompok (siswa belajar bersama, saling membantu). 2. Kerja kelompok membuat siswa semangat untuk belajar aktif untuk saling menampilkan diri atau berperan di antara teman-teman sebaya.3. Siswa lebih cepat memahami materi, karena siswa terlibat langsung dalam materi.Kelemahan : Siswa yang tidak aktif merasa terkucilkan saat belajar bersama kelompok.

7.Pendekatan Interaktif

Dikenal juga sebagai pendekatan pertanyaan anak, memberi kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan interaktif:1. Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan2. Guru perlu mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan tersebut menjadi suatu kegiatan yang spesifik.3. Melakukan penyelidikan yang berkaitan dengan pertanyaan yang mereka ajukan.Kelebihan: 1. Siswa ikut berpatisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran2. Menumbuhkan kepercayaan diri siswa untuk mengajukan pertanyaan.Kelemahan: Tidak semua pertanyaan siswa yang digunakan untuk penyelidikan.

8.Pendekatan Pemecahan Masalah

Pendekatan pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan pemecahan masalah ini ada dua versi. Versi yang pertama siswa dapat saja menerima saran tentang prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, menyusun data, dan menyusun serangkaian pertanyaan yang mengarah ke pemecahan masalah. Dalam versi kedua, hanya masalah yang dimunculkan, siswa yang merancang pemecahannya sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi pentunjuk.Langkah-langkah dalam menggunakan pendekatan pemecahan masalah:1. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk dapat memecahkan permasalahan melalui praktikum atau pengamatan.Kelebihan: Siswa dituntut untuk dapat merancang pemecahan masalah sendiri

Kelemahan: Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu memberi petunjuk.

9.Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

Dalam rangka mewujudkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat telah dikembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat (S-T-M) (Depdikbud, 1992). STM ini merupakan peng-Indonesiaan dari Science, Technlogy and Society. Dalam pengajaran sains siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat (Depdikbud, 1992).Langkah-langkah menggunakan Pendekatan Sains Teknologi dan Masyarakat:Guru mengembangkan bahan kajian pengajaran sains dalam bentuk Sains, Teknologi, dan Masyarakat

Kelebihan:

1. Siswa tidak hanya mempelajari konsep-konsep sains, tetapi juga diperkenalkan pada aspek teknologi, dan bagaimana teknologi itu berperan di masyarakat2. Siswa akan lebih lama mengingat informasi yang diterima.

Kelemahan:

1. Pemecahan masalah dalam pendekatan STM ini lebih ditekankan pada masalah yang ditemukan sehari hari, yang dalam pemecahannya menggunakan langkah langkah ilmiah2. Guru dianggap sebagai fasilitator

10. Pendekatan Terpadu (Integrated Approach)

Pendekatan ini merupakan pendekatan yang intinya memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa penggabungan suatu metode dengan metode lain.Langkah-langkah menggunakan pendekatan terpadu:1.Guru memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran.2.Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu unsur dengan unsur lain.

Kelebihan:

1. Meningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan lebih dari satu cara pandang.2. Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran.Kelemahan: Siswa yang pasif akan sulit memahami pembelajaran.

2.2 STRATEGI PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN STRATEGI PEMBELAJARAN

Strategi belajar-mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa (Gerlach dan Ely). Strategi belajar-mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan, melainkan juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya (Dick dan Carey). Strategi belajar-mengajar terdiri atas semua komponen materi pengajaran dan prosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu dengan kata lain strategi belajar-mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai (Gropper). Tiap tingkah laku yang harus dipelajari perlu dipraktekkan.Menurut Gropper sesuai dengan Ely bahwa perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan pengajaran, agar diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif dan efisien. Ia mengatakan bahwa strategi belajar-mengajar ialah suatu rencana untuk pencapaian tujuan. Strategi belajar-mengajar terdiri dari metode dan teknik (prosedur) yang akan menjamin siswa betul-betul akan mencapai tujuan, strategi lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran.Dari pendekatan pembelajaran yang telah ditetapkan selanjutnya diturunkan kedalam strategi pembelajaran. Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas. Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas sebagaimana dikemukakanNewman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan ditempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswaagar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran.

2.3 MODEL PEMBELAJARAN

A. PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN

Model dapat diartikan sebagai suatu bentuk tiruan (replika) dari benda yang sesungguhnya, sehingga memiliki bentuk atau kosntruksi dan sifat-sifat lain yang sama tau mirip dengan benda yang dibuatkan tiruannya atau contohnya. Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktikpembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah laku. Kendati demikian, seringkali penggunaan istilah model pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategipembelajaran.Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:

Di luar istilah-istilah tersebut, dalam proses pembelajaran dikenal juga istilah desain pembelajaran. Jika strategi pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Jika dianalogikan dengan pembuatan rumah, strategi membicarakan tentang berbagai kemungkinan tipe atau jenis rumah yang hendak dibangun (rumah joglo, rumah gadang, rumah modern, dan sebagainya), masing-masing akan menampilkan kesan dan pesan yang berbeda dan unik. Sedangkan desain adalah menetapkan cetak biru (blue print) rumah yang akan dibangun beserta bahan-bahan yang diperlukan dan urutan-urutan langkah konstruksinya, maupun kriteria penyelesaiannya, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap akhir, setelah ditetapkan tipe rumah yang akan dibangun.Berdasarkan uraian di atas, bahwa untuk dapat melaksanakan tugasnya secara profesional, seorang guru dituntut dapat memahami dan memliki keterampilan yang memadai dalam mengembangkan berbagai model pembelajaran yang efektif, kreatif dan menyenangkan, sebagaimana diisyaratkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULANApabila pendekatan, strategi, metode, teknik bahkan taktik pembelajran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembejaran. Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,metode dan teknik pembelajaran.3.2 SARANBerdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyarankan kepada pembaca pada khususnya bagi para guru agar mengenal lebih mendalam lagi perbedaan antara pendekatan, strategi, metode, model, teknik dan taktik pembelajaran untuk menciptakan kegiatan pembelajaran yang efektif dan efisien.

DAFTAR PUSTAKA

Arif, M Shaikul.2011.Pengertian Strategi, Metode, Teknik dan Taktik.(Online) http://blog.elearning.unesa.ac.id/m-saikhul-arif/tugas-makalah-1-pengertian-strategi-metode-teknik-dan-taktik. Diakses 06 Oktober 2012

Boeriswaty,Endry.2003.Model Pembelajaran Bahasa Indonesia. Sawangan : Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Herdianto.2012.Perbedaan Model, Metode, Strategi, Pendekatan, dan Teknik Pembelajaran.(Online) http://herdy07.wordpress.com/2012/03/17/apa-perbedaannya-model-metode-strategi-pendekatan-dan-teknik-pembelajaran/Diakses 06 Oktober 2012

Rahmadani, Rika.2012.Pendekatan, Metode, Model, Strategi dan Taktik pembelajaran.(Online) http://rikarahmadani.blogspot.com/2012/01/makalah-pendekatan-metode-model.html. Diakses 06 Oktober 2012