Makalah Bahasa Indonesia

download Makalah Bahasa Indonesia

of 37

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    1/37

    Makalah Bahasa Indonesia Ejaan Yang

    Disempurnakan

    oleh berbagitugaskuliah pada 17 Desember 2011

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. LATAR BELAKANG

    Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagaialat

    komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi

    secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini,

    masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala

    aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapantersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat,

    dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat

    menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan

    dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita

    selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata

    bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub.

    materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam

    mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di

    sampaikan dan di fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan

    aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan

    tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.

    B. RUMUSAN MASALAH

    1.1. Apa yang dimaksud dengan pengertian EYD?2. Baagaimana sejarah perkembangan EYD?3. Bagaimana ruang lingkup EYD?

    1. TUJUAN1.

    Untuk mengetahui pengertian EYD2. Untuk Mengetahui sejarah EYD.

    3. Untukmengetahui Ruang lingkup EYD.

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 PENGERTIAN

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    2/37

    Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun

    1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan

    adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata,

    dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan

    berbeda dengan kata mengeja.

    Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan

    adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan

    mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.

    Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan

    keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada

    ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu

    lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-

    rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk

    hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.

    2.2 SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA

    Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun

    dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah

    perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :

    1. Ejaan Van Ophuysen

    Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan.Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.

    2. Ejaan Suwandi

    Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan,

    yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.

    3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

    Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan

    penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.

    Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal

    17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972

    tentang peresmian berlakunya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. Dengan

    berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan bahasa Indonesia

    diharapkan dapat terwujud dengan baik.

    PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF

    DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    3/37

    Ejaan yang Disempurnakan

    (EYD)

    (mulai 16 Agustus 1972)

    Ejaan Republik

    (Ejaan Soewandi)

    1947-1972

    Ejaan Ophuysen

    (1901-1947)

    Khusu

    Jumat

    Yakni

    Chusus

    Djumat

    Jakni

    Choesoes

    Djoemat

    Jani

    2.3 RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

    Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf,

    (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca. 3)

    1) Pemakaian Huruf

    Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan

    huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.

    a. Huruf Abjad

    Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap

    huruf disertakan disebelahnya.

    Huruf Nama Huruf Nama Huruf NamaA a

    B b

    C c

    D d

    E e

    F f

    G g

    H h

    I i

    a

    be

    ce

    de

    e

    ef

    ge

    ha

    i

    J j

    K k

    L l

    M m

    N n

    O o

    P p

    Q q

    R r

    je

    ka

    el

    em

    en

    o

    pe

    ki

    er

    S s

    T t

    U u

    V v

    W w

    X x

    Y y

    Z z

    es

    te

    u

    ve

    we

    eks

    ye

    zet

    b. Huruf Vokal

    Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    4/37

    Huruf VokalContoh pemakaian dalam kata

    Di awal Di tengah Di akhir

    A

    e

    i

    o

    u

    api

    enak

    itu

    oleh

    ulang

    padi

    petak

    simpan

    kota

    bumi

    lusa

    sore

    murni

    radio

    ibu

    c. Huruf Konsonan

    Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d,

    f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

    Huruf konsonanContoh pemakaian dalam kata

    Di awal Di tengah Di akhir

    B

    c

    d

    f

    g

    h

    j

    k

    l

    m

    n

    p

    q

    r

    s

    bahasa

    cakap

    dua

    fakir

    guna

    hari

    jalan

    kami

    lekas

    maka

    nama

    pasang

    Quran

    raih

    sampai

    sebut

    kaca

    ada

    kafan

    tiga

    saham

    manja

    paksa

    alas

    kami

    anak

    apa

    Furqan

    bara

    asli

    adab

    -

    abad

    maaf

    balig

    tuah

    mikraj

    politik

    kesal

    diam

    daun

    siap

    -

    putar

    lemas

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    5/37

    t

    v

    w

    x

    y

    z

    tali

    varia

    wanita

    xenon

    yakin

    zeni

    mata

    lava

    hawa

    -

    payung

    lazim

    rapat

    -

    -

    -

    -

    juz

    d. Huruf Diftong

    Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.

    Huruf DiftongContoh pemakaian dalam kata

    Di awal Di tengah Di akhir

    Ai

    au

    oi

    ain

    aula

    -

    syaitan

    saudara

    boikot

    pandai

    harimau

    amboi

    e. Gabungan Huruf Konsonan

    Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,

    yaitu : kh, ng, ny, dan sy.Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.5)

    Gabungan huruf

    konsonan

    Contoh pemakaian dalam kata

    Di awal Di tengah Di akhir

    Kh

    ng

    ny

    sy

    khusus

    ngilu

    nyata

    syarat

    akhir

    bangun

    hanyut

    isyarat

    tarikh

    senang

    -

    arasy

    2) Penulisan Huruf

    Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu (1) penulisan

    huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan

    berikut :

    a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)

    Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    6/37

    1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

    Misalnya :

    Dia menulis surat di kamar.

    Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan.

    2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.

    Misalnya :

    Ayah bertanya, Apakah mahasiswa sudah libur?.

    Kemarin engkau terlambat, kata ketua tingkat.

    3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama

    Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.

    Misalnya :

    Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.

    Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.

    4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang

    diikuti nama orang.

    Misalnya :

    Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.

    Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.

    5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama

    orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.

    Misalnya :

    Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.

    Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.

    Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.

    Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi.

    6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.

    Misalnya :

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    7/37

    Nurhikmah

    Dewi Rasdiana Jufri

    7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa.

    Misalnya :

    bangsa Indonesia

    suku Sunda

    bahasaInggris

    8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa

    sejarah.

    Misalnya :

    tahun Hijriyah hari Jumat

    bulan Desember hari Lebaran

    Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

    9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.

    Misalnya :

    Laut Jawa Jazirah Arab

    Asia Tenggara Tanjung Harapan

    10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah,ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.

    Misalnya :

    Republik Indonesia

    Majelis Permusyawaratan Rakyat

    11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.

    Misalnya :

    Surat Saudara sudah saya terima.

    Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    8/37

    12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

    Misalnya :

    Surat Anda telah saya balas.

    Sudahkah Anda sholat?

    13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.

    Misalnya :

    Dr. doktor

    S.H. sarjana hukum

    14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat

    pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

    Misalnya:

    Perserikatan Bangsa-Bangsa

    Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

    15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan

    karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung.

    Misalnya :

    Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

    Ia menyelesaikan makalah Asas-Asas Hukum Perdata.

    b. Penulisan Huruf Miring

    Huruf miring digunakan untuk :

    1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

    Misalnya :

    BukuNegarakertagamakarangan Prapanca.

    Majalah Suara Hidayatullahsedang dibaca.

    Surat kabarPedoman Rakyatakan dibeli.

    2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    9/37

    Misalnya :

    Huruf pertama kata abad adalah a.

    Dia bukanmenipu, tetapi ditipu.

    Buatlah kalimat dengan kata lapang dada.

    3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.

    Misalnya :

    Politik devideet et imperapernah merajalela di Indonesia.

    3) Penulisan Kata

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

    1. Kata DasarKata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu

    kesatuan.

    Misalnya : Dia teman baik saya.

    1. Kata Turunan (Kata berimbuhan)Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :

    Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak.

    Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti ataumendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.

    Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan.

    Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan danakhiran, kata itu ditulis serangkai.

    Misalnya : menandatangani, keanekaragaman.

    Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kataitu ditulis serangkai.

    Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.

    1. Kata Ulang

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    10/37

    Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang yaitu

    :

    Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.Misalnya : laki lelaki

    Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.Misalny : rumah rumah-rumah

    Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.Misalnya : sayur sayur-mayur

    Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.Misalnya : main bermain-main

    1. Gabungan Kata Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-

    bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.

    Misalnya : mata kuliha, orang tua.

    Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah bacasaat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.

    Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.

    Gabugan kata yang sudah dianggap sebgai satu kata ditulis serangkai.Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.

    Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)

    Kata ganti kudan kauditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata gantiku, mu, nyaditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

    Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.

    2. Kata Depan (di, ke, dari)

    Kata depan di, ke, dan dariditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada

    gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepadadan daripada.

    Misalnya : Jangan bermian di jalan

    Saya pergi ke kampung halaman.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    11/37

    Dewi baru pulang dari kampus.

    1. Kata Sandang (si dan sang)Katasidansangditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

    Misalnya : Nama si pengrimi surat tidak jelas.

    Anjing bermusuhan dengan sang kucing.

    1. PartikelPartikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas

    atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai

    berikut :

    Partikel

    lah, -kah, dan

    tahditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

    Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!

    Apakah yang dipelajari minggu lalu?

    Apatah gerangan salahku?

    Partikelpunditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggapsudah menyatu.

    Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.

    Partikelperyang berarti memulai, dari dan setiap. Partikelperditulis terpisah denganbagian-bagian kalimat yang mendampinginya.

    Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.

    1. Singkatan dan Akronim Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau

    lebih.

    Misalnya : dll = dan lain-lain

    yth = yang terhormat

    Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata,ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

    Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi

    IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    12/37

    1. Angka dan Lambang BilanganDalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka

    Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII,

    IX, X.

    Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :

    1) Bilangan utuh. Misalnya : 15 lima belas

    2) Bilangan pecahan. Misalnya : 3/4 tiga perempat

    3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II

    Abad ke-2

    4) Kata bilagan yang mendapat akhiran

    an.

    Misalnya : tahun 50-an lima puluhan

    5) Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah

    dibaca.

    Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.

    6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu

    diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnyadan maknanya sama.

    Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)

    55 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah)

    7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf,

    kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan.

    Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.

    4) Penulisan Unsur Serapan

    Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa

    Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai

    bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan,

    situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa

    memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.

    Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a)

    konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur

    asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasaIndonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    13/37

    apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka

    penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima.

    Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa

    Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal

    yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal ituterjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan

    setiap penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat

    terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat

    penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep radio dan televisi, maka diseraplah dari

    bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep

    bambu dan sarung, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris.

    Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua

    bagian, yaitu :

    1. Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baiktulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara

    adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.

    2. Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidahbahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang

    tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen,

    koordinasi, fungsi.

    5) Pemakaian Tanda Baca

    1.

    Tanda Titik (.)

    Penulisan tanda titik di pakai pada :

    Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan Akhir singkatan nama orang. Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga

    hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.

    Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya. Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar. Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan

    tabel.

    1. Tanda koma (,)Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :

    Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan. Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului

    oleh kata tetapi atau melainkan.

    Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului indukkalimatnya.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    14/37

    Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapatpada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4)

    meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.

    Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan. Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan

    tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.

    Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakandengan angka.

    Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untukmembedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.

    Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awalkalimat.

    Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka. Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang

    mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanyaatau seru.

    1. Tanda Titik Tanya ( ? )Tanda tanya dipakai pada :

    Akhir kalimat tanya. Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau

    kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

    1. Tanda Seru ( ! )Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah

    yang menggambarkan kseungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.

    1. Tanda Titik Koma ( ; )Tanda titik koma dipakai :

    Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata

    penghubung.

    1. Tanda Titik Dua ( : )Tanda titik dua dipakai :

    Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian. Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan . Di antara jilid atau nomor dan halaman. Di antara bab dan ayat dalam kitab suci. Di antara judul dan anak judul suatu karangan.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    15/37

    Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yangmengakhiri pernyataan.

    1. Tanda Elipsis ()Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwadalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka

    dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.

    1. Tanda Garis Miring ( / )Tanda garis miring ( / ) di pakai :

    Dalam penomoran kode surat. Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.1. Tanda Penyingkat atau Apostrof ( )

    Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.

    1. Tanda Petik Tunggal ( )Tanda petik tunggal dipakai :

    Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain. Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.1. Tanda Petik ( )

    Tanda petik dipakai :

    Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yangbelum dikenal.

    Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat. Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis

    lain.

    BAB III

    PENUTUP

    A. Simpulan

    1. Pengertian EYD

    Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.

    Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaanadalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata,

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    16/37

    dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan

    berbeda dengan kata mengeja.

    Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah

    suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur

    keseluruhan cara menuliskan bahasa.

    2. Sejarah Ejaan Bahasa Indonesia

    Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah tiga kali mengalami perubahan sistem ejaan,

    yaitu :

    a) Ejaan Van Ophuysen

    Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini

    merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia.

    b) Ejaan Suwandi

    Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu

    ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahu 1947-1972.

    c) Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

    Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan

    penyempurnaan dari seluruh ejaan sebelumnya yang pernah berlaku di Indonesia.

    PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF

    DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA

    Ejaan yang Disempurnakan

    (EYD)

    (mulai 16 Agustus 1972)

    Ejaan Republik

    (Ejaan Soewandi)

    1947-1972

    Ejaan Ophuysen

    (1901-1947)

    Khusu

    Jumat

    Yakni

    Chusus

    Djumat

    Jakni

    Choesoes

    Djoemat

    Jani

    1. 3. Ruang Lingkup Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)a) Pemakaian Kata

    b) Penulisan Huruf

    c) Penulisan Kata

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    17/37

    d) Penulisan Unsur Serapan

    e) Penulisan Tanda Baca

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    18/37

    Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Mulai Ejaan Ophusyen Hingga EYD

    MAKALAH

    BAHASA INDONESIA

    PERKEMBANGAN EJAAN BAHASA INDONESIA MULAI EJAAN

    OPHUSYEN HINGGA EYD

    Dosen pembimbing : Drs. Hurmaini, M.Pd.

    Oleh : Arif Ridiawan

    N I M : TE 110551

    JURUSAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS TARBIYAH

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDIN

    JAMBI 2012

    KATA PENGANTAR

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    19/37

    Segala puji dan syukur hanya bagi Allah Swt, Rabb semesta alam. Tidak ada daya dan upaya

    selain dari Nya. Semoga kita selalu dilimpahkan rahmat dan karunia Nya dalam mengarungi

    kehidupan ini.

    Salawat dan salam selalu dilimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Beserta keluarga,

    sahabat dan orang-orang yang mengikutinya sampai akhir zaman di manapun mereka berada.

    Alhamdulillah dengan izin dan kehendak dari Nyalah, sehingga makalah ini dapat kami

    selesaikan. Makalah ini kami beri judul Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia Mulai Ejaan

    Ophusyen Hingga EYD. Dalam makalah dijelaskan tentang Menjelaskan pengertian ejaan,

    menjelaskan fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia, menjelaskan bagaimana perkembangan ejaan

    dalam bahasa Indonesia. Dengan penjelasan dalam makalah ini diharapkan kepada para pembaca

    lebih memahami tentang pengertian ejaan, fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia, perkembangan

    ejaan dalam bahasa Indonesia.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah

    memberikan gambaran tentang materi yang harus selesaikan dan juga semua pihak yang turut

    membantu menyelesaikan makalah ini.

    Terakhir, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk lebih

    menyempurnakan makalah ini, agar makalah ini lebih sempurna pada masa yang akan datang.

    Jambi, Januari 2012

    Penyusun

    DAFTAR ISI

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    20/37

    HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

    KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii

    DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 2

    C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2

    D. Pembatasan Masalah .................................................................................................. 2

    E. Metode Penulisan ....................................................................................................... 2

    F. Sistemtika Penulisan .................................................................................................. 3

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Ejaan ......................................................................................................... 4

    B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia ......................................................................... 4

    C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia ..................................................................... 5

    1. Ejaan van Ophusyen ................................................................................................... 5

    2. Ejaan Republik ............................................................................................................ 7

    3. Ejaan Pembaharuan ................................................................................................... 8

    4. Ejaan Melindo ............................................................................................................ 9

    5. Ejaan Baru (Ejaan LBK) ............................................................................................... 10

    6. Ejaan yang Disempurnakan ........................................................................................ 11

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan .................................................................................................................. 14

    B. Saran ........................................................................................................................... 15

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    21/37

    DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Sejak penggunaannya diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Soeharto, pada tanggal

    1990 Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan telah berusia delapan belas

    tahun. Namun kurun waktu selama itu ternyata belum menjadi jaminan bahwa seluruh kaidah ejaan

    yang terdapat di dalam pedoman itu telah diterapkan dengan baik. Dalam beberapa hal kita

    memang dapat melihat perkembangan yang cukup menggembrikan. Paling tidak, jika dibandingkan

    dengan masa-masa awal pemberlakuannya, pemakaian ejaan pada saat ini jauh lebih meningkat.

    Sungguhpun demikian, kita juga masih sering menjumpai beberapa kekeliruan. Hal ini sebenarnyatidak perlu terjadi jika para pemakai bahasa telah memahami penerapan kaidah ejaan itu dengan

    tepat.

    Terlepas dari permasalahan tersebut, penyusunan makalah ini dilatarbelakangi oleh

    pentingnya ejaan itu sendiri di dalam pemakaian bahasa. Jika berbicara tentang ejaan, tentu ruang

    lingkup kita adalah ragam bahasa tulis. Dalam hal ini, sesuatu yang dapat kita lakukan dalam

    penggunaan bahasa secara lisan tidak selalu dapat kita realisasikan dalam ragam bahasa tulis.

    Penghentian sementara atau jeda, misalnya, tidak dapat diwujudkan di dalam ragam tulis. Oleh

    karena itu, kita memerlukan ejaan, khususnya tanda koma, sebagai pelambangnya. Walaupun tidak

    semua penghentian sementara harus dilambangkan dengan tanda koma, paling tidak penggunaan

    tanda koma itu dapat membantu memperjelas komunikasi yang disampaikan secara tertulis.

    Demikian pula halnya dengan tanda-tanda baca yang lain.

    B. Rumusan Masalah

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    22/37

    Berdasarkan uraian singkat dalam latar belakang, pemakalah mengajukan permasalahan

    sebagai berikut:

    1. Apa pengertian Ejaan?

    2. Apa fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia?

    3. Bagaimana perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

    1. Menjelaskan arti dari Ejaan.

    2. Menjelaskan fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia.

    3. Menjelaskan perkembangan ejaan dalam bahasa Indonesia.

    D. Pembatasan Masalah

    Pembatasan Masalah dipaparkan dengan maksud untuk menghindari kesalahpahaman dan

    kekaburan pengertian serta memberikan gambaran mengenai ruang lingkup dalam penulisan,

    meliputi : Pengertian Ejaan, fungsi ejaan dalam bahasa Indonesia dan perkembangan ejaan dalam

    bahasa Indonesia.

    E. Metode Penulisan

    Metode yang digunakan penulis dalam mengumpulkan data dalam penulisan makalah ini

    berdasarkan pengumpulan data yang bersifat deskriptif kualitatif, maka data yang telah dikumpulkan

    dianalisis dengan teknik analisis secara induktif, yaitu proses analisis dengan tekhik analisis fakta-

    fakta yang terpisah-pisah menjadi suatu rangkaian hubungan atau suatu generalisasi, maksudnya,

    setelah mengumpulkan data yang berasal dari buku-buku referensi, kemudian dikumpulkan dan

    dirangkai sesuai dengan tujuan penulisan dan analisis untuk menarik kesimpulan.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    23/37

    F. Sistematika Penulisan

    Untuk mempermudah pokok permsalahan, maka penulis menysun makalah ini dengan

    sistematika sebagai berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    B. Rumusan Masalah

    C. Tujuan Penulisan

    D. Pembatasan Masalah

    E. Metode Penulisan

    F. Sistematika Penulisan

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Ejaan

    B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia

    C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

    1. Ejaan van Ophusyen

    2. Ejaan Republik

    3. Ejaan Pembaharuan

    4. Ejaan Melindo

    5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)

    6. Ejaan yang Disempurnakan

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan

    B. Saran

    DAFTAR PUSTAKA

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    24/37

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Ejaan

    Ejaan merupakan keseluruhan aturan atau tata cara tuntuk menulis suatu bahasa baik yang

    menyangkut lambang bunyi, penulisan kata, penulisan kalimat, maupun penggunaan tanda baca.

    Ejaan bahasa Indonesia yang kita pakai sekarang ini adalah menganut sistem tulisan fonemis. Yang

    dimaksud dengan sistem tulisan fonemis adalah bentuk suatu ejaan yang menginginkan serta

    berusaha untuk melambangkan sebuah fonem itu hanya dengan satu huruf saja. Namun demikian

    dalam kenyataan masih kita dapatkan satu huruf untuk melambangkan dengan dua huruf.

    Adanya hal-hal tersebut yang ada dalam bahasa Indonesia, maka kita selalu berusaha untuk

    menyempurnakan ejaan-ejaan yang kita pakai. Ini tampak jelas dari perkembangan ejaan bahasa

    Indonesia yang pernah kita pakai, yaitu dari sebelum tahun 1947 maupun sesudah tahun 1972.

    B. Fungsi Ejaan dalam Bahasa Indonesia

    Dalam rangka menunjang pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata

    bahasa maupun kosa kata dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang cukup penting. Oleh

    karena itu, pembakuan ejaan perlu diberi prioritas lebih dahulu. Dalam hubungan itu, ejaan, antara

    lain, berfungsi sebagai :

    1. Landasan pembakuan tata bahasa.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    25/37

    2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.

    3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.

    Apabila pembakuan ejaan telah dalam dilaksanakan, pembakuan aspek kebahasaan yang lain

    pun dapat ditunjang dengan keberhasilan itu, terutama jika segenap pemakai bahasa yang

    bersangkutan telah menaati segala ketentuan yang terdapat di dalam buku pedoman.

    Di samping ketiga fungsi yang telah disebutkan di atas, ejaan sebenarnya juga mempunyai

    fungsi yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di dalam

    mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis. Dalam hal ini fungsi praktis itu dapat dicapai

    jika segala ketentuan yang terdapat di dalam kaidah telah diterapkan dengan baik.

    C. Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia

    Ejaan bahasa Indonesia yang telah kita kenal ternyata mengalami beberapa kali perubahan.

    Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk penyempurnaan.

    Adapun ejaan-ejaan yang pernah dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah :

    1. Ejaan van Ophuysen

    Ejaan van Ophuhysen atau yang juga dikenal dengan ejaan Balai Pustaka dipergunakan sejak

    tahun 1901 hingga bulan Maret 1947. Disebut Ejaan van Ophuysen karena ejaan itu merupakan hasil

    karya dari Ch. A. van Ophuysen yang dibantu oleh Engku Nawawi. Ejaan ini dimuat dalam KitabLogat

    Melayu. Disebut dengan Ejaan Balai Pustakan karena pada waktu itu Balai Pustaka merupakan suatu

    lembaga yang terkait dan berperan aktif serta cukup berjasa dalam sejarah perkembangan bahasa

    Indonesia.

    Beberapa hal yang cukup menonjol dalam ejaan van Ophusyen antara lain :

    a. Huruf y ditulis denganj.

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Sayang Sajang

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    26/37

    Yakin

    Saya

    Jakin

    Saja

    b. Huruf uditlus dengan oe

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Umum

    Sempurna

    Surat

    Oemoem

    Sempoerna

    soerat

    c. Huruf kpada akhir kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma di atas.

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Rakyat

    Bapak

    Makmur

    Rayat

    Bapa

    Mamoer

    d. Hurufjdi tulis dengan dj.

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Jakarta Djakarta

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    27/37

    Raja

    Jangan

    Radja

    Djangan

    e. Huruf cditulis dengan tj.

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Pacar

    Cara

    Curang

    Patjar

    Tjara

    Tjurang

    f. Gabungan konsonan khditulis dengan ch.

    Misalnya:

    EYD Ejaan van Ophusyen

    Khawatir

    Akhir

    Khazanah

    Chawatir

    Achir

    Chazanah

    2. Ejaan Republik

    Ejaan Republik adalah merupakan hasil penyederhanaan dari pada Ejaan van Ophuysen. Ejaan

    Republik mulai berlaku pada tanggal 19 Maret 1947. Pada waktu itu yang menjabat Menteri

    Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan Republik Indonesia adalah Mr. Suwandi, maka ejaan

    tersebut dikenal pula atau dinamakan juga dengan Ejaan Suwandi.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    28/37

    Ejaan Repulik ini merupakan suatu usaha perwujudan dari Kongres Bahasa Indonesia yang

    pertama di Surakarta, Jawa Tengah, tahun 1938 dan yang menghasilkan suatu keputusan

    penyusunan kamus istilah.

    Beberapa perbedaan yang tampak dalam Ejaan Republik dengan ejaan Ophusyen dapat

    diperhatikan dalam uraian di bawah ini:

    a. Gabungan huruf oedalam ejaan van Ophusyen digantikan dengan udalam Ejaan Republik.

    b. Bunyi hamzah ()dalam Ejaan van Ophusyen diganti dengan kdalam Ejaan Republik.

    c. Kata ulang boleh ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik.

    d. Huruf etaling dan epepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan.

    e. Tanda trema ()dalam Ejaan van Ophusyen dihilangkan dalam Ejaan Republik.

    Agar perbedaan kedua ejaan itu menjadi lebih jelas, di bawah ini diberi beberapa contoh.

    Ejaan van Ophusyen Ejaan Republik

    Oemoer

    Koeboer

    Maloem

    Umur

    Kubur

    Maklum

    3. Ejaan Pembaharuan

    Ejaan pemabahruan merupakan suatu ejaan yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan

    Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia.

    Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun itu dikenal sebuah nama yang diambil

    dari dua nama tokoh yang pernah mengetuai panitian ejaan itu. Yaitu Profesor Prijono dan E.

    Katoppo.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    29/37

    Pada tahun 1957 panitia dilanjutkan itu berhasil merumuskan patokan-patokan ejaan baru.

    Akan tetapi, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan secara resmi sehingga ejaan itu pun

    belum pernah diberlakukan.

    Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah disederhanakannya huruf-

    huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam

    contoh di bawah ini.

    a. Gabungan konsonan djdiubah menjadij

    b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts

    c. Gabungan konsonan ngdiubah menjadi

    d. Gabungan konsonan njdiubah menjadi

    e. Gabungan konsonan sjdiubah menjadi

    Kecuali itu, gabungan vokal ai, au, dan oi,atau yang lazim disebut diftongditulis berdasarkan

    pelafalannya yaitu menjadi ay, aw, dan oy.

    Misalnya:

    EYD Ejaan Pembaharuan

    Santai

    Gulai

    Harimau

    Kalau

    Amboi

    Santay

    Gulay

    Harimaw

    Kalaw

    amboy

    4. Ejaan Melindo

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    30/37

    Ejaan Melindo (Melayu- Indonesia), merupakan suatu hasil perumusan ejaan Melayu dan

    Indonesia pada tahun 1959. Perumusan Ejaan Melindo ini diawali dengan diselenggarakannya

    Kongres Bahasa Indonesia yang kedua pada tahun 1945, di Medan, Sumatera Utara. Bentuk rumusan

    Ejaan Melindo adalah merupakan bentuk penyempurnaan dari ejaan sebelumnya. Tetapi Ejaan

    Melindo ini belum sempat dipergunakan, karena pada masa-masa itu terjadi konfrontasi antara

    negara kita Republik Indonesia dengan pihak Malaysia.

    Hal yang berbeda ialah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata

    tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti dengan

    huruf nc, yang sama sekali masih baru. Dalam Ejaan Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu

    diganti dengan tsdan .

    5. Ejaan Baru (Ejaan LBK)

    Ejaan baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis oleh panitia Ejaan

    Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri dari panitia Ejaan LBK, juga dari panitia ejaan dari

    Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan

    Baru. Panitia itu bekerja atas dasar surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan

    no.062/67,tanggal 19 september 1967.

    Perubahan yang terdapat pada Ejaan Baru atau Ejaan LBK, antara lain :

    a. Gabungan konsonan dj diubah menjadij.

    Misalnya :

    EYD Ejaan Baru

    Remaja

    Jalan

    Perjaka

    Remadja

    Djalan

    Perdjaka

    b. Gabungan konsonan tjdiubah menjadij

    Misalnya:

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    31/37

    EYD Ejaan Baru

    Cakap

    Baca

    Cipta

    Tjakap

    Batja

    Tjipta

    c. Gabungan konsonan njdiubah menjadi ny

    Misalnya:

    EYD Ejaan Baru

    Sunyi

    Nyala

    Bunyi

    Sunji

    Njala

    Bunji

    d. Gabungan konsonan sjdiubah menjadisy

    Misalnya:

    EYD Ejaan Baru

    Syarat

    Isyarat

    Syukur

    Sjarat

    Isjarat

    Sjukur

    e. Gabungan konsonan chdiubah menjadi kh

    Misalnya:

    EYD Ejaan Baru

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    32/37

    Takhta

    Makhluk

    Ikhlas

    Tachta

    Machluk

    Ichlas

    6. Ejaan Yang Disempurnakan

    Pada waktu pidato kenegaraan untuk memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdakan Republik

    Indonesia yang ke XXVII, tanggal 17 Agustus 1972 diresmikanlah pemakaikan ejaan baru untuk

    bahasa Indonesia oleh Presiden Republik Indonesia. Dengan Keputusan Presiden No. 57 tahun 1972,

    ejaan tersebut dikenal dengan nama Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD). Ejaan

    tersebut merupakan hasil yang dicapai oleh kerja panitia ejaan bahasa Indonesia yang telah dibentuk

    pada tahun 1966. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan ini merupakan penyederhanaan

    serta penyempurnaan dari pada Ejaan Suwandi atau ejaan Republik yang dipakai sejak dipakai sejak

    bulan Maret 1947.

    Beberapa kebijakan baru yang ditetapkan di dalam EYD, antara lain:

    a. Perubahan Huruf

    Ejaan Lama EYD

    Djika

    Tjakap

    Njata

    Sjarat

    Achir

    Supaja

    Jika

    Cakap

    Nyata

    Syarat

    Akhir

    Supaya

    b. Huruff, v,dan zyang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    33/37

    Misalnya:

    Khilaf

    Fisik

    Valuta

    Universitas

    Zakat

    khazanah

    c. Huruf qdanxyang lazim digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap digunakan, misalnya pada

    kata Furqan, danxenon.

    d. Penulisan di-sebagai awalan dibedakan dengan di-yang merupakan kata depan. Sebagai awalan, di-

    ditulis sering kali dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di-sebagai kata depan ditulis terpisah

    dari kata yang mengikutinya.

    Contoh:

    Awalan Kata Depan

    Dicuci

    Dibelikan

    Dicium

    Dilatar belakangi

    Dikantor

    Disekolah

    Di samping

    Ditanah

    e. Kata ulang ditulis penuh dengan mengulang unsur-unsurnya. Angka dua tidak digunakan sebagai

    penanda perulangan:

    Misalnya:

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    34/37

    Anak-anak, bukan anak2

    Bermain-main, bukan bermain2

    Bersalam-salaman, bukan bersalam2an

    Secara umum, hal-hal yang diatur dalam EYD adalah:

    1) Penulisan huruf, termasuk huruf kapital dan huruf miring.

    2) Penulisan kata.

    3) Penulisan tanda baca.

    4) Penulisan singkatan dan akronim.

    5) Penulisan angka dan lambang bilangan.

    6) Penulisan unsur serapan.

    BAB III

    PENUTUP

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    35/37

    A. Kesimpulan

    Yang dimaksud dengan ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan

    bunyi ujaran dan bagaimana atar hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan dan

    penggabungannya dalam suatu bahasa). Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan adalah

    penulisan huruf, penulisan kata, dan penulisan tangda baca.

    Beberapa fungsi ejaan di dalam bahasa Indonesia dapat disebutkan sebagai berikut :

    1. Landasan pembakuan tata bahasa.

    2. Landasan pembakuan kosakata dan peristilahan.

    3. Alat penyaring masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia.

    Ejaan bahasa Indonesia yang telah kita kenal ternyata mengalami beberapa kali perubahan.

    Perubahan-perubahan yang terjadi adalah mempunyai tujuan untuk penyempurnaan.

    Adapun ejaan-ejaan yang pernah dipergunakan dalam bahasa Indonesia adalah :

    1. Ejaan van Ophusyen

    2. Ejaan Republik

    3. Ejaan Pembaharuan

    4. Ejaan Melindo

    5. Ejaan Baru (EjaanLBK)

    6. Ejaan yang Disempurnakan

    B. Saran

  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    36/37

    Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari

    kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah sehingga

    akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu alam.

    DAFTAR PUSTAKA

    Uti Darmawati,dkk: 2010. Buku Panduan Pendidik Bahasa Indonesia Kelas XII. Klaten. PT Intan Pariwara.

    Endah Tri Priyatni,dkk: 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia KELAS XII. Jakarta. PT Bumi Aksara.

    Mustakim:1992. Tanya Jawab Bahasa Indonnesia Untuk Umum. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.

    Chaer Abdul: 2006. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta. PT Rineka Cipta.

    Muslich Masnur:2008. Tata Bentuk Bahasa Indonesia. Jakarta. Bumi Aksara

    Waridah Ernawati: 2010. EYD Dan Seputar Kebahasa-Indonesiaan.Jakarta. Kawan Pustaka.

    Arifin.E Zaenal: 1988.Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta. Mediyatama Sarana Perkasa.

    Soetarman. Bharoto:1988. Sari Tatabahasa Indonesia. Surabaya. INDAH.

    Diposkan olehArif Ridiawan di09:31

    Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook

    1 komentar:

    1.ahmadarkam17 Oktober 2012 20:51

    thanks atas ilmunya,,,

    Balas

    http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://www.blogger.com/profile/11583519497936422267http://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://ahmadarkam.wordpress.com/http://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=twitterhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://www.blogger.com/share-post.g?blogID=1088664114093253001&postID=8176415045255351871&target=emailhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/perkembangan-ejaan-bahasa-indonesia.htmlhttp://www.blogger.com/profile/11583519497936422267
  • 5/28/2018 Makalah Bahasa Indonesia

    37/37

    Tambahkan komentar

    Muat yang lain...

    Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

    http://ridiawan.blogspot.com/2012/02/kedudukan-manusia-dan-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/http://ridiawan.blogspot.com/2011/11/ilmu-pendidikan.htmlhttp://ridiawan.blogspot.com/2012/02/kedudukan-manusia-dan-pendidikan.html