Makalah Bahasa Indonesia

14
1 BAHASA INDONESIA “PERGAULAN BEBAS MERUSAK MASA DEPAN BANGSA” DOSEN : Dra. Bertha Padang, M.Pd UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS FAKULTAS TEOLOGI 2012 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha Kasih dan Penyayang, karena atas pertolonganNya, kami boleh menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia. Banyak hambatan yang kami temui dalam proses diskusi dan pembuatan makalah ini, tetapi kami bersyukur makalah ini boleh selesai dengan baik. Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan, karena itu kami akan menerima dengan tulus, baik kritik maupun saran dari semua pihak yang membaca makalah ini, selama hal itu biasa di pertanggungjawabkan.

Transcript of Makalah Bahasa Indonesia

1

BAHASA INDONESIA

“PERGAULAN BEBAS MERUSAK

MASA DEPAN BANGSA”

DOSEN :

Dra. Bertha Padang, M.Pd

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA TOMOHON

YAYASAN GMIM Ds. A.Z.R WENAS

FAKULTAS TEOLOGI

2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang Maha

Kasih dan Penyayang, karena atas pertolonganNya, kami boleh

menyelesaikan makalah ini sebagai tugas kelompok mata kuliah Bahasa

Indonesia. Banyak hambatan yang kami temui dalam proses diskusi dan

pembuatan makalah ini, tetapi kami bersyukur makalah ini boleh selesai

dengan baik.

Kelompok kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini

masih memiliki banyak kekurangan, karena itu kami akan menerima

dengan tulus, baik kritik maupun saran dari semua pihak yang membaca

makalah ini, selama hal itu biasa di pertanggungjawabkan.

2

Dengan harapan, kiranya makalah ini boleh menjadi cermin bagi

kita, untuk melihat siapa sesungguhnya kita yang ada di Fakultas Teologi.

Bukan hanya berhenti sampai disitu, tetapi kita dapat melihat dimana posisi

kita yang sesungguhnya sebagai seorang mahasiswa / mahasiswi Fakultas

Teologi atau sebaliknya.

Penulis

Kelompok 1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULUAN 3

I.1 Latar Belakang 3

I.2 Rumusan Masalah 4

I.3 Tujuan Penulisan 4

I.4 Manfaat Penulisan 5

3

BAB II PEMBAHASAN 6

II.1 Penyebab 8

II.2 Akibat 9

II.3 Solusi 9

II.4 Kajian Alkitab 10

BAB III PENUTUP

III.1 Kesimpulan 12

III.2 Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Apabila mendengar kata “Fakultas Teologi”, pikiran sebagian besar

orang langsung mengarah pada kerohanian, belajar Alkitab,

berkhotbah dan hal-hal lain yang berkaitan dengan Tuhan Allah. Sama

halnya ketika orang mendengar “Mahasiswa Fakultas Teologi”, orang-

orang Akan langsung berpikir bahwa mahasiswa tersebut adalah seorang

“Calon Pendeta”, sehingga banyak yang beranggapan bahwa mahasiswa-

mahasiswa di Fakultas Teologi adalah anak-anak yang berkelakuan

baik, sopan dan semua hal-hal yang positif serta sangat berbeda dengan

mahasiswa di Fakultas lain pada umumnya. Tetapi jika dilihat sesuai

4

dengan realita yang ada, tidak semua mahasiswa Fakultas Teologi yang

demikian. Bahkan, perilaku sebagian mahasiswa pun berbanding terbalik

dengan apa yang dianggap oleh banyak orang. Realita menunjukkan dan

membuktikan bahwa, kehidupan para mahasiswa Fakultas

Teologi tidak jauh berbeda dengan mahasiswa-mahasiswa di

Fakultas lain. Maksudnya disini adalah kehilangan moral yang

disebabkan oleh beberapa masalah yang dimulai dari hal-hal kecil seperti

berbicara kotor atau tidak enak didengar, merokok, minum minuman keras,

bahkan sampai melakukan hubungan seks bebas. Itu semua merupakan hal-

hal yang paling menonjol saat ini yang sebenarnya sangat berpengaruh

dalam kehidupan pribadi sebagai mahasiswa Fakultas Teologi, dan orang-

orang yang ada disekitarnya.

Dengan realita kehidupan seperti berbicara kotor atau tidak enak

didengar, merokok, minum minuman keras dan hubungan seks bebas,

muncul rasa tidak percaya, heran, ragu, sekaligus bingung, sehingga hal itu

menimbulkan pertanyaan-pertanyaan bagi orang-orang, “Bagaimanakah

sebenarnya Fakultas Teologi?, Menagapa mahasiswa-mahasiswa

didalamnya yang sebenarnya harus menjadi teladan, masalah berkelakuan

demikian?”, dan akan timbul lagi pertanyaan-pertanyaan lain oleh

masyarakat.

Alangkah baiknya jika kehidupan mahasiswa di Fakultas Teologi itu benar-

benar menunjukkan jati dirinya sebagai Calon Teolog dan Calon Pendeta

yang dapat diteladani sehingga dapat berdampak pada kehidupan

masyarakat. Sehingga pemahaman orang – orang mengenai mahasiswa -

mahasiswa di Fakultas Teologi dapat dibenarkan berdasarkan realita.

Kelompok kami mengangkat judul makalah “Realita Kehidupan Mahasiswa

Fakultas Teologi” karena kami merasa hal atau masalah ini perlu dibahas

agar bias mendapatkan titik terang dari setiap masalah-masalah yang

terjadi.

I.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka masalah

yang dapat dibahas diantaranya:

5

Bagaimana sebenarnya kehidupan mahasiswa Fakultas Teologi?

Mengapa terjadi kemerosotan moral terhadap sebagian mahasiswa?

atau dengan kata lain mengapa tidak ada peningkatan mutu

spiritualitas/iman ketika mereka masuk dalam Fakultas Teologi?

Apa yang menyebabkan sehingga terjadi tindakan-tindakan

menyimpang dan tidak patut diteladani?

Apa dampak dari tindakan-tindakan tersebut?

Bagaimana cara untuk mengatasi masalah tersebut?

I.3 Tujuan Penulisan

Makalah ini dibuat selain karena kewajiban sebagai mahasiswa,juga

bertujuan untuk:

Mengetahui kehidupan mahasiswa Fakultas Teologi

Mengetahui masalah yang terjadi pada mahasiswa Fakultas Teologi

Mengetahui penyebab masalah-masalah yang terjadi

Mengetahui dampak atau pengaruh dari masalah-masalah tersebut

Mengetahui jalan keluar untuk memecahkan masalah-masalah

tersebut

I.4 Manfaat Penulisan

Melalui tulisan ini,kita mendapat banyak pelajaran yang membangun

dan menegur kita untuk tidak terpengaruh kepada hal-hal yang negatif, yang

membuat kita menyesal nantinya, dan membuat kita sadar bahwa betapa

sulitnya kehidupan yang telah kita jalani, sementara dijalani, dan yang akan

kita jalani, dengan menghadapi begitu banyak masalah untuk menguji

sejauh mana iman kita kepada Tuhan. Dan bagaimana kita mampu dan kuat

6

untuk menghadapi setiap persoalan hidup yang ada, dengan tetap teguh dan

berpegang kepada Tuhan, sehingga kita boleh melewati setiap ujian yang

ada dengan mengandalkan Tuhan dan menyerahkan semuanya kepada

Tuhan

BAB II

PEMBAHASAN

Fakultas Teologi adalah Fakultas yang akan menghasilkan Teolog-

Teolog yang tangguh, dan dalam realita yang ada menunjukkan bahwa

Teolog-Teolog tersebut menjadi pemimpin ditengah masyarakat terlebih

khusus didalam gereja. Dalam Fakultas Teologi para mahasiswa

dipersiapkan untuk menjadi Teolog-Teolog yang tangguh serta memiliki

integritas dan spiritualitas yang tinggi, bahkan memiliki kompetensi

komprehensif dalam menghadapi gereja dan masyarakat ketika telah

menjadi Pendeta.1 Selain melengkapi mahasiswa untuk meningkatkan

intelektual/kompetensi akademik, dalam Fakultas Teologi juga kepribadian

mahasiswa dibentuk untuk menjadi pribadi-pribadi yang benar-benar

1 Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon Yayasan Ds. A. Z. R. Wenas: Paduan

Studi, Peraturan dan Prosedur Akademik tahun 2009 , hlm. 6

7

mampu menjadi teladan. Karena itu, pada semester pertama sampai

semester empat, para mahasiswa harus tinggal di asrama yang telah

ditentukan.

Sebagian masyarakat menganggap Fakultas Teologi adalah Fakultas

yang akan menghasilkan orang-orang yang dianggap mereka, benar dan

saleh karena sesuai dengan pemahaman dan pembelajaran mereka, juga

sesuai dengan definisi dari Teologi yaitu berpikir atau berbicara tentang

Allah.2 Berdasarkan dengan pemahaman tersebut dan apa yang menjadi

tujuan akhir bagi sebagian besar mahasiswa Fakultas Teologi yaitu menjadi

seorang pendeta atau sebagai pemimpin jemaat maka dari sebagian

masyarakat khususnya masyarakat yang beragama Kristen menganggap

bahwa orang-orang yang belajar di Fakultas Teologi adalah orang-orang

bagi mereka patut untuk diteladani karena memiliki spiritualitas yang

baik,atau dengan kata lain memiliki iman dan kepercayaan kepada Tuhan

yang baik dan benar.

Kehidupan mahasiswa Fakultas Teologi pun diperhadapkan dengan

ujian iman yang berat melalui persoalan-persoalan di asrama dan di

kampus. Ketidaktangguhan iman membuat sebagian mahasiswa goyah

sehingga berdampak buruk, yaitu bukan menjadi lebih baik melainkan

menjadi lebih buruk atau terjadi kemerosotan moral. Sebagian mahasiswa

Fakultas Teologi melakukan tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan

citranya sebagai seorang calon Teolog yang mempunyai spiritualitas dalam

Kristus. Kenyataan ini di perparah dengan tindakan-tindakan dari sebagian

mahasiswa yang melakukan hal-hal yang tidak mencerminkan gaya hidup

seorang Kristen yang sejati, diantaranya:

Berbicara Kotor

Dalam kenyataan yang ada kita dapat mendengar secara langsung

dari sebagian mahasiswa yang sudah menjadi kebiasaan mereka yaitu

“berbicara kotor”. Seringkali tanpa disadari oleh mahasiswa tersebut, ia

mengeluarkan kata-kata yang sia-sia, dan tidak sesuai dengan apa yang

dilakukan di tengah-tengah masyarakat.

Merokok

2 Avis, Paul. Ambang Pintu Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, hlm.

8

Bagi sebagian mahasiswa laki-laki menganggap bahwa merokok

adalah hal yang biasa dan bagii mereka ini tidak dilarang oleh agama,

bahkan bagi sebagian mahasiswa mencoba membela diri dengan

mengatakan “Ini adalah hal yang biasa dan tidak ada yang melarang, karena

didalam Alkitab tidak ada ayat yang melarang secara langsung untuk jangan

merokok”, pendapat seperti ini diperkuat dengan adanya beberapa Pendeta

yang tetap merokok meskipun sudah memimpin jemaat.

Minuman Keras (MIRAS)

Hal ini tidak kita temui secara langsung atau secara terang-terangan,

karena sebagian besar mahasiswa Fakultas Teologi mampu menutup diri

mereka dan menyembunyikan hal-hal tersebut, sehingga mereka terkesan

bukan seorang yang suka mengkonsumsi alcohol, tetapi ada juga

mahasiswa pada kenyataannya diluar Fakultas, yang suka minum alcohol,

bahkan lebih parahnya lagi hal semacam ini dilakukan oleh sebagian

mahasiswa di tengah-tengah masyarakat, mereka mengkonsumsi alcohol

secara berlebihan, sehingga mereka sampai tak sadar diri (mabuk alcohol).

Dalam masalah ini kita dapat melihat, seakan-akan tidak ada lagi yang

membedakan antara mahasiswa Fakultas Teologi dan seorang preman

pasar.

II.1 Penyebab

Diperhadapkan dengan Masalah—Masalah

Penyebab dari tindakan menyimpang mahasiswa Fakultas Teologi

juga adalah karena mahasiswa itu diperhadapkan dengan masalah-masalah,

salah satunya masalah dalam keluarga. Tidak dapat dipungkiri dalam

kenyataan kehidupan keluarga sangat mempengaruhi kehidupan seseorang,

tidak terkecuali mahasiswa Fakultas Teologi. Besar kecilnya suatu masalah

dalam keluarga itu dapat berdampak dalam proses ataupun cara belajar

mahasiswa tersebut, dan tidak menutup kemungkinan dapat juga

mempengaruhi perilaku atau gaya hidup dari mahasiswa tersebut. Masalah

9

tersebut antara lain, masalah keuangan, perhatian dari orang tua, dan

sebagainya.

Pengaruh lingkungan dan pergaulan

Tentu kedua faktor diatas sangat berpengaruh. Seperti kita ketahui

bersama, hidup ditengah-tengah suatu lingkungan yang didalamnya terdapat

pribadi-pribadi yang merupakan teman bergaul, ketika lingkungan dan

orang-orang yang ada didalamnya merupakan tempat yang baik untuk kita

bersosialisasi atau bergaul tentu skap dan tindakan kita akan menjadi baik

pula, demikian sebaliknya ketika tempat kita bergaul buruk, kemungkinan

besar sikap kita juga akan menjadi buruk. Seperti kata Rasul Paulus,”

Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik”.

Kepribadian yang Labil

Penyebab utama sebenarnya adalah timbul dari diri sendiri.Ketika

mahasiswa itu diperhadapkan dengan keadaan yang berbeda dari kenyataan

yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan sebelumnya, menyebabkan

mahasiswa tersebut seperti kehilangan arah dan ingin mencoba sesuatu

yang baru yang dilakukan oleh teman-teman ataupun orang-orang yang ada

disekitarnya. Dan tidak jarang pula perubahan ini menyebabkan seseorang

yang dahulunya tidak mengenal hal-hal tersebut, terjerumus dan mengalami

kemerosotan moral dan kehilangan spiritualitas. Hal itu terjadi karena

kepribadian yang labil dan mudah terpengaruh.

II.2 Akibat

Semua penyebab yang menimbulkan penyimpangan-penyimpangan

tersebut, menghasilkan akibat yang sangat berdampak atau berpengaruh

dalam hal ini pengaruh buruk terhadap kehidupan mahasiswa Fakultas

Teologi. Akibat-akibat yang terjadi seperti:

10

Mahasiswa berbicara kotor, merokok, minum minuman keras,

bahkan melakukan hubungan seks bebas.

Merosotnya moral mahasiswa.

Terbentuk kepribadian yang buruk.

Cenderung malas untuk belajar.

Usaha orang tua menjadi sia-sia

Membuat hubungan dengan Tuhan semakin jauh.

II.3 Solusi

Dari permasalahan-permasalahan di atas,dapat diberikan beberapa

solusi untuk membantu mengatasi atau mencegah agar tidak terjadi hal-hal

seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, antara lain:

Membatasi diri dalam pergaulan

Memilih tindakan-tindakan yang pantas dan sesuai dengan norma-

norma yang berlaku agar kita dapat menjadi teladan dalam

masyarakat sebagai contoh mahasiswa yang baik dan mampu

mencerminkan jati diri sebagai mahasiswa Fakultas Teologi.

Mengutamakan tanggung jawab sebagai mahasiswa Fakultas Teologi

dengan lebih berkonsentrasi pada perkuliahan

Peka terhadap teguran

Memperkuat dan memperteguh iman dengan cara membangun

hubungan yang lebih erat dengan Tuhan, menyediakan waktu khusus

untuk ibadah secara pribadi, mengandalkan Tuhan dan menyerahkan

segala sesuatu kapada Tuhan.

II.4 Kajian Alkitab

Efesus 5 : 4

11

Demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau yang sembrono

karena hal-hal ini tidak pantas tetapi ucapkanlah syukur.

Efesusu 5 : 6

Janganlah kamu disesatkan orang dengan kata-kata hampa, karena hal-hal

yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka.

Efesus 4 : 29

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah

perkataan yang baik untuk membangun, dimana peluh, supaya mereka yang

mendengarnya beroleh kasih karunia.

Efesus 5 : 18

Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan

hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.

Galatia 5 : 19 – 21

Perbuatan daging telah nyata, yaitu : percabulan, kecemaran, hawa nafsu,

penyembahan berhala, sihir, perseterun, perselisihan, iri hati, amarah,

kepentingan diri sendiri, percideraan, Roh pemecah, kedengkian,

kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu

kuperingatkan kamu seperti yang telah ku buat dahulu bahwa barang siapa

melakukan hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam

kerajaan Allah.

1 Korintus 3 : 16

Tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Allah dan bahwa Roh

Allah diam di dalam kamu?

Roma 12:2

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,tetapi berubahlah oleh

pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah

kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan kepada Allah, dan yang

sempurna.

Yakobus 1:12

12

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan,sebab apabila ia

sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan

Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Lukas 21:34

Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan

kemabukkan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan

jangan dengan tiba-tiba jatuh keatas dirimu seperti suatu jerat.

1 Tesalonika 5:22

Jauhkanlah dirimu dari segala jenis kejahatan.

1 Korintus 10:11

“segala sesuatu diperbolehkan”.Benar tetapi bukan segala sesuatu berguna.”

Segala sesuatu diperbolehkan”. Benar tetapi bukan segala sesuatu

membangun.

BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Sekarang kita telah mengetahui realita dari kehidupan mahasiswa

Fakultas Teologi. Banyak ujian iman, dan tantangan yang dihadapi. Tetapi

hal-hal itu bisa diatasi dan dicegah dengan berbagai solusi yang ada,

walaupun itu memang bukanlah hal yang mudah. Dengan melihat realita

yang ada, masalah ini perlu untuk dibahas dan ditindaklanjuti karena jika

dibiarkan Teolog-Teolog yang akan dihasilkan nantinya hanya memiliki

intelektual tanpa spiritualitas yang baik dan pada akhirnya Fakultas Teologi

tidak lagi mampu menghasilkan Teolog yang diidam-idamkan oleh

masyarakat untuk menghasilkan pemimpin-pemimpin, baik dalam

13

masyarakat maupun di dalam jemaat yang berkualitas yang diharapkan oleh

masyarakat pada umumnya, tetapi justru hanya mengaburkan arti

sesungguhnya dari mahasiswa Fakultas Teologi itu sendiri. Masyarakat

akan semakin bertanya-tanya masih adakah Teolog-Teolog yang

berkualitas, bukan hanya memiliki intelektual dan spiritual yang baik.

III.2. Saran

Dengan masalah-masalah ini,kiranya kita khususnya sebagai

mahasiswa Fakultas Teologi dapat mengintrospeksi diri kita masing-

masing, melihat kembali apakah kita benar-benar telah menjadi seorang

calon Teolog yang tidak hanya memiliki intelektual, tetapi juga memiliki

spiritualitas dan iman yang teguh sehingga mampu bertahan dalam setiap

ujian dan tantangan. Karena semua itu harus dimulai dari pribadi kita

masing-masing, ketika kita kuat didalam Tuhan dan selalu

mengandalkannya, kita pasti bias bertahan dan nantinya akan menjadi

seorang Teolog yang berpotensi dan dapat diteladani.

14

DAFTAR PUSTAKA

1 Fakultas Teologi Universitas Kristen Indonesia Tomohon Yayasan Ds. A. Z. R. Wenas: Paduan

Studi, Peraturan dan Prosedur Akademik tahun 2009 , hlm. 6.

2 Avis, Paul. Ambang Pintu Teologi. Jakarta: BPK Gunung Mulia, hlm.