Makalah Bab 10

17
Perencanaan Produksi Saat ini, semakin banyak barang dan jasa yang dijual-belikan dan dikonsumsi oleh masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beraneka macam. Usaha atau kegiatan ini dilaksanakan melalui suatu sistem produksi, dengan mengubah faktor-faktor produksi yang tersedia. Faktor-faktor produksi tersebut seperti tenaga kerja, modal, mesin metode dan bahan baku. Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dihasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, melalui kegiatan Perencanaan, Pengorganisasianm Pengkoordinasianm Pengarahan dan Pengendalian. Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. o Pengertian o Produksi Adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau suatu jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia. o Proses Produksi Yaitu cara metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada. o Manajemen Produksi Adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Proses penciptaan dan penambah kegunaan/faedah tersebut ke dalam: a. Faedah bentuk Misalnya rotan di hutan yang akan dibentuk menjadi tas, meja, kursi dan sebagainya. b. Faedah waktu Misalnya jasa pergudangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang. c. Faedah tempat

description

makalah bab 10 pengantar bisnis - fungsi produksi

Transcript of Makalah Bab 10

Page 1: Makalah Bab 10

Perencanaan ProduksiSaat ini, semakin banyak barang dan jasa yang dijual-belikan dan dikonsumsi oleh

masyarakat. Barang dan jasa tersebut dapat dibeli dalam jumlah, kualitas, model, ukuran yang beraneka macam. Usaha atau kegiatan ini dilaksanakan melalui suatu sistem produksi, dengan mengubah faktor-faktor produksi yang tersedia. Faktor-faktor produksi tersebut seperti tenaga kerja, modal, mesin metode dan bahan baku.

Manajemen berperan untuk mengkombinasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga dihasilkan produk dan jasa yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, melalui kegiatan Perencanaan, Pengorganisasianm Pengkoordinasianm Pengarahan dan Pengendalian.

Adapun sasaran yang ingin dicapai adalah mendapatkan keuntungan yang maksimal serta dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

o Pengertian o Produksi

Adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau suatu jasa, dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang tersedia.

o Proses Produksi Yaitu cara metode atau teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada.

o Manajemen Produksi Adalah kegiatan untuk mengatur agar dapat menciptakan dan menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Proses penciptaan dan penambah kegunaan/faedah tersebut ke dalam:

a. Faedah bentuk Misalnya rotan di hutan yang akan dibentuk menjadi tas, meja, kursi dan sebagainya.

b. Faedah waktu Misalnya jasa pergudangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang.

c. Faedah tempat Dengan berpindahnya produk dari suatu kota/daerah ke daerah lain, misalnya buah-buahan dan sayuran yang dibawa dari desa ke kota yang harganya relatif lebih tinggi.

d. Faedah Milik Dengan adanya pemindahan hak milik dari pedagang ke pembeli, maka akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang tersebut. Menurut sifat proses produksi, pengolahan produk dapat dibedakan atas:

1) Proses Ekstratif Disini produksi mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Proses ini terdapat dalam industry produksi dasar. Contoh: pertambangan timah, batubara, pertanian, dll.

Page 2: Makalah Bab 10

2) Proses Fabrikasi (Pengubahan)

Yaitu suatu proses pengolahan bahan mentah menjadi barang jadi dalm bentuk lain. Contoh: perusahaan meubel, tas, dll.

3) Proses Analitik Proses ini memisahkan suatu bahan menjadi beberapa macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya. Contoh: Minyak bumi menjadi bensin, solar, kerosin.

4) Proses Sintetik Adalah suatu proses pengkombinasian beberapa bahan ke dalam satu bentuk produk akhir yang sangat berbeda dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik/kimia.Contoh: Proses pembuatan obat, pengolahan baja, dll.

5) Proses Perakitan Dengan menggabungkan komponen-komponen sehingga menjadi produk akhirm dimana terdiri dari bagian/komponen yang saling berhubungan. Contoh: Perusahaan televise, Industri mobil dan motor, dll.

6) Proses Penciptaan Jasa-jasa Administrasi Perusahaan tentunya memerlukan data atau informasi secara tepat dan cepat, maka diperlukan suatu bagian tersendiri untuk menangani masalah itu. Contoh: Lembaga Konsultasi dalam bidang administrasi keuangan.

o Jenis Proses Produksi Secara umum jenis proses produksi dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:

a) Proses Produksi terus-menerus (Continous Process) Proses ini ditandai dengan aliran bahan baku yang selalu tetap atau mempunyai pola yang sama sampai produk selesai dikerjakan, biasanya membuat produk secara massa atau dalam jumlah yang besar. Contoh: Industri pupuk, semen, makanan dalam kaleng, dll.

b) Proses Produksi terputus-putus (Intermittent Process) Dalam proses ini aliran bahan baku sampai produk jadi tidak memiliki pola yang pasti atau selalu berubah-ubah, biasanya digunakan untuk melayan pesanan yang berbeda dalam hal jumlah, kualitas, design maupun harganya. Contoh: Perusahaan percetakan, meubel, dll.

o Pemilihan Pola Produksi Penentuan Jumlah Produksi di dalam Perencanaan Produk harus diikuti dengan penetapan Pola Produksi untuk periode yang bersangkutan. Terdapat tiga pilihan untuk melayani penjualan tersebut, yaitu:a. Stabilitas Produksi

Page 3: Makalah Bab 10

Dengan cara ini pola produksi ditetapkan stabil dari waktu ke waktu. Fluktuasi penjualan ditutup dengan persediaan produk akhir.

b. Stabilitas Persediaan Akhir Jumlah persediaan akhir ditentukan dari waktu ke waktu. Fluktuasi penjualan ditutup oleh priduksi perusahaan.

c. Produksi dan Persediaan Akhir Tidak StabilMetode ini mengikuti fluktuasi pemjualan, baik dalam produksinya maupun persediaannya. Dalam menetapkan pola produksi dilihat besarnya tambahan biaya (incremental cost), yaitu: 1) Biaya perputaran tenaga kerja (Labour Turn Over Cost)

Adalah biaya yang diperlukan untuk memperoleh, melatih atau memberhentikan tenaga kerja selama satu periode produksi.

2) Biaya simpan (Carrying Cost)Yaitu biaya penyimpanan barang-barang hasil produksi yang belum laku terjual.

3) Biaya lembur (Over Time Premium Cost) Adalah tambahan upah yang diberikan karena adanya kerja lembur yang disebabkan naiknya volume produksi yang tidak melebihi kapasitas maksimal.

4) Biaya Sub Kontrak (Subcontracting Cost) Yaitu biaya yang timbul karena perusahaan membeli barang dari perusahaan lain untuk memenuhi kebutuhannya. Biaya tambahan (Incremental Cost) akan terjadi jika luas produksi dipecah-pecah dalam periode pendek sehingga mengakibatkan kenaikan biaya-biaya tersebut dan perusahaan harus memilih pola produksi yang memounyai biaya tambahan minimum.

o Penentuan Luas ProduksiLuas Produksi diartikan sebagai jumlah atau volume produk yang seharusnya dibuat oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya luas produksi dapat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Luas produksi yang terlalu besar dapat mengakibatkan pemborosan dalam perongkosan dan investai aktiva tetap dan bahan baku selain itu dapat mngakibatkan kerusakan barang jadi, sedangkan luas produksi yang terlalu kecil mengakibatkan:

a) Terlalu tingginya harga pokok produk, disebabkan biaya tetap dipikul oleh volume produksi yang kecil.

b) Tidak terpenuhinya permintaan konsumen, sehingga mengakibatkan konsumen akan berpindah produk sejenis ke perusahaan lain. Hal ini berarti perusahaan akan kehilangan “potensial market”nya.

Dengan demikian alokasi yang tepat dari faktor-faktor produksi akan dapat menhindari pemborosan, sehingga akan dapat tercapai efisiensi produksi.

o Faktor-faktor yang Mempengaruhi Luas Produksi, yaitu: a. Tersedianya bahan bakub. Tersedianya kapasitas mesin

Page 4: Makalah Bab 10

c. Tersedianya tenaga kerjad. Batasan permintaan e. Tersedianya faktor produksi lainnya

o Perbedaan antara Luas Produksi dan Luas Perusahaan Luas Perusahaan ditentukan untuk jangka panjang, sedangkan Luas Produksi ditentukan untuk jangka pendek. Luas perusahaan relatif tetap, sedangkan Luas Produksi dapat berubah-ubah setiap saat/periode.

o Luas Produksi Maksimal (Optimum Perusahaan) Luas produksi maksimal bagi suatu perusahaan dapat ditunjukkan dengan kurva biaya per kesatuan (Average Cost = AC).

o Penentuan Luas Produksi Untuk menentukan luas produksi suatu perusahaan, dapat dilakukan dengan dua pendekatan, yaitu: a) Pendekatan konsep Marginal Cost (MC) dan Marginal Revenue (MR).b) Dengan pendekatan konsep Cost Profit Volume Relationship (CVP ratio), atau

konsep hubungan ongkos, laba dan volume penjualan. o Batasan-batasan Kapasitas Produksi

Dalam melaksanakan proses produksi perusahaan hanya memiliki faktor-faktor produksi seperti mesin, bahan baku, uang kas, tenaga kerja, manajemen yang tersedia dalam jumlah terbatas. Dengan kata lain, produksi perusahaan dibatasi oleh adanya faktor-faktor produksi itu.

Perencanaan Lokasi PabrikPenetapan lokasi pabrik akan melibatkan keterikatan sumber-sumber daya

terhadap suatu rencana jangka panjang. Sehingga perkiraan mengenai letak pasar/konsumen dan letak bahan baku adalah sangat penting. Jika harga produk di semua tempat sama, maka yang akan menjadi ukuran adalah meminimalkan biaya terkait. Apabila semua input tidak tergantung pada lokasi, tetapi harga produk berbeda-beda, maka ukuran pemilihan lokasi pabrik adalah pendapatan maksimal. Dalam kondisi ini lokasi pabrik cenderung mendekati lokasi para konsumen.

Jadi tujuan penentuan lokasi pabrik dengan tepat adalah agar dapat membantu perusahaan beroperasi/berproduksi dengan lancar. Hal ini menandakan bahwa, dalam penentuan lokasi pabrik perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan distribusi, agar dapat ditekan serendah mungkin.

Manfaat adanya penentuan lokasi pabrik yang tepat, akan:- Dapat melayani konsumen dengan maksimal- Dapat memperoleh tenaga kerja yang cukup- Dapat memperoleh bahan baku yang baik dengan harga bersaing- Memungkinkan perluasan pabrik

Page 5: Makalah Bab 10

Dengan demikian, untuk saat ini, suatu lokasi pabrik sudah cukup baik. Tetapi, di kemudian hari ternyata timbul masalah penempatan lokasi yang baru. Hal ini disebabkan karena:

- Adat kebiasaan masyarakat yang berubah - Pusat-pusat penduduk dan perdagangan berpindah tempat- Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik

Faktor-faktor yang mempengaruhi Perencanaan Lokasi Pabrik: I. Faktor Primer (Utama)

a) Letak bahan mentah Letak pabrik yang mendekati bahan mentah mempunyai keuntungan sebagai berikut: a. Terjaminnya kelancaran arus bahan mentah b. Tingkat kerusakan bahan mentah dapat diperkecil c. Ongkos angkut barang lebih murah

b) Letak Pasar Tujuan lokasi mendekati pasar yaitu, agar produk cepat sampai ke konsumen, serta untuk menghemat biaya distribusi. Lokasi pabrik cenderung mendekati pasar apabila: a. Produk jadi termasuk barang yang tidak tahan lama b. Ongkos angkut barang jadi lebih mahal dibanding ongkos angkut

bahan mentah c) Pengangkutan (Transportasi)

Perusahaan yang terletak di daerah sulit dijangkau alat angkutan umum, harus menyediakan sendiri alat angkut tersebut. Sehingga dibutuhkan investasi yang cukup besar.

d) Suplai Tenaga KerjaDalam suatu proses produksi, kualitas tenaga kerja ikut menentukan kualitas produk akhir. Oleh karena itu banyak perusahaan yang karena produk akhirnya dituntut suatu klasifikasi tertentu, maka lokasi perusahaan cenderung mendekati tenaga ahli.

e) Terdapatnya Tenaga Kerja Pembangkit ListrikPerusahaan yang sebagian besar proses produksinya memerlukan tenaga listrik, cenderung mencari lokasi yang mudah mendapatkan suplai tenaga listrik.

II. Faktor SekunderFaktor sekunder antara lain:

- Rencana masa depan perusahaan.- Kemungkinan perluasan usaha.- Terdapatnya fasilitas servis.- Sikap masyarakat setempat.- Keadaan tanah.- Iklim.

Page 6: Makalah Bab 10

- Tinggi rendahnya tingkat pajak dan masalah Undang Undang Perburuhan.

Setelah lokasi pabrik ditetapkan maka selanjutnya adalah merencanakan pendirian pabrik, yaitu untuk melindungi jalannya proses produksi dan tenaga kerja dari gangguan yang dapat menghambat jalannya operasi perusahaan . Gangguan tersebut dapat berupa pengaruh cuaca atau suhu yang buruk dan dari faktor lain, yaitu agar aman dari pencurian.

Perencanaan Letak Fasilitas ProduksiPerencanaan Letak Fasilitas Produksi yaitu tata letak mesin dan peralatan lainnya yang digunakan dalam proses produksi. Pada tahap ini perusahaan harus menyediakan segala factor rencana proses dan disain pekerjaan, kemudian metode pemindahan bahan dalam pabrik serta pertimbangan fleksibilitas untuk perubahaan atau perluasan di masa yang akaan datang.

o Tujuan Perencanaan Tata Letak ProduksiTujuan perencanaan layout produksi adalah untuk mendapatkan kombinasi yang optimal antara fasilitas-fasilitas produksi. Namun disamping itu terdapat beberapa tujuan khusus, yakni:a. Untuk simplifikasi dari proses produksib. Agar biaya pengangkutan dapat diminalkanc. Mendapatkan perputaran persediaan barang setengah jadi yag tinggid. Mengurangi investasi kurang pentinge. Memperoleh kepuasan dan keamanan kerja untuk para karyawan.

o Pentingnya Perencanaan Tataletak ProduksiPerlunya tata letak produksi disebabkan oleh:

a. Adanya perubahan dari desain produkb. Adanya perubahan volume permintaan konsumenc. Telah usangnya fasilitas produksi yang adad. Timbulnya kecelakaan kerjae. Adanya pemindahan lokasi perusahaanf. Lingkungan kerja yang kurang amang. Menghemat biaya

o Tipe-tipe Tata Letak ProduksiI. Tata letak produk/Garis

Pengaturan fasilitas dilakukan berurutan dari bahan mentah sampai barang jadi. Jenis ini biasanya untuk membuat produk missal/besar-besaran.

II. Tata letak proses atau fungsional

Page 7: Makalah Bab 10

Peralatan yang sejenis dikelompokan pada ruangan yang sama untuk memenuhi kesamaan pekerjaan, biasanya digunakan untuk perusahaan yang produksinya putus-putus seperti produk pesanan.

III. Fixed position layoutSeluruh komponen diletakkan dekat tempat proses produksi dan di lokasi yang tetap. Sering digunakan untuk proses produksi yang berpindah-pindah seperti pembuatan jembatan dan bangunan

Perencanaan Lingkungan KerjaDengan lingkungan kerja yang baik,aman,dan nyaman dapat meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ada 3 hal yang termasuk dalam perencanaan lingkungan kerja:1. Pelayanan bagi karyawan

Untuk sebuah perusahan yang sudah teratur, dapat diselenggarakan jenis pelayanan bagi karyawan,yaitu kafetaria di lingkungan pabrik dan pengadaan fasilitas kesehatan.

2. Kondisi kerjaDengan kondisi kerja yang nyaman, maka produktivitas karyawan akan meningkat. Hal ini dapat didukung dengan adanya penerangan yang cukup, suhu udara yang cenderung stabil, dan ruang gerak yang leluasa.

3. Hubungan kerja antar karyawanProduktivitas kerja karyawan dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor bawaan,pendidikan,gizi,lingkungan, dan kerjasama karyawan.Hubungan antar karyawan perlu dibina terus agar seluruh pekerjaan dapat diselesaikan dengan tepat disertai kualitas yang baik.

Pengendalian ProduksiSelama proses produksi berjalan, kadang ada penyimpangan di dalam prosesnya. Untuk mengatasinya harus dilaksanakan pengendalian produksi.Tahap-tahap dalam pengendalian produksi :

1. PlanningYaitu untuk menentukan produk apa dan berapa banyak akan diproduksikan dan juga perencanaan seluruh kegiatan produksi mulai dari masuknya barang mentah sampai produk selesai dibuat.

2. RoutingDiartikan sebagai pedoman pelaksanaan proses produksi, yaitu merupakan urutan-urutan penyelesain pekerjaan dari bahan mentah sampai produk selesai. Jadi untuk produk yang berbeda, akan mempunyai routing yang berbeda.

3. SchedulingYaitu penentuan kapan suatu pengerjaan suatu produk dimulai dan diselesaikan.

4. Dispatching

Page 8: Makalah Bab 10

Merupakan perintah untuk memulai bekerja kepada para pekerja. Di sini para pekerja sudah diberi perintah dari Dispatcher (Pemberi perintah) sesuai dengan routing dan scheduling.

5. Follow UpMerupakan tindak lanjut dalam urutan proses produksi agar Routing, Scheduling, dan Dispatching sesuai dengan rencana serta untuk menghindari kegagalan dalam produksi.

Keuntungan dengan adanya pengendalian produksi yaitu: Membantu tercapainya operasi produksi yang efisien dari perusahaan Menyederhanakan prosedur pengerjaan Mempertinggi moral pekerja karena mereka bekerja dengan jelas

Beberapa macam pengendalian proses produksi: Pengendalian Order

Pengendalian ini menjaga agar produk yang dibuat sesuai dengan order yang masuk. Jika terjadi ketidaksesuaian maka harus cepat disesuaikan, pengendalian ini cocok untuk jenis produksi terputus-putus atau Intermittent Process.

Pengendalian ArusDisini kelancaran proses produksi sangat diperhatikan, hal ini harus didukung dengan adanya tingkat produksi yang stabil. Routing disini lebih banyak ditentukan oleh alat-alat produksi yang dipakai, persiapannya juga memegang peranan penting. Sebab jika salah satunya terganggu, akan mempengaruhi yang lainnya.

Pengendalian BebanJenis pengendalian ini menitikberatkan pada beban yang harus dilaksanakan masing-masing bagian dalam perusahaan, terutama pada bagian yang mempunyai kegiatan yang paling padat.

Pengendalian BlokJenis pengendalian ini, mengelompokkan jenis pesanan yang masuk pada jenis yang mempunyai penyelesaikan proses produksi yang sama atau hamper sama.

Pengendalian Proyek KhususJenis pengendalian ini sebenarnya merupakan salah satu bentuk khusus dari Pengendalian Order. Pengendalian ini biasanya dilakukan pada proyek-proyek besar.

Pengendalian KekecualianJenis pengendalian ini beranggapan bahwa, pada umumnya proses produksi selalu berjalan dalam keadaan yang sama dari waktu ke waktu, sehingga tidak perlu diadakan pengendalian yang ketat dan kontinyus etiap saat. Pengendalian ini dilakukan hanya pada saat diperlukan, yaitu saat terjadi kekecualian dalam proses produksi.

Pengendalian Bahan BakuPembelian Bahan Baku

Page 9: Makalah Bab 10

Bagian Pembelian Bahan Baku dalam suatu perusahaan dibebani tanggung jaawab untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas bahan baku pada saat dibutuhkan disertai dengan harga yang berlaku.

Bagian pembelian bertanggung jawab :a. Atas pembelian bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi secar efisien.b. Atas usaha untuk mengikuti perkembangan bahan baku yang lebih menguntungkan,

misalnya dalam hal desain dan harga.c. Untuk meminimumkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan baku dengan

cara penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik yang tepat.d. Untuk memelihara bahan yang telah dibeli, sekaligus bertanggung jawab atas

persediaan bahan dalam pengendaliannya. Pengendalian Persediaan Bahan Baku

Persediaan adalah aktiva yang meliputi barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual, atau persediaan barang yang masih dalam proses produksi atau bahan baku.Persediaan bahan mentah atau bahan jadi berguna untuk:

o Menghilangkan resiko dari material yang kualitasnya kurang baiko Memperkecil resiko keterlambatan datangnya barango Mempertahankan stabilitas organisasi perusahaano Mencapai efisiensi penggunaan mesino Memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan sebaik-baiknya

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar kecilnya persediaan:o Besarnya persediaan minimal, yaitu persediaan yang harus selalu adao Jumlah produk yang akan dibuat oleh perusahaano Adanya resiko kerusakan barango Efisiensi dari segala aspek

Jumlah Pembelian yang Paling Ekonomis (Economical Order Quantity = EOQ)Dalam suatu periode, adakalanya jumlah kebutuhan bahan dapat terpenuhi dengan satu

pembelian. Maka dari itu timbul beberapa macam biaya sehingga perusahaan harus memilih pengeluaran yang paling sedikit. Untuk itu terdapat analisis bernama EOQ.

EOQ adalah jumlah setiap pembelian bahan ekonomis yang disertai biaya minimal. Ada dua kelompok biaya, yaitu Biaya Perusahaan dan Biaya Penyimpanan

o Biaya PerusahaanBiaya ini meliputi semua biaya mulai dari persiapan pesanan sampai barang pesanan dating.

Sifatnya konstan, semakin tinggi frekuensi pemesanan, biayanya semakin besar.o Biaya Penyimpanan

Biaya ini dikeluarkan perusahaan karena ada penyimpanan barang di gudang. Besarnya biaya ini bervariasi tergantung dari besar kecilnya rata-rata persediaan yang ada. Semakin banyak barang yang disimpan maka semakin besar biaya penyimpanannya.

Dari sifat kedua jenis biaya itu, jumlah pesanan yang ekonomis aka nada ketika jumlah biaya perusahaan sama dengan biaya penyimpanan.

Page 10: Makalah Bab 10

Dalam EOQ jika Lead Time dari pesanan dalam keadaan pasti, artinya selalu datang tepat waktu. Sedangkan penggunaan tidak selamanya sesuai rencana, untuk itu perlu ada persediaan pengaman (safety stock).

Safety stock adalah bahan cadangan yang ada jika perusahaan berproduksi melebihi rencana yang ditentukan. Persediaan ini untuk jaga-jaga jika ada ketidakpastian dalam penggunaan bahan.

Pengendalian Tenaga KerjaDalam pengendalian tenaga kerja, pekerjaan besar dipecah-pecah menjadi tugas-tugas kecil

yang disusun dalam jaringan kerja. Hal ini dilakukan agar memudahkan pengawasan dalam penyelesaian suatu pekerjaan.

PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path Method) adalah dua teknik perencanaan yang dipakai untuk mengontrol koordinasi suatu kegiatan.

o Pengertian PERTPERT adalah representasi diagramatik yang berguna dalam merencanakan suatu kegiatan.

o Elemen PERT Kegiatan= Pekerjaan yang harus dilakukan untuk menghasilkan sesuatu Peristiwa = Permulaan atau akhir kegiatan. Antara satu peristiwa dengan yang

lainnya dihubungkan dengan aktivitas.o Langkah menggambarkan PERT

1. Ada peristiwa permulaan suatu kegiatan2. Peristiwa itu diberi nomor urut identifikasi3. Aktivitas, yaitu komponen yang membutuhkan sumber dan waktu4. Kegiatan yang menghubungkan peristiwa 1 dan 25. Banyak kegiatan yang dimulai dari satu peristiwa6. Kegiatan semu

Pengendalian Biaya Produksi dengan Analisis Pulang PokokAnalisis Pulang Pokok (BEP) adalah analisis untuk mengetahui apakh luas produksi yang

dibuat perusahaan sudah mendatangkan keuntungan atau kerugian. Keadaan Pulang Pokok yaitu suatu keadaan produksi atau penjualan perusahaan di mana jumlah pendapatan sama besar dengan jumlah pengeluaran. Apabila luas produksi suatu perusahaan lebih kecil dari volume pada saat pulang pokok maka perusahaan akan menderita rugi, begitu juga sebaliknya.Bantuan informasi yang diberikan dari analisis BEP adalah:

1) Member informasi bagaimana pola hubungan antara volume penjualan, ongkos, dan laba yang diperoleh.

2) Jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian.3) Jumlah penjualan yang harus dicapai untuk memperoleh laba tertentu.

Page 11: Makalah Bab 10

4) Seberapa jauh berkurangnya penjualan5) Digunakan untuk mengetahui bagaimana efek perubahan harga jual, biaya dan volume

penjualan terhadap laba yang akan diperoleh.Dalam analisis ini dikenal dua jenis biaya, yaitu:

a) Biaya Tetap ( Fix Cost = FC )Merupakan biaya yang jumlahnya selalu tepat tidak terpengaruh oleh besar kecilnya tingkat produksi perusahaan.

b) Biaya Variabel (Variable Cost =FC )Merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan tingkat produksi perusahaan. Dalam biaya ini dikenal dengan 3 jenis biaya variabel, yaitu:o Biaya Variabel Progresif

Yaitu biaya variabel tiap unit yang akan menjadi besar apabila jumlah produk yang dibuat makin besar.

o Biaya Variabel ProporsionalYaitu biaya variabel tiap unit selalu tetap berapapun jumlah produk yang dibuat perusahaan.

o Biaya Variabel DegresifYaitu biaya variabel tiap unit akan semakin turun apabila tingkat produksi semakin naik.

c) Biaya Semi Variabel ( Semi Variable Cost )Yaitu jenis biaya yang sebagian variabel dan sebagian tetap, yang terkadang disebut pula dengan Biaya Semi Tetap (Semi Fixed Cost).

Dalam analisis ini, terdapat asumsi-asumsi yang harus digunakan, yaitu:a. Biaya di dalam perusahaan dibagi dalam biaya tetap dan biaya variabel.b. Besarnya biaya variabel secara totalitas berubah-ubah secara proporsional dengan

volume penjualan/volume produksi.c. Besarnya biaya tetap secara totalitas tidak berubah.d. Harga jual per unit tidak berubah selama periode yang dianalisis.e. Perusahaan hanya membuat satu macam produk.

Secara Matematik

o BEP = BiayaTetap

HargaJual−BiayaVariabel

o BEP = BiayaTetap+ Laba

1−BiayaVariable

penjualanbersih

Margin of Safety

Page 12: Makalah Bab 10

Digunakan untuk mengetahui atau menentukan seberapa jauh berkurangnya penjualan agar perusahaan tidak menderita kerugian.

M/S = Anggaran Penjualan−PenjualanBEP

Angggaran Penjualan

Anggaran penjualan ialah jumlah penjualan yang telah ditargetkan.

PemeliharaanKerugian dapat muncul apabila suatu perusahaan kurang memperhatikan faktor pemeliharaan fasilitas produksi. Namun manfaat pemeliharaan ini tidak dirasakan secara langsung namun dalam jangka panjang akan terasa sekali manfaatnya.Berikut merupakan beberapa kerugian yang mungkin akan diderita perusahaan apabila tidak mementingkan aspek ini, yaitu:

a. Fasilitas/alat produksi hanya dapat digunakan dalam jangka pendek.b. Akan menimbulkan kerusakan berat pada alat produksi, sehingga biaya perbaikan mesin

akan semakin besar.c. Sering terjadi kemacetan mesin akibat kurangnya pemeliharaan.d. Menurunnya kualitas produk akhir akibat mesin yang kurang lancer jalannya/kerjanya.e. Menimbulkan ketidak-seimbangan kapasitas akibat kerusakan mesin.

Jenis-jenis Pemeliharaan: Pemeliharaan Preventif

Yaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan untuk mencegah timbulnya kerusakan yang tidak terduga yang dapat menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan.

Pemeliharaan KorektifYaitu kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya kerusakan. Kegiatan ini sering kita sebut dengan perbaikan atau reparasi.