Makalah Audit Sundari

download Makalah Audit Sundari

of 10

description

Makalah Audit Sundari

Transcript of Makalah Audit Sundari

Kecurangan yang dilakukan WorldComDi Susun Oleh :Siti Sundari ( 2320110071 )FAK. JUR : P2K EKONOMI ( AKUNTANSI )

FAKULTAS EKONOMI ( AKUNTANSI )UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAHJL.JATIWARINGIN NO. 12 PONDOK GEDE JAKARTA 13070

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim.Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Puja puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik, serta hidahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah Study Audit 1 tentang Kecurangan Audit. Dan tidak lupa Sholawat beserta Salam tetap kami curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W. yang telah membawa kita dari alam kegelapan menuju alam terang benderang yakni agama Islam.Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk kita semua, terutama kepada pemakalah. Namun pemakalah menyadari bahwa karya ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, jika terdapat hal-hal yang dianggap kurang atau keliru dalam hal penulisan ataupun penyampaian lisan, maka penyusun makalah tidak menutup diri untuk menerima saran ataupun kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan tugas-tugas selanjutnya.Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasihWassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTARiDAFTAR ISIiiBAB I1PENDAHULUAN1LATAR BELAKANG MASALAH1BAB II2PEMBAHASAN2KECURANGAN ( FRAUD ) YANG DILAKUKAN OLEH WORLDCOM2DAMPAK AKIBAT KASUS WORLDCOM4BAB III5PENUTUP5KESIMPULAN5DAFTAR PUSTAKA6

BAB IPENDAHULUAN.LATAR BELAKANG MASALAH

Bangkrutnya suatu perusahaan besar ataupun institusi keuangan seringkali mengungkap banyak hal yang mengejutkan dan menyisakan polemik panjang. Krisis keuangan global yang kian merebak diperkirakan telah mempengaruhi pelaku bisnis dalam berbagai aspek. Persaingan bisnis yang semakin lama semakin tajam, dikhawatirkan akan mempengaruhi para pengusaha untuk menghalalkan segala cara, termasuk melakukan praktik-praktik kecurangan yang berakibat pada pendistorsian laporan keuangan. Terungkapnya berbagai kasus kecurangan laporan keuangan ini dimulai dari peristiwa runtuhnya salah satu perusahaan raksasa di amerika serikat yaitu enron corporation pada tahun 2001. Kasus skandal korporasi yang terjadi pada era tahun 2002 ini ternyata berbuntut panjang pada semakin banyaknya terungkap kasus-kasus skandal korporasi lainnya. Adanya kasus skandal korporasi ini menyebabkan kebangkrutan yang berakhir pada pembekuan usaha. Pemicu permasalahan yang menyebabkan kebangkrutan kebanyakan adalah kecurangan laporan keuangan.Hal yang paling menarik dari adanya kecurangan laporan keuangan ini adalah adanya keterlibatan akuntan publik, bahkan sampai melibatkan kantor akuntan publik peringkat teratas. Berbagai kasus kecurangan laporan keuangan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan besar, dipandang gagal untuk dicegah oleh akuntan publik yang mengaudit perusahaan tersebut, dan telah menyebabkan masyarakat mempertanyakan kembali apakah akuntan publik benar-benar mampu untuk memberikan jasa audit yang berkualitas.

BAB IIPEMBAHASAN

Sebagai suatu konsep hukum yang luas, kecurangan merupakan setiap ketidakjujuran yang disengaja untuk merampas hak atau kepemilikan orang atau pihak lain. Dalam konteks audit atas laporan keuangan, kecurangan didefinisikan sebagai salah saji dalam laporan keuangan yang dilakukan dengan sengajaMenurut SAS 99, auditor diperlukan mempertimbangkan hal-hal yang dianggap sebagai suatu kecurangan. Jika seorang auditor meyakini bahwa terdapat kejanggalan yang kemudian diduga menyebabkan terjadinya kecurangan atau adanya hal material yang tidak dapat dideteksi, maka dia seharusnya berusaha untuk mencari bukti tambahan dalam menentukan kecurangan material yang terjadi supaya dampaknya terhadap laporan keuangan dapat dihindari.SAS 99 mendefinisikan kecurangan (fraud) sebagai perbuatan yang disengaja yang menyebabkan penyajian yang tidak benar pada penyajian laporan keuangan. Ada 2 jenis kecuranganyaitu :1. Kecurangan yang disengaja pada pembuatan laporan keuangan2. Kesalahan dalam menilai assetSetiap profesional dalam bidang akuntansi harus bekerja dan membuat keputusan berdasarkan kode etik yang ada. Akan tetapi pada prakteknya masih banyak profesional akuntansi yang bekerja tanpa berdasarkan kode etik profesional. Adanya kasus-kasus yang melibatkan auditor tersebut mengakibatkan komitmen profesional seorang auditor semakin dipertanyakan dimana kode etik profesional telah dilanggar.

KECURANGAN ( FRAUD ) YANG DILAKUKAN OLEH WORLDCOM Orang pada umumnya yakin perusahaan-perusahaan raksasa yang mapan tidak akan pernah bangkrut. Mengalami penurunan mungkin iya, tetapi tidak untuk bangkrut. Bagaimana mungkin bangkrut, WorldCom perusahaan komunikasi terbesar kedua di Amerika terpaksa harus menyatakan pailit pada tahun 2002 setelah ketahuan melakukan kecurangan dalam laporan keuangannya.WorldCom pada saat itu sebenarnya merupakan perusahaan telekomunikasi yang besar. Dengan jumlah karyawan mencapai 80.000, WorldCom menyediakan layanan telepon jarak jauh dan memiliki backbone jaringan Internet terbesar. WorldCom berawal dari merger perusahaan Long Distance Discount Services, Inc (LDDS) dengan Advantage Companies Inc. Bernard Ebbers yang sebagai pendiri LDDS ditunjuk sebagai CEO WorldCom. WorldCom setelah menyatakan diri pailit menggantikan namanya menjadi MCI Inc dan belakangan diakuisisi Verizon Communication pada tahun 2005Pada awal tahun 2000 perusahaan komunikasi tersebut sudah mulai mengalami kemerosotan yang disebabkan oleh dot-com buble. Pendapatan mengalami penurunan dan utang semakin banyak. Nilai saham juga terus mengalami penurunan. Melihat kondisi tersebut Bernard Ebbers sebagai CEO, Scott Sullivan sebagai CFO dan David Myers sebagai auditor senior memutuskan mengambil langkah keluar dengan cara mengubah laporan keuangan. Ada dua cara yang mereka tempuh, Yaitu :1. Membukukan line cost sebagai pemasukan, padahal pada kenyataannya merupakan pengeluaran. 2. Meningkatkan pendapatan dengan entri akun palsu yang ditulis sebagai akun pendapatan perusahaan yang tidak teralokasi.Dalam laporannya Worldcom, ditemukan bahwa perusahan mengklasifikasikan lebih dari $ 3,8 milyar untuk beban operasional dibukukan sebagai pengeluaran modal. Dengan memindahkan akun beban kepada akun modal, Worldcom mampu menaikkan pendapatan atau laba. Worldcom juga menggunakan akun cadangan secara tidak benar. Perusahaan membuat akun ini untuk mengantisipasi kejadian-kejadian luar biasa yang tidak dapat diprediksi. Seperti utang pajak tahun depan. Seharusnya akun ini tidak boleh dimanipulasi untuk memperoleh pendapatan.Penyajian beban jaringan sebagai pengeluaran modal ditemukan oleh internal auditor Cynthia Cooper. Auditor Cynthia Cooper mendiskusikan masalah tersebut kepada kepala keuangan Worldcom Scott D. Sullivan dan controller perusahaan saat itu David F. Myers. Cooper melaporkan masalah tersebut pada kepala komite audit Max Bobbitt. Yang kemudian Max Bobbitt meminta kepada KPMG selaku eksternal auditor saat itu untuk melakukan investigasi. Dilaporkan bahwa Sullivan tidak pernah mengkonsultasikan penyajian tersebut kepada Arthur Anderson selaku auditor eksernal dan Arthur Anderson pun menyatakan bahwa Sullivan tidak pernah berkonsultasi dengannya. Berdasarkan dokumen-dokumen internal dan email Worldcom mengindikasikan bahwa sebenarnya pihak eksekutif sudah mengetahui salah saji tersebut sejak awal.Internal auditor adalah pertahanan awal terhadap kesalahan paktek-praktek akuntansi dan kecurangan akuntansi. Yang menjadi pertanyaan besar kepada Internal Auditor Worldcom adalah kenapa butuh waktu lama (1 tahun) untuk mengungkap salah saji ini. Padahal mengingat nilai kapitalisasi yang begitu besar dan pengaruhnya terhadap nilai pendapatan bersih dan total aktiva yang seharusnnya bisa diungkap lebih cepat. Pertanyaan yang lebih berat dilayangkan kepada KAP Arthur Anderson, beberapa pengamat menyatakan bahwa Arthur Anderson tahu mengenai salah saji yang dilakukan pihak Worldcom. Karena seharusnya Arthur Anderson bertugas untuk mengaudit kesalahan semacam itu, apalagi kesalahan ini sangat material. Beberapa pengamat juga menyatakan bahwa Arthur Anderson seharusnya lebih peka terhadap kondisi keuangan Worldcom, yang dapat mengakibatkan manajemen perusahaan melakukan hal diluar kewajaran praktek akuntansi.DAMPAK AKIBAT KASUS WORLDCOM Dampak paling nyata dari bangkrutnya WorldCom adalah meningkatnya jumlah pengangguran di AS. Pada Tahun 2000, WorldCom mengumumkan akan memberhentikan 17.000 karyawan dari total 80.000 karyawan. Selain itu, Sebelum kasus worldcom muncul ke publik sebenarnya sudah Muncul terlebih dahulu kasus Enron yang paling mengejutkan publik. Namun setelah Kasus worldcom ini, Pemeritah AS mempunyai implikasi terhadap pembaharuan tatanan kondisi maupun regulasi praktik bisnis di Amerika Serikat antara lain yaitu menerbitkan Sarbanes-Oxley Act (SOX) untuk melindungi para investor dengan cara meningkatkan akurasi dan reabilitas pengungkapan yang dilakukan perusahaan publik. Perubahan-perubahan yang terdapat dalam SOX antara lain: KAP dilarang memberikan jasa non audit kepada perusahaan yang diaudit. KAP membutuhkan persetujuan dari audit committee perusahaan sebelum melakukan audit. Melarang KAP memberikan jasa audit jika audit partnernya telah memberikan jasa audit tersebut selama lima tahun berturut-turut kepada klien tersebut. KAP harus segera membuat laporan kepada audit committee yang menunjukkan praktik akuntansi yang sesuai standar. KAP dilarang memberikan jasa audit jika CEO, CFO, chief accounting officer, controller klien sebelumnya bekerja di KAP tersebut dan mengaudit klien tersebut setahun sebelumnya.DAMPAK TERHADAP KAP ANDERSONKebangkrutan Enron Sebelumnya menyeret akuntan publik Arthur Andersen karena memanipulasi labanya. Padahal Arthur Andersen berdiri sejak tahun 1913 dengan mencetak laba pada tahun 2008 sebesar 8,4 miliar dolar AS. Akhirnya pada pada tahun 2001 Arthur Andersen harus membayar utang 32 miliar dolar AS sehingga perusahaan ini tidak bisa diselamatkan. Melalui putusan yang dipimpin oleh Hakim Melinda Harmon, Arthur Anderson mendapatkan hukuman percobaan 5 tahun, denda US$ 500.000 dan dicabut kewenangannya untuk mengaudit perusahaan publik di AS. Atas dasar US Securities and Exchange Commission Rules (SEC Rules), akibat dari perbuatannya yang telah menghilangkan dan menghancurkan dokumen-dokumen penting Enron. Pada tahun 2002, perusahaan ini secara sukarela menyerahkan izin praktiknya sebagai Kantor Akuntan Publik setelah dinyatakan bersalah dan terlibat dalam skandal Kecurangan Audit dan menyebabkan 85.000 orang kehilangan pekerjaannya, yang dilakukan dengan menonaktifkan 7.000 pegawainya, menjual praktiknya di Amerika Serikat, kehilangan ratusan kliennya dan merumahkan ribuan pegawai di seluruh dunia.

BAB IIIPENUTUP

KESIMPULANPeran auditor seharusnya sangatlah penting dalam pengendalian kontrol perusahaan serta sebagai pendeteksi kecurangan. Namun, KAP Andersen malah bersekongkol dengan manajemen perusahaan untuk melancarkan praktik bisnis tidak sehat. KAP Andersen telah menciderai kepercayaan dari pihak stockholder atau principal untuk memberikan suatu fairrness information mengenai pertanggungjawaban dari manajemen perusahaan dalam mengemban amanah. Baik WorldCom Maupun KAP Anderson telah bertindak secara rasional untuk kepentingan dirinya (self interest oriented) dengan melupakan norma dan etika bisnis yang sehat, yang seharusnya menjadi pedoman dalam melaksanakan tugasnya dan bukan untuk dilanggar.Dalam kasus ini, KAP yang seharusnya bisa bersikap independen tidak dilakukan oleh KAP Arthur Andersen. KAP Andersen sebagai pihak yang seharusnya menjunjung tinggi independensi, dan profesionalisme telah melakukan pelanggaran kode etik profesi dan ingkar dari tanggung jawab terhadap profesi maupun masyarakat. Karena perbuatan mereka inilah, Enron dan WorldCom menuai kehancuran dengan meninggalkan hutang milyaran dolar sedangakan KAP Arthur Andersen sendiri kehilangan keindependensiannya dan kepercayaan dari masyarakat terhadap KAP tersebut. Walaupun Akhirnya KAP Andersen di tutup disamping harus mempertanggungjawabkan tindakannya secara hukum.

DAFTAR PUSTAKA

http://andicitraoceani.blogspot.com/2012/09/kasus-worldcom.html http://asnamaulida.wordpress.com/2013/02/19/enron-and-worldcom/ http://prezi.com/f9hwjvr9fpoj/kasus-worldcom/ http://www.computesta.com/blog/2012/05/worldcom-kebangkrutan-besar-yang-penuh-skandal/4